Ada satu posting-an di blog ini beberapa bulan lalu yang menceritakan betapa gue mengalami insomnia yang... nyebelin. Meski secepat apapun gue tidur di kasur, terlelapnya bisa lama banget. Bahkan pernah di satu masa gue baru bisa tidur setelah lepas jam 5 pagi. Padahal itu tidurnya udah dari jam 12 malam. YA KAN NYEBELIN!!!!
Ada yang bilang untuk bikin gampang tidur bisa dengan mendengarkan lagu-lagu yang selow. IU, my love from the star (gak deng), juga punya pemikiran yang sama soal lagu selow. Dia bikin lagu selow buat ngebantu orang yang susah tidur. Ya mungkin nggak 100% begitu sih tapi dia pernah bilang di konser Love Poem di beberapa kota, di Jakarta juga waktu itu, IU bilang "Sebuah kehormatan yang besar kalau kalian bisa tidur pas dengerin lagu ini,"
Gue sedang duduk di depan meja belajar kecil warna hijau yang gue beli dari Lazada beberapa waktu lalu dan gue rakit sendiri malam itu. Seperti biasa ketika gue ada di kosan, maka pekerjaan yang paling mendominasi semua waktu di kamar adalah duduk mandangin laptop dan timeline Twitter. Membosankan, tapi seru juga.
Belakangan ini Twitter gue sudah seperti asing buat gue sendiri. Sudah dua tahun terakhir gue nggak pernah mem-follow orang-orang lain di Twitter. Orang-orang yang gue follow sekarang juga kayaknya udah banyak yang nggak aktif di media sosial ini. Beberapa orang yang masih aktif, sayangnya membuat gue merasa aneh di timeline gue sendiri.
Nggak bisa sih sebenarnya menyalahkan apa yang mereka tulis di Twitter. Kan itu Twitter mereka. Ya seharusnya kalau nggak suka kan tinggal unfollow aja. Tapi karena orang-orang yang gue follow di Twitter ini masuk ke dalam daftar yang namanya 'Teman' dan kita sudah pernah ketemu dan hangout bareng beberapa kali, tentu saja untuk menekan tombol unfollow itu rasanya sulit.
Walaupun gue nggak ngerti dengan obrolan mereka tentang Monsta X, iKON, atau grup hip-hop lain yang sedang hits di Korea Selatan saat ini, gue tetap menghargai kehadiran mereka di timeline Twitter gue.
Bukannya teman itu diciptakan untuk punya rasa saling mengerti?
Walaupun gue nggak ngerti sama topiknya, mungkin gue bisa mencoba untuk mengerti bagaimana perasaan bahagia mereka saat spazzing. Yang pada akhirnya membuat gue kangen sama masa-masa ketika kita semua punya bahan spazzing yang sama: EXO.
Hahaha
Pada dasarnya temen-temen gue ini semua multifandom. Tapi sekarang ini baru berasa bagaimana beragamnya fandom kita. Dulu sih masih sering bareng ngebahas EXO, sekarang banyak distraksinya.
Entah apakah gue yang terlalu stick to EXO (dan SMTOWN) atau emang gue membatasi diri untuk tidak terlalu banyak ngefans grup lain kali ya? Sejauh ini sih gue cuma ngefans EXO.
Sama IU, Red Velvet, SNSD, SHINee, Super Junior, VIXX, Lovelyz, Infinite, HISTORY, C-Clown (YA ALLAH APA KABAR MAU BUBAR APA GIMANA), NU'EST, SISTAR, kadang-kadang miss A, 2PM sekenanya, TVXQ sekedarnya, kadang-kadang dengerin WINNER, GOT7 juga bagus sih, hmmm belakangan ini gue lagi suka banget dengerin 'I Need U'-nya BTS, gue baru dengerin SEVENTEEN sekali tapi gue suka banget sama lagu-lagunya T-Ara sama SPEED.
Gue tuh anaknya emang stick to EXO kok.
Gue nggak akan ngeh kapan SHINee akan rilis lagu baru untuk repackaged mereka kalau malam itu gue nggak scrolling timeline Twitter. Beberapa orang di timeline ada yang SHINee World juga, dan kemudian di situlah gue tahu kalau 'Married To The Music' akan dirilis.
Gue sangat excited. Bahkan malam itu bisa dibilang lebih excited dari biasanya. Udah lama gue nggak meluangkan waktu gue buat spazzing secara khusus. Dulu, pas kuliah selama 24 jam dalam satu hari, 20 jam adalah waktu spazzing dan 4 jam adalah waktu tidur. Hidup terasa sangat mudah sekali saat itu.
Tapi ketika malam 'Married To The Music' dirilis, dalam dua jam mulai 21:00 WIB sampai 23:00 WIB, gue bisa merasakan kebahagiaan 20 jam spazzing beberapa tahun yang lalu.
Thanks to SHINee.
Grup ini selalu berarti lebih di dunia fanboying gue. Fakta bahwa mereka adalah grup yang bikin gue suka KPop membuat SHINee punya ruang khusus di hati gue (HALAH! MUNTAH!). Sebelahan lah sama IU. Walaupun gue bukan Shawol dan gue juga nggak pernah secara resmi memproklamasikan diri gue sebagai Uaena, tapi gue sangat mengidolakan dua musisi ini.
Deg-degan. Gue klik link MV 'Married To The Music' malam itu. Ekspektasi gue tinggi. Karena MV 'View' kemaren kan SHINee bagus banget dan di luar dugaan banget. Gue yakin, 'Married To The Music' juga akan sama menyenangkannya dengan 'View'. Pas gue nonton,
Anjir.
ANJIR.
ANAK SETAN!
KUDA BETINA LEPAS KONTROL!
LINTAH KUDISAN! *
*
Gue merasa Tuhan mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kata-kata penuh cinta ketika Super Junior akhirnya comeback dengan ‘Devil’. Di saat yang sama gue juga lupa, kalau ternyata Tuhan sudah mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kalimat-kalimat cinta ketika ‘Mamacita’ dirilis tahun lalu.
Hahahaha...
Kalau misalnya ‘Mamacita’ nggak punya konsep sketsa komedi yang lucu itu, mungkin gue akan menjatuhkan pilihan gue ke ‘Devil’ dan memberikan gelar sebagai MV Super Junior paling bagus selama 10 tahun terakhir. Tapi ternyata ‘Devil’ inipun belum bisa mengalahkan pesona ‘Mamacita’ buat gue pribadi.
Setidaknya di beberapa hal.
Oke, gue memang nggak bikin review soal ‘Mamacita’ karena sesuatu dan lain hal. Hahaha... entah apa yang terjadi tahun lalu gue juga nggak terlalu yakin apakah itu hal yang layak untuk dibahas atau tidak. Tapi membagi waktu untuk menulis buat pekerjaan kantor dan menulis untuk blog pribadi ternyata bukan perkara yang mudah. Dua tahun terakhir gue berusaha menyeimbangkan itu dan berhasil di satu poin, tapi kemudian gagal di poin yang lain.
Malah curhat.
Berharap setinggi-tinggi langit itu memang salah. Apalagi berharapnya sama SM Entertainment. Hanya karena mereka bikin video klip ‘View’-nya SHINee jadi bagus banget, bukan berarti video-video klip artis lain yang ada di bawah manajemen mereka juga akan sebagus itu. Permakluman sedikit, tolong untuk tidak memasukkan ‘Devil’ ke dalam kasus ini karena review ini ditulis jauh sebelum ‘Devil’ dirilis.
Masalah terbesar SM kadang-kadang adalah bahwa mereka tuh sering banget bikin ketimpangan antara grup yang satu sama grup yang lain dari segi video klip. Yang pada akhirnya membuat mereka dapat tuduhan “menganaktirikan” salah satu artis mereka.
Memang sih, keputusan untuk bikin MV dengan konsep science fiction, fantasy, drama atau kotak indomie itu semua berkaitan dengan budget yang dipunya manajemen. Atau mungkin lebih spesifik lagi budget yang dipunya sama artis yang bersangkutan. Makanya nggak usah heran kalau f(x) selalu dekat dengan predikat “anak tiri” karena memang mereka selalu dapet video klip yang begitu-begitu aja.
Alasannya cukup simpel: grup ini nggak punya pemasukan yang sebegitu banyaknya untuk dibuatkan video klip yang terkesan “modal”.
Nuff said. *
*
Ya... tapi semua itu memang rahasia perusahaan. Ya SM juga nggak bakalan blak-blakan ngomong ke publik kalau “Tadinya sih, kita mau bikinin f(x) video klip yang #kekinian gitu dan konsepnya IMAX 3D dengan kamera supercanggih dan efek-efek luar biasa. Tapi sayang sekali yah, rencana hanya tinggal rencana. Maklum, f(x) masih kere.”
Biasanya walaupun MV-nya superbiasa dan membosankan, manajemen akan tetap mengeluarkan press release dan bilang semacem, “f(x) mau comeback nih, lagu barunya fresh dan nunjukkin warna musik f(x) banget! Dan tentu saja lebih baik dari yang sebelumnya. Tunggu aja!” seperti itu. Walaupun pada akhirnya itu hanyalah, apa sih, yang biasa anak-anak Kpop sekarang sebut dengan “Media Play” atau simpelnya “kata-kata manis dari manajemen buat publikasi artisnya semata”.
Kenapa kata-kata manis? Karena seringkali para kenyataannya nggak sebagus itu. Iya sih, ada beberapa yang memang worth to wait dan worth to believe gitu kalo lagi baca berita. Tapi karena kita lagi ada di topik f(x), sering banget SM tuh nge-troll parah. Kenyataannya nggak sebagus itu, enggak selayak itu untuk ditunggu-tunggu, enggak semenarik itu untuk dilihat.
Tapi waktu ‘Red Light’ bagus sih. Berhasil sih. Nah semoga di comeback mereka yang berempat nanti—oh, Sulli bye! Finally... tak ada yang menggantung di antara kita ya kelar semua urusan—SM mempersiapkannya dengan sebuah kemasan menarik sebagai re-branding dari f(x) dengan formasi baru.
Seperti halnya SNSD yang akhirnya mendapatkan momen re-branding mereka lewat ‘Party’. *
Gue sekilas denger soal proyek baru Agnes Monica (atau sekarang lebih akrab disebut dan ditulis AGNEZ MO—walaupun gue lebih suka Agnes Monica sebenarnya karena lebih berkesan di hati) yang mau mengumpulkan beberapa artis muda dan bikin sebuah grup musikal. Salah satu temen gue yang dekat dengan industri musik bilang kalau Agnes mau bikin proyek ala ala 'Glee' gitu.
Excited? Mungkin iya. Waktu pertama kali temen gue ini nyebut 'Glee' gue sedikit excited karena gue suka 'Glee'. Tapi ketika mendengar siapa saja yang terlibat (atau yang jadi personel) proyek ini, gue rasanya antara mau guling-gulingan di rel kereta atau pengen jambak rambut Barrack Obama.
“Iya Ron jadi ada Aliando, Nikita Willy, Rassya sama Calvin Jeremy yang bakalan gabung di proyek musikal ini,” katanya pada suatu hari yang cerah di kantor yang dingin.
“Ron,
lo nggak kepikiran buat ngelirik AOA? Liat deh, dia konsepnya mirip-mirip EXO
gitu! Jadi mereka malaikat yang jatoh dari langit ke bumi,”
Kira-kira
begitu kata salah seorang teman yang mention-nya masuk ke tab notifikasi
Twitter gue di sekitar tahun 2012. Ketika membaca itu, gue sedikit mikir juga.
AOA mirip sama EXO? Bagian mananya? Orang jelas-jelas beda, gitu!
AOA
kan konsepnya malaikat. Sementara EXO jelas-jelas setan penghancur ketentraman
dunia dan akhirat. Bagian mananya yang mirip. Jelas-jelas setan dan malaikat
itu dua hal yang berbeda.
*Ahem*
*
*
*
Dulu, dulu sekali, jauh sebelum gue tahu Korean Pop dan tenggelam dalam kenistaan dunia fanboy Kpop ini, gue ngefans banget sama Mandarin Pop. Ada dua grup yang selalu gue ikutin dan bisa dibilang gue ngefans ala-ala lah sama mereka sejak 2006 sampai 2009: S.H.E dan Fahrenheit.
Ngomong-ngomong soal Mando-pop sih sebenernya udah jadi genre musik yang gue suka sejak lama. Bahkan sejak SD gue udah dengerin lagu-lagu 5566. Gue inget banget, dulu gue beli kaset tape mereka dengan harga Rp 17.500 dan dapet poster gede banget terus gue tempel di kamar. Tapi kemudian poster itu dicopot paksa sama nyokap dan sobek. Terus gue ngambek sebulan.
Selain 5566, gue juga dengerin beberapa lagu F4. Ada satu temen SD gue yang suka banget sama Jerry Yan karena ‘Meteor Garden’. Kita pun berantem seperti halnya fans-fans zaman sekarang ngerebutin Baekhyun. Dulu kita berantem mana yang lebih keren, F4 atau 5566.
Saking sukanya sama S.H.E dan Fahrenheit pas SMA, hampir semua drama Taiwan yang ada personel mereka gue tonton. ‘Hana Kimi’ adalah yang jadi favorit gue. SELAMANYA, MAKASIH. MAKASIH JUGA KOREA SUDAH GAGAL BIKIN VERSI KOREANYA MAKASIH BANYAK LOH.
Persislah kayak apa yang terjadi ketika gue suka Kpop sekarang ini. Bedanya, dulu pas zaman-zaman suka Mando-pop, temen buat spazzing nggak terlalu banyak. Bahkan bisa dibilang hampir 0. Dan for the sake of tidak menjadi alien di pergaulan, gue pun meracuni beberapa temen deket gue buat suka juga sama Mando-pop dan drama Taiwan.
Dua orang jatuh ke perangkap. Satu lainnya nggak mempan dan masih lebih milih ngefans Paris Hilton dan Beyonce, sementara satu lagi lebih memilih untuk jadi fangirl Shah Rukh Khan dan Kajol.
Well, at least gue ada temen lah buat bahas gini-ginian di sekolah.
Hape Nokia 5200 gue dulu penuh dengan lagu-lagu Mandarin. Bahkan setiap hari gue ngomong sok-sok bahasa Mandarin. Niru-niru yang ada di drama. Pokoknya sesuka itu deh sama drama Taiwan dan Mando-pop. Sampai di tahun 2008 temen gue yang tadi gue racuni mulai kenal Kpop.
*
Setelah sekian lama BoA nggak muncul di blog ini, akhirnya sekarang melata lagi. Hehehe. Walaupun beberapa kali BoA ngerilis lagu Jepang sepanjang 2014 sampai awal 2015 kemaren, tapi gue seperti nggak tertarik untuk ngebahas lagu Jepangnya.
Nggak tahu juga sih. Mungkin memang gue lebih nyaman menulis esuatu yang sudah sedih gue dengar. Dalam hal ini Bahasa Korea. Dan ditambah juga gue nggak terlalu ngikutin lagu-lagu Jepang artis SM sih.
Gue pribadi merasa agak kesulitan dan makan waktu untuk menyesuaikan pendengaran gue dengan lirik berbahasa Jepang. Apalagi kalau sebelumnya lagu itu sudah dirilis dalam bahasa Korea. Pasti jadi aneh aja dikuping. Satu-satunya lagu Jepang artis SM yang sudah dirilis dalam bahasa Korea yang gue suka mungkin cuma 'Bonamana'. Sementara yang lain, hmmmm, kemaren nggak sengaja denger (yang bener-bener denger) 'Divine'-nya SNSD. Ternyata bagus juga.
‘Time Machine’ juga bagus.
‘All My Love Is For You’ juga bagus.
Lah oke gue ternyata denger banyak lagu Jepang-nya SM. HAHAHAHAHAHA.
Padahal secara teknis(?), pencipta lagunya tuh sama aja. Itu lagi itu lagi. Tapi karena bahasanya nggak terlalu familiar di kuping, makanya nggak terlalu mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jepang. Lagian, di kuping gue, kalo udah Jepang, rasanya pengen yang....
“PON PON WAY WAY WAY PON PON PON WAY WAY PON PON”
Ini semua salah Afif. Dia karoke nyanyi lagu itu terus sampai benyek.
*
Suatu hari gue dikejutkan oleh notifikasi dari message Facebook di hape. Kebetulan, baru beberapa minggu belakangan ini gue aktif menggunakan Facebook Messenger. Biasanya males install aplikasi kayak gini karena kayak, yah, kebanyakan banget aplikasi serupa di hape. Notifikasi yang masuk ini dari seseorang yang namanya pakai huruf Arab.
Wah gue bingung. Kayaknya di Facebook gue nggak temenan sama orang Arab. Tapi pas gue buka message-nya, ternyata dia bisa bahasa Indonesia. Atau memang mungkin orang Indonesia yang menggunakan nama Facebook dengan huruf Arab.
Gue coba baca pelan-pelan sampai tiba-tiba gue gemeteran. Isinya sangat serius. Seserius itu sampai-sampai gue nelen ludah berkali-kali. Deg-degan. Seserius itu sampai-sampai gue mau balas aja nggak tahu harus memilih kata-kata yang mana. Soalnya, kalo gue bales seadanya, gue takut dikira menggampangkan isinya. Gue bingung.
Bingung karena kata-kata yang dia pake di situ terlalu serius.
Waktu ngebaca itu gue lagi di kantor. Itu persis dua hari setelah gue melewatkan hari Minggu (3/5/2015). Salah satu hari yang idealnya sih membahagiakan, tapi juga sekaligus membingungkan. Ditambah lagi bingung sama message itu masuk ke inbox dan mempengaruhi isi kepala gue sepanjang hari itu.
Ini isinya:
Assalamu'alaikum.
Kak kevin, mau tanya.
Kakak terlihat sangat tertarik dengan KPop? dan kelihatannya sangat suka sekali membahasnya..
Apakah Kakak tidak tertarik untuk mempelajari Agama?
Mempelajari Agama yg bisa menyelamatkan kakak? bukankah kehidupan di Dunia ini hanya sementara? disana ada negeri yg kekal (Akhirat).
Maukah kakak menukar kehidupan kekal dengan Dunia yg hanya sekejap saja?
*Maaf bukannya sedang menggurui, hanya ingin menasehati.
*
Ada perbedaan yang terpampang nyata (?) antara 'berpikir positif' dengan 'berharap'. Gue sendiri kadang-kadang juga susah membedakannya. Salah satu permasalahan terbesar dalam hidup gue selain cucian celana dalam enggak kering karena Jakarta selalu hujan belakangan ini adalah mindset yang selalu mengarah ke hal-hal negatif.
Gue jadi inget pas gue masih kerja di penerbit buku di awal tahun 2013 kemaren. Di sana gue dipertemukan dengan salah satu motivator yang keren banget yang selalu mengingatkan gue untuk berpikir positif dalam kondisi apapun. Dan yang paling penting dari semua itu adalah memandang positif diri sendiri.
Katanya, "Ketika kita sudah memandang diri kita sebagai sosok yang positif, maka akan mudah untuk kita memandang dunia secara positif juga,"
Kadang-kadang kan dunia enggak selalu memandang kita sebagai sosok yang positif. Walaupun sebenarnya kalimat pertama gue di paragraf ini adalah salah satu contoh yang negatif karena mengarah pada prasangka buruk terhadap bagaimana dunia memandang diri kita.
Bingung? Iya gue juga sama.
*
D.O tahu betul soal konsep perputaran bumi termasuk perubahan yang terjadi setiap harinya. Dia sadar bahwa semua hal yang ada di sekitarnya akan berubah. Cepat atau lambat.
Ya. Begitulah dunia. Sekeras apapun kita berusaha untuk mempertahankan sesuatu yang kita pikir sudah jadi milik kita, terkadang tanpa kita sadar selalu ada celah yang tidak terlihat dan dia bisa pergi begitu saja.
Dunia tidak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. Dunia tidak berjalan seperti apa yang D.O inginkan. Sekeras apapun dia berusaha untuk mempertahankan 11 forces agar selalu bersama-sama, dia tidak bisa. Semua sudah terlambat sekarang.
Yang pergi, tidak selalu bisa kembali. Meski selalu bisa dikenang walaupun meninggalkan sakit hati.
*
Berasa banget ada perbedaan perasaan ketika teaser Kai dirilis dengan teaser Lay ini. Pas Kai excited-nya kayak maksimal banget. Ya mungkin bukan cuma gue tapi semua orang karena memang kan ini udah ditunggu-tunggu sejak Desember 2014. Walaupun kualitas videonya 3gp banget dan cerita yang ditampilkan juga bikin kita ngeraba-raba, tapi peduli setan. Yang penting heboh dulu.
Fans KPop kan gitu. Apa-apa yang penting heboh dulu. Di timeline lewat foto si T heboh. Lewat foto si B heboh. Pas lewat berita si T sama si B pacaran, beuh, hebohnya sampai ke antariksa. Heboh marah-marah dan ngebash.
Tapi nggak apa-apa. Itu kan ekspresi pribadi ya. Bebas aja. Gue juga selalu kayak gitu kok. Sedikit-sedikit heboh. Apa-apa heboh. Tapi biasanya gue hebohnya liat-liat dulu kalo orang lain udah heboh karena topik X gue biasanya nggak mau ikutan heboh. Gue cari topik lain supaya topik hebohnya bisa lebih beragam.
Ketika teaser member lain menyusul dirilis, gue pribadi kemudian dipenuhi dengan ekspektasi-ekspektasi yang sebenarnya sia-sia. Gue mengharapkan akan terjadi seperti ini, akan terjadi seperti itu. Gue berharap ada hal yang lebih dan lebih lagi di setiap teaser. Ibarat kata teaser ini gunung yang bisa di daki, teaser Kai itu adalah bagian kakinya. Jadi semakin ke atas semakin terjal dan semakin seru.
Tapi itulah hidup. Ekspektasi sama realita memang tidak selalu sejalan. Kadang kita pengen punya pacar, tapi nyatanya orang yang pengen kita pacarin udah pacaran sama yang lain. Kadang kita suka sama orang yang sudah lama jadi temen kita, tapi dia malah suka sama yang lain.
Ekspektasi gue yang besar di teaser-teaser EXO ini menurut gue cukup beralasan. YA KAPAN LAGI GITU SM NGELUARIN VIDEO YANG BREATHTAKING KALO ENGGAK TEASER?! MV-NYA AJA BISA CUMA DI KOTAK INDOMI KAN BETEK. Hanya lewat teaser pendek kayak gini biasanya SM menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan keren.
Puncak ekspektasi gue itu pas di teaser Tao sama Sehun. Menurut gue dua teaser ini yang paling keren dari semuanya kan ya. Terus gue berharap yang sesudah-sudahnya juga bisa lebih nendang gitu. Yah tapi kenyataannya malah menurun. Gak terus-terusan menurun sih. Ala-ala EXID lah. Up and Down. Ada yang bagus banget (Sehun) ada yang biasa aja, turun ke Suho, terus naik dikit ke Baekhyun dan turun lagi di Lay.
Yah....
*
Apa yang pertama kali terpikir di kepala lo kalo denger nama Baekhyun?
Kalau misalnya gue ditanya begitu, jawabannya mungkin bisa berubah-ubah. Tergantung mood aja sebenarnya. Kalau lagi seneng, mungkin jawabannya bisa bagus. Kalau lagi galau mungkin jawabannya bisa nggak jelas. Kalau lagi taubat mungkin malah gue akan ngajak lo pada ke majelis taklim.
Tapi kalau sekarang, jawabannya ada dua:
*
Pernah nggak lo merasa hidup lo nggak seimbang?
Mungkin selama ini lo terlalu banyak main-main dan terlalu sedikit belajar. Terlalu sering mikir negatif ketimbang positif. Terlalu sering berandai-andai dan 'coba kalo' 'coba kalo' daripada bergerak dan melakukan apa yang bisa dilakukan. Terlalu sering mengeluh ketimbang tertawa dan tersenyum.
Terlalu banyak menghabiskan waktu membaca hal-hal yang nggak penting seperti blog fanboy kuper yang beraninya ngejek-ngejek grup KPop yang dua suka ketimbang ngebaca buku yang membuka wawasan lo tentang dunia.
Atau mungkin terlalu banyak menghabiskan uang untuk hal-hal yang nggak penting sementara cuek sama hal-hal penting yang membutuhkan uang. Terlalu cuek dengan keluarga tetapi perhatian banget sama orang yang bukan keluarga yang secara random lo temui di jalan dan kemudian jadi deket sama lo karena lo anggap nyambung.
Mungkin selama ini lo ngerasa terlalu sering begadang untuk sesuatu yang tidak banyak menghasilkan hal positif di dalam hidup lo daripada bangun lebih pagi dan berolahraga. Mungkin juga selama ini lo terlalu banyak memberi, memberi dan memberi tapi merasa menerima kembali dalam jumlah yang sangat sedikit.
Mungkin juga selama ini lo terlalu banyak memberi cinta tapi sedikit menerima cinta. Atau mungkin... selama ini lo terlalu sibuk sama dunia, sampai-sampai lo lupa sama akhirat.
Hmmm...
* "Leaders grow; they are not made." - Peter F. Drucker "A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way." - John C. Maxwell "Leaders are the ones who keep faith with the past, keep step with the present, and keep the promise to posterity." - Harold J. Seymour
Tiga quote ini jadi clue di Twitter @pathcodeexo pas sore-sore teaser Suho dirilis. Setiap kata LEADER di tweet-nya sih dikosongin. Terus kita disuruh nebak untuk membuka foto-foto di situs resmi kayak biasa. Kalau yang sebelum-sebelumnya kan clue-nya ada di video (katanya), yang kali ini akun Twitter itu berguna sebagaimana mestinya.
Waktu tiga tweet itu muncul, gue baca terus berulang-ulang. Maksudnya apa. Sampai akhirnya gue perhatiin bagian kosong itu baik-baik dan ngeliat muka Suho di video background terus langsung kepikiran: "LEADER". Pas gue ketik dan enter, eh berhasil.
Gue langsung berlinang air mata diawali dengan menjerit keren di kantor. Untung tidak ada yang memperhatikan. Setelah teaser Jongin, ini adalah kedua kalinya gue menebak dengan benar dipercobaan pertama. Yang sebelum-sebelumnya gue malas mikir soalnya.
Iya sih sebenarnya ini juga nggak terlalu susah. Gue terlalu jauh berpikir soal orang yang membuat quote itu ketimbang objek yang sedang jadi fokusnya.
Dia adalah Kim Junmyeon. Suho. Leader. Si Beser karena suka ngeluarin air.
Gue pada awalnya kayak selewat aja sih pas paca lagi quote-nya dengan lengkap setelah ditambahkan kata leader. Tapi pas dipahami baik-baik, ternyata dalam juga ya. Ngena gitu sama kejadian-kejadian masa lalu yang seharusnya memang nggak usah diingat-ingat lagi itu. (walaupun terus akan gue bahas hahahaah)
"Leaders grow; they are not made." - Peter F. Drucker
*
Di keseharian lo, walaupun lo bukan orang yang bisa melihat hantu atau bukan orang yang lahir dengan kemampuan supranatural semacem itu, pasti ada momen di mana lo ngerasa bahwa di tempat lo berada sekarang lo nggak sendiri. Ada yang menemani lo. Walaupun dia bukan orang.
Gue hidup di keluarga yang bisa dikatakan 'sensitif' terhadap hal-hal yang kayak gini. Bukan berarti semuanya bisa ngeliat setan, tapi kadang-kadang ada aja di antara anggota keluarga gue yang pernah mengalami hal-hal seperti itu atau yang berhubungan dengan apa yang disebut orang makhluk astral.
Kakak gue yang cowok misalnya. Dia bisa dibilang sangat sensitif sama hal-hal kayak gini sejak dia SMP dulu. Berkali-kali dia pulang malam dan membawa cerita horor yang ditemuinya di jalan. Mulai dari kakek-kakek tua putih mengkilat yang loncat-loncat di jembatan gantung tua yang dia lewatin tengah malam, sampai kuku-kuku panjang yang mencuat dari balik dinding reruntuhan kosong yang ada di deket rumah gue.
Gue walaupun takut, tapi senang mendengarkan cerita seperti itu. Tapi ketika gue mengalaminya sendiri, NO THANKS GAK USAH LAGI-LAGI DEH.
*
Waktu SMA dulu, guru Agama gue bilang kalau misalnya masa muda itu harus diisi dengan banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Karena masa muda itu nggak bisa dibeli dan nggak bisa terulang. Tapi beliau tidak menjelaskan sebenarnya range umur untuk menikmati masa muda itu dari berapa sampai berapa.
Gue menyimpulkan: menikmati masa muda itu tidak terbatas usia.
Kesimpulan itu sebenarnya muncul juga baru-baru ini. Ketika SMA dulu, di kampung, di sebuah kota kecil di pulau kecil di Indonesia Tengah, ketika internet dan teknologi belum secanggih sekarang, gue hanyalah sebutir kerikil yang terkungkung di dalam dunia novel teenlit dan VCD Harry Potter.
Ketika yang lain nge-band, gue nonton film India. Ketika yang lain nongkrong-nongkrong gaul dengan motor keren mereka yang dimodifikasi sedemikian rupa, gue memilih ngetik cerita pendek dan mengkhayal.
Ya... cara orang menikmati masa muda pun berbeda-beda kan ya. Tapi sekarang gue sedikit menyesalinya nih. Apalagi kalau ngeliat anak-anak muda jaman sekarang yang ngeri banget dikit-dikit cover dance, dikit-dikit ke Korea. Duh. Iri jaman gue nggak ada cover-coveran. Adanya cover buku tulis bergambar Diana Pungky.
*
Pernah nggak sih lo ngerasa sendiri? Maksud gue, berada dalam kondisi yang benar-benar terasa seperti: walaupun elo berada di keramaian, tapi lo tetap aja kesepian? Kadang-kadang gue merasakan hal seperti itu. Belakangan ini, malah bisa dibilang sering.
Beberapa orang yang gue tanya bilang kalau ini adalah efek nggak punya pacar. Tapi, masa sih?
Waktu SMA dulu, gue selalu merasa pelajaran Sejarah dan Matematika adalah yang paling sulit. Gue sama sekali enggak pernah suka pelajaran Sejarah karena (1) materinya kebanyakan, (2) membosankan, (3) harus dihapal nggak bisa dikarang seperti lo ngarang fanfiction atau cerita demi cerita teaser EXO dan gue adalah orang yang paling nggak bisa menghapal materi pelajaran.
Suruh gue hapalin apa yang terjadi sepanjang hari ini dan tulis itu semua maka gue akan tulis, suruh gue hapalin bagaimana wajah orang yang baru gue ajak ngobrol di busway hari ini maka gue akan jabarin. Tapi kalo hapalin materi Sejarah, yah, bunuh saja Tao di rawa-rawa.
*
Gue cukup menikmati setiap jam yang berlalu di hari Kamis kemarin. Mungkin alasan terbesarnya karena gue bisa curi-curi nulis blog di jam kantor. Hehe. Jangan khawatir, pekerjaan gue selesai sesuai target kok sebelum akhirnya gue menghabiskan sekitar empat jam ngetak-ngetik ngarang bebas soal teaser Kai.
Setelah beberapa jam berlalu sejak posting-an pertama naik ke blog, secara mendadak--lagi-lagi di saat gue tidak siap dengan apapun--teaser berikutnya dirilis. Mengejutkannya lagi, yang dirilis adalah Dia-Yang-Namanya-Kalo-Gue-Sebut-Kadang-Gue-Sendiri-Suka-Kesel-Soalnya-Pasti-Keinget-Dia-Lari-Lari-Di-Namsan-Tower-Sambil-Teriak-Teriak-Genit.
KZL.
*
Gue tidak sedang dalam kondisi siap mental lahir batin ketika menerima kabar bahwa teaser comeback EXO terbaru sudah dirilis. Iya. Siapa sih sekarang yang tahan mental lahir batin menerima kabar apapun dari EXO setelah lawsuit-lawsuit bertebaran di planet ini.
Belakangan ini gue kalo baca timeline Twitter suka takut. Suka deg-degan kalo tiba-tiba keluar kabar siapa keluar atau siapa lawsuit. Suka ngeri kalo tiba-tiba siapa terbang ke Tiongkok terus enggak balik lagi ke Korea bersama badannya tapi yang balik cuma surat lawsuit-nya. Ngeri aja.
Gue sekarang punya hati yang lemah sekali. Ibaratnya sudah dalam kondisi yang sama sekali tidak percaya pada apapun yang terjadi di dunia. Gue tidak percaya lagi akan guna matahari yang dulu mampu terangi sudut gelap hati ini.