Lagi lagi gue harus memuji diri gue karena semakin hari semakin minggu gue semakin tidak pernah lagi gemetaran kalau menerima nomor panggil itu. Hari ini gue dapet nomor panggil 1 karena PKM UI biasanya kalau pagi-pagi emang agak sepi. Walaupun list di loket pendaftaran lumayan banyak, tapi ternyata untuk drg. Chandra baru gue doang. Lumayan, menghemat waktu menunggu.
EH? Hahaha... gue lupa menyapa. Halo selamat sore menjelang malam teman-teman semua! Jangan galau karena nggak bisa nge-stalk WooJung couple yang ada di Lombok. Kesempatan lain akan datang nanti. Emang sih kedengerannya seperti menghibur diri sendiri, tapi daripada gue harus nangis-nangis kejer nggak jelas, mendingan share tentang pengalaman ke dokter gigi Chandra yang sudah masuk part 3 hari ini...
Nah seperti yang udah gue bilang di atas tadi, gue hari ini berusaha untuk berangkat lebih pagi sesuai janji sama drg. Chandra minggu lalu. Kata beliau, lebih pagi lebih baik. Akhirnya dengan segenap usaha menolak rayuan bantal, guling dan kasur untuk kembali meniduri mereka, gue berjalan gontai ke kamar mandi dan mengguyur diri dengan air setengah berlumpur yang menjadi khas kamar mandi kosan gue ini. Jam delapan tepat, gue berangkat dari kosan, nunggu bikun sekitar lima belas menit dan sampailah di PKM sekitar setengah sembilan. Untung masih sepi... Agenda hari ini adalah pengisian tambalan permanen di gigi kronis nan imut ini.
Rasanya nggak gemeteran lagi dan nggak dingin lagi sekujur tubuh di ruang tunggu. Hari ini karena sepi, rasa deg-degannya juga lumayan berkurang. Apakah mungkin karena terbiasa? Atau karena justru merindukan ruang praktek yang sampe kebawa mimpi itu? Beberapa hari belakangan secara nggak sengaja mencium bau ruangan praktek itu sih. Saking seringnya ke sana...