*
Waktu SMA dulu, guru Agama gue bilang kalau misalnya masa muda itu harus diisi dengan banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Karena masa muda itu nggak bisa dibeli dan nggak bisa terulang. Tapi beliau tidak menjelaskan sebenarnya range umur untuk menikmati masa muda itu dari berapa sampai berapa.
Waktu SMA dulu, guru Agama gue bilang kalau misalnya masa muda itu harus diisi dengan banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Karena masa muda itu nggak bisa dibeli dan nggak bisa terulang. Tapi beliau tidak menjelaskan sebenarnya range umur untuk menikmati masa muda itu dari berapa sampai berapa.
Gue menyimpulkan: menikmati masa muda itu tidak terbatas usia.
Kesimpulan itu sebenarnya muncul juga baru-baru ini. Ketika SMA dulu, di kampung, di sebuah kota kecil di pulau kecil di Indonesia Tengah, ketika internet dan teknologi belum secanggih sekarang, gue hanyalah sebutir kerikil yang terkungkung di dalam dunia novel teenlit dan VCD Harry Potter.
Ketika yang lain nge-band, gue nonton film India. Ketika yang lain nongkrong-nongkrong gaul dengan motor keren mereka yang dimodifikasi sedemikian rupa, gue memilih ngetik cerita pendek dan mengkhayal.
Ya... cara orang menikmati masa muda pun berbeda-beda kan ya. Tapi sekarang gue sedikit menyesalinya nih. Apalagi kalau ngeliat anak-anak muda jaman sekarang yang ngeri banget dikit-dikit cover dance, dikit-dikit ke Korea. Duh. Iri jaman gue nggak ada cover-coveran. Adanya cover buku tulis bergambar Diana Pungky.