Bagus atau jeleknya sebuah film itu tergantung dari siapa yang nonton dan siapa yang menilai. Gue paling nggak suka banget sekarang ngebaca review-review soal film A jelek atau film B bagus, atau berapa skor yang dimiliki sebuah film di situs-situs rating seperti IMDB dan Rotten Tomatoes. Yang orang bilang jelek kadang-kadang menurut gue bagus-bagus aja (kayak Dark Phoenix misalnya). Tapi yang orang bilang bagus kadang-kadang malah gue anggap jelek. Jadi balik lagi ya penilaian orang kan beda-beda ya.
Belum lama ini gue melihat beberapa orang di Twitter berdebat soal "nonton film sendiri di bioskop". Ada sebagian orang yang merasa nonton sendirian adalah sebuah aib yang seharusnya enggak diumbar-umbar. Apalagi di zaman sekarang ini di mana orang-orang bebas memberikan komentar apa saja buat siapa saja yang mereka temukan di dunia maya. Nggak jarang komentar tersebut menyudutkan, menyalahkan, bahkan memberi kesan kalau mereka yang nonton sendirian itu adalah orang-orang yang kesepian, nggak punya temen, atau seperti yang banyak muncul di kolom komentar Thread KASKUS: jones alias jomblo ngenes.
Pertama-tama gue mau bilang dan mau mengklarifikasi bahwa nggak ada salahnya nonton sendiri. Karena, hey, gue sebagai orang yang mempraktikan kegiatan "nonton film sendiri" sudah merasakannya. Nggak perlu malu atau pun merasa berkecil hati soal itu. Jujur aja, gue nonton sendiri kadang-kadang karena memang gue butuh waktu sendiri. Gue butuh momen menikmati apa yang gue tonton sendiri. Kadang ada waktu-waktu di mana mood-nya lagi nggak mau bersosialisasi dan mau berdiskusi dengan diri sendiri soal apa yang ditonton. Tipikal introvert. Apakah itu membuat gue terlihat kesepian? Ya mungkin aja karena apa yang orang lihat kan cuma berdasarkan penampilan luarnya aja. Hak merekalah buat nge-judge you based on your looks. Tapi deep down inside kan lo nggak kesepian.
Apakah gue nonton sendiri karena gue kesepian? Karena gue nggak punya temen? Karena gue jomblo ngenes?
Jawabannya nggak.
Untuk beberapa genre film kayak animasi atau drama memang lebih seneng kalau nonton sendirian. Gue lebih suka merasakan dan menikmati excitement setiap adegan yang gue tonton sendirian. Karena gue suka banget film drama dan adegan-adegan cheesy, kadang-kadang kalau nonton sama temen gue suka kesel kalau mereka udah mulai komentarin adegan-adegan kayak gitu dengan "Apaan sih!" gitu.
Kalau nonton film horor gue lebih suka sama temen karena rame dan bisa teriak bareng. Kalo nonton horor sendiri gue suka jaim teriaknya. Tapi kalau ada temen jadi ada alasan untuk berteriak lebih kencang. Tapi paling nggak suka nonton horor sama temen yang kebanyakan bahas filmnya daripada nontonnya. Apalagi kalau udah nonton film Indonesia. Setiap adegan dibahas. Kayak nggak ada waktu nanti abis nonton aja gitu. Pernah pas nonton 'Dreadout' temen gue ini bawel banget setiap adegan dikomentarin, dijelek-jelekin, akhirnya karena merasa terganggu gue pindah duduk aja. Dan berujung nonton sendiri di barisan depan yang memang kosong.
Lo memang punya hak buat nge-judge mereka yang nonton sendirian sesuka lo. Tapi lo nggak bisa menyalahkan kalau mereka memang lebih suka nonton sendiri daripada ditemenin sama orang yang nggak satu frekuensi sama mereka. Lo punya hak nge-judge, mereka juga punya hak nonton sendiri.
Hehe
Siapa yang nggak tahu kegemerlapan daerah Kemang, di Jakarta. Daerah yang punya nama seperti buah Kemang ini jadi salah satu daerah elit di Jakarta yang biasanya jadi tempat favorit buat menghabiskan akhir pekan bersama keluarga atau bisa juga jadi tempat hangout remaja-remaja masa kini bareng sama temen-temen gaul mereka. Ibarat sebuah kota penuh hiburan, lo juga bisa memilih tempat mana yang ingin lo kunjungi di kawasan ini. Ada berbagai macam tempat tongkrongan tersedia di sini, makanya itu Kemang jadi daerah yang banyak disukai. Salah satu tempat yang gue rekomendasikan untuk didatangi adalah The Edge Kemang. The Edge Kemang merupakan sebuah restauran mewah yang ada di Kemang yang menyediakan banyak banget santapan mulai dari makanan khas Asia, Western, dan pilihan grill pun ada.
Kali ini gue akan membahas apa-apa saja yang bisa lo temukan di The Edge Kemang ini. Penasaran? Cek terus sampai bawah!
“Weekend ini Red Velvet nih, Dit!”
Gue misuh-misuh di kantor ke Dita, temen sebelah meja gue. Partner gue di Podcast KEKOREAAN yang hey sekarang sudah ada di Spotify! (Klik di sini untuk mendengarkan) Hehehe. Seperti biasa, Dita nggak menaruh perhatian penuh ke gue karena dia memang anaknya pekerja keras. Matanya nggak berpaling dari laptop dan kupingnya masih disumbat headset. Jelas dia nggak dengar apa yang tadi gue bilang ke dia. Udah biasa. Dita emang anaknya gitu.
Gue nggak bisa bilang gue 100% siap untuk nonton Red Velvet di lapangan somewhere in BSD ini karena gue sama sekali enggak tahu daerah situ kecuali Stasiun Rawa Buntu dan ICE. Sementara acaranya akan dimulai malam hari dan itu berarti kelarnya pasti jelang tengah malam. Sebenarnya sudah ada rencana di kepala gue. Rencana yang tinggal diamalkan saja dengan perbuatan. Niatnya sudah ada dan sudah terasa matang: gue pesan penginapan dekat situ, datang ke penginapan sekitar jam empat atau jam lima sore, kemudian beres-beres sedikit lalu pergi ke lokasi acara mepet-mepet aja supaya nggak terlalu lama menunggu. Gue yakin akan ramai banget. Bukan hanya karena ini Red Velvet, tapi karena ini konser gratisan. Nggak akan ada yang mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menonton Red Velvet tampil di atas panggung, menyanyikan lagu-lagu hits mereka, tanpa dipungut biaya.
Tapi Ron adalah Ron. Tingkat kemagerannya melebihi kepercayaan dirinya dan kepastian soal masa depannya.
Ketika akhirnya gue dapat kesempatan nonton konser di Thailand, gue pun nggak sabar untuk berada di antara penonton yang katanya seru itu. Penonton yang katanya heboh itu. Gue nggak sabar mau teriak dan seru-seruan sama mereka meski gue nggak kenal mereka. Gue nggak sabar mau menggila dengan baju Pikachu yang sudah gue bawa dari Jakarta ini.
Ya, tapi, itu hanya imajinasi gue. Karena ternyata penonton yang ada di sekitar gue sama sekali nggak seru. Diem semua kayak lagi dengerin ceramah ustad di pengajian. Nggak ada yang nyanyi sama sekali bahkan ketika IU lagi nyanyi lagu paling populer yang pernah dia rilis.
APA APAAN INI?!
Ketika menyendiri bukan berarti lo kesepian. Memilih menyendiri biasanya ada alasannya. Mungkin lo ingin berpikir. Dalam kasus gue seringkali karena gue merasa lelah harus berkomunikasi dengan orang-orang atau berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Gue pernah nonton video YouTube soal Introverted Person, hal ini wajar terjadi karena sebenarnya orang introvert itu nggak selalu 100% nggak suka bergaul. Mereka hanya kadang-kadang butuh waktu untuk re-charged tenaga mereka dengan diam dan menyendiri. Karena terlalu banyak berkomunikasi dan berinteraksi bisa melelahkan buat mereka. Itulah yang sering gue rasakan.
Perasaan-perasaan kesepian dan merasa nggak punya siapa-siapa ini totally nggak sehat karena bisa memicu perasaan-perasaan lain seperti merasa tidak berharga atau nggak diinginkan dalam pergaulan misalnya. Perasaan-perasaan seperti ini bisa berujung depresi. Ini adalah tanda-tanda depresi buat yang belum tahu. Begitu yang gue baca di Kompas beberapa minggu yang lalu. Tapi sialnya, gue sering merasa seperti itu. Perjalanan ke Bangkok itu adalah salah satunya.
You see, this should be a fun trip. ONCE AGAIN! Tapi gue terkadang nggak bisa mengatur pikiran gue sendiri. Harusnya sore itu gue menikmati kesendirian di Siam Square dengan memperhatikan orang-orang, melihat interaksi antara anak-anak dengan orangtua mereka, berdiri diam di tengah plaza hanya untuk menjadi saksi pasangan-pasangan yang sedang mabuk asmara. Biasanya gue bisa menikmati kesendirian ini dan menggali banyak sekali inspirasi dari situ. Tapi sore itu gue merasa sangat kesepian. Gue kembali menyalahkan chat itu. Chat terkutuk itu. Chat yang harusnya nggak gue kirim. Obrolan yang seharusnya tidak terjadi.
Sebelum lanjut, baca dulu:
Bangkok Bagian 1: Mimpi Buruk di Pesawat
Bangkok Bagian 2: Selamat Datang di Sukhumvit
Bangkok Bagian 1: Mimpi Buruk di Pesawat
Bangkok Bagian 2: Selamat Datang di Sukhumvit
Episode baru Podcast ngedrakor!
Podcast KEKOREAAN on SPOTIFY! Dengerin di Sini!
Highlight!
Jurnal Mimpi (Mimpiin Chanyeol Anjir Random Abis)
Gue semalem mimpi aneh banget. Eh, enggak. Enggak cuma semalem, maksudnya. Gue selalu punya mimpi aneh. Tapi, ya namanya mimpi, pasti serin...
#ISTANEXO
Smellker
Yang Paling Bau!
Bau-bau yang lain ~xD
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.