Helo helo helo... Saya kembali... Kali ini bukan dengan cerita terbaru untuk Me & Damian karena part 5 sedang dalam tahap pengerjaan. Minggu ini benar-benar minggu yang penuh dengan stres dan juga minggu yang sangat berat. Mungkin nggak cuma buat gue doang nih, tapi buat semua orang di dunia ini. Belakangan dunia emang nggak bersahabat. Mungkin ada juga yang ngalamin hal yang sama? Bagus... Bagus... Ternyata emang banyak yang sehati sama gue. Cihuy! Bahagianya :D
Hey! Apa ada yang sudah tahu kalau novel pertama gue "Saranghaeyo, Hyong..." sudah cetakan ke-2? Belom?! Bagus. Jadi kalimat sebelumnya bisa dibaca dua kali biar kesannya gimanaa gitu yah.. Hehehe... Iya, jadi buat kalian yang belom dapet di toko buku (Gramedia atau yang lain) mungkin bulan ini sudah bisa dapet lagi. Maaf banget kalau misalnya banyak yang ngomentarin solat TYPO, karena emang bener ._. Banyak banget typonya... Yang satu ini human error banget. Dan human-nya adalah gue. Jadi semoga saja nanti bisa ada edisi revisi yah. Kalo yang cetakan ke-2 abis, nanti gue kasi edisi revisi. Hahaha Amin amin... Anyway, gue juga dalam tahap (mengumpulkan niat) pengerjaan novel kedua nih. Mau gue kasi bocoran? Jangan deh yah... Soalnya banyak juga yang sudah baca di Facebook dua tahun yang lalu :D Tenang aja... Nanti bakalan nemu juga di toko buku. Amin amin amin.
IT'S DONE!
Akhirnya ini semester bisa juga produktif seperti semester sebelum-sebelumnya. Rasanya agak kurang aja gitu kalau misalnya balik ke kampus tapi nggak bikin proyek iseng tapi produktif kayak gini. Well oke, nggak usah panjang kali lebar kali tinggi lagi, this is it our new SHORT MOVIE: dara(h)
Okey okey okey... Sekarang MV The Boys sudah keluar dan belom seminggu aja hit nya udah DELAPAN JUTA lebih aja. Hahaha GG RULE THE WORLD! Karena sudah berjanji akan memberikan review, baiklah ini gue kasi review gue yah... Buat review yang ini, bagian depan yang sama dengan teaser nggak gue bahas lagi, tapi yang itu bisa lo liat disini kalo penasaran.
Nah, mari kita mulai tanpa basa-basi dengan membongkar trivia di MV ini:
Semua orang punya masalah. Tentu saja. Gue rasa gue adalah salah satunya. Yang bermasalah? Atau yang mempunyai banyak masalah disaat yang sama? Entahlah... Sebenarnya masalahnya cuma satu: tidak bisa santai seperti yang lain. Atau sebenarnya yang lain nggak santai-santai amat tapi terlihat santai? Entahlah... Gak tahu juga. Tapi belakangan ini sepertinya memang nggak ada yang bisa dibuat santai. Tugas nggak bisa diabaikan. MPK apa lagi. Tugas MPK bagian gue belum gue kerjakan dan gue merasa sangat menyia-nyiakan waktu -__-" Instead of writing for this post, kenapa nggak mencoba mengerjakan tugas saja? Huff...
Belakangan ini gue sedang memikirkan bagaimana nasib gue semester ini dan semester depan. Gue lagi membayangkan bagaimana kalau misalnya gue nggak lulus mata kuliah MPK ini hanya karena gue nggak mengerti sedikitpun mata kuliahnya? HEY! Satu alasan itu aja udah cukup menjelaskan banget kenapa gue tidak lulus. Tapi jujur aja, gue memang tidak begitu mengerti dan entah kenapa sulit rasanya untuk bisa memulai mengerti. Jadi masalah gue sebenarnya adalah tidak bisa mengerti dan itu merembet ke mana-mana. Gue bukan tipe orang yang bisa memisah-misahkan masalah A dengan masalah B. Semua masalah yang gue alami cenderung berkaitan dan seringkali memang masalah yang satu adalah bawaan dari masalah yang lain. Misalnya, gue nggak mengerti MPK dikarenakan dulu pas MPS gue juga nggak mengerti dan nggak mencoba untuk mengerti. MPS ini pun disebabkan karena gue sama sekali nggak pernah paham semua Teori yang dipelajari di Teori Komunikasi dan entah kenapa gue merasa disitulah awalnya. Ketika gue tidak mengerti Teori dan bermasalah dengan mata kuliah teori, kemudian teori ini menghancurkan hidup gue di MPS karena sama sekali nggak konek ketika mas Wisnu ngomongin soal teori bernama Uses and Gratification atau apapun itu dan kemudian berimbas pada MPK gue yang sama sekali nihil menjelang UTS ini.
Hello again. Entah apakah gue berani bilang Oktober adalah bulan paling produktif gue dalam mengisi blog ini? Atau cuma perasaan gue aja? Okey, Oktober ini bisa dibilang bulan yang sangat spesial. Apa karena Donghae ulang tahun? Nggak juga. Nggak kenal ini sama dia jadi kenapa harus ikut bahagia? Bukankah dia harusnya sedih? Umur segini belum nikah? *BARU JUGA DUA PULUH ENAM RON!*
Beberapa minggu yang lalu gue pernah ngetweet begini,
"KATANYA SOWON, TAPI PAS THE BOYS TEASERNYA RILIS KOK NGGAK DIBAHAS DI BLOG!"
Juga tweet ini,
"KATANYA BUKAN ELF, TAPI PAS MR. SIMPLE KELUAR DIBAHAS HABIS-HABISAN DI BLOG!"
Oke gue agak terganggu dengan statement gue sendiri karena memang gue bukan ELF dan bukan SONE to be honest. Kenapa? Karena kalau gue bilang gue ELF, gue nggak punya album original SUJU dari album pertama. Kalau gue bilang gue SONE gue cuma punya MP3 SNSD hasil download bukan beli legal. Jadi gue ini sebenarnya apa? Gue sedang ada di mana? Gue sedang sama siapa? Adakah yang menunggu gue dengan terluka dan bertanya tanya? Yolanda?
Gue selalu membayangkan bisa menonton Super Show entah dimanapun itu negaranya. Tapi alangkah sangat bahagianya kalau gue bisa nonton Super Show di Korea nya sendiri. Wow... Perasaannya akan jauh berbeda menonton Super Junior tampil di negara mereka sendiri ketimbang di negara orang lain. Mungkin begitu juga dengan di Indonesia. Gue nggak berharap Super Show 4 akan di adakan di Indonesia. Yeah, you can bash me right now because of this statement. Tapi gue tentu saja punya alasan dan kayaknya nggak jauh-jauh dari yang namanya uang. Hahahaha...
SUPER SHOW 4 SUPER JUNIOR WORLD TOUR OFFICIAL POSTER
Menjadi galau membuktikan bahwa kita masih manusia. Gue nggak ngerti apa jadinya kalau manusia nggak punya kegalauan. Pastinya nggak akan ada yang memaksanya untuk mengambil keputusan. Pasti...
Belakangan ini--atau mungkin setiap harinya--gue sedang galau. Penting gitu gue cerita? Penting banget. Kenapa? Yang pertama ini blog gue, jadi gue bebas mau cerita apa aja. Nggak ada tuh namanya larang-larangan nulis apapun di blog sendiri. Apalagi sampe minta ngapus postingan. Ngedit boleh, ngapus? Terlalu berlebihan. Yang kedua, gue berhak untuk mengeluarkan segala kerumitan pikiran gue. Sekalian mengurai benang kusutnya. Siapa tau di tengah-tengah tulisan ini gue malah dapet ilham dan dapet pemecahan dari masalah-masalah gue kan semuanya jadi asik.
Well oke mungkin ini bukan satu satunya tulisan gue yang random, tapi gak apa-apa lah ya gue cerita random, loncat dari sini ke sana dari sana ke sini dari Eiffel ke Liberty dari Pisa ke Monas... Hehehe...
Gue paling nggak suka kalo ada yang bilang gue childish atau di usia dua puluh tahun ini masih ada yang menganggap gue anak-anak. Banyak orang yang kadang-kadang, saking kelamaannya kenal sama kita, dari bocah misalnya, jadi kebawa-bawa selalu tuh anggapan bahwa kita adalah masih orang yang sama dengan siapa kita sepuluh tahun yang lalu. Padahal kita sendiri merasa sudah sangat dewasa dan merasa berhak untuk diperlakukan sebagaimana mestinya orang dewasa. Gue sering merasakan hal ini kalau sedang berada diantara sepupu-sepupu gue yang usianya kira-kira lima tahun lebih tua ataupun mungkin om-om gue yang memang sudah berumur. Karena memang mereka sudah tahu bagaimana gue sejak kecil, jadi bawaannya sekarang masih jadi anak kecil aja. Kadang-kadang sih enak, dianggap masih kecil, kalo pas bagian makan kue tart dikasi bagian paling banyak misalnya. Alasannya karena gue masih kecil, jadi wajar dapet porsi banyak. Tapi bagian nggak enak tuh kayak misalnya ketika kita sudah merasa siap untuk mendengarkan sebuah masalah tentang keluarga dan masalah ini cukup serius, tapi kita masih selalu dianggap anak kecil. Jadinya ya kayak gini, kalo ada masalah apa, gue jadi bengong gak tau apa-apa. Ujung-ujungnya malah jadi nggak pengen tahu karena dari awal sudah nggak dianggap dan dilibatkan. Rasanya sakit. Kayak bintang jatuh di kepala gue, ngebakar rambut gue trus otak gue lumer. Sakitnya kayak gitu.
Well oke, ini film adalah sebuah film yang sangat pengen gue tonton karena mungkin bintang utamanya adalah Christian Bautista. Haha... Penyanyi asal Filipina ini memang sudah gue dengarkan lagu-lagunya sejak album pertama dan memang sangat keren sekali. Nggak pernah sebelumnya sih kebayang kalau Christian Bautista bakalan tampil di sebuah film. Walaupun ini pertama kalinya gue liat dia berakting, tapi bisa dibilang keseluruhan aktingnya sangat natural dan nggak maksa.
Cerita ini pada intinya sangat simpel: pencarian tujuan hidup seorang Jayden yang adalah penyanyi cafe yang nggak laku di Manila sana, yang terpaksa diusir dari apartemennya sendiri karena nggak pernah bayar apartemen. Dia terus hidup dari penjualan CD yang juga nggak menjanjikan sama sekali karena nggak ada produser besar yang kontrak dia. Akhirnya karena udah merasa nggak punya tujuan hidup lagi di Manila, dia akhirnya terpaksa buat pulang ke Jakarta, ke rumah Ibunya yang diperankan oleh Ira Wibowo dengan tiket yang dititipkan ke 'Tita' nya (dalam bahasa Tagalog, Tita berarti Tante) yang diperankan oleh Maribeth yang kita semua tahu dia pernah berjaya di Indonesia dengan lagu Denpasar Moon itu. Jayden sebenarnya nggak pengen ke Jakarta dan tinggal bersama Ibunya (yang juga berarti tinggal bersama Ayah Tiri dan Adik Tirinya) karena yang dia tahu, ibunya dulu meninggalkan Ayahnya dan bercerai dengan Ayahnya di Manila trus Jayden merasa bahwa Ibunya telah menyia-nyiakannya gitu.