• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Dulu, inget banget waktu KPop masih masa-masa kejayaan di tahun 2010 sampai 2012, banyak orang yang akan sangat histeris kalau ada bintang Korea muncul di televisi lokal. Bahkan gue inget bagaimana senengnya gue ngeliat NYE Boys perform 'Lucifer' waktu di IMB dulu. Atau bahkan lagu KPop yang diputar secara random di acara televisi yang nggak sengaja gue tonton di suatu sore yang teduh dan sedikit gerimis.

Beberapa tahun berlalu, sekarang KPop udah kayak di mana-mana. Banyak banget orang yang kayaknya suka sama genre musik yang sebelumnya malah dipandang sebelah mata itu. Sekarang KPop mungkin buat sebagian orang bukan lagi hal yang anti-mainstream, tapi malah kayak pasaran. Tapi buat sebagian yang lain masih tetep aja mikir genre musik ini sebagai hal yang yah... "Apa sih?"

Semakin seringnya artis KPop dateng ke Jakarta, spesialitas(?) mereka pun sedikit demi sedikit berkurang. Kayak misalnya ketika Super Junior dateng di tahun 2012 dengan 'Super Show 4' (BARENG EXO-M + LUHAN + KRIS OMG!), hebohnya sampai ke mana-mana. Sampe macet ke bandara waktu beli tiket. Tapi kemudian mereka dateng lagi dengan konser yang sama di tahun 2015, kayak yang.... "Oh yaudah..."

Buat ELF mungkin enggak begitu, tapi buat yang lain mungkin ini jadi sesuatu yang sudah biasa. Ya kita sudah biasa didatengin Super Junior jadi yaudah biasa aja.

Tapi... Hal yang sudah biasa itu sebenarnya bisa jadi sangat luar biasa kalau kita tahu bagaimana cara menikmatinya. Karena masing-masing orang punya feel yang berbeda terhadap sesuatu.

Contohnya gue, yang kalo ngeliat sepatu atau tas dipajang di toko senengnya minta ampun. Padahal cuma ngeliat. Nggak mampu beli.

Oke itu contoh yang nggak nyambung.
*
*
*
Waktu tahu Shane Filan mau ke Jakarta, gue cukup excited walaupun nggak pernah berharap bisa ketemu langsung. Shane Filan bisa dibilang adalah salah satu idola masa kecil yang nggak pernah bisa tergantikan. Beruntung gue punya kakak cewek yang dulu freak banget sama Westlife dan gue akhirnya dikenalin sama para member boyband yang bisa dibilang legend itu.

Ngomong-ngomong soal Westlife, grup ini sudah dipastikan adalah boyband luar negeri pertama yang gue idolakan. Bahkan sampai sekarang. Nggak cuma sekedar itu, Westlife adalah salah satu alasan kenapa dulu waktu SD gue pengen bisa lancar ngomong Bahasa Inggris. "Biar kalau ketemu Westlife nanti bisa ngobrol banyak sama mereka," begitu pikir gue. Ditambah lagi waktu itu gue lagi seneng-senengnya sama Sherina (siapa sih yang nggak), dan mereka ada lagu duet (yang padahal cuma nempel suara Sherina doang), gue makin demen lah sama grup ini.


Sudah masuk September dan gue melewatkan Agustus dengan hanya satu postingan saja. Agak menyesal sih tapi gue memang sedang berada dalam sebuah fase kehidupan dimana sulit untuk mengatur keinginan dan kewajiban. Disaat yang sama gue juga sedang sulit untuk melawan rasa mager dan buntu otak yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya pikiran belakangan ini. Ahahahaha..... Gue butuh refreshing sejenak. Gue butuh keluar dari segala rutinitas melelahkan (termasuk salah satunya spazzing). Gue udah jarang update soal EXO lagi belakangan ini. Jenuh rasanya. Entahlah. Semoga ini nggak bertahan lama.

Oke seperti judulnya tentu saja semua sudah tahu kemana postingan ini akan berujung. Walaupun gue sendiri juga bertanya-tanya kenapa gue masih menggunakan judul 'Whats Up July?' sementara ini sudah September.... Mungkin karena Juli adalah momen dimana gue benar-benar memasuki kehidupan baru kali ya. Di tempat kerja yang baru. Suasana baru. Macem-macem. Tapi nggak tahu juga. Ada something di bulan Juli yang gue nggak tahu apa tapi membuat gue nggak bisa move on dari situ. 

So, Sabtu lalu gue berkesempatan untuk menghadiri konser Infinite di Jakarta. Ini adalah konser tunggal pertama mereka di Jakarta setelah sebelumnya mereka sempat datang di Music Bank Live World Tour, Maret lalu. Gue juga nonton pas Music Bank dan pernah gue tulis juga ceritanya disini. Boleh dibaca asal jangan diludahi. Kasian laptop/PC/Hape kalian kalo kalian ludahi.
*
*
Kalau mau bilang SM itu PHP, gue setuju. Setuju banget. Kita bisa lihat bagaimana SM sangat niat mempersiapkan sebuah video yang mereka sebut dengan 'Art Film' tapi terasa sangat 'kosong' saat merilis video musik. Haruskah kita komplain soal ini lagi dan lagi? Kayaknya setiap kali rilis video musik, bahasan ini terus yang jadi topik utama. 'Bakalan bagus gak?' 'Bakalan out of the box gak?' (dalam hal ini box maksudnya bener-bener box-kotak), 'Bakalan cuma joget-joget depan tembok doang nggak?' Yang gitu-gitu.

Padahal kalau seandainya SM mau aja sedikit berbaik hati..... AHHHHHHH apalah arti fans yang selalu menuntut, membeli CD, menonton konser, heboh di twitter, nonton MV ratusan kali, tapi ujung-ujungnya di next comeback nggak ada yang istimewa dari segi MV dan teknik pengambilan gambar. Cuma bisa nerima, menikmati lagu, dan paha-paha wajah cantik yang bergelimpangan.
*

Seneng banget rasanya ngeliat f(x) kembali menggeliat-geliat di atas panggung setelah sekian lama sejak 'Electric Shock' mereka sibuk dengan kegiatan off-air. Musim panas (di belahan dunia lain) tahun 2013 ini memang bisa dibilang jadi musim panas paling heboh buat industri musik K-Pop. Ya nggak sih? Semua berkumpul di satu panggung. Mulai dari yang sebelumnya nggak pernah di kenal sampai yang memang sudah ditunggu-tunggu banget.

Sejak awal Juni gue memang cukup intens bongkar-bongkar berbagai macam situs K-Pop dan mengikuti banyak berita dari mereka. Karena itu gue juga jadi update soal lagu-lagu K-Pop yang sebelumnya padahal boro-boro didengerin, ngelirik aja udah kayak males banget gitu. Tapi.... Apalah daya, persaingan yang semakin ketat di industri musik Korea Selatan ini membuat grup-grup semakin kreatif dalam mencipta lagu, dance dan mengonsep video musik mereka.

Belakangan gue bahkan agak heran kenapa gue jadi suka banget sama dua lagu terakhir yang dirilis B.A.P. Bahkan gue jadi seneng dengerin Infinite. Ya sebenarnya sih gue nggak bermasalah karena sejauh ini gue masih tahu batas-batas kehidupan indah ini (maksudnya masih bisa membatasi diri buat nggak terlalu ngefans-ngefans banget karena gue tahu itu membawa mudarat buat gue haha). Baguslah akhirnya gue bisa kenal grup di luar SM yang selama ini menyelimuti bagaikan pelukan Lucifer.

Seperti halnya tahun lalu, setelah EXO debut (tahun ini comeback), yang paling dinanti-nantikan adalah f(x). Tentu saja. Jadwalnya sudah berurutan dan akan selalu seperti itu. Ketika f(x) mengumumkan diri mereka akan kembali ke panggung musik, gue jadi mikir aja. Kayaknya, f(x) sama lamanya dengan EXO nggak comeback, tapi kenapa pas EXO orang-orang pada meraung-raung sih.

Kemudian mikir.

Oh ini semua salah agensi sebelah yang tiap bulan rilis lagu sementara EXO nggak. Peternakan kelinci tetangga sebelah ladangnya subur banget sementara EXO harus nunggu waktu dulu berubah dari alien jadi serigala. Transformasinya cukup memakan waktu. Menyesuaikan emosi selama pancaroba.

But anyway, its time for f(x) (ノ´ヮ´)ノ*:・゚✧*・゜゚・*☆♫ !!!!
*
*
Kembalinya grup-versi-cewek-dari-SHINee ini sebenarnya gue harapkan seheboh SHINee dengan 'Misconceptions'-nya awal tahun ini. Soalnya, dibandingkan dengan semua grup yang ada di SM yang selama ini gue ikutin, f(x) adalah satu-satunya grup cewek yang bisa memberikan harapan sebuah konsep out of the box. Walaupun pada akhirnya tetep inside the box. MV-nya maksud gue. Tapi kita bahas itu nanti.

Yang menarik dari comeback kali ini, tentu saja teaser fotonya. Gimana nggak? SM berhasil mengumpulkan dua fandom jadi satu dan mengadu domba keduanya dengan sebuah foto manis bagaikan gula merah ini.
*

*
Jangan terlalu berharap lebih guys, gue gak ngerti harus nulis apa sebenarnya sekarang karena gue nggak kenal muka member-member BTOB. Gue nggak bisa menyusun kata-kata untuk menjelaskan review ini seperti hal-nya gue menjelaskan review yang lain. Tapi hari ini sepagian gue baca timeline dan banyak yang heboh BTOB mau comeback dengan MV baru yang judulnya '2nd Confession'. Gue tadi pagi lagi duduk manja di kursi foodcourt Margo City yang masih sepi karena mall-nya baru buka trus orang-orang udah pada heboh aja. Akhirnya sebelum pulang kantor gue mencoba untuk mendownload MV-nya dan nonton. Wah ternyata seru juga. WAH TERNYATA MEMBER-MEMBER BTOB LUCU-LUCU JUGA. #EA 

Belakangan ini lagi banyak MV yang konsepnya unyu-unyu beginikah? 2 MV terakhir yang gue tonton (Man in Love-nya Infinite sama Love Blossom-nya K.Will) menghadirkan nuansa yang sama. Unyu-unyuan anak muda belia yang jatuh cinta. Wait, sebenarnya dari C-Clown Far Away sih udah unyu-unyu sih tapi Far Away lebih ke unyu nyakitin nyesek. Sama kayak Hello-nya NU'EST. Nah tapi itu tiga MV terakhir yang gue tonton (termasuk BTOB yang baru ini) kok kayaknya rada-rada setipe gitu.

Sebenarnya gue nggak bermaksud buat me-review sih tadi. Karena kan gue kalo review bener-bener nyari waktu khusus nih, seharian buat nonton MV aja kerjaannya gak ada yang lain. Tapi... entah kenapa, saking seringnya merhatiin MV jadi nangkep banyak hal janggal bahkan dalam sekali tatap. Maafin gue, gue emang orangnya suka cari masalah. Di bash berkali-kali sama ELF, SONE, EXOfans, CROWNS, dan lain lain, tetep aja suka cari masalah. Gue merasa tanpa masalah hidup gue gak indah. Gue merasa tanpa dibash hidup gue gak tenang. #EA #EATFOODHATERS

Hahahaha

Jujur aja nih gue gak pernah peduli sama haters. Kenapa sih lo harus menyebarkan benci? Hati-hati loh, kata orang benci itu singkatan dari apa benar benar cinta? Iya. Kalo Baekhyun jadi Benar Benar Cimitcimit.

'S4 perform di GanCy 31 Maret 2013 tuh!'
*
Kira-kira itulah yang gue baca di twitter, suatu weekend panjang hari Jumat. Kalau nggak salah sih waktu itu yang mention gue ada S4 di GanCy adalah kak Nuri dan dia juga mention Gilang. Akhirnya gue pikir karena gue emang nggak punya acara weekend panjang ini yaudah mending gue ke GanCy aja. Lumayan juga nonton S4 gratisan trus bisa nonton anak-anak Dance Cover juga, pikir gue. Walaupun gue sebenarnya cuma pengen liat S4 sih, kalo yang lain-lain yaudah sambil nunggu sambil seseruan aja. Gue coba cek-cek siapa aja performers-nya dan menemukan nama-nama Dance Cover kayak Anonymous (yang pas pertama kali baca langsung 'Oh ini pasti EXO!') trus juga ada cover MBLAQ yang namanya YBLAQ yang lumayan terkenal dan salah satu member-nya gue kenal. Walaupun mungkin dia gak inget gue kenal sama dia. Padahal anak UI juga. But anyway, gue ajak Gilang buat ke Gancy karena kalo pergi sendiri kok ya kayaknya garing. Lagipula gue butuh temen sorak sorai pompom membahana. Dan Gilang adalah satu-satunya yang available waktu itu.
*
Permasalahannya adalah cuma satu sih: Gilang adalah laki-laki paling ngaret sedunia. Kalo misalnya lo mau pergi sama Gilang, trus acara lo misalnya jam 12 siang, means lo harus berangkat paling nggak 2 jam sebelum acara dimulai kan karena kita nggak pernah bisa mengira-ngira lalu lintas Jakarta. Nah berarti paling nggak lo harus berangkat jam 10. Tapi  kalo misalnya lo pergi sama Gilang, lo nggak bisa bilang ke dia 'Lang, kita ketemuan di depan Lawson jam 10 ya!' nggak bisa. Karena jam 10-nya Gilang itu berarti jam 4 sore. Jadi, kalo mau bikin janji ketemu jam 10, lo harus bilang ke dia 'Gilang, ketemu jam 4 subuh ya di depan Lawson.' Fix.
*
*

*
Maret 2013 adalah bulan tergalau dalam hidup gue. Bukan karena bulan ini adalah 22 tahun kurang 2 bulan gue jomblo, bukan juga karena gue baru putus sama pacar yang sedang menempuh pendidikan S2 di Amerika. Tapi Maret 2013 ini menjadi bulan tergalau karena persis sebulan lagi, satu tahun EXO debut dan belum ada tanda-tanda comeback sampai sekarang. Sedih.

Sebenarnya gue mencoba untuk nggak memikirkan hal ini. Maksudnya, nggak yang terlalu merajuk pada Tuhan, ‘Ya Tuhan kapan EXO comeback? Kalau EXO nggak comeback, bagaimana bisa saya hidup Ya Tuhan... Please Tuhan, kembalikan EXO ke jalan yang benar Tuhan. Saya janji tidak akan nakal lagi...’ nggak sampai selebay itu. Gue berusaha yang kasual aja. Ya... kasual. Bisa bertahan satu atau dua hari tapi setelah itu, ketika pikiran sedang melayang dan melanglang buana ke dunia lain, balik lagi galau lagi.
Ini cerita lain dari pengalaman nonton konser gue. Eits, bentar, buat lo yang mengira gue agak-agak berlebihan karena kok kesannya kayak pamer gitu sih nonton konser terus, atau kok kayaknya di setiap event gue ada terus sih, gue mau meluruskan beberapa hal dulu (EA KESANNYA). Nggak, maksud gue, gini, setiap orang pasti akan punya pengalaman menarik dalam hidupnya, bukan? Dan kadang-kadang pengalaman menarik itu akan menjadi lebih seru kalau diceritakan ke orang lain (apalagi kalau orang itu deket sama kita). Karena pada dasarnya gue membuat blog ini adalah memang untuk bercerita segala hal yang gue rasa unik (makanya kalo lo baca dari postingan awal isinya galau semua), karena itulah gue membuat postingan ini (dan postingan nonton konser sebelum-sebelumnya). Dan ini adalah salah satu dari banyak cerita unik itu.
*
source: www.songkick.com
*
Ketika dikonfirmasi akan KBS Music Bank akan mengadakan World Tour di Jakarta, gue sempat yang agak-agak pengen nonton. Agak-agak. Iya karena gue tahu 2013 ini akan ada banyak banget konser yang mungkin akan lebih menarik dari sekedar Music Bank yang akan ditayangkan di 72 negara dan tentu saja juga akan ada yang mengupload ke YouTube. Itulah kenapa ketika beberapa temen yang sering nonton konser bareng gue heboh beli tiket, gue yang santai-santai aja. Karena memang di awal gue nggak niat nonton. Gue pengen liat EXO. Duit gue akan gue save buat liat EXO. Begitu pikiran gue. Walaupun ada SJ dan SHINee di acara ini, tapi, ah..... gue sudah pernah liat SJ di solo konser mereka dan SHINee di SMTOWN. Jadi kayaknya nggak bakalan rugi-rugi banget kalau gue nggak liat mereka kali ini. Oleh karena itulah gue memutuskan untuk jualan aja. 

Ada banyak yang comeback di awal tahun ini termasuk salah satu rookie favorit gue: NU'EST! Ah ya, mungkin gue nggak terlalu banyak rumpiin soal mereka sih ya tapi dibandingkan dengan rookie-rookie yang lain, NU'EST sudah mencuri perhatian gue sejak awal debut mereka.

Beberapa mungkin bertanya-tanya kenapa gue nggak mencoba untuk mereview BAP atau BTOB (dan kayaknya ini sudah beberapa kali gue tulis dan gue sebut-sebut di beberapa review sebelumnya) dan alasannya tetap sama: belom ada satupun dari kedua grup berawalan B itu yang lagunya nempel di kepala dan melekat di hati. Xixixi.

Sebenarnya sih kalo mau mencoba bisa sih, tapi karena udah gak diniatin dari awal jadi males mencoba dan terabaikan gitu loh. Sama halnya dengan misalnya nih gue nggak suka sama satu produk yoghurt karena pas kita minum rasanya nggak enak (sebut saja Yakult--eh Yakult kan bukan Yoghurt ya? ERRR) trus pada akhirnya kita nggak mau minum produk lain yang ada yoghurtnya padahal belom tentu rasanya sama. Bingung? Iya gue juga bingung kenapa gue jadi bahas Yoghurt.
*
*
Hari ini hari Kamis dan nggak tahu kenapa gue tidur nyenyak sekali malam sebelumnya. Sejujurnya gue belum bisa membiasakan diri untuk tidak begadang dan tidur cepat setiap harinya, tapi mau nggak mau memang harus di biasakan. Mulai hari Senin kemaren, gue aktif kerja kantoran. Haha... Agak-agak aneh sih menyebut diri sendiri sebagai pegawai sebuah perusahaan penerbitan sementara kayaknya mental gue dari jaman kapan nggak pernah lepas dari main, tidur, makan, download, main, main, karoke, makan, main, main dan tidur. Ya... proporsi tidur dengan mainnya memang kontras karena pada kenyataannya gue adalah orang yang jarang tidur. Tepat waktu. Hahaha....

Tiga hari pertama di kantor bener-bener bikin pusing. Bukan karena gue jenuh, bukan, tapi karena kondisi tubuh yang belum menyesuaikan diri. Biasanya kan gue akan tidur kalau tubuh gue memaksa gue untuk tidur dan itu bisa kapan aja dan jam berapa aja, tapi sekarang, kalo siang bolong atau jelang-jelang sore tubuh minta tidur, nggak bisa diturutin karena jelas lagi di kantor kan. Makanya karena belum terbiasa ini gue jadi suka pusing sendiri. Pusing dalam arti kata yang sesungguhnya.
Apa yang lo cari kalo lo mampir ke sebuah restoran cepat saji? 

MAKANAN LAH RON MASA TOILET. 

Ya ini pertanyaan bodoh sih sebenarnya. Tapi maksud gue, pertimbangan lo lebih milih restoran cepat saji itu apa sih? Gue misalnya. Kalo gue mau makan ayam, gue pasti akan datang ke KFC karena di KFC walaupun ayamnya nggak lebih gede dari kepalan tangan gue, gue akan kesana karena ayamnya enak. Kalo gue mau makan burger, gue akan ke McD karena Big Mac-nya besar dan dagingnya empuk banget, atau mungkin ke Burger King. Sama hal kalo misalnya gue pengen beli Sundae pasti langsung ke McD karena sampai sekarang Sundae McD tak tergantikan.

Nah, apakah kalian pernah denger restoran cepat saji bernama LOTTERIA?
*
Hello :) Lama nggak review MV ya hahahaha (opening yang sama selalu ketika memulai sebuah postingan--harap dimaklumin aja. Kak Suho otaknya lagi pindah ke limpa) dan bener-bener kangen masa-masa dimana gue seneng banget merhatiin detik per detik perpindahan gambar di MV. Kali ini mau nyoba-nyoba buat review MV TVXQ! nih. Sebenarnya gue sendiri sih agak-agak ragu untuk review TVXQ dikarenakan boygrup SM Entertainment yang satu ini kan udah established banget. Fansnya udah paling banyak di seluruh dunia dan dicatet di Guinness World Record. Nah gue takut aja kalo ada beberapa orang yang baca review ini (kalo ada yang baca) jadi ngatain gue sok tahu gitu. 

To be honest sebenarnya sih gue gak peduli sama kata orang. Apalagi yang menjatuhkan. Em Em~ Tapi karena gue orangnya open--open house, open the door, openkap--jadi kalo ada yang nggak setuju dengan tulisan ini, please, email me formally or informally atau mention di twitter. Jangan gak setuju tapi ngatain gue anjing lah, apa lah. Ya Tuhan... Anjing pinter amat bisa nulis. Beli dimana?

So~ gue putuskan untuk membuat reviewnya aja. Daripada gue setengah-setengah jadi SMTOWN Biased, mending total kan. Nah untuk itu, kali ini gue akan membahas TVXQ! yang baru aja comeback dengan album terbaru mereka yang dikasi judul "Catch Me" atau dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "Tangkap Aku Dong, Please Banget"
*
*

*
Gadis itu menatap cincin yang sudah satu jam terakhir ada di tangannya hari ini. Bukan terpasang di jarinya, tapi diantara telunjuk dan ibu jarinya. Bingung. Apa yang harus dia lakukan pada cincin itu? Dia juga tidak tahu. Rasanya beberapa hari ini dia tidak enak makan. Tidak enak tidur. Penyebabnya adalah cincin itu. Atau... orang yang memberikan cincin itu lebih tepatnya. Apa rasanya mencintai tetapi tidak pernah bahagia bahkan sedikitpun? Oh tidak. Dia pernah bahagia. Dulu sekali (sebelum sebuah jarak akhirnya menghalangi mereka). Sampai-sampai dia lupa bagaimana rasanya. Banyak sekali keraguan yang menghantui pikirannya belakangan ini dan sepertinya semua itu juga berasal dari benda yang sama: cincin yang ditatapnya itu. Sebuah simbol komitmen yang sebenarnya telah lama pupus. Sudah lama tidak berarti lagi. Dan hari ini gadis itu sudah memutuskan untuk menghentikan semua omong kosong dan kebodohan ini. Sudah saatnya untuk berkata pada laki-laki itu bahwa dia sudah tidak ingin lagi menjalani apapun dengannya. Tapi... apakah dia akan sanggup? Laki-laki itu sudah seperti satu-satunya orang yang mengisi ruang hatinya selama beberapa tahun belakangan ini. Laki-laki itu sudah seperti sumber mata air yang bisa menyegarkan setiap kali dia merasa gerah dan kehausan. Laki-laki itu sudah seperti acara komedi di televisi yang selalu membuatnya tertawa (walaupun tidak bisa dipungkiri juga pada saat yang sama laki-laki itu juga selalu membuatnya menangis diam-diam beberapa waktu terakhir ini). Tapi ya... laki-laki itu adalah satu-satunya laki-laki yang dicintainya. Bagaimana mungkin dia akan meminta putus? Sanggupkah? Hanya saja rasa sakit ini sudah tidak bisa ditahan lagi... Bodoh rasanya jika terus dipertahankan.

Sudah waktunya untuk memutuskan. Pikirnya.

Gadis itu memasang kembali cincin itu ke jari manis sebelah kirinya. Semuanya masih bisa berubah. Dia berpikir begitu. Sebelum dia mengucapkan kata-kata perpisahan itu langsung dari mulutnya di depan laki-laki itu (yang kemungkinan sepuluh atau lima belas menit lagi akan ditemuinya) semuanya bisa saja berubah. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sebuah tempat makan yang sepertinya sudah menjadi tempat yang wajib didatanginya dengan laki-laki itu. Tempat itu terlalu banyak kenangan. Dan sekarang apakah dia harus menuliskan catatan lain yang jujur saja menyakitkan di tempat yang menjadi favoritnya sepanjang masa? Apakah dia bisa melakukan itu?

Dalam otaknya sekarang dia sudah bisa membayangkan bagaimana suasana ketika dia membuka pintu dan melihat laki-laki itu duduk di sebuah meja menunggunya. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu sejak laki-laki itu memutuskan pergi dulu? Dua tahun? Tiga tahun? Entahlah... Menghitung semua waktu yang berlalu sama saja mengurai satu per satu rasa sakit itu lagi. Tapi, dalam pikirannya, laki-laki itu menyambutnya, tersenyum rikuh dan menyambutnya dengan segelas kopi hangat favorit mereka berdua.

Gadis dan laki-laki itu kini duduk berhadapan. Hening sepersekian detik sebelum akhirnya laki-laki itu bertanya "Apa kabar?" dan gadis itu menjawab "Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?" kemudian laki-laki itu menjawab lagi "Aku juga baik-baik saja." lalu kemudian hening kembali. Biasanya gadis itu bukanlah tipe orang yang menanti seseorang untuk mengajaknya berbicara atau menunggu seseorang melontarkan sebuah topik pembicaraan yang menarik. Dialah yang biasanya memiliki ide dan sesuatu untuk dibicarakan. Tetapi kali ini rasanya dia tidak mau. Dia memaksa otaknya untuk meminta bibirnya agar tidak bicara satu patah katapun. Dia ingin melihat sebesar apa keinginan laki-laki itu untuk mempertahankan hubungan ini. Dia ingin tahu bagaimana perasaan laki-laki itu terhadapnya kini.

Hening cukup lama. Kalau saja ponsel laki-laki itu tidak berdering saat itu suasana akan tetap rikuh (meskipun suara dering ponsel itu tidak mencairkan suasana sama sekali tetapi semakin membuat gadis itu kesal). Gadis itu tidak membahas apapun soal ponsel ataupun meminta laki-laki itu untuk menjawab teleponnya kalau memang itu telepon ataupun membalas pesan singkatnya kalau memang itu pesan singkat. Dia benar-benar tidak mau bicara sepatah katapun. Dia sudah lelah memulai. Dua atau tiga tahun belakangan ini sepertinya semua yang ingin dimulainya kembali seperti diabaikan. Kini giliran laki-laki itu untuk memulai apapun yang terjadi. Atau paling tidak kalau dia mau mengakhirinya saat ini juga, dia seharusnya mengatakan itu daripada harus menggantung seperti ini karena gadis itu sudah siap apapun yang terjadi pada hubungan akhir mereka ini.

Cangkir kopi itu disentuhnya meskipun tidak ada sedikitpun keinginan untuk menyesap isinya walaupun itu adalah minuman kesukaannya. Dia bersumpah, lebih lama lagi dia duduk di tempat itu dia akan menangis lalu pergi dari tempat itu berurai air mata. Tapi pentingkah? Sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Jadi ayolah, hey laki-laki di depanku! Katakan sesuatu... Ataukah aku yang harus mengatakannya terlebih dahulu? Kalau begitu baiklah...

Dia baru saja akan mengatakan sesuatu, gadis itu, ketika semua memori tentang kebersamaan mereka menyerbu pikirannya seperti ribuan semut yang menyerang sebongkah black forest yang ditinggalkan begitu saja di atas meja makan. Tawa itu, bahagia itu, pelukan itu, genggaman tangan itu, semuanya tiba-tiba saja melayang-layang di depan matanya bagaikan ribuan gelembung-gelembung sabun ajaib yang entah bagaimana berubah fungsi menjadi proyektor dan menampilkan semua kenangan masa lalu itu.

Jika dia mengatakannya saat ini, untuk menyudahi hubungan ini, lalu bagaimana dia? Bagaimana dia bisa menghapus semua kenangan yang baru saja kembali di bawa oleh gelembung sabun khayalannya sendiri yang sialan itu? Bagaimana bisa dia melupakan laki-laki ini? Butuh berapa lama dia untuk bisa menghapus semuanya? Satu tahun? Dua tahun? Selamanya? Dia yakin akan sulit. Walaupun... ponsel yang berdering tadi itu sudah bisa jadi bukti jelas bahwa laki-laki itu akan melupakannya sedetik setelah dia mengatakan kata-kata 'ajaib'-nya nanti.

"Sudah cukup. Kita sebaiknya sudahi semua ini."

Kurang lebih begitukah? Atau kalimat itu terlalu sederhana? Sederhana, mungkin, tapi mengucapkannya seperti menelan ratusan pil sakit kepala dalam satu waktu. Sulit.

Entah dia sadar atau tidak tapi baru saja dia mengucapkan kalimat itu (OH TUHAN BAGAIMANA MUNGKIN DIA BISA?) dan... tak ada kalimat lain lagi yang meluncur dari bibirnya ataupun laki-laki itu. Itu artinya dia berhasil? Semua ini sudah berakhir? Hanya begitu sajakah?

Otaknya memerintahkan tubuhnya untuk bangkit dan tangan kanannya terjulur ke arah laki-laki itu. Menawarkan sebuah jabatan tangan. Untuk apa? Tanda persahabatan? Ataukah sebuah persetujuan? Tapi laki-laki itu menjabatnya dalam diam dan gadis itu melangkah pergi sebelum akhirnya semuanya buyar dan dia sadar dia berada di depan sebuah pintu yang butuh dibuka untuk dapat masuk. Dia melihat laki-laki itu menunggu di dalam, duduk di depan sebuah meja dengan dua cangkir kopi panas yang tersedia di atasnya. Ketika gadis itu masuk, laki-laki itu menyambutnya dengan tersenyum. Gadis itu bisa bernapas lega sekarang dan berharap semua isi kepalanya tadi tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan. Dia hanya mencintai laki-laki itu. Hanya dia. Satu-satunya.
Pernah merasakan terpaan band-band melayu Indonesia yang sangat intens beberapa tahun yang lalu? Yes. Disaat musik Indonesia udah bangkit pas jaman-jaman ST12 masih belom bubar, ada banyak sekali kemudian band-band yang mengusung musik melayu juga ikut tumbuh kayak jamur di musim hujan. Walaupun sekarang entahlah mereka kemana gue juga nggak tahu. Tapi bersyukur juga sih, paling nggak musik pop Indonesia nggak krisis identitas. Menurut gue kalo emang lo mau jadi band dangdut, kenapa gak dangdut aja sekalian sih kayak Ridho Rhoma? Kenapa harus setengah pop setengah dangdut? Justru itu lebih annoying. Since I love dangdut dan gue merasa pop-melayu itu agak mengganggu.

Kenapa pembukaannya begini? Hehe karena sama hal-nya dengan kejadian di Indonesia beberapa waktu lalu, sekarang juga di Korea lagi banyak banget jamur-jamur musim hujan yang menjelma menjadi boygrup dan girlgrup. Nah sekarang kenapa postingannya bukan SMTOWN? Hmm... Sebut saja karena gue akan memulai untuk mencoba memerhatikan rookie dan juga grup dari manajemen lain. Hehehe sekalian ini gue kemaren berencana buat magang di sebuah majalah dan gue dikasi tugas buat bikin artikel tentang idol yang belom ke-ekspose akhirnya gue bikin aja C-Clown (walaupun kemudian malah disuruh bikin profile Suju. Kurang terekspose apa lagi coba Suju? Dan gue belom kerjain. ASTAGA LUPA!)

Mungkin banyak juga yang bertanya, kenapa harus C-Clown? Kenapa gak BAP aja yang udah beneran keren atau BTOB yang kemaren ke Indonesia? Kenapa harus C-Clown?

Jawabannya: Gak tahu. Gue juga nggak tahu kenapa pilihan gue kemaren jatuh ke C-Clown. Tapi kalo kalian memahami konsep Tuhan Maha Tahu dan Tuhan Akan Menunjukkan Jalan Terbaik, nah menurut gue inilah jalan terbaik. Kkk~

Nah, C-Clown ini sebenarnya apa sih? Badut yang jualan vitamin C atau apa? Hmmm... Kalau misalnya kalian liat teaser foto mereka mungkin yang akan kebayang adalah "Ah sama aja paling sama boygrup kebanyakan... Gaya-gaya nya maen kotor kayak di Warrior-nya BAP kemaren." Gue juga mikir gitu pada awalnya. FYI aja gue termasuk orang yang setia (atau bisa dibilang males buat berpindah ke lain hati--sama aja monyong) sama satu entertainment. Ketika gue udah suka SM, maka gue akan mencari tahu banyak tentang SM. Walaupun kemarin sempat heboh NU'EST juga (DAN GUE BARU LIAT PERFORM MEREKA DI INKIGAYO DAN ITU KEREN YA ALLAH REN CANTIK--LUPA DIRI) tapi jiwa raga gue tetep buat SM. Tapi ada yang pernah bilang kalo misalnya berkutat di SM doang jadi nggak berkembang. Nggak memperhatikan bibit bibit yang baru tumbuh. Nah akhirnya gue coba kulik-kulik deh ini si badut-badut C-Clown. Dan pas gue dengerin lagu mereka, lumayan bagus dan kalo dibilang sama kayak yang lain, iya, tapi ada beda. Sedikit.
*
*

Long time no see, NU'EST akhirnya kembali lagi dan kali ini dengan mini-album ! Ihiyy... Di FACE kemaren, albumnya cuma berisi 3 track. 1 track prolog, dua-nya lagu. Bisa dikira-kira lah untuk mini-album ini minimal mereka akan bernyanyi di 6 track. Excited! (Walaupun bete juga mengetahui kenyataan bahwa EXO akan comeback Agustus ini dengan mini album lagi bukan justru full album. But anyway, biarlah. Masing-masing toh punya strategi pemasaran yang berbeda) Kali ini mari fokus ke NU'EST :)

Dan sekedar mengingatkan aja mungkin disini gue akan membanding-bandingkan MV ini dengan MV yang sudah gue tonton sebelumnya dan secara gue SM Biased, jadi kebanyakan mungkin akan membandingkan dengan SM. Gue tau beberapa orang nggak suka dengan cara gue mengungkapkan pendapat gue tentang sesuatu dan gue nggak memaksa siapapun buat membaca postingan ini juga. Jadi kalau misalnya terdengar atau terbaca seperti gue menjelek-jelekkan atau mungkin terkesan gue antifans, mending langsung di close tab aja jangan dilanjutin dari pada menimbulkan fitnah diantara kita. CMIW~~~~ #makanJongin*
*
*
*
Well oke, review sedikit, NU'EST ini adalah boygroup bentukan Pledis Entertainment yang debut nggak lama sebelum EXO debut (bahasanya aneh, pokoknya NU'EST debut duluan sebulan kalo nggak salah inget). NU'EST beranggotakan JR sebagai Leader, Minhyun sebagai visual dan lead vocal, Ren sebagai Indah Dewi Pertiwi, Aron dan satu lagi Baekho sebagai main vocal. It's a new record for me loh ya untuk ngeh dan kenal sama boygrup lain selain dari SM. Hahaha... Kalo lo pada tanya gue member BTOB atau BAP gue gak tau sama sekali. Jangankan itu yang masih rookie, Infinite, B1A4, bahkan MBLAQ aja gue masih nggak hapal siapa aja membernya.

Oke, kalau misalnya gue menobatkan diri gue sebagai totally SM BIASED tapi harus mikir dua kali untuk menonton film dokumenter ini rasanya agak kurang ajar. Lebay sih, karena biasanya gue nggak peduli dengan hal hal seperti seberapa besar pengorbanan seorang fans buat idolanya dan hal-hal  lain semacem itu. Tapi kali ini, yes, karena dorongan nafsu kebatinan (?) yang sudah tidak terbendung dan tingkat stress yang entah kenapa semester ini menggila sekali, gue sudah memastikan diri gue untuk menonton film "I AM." yang akan dirilis SM tanggal 10 Mei 2012 di Korea nanti dan rencananya akan tayang di Indonesia (sebagai negara luar Korea pertama yang menayangkan film ini) 18 Mei 2012 di Blitz Megaplex (untuk info lebih lanjut soal ini tanya langsung ke twitter-nya Blitz Megaplex aja :) Mereka cukup intens menjawab pertanyaan customer).

Well, awalnya sih karena harga tiket nonton yang lumayan mahal membuat gue agak-agak kecewa dan males nonton 130 ribu per tiket. Dengan harga yang hampir sama gue sudah bisa mendapatkan 1 CD EXO-K yang MAMA. Hahaha... Tapi kemudian kalo dipikir-pikir lagi, harga ini sepadan lah ya dengan apa yang ditonton. Beda dengan misalnya nonton film-film Hollywood yang kalau nggak nonton sekarang, enam bulan lagi ada DVD nya. Ya sebenarnya sih kemungkinan untuk SM merilis I Am dalam bentuk DVD ini ada, tapi kemungkinan untuk tidak ada kan juga ada (?) Jadi memang sebaiknya menonton langsung ketika di bioskop. Dan kalau mau lebay, yes, menonton 130 ribu yang lumayan mahal itu merupakan salah satu bentuk dukungan atas kerja keras SJ, SNSD, SHINee, BoA, Kangta dan TVXQ sejak mereka jadi trainee sampai mereka jadi superstar seperti saat ini... Walaupun sebenarnya uang hasil penjualan tiket mungkin nggak seberapa dengan gaji mereka. Hahahahah
Super Junior Super Show 4 World Tour--Indonesia sudah tinggal menghitung hari. Sudah pada mempersiapkan apa aja? Honestly, gue pribadi nggak ada persiapan kado atau hadiah buat mereka. Yang pertama karena mereka bisa beli sendiri dengan uang yang membanjir itu, dan yang kedua karena gue nggak ada uang. Tapi kalaupun gue harus memberi mereka kado atau semacamnya, mungkin gue akan memberikan 1 eksemplar novel gue buat Donghae dan Siwon. Nggak mau masing-masing biar mereka bacanya sama-sama. Kita liat, apakah mereka benar-benar membaca atau tidak, karena katanya kan mereka menghargai pemberian fans. Nah, lo baca deh tuh novel bahasa Indonesia. Kalo dibuang awas aja... *walaupun kemungkinan kado itu akan dilirik adalah 1 banding seluruh dunia yang di slow-motion* *sigh*
...

Persiapan yang paling penting sebenarnya mental dan kesehatan jasmani rohani. Pertama, kalau misalnya tanggal 28 dan 29 April nanti yang udah punya tiket malah sakit, tentu saja akan mengurangi kebahagiaan menonton atau bahkan menghilangkan kesempatan menonton sama sekali. Kedua, kalau sekarang aja mental udah sakit gimana pas ngeliat SUJU nanti? Tambah sakit jiwa kayaknya. Yang ketiga, saya lupa mau ngomong apa tadi jadi yang ketiga ini biarkanlah mengambang.

Berhubung ini pertama kalinya gue nonton konser K-Pop, jadi gue nggak mau dong keliatan bego. Terutama masalah jalan menuju venue. Konser ini akan diadakan di Mata Elang International Stadium--Ancol. Gue sama sekali nggak tahu bahkan jalan ke Ancol. Karena menurut gue mencuri start untuk tahu jalan dan lokasi MEIS adalah sebuah keputusan yang nggak buruk-buruk amat, akhirnya Sabtu, 14 April 2012 kemarin, gue memberanikan diri ngaso-ngaso ke Ancol. Kalo ABG-ABG pada rame segeng, gue malah pergi sendirian. Kayak orang nggak punya temen :(

Karena gue bukan orang yang tahu detail jalan kota Jakarta, akhirnya gue meminta petunjuk pada Dewa Jalan Raya: Michael Enrico (@mien_mien). Dengan petunjuk beliau juga gue bisa menemukan arah ke MEIS dan  kembali ke Depok dengan selamat :) Oke, kurang lebih perjalanan gue seperti ini...


"Careless... Careless.... Shoot anonymous... Anonymous... Heartless... Mindless... No one, who care about me?"

Hehe... Apa kabar semua? Semoga masih hidup dengan layak dan tidak berkeliaran di jalan dengan jubah berkerudung Gregorian-Monk style atau mungkin face-painting kayak Xiumin yang gue rasa itu dibuatnya dari bekas gosong di pantat panci yang sering dipake masak nasi diatas tungku kayu bakar. Kalau kemaren gue membuat postingan PART 1 dengan Bacon alias Baekhyun (yang lebih tepat dibaca Baekhyeon--penting sekali nih penyebutan nama. Soalnya pernah ketemu dan kenalan sama orang Korea yang namanya Hyeok. Pas gue tulis HYUK di kertas, dia langsung bilang, "Bukan begitu... bukan Hyuk. Tapi Hyeok." Nah, jadi mulai sekarang mari menyebut nama orang-orang tak terjamah raganya itu dengan benar. Harus dibiasakan. Kayak misalnya Eunhyuk--Eunhyeok. Sungmin--Seongmin. Kyuhyun--Kyuhyeon). Oke, jadi kalau kemaren gue membuka postingan dengan editan Baekhyun, sekarang ada Leader Suho, si manusia dengan seribu wajah :)

Kalau misalnya PART 1 kemaren masih pembahasan umum soal MV MAMA dan beberapa kesamaan ide dan konsep dari MV-MV SM sebelumnya, nah PART 2 kali ini gue akan lebih mengulik MV MAMA secara (semoga) detail ditambah beberapa penjelasan sotoy tentang beberapa hal yang mungkin bisa bermanfaat bagi kehidupan dan kemaslahatan umat.

***

Aloha! Apa kabar? Masih pada galau masalah tiket Super Show 4? Atau masih galau pengen menghujat promotor?

Pertama, gue pengen mengingatkan kalau Promotor Super Show 4 sudah bekerja keras untuk fans jadi pikir dua kali sebelum menghujat. Emosi bisa mengalahkan Logika kalau kata Cinta di AADC. Gue ngomong gini bukan karena gue sombong atau apa, tapi karena gue 24 jam ada di Twins Plaza bareng sama mereka dan melihat langsung kinerja mereka.

Kedua, masih ada yang cancel tiket kok. Jadi masih ada kesempatan untuk nonton via pembelian online. Dan kalau kemarin gue nge-tweet "Masih ada kesempatan beli di calo..." tolong jangan ditiru tweet yang itu. Bener kata Om Sherwin. Pengambilan tiket membutuhkan ID Card si calo. Kalo kalian beli dan udah langsung bayar, bisa aja si calo kabur kan? JANGAN PERNAH PERCAYA SAMA SIAPAPUN! Jangan sampai cuma DEMI SUPER JUNIOR kalian malah rugi.

Walaupun opening kali ini agak nggak nyambung sama judul postingannya, tapi di bagian atas sudah gue cantumkan sebuah editan gue dari caps What Is Love. Alasannya tentu saja agar kita selalu ingat perjalanan panjang teaser demi teaser, dan dua prologue MV sebelum akhirnya, pada 8 April 2012, boyband yang akan jadi boyband terkeren sepanjang 2012 ini debut di Inkigayo dan 12th Yin Yue Feng Yun Bang Awards! Siapa lagi kalau bukan THE EXTRAORDINARY EXOTIC BOYBAND: EXO!

Ahem... Basa basinya kepanjangan... tapi akhirnya YA ALLAH YANG MAHA GANTENG! EXO akhirnya debut juga... Rasanya kemaren setelah pulang dari antri tiket dan melihat YouTube SM sudah dihiasi oleh dua video baru itu pengen sujud syukur Alhamdulillah... Selama 108 hari menunggu sejak teaser pertama akhirnya debut juga. Setelah serentetan 23 teaser dan 2 teaser MV, akhirnya tadi mereka tampil juga di Inkigayo dan Yin Yue Feng Yun Bang Awards ke 12 dan denger-denger sukses besar! Banyak fans yang nunggu pengen liat EXO-M. Wuihhh~~~

Kalau dulu SHINee debut dengan lagu Noona You're So Pretty, kemudian SNSD bilang "Oppa Oppa I'll be I'll be down down down down~" Sekarang EXO muncul dengan hits title: MAMA. Yes. Kalau SHINee suka sama mbak-mbak, EXO kok ya kesannya ngejer tante-tante banget gitu loh yah. Eits, tapi jangan langsung judge-judge! Paling nggak suka sama orang yang judge asal-asalan seperti misalnya bahwa gue adalah Anti-Kai. Saya tegaskan lagi saya tidak anti pada satu member EXO-pun. Harap dimengerti. Kalau ada tulisan yang bilang Kai banci tampil atau kayak barongsai, anggap saja itu tanda cinta saya pada idola saya. Sekian.

Berhubung banyak yang minta juga di twitter dan timbulnya kesadaran dalam diri bahwa tidak adil rasanya mengesampingkan EXO M sementara "WE ARE ONE WE ARE EXO" adalah slogan mereka, jadi kali ini gue akan membahas nggak cuma EXO K tapi juga EXO M! Hehehe... Hmmm... Postingannya mungkin akan jadi sangat panjang. Semoga aja betah bacanya. Tapi kalao misalnya kepanjangan, terpaksa gue potong jadi 2 atau 3 Part.
Postingan Lama Beranda
Lihat versi seluler

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Juni (1)
      • So... Where Am I Now?
  • ►  2024 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • So... Where Am I Now?
  • Mimpi Buruk
  • Super Junior ACHA: Review Saya
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

ronisnowhere

Black-and-White-Minimalist-Coming-Soon-Instagram-Post-2

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes