• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcast
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
    • ronzikologi
  • DRP Studio
    • MR. BONCENG
    • Curahan Sebelum Molor
    • Penonton Bayaran
    • Joheun Achim
  • Buy Exclusive T-shirt!
kaoskakibau.com - by ron

Kalau lo tahu dua minggu lagi dunia akan kiamat, apa yang akan pertama kali lo lakukan?

Hihihi... ketika gue nulis kalimat di atas gue juga jadi mikir. Apa yang akan gue lakukan ya? Di umur sekarang masih banyak hal yang ingin gue kejar (meski capek juga sih ngejer terus, kapan gue yang dikejar? #ea #apanih) dan masih banyak juga yang ingin dicapai. Tapi kalau cuma punya waktu dua minggu untuk hidup, sebagai masyarakat Asia dengan budaya ketimurannya (hihihi) pastilah gue akan pulang kampung dan bertemu Mama. Tapi masalahnya adalah kalau semua orang tahu dua minggu lagi akan kiamat, pastilah semua orang akan panik, bahkan kiamat belum kejadian saja udah kiamat duluan karena panik.

Tapi apa jadinya setelah kepanikan itu, lo kemudian mendengar kabar terbaru bahwa pemberitahuan soal kiamat itu hoax. Lo sudah ketipu.

Wah... WAH GILA SIH. WAH WAH WAH WAH...

Bahkan membayangkannya aja gue sudah dendam. Apalagi benar-benar merasakannya. Nggak sanggup deh gue untuk menahan sakit hati. Rasanya beneran pengin ngedorong itu orang yang nyebarin hoax ke dalam sumur, terus sumurnya dikasih gas beracun, terus ditutup lubang sumurnya agar abadi di alam baka.

(anjir ini pikiran gue jahat banget ya)

(astagfirullah)

(ampuni aq ya Allah)

Tapi kurang lebih itu yang terjadi sama Kim, karakter yang diperankan Maisie Williams, di serial 6 episode berjudul Two Weeks To Live ini. Selama ini dia hidup dalam pengasingan yang sebenarnya disengaja tapi dia sama sekali nggak pernah diberitahukan alasan yang sebenarnya. Yang dia dengar selama ini dari Tina, ibunya, adalah kebohongan demi kebohongan. Kim beneran hidup jauh dari keramaian. Di sebuah pondok terpencil dengan pencahayaan yang seadanya (tetap ada listrik sih) tapi nggak pernah terlalu kenal teknologi. Tina sengaja mengisolasi dirinya dan Kim dari kehidupan luar karena sebuah alasan yang dia sendiri nggak bisa jelaskan kebenarannya ke Kim. Tapi Kim yang beranjak dewasa punya rasa penasaran yang besar banget. Dia bahkan punya satu buku yang berisi bucket list, hal-hal yang ingin dia lakukan di kehidupan nyata. Siapa sangka salah satu poin dalam bucket list itu adalah balas dendam.

Setelah nulis sebuah surat ke Ibunya, Kim kabur dari rumah untuk mulai mencoret satu per satu daftar di bucket list itu. Termasuk ya balas dendam itu tadi. Tapi sebelum itu terjadi, dia masuk ke sebuah pub dan bertemu dengan Nicky dan Jay, kakak-beradik yang sedang ngerumpi soal kehidupan. Jay nantangin Nicky buat mendekati Kim yang hari itu pertama kali ke pub buat mengenang kencan pertama Ibu dan Ayahnya dulu. Setelah obrolan lucu di bar (dan sumpah sih banyak banget kejadian kocak di situ kayak misalnya Kim yang sama sekali nggak pernah pakai high heels atau menggunakan alat pengering tangan di kamar mandi karena selama ini dia hidup kayak hermit) mereka lanjut ke rumah Jay. Di sanalah semuanya berawal: sebuah becandaan yang kemudian jadi rumit.



Gue ketakutan. Rasanya seperti berada di tengah-tengah dunia yang gue nggak kenal, dikelilingi oleh orang asing yang bisa saja berbuat jahat kapan saja. Gue dipaksa untuk melepas keyakinan gue akan Tuhan dengan ancaman-ancaman keselamatan. Sementara gue hanya bisa menangis. Sampai ada seorang laki-laki, yang gue yakini dia adalah salah satu anggota dari keluarga besar gue, datang menghampiri dan memeluk gue.

“Saya takut,” kata gue ke dia.

Air mata gue udah nggak bisa ketahan.

“Nggak usah takut. Kamu ikutin aja orang-orang ini. Mereka nggak jahat kok,” katanya dalam nada bicara yang dingin, kejam, dan nggak ingin gue dengar lagi untuk kedua kalinya.

Gue berada di antara dua pilihan yang nggak pernah ingin gue pilih: mati atau ikut aliran sesat orang-orang ini.

Ini adalah mimpi paling buruk yang pernah gue alami sejak awal tahun.

--


Kalau biasanya pas nonton drama Korea gue paling jarang baca sinopsis di internet atau nonton trailer sebelum bener-bener mulai menyaksikan tayangannya, untuk yang kali ini agak berbeda. Gue memutuskan buat sedikit memperkaya diri gue (kwkwk) dengan informasi dari internet ketika dapat rekomendasi untuk nonton The First. Sebelum ini gue pernah bahas sci-dijuga di series Humans (yang gue suka sekali) dan gue juga terbilang demen nonton tayangan yang berbau fiksi ilmiah gitu. Terutama buat cerita-cerita luar angkasa, planet-planet, kayak Sailor Moon gitu.

(lha)

(ganyambung)

Gue jadi inget dulu nonton Interstellar di CGV, dapet kursi agak depan-depan gitu, gue nonton beneran khusyuk banget sampai mewek.

Tapi yang satu ini, The First, produksi original Hulu yang beruntungnya bisa kita tonton secara legal di Mola TV, menghadirkan cerita yang berbeda dari yang gue bayangkan. Kalau nonton trailernya, kesannya kan kayak sci-fi banget. Kayak film-film atau serial TV tentang astronot dan awak pesawat antariksa gitu. Pas gue mulai nonton ternyata jauh di luar ekspektasi gue. The First ini jadi semacam sudut pandang yang berbeda dari apa yang kita lihat di film-film sci-fi tentang astronot dan misi ke luar angkasa gitu.

Sean Penn jadi pemeran utama di The First. Dia memerankan karakter bernama Tom, seorang kapten dari misi perjalanan NASA ke Mars. Dia yang memilih timnya, dia yang melatih timnya, tapi di hari keberangkatan dia nggak ikut merayakan dan menyaksikan langsung misi keberangkatan itu di lokasi. Di awal-awal episode kita diliatin kehidupan Tom yang kayaknya punya beban banget. Kayak terjebak dalam kenangan masa lalu yang dia sendiri belum bisa menangani itu, belum bisa move on. Kehidupan pribadi Tom ternyata cukup rumit dengan anak perempuannya yang udah lama nggak pulang terus tiba-tiba muncul lagi dan kemudian mereka berusaha untuk mulai lembaran hidup baru.


The First memang menceritakan tentang misi perjalanan manusia ke Mars. Tapi yang ditampilkan di sini bukan bagaimana kehidupan di pesawat antariksa selama 2,5 tahun penerbangan dari Bumi ke Mars itu. Nggak ada visual para pemain mondar-mandir melayang di luar angkasa. Ada sih potongan adegan-adegan pas lagi di stasiun luar angkasa gitu bagus deh bikin pengin juga buat entah kapan sempat dalam hidup bisa terbang ke luar angkasa. Tapi The First nggak fokus ke situ.

Makanya gue bilang ini di luar ekspektasi gue karena ternyata series-nya nggak sama sekali menampilkan tentang perjalanan ke Mars-nya. Setidaknya sampai episode terakhir. Dan anyway ini hanya diproduksi 8 episode saja dan hanya 1 season.

Di The First, yang episode-episodenya diarahkan oleh sutradara berbeda, lebih diceritakan bagaimana BTS (bukan boyband K-Pop kenamaan melainkan behind-the-scene) dari pemilihan kru dan awak pesawat yang akan berangkat ke Mars. Pertimbangan-pertimbangan yang diambil oleh para petinggi dan komandan kapal buat memilih tim mereka. Lebih dari itu di episode-episode awal juga disoroti banyak sekali isu soal misi perjalanan manusia ke Mars ini dari berbagai sudut pandang dan menurut gue itu cukup menarik sih. Karena selama ini gue sebagai manusia biasa yang menjalani hidup cuma menikmati konten-konten dari NASA dan perkembangan ilmu pengetahuan yang mereka sajikan. Nggak pernah terlalu berpikir atau melihat dari sudut pandang lain kayak misalnya keluarga para astronot yang gagal pulang karena kecelakaan di angkasa misalnya, atau soal kucuran dana buat proyek ke luar angkasa yang terlalu mahal dan sebenarnya tuh bisa dialokasikan ke hal-hal lain kayak memberantas kemiskinan atau duit sekolah anak-anak, dan bagaimana Tom di sini berusaha untuk meyakinkan segelintir orang bahwa perjalanan ke luar angkasa ini tuh bukan cuma sekedar abis-abisin uang atau risiko nggak pulang saja.

Menurut gue dua episode pertama The First sangat selow dan depressing banget. Ketika gue berharap keseruan perjalanan di luar angkasa atau melayang-layang di stasiun luar angkasa, atau kayak Matt Damon yang menanam kentang demi melanjutkan hidup di Mars; The First justru menampilkan sisi lain dari sebuah misi yang masih terjadi di Bumi aja. Dan itu nggak kalah complicated dari apa yang kita saksikan di film-film sci-fi sejenis dengan ketegangan dan efek-efek yang meledak-ledak di luar angkasa.


The First ini lebih ke cerita keluarga sih. Bagaimana Sean Penn sebagai Tom ingin memulai lagi dari nol dengan anaknya tapi kemudian di saat yang sama dia harus juga memulai lagi membangun kepercayaan masyarakat bahwa misi ke luar angkasa terutama ke Mars ini tuh penting manusia dan ilmu pengetahuan.

Salah satu hal menarik yang bikin mikir (tapi jujur nggak mau gue pikirin-pikirin banget) adalah adegan demonstrasi waktu sidang di episode-episode awal. Para demonstran menyuarakan aspirasi mereka dengan bilang “kalau mau menyelamatkan umat manusia ya lakukanlah dari Bumi, bukan malah ke luar angkasa”. Sejalan juga dengan anggapan bahwa misi ke luar angkasa itu sebenarnya buat nyari planet lain yang bisa ditinggali setelah bumi sudah tidak layak huni, atau semacam itu. Pas lihat itu gue kayak... HAH OKE ABIS INI GUE AKAN SELALU BAWA TUMBLR KALO MAU BELI KOPI BIAR GAK KEBANYAKAN PAKE PLASTIK LAGI HUHUHUHU MAAFKAN AKU BUMI.

The First bisa ditonton di streaming Mola TV guys cuma dengan bayar Rp 12,500 saja buat semua episode The First dan tayangan-tayangan lain yang juga menarik buat mengisi waktu selama pandemi masih belum berakhir.

Anyway, selamat tahun baru!




Sebenarnya gue tuh takut banget deh buka DM belakangan ini. Hihihi... Sejak posting-an soal satu fandom di blog gue beberapa bulan yang lalu, gue jadi suka ngeri kalau lihat notifikasi ada DM masuk. Di saat yang sama gue tuh juga orangnya nggak bisa kalo liat notifikasi numpuk. Harus dibuka dan harus dihilangkan supaya nggak bikin gagal fokus. Tapi setelah ramai posting-an “toksik” waktu itu, udah, gue nggak berani lagi liat DM. 


Gue paling sebel deh kalo ada karakter di serial televisi yang keras kepala, udah kayak batu banget itu kepala, terus udah gitu mengacaukan ketentraman kehidupan umat bermasyarakat. Kayak lo bisa nggak sih diem sebentar, dengerin orang ngomong, dan ikuti prosedur biar sama-sama enak, gitu? Sama gue paling sebel kalau ada karakter yang mulut besar, sok-sok terlihat paling sibuk, padahal sebenarnya sampah juga nih orang. Sama deh tuh nyebelinnya dua orang kayak gitu. UGH GEREGETAN! KESEL SENDIRI GUE!


2020 sudah hampir abis dan gue tadinya berpikir kalau nggak akan ada lagu lain yang mengalahkan most played mingguan gue di Spotify selain Wine-nya Taeyeon. Tapi gue salah. BENER-BENER SALAH! Memang sejatinya tidak boleh terlalu kepedean tentang sesuatu yang belum pasti dan bisa berubah, seperti masa depan; atau perasaannya padaku. 

WKWKWKWKWK 


Seperti yang lo liat dari beberapa artikel di blog ini, gue belakangan lagi nonton film-film dan series di Mola TV. Yes, gue akhirnya langganan dan ambil paket setahun supaya bebas nonton serial TV dan film yang mungkin nggak ada di platform lain dan eksklusif di Mola TV. Mayan murah juga sih gue pikir itu langganannya yang paket Movies and Kids gue cuma bayar Rp 50 ribu. Nggak bakal abis deh itu semua tontonan yang ada di Mola TV selama pandemi ini masih berlangsung.

Setelah nyicip beberapa film dan kemaren series dari Inggris, kali ini gue pengin ngebahas satu series baru yang gue tonton juga di Mola TV, judulnya Younger. Kalau pas Humans kita diajak masuk ke dunia teknologi masa depan dan gimana robot bisa punya perasaan seperti manusia, di Younger kita diajak menyelami kehidupan seorang working mom berusia 40 tahun yang menjalani kehidupan ganda. Udah kayak semacam Hannah Montana aja ini. WKWKWKWKWK.

Oke, jadi Younger ini ceritanya tentang apa sih?

Postingan Lama Beranda

Episode baru Podcast ngedrakor!

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Podcast KEKOREAAN on SPOTIFY! Dengerin di Sini!

Highlight!

Jurnal Mimpi (Mimpiin Chanyeol Anjir Random Abis)

Gue semalem mimpi aneh banget. Eh, enggak. Enggak cuma semalem, maksudnya. Gue selalu punya mimpi aneh. Tapi, ya namanya mimpi, pasti serin...

I STAN EXO BUT NOT AN EXO-L

Smellker

Yang Paling Bau!

  • The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 7
  • Series Younger Ini Ternyata Seru Jugak!
  • First Impression: Lovelyz 'Candy Jelly Love' & 'Goodnight Like Yesterday'
  • aespa Girlband Baru SM Entertainment (Secuil Fakta Bodoh)
  • The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 8
  • Kepincut Nonton Series Humans
  • I’m Tee Me Too: Tee yang Beneran yang Mana Hayo?
  • Pertanyaan & Jawaban Seputar SM Global Audition di Jakarta
  • WayV di NCT2020!!!
  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN

Bau-bau yang lain ~xD

  • ▼  2021 (3)
    • ▼  Februari (2)
      • Two Weeks To Live: Dua Minggu Lagi Kiamat, Tapi Bo...
      • Mimpi Buruk
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (52)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)
@ronzzykevin | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe Now!

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes