Sebenarnya gue tuh takut banget deh buka DM belakangan ini. Hihihi... Sejak posting-an soal satu fandom di blog gue beberapa bulan yang lalu, gue jadi suka ngeri kalau lihat notifikasi ada DM masuk. Di saat yang sama gue tuh juga orangnya nggak bisa kalo liat notifikasi numpuk. Harus dibuka dan harus dihilangkan supaya nggak bikin gagal fokus. Tapi setelah ramai posting-an “toksik” waktu itu, udah, gue nggak berani lagi liat DM.
2020 sudah hampir abis dan gue tadinya berpikir kalau nggak akan ada lagu lain yang mengalahkan most played mingguan gue di Spotify selain Wine-nya Taeyeon. Tapi gue salah. BENER-BENER SALAH! Memang sejatinya tidak boleh terlalu kepedean tentang sesuatu yang belum pasti dan bisa berubah, seperti masa depan; atau perasaannya padaku.
WKWKWKWKWK
yaudah guys itu dulu nanti review blogpost menyusul
(hehe)
Waktu foto Winter dirilis, banyak yang langsung bilang kalau wajah Winter mirip Taeyeon. Walaupun tetap dalam pandangan gue Winter mirip banget sama Nikita Willy. Beberapa temen gue juga tidak setuju dengan pendapat bahwa Winter mirip Taeyeon meski nggak bisa dipungkiri banget sih kalau SM Entertainment memang selalu bisa aja nemu orang-orang yang punya kemiripan wajah satu sama lain. Sampai akhirnya teaser Karina dirilis, pendapat orang-orang kemudian berubah lagi.
“Nah ini, baru mirip Taeyeon!”
Sebelum lo semua ke-trigger sama judulnya, tentu saja, nggak semuanya toxic. Tentu saja semua orang pengalamannya beda. Dan tentu saja, ini berdasarkan pengalaman pribadi gue. Dan gue pun tahu kalau gue mungkin akan menyesali tulisan ini karena ditulis dalam kondisi emosi. But anyway, biasanya hal-hal terkait fandom kalo nggak penting-penting amat gue tipe orang yang cuek aja. Toxic fan is everywhere in every era. Nggak usah dipertanyakan lagi. Semua fandom punya sisi kelam itu dan, deep sigh, gue sendiri sudah tahu kalau fandom gue ini yang namanya EXO-L ini, juga punya banyak orang toxic di dalamnya. Gue mungkin salah satunya? Menurut orang lain mungkin begitu. Tapi sekali lagi, ini adalah cerita dari sudut pandang gue dan ini adalah pendapat gue. Lo nggak harus setuju dan tidak juga harus tidak setuju. Tapi semua yang gue tulis di sini berdasarkan apa yang gue alami dan bener-bener pendapat gue pribadi.
Gue inget waktu pertama kali SM Entertainment memperkenalkan Red Velvet di 2014 nama grup itu bikin gue bergidik dan mengernyitkan dahi. RED VELVET?!?! WHAT THE FRICKING MOTHER OF GOD!? Tapi setelah mereka debut dan rilis lagu-lagu yang enak di kuping, nggak ada lagi yang mempermasalahkan nama itu. Gue kira masa-masa “surem” (pun intended) SM dengan penamaan grup mereka yang out of the box ini sudah berakhir dan mereka akan memilih untuk menggunakan nama yang lebih catchy gitu. Eh taunya engga juga. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Gue memutuskan buat tidur cepat semalam karena Senin pagi sudah harus kerja lagi. Tapi waktu gue sedang goler-goleran di kasur dengan lampu kamar sudah padam dan hanya ditemani oleh lampu kelap-kelip di depan meja belajar dan cahaya handphone, seperti biasa sebelum tidur nonton video masak-masak dulu di YouTube, dan yah cek notifikasi Instagram, di situlah gue menemukan sebuah komentar dari seorang teman dan dia mention gue.
Pas gue liat akun dari posting-an yang dia komentari itu, @smtown, dan gue butuh waktu beberapa saat buat sadar kalau itu adalah akun SM Entertainment dan mereka baru aja announce (FINALLY) girlband baru.
Mood gue jelek banget deh semalem karena proses refund dari barang yang gue pesen di AliExpress gagal dan seller-nya kayak nggak bertanggung jawab gitu. Gue nggak tahu kenapa hal ini sangat-sangat membuat gue bete sampai akhirnya gue bingung harus gimana menanggapi emosi gue dan gue memilih buat tidur aja. Padahal itu baru jam 7 malam atau setengah 8 malam gitu. Dengan niatan jam 8 gue akan bangun dan lanjut yoga dan segala macam. Eh tapi gue bablas sampai jam 10 dan baru bener-bener bangun jam 10 itu. Olahraga bentar lalu kemudian duduk depan laptop dan ada yang mention gue sesuatu yang cukup mencengangkan.
NCT 2020.
Gue lirik trending topic, wow sudah ramai saja.
Sebagai fans artis-artis SM dan pendengar musik-musik mereka, gue jadi punya semacam… gimana ya nyebutnya… pagar? Atau batasan-batasan soal musik yang masuk sama selera gue. Walaupun gue nggak bisa bilang kalau semua lagu yang gue suka itu standarnya harus kayak lagu artis SM gitu (karena ada juga lagu dari artis SM, atau bahkan EXO, yang gue nggak suka), tapi sedikit banyak karena gue kenal dan suka K-Pop karena artis-artis SM, tipe musik yang gue cari pun yang mirip-mirip dengan lagu yang dirilis dan dinyanyikan oleh mereka. Itu bertahan beberapa tahun setelah pertama kali gue terekspos oleh K-Pop. Gue inget banget dulu gue sama sekali nggak mau mendengarkan lagu 2NE1 hanya karena dia bukan dari SM dan dia artis YG.
Di saat orang-orang lagi rame bahas F4 Thailand, GMMTV baru aja nayangin satu series yang paling gress(?) yang cukup menarik perhatian gue sejak trailer-nya dirilis. Judulnya I’m Tee Me Too. Sedikit background soal series ini, I’m Tee Me Too adalah series kolaborasi antara GMMTV dengan AIS Play (AIS adalah operator seluler terbesar di Thailand). Hal pertama yang menarik perhatian gue ketika nonton trailer-nya adalah para pemainnya sih jujur aja. Wajah-wajah familiar yang sebelumnya sudah gue lihat di series GMMTV yang gue tonton. Anyway nggak banyak juga yang gue tonton sebenarnya.
Khet sudah tahu semuanya. Teori-teori yang ada di dalam kepalanya soal keanehan Kim, bagaimana Kim jadi banyak tahu tentang dirinya, mimpinya, dan seberapa penting kedua tangannya, semua sudah terbukti. Selama beberapa waktu terakhir ini yang menjalani hidup sebagai Kim, kakak laki-lakinya, adalah Pan; cewek yang udah lama dia suka dan yang secara nggak sadar selalu dia lindungi.
*pegangan di ujung meja* *sobs* *KHET!!!!!!!!*
Jujur aja sebenarnya agak males mengomentari apapun yang terjadi di dalam fandom belakangan ini. HAHAHAHAHAHA! Udah lama rasanya nggak berkutat dengan urusan fandom dan sekalinya mencoba buat melihat lagi apa yang terjadi kayak kaget banget. Bukan kaget karena fandomnya kepecah dua, tapi kaget karena ini terjadi lagi dengan fandom yang gue anut.
WKWKKWKW FANDOMQ AGAMAQ.
Ketika lo baru kenal K-Pop, sebuah keharusan rasanya untuk memilih bias.
Ya nggak sih? Mungkin ini memang gue yang mainnya kurang jauh, tapi setiap kali ketemu sama orang yang suka K-Pop juga, gue pasti ditanyain: biasnya siapa? Ketika gue ingat-ingat lagi bagaimana gue akhirnya suka K-Pop, ternyata memang proses memilih bias ini sudah jadi bagian dari fase fanboying gue. Ketika dulu teman-teman SMA gue memperkenalkan SHINee ke gue, mereka pun langsung nodong dengan ngasih pertanyaan yang sama. Biasnya siapa? Pada saat itu bahkan gue aja masih belum bisa membedakan mana Onew mana Key. Tapi yang pasti, sebagai visual, nama Minho adalah yang pertama kesebut.
ANJAY KESANNYA SERIUS BANGET.
Di mana jiwa Kim?
Itu adalah pertanyaan yang paling tepat untuk memulai review/recap/spoiler The Shipper episode 8. Sudah di penghujung akhir musim dan kita masih belum tahu apa yang terjadi pada jiwa Kim. Kalau memang Jennie salah masukin jiwa ke tubuh Pan dan Kim, harusnya kan jiwa Kim masuk ke tubuh Pan. Tapi kenapa tubuh Pan malah koma?
Awalnya gue sendiri nggak terlalu memusingkan bagian ini karena gue pikir ya jiwa Kim terjebak di dalam tubuh Pan yang koma. Jadi ya memang nggak bisa bergerak sama sekali. Tapi setelah nonton ulang dan kemudian membahas kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sama Nadya, partner Podcast ngedrakor! gue yang juga gue paksa buat nonton The Shipper, di kepala gue muncul satu kemungkinan yang menyakitkan: Kim sebenarnya sudah mati.
Gue nulis recap/review/spoiler The Shipper episode 7 ini setelah nonton The Shipper episode 11 dan... deep sigh... gue cuma bisa bilang kalau ini adalah series yang setiap episode-nya tuh getting better and better. Kalau lo sudah sampai sejauh ini nontonnya, jangan berhenti. Tolong juga like dan komentar di YouTube setiap episode-nya untuk mengapresiasi serial ini kalau emang lo suka.
*
Raikantopini mosamra posiom timi ayusip kunpay abmipap siyang runuha titong shay witsilinyaha nigandrapchum poshong timi anyupnay kwasipsampi kwundri rapkam nepnam.
Gue bangun pagi-pagi banget kemarin pagi karena ada kerjaan yang harus segera diselesaikan sebelum jam 12 siang. Karena gue juga harus rekaman Podcast ngedrakor! jadi jadwal gue terasa agak padat bahkan sejak gue membuka mata (karena drama Korea Train yang mau dibahas di episode terbaru belum selesai gue tonton). Belakangan ini gue sedang tidak dalam kondisi yang benar-benar baik, gue rasa? Karena sekarang gue susah banget bangun pagi. Kasur terasa lebih posesif dari sebelum-sebelumnya. Kalau pun gue terbangun, biasanya cuma ngecek jam, mengingat mimpi, lalu tidur lalu dan melanjutkan mimpi itu, sampai akhirnya di jam gue bener-bener harus bangun dan siap-siap ke kantor (sedang shift sore jadi bisa bangun siang banget) gue baru bangkit dari kasur lalu jalan ke kamar mandi.
Di akhir pekan biasanya ini akan lebih parah. Gue bisa tidur hari ini dan bangun besok.
I feel fine tho. I mean… I didn’t feel like I have something bothering my mind or anything. Gue bahkan mulai berhenti terlalu “merasakan” apapun gitu lho kayak yaudah nggak terlalu dipikirin. Kayak sama sekali. Tapi ini benar-benar aneh sih, jadi gue berpikir untuk ke psikolog aja karena gue takut ini udah masuk ke fase awal depresi. Menurut situs helpguide.org ini, salah satu gejala depresi adalah susah tidur dan tidur terlalu lama. Zuzur saza gue sudah melewati fase insomnia itu tapi sekarang malah masuk ke tidur terlalu lama.
Fiuh. Life is indeed hard.
Di akhir pekan biasanya ini akan lebih parah. Gue bisa tidur hari ini dan bangun besok.
I feel fine tho. I mean… I didn’t feel like I have something bothering my mind or anything. Gue bahkan mulai berhenti terlalu “merasakan” apapun gitu lho kayak yaudah nggak terlalu dipikirin. Kayak sama sekali. Tapi ini benar-benar aneh sih, jadi gue berpikir untuk ke psikolog aja karena gue takut ini udah masuk ke fase awal depresi. Menurut situs helpguide.org ini, salah satu gejala depresi adalah susah tidur dan tidur terlalu lama. Zuzur saza gue sudah melewati fase insomnia itu tapi sekarang malah masuk ke tidur terlalu lama.
Fiuh. Life is indeed hard.
Okay, let's give a big round of applause to Jennie for making the opening of The Shipper episode 6 so so so so so so so damn funny!
Serius deh, bahkan gue sempat ada di titik yang: yaudah kalau Kim nanti nggak punya pasangan, dia sama Grim Reaper aja. Soalnya tek-tok antara Kim sama Grim Reaper di sini tuh enak banget.
Di setiap episode sejak episode pertama, kelucuan selalu terjadi setiap kali Grim Reaper muncul. Dan kelucuan itu selalu bertambah dan bertambah. Di akhir episode 5 Jennie sukses bikin ngakak juga pas dia menjelaskan struktur organisasi Tuhan sampai Malaikat Pencabut Nyawa itu. Apalagi pas adegan dia ngegotong tatakan lutut WKWKWKWKWKWK. Di opening episode 6 ini makin-makin deh!
Akting natural First memerankan seorang cewek yang jiwanya terjebak di dalam tubuh seorang cowok, ketemu sama Jennie yang most likely memerankan dirinya sendiri, jadi sebuah kombinasi yang bikin komedi di The Shipper ini jadi khas banget.
Di setiap episode sejak episode pertama, kelucuan selalu terjadi setiap kali Grim Reaper muncul. Dan kelucuan itu selalu bertambah dan bertambah. Di akhir episode 5 Jennie sukses bikin ngakak juga pas dia menjelaskan struktur organisasi Tuhan sampai Malaikat Pencabut Nyawa itu. Apalagi pas adegan dia ngegotong tatakan lutut WKWKWKWKWKWK. Di opening episode 6 ini makin-makin deh!
Akting natural First memerankan seorang cewek yang jiwanya terjebak di dalam tubuh seorang cowok, ketemu sama Jennie yang most likely memerankan dirinya sendiri, jadi sebuah kombinasi yang bikin komedi di The Shipper ini jadi khas banget.
TEPUK TANGAN BUAT JENNIE DAN FIRST!
Kalau ada series Thailand yang gue nggak berekspektasi akan suka, maka itu adalah The Shipper. Ketika gue membuang jauh-jauh ekspektasi gue pada cerita dan produksinya, gue justru berujung jadi sangat menikmati series ini. Percaya sama gue, 4 episode pertama akan bikin lo kecantol terus dan ngikutin sampai episode-episode selanjutnya. Durasinya yang nggak terlalu lama (kalau dipotong iklan mungkin sekitar 40 menitan) bikin nonton The Shipper ini nggak berasa.
Gue semalem mimpi aneh banget.
Eh, enggak.
Enggak cuma semalem, maksudnya. Gue selalu punya mimpi aneh. Tapi, ya namanya mimpi, pasti seringkali nggak masuk akal. Ada mimpi yang rasanya sangat real banget sampai-sampai pas kebangun tuh masih kebawa-bawa. Pasti lo pernah deh, mimpi lagi makan sesuatu terus pas makanan itu sudah hampir masuk mulut lo tiba-tiba kebangun dengan perasaan menyesal. Atau mungkin lo mimpi dikerjain sama temen atau marah sama seseorang yang kemudian ketika lo kebangun, lo masih dendam dan emosi sampai nendang-nendang udara kosong dari atas kasur. Karena orang itu semenyebalkan itu!
Eh, enggak.
Enggak cuma semalem, maksudnya. Gue selalu punya mimpi aneh. Tapi, ya namanya mimpi, pasti seringkali nggak masuk akal. Ada mimpi yang rasanya sangat real banget sampai-sampai pas kebangun tuh masih kebawa-bawa. Pasti lo pernah deh, mimpi lagi makan sesuatu terus pas makanan itu sudah hampir masuk mulut lo tiba-tiba kebangun dengan perasaan menyesal. Atau mungkin lo mimpi dikerjain sama temen atau marah sama seseorang yang kemudian ketika lo kebangun, lo masih dendam dan emosi sampai nendang-nendang udara kosong dari atas kasur. Karena orang itu semenyebalkan itu!
Beberapa minggu yang lalu, bos gue tiba-tiba bilang kalau ada undangan interview dari Disney buat film The King’s Man, prekuel dari Kingsman yang akan tayang tahun ini. Sebagai “anak baru” gue sih semangat banget buat dapat pengalaman ini. Agak percaya diri berlebihan sebenarnya dengan bilang “Ya kapan lagi nih kemampuan Bahasa Inggris gue yang pas-pasan bisa dipake?” Saat itu waktu bos gue bilang film The King’s Man, yang ada di kepala gue cuma Eggsy karakternya Taron Egerton di dua film Kingsman. Padahal di film ketiga yang adalah prekuel ini, Eggsy nggak ada. Gue pun masih nggak ngeh sebenarnya itu harus ngewawancarain siapa. Karena tahun 2020 ini gue juga punya misi untuk nge-grab (bukan ojol) semua kesempatan yang ada di depan mata, tawaran itu pun nggak gue tolak.
Here's a thing about plot twist: sometimes, you want it so bad. But at another time, you wish that didn't happen.
Gue suka banget gimana tiba-tiba kisah yang kayaknya sangat menyenangkan, tentang remaja jatuh cinta, pertukaran jiwa, penulis fanfic, hubungan kakak-adik yang kaku meski masih penuh tanda-tanya, dan warna-warna BL yang terselip dalam cerita The Shipper sampai episode 3. Tapi kemudian di akhir episode 3, kita dikasih plot twist yang bener-bener (JUJUR! JUJUR BANGET NIH GUE) nggak pernah gue bayangkan sebelumnya akan disajikan dalam kisah remaja.
Gue suka banget gimana tiba-tiba kisah yang kayaknya sangat menyenangkan, tentang remaja jatuh cinta, pertukaran jiwa, penulis fanfic, hubungan kakak-adik yang kaku meski masih penuh tanda-tanya, dan warna-warna BL yang terselip dalam cerita The Shipper sampai episode 3. Tapi kemudian di akhir episode 3, kita dikasih plot twist yang bener-bener (JUJUR! JUJUR BANGET NIH GUE) nggak pernah gue bayangkan sebelumnya akan disajikan dalam kisah remaja.
Tahun 2019 tuh memang tahun menyenangkan banget sih buat gue. Ada banyak banget momen ketemu sama penyanyi kesukaan gue di tahun itu. Salah satunya adalah NIKI Zefanya. Waktu itu gue masih kerja di KASKUS dan dapat undangan buat round table interview sama NIKI. Kira-kira begini isi tulisan yang sudah pernah di-posting di KASKUS tahun lalu. Enjoy!
Ada satu posting-an di blog ini beberapa bulan lalu yang menceritakan betapa gue mengalami insomnia yang... nyebelin. Meski secepat apapun gue tidur di kasur, terlelapnya bisa lama banget. Bahkan pernah di satu masa gue baru bisa tidur setelah lepas jam 5 pagi. Padahal itu tidurnya udah dari jam 12 malam. YA KAN NYEBELIN!!!!
Ada yang bilang untuk bikin gampang tidur bisa dengan mendengarkan lagu-lagu yang selow. IU, my love from the star (gak deng), juga punya pemikiran yang sama soal lagu selow. Dia bikin lagu selow buat ngebantu orang yang susah tidur. Ya mungkin nggak 100% begitu sih tapi dia pernah bilang di konser Love Poem di beberapa kota, di Jakarta juga waktu itu, IU bilang "Sebuah kehormatan yang besar kalau kalian bisa tidur pas dengerin lagu ini,"
Ada yang bilang untuk bikin gampang tidur bisa dengan mendengarkan lagu-lagu yang selow. IU, my love from the star (gak deng), juga punya pemikiran yang sama soal lagu selow. Dia bikin lagu selow buat ngebantu orang yang susah tidur. Ya mungkin nggak 100% begitu sih tapi dia pernah bilang di konser Love Poem di beberapa kota, di Jakarta juga waktu itu, IU bilang "Sebuah kehormatan yang besar kalau kalian bisa tidur pas dengerin lagu ini,"
Salah satu teman gue (identitasnya dirahasiakan demi privasi tapi ya sebut saja namanya Agus. Kalau mau dibalik jadi Suga juga boleh katanya) belum pernah ke luar negeri dan dia baru bikin paspor. Ketika gue bilang ke dia "perawanin" aja dulu paspornya iseng-iseng jalan ke negara tetangga, dia bilang mau cari momen yang pas jadi biar nggak mubazir. Saat momen yang pas itu datang (dia mau nonton konser U2 di Singapore National Stadium), dia malah minta gue buat ikut karena dia nggak bisa pergi sendirian.
Nggak bisa pergi sendirian karena ini pengalaman pertama dia ke luar negeri. Sekaligus juga pengalaman pertama dia nonton konser di luar negeri, khususnya di Singapura. Gue sebagai teman yang baik (WKWKWKWKW) dan sudah berpengalaman nonton konser di sana (WKWKWKWKWKW) agak nggak enak ngebiarin dia terlantar sendirian. Akhirnya gue setuju buat nemenin dia ke Singapura.
Sebelum akhirnya dia jadi demanding.
Nggak bisa pergi sendirian karena ini pengalaman pertama dia ke luar negeri. Sekaligus juga pengalaman pertama dia nonton konser di luar negeri, khususnya di Singapura. Gue sebagai teman yang baik (WKWKWKWKW) dan sudah berpengalaman nonton konser di sana (WKWKWKWKWKW) agak nggak enak ngebiarin dia terlantar sendirian. Akhirnya gue setuju buat nemenin dia ke Singapura.
Sebelum akhirnya dia jadi demanding.
Januari 2020 ketika gue sedang dirawat di rumah sakit karena TB Tulang, temen kuliah gue namanya Nadya datang buat jenguk. Saat itu gue sudah memutuskan untuk resign dari kantor lama dan akan siap memulai hari-hari di kantor baru. Dalam kondisi lemah, rambut berantakan, sudah lupa kapan terakhir mandi, tidak ingat lagi kapan terakhir buang air besar, muka berminyak, dan tangan diinfus, gue ngomong ke Nadya.
“Nad, ayo kita bikin podcast drama Korea,”
“Nad, ayo kita bikin podcast drama Korea,”
Khet tahu kakaknya berubah tapi dia merasa kakaknya berubah jadi seseorang yang lebih dia sukai.
Pan mulai belajar untuk benar-benar jadi Kim. Dia harus mengimbangi diri buat belajar jadi sosok anak pintar di sekolah. Yang tentu saja sebenarnya nggak akan gampang. Sebuah plot hole lagi di sini. Mungkin lo akan mikir, masa sih seorang junior bisa secepat itu belajar semua hal yang dilakukan oleh murid senior? Mana dia senior yang terkenal juara di semua olimpiade pula! Ya tapi pada akhirnya lo akan tahu kalau itu semua nggak ada artinya. WKKWKWKWKW Maksud gue, karena fokusnya bukan soal Pan menjadi Kim untuk jadi bintang sekolah, jadi series ini nggak menitikberatkan ke situ.
Buat Pan, melakukan segala hal sebagai Kim adalah sebuah berkah dan anugerah yang nggak pernah akan bisa dia dapatkan kalau dia nggak bertukar badan dengan Kim. Di episode 3 ini, kepala Pan masih dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan menjadi Kim. Sebelum akhirnya dia tahu kenyataan terpahit dan terburuk bahwa Kim yang dia kenal selama ini, bukanlah Kim yang sempurna. Kim yang aslinya penuh dengan rahasia dan misteri yang orang lain termasuk Pan bahkan nggak tahu.
Di episode 3 ini kita sebagai penonton mulai dikasih sedikit demi sedikit kenyataan soal Kim yang ternyata nggak sesempurna itu. Kita sebagai penonton diajak untuk melihat Kim dari sudut pandang Pan. Sebuah kenyataan pahit juga sih buat Pan yang selama ini mengidolakan Kim dan menganggapnya sempurna. Momen-momen di episode 3 ini tuh sama kayak ketika lo udah suka banget sama Idol K-Pop gitu, suka banget sampe yang wah dia adalah manusia sempurna, lalu kemudian beberapa foto dia sedang merokok serampangan dan foto dia pacaran kepotret Dispatch muncul di internet dan bikin semua imajinasi lo soal kesempurnaan itu ambyar.
Pan mulai belajar untuk benar-benar jadi Kim. Dia harus mengimbangi diri buat belajar jadi sosok anak pintar di sekolah. Yang tentu saja sebenarnya nggak akan gampang. Sebuah plot hole lagi di sini. Mungkin lo akan mikir, masa sih seorang junior bisa secepat itu belajar semua hal yang dilakukan oleh murid senior? Mana dia senior yang terkenal juara di semua olimpiade pula! Ya tapi pada akhirnya lo akan tahu kalau itu semua nggak ada artinya. WKKWKWKWKW Maksud gue, karena fokusnya bukan soal Pan menjadi Kim untuk jadi bintang sekolah, jadi series ini nggak menitikberatkan ke situ.
Buat Pan, melakukan segala hal sebagai Kim adalah sebuah berkah dan anugerah yang nggak pernah akan bisa dia dapatkan kalau dia nggak bertukar badan dengan Kim. Di episode 3 ini, kepala Pan masih dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan menjadi Kim. Sebelum akhirnya dia tahu kenyataan terpahit dan terburuk bahwa Kim yang dia kenal selama ini, bukanlah Kim yang sempurna. Kim yang aslinya penuh dengan rahasia dan misteri yang orang lain termasuk Pan bahkan nggak tahu.
Di episode 3 ini kita sebagai penonton mulai dikasih sedikit demi sedikit kenyataan soal Kim yang ternyata nggak sesempurna itu. Kita sebagai penonton diajak untuk melihat Kim dari sudut pandang Pan. Sebuah kenyataan pahit juga sih buat Pan yang selama ini mengidolakan Kim dan menganggapnya sempurna. Momen-momen di episode 3 ini tuh sama kayak ketika lo udah suka banget sama Idol K-Pop gitu, suka banget sampe yang wah dia adalah manusia sempurna, lalu kemudian beberapa foto dia sedang merokok serampangan dan foto dia pacaran kepotret Dispatch muncul di internet dan bikin semua imajinasi lo soal kesempurnaan itu ambyar.
Gue yakin nggak cuma gue yang mengeluhkan permasalahan hidup. Tentu saja semua orang punya masalah hidupnya masing-masing, begitu juga gue. Tapi anehnya, beberapa bulan terakhir ini, gue merasa hidup gue jauh lebih baik dari sepanjang 36 bulan yang lalu. Gue merasa agak aneh dan nggak terbiasa dengan ini.
Lha? WKWKKWKWKWKWKW
Kalau lo follow gue di Instagram (HAHAHA ASLI GUE KETAWA PAS NULIS INI), sepanjang 2017, 2018, dan 2019 lo pasti menangkap banyak sekali kegalauan di sana. Kegalauan-kegalauan yang ditulis dalam bentuk quote-quote yang gue upload ke Instagram Stories. Sekarang bahkan masih ada di Highlight gue dan jujur aja gue nggak mau buka-buka itu lagi karena masih merasa mual kalau ngebaca tulisan-tulisan itu. Tapi kalau lo mau, silakan liat dan baca. Sekalian follow juga boleh wkwkwkwkkwkw.
2017 – 2019 itu mungkin gue bisa bilang jadi masa-masa terburuk dan tergalau dalam hidup gue. Entah kenapa gue merasa berada di titik terendah banget di masa-masa itu. Kalau mau ditarik ke belakang lagi mungkin semuanya berawal sejak 2016. Ada banyak hal yang mungkin bisa jadi alasan kenapa gue ada di fase-fase terpuruk itu. Pindah kerja, penyesuaian diri di tempat baru, patah hati, anxiety (self-diagnoes which was not good), ketidakpastian hidup, tempat tinggal yang jelek, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dan masih banyak lagi.
Lha? WKWKKWKWKWKWKW
Kalau lo follow gue di Instagram (HAHAHA ASLI GUE KETAWA PAS NULIS INI), sepanjang 2017, 2018, dan 2019 lo pasti menangkap banyak sekali kegalauan di sana. Kegalauan-kegalauan yang ditulis dalam bentuk quote-quote yang gue upload ke Instagram Stories. Sekarang bahkan masih ada di Highlight gue dan jujur aja gue nggak mau buka-buka itu lagi karena masih merasa mual kalau ngebaca tulisan-tulisan itu. Tapi kalau lo mau, silakan liat dan baca. Sekalian follow juga boleh wkwkwkwkkwkw.
2017 – 2019 itu mungkin gue bisa bilang jadi masa-masa terburuk dan tergalau dalam hidup gue. Entah kenapa gue merasa berada di titik terendah banget di masa-masa itu. Kalau mau ditarik ke belakang lagi mungkin semuanya berawal sejak 2016. Ada banyak hal yang mungkin bisa jadi alasan kenapa gue ada di fase-fase terpuruk itu. Pindah kerja, penyesuaian diri di tempat baru, patah hati, anxiety (self-diagnoes which was not good), ketidakpastian hidup, tempat tinggal yang jelek, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dan masih banyak lagi.
Tapi gue nggak bilang sepanjang tiga tahun itu semuanya buruk. Karena tentu saja di antara kegalauan-kegalauan itu (yang bahkan ada salah satu teman di Twitter yang bilang gue mungkin sudah masuk ke fase awal depresi) ada banyak sekali hal-hal positif yang terjadi. Hal-hal inilah yang membuat gue kemudian semakin yakin bahwa hidup itu emang seperti roda. Ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Dan ketika lo di bawah, lo nggak akan selamanya ada di situ jadi jangan terlalu dipikirin dan jalani semuanya dengan sebaik-baiknya sambil lo belajar. Karena nanti ketika lo di atas, lo juga nggak akan selamanya ada di situ. Ada kalanya lo akan ke bawah lagi, tapi kali ini ketika lo ada di bawah lo sudah tahu kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Karena lo sudah pernah ada di posisi itu sebelumnya, jadi lo bisa mempersiapkan diri dan paling nggak karena lo sudah pernah ada di bawah, lo tahu bagaimana rasanya dan lo sudah belajar untuk menghadapi segala sesuatu, jadi sekarang you can do better than the last time.
Memasuki tahun 2020 gue digempur oleh banyak banget cobaan terutama masalah kesehatan. Untuk pertama kalinya dalam 28 tahun gue masuk rumah sakit dan dirawat sampai harus dioperasi. Sebelum sampai di ruang operasi gue bahkan sudah menderita berbulan-bulan karena sakit yang gue sendiri nggak tahu apa. Gue menghabiskan dua minggu pertama di tahun 2020 di dalam ruang rawat Rumah Sakit. Dan di situ banyak sekali hal yang terjadi bahkan sebulan setelah itu pun roller coaster hidup rasanya nggak berhenti mengguncang. Tapi kan katanya selalu ada matahari cerah setelah badai, ya? Dan sekarang gue merasa sudah melewati badai-badai itu.
Gue nggak bilang kalau gue sekarang sudah 100% bahagia karena nggak akan ada yang 100% dalam hidup ini. Tapi kalau boleh jujur, selama dua atau tiga bulan terakhir ini, gue berada dalam kondisi terbaik dalam hidup gue selama tiga tahun terakhir. Gue nggak pernah merasa sesehat ini, seproduktif ini, seseneng ini, setenang ini, sebahagia ini, secukup ini.
Gue merasa cukup.
Melihat kondisi fisik dan mental gue selama beberapa bulan ini, gue mungkin sekarang berani dan bisa bilang “I don’t want anything else. I want to live like this, forever.”
Memasuki tahun 2020 gue digempur oleh banyak banget cobaan terutama masalah kesehatan. Untuk pertama kalinya dalam 28 tahun gue masuk rumah sakit dan dirawat sampai harus dioperasi. Sebelum sampai di ruang operasi gue bahkan sudah menderita berbulan-bulan karena sakit yang gue sendiri nggak tahu apa. Gue menghabiskan dua minggu pertama di tahun 2020 di dalam ruang rawat Rumah Sakit. Dan di situ banyak sekali hal yang terjadi bahkan sebulan setelah itu pun roller coaster hidup rasanya nggak berhenti mengguncang. Tapi kan katanya selalu ada matahari cerah setelah badai, ya? Dan sekarang gue merasa sudah melewati badai-badai itu.
Gue nggak bilang kalau gue sekarang sudah 100% bahagia karena nggak akan ada yang 100% dalam hidup ini. Tapi kalau boleh jujur, selama dua atau tiga bulan terakhir ini, gue berada dalam kondisi terbaik dalam hidup gue selama tiga tahun terakhir. Gue nggak pernah merasa sesehat ini, seproduktif ini, seseneng ini, setenang ini, sebahagia ini, secukup ini.
Gue merasa cukup.
Melihat kondisi fisik dan mental gue selama beberapa bulan ini, gue mungkin sekarang berani dan bisa bilang “I don’t want anything else. I want to live like this, forever.”
Pan siuman setelah kecelakaan dan kaget banget waktu tahu (dia lihat pantulan di cermin) kalau dia sekarang ada di tubuh Kim. Lo akan mendengar teriakan “EEEEEEEEEE???” banyak sekali dari sini dan episode-episode berikutnya dan menurut gue ini jadi ekspresi ikonik Kim/Pan banget. Karena Pan adalah penulis fanfic dan suka baca-baca novel fiksi gitu, hal pertama yang dia lakukan tentu saja menampar dirinya. Klasik. Kalau sakit berarti nggak mimpi, kalau nggak sakit berarti mimpi. Sampai akhirnya Grim Reaper muncul dengan centilnya dan kemunculannya selalu jadi momen ngakak sekaligus kesel karena gayanya yang niru-niru Marylin Monroe itu. Belum lagi bibirnya yang diruncing-runcingin terus efek angin yang mendadak muncul entah dari mana.
Di adegan rumah sakit di pembuka episode 2 ini pertama kalinya gue benar-benar sadar kalau tone warna dan pencahayaan di The Shipper ini bagus banget. Mereka pakai warna-warna yang kayak filter Instagram gitu deh pokoknya gue suka banget. Efek suara yang dipake di setiap adegan dan gerakan juga menurut gue pas apalagi suara latar setiap kemunculan di Grim Reaper.
Pan mencoba untuk mendapat penjelasan kenapa tubuh dan jiwanya bisa tertukar dengan Kim. Di situlah Grim Reaper mengakui melakukan kesalahan. Walaupun dia sampaikan dengan cara yang sok-sok serius sampai akhirnya lenjenya keluar.
Hi guys! Terima kasih sudah memberikan dukungannya buat KaosKakiBau selama 10 tahun terakhir ya! Gue sebagai blogger sangat senang dan bahagia banget karena blog ini bisa mencapai usia 10 tahun dan gue masih tetap bisa aktif dalam membuat konten di dalamnya. Selama 10 tahun ini ada banyak hal yang berubah dan yang paling terlihat mungkin dari gaya penulisan. Tapi namanya juga manusia kan pasti berkembang dan sebaiknya bertumbuh jadi semoga perubahan yang ada diterima dan nggak mengurangi keseruan membaca blog ini.
Percaya nggak percaya, waktu gue sempat aktif di ask.fm dulu pernah ada yang nanya ke gue di tanggal 12 November 2014 (gue dulu suka sambungin ask.fm ke Twitter): Kalau Kai ngumumin pacarnya ke publik, siapa gerangan pacarnya itu? Terus gue relfeks aja balas Krystal. Lalu 31 Maret 2016 Kai dan Krystal confirmed dating.
Ya ini sih sebenarnya bukanlah sesuatu yang wow banget karena gue sejak 2013 sudah nge-ship Kai dan Krystal. Apalagi waktu f(x) rilis Pink Tape dan Kai jadi model buat teaser foto f(x) waktu itu dan ada foto berdua sama Krystal. Kayak dulu sebenarnya SM tuh emang pengen bikin setting-an mereka berdua banget. Tapi kemudian beneran jadian dan eh malah heboh dunia. Tapi sejak itu dan hingga hari ini gue tetep team #KAISTAL.
Gue bangun cukup pagi hari ini, biasanya selalu kesiangan. Padahal semalam gue tidur cukup larut. Biasanya kalau gue telat tidur (dan ini hampir setiap hari sih) lalu gue terbangun terlalu pagi, gue akan dengan rela lanjut tidur demi menambah jam istirahat satu atau dua jam. Tapi hari ini cukup berbeda, gue tiba-tiba aja seger setelah membuka mata. Dan seperti kebanyakan millennials, gue pun buka hape dan skroling media sosial sebentar. Di situlah kemudian gue melihat update-an dari Instagram Creative Disc soal Evanescence yang baru rilis single baru mereka buat album baru di 2020 ini. Karena itu masih pagi jadi gue masih menyempatkan baca caption fotonya dan yang menarik perhatian gue adalah karena Creative Disc nulis kalau “Evanescence menyajikan formula yang membersarkan nama band ini”. Otomatis gue langsung buka Spotify dan search nama mereka lalu menemukan lagu baru berjudul The Game Is Over.
Pas gue dengerin gue nyaris nangis.
ANJIR! HAH! DEMI APA?!
Gue dengerin lagu itu sampai abis lalu gue dengerin lagi single lain yang juga dirilis tahun ini yang judulnya Wasted On You dan sekali lagi gue berteriak kenceng banget tapi dalam hati karena ini masih pagi dan gue tidak mau mengambil risiko diusir dari kosan ini.
Pas gue dengerin gue nyaris nangis.
ANJIR! HAH! DEMI APA?!
Gue dengerin lagu itu sampai abis lalu gue dengerin lagi single lain yang juga dirilis tahun ini yang judulnya Wasted On You dan sekali lagi gue berteriak kenceng banget tapi dalam hati karena ini masih pagi dan gue tidak mau mengambil risiko diusir dari kosan ini.
Melanjutkan blogpost gue soal The Shipper, serial Thailand yang sekarang sedang gue ikutin, gue kepikiran untuk bikin recap per episode dari series ini. Gemes aja gitu karena setiap minggu cuma tayang satu episode dan setiap episodenya pendek-pendek. Sekarang sudah masuk episode 6 dan gue masih sangat menikmati perjalanan ceritanya.
Gue banyak belajar soal series Thailand dari beberapa teman dalam beberapa bulan terakhir. Satu hal yang ditekankan sama salah satu teman gue adalah “Jangan terlalu ngeliat teknisnya.” Wkwkwkkw karena kemaren pas 2gether The Series gue sangat kecewa dengan produksinya padahal secara cerita, sumber cerita (gue baca novelnya), dan pemain tuh udah sangat maksimal. Tapi eksekusinya agak kurang.
Berbekal dari situlah akhirnya ketika gue nonton The Shipper ini gue nggak menaruh ekspektasi berlebihan. See? Biasanya hidup tuh emang gitu. Kalau lo nggak ada ekspektasi lo akan menikmati dengan baik-baik saja. Kalo lo terlalu berekspektasi karena omongan masyarakat terutama, ketika lo sudah melihat produkya dan nggak sesuai dengan omongan orang, bisa jadi lo akan kecewa.
Dan sejauh ini gue masih sangat suka dengan The Shipper. Terlepas dari beberapa kesalahan minor soal kontinyuiti di efek mimisan, baju yang kena darah, dan lain-lain, secara cerita masih tetap lucu dan menghibur. Semakin berjalannya episode semakin kuat hubungan antar karakter dan makin ribet jujur aja tapi tetap menghibur buat gue. Seperti judulnya, pada akhirnya lo nggak hanya akan nge-ship satu pasangan aja di sini tapi lo akan nge-ship hampir semua orang. Bahkan gue nggak akan heran kalau di akhir cerita lo akan nge-ship Grim Reaper sama Kim. WKWKWKWKKWKW
Gue banyak belajar soal series Thailand dari beberapa teman dalam beberapa bulan terakhir. Satu hal yang ditekankan sama salah satu teman gue adalah “Jangan terlalu ngeliat teknisnya.” Wkwkwkkw karena kemaren pas 2gether The Series gue sangat kecewa dengan produksinya padahal secara cerita, sumber cerita (gue baca novelnya), dan pemain tuh udah sangat maksimal. Tapi eksekusinya agak kurang.
Berbekal dari situlah akhirnya ketika gue nonton The Shipper ini gue nggak menaruh ekspektasi berlebihan. See? Biasanya hidup tuh emang gitu. Kalau lo nggak ada ekspektasi lo akan menikmati dengan baik-baik saja. Kalo lo terlalu berekspektasi karena omongan masyarakat terutama, ketika lo sudah melihat produkya dan nggak sesuai dengan omongan orang, bisa jadi lo akan kecewa.
Dan sejauh ini gue masih sangat suka dengan The Shipper. Terlepas dari beberapa kesalahan minor soal kontinyuiti di efek mimisan, baju yang kena darah, dan lain-lain, secara cerita masih tetap lucu dan menghibur. Semakin berjalannya episode semakin kuat hubungan antar karakter dan makin ribet jujur aja tapi tetap menghibur buat gue. Seperti judulnya, pada akhirnya lo nggak hanya akan nge-ship satu pasangan aja di sini tapi lo akan nge-ship hampir semua orang. Bahkan gue nggak akan heran kalau di akhir cerita lo akan nge-ship Grim Reaper sama Kim. WKWKWKWKKWKW
Baca Juga: Gue Nonton The Shipper dan Gue Suka WKWKWK
Selama beberapa pekan ke depan gue akan menulis recap dan review soal The Shipper. Dan di blogpost kali ini gue mau bahas episode 1. Seperti judulnya, ini isinya recap sekaligus review sekaligus spoiler semua.
Recap/Review/Spoiler The Shipper Episode 1
Di belakang sekolah, Off sedang mem-bully Somkit. Salah satu siswa nerd di sekolah yang diminta Off buat nyolong kertas soal ujian supaya dia bisa lulus ujian dengan mudah. Tapi Somkit bilang Miss Angkana ngeliatin dia terus jadinya dia nggak bisa melakukan apa yang Somkit surut. Somkit adalah anak badung di sekolah yang selalu ditemani oleh dua antek-anteknya. Seperti Draco, Crabbe, dan Goyle, dia suka banget nge-bully anak-anak lemah. Ketika Somkit mau mukul Off, datanglah Kim yang berusaha melindungi Somkit. Akhirnya Somkit berhasil kabur. Tapi Off nonjok Kim sekali. Off sempat ngecengin Kim soal “boss”-nya yang akan melindungi dia. Tapi Kim bilang dia nggak punya boss. Akhirnya mereka adu jotos di belakang sekolah itu. Nggak lama, datanglah Way.
Di sini Way diperkenalkan sebagai partner-in-crime dari Kim. Tapi di satu sisi juga jadi kayak knight in shining armour gitu buat Kim karena dia selalu datang di saat yang tepat buat melindungi Kim. Way pun berantem bareng Kim di situ. Boss yang disebut Off tadi adalah Way.
Way yang tadinya berusaha menyelamatkan Kim dari kepungan geng Off malah marah-marah ke Kim. Soalnya dia berantem nggak ngajak-ngajak. Kim bilang dia ngeliat kejadiannya langsung di depan mata jadi nggak sempat buat ngasih tahu Way. Terus Way malah marah-marah dengan bilang “bisa kali lo gak usah peduli dan lewat aja gitu gausah ikut campur urusan orang lain.” Dan di situ gue setuju banget sama Way. Gue paling males sama pemeran utama yang selalu berusaha jadi hero, tbh.
Dari perseteruan cowok-cowok SMA ini, di belakang mereka ada Pan dan Soda. Dua sahabat yang selama ini mengidolakan Kim. Eh, nggak hanya Kim, tapi juga Way. Bukan cuma mengidolakan sebenarnya, tapi mereka nge-ship dua orang ini. Uniknya, Pan dan Soda adalah author fanfiction dengan pemeran utama Kim dan Way. Jadi setiap apapun yang dilakukan Kim dan Way di sekolah bisa jadi ide buat merek abikin fanfiction.
Termasuk adegan berantem itu.
Di sini Way diperkenalkan sebagai partner-in-crime dari Kim. Tapi di satu sisi juga jadi kayak knight in shining armour gitu buat Kim karena dia selalu datang di saat yang tepat buat melindungi Kim. Way pun berantem bareng Kim di situ. Boss yang disebut Off tadi adalah Way.
Way yang tadinya berusaha menyelamatkan Kim dari kepungan geng Off malah marah-marah ke Kim. Soalnya dia berantem nggak ngajak-ngajak. Kim bilang dia ngeliat kejadiannya langsung di depan mata jadi nggak sempat buat ngasih tahu Way. Terus Way malah marah-marah dengan bilang “bisa kali lo gak usah peduli dan lewat aja gitu gausah ikut campur urusan orang lain.” Dan di situ gue setuju banget sama Way. Gue paling males sama pemeran utama yang selalu berusaha jadi hero, tbh.
Dari perseteruan cowok-cowok SMA ini, di belakang mereka ada Pan dan Soda. Dua sahabat yang selama ini mengidolakan Kim. Eh, nggak hanya Kim, tapi juga Way. Bukan cuma mengidolakan sebenarnya, tapi mereka nge-ship dua orang ini. Uniknya, Pan dan Soda adalah author fanfiction dengan pemeran utama Kim dan Way. Jadi setiap apapun yang dilakukan Kim dan Way di sekolah bisa jadi ide buat merek abikin fanfiction.
Termasuk adegan berantem itu.
Pan dan Soda punya imajinasi yang liar. Seliar itu sampai mereka pun kalau bikin dialog dan jalan cerita tuh bener-bener kocak dan nggak kebayang. Bahkan gue yang suka nulis fanfic pun kadang-kadang suka wow sendiri sama bagaimana mereka melihat Kim dan Way hidup dalam dunia mereka. Gue bisa relate sih karena kadang-kadang dalam membuat fanfic (dulu) gue juga sering terinspirasi dari kejadian-kejadian di dunia nyata, teman-teman kuliah, atau teman-teman SMA gue yang berkesan. Imajinasi Pan dan Soda buat Kim dan Way di sini tidak terbatas. Sama sekali tidak terbatas.
Akhirnya Pan dan Soda menjadikan adegan berantem itu salah satu chapter di fanfic mereka. Dan karena mereka adalah shipper dari Kim dan Way, jadi elemen cinta-citaan antara dua karakter ini jadi hal utama dalam fanfic mereka. Dalam imajinasi Pan dan Soda, Kim adalah vampir dan Way adalah manusia serigala. Dua karakter fiksi yang seharusnya enggak akur, tapi dibuat akur sama mereka. Adegan-adegan manis antara Kim dan Way (yang menjadikan The Shipper masuk ke kategori BL series) dibuat berdasarkan imajinasi Pan dan Soda di episode ini.
Way dan Kim tuh sebenarnya memang perhatian satu sama lain. Tapi dalam batasan bahwa ya mereka sama-sama cowok dan gak mungkin menunjukkan perhatian sampai seberlebihan itu. Tapi sekali lagi interaksi apapun yang dilakukan oleh Kim dan Way selalu bisa jadi romantis dalam imajinasi Pan dan Soda.
Ngomong-ngomong soal Kim dan Way, mereka adalah dua murid andalan di sekolah. Kim adalah cowok paling pinter di sekolah itu. Sekolahnya sekolah relijius, ngomong-ngomong. Sebuah setting yang cukup menarik karena memberikan kontras yang sangat terasa. Kayak… gimana jadinya anak pesantren tapi bikin fanfic BL? Itu kan menarik banget ya! Saking pinternya Kim, dia menjuarai banyak banget olimpiade sampai-sampai dia yang ngajarin gurunya segala karena kadang ada hal yang gurunya juga nggak ngerti! Sementara Way lebih ke olahraga. Dia tipikal pemeran utama yang badung, nggak terlalu peduli soal pelajaran, terlihat nakal, tapi di dalam hati sebenarnya soft banget.
Kedekatan Kim dan Way membuat Pan dan Soda percaya bahwa deep down inside their hearts, mereka pasti menyimpan perasaan suka!
Akhirnya Pan dan Soda menjadikan adegan berantem itu salah satu chapter di fanfic mereka. Dan karena mereka adalah shipper dari Kim dan Way, jadi elemen cinta-citaan antara dua karakter ini jadi hal utama dalam fanfic mereka. Dalam imajinasi Pan dan Soda, Kim adalah vampir dan Way adalah manusia serigala. Dua karakter fiksi yang seharusnya enggak akur, tapi dibuat akur sama mereka. Adegan-adegan manis antara Kim dan Way (yang menjadikan The Shipper masuk ke kategori BL series) dibuat berdasarkan imajinasi Pan dan Soda di episode ini.
Way dan Kim tuh sebenarnya memang perhatian satu sama lain. Tapi dalam batasan bahwa ya mereka sama-sama cowok dan gak mungkin menunjukkan perhatian sampai seberlebihan itu. Tapi sekali lagi interaksi apapun yang dilakukan oleh Kim dan Way selalu bisa jadi romantis dalam imajinasi Pan dan Soda.
Ngomong-ngomong soal Kim dan Way, mereka adalah dua murid andalan di sekolah. Kim adalah cowok paling pinter di sekolah itu. Sekolahnya sekolah relijius, ngomong-ngomong. Sebuah setting yang cukup menarik karena memberikan kontras yang sangat terasa. Kayak… gimana jadinya anak pesantren tapi bikin fanfic BL? Itu kan menarik banget ya! Saking pinternya Kim, dia menjuarai banyak banget olimpiade sampai-sampai dia yang ngajarin gurunya segala karena kadang ada hal yang gurunya juga nggak ngerti! Sementara Way lebih ke olahraga. Dia tipikal pemeran utama yang badung, nggak terlalu peduli soal pelajaran, terlihat nakal, tapi di dalam hati sebenarnya soft banget.
Kedekatan Kim dan Way membuat Pan dan Soda percaya bahwa deep down inside their hearts, mereka pasti menyimpan perasaan suka!
Ada satu shot di opening episode 1 yang menurut gue sangat menggelitik(?) yaitu ketika Pan dan Soda berkhayal berlebihan soal shipping mereka, sampai mimisan, lalu shot bergerak ke patung Yesus.
Di episode 1 ini kita diperkenalkan dengan karakter-karakter utama dalam The Shipper dan konflik inti dari cerita ke depannya akan seperti apa. Tapi elemen-elemen kecil dalam series ini semakin memperkuat latar belakang ceritanya.
Kayak misalnya di kelas, waktu gurunya nyeritain soal Noah’s Ark dan banijr bandang based on Bible, di situ Pan berkhayal bahwa Kim dan Way adalah dua orang yang selamat dari banjir itu dan memulai kehidupan mereka berdua sebagai pasangan. Imajinasi-imajinasi nakal dari seorang siswi perempuan sekolah relijius yang kesannya sangat tabu kalau misalnya diketahui masyarakat.
Setiap kali Pan dan Soda dapat ide buat melanjutkan fanfic mereka, di momen apapun misalnya mereka lagi di kelas atau lagi di kantin atau di mana saja mereka liat Way sama Kim lagi bareng, mereka akan langsung buka laptop atau handphone dan ngetik fanfic. Dan imajinasi mereka divisualisasikan secara nyata di layar jadi kita diajak tenggelam dalam dunia shipping mereka ini. Pelan-pelan, lo sebagai penonton juga akan mulai nge-ship Kim dan Way. Di saat yang sama mungkin lo juga akan nge-ship Pan dan Soda juga.
Karakter lain yang diperkenalkan di episode 1 adalah Khet. Cowok bandel yang kerjaannya tidur terus di kelas. Nggak terlalu peduli sama pendidikan tapi deket sama Pan dan Soda. Diam-diam sebenarnya Khet ini naksir Pan tapi dia nggak ngomong aja karena dia tahu kalau hidup Pan tuh nggak pernah terlalu mikirin cinta-cintaan buat dirinya sendiri. Buat Pan, yang penting Kim dapat pasangan yang tepat aja dan buat Pan pasangan yang tepat untuk Kim itu adalah Soda. Khet ini juga suka iseng karena dia sering menginterupsi imajinasi Pan dan Soda. Semacem karakter yang nyebelin tapi nyenengin gitulah. Gue suka bagaimana Khet “merusak” imajinasi Pan dan Soda lewat dialog-dialog yang lucu dan cheesy, yang khas film/series Thailand banget. Khet di serial ini lebih sebagai pengingat buat Pan dan Soda untuk menjejak ke dunia nyata dan jangan ngayal terus.
Di episode 1 ini kita diperkenalkan dengan karakter-karakter utama dalam The Shipper dan konflik inti dari cerita ke depannya akan seperti apa. Tapi elemen-elemen kecil dalam series ini semakin memperkuat latar belakang ceritanya.
Kayak misalnya di kelas, waktu gurunya nyeritain soal Noah’s Ark dan banijr bandang based on Bible, di situ Pan berkhayal bahwa Kim dan Way adalah dua orang yang selamat dari banjir itu dan memulai kehidupan mereka berdua sebagai pasangan. Imajinasi-imajinasi nakal dari seorang siswi perempuan sekolah relijius yang kesannya sangat tabu kalau misalnya diketahui masyarakat.
Setiap kali Pan dan Soda dapat ide buat melanjutkan fanfic mereka, di momen apapun misalnya mereka lagi di kelas atau lagi di kantin atau di mana saja mereka liat Way sama Kim lagi bareng, mereka akan langsung buka laptop atau handphone dan ngetik fanfic. Dan imajinasi mereka divisualisasikan secara nyata di layar jadi kita diajak tenggelam dalam dunia shipping mereka ini. Pelan-pelan, lo sebagai penonton juga akan mulai nge-ship Kim dan Way. Di saat yang sama mungkin lo juga akan nge-ship Pan dan Soda juga.
Karakter lain yang diperkenalkan di episode 1 adalah Khet. Cowok bandel yang kerjaannya tidur terus di kelas. Nggak terlalu peduli sama pendidikan tapi deket sama Pan dan Soda. Diam-diam sebenarnya Khet ini naksir Pan tapi dia nggak ngomong aja karena dia tahu kalau hidup Pan tuh nggak pernah terlalu mikirin cinta-cintaan buat dirinya sendiri. Buat Pan, yang penting Kim dapat pasangan yang tepat aja dan buat Pan pasangan yang tepat untuk Kim itu adalah Soda. Khet ini juga suka iseng karena dia sering menginterupsi imajinasi Pan dan Soda. Semacem karakter yang nyebelin tapi nyenengin gitulah. Gue suka bagaimana Khet “merusak” imajinasi Pan dan Soda lewat dialog-dialog yang lucu dan cheesy, yang khas film/series Thailand banget. Khet di serial ini lebih sebagai pengingat buat Pan dan Soda untuk menjejak ke dunia nyata dan jangan ngayal terus.
Kalau di awal kita sudah tahu ada Off dan dua antek-anteknya, ada lagi PhingPhing dan dua antek-anteknya. PhingPhing versi cewek dari Off. Cewek kaya raya yang kayaknya bisa ngebeli apapun dengan kekayaannya. Dia juga jadi manipulatif dan suka manfaatin orang. Tapi di saat yang sama dia nggak sadar kalau dia juga sedang dimanfaatin orang. PhingPhing dan dua antek-anteknya di sini kayak Mean Girls di sekolah gitu. Sialnya buat Pan dan Soda, PhingPhing ini pacarnya Way.
Satu sekolah kenal Kim dan Way, satu sekolah juga kenal PhingPhing. Apapun yang Way dan PhingPhing lakukan pasti jadi gosip seluruh sekolah harus tahu gitu. Semisal bagaimana Way sangat agresif dan minta PhingPhing buat berhubungan seks tiap hari (see? Semakin menarik kan? Bagaimana siswa sekolah relijius malah kayaknya tidak serelijius itu. Maksudnya mereka menggambarkan hasrat remaja dengan sangat terbuka di sini terlepas dari latar belakang di mana mereka sekolah), bagaimana Way selalu ngasih ciuman sampai ninggalin bekas di leher PhingPhing, dan kayak Way ngasih cincin ke dia.
Tapi buat Pan dan Soda, itu hanyalah sebuah ide buat fanfic mereka. Di dunia fantasi Pan dan Soda, PhingPhing nggak sekeren itu kok. Way dan Kim tetap tidak terpisahkan dan PhingPhing hanyalah sosok pengganggu. Ada adegan yang kocak dan lebay banget dengan CGI yang apa adanya tapi tidak terasa mengganggu karena ya sekali lagi ini series Thailand (dan adegan ini mengingatkan gue sama film May Who yang juga banyak CGI lebay tapi sesuai kebutuhan dan pas gitu) waktu Off dan gengnya nyulik PhingPhing terus Kim dan Way menyelamatkan PhingPhing dengan lightsaber dan perisai ala Captain America. INI NGAKAK BANGET SIH.
Lalu di pojokan Pan dan Soda sibuk nulis fanfic dari adegan berantem itu. Sampai ada adegan Kim dan Way sobek-sobekan baju. GOBLOK.
Satu sekolah kenal Kim dan Way, satu sekolah juga kenal PhingPhing. Apapun yang Way dan PhingPhing lakukan pasti jadi gosip seluruh sekolah harus tahu gitu. Semisal bagaimana Way sangat agresif dan minta PhingPhing buat berhubungan seks tiap hari (see? Semakin menarik kan? Bagaimana siswa sekolah relijius malah kayaknya tidak serelijius itu. Maksudnya mereka menggambarkan hasrat remaja dengan sangat terbuka di sini terlepas dari latar belakang di mana mereka sekolah), bagaimana Way selalu ngasih ciuman sampai ninggalin bekas di leher PhingPhing, dan kayak Way ngasih cincin ke dia.
Tapi buat Pan dan Soda, itu hanyalah sebuah ide buat fanfic mereka. Di dunia fantasi Pan dan Soda, PhingPhing nggak sekeren itu kok. Way dan Kim tetap tidak terpisahkan dan PhingPhing hanyalah sosok pengganggu. Ada adegan yang kocak dan lebay banget dengan CGI yang apa adanya tapi tidak terasa mengganggu karena ya sekali lagi ini series Thailand (dan adegan ini mengingatkan gue sama film May Who yang juga banyak CGI lebay tapi sesuai kebutuhan dan pas gitu) waktu Off dan gengnya nyulik PhingPhing terus Kim dan Way menyelamatkan PhingPhing dengan lightsaber dan perisai ala Captain America. INI NGAKAK BANGET SIH.
Lalu di pojokan Pan dan Soda sibuk nulis fanfic dari adegan berantem itu. Sampai ada adegan Kim dan Way sobek-sobekan baju. GOBLOK.
Kejadian di dunia nyatanya adalah Kim dan Way beneran berantem sama Off dan gengnya. Berantemnya parah sampai berdarah-darah. Darahnya pun muncrat sampai ke muka Pan dan Soda. Karena berantem separah itu, mereka pun sampai dipermasalahkan oleh sekolah.
Tapi buat Pan dan Soda, ini nggak lebih hanyalah bahan fanfic mereka yang lain. Mereka berdua memang sehalu itu.
Gosip yang beredar, Off ternyata tahu soal fanfic BL yang ditulis oleh Pan dan Soda. Tapi identitas penulisnya di sini belum ada yang tahu siapa. Tapi Off ngecengin Way dan Kim soal itu dan akhirnya mereka berantem.
PhingPhing mendengar ini dari dua temennya dan dia langsung kesel dan ngumpat si penulis fanfic. Dia juga memerintahkan dua temennya buat nyari identitas si penulis fanfic. Soda dan Pan mencuri dengar obrolan itu sebelum akhirnya dia mendengar kabar lain bahwa Way dikeluarkan dari sekolah. Way jadi kambing hitam dalam perkelahian itu karena dia sudah banyak buat masalah dan sedang dalam masa probation juga, jadi nama dia sudah jelek banget di komite guru-guru. Makanya Way yang dikeluarin dan Kim tidak padahal Kim juga terlibat dalam perkelahian itu.
Sementara itu Soda berusaha untuk meminta ke Ibu dan Pamannya buat membantu Way agar tidak dikeluarkan dari sekolah. Tampaknya Soda ini anak orang kaya dan salah satu, apa ya kayak, sponsor buat sekolah gitu kali ya? Jadi dia nelepon Ibu dan Pamannya buat bantuin. Tapi ternyata nggak bisa soalnya Way udah dikenal sebagai troublemaker.
Pan dan Soda sedih banget karena dua sumber imajinasinya bakal dikeluarin dari sekolah. Sumber kebahagiaannya akan direnggut. Di sisi lain, Khet sebagai teman yang agak geli juga sama fanfic itu udah ngasih tahu ke Pan kalau ini tuh harus diakhiri. Tapi Pan makin kesel sama Khet bukannya malah mendukung tapi malah begitu sikapnya.
Kim nggak terima Way dikeluarin dari sekolah akhirnya dia ngancem guru-guru. Kalau Way dikeluarkan, Kim juga mau resign dari sekolah.
WOW! AHAHHAHAHA GUE KIRA RESIGN TUH BUAT ORANG KANTORAN AJA.
Tapi buat Pan dan Soda, ini nggak lebih hanyalah bahan fanfic mereka yang lain. Mereka berdua memang sehalu itu.
Gosip yang beredar, Off ternyata tahu soal fanfic BL yang ditulis oleh Pan dan Soda. Tapi identitas penulisnya di sini belum ada yang tahu siapa. Tapi Off ngecengin Way dan Kim soal itu dan akhirnya mereka berantem.
PhingPhing mendengar ini dari dua temennya dan dia langsung kesel dan ngumpat si penulis fanfic. Dia juga memerintahkan dua temennya buat nyari identitas si penulis fanfic. Soda dan Pan mencuri dengar obrolan itu sebelum akhirnya dia mendengar kabar lain bahwa Way dikeluarkan dari sekolah. Way jadi kambing hitam dalam perkelahian itu karena dia sudah banyak buat masalah dan sedang dalam masa probation juga, jadi nama dia sudah jelek banget di komite guru-guru. Makanya Way yang dikeluarin dan Kim tidak padahal Kim juga terlibat dalam perkelahian itu.
Sementara itu Soda berusaha untuk meminta ke Ibu dan Pamannya buat membantu Way agar tidak dikeluarkan dari sekolah. Tampaknya Soda ini anak orang kaya dan salah satu, apa ya kayak, sponsor buat sekolah gitu kali ya? Jadi dia nelepon Ibu dan Pamannya buat bantuin. Tapi ternyata nggak bisa soalnya Way udah dikenal sebagai troublemaker.
Pan dan Soda sedih banget karena dua sumber imajinasinya bakal dikeluarin dari sekolah. Sumber kebahagiaannya akan direnggut. Di sisi lain, Khet sebagai teman yang agak geli juga sama fanfic itu udah ngasih tahu ke Pan kalau ini tuh harus diakhiri. Tapi Pan makin kesel sama Khet bukannya malah mendukung tapi malah begitu sikapnya.
Kim nggak terima Way dikeluarin dari sekolah akhirnya dia ngancem guru-guru. Kalau Way dikeluarkan, Kim juga mau resign dari sekolah.
WOW! AHAHHAHAHA GUE KIRA RESIGN TUH BUAT ORANG KANTORAN AJA.
Tapi karena Kim sudah berkontribusi banyak buat sekolah ini, jadi dia semacem berlian gitu untuk sekolah ini. Kalau Kim keluar, sekolah terancam akan kalah dalam segala olimpiade-olimpiade karena kehilangan siswa paling pinternya. Miss Angkana berusaha untuk menahan Kim tapi Kim keukeuh. Sekolah juga nggak bisa mengabulkan permintaan Kim buat menahan Way karena Way kayaknya sudah memberi imej buruk buat sekolah. Dengan kesal Kim ngasih surat resign ke meja guru dan keluar dari ruang guru bersama Way.
Pan dan Soda masih kepikiran soal ini dan mencari jalan keluar. Tapi sayangnya mereka hanyalah dua siswi yang nggak bisa melakukan apapun. Pan yang masih merasa bersalah akhirnya nyari Kim buat ngobrol dan mengakui kesalahannya.
Pan nyamperin Kim ke parkiran motor dan mereka berdua terlibat sebuah obrolan serius. Pan mengaku kalau dialah yang menulis fanfic tentang Kim dan Way yang membuat perkelahian mereka dengan Off terjadi dan berujung Way dikeluarkan dari sekolah. Pan sampai nangis karena takut Kim akan kesel sama dia. Tapi Kim malah… nawarin helm dan nganterin dia pulang.
KIM SEBAIK ITU BIKIN PAN JADI MAKIN NGEFANS SAMA DIA! BIKIN PAN JADI MERASA BAHWA KIM ADALAH PASANGAN YANG TEPAT BUAT WAY.
Di atas motor terjadi percakapan seru antara Kim dan Pan. Kita diajak untuk semakin menyelami imajinasi Pan soal Kim dan Way. Bagaimana pandangan Pan soal hubungan Way dan PhingPhing dan juga soal hubungan Kim dan Way dalam pikirannya. Pan bilang dia lebih suka ngeliat Way sama Kim daripada PhingPhing karena dalam lubuk hatinya dia tahu PhingPhing nggak baik. Kim juga nebak kalau Pan suka sama Way, dan Pan nggak membantah itu. Tapi Pan menegaskan kalau Way nggak perlu dia miliki kok. Rasa suka Pan ke Way membuat Pan merasa bahagia kalau Way menemukan orang yang baik dan menurut Pan, Kim adalah orang yang baik buat Way. Kim jadi tahu bagaimana pandangan Pan ke dia. Pan merasa Kim adalah orang baik.
Di situ Pan merasa Kim sudah ngasih kode ke dia. Kim juga mengeratkan pegangan tangan Pan ke pinggang dia. Sampai situ gue langsung nge-ship Pan sama Kim. Dan gue tahu bahwa dalam lubuk hati Pan sebenarnya dia suka banget sama Kim. Sampai akhirnya mereka kecelakaan motor.
WKWKWKKWKWKWKW ASLI NYEBELIN BANGET KAN?!
Di akhirat(???) mereka berdua dihadapkan dengan Grim Reaper. ANJIRLAH JENNY DI SINI AKTINGNYA NATURAL BANGET LOL. Grim Reaper di The Shipper ini diperkenalkan sebagai sosok yang kocak banget demi apapun. Perempuan yang narsis dan selalu muncul dengan efek-efek angin lalu gaunnya tertiup angin dan dia berpose kayak Marilyn Monroe gitu terus dialognya “Tubuh malaikat, gesture idol, baik di luar dan di dalam, aku adalah Malaikat Kematian yang akan mencabut nyawa kalian!”
Pan dan Soda masih kepikiran soal ini dan mencari jalan keluar. Tapi sayangnya mereka hanyalah dua siswi yang nggak bisa melakukan apapun. Pan yang masih merasa bersalah akhirnya nyari Kim buat ngobrol dan mengakui kesalahannya.
Pan nyamperin Kim ke parkiran motor dan mereka berdua terlibat sebuah obrolan serius. Pan mengaku kalau dialah yang menulis fanfic tentang Kim dan Way yang membuat perkelahian mereka dengan Off terjadi dan berujung Way dikeluarkan dari sekolah. Pan sampai nangis karena takut Kim akan kesel sama dia. Tapi Kim malah… nawarin helm dan nganterin dia pulang.
KIM SEBAIK ITU BIKIN PAN JADI MAKIN NGEFANS SAMA DIA! BIKIN PAN JADI MERASA BAHWA KIM ADALAH PASANGAN YANG TEPAT BUAT WAY.
Di atas motor terjadi percakapan seru antara Kim dan Pan. Kita diajak untuk semakin menyelami imajinasi Pan soal Kim dan Way. Bagaimana pandangan Pan soal hubungan Way dan PhingPhing dan juga soal hubungan Kim dan Way dalam pikirannya. Pan bilang dia lebih suka ngeliat Way sama Kim daripada PhingPhing karena dalam lubuk hatinya dia tahu PhingPhing nggak baik. Kim juga nebak kalau Pan suka sama Way, dan Pan nggak membantah itu. Tapi Pan menegaskan kalau Way nggak perlu dia miliki kok. Rasa suka Pan ke Way membuat Pan merasa bahagia kalau Way menemukan orang yang baik dan menurut Pan, Kim adalah orang yang baik buat Way. Kim jadi tahu bagaimana pandangan Pan ke dia. Pan merasa Kim adalah orang baik.
Di atas motor Kim sempat nanya ke Pan dan gue suka banget percakapan ini:
Kim: “Lo emang nggak pernah kepikiran buat nyari cinta sejati lo gitu?”
Pan: “Gue? Gue merasa nggak cukup baik untuk mencintai siapapun,”
Kim: “Gue baru kenal lo beberapa menit tapi gue tahu kok lo orang baik,”
Pan: “…”
Kim: “Lo mau nyoba nggak?”
Pan: “Nyoba apa?”
Kim: “Memiliki cinta untuk diri lo sendiri,”
Di situ Pan merasa Kim sudah ngasih kode ke dia. Kim juga mengeratkan pegangan tangan Pan ke pinggang dia. Sampai situ gue langsung nge-ship Pan sama Kim. Dan gue tahu bahwa dalam lubuk hati Pan sebenarnya dia suka banget sama Kim. Sampai akhirnya mereka kecelakaan motor.
WKWKWKKWKWKWKW ASLI NYEBELIN BANGET KAN?!
Di akhirat(???) mereka berdua dihadapkan dengan Grim Reaper. ANJIRLAH JENNY DI SINI AKTINGNYA NATURAL BANGET LOL. Grim Reaper di The Shipper ini diperkenalkan sebagai sosok yang kocak banget demi apapun. Perempuan yang narsis dan selalu muncul dengan efek-efek angin lalu gaunnya tertiup angin dan dia berpose kayak Marilyn Monroe gitu terus dialognya “Tubuh malaikat, gesture idol, baik di luar dan di dalam, aku adalah Malaikat Kematian yang akan mencabut nyawa kalian!”
Pan dan Kim kaget banget karena mereka nggak tahu kalau ternyata mereka sudah mati. Grim Reaper ini berusaha buat ngajak mereka naik perahu buat ke after-life tapi Pan tetap keukeuh kalau mereka belum ditakdirkan buat mati. Pan nanya berkali-kali mana buktinya kalau mereka sudah waktunya mati. Si Grim Reaper pun ngasih buku catatan pencabutan nyawa. Di dalam buku itu isinya daftar manusia yang sudah waktunya mati dan dicabut nyawanya. Waktu Pan ngeliat dan baca daftar itu, ternyata nama mereka nggak ada. Di situlah kemudian Pan dan Kim yakin kalau Grim Reaper ini melakukan kesalahan.
Malu karena dia salah cabut nyawa orang, Grim Reaper ini kemudian ketawa-ketawa nyebelin dan bersikap kayak hehehe yaelah bray gampang aja kalo gue mau ngidupin kalian lagi, sekali sentil juga kalian balik ke dunia manusia.
Bener aja, ketika si Grim Reaper ini ngedorong badan Kim dan Pan, mereka berdua pun kembali ke dunia manusia.
Hanya saja, jiwa mereka tertukar.
KIM BE LIKE: EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHH????????????????????
Malu karena dia salah cabut nyawa orang, Grim Reaper ini kemudian ketawa-ketawa nyebelin dan bersikap kayak hehehe yaelah bray gampang aja kalo gue mau ngidupin kalian lagi, sekali sentil juga kalian balik ke dunia manusia.
Bener aja, ketika si Grim Reaper ini ngedorong badan Kim dan Pan, mereka berdua pun kembali ke dunia manusia.
Hanya saja, jiwa mereka tertukar.
KIM BE LIKE: EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHH????????????????????
Kapal gue di episode ini: Kim & Way dan Pan & Kim.
Kalian bisa nonton The Shipper di YouTube GMMTV.
Kalian bisa nonton The Shipper di YouTube GMMTV.
Gue selalu mengeluhkan satu hal yang sama ke beberapa temen gue yang suka K-Pop belakangan ini: SM tuh artisnya siapa lagi coba? Kasian anak-anak NCT kayak gak dikasih istirahat gitu.
Saking terbiasanya gue sama roster idol-nya SM yang banyak banget pas Gen-2, sekarang ketika lagi sepi gini kayak yang diliat itu lagi itu lagi. Ya gue bukannya nggak suka ngeliat NCT, tapi kalau hanya NCT yang dimunculkan terus kan kasihan mereka. Kapan istirahatnya? Kenapa gue jadi sok perhatian gini padahal gue bukan NCTzen?
Makanya gue seneng ketika WayV akhirnya dibawa promosi ke Korea di comeback yang ini. Dan gue juga mulai mencium aroma-aroma shifting dari China ke Korea nih sekarang untuk WayV. Gue tuh gemes aja gitu kenapa nggak dari awal pas mereka udah mutusin buat promo di acara musik TV di Korea, mereka nggak langsung rilis Turn Back Time dalam Bahasa Korea aja? Kan yang di sana yang nonton nggak roaming dan repot-repot baca subtitle. Yang gue denger-denger dari teman-teman gue sesama netizen (wkwkwkw) sempat ada knetz yang bilang “Ni ngapain grup China promo di Korea sih?!” Sedih akutu. Apa jangan-jangan memang promo di Korea adalah keputusan last minute ya? HUHUHUHU.
Saking terbiasanya gue sama roster idol-nya SM yang banyak banget pas Gen-2, sekarang ketika lagi sepi gini kayak yang diliat itu lagi itu lagi. Ya gue bukannya nggak suka ngeliat NCT, tapi kalau hanya NCT yang dimunculkan terus kan kasihan mereka. Kapan istirahatnya? Kenapa gue jadi sok perhatian gini padahal gue bukan NCTzen?
Makanya gue seneng ketika WayV akhirnya dibawa promosi ke Korea di comeback yang ini. Dan gue juga mulai mencium aroma-aroma shifting dari China ke Korea nih sekarang untuk WayV. Gue tuh gemes aja gitu kenapa nggak dari awal pas mereka udah mutusin buat promo di acara musik TV di Korea, mereka nggak langsung rilis Turn Back Time dalam Bahasa Korea aja? Kan yang di sana yang nonton nggak roaming dan repot-repot baca subtitle. Yang gue denger-denger dari teman-teman gue sesama netizen (wkwkwkw) sempat ada knetz yang bilang “Ni ngapain grup China promo di Korea sih?!” Sedih akutu. Apa jangan-jangan memang promo di Korea adalah keputusan last minute ya? HUHUHUHU.
Gue agak kaget waktu ngeliat daftar blogpost yang paling banyak dibaca belakangan ini di KaosKakiBau: Tutorial Superstar SMTOWN. Seinget gue, itu artikel gue tulis udah lama banget. Kalau nggak salah pas awal-awal game Superstar SMTOWN dirilis dan bahkan masih lokal di Korea aja. Tapi semakin ke sini Dalcom Soft. semakin banyak bikin variasi game Superstar jadi popularitas ini makin naik dan sekarang aksesnya pun jadi lebih gampang di PlayStore dan AppStore.
“Mungkin karena sekarang banyak variasi game-nya jadi banyak yang ingin coba dan cari tahu cara mainnya,” kata salah satu temen di Instagram. Masuk akal juga sih karena game ini memang kan lokal banget ya. Kalau bukan fans artis tertentu atau manajemen tertentu, pasti nggak akan main. Kalau mau lebih gede lagi ya kalau bukan fans K-Pop pasti nggak akan main juga.
Gue sempat break main game ini setahunan. Tapi kadang-kadang kalau gue lagi mood aja gitu atau lagi bener-bener nggak tahu harus ngapain, gue mainin buat melepas sedikit penat di kepala dan di dada. Soalnya, sejak kartunya jadi makin banyak gue jadi makin males mainnya. Dulu kartu tuh cuma sebatas album aja. Sekarang nggak cuma album, per lagu bahkan bisa beda-beda. Buat orang yang udah main sejak lama dan kartu-kartu lamanya udah bagus-bagus malah jadi susah buat dapat padanan kartu, terlebih ngedapetinnya kan random, karena kartu-kartu baru makin banyak. Itu sih yang akhirnya jadi alasan terbesar gue kenapa pas di masa-masa break itu gue jadi kayak “Ah males ah!” gitu.
“Mungkin karena sekarang banyak variasi game-nya jadi banyak yang ingin coba dan cari tahu cara mainnya,” kata salah satu temen di Instagram. Masuk akal juga sih karena game ini memang kan lokal banget ya. Kalau bukan fans artis tertentu atau manajemen tertentu, pasti nggak akan main. Kalau mau lebih gede lagi ya kalau bukan fans K-Pop pasti nggak akan main juga.
Gue sempat break main game ini setahunan. Tapi kadang-kadang kalau gue lagi mood aja gitu atau lagi bener-bener nggak tahu harus ngapain, gue mainin buat melepas sedikit penat di kepala dan di dada. Soalnya, sejak kartunya jadi makin banyak gue jadi makin males mainnya. Dulu kartu tuh cuma sebatas album aja. Sekarang nggak cuma album, per lagu bahkan bisa beda-beda. Buat orang yang udah main sejak lama dan kartu-kartu lamanya udah bagus-bagus malah jadi susah buat dapat padanan kartu, terlebih ngedapetinnya kan random, karena kartu-kartu baru makin banyak. Itu sih yang akhirnya jadi alasan terbesar gue kenapa pas di masa-masa break itu gue jadi kayak “Ah males ah!” gitu.
Setidaknya itu yang gue rasakan selama empat episode pertama series berjudul The Shipper ini.
Gue nggak sengaja lihat trailer-nya di YouTube (damn algorithm!) beberapa hari jelang episode terakhir 2gether The Series dan gue tertarik karena ceritanya sangat ringan dan komikal banget. Oke, kenapa nggak kita coba aja? Karena sekarang orang-orang ramai banget nontonin serial produksi Thailand ini, mari kita coba cicip sedikit judul yang berbeda.
Ini sudah waktunya gue menulis di blog soal WayV. Hihihi… Seolah ingin memberi keadilan pada grup favoritku yang terbaru ini. Setelah EXO rupanya gue juga masih bisa jadi bucin boygroup! Walaupun mungkin yang ini kayaknya msih dalam fase biasa-biasa aja karena gue belum punya satu CD mereka sama sekali. Dalam standar yang gue bikin sendiri, gue bahkan masih belum bisa menyebut diri gue WayZenNi karena masih belum punya kontribusi apapun dalam penjualan album. Oke, aku akan menuju ke sana. Jogeumman kidaryo!
Kalau gue nggak salah inget, gue pernah nulis soal review MV Boss NCT U di blog ini bertahun-tahun yang lalu. Mungkin itu adalah tulisan pertama gue soal NCT kali ya? Gue nggak tahu juga. Walaupun nama NCT dan member-membernya sering gue sebut di tulisan-tulisan gue yang lain. Kayak pas gue lagi sakit otot karena kayaknya kebanyakan mengutuk Jaehyun dalam kehidupan sehari-hari akhirnya Jaehyun memberikan kutukannya kembali ke gue. Dan waktu itu juga gue pernah nulis soal pengalaman wawancara sama NCT 127. Jadi kayak yang gue bilang di paragraf pertama, ini sudah saatnya gue nulis soal WayV.
Sebelum kita masuk ke pembahasan MV, izinkan gue berterima-kasih dulu kepada SM Entertainment karena sudah mendebutkan WinWin dan melakukan transfer pemain terhadapnya dari NCT 127 ke WayV. Terima kasih banget karena akhirnya WinWin diberikan spotlight he deserves ketika sudah ada di WayV. Nggak lagi terbayang-bayangi oleh member NCT 127 yang pesonanya sangat membahana sampai-sampai pesona WinWin pun harus tertutupi. Hal terbaik yang dilakukan SM di 2019 adalah mendebutkan lagi WinWin di WayV. Gue udah berkali-kali bilang ini sih tapi gue akan bilang sekali lagi: WINWIN DI WAYV JADI LEBIH DIKASIH PANGGUNG BUAT TAMPIL. TERIMA KASIH SM ENTERTAINMENT!
Gue nggak menyangka kalau ternyata work-from-home ini mengacaukan waktu tidur gue. Gue pikir, bisa bangun sedikit lebih siang setiap hari sampai entah kapan adalah sebuah berkah yang nggak bisa gue dapatkan di hari-hari biasa. Ya memang berkah sih kalau dipikir-pikir, sebagai budak korporat kan lo harus bangun setiap pagi di waktu yang kurang lebih hampir sama untuk bersiap-siap pergi ke kantor. Tapi kehidupan yang mendadak berubah selama sebulan terakhir ini ternyata cukup mengacaukan jam bangun. Terlalu nyaman dengan bangun siang membuat gue kadang keterusan sampai siang banget. Lalu ketika gue bangun, gue merasa jadi manusia paling tidak beradab di muka bumi ini karena menyia-nyiakan berjam-jam buat tidur yang berlebihan.
Sekali mungkin nggak masalah. Tapi kalau berkali-kali? Wah gila sih... bener kata Jae di podcast terbarunya. Bangun lewat jam 12 siang tuh berasa kayak... gue bangun dan menjadi orang yang paling gagal. Bangun-bangun kepala isinya penyesalan soal waktu yang sudah terlewat dan nggak bisa kembali lagi. Salah sendiri.
But the beauty of life is that we can always try again tomorrow.
Kecuali ketika besok datang, gue kembali lagi bangun siang lagi. Asli. Gue sekarang selalu ngantuk. Nggak paham. Gue benci kondisi ini. Gue benci efek work-from-home ini. Walaupun gue yakin waktu-waktu ini pasti gue rindukan ketika hidup sudah normal nanti.
Kebiasaan bangun siang belakangan ini membuat gue jadi susah banget tidur malam. Gue kembali jadi night owl seperti masa-masa semester akhir kuliah dulu. Bangun siang, tidur hampir pagi. Begitu terus sampai TBC gue makin parah.
EH NA’DZUBILLAH JANGAN DIAMININ YA HAHAHAHAHAHHAHA.
Gue susah tidur lagi belakangan ini. Ini mungkin sudah hari ketujuh atau kedelapan, gue lupa. Atau mungkin sebenarnya udah lebih dari itu. Seinget gue, sejak work from home ini gue memang susah banget tidur. Kadang malah nggak tidur. Sesuatu sangat mengganggu pikiran gue. Sesuatu seperti kemarahan-kemarahan yang nggak tersalurkan, emosi-emosi yang terpendam, dendam-dendam lama yang sepertinya merongrong dari dalam.
Terdengar sangat serius dan berbahaya, ya?
Terdengar sangat serius dan berbahaya, ya?
Author's Pick
Bucin Usia 30
Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...
More from My Life Stories
-
▼
2020
(49)
-
►
Juli
(20)
- I’m Still Standing
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 6
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 5
- Jurnal Mimpi (Mimpiin Chanyeol Anjir Random Abis)
- Aku Abis Wawancara Voldemort! Dinotis The Dark Lor...
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 4
- Throwback Tuesday: Tatap Muka dengan NIKI Zefanya ...
- Throwback Tuesday: Tatap Muka dengan NIKI Zefanya ...
- Throwback Tuesday: Tatap Muka dengan NIKI Zefanya ...
- Yang Gue Suka/Gak Suka dari Live Action Disney The...
- 5 Lagu IU Ini Pernah Menenangkan Masa-masa Susah T...
- Pertama Kali Naik Bus dari Singapura ke Malaysia, ...
- Memperkenalkan Podcast ngedrakor!
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 3
- Merasa Cukup Itu Cukup (Self-Love versi Gue)
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 2
- EVENT CLOSED! - KaosKakiBau 10th Anniversary Givea...
- Ketinggalan Kunci, Gue Makin Percaya Intuisi #Puny...
- Kenapa Album Fallen Evanescence Personal Banget Bu...
- The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 1
-
►
Juli
(20)
Podcast ngedrakor!
Podcast KEKOREAAN
#ISTANEXO
My Readers Love These
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.