The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 9


Khet sudah tahu semuanya. Teori-teori yang ada di dalam kepalanya soal keanehan Kim, bagaimana Kim jadi banyak tahu tentang dirinya, mimpinya, dan seberapa penting kedua tangannya, semua sudah terbukti. Selama beberapa waktu terakhir ini yang menjalani hidup sebagai Kim, kakak laki-lakinya, adalah Pan; cewek yang udah lama dia suka dan yang secara nggak sadar selalu dia lindungi.


*pegangan di ujung meja* *sobs* *KHET!!!!!!!!*


Sebelum mulai recap episode 9, izinkan dulu gue untuk mengosongkan isi kepala gue tentang Khet dan Kim.

Jujur aja, gue masuk ke universe The Shipper ini tanpa ekspektasi apa-apa. Nggak berekspektasi produksinya akan bagus, nggak juga berekspektasi pengembangan karakter di series ini akan semenarik itu buat diikuti. Meski agak kecewa sih karena pada akhirnya Way hanyalah side character yang nggak terlalu banyak diceritakan dalam perjalanan menuju ke 9 episode ini. Padahal kita masuk ke keseruan The Shipper kan dari Kim dan Way. Tapi semakin ke tengah season dan menuju ke akhir, konfliknya semakin mengerucut ke Kim dan Khet juga Kim dan Way. Tentu dengan Pan ada di antara mereka.

Ini menarik sih. Bagaimana awalnya orang-orang yang menyangka The Shipper akan jadi BL series tapi berujung jadi series soal konflik internal kakak-beradik yang bahkan sampai episode 9 aja kita nggak tahu ini sebenarnya mereka kenapa sih? Gue adalah salah satu orang yang menikmati bagaimana cerita The Shipper ini mengalir dari cerita dua orang halu di sekolah, ke dinamika yang kaku dan penuh rahasia antara kakak-beradik.

Tim produksinya berhasil menggaet penonton yang "nyari tontonan BL baru" dengan menyuguhkan elemen-elemen manis antara Kim dan Way di awal-awal episode tapi kemudian banting setir ke hubungan yang pelik antara Khet, Pan, dan Kim. Gue yang nonton tanpa ekspektasi sama sekali, eh ternyata gue bisa menikmati alur ceritanya yang komikal. Kalau boleh jujur, akting pemain-pemainnya pun terbilang oke sih.

Tapi gue nggak bilang sampai di ending nggak ada elemen BL-nya lho! Nah itulah kenapa produksi ini jadi bisa dibilang "pinter" karena mereka tetep menyuguhkan bungkus BL itu di dalam cerita bahkan sampai ke akhir. Mereka menjadikan elemen BL itu sebagai bagian penting yang nggak bisa dilepaskan dari cerita. Alih-alih cuma sekedar fanservice buat halu-haluan gitu.

Memasuki episode 9 ini, ceritanya jadi makin tajam. Kita semakin diajak menyelami konflik Khet-Kim, Way-Kim, Khet-Pan, dan Way-Pan.

*pegangan di ujung meja lagi* *teriak yang kenceng*

Raikantopini mosamra posiom timi ayusip kunpay abmipap siyang runuha titong shay witsilinyaha nigandrapchum poshong timi anyupnay kwasipsampi kwundri rapkam nepnam.


*
 


Di belakang rumah sakit, Way sudah berdarah-darah akibat berantem sama Off. Off sih, bawa pisau! (Meski pisaunya disensor wkwkwkwkwk). Way bertahan dan berantem terus sama Off. Dan meskipun dia sudah ada kali dua puluh menitan lebih berkutat sama si berandalan, tapi rambutnya sama sekali nggak lepek dan tetep aja tegang dan kaku kebanyakan hairspray gitu. Dia juga nggak keliatan keringetan. Off pun begitu. HAHAHAHAHHAHAHAHA

Khet datang buat memberikan pertolongan. Meski dia kelihatan sangat ragu-ragu karena masih takut juga buat menggunakan tangannya untuk berantem.

Adegan berantem di belakang rumah sakit ini koreografinya sangat rapi sih. Walaupun tetep ya, permasalahan series Thailand tuh cuma satu sebenarnya: backsound-nya kenceng banget!!!! PUSING!!!! Tapi The Shipper ini nggak sekenceng 2gether atau The Gifted sih (WEHEHEHE GUE UDAH KELAR NONTON THE GIFTED DAN JENGJENGJENGJENGJENGNYA KENCENG BANGET)

Ketika Way dan Khet sudah diujung kekalahan, Kim tiba-tiba muncul dan menghajar semua orang.

Pas nonton ini, gue yang duduk di kursi di depan meja langsung jerit terus kaki gue otomatis mau naik ke kursi tapi lutut gue kejedot bawah meja. SAKIT BANGET MONYET!

Kim ikut berantem sama orang-orang dengan pakaian rumah sakitnya. Tampangnya udah serius banget dan berani banget menghadapi Off. Baru aja gue positive thinking bahwa ini Kim beneran muncul nih? Beneran balik lagi dan kembali lagi ke tubuh aslinya? Soalnya dia jadi bisa nendang dan berantem gitu kan.

Off nodong pake pisau dan Kim bilang, haha, emangnya lu doang yang punya pisau? Terus dia ngeluarin pisau buah yang ada tutupnya dari kantong. Pas mau ngelepas tutup pisaunya, pisau itu melayang dan jatuh jauh dari mereka.

(insert suara gagak)



Di situ lo tahu kalau ini bukan Kim.

Ini masih Pan.

EEEEEEHHHH?!?!??!?!?!?!?!

MASYARAKAT PANIK DAN PERKELAHIAN KEMBALI BERLANJUT TANPA KIM. BODO AMAT KIM LU NAMBAH MASALAH AJA!

Off berhasil melukai Kim dengan pisaunya dan itu bikin Way jadi emosi. YASSS, GO WAY!!! WAY SELALU MELINDUNGI KIM YANG SANGAT DICINTAINYA!!!! Perkelahian itu berakhir dengan bonyok-bonyok di wajah Way dan rambutnya kembali bersinar klimis seperti baru diolesin jel.

BODO AMAT AH.

*

Khet sudah tahu siapa yang ada di tubuh Kim jadi dia nggak bisa tinggal diam tanpa mencari tahu penjelasan kenapa Pan memilih untuk balik ke tubuh Kim.

"Pake otak lo!" kata Khet. JUJUR AJA GUE TUH PENGIN BILANG GITU JUGA KE PAN! NIH ANAK MASIH BUCIN AJA SAMA WAY GUE GAK PAHAM. Eh tapi semakin ke sini, ini jadi semakin abu-abu banget.

Pan tuh bener-bener blank sama sekali soal perasaan Khet ke dia. Sampai di episode 9 ini dia masih menganggap Khet cuma temen doang. Intinya mah di sini Khet kena friendzone banget.

"Lo marah?" tanya Pan/Kim ke Khet.

"IYA!" jawab Khet.

"Tapi kok bantuin gue make baju? HEHEHEHEHEHEHEHEHE," kata Pan/Kim sambil senyum menggoda.

UGH GUMUSH KALO INI BENERAN PAN YANG NGOMONG. PAS KIM YANG NGOMONG GINI JADI KAYAK PENGEN NOYOR.

Awalnya gue menyangka motivasi terbesar Pan kembali ke tubuh Kim adalah buat menolong Way. Tapi ternyata Pan bilang kalau dia memilih kembali ke tubuh Kim buat menolong Khet. Karena dia tahu betapa berharganya tangan Khet buat mimpi-mimpinya. Tapi di satu sisi, kita masih tetap juga bakal melihat perhatian Pan ke Way. Nah masalahnya, gue tuh bingung pada akhirnya.

Sebenarnya apakah semua hal yang dilakukan Pan ke Way itu adalah sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian dia sebagai Pan, atau sebagai Kim?

"Tapi tenang aja, gue nggak akan ada di tubuh ini lama-lama kok. Satu ciuman aja, gue bisa kembali ke tubuh gue lagi. Soda sedang ngejagain tubuh gue," kata Pan.

Lalu dia dan Khet kembali ke kamar rawat di mana tubuh Pan yang asli terbaring. Pas Pan nyium tubuhnya sendiri, dia nggak bisa kembali ke sana.

Di situlah gue semakin yakin kalau Kim sebenarnya sudah mati.


Oke, di episode 8 kan gue mempertanyakan soal Pan yang kembali ke tubuhnya tapi kok Kim malah collapse? Berarti ada sesuatu dong yang terjadi dengan tubuh Kim? Tapi di situ dia masih bernapas karena masih bisa dirawat dan dokter juga masih bilang melihat perkembangan. Nah di sini, ketika Pan mencoba untuk kembali ke tubuhnya, pertukaran jiwa itu nggak terjadi lagi.

Berkali-kali Pan mencoba tapi tetap nggak bisa.

Kita disajikan twist yang lain lagi.

MAU NANGIS. KEBANYAKAN PLOT TWIST.


*

Rehat sejenak ya, mari kita update bagaimana hubungan Phingphing dengan Way.

Phingphing mengakui kebodohan yang dilakukannya semoa karena emosi dan karena dia terlalu posesif. Way berusaha menjelaskan bahwa yang sebenarnya harus dan harus disakiti oleh Phingping karena putusnya hubungan mereka bukan Kim, tapi Way.

"Akui saja hubungan kita sudah berakhir," kata Way.

Phingphing nangis dan di situ dia mirip banget sama Donita mohon maaf gue kebanyakan nonton Cinta Fitri di masa lalu.

Phingphing mencoba mencari tahu lebih banyak sejak kapan dia mulai menyukai Kim (EH ATAU SEJAK KAPAN DIA NGGAK SUKA SAMA PHINGPHING???). Terus Way jawab kalau dia nggak tahu, kapan semuanya berawal. Atau bagaimana semuanya berawal.

"Tapi setelah gue sadar, gue tahu, hal pertama yang harus gue lakukan adalah ngasih tahu lo. Karena gue nggak mau nyakitin lo. Maafin gue, serius, maafin gue," kata Way.

BANJIR. BHAY. KASIAN JUGA SI PHINGPHING. Ya tapi apa yang lo harapkan dari sebuah hubungan yang toksik.

Pas Phingphing keluar dari rumah sakit, dia ketemu sama Somza dan Nunn. Di situ adegannya manis dan getir sih. Sedih banget nih geng somplak bisa juga begini.


*

Khet dan Kim pulang ke rumah mereka.

"Gue nggak tahu lagi harus merasakan apa!" kata Khet.

WAH SAMA PERSIS. BAGAIMANA BISA LO MENJELASKAN PERASAAN GUE SELAMA 9 EPISODE DALAM SATU KALIMAT YANG BENER-BENER TEPAT GINI, KHET??!?!?!?!?!?!?

"Gue nggak bisa ngerti apa yang sedang terjadi!" katanya lagi.

IYA! ANJIR! SAMA PERSIS! GUE JUGA NGGAK NGERTI!

Khet bilang ke Kim/Pan kalau susah buat dia untuk mengerti dan menerima kenyataan bahwa Pan ada di tubuh Kim. Lebih susah lagi untuk menerima kenyataan bahwa ini bener-bener terjadi. Bukan seperti fiksi atau cerita-cerita yang biasa dikarang oleh Pan dan Soda. DUH, SKRIPNYA! Sebuah kontras yang benar-benar dalam konteks.

"Semua terjadi pasti ada alasannya. Cuma gue belum tahu alasannya apa," kata Kim.

Di situlah kemudian mereka berdua berusaha untuk mencari jawaban. Alasan pasti kenapa pertukaran tubuh itu terjadi. DAN TEBAK SIAPA YANG AKAN MUNCUL KEMUDIAN???????

P'JENNIE!

THE ANGEL OF DEATH!

THE ANGEL OF DEATH YANG NGGAK BISA NGAPA-NGAPAIN! BISANYA CUMA JILAT-JILAT PIPI COWOK GANTENG! WKWKWKWKWKKWKWK

Malam itu, Kim akhirnya ngejelasin ke Khet soal apa yang terjadi soal pertukaran tubuh itu. Termasuk soal Grim Reaper. Setelah kemaren Soda dan Pan berusaha untuk manggil si Jennie tapi nggak berhasil, sekarang tiba-tiba angin bertiup kencang di dalam rumah itu dan WOW KHET SAMA SEKALI CHILL NGGAK HEBOH. KALAU GUE SIH PASTI HEBOH ANGIN KENCENG MUNCUL TIBA-TIBA ORANG JENDELA KETUTUP SEMUA GITU NYET.

"Dia udah datang nih!" kata Kim.

"Mana?" tanya Khet.

Kim mencoba mencari ke sekeliling tapi nggak ketemu. Pas dia noleh ke Khet,

"ANJING! BLEGUG SHIA!"

Jennie udah nempel aja di pundak Khet.


Sebel banget gue nggak bisa nggak ketawa nih lihat Jennie nempel-nempel sama Khet gini. Mana dia nyium-nyium Khet sampe lipstik hitemnya nempel di pipi Khet.

"Ini apa... kok tiba-tiba merah gini? Darah?"

"BUKAN! WKWKWKW JANGAN MIKIR MACEM-MACEM AH!" kata Kim.

Kim bilang si Grim Reaper sudah ada di situ terus Khet maksa Kim buat nanya dan mencari kejelasan soal pertukaran tubuh itu. Jennie kaget karena kok tiba-tiba Khet tahu soal itu. Dia pun marah-marah ke Kim.

"KOK LO NGASIH TAHU DIA?!"

"ENGGAK! DIA TAHU SENDIRI!" kata Kim.

Kim kemudian menjelaskan soal kejadian di episode 8. Bagaimana dia kembali ke tubuh aslinya dan tubuh aslinya baik-baik saja. Jennie bilang bagus dong! Lu kenapa balik lagi ke tubuh ini kalau misalnya kemaren lu udah balik ke tubuh asli lu? Terus Kim bilang kalau dia punya alasannya. Kemudian Kim mencoba menjelaskan soal tubuh Kim yang tiba-tiba collapse pas pertukaran tubuh di episode 8 terjadi.

Di situlah status kematian Kim mulai jelas. Ketika jiwa Pan kembali ke tubuhnya tapi Kim malah collapse, berarti jiwa Kim sudah nggak ada di dunia manusia. Jiwa Kim ada di.....??? Alam baka.

Meski begitu Jennie sama Pan masih belum yakin soal ini dan sedang berusaha untuk mencari tahu. Jennie ngeluh karena Kim/Pan malah nambah-nambah kerjaan dia doang. Nyebelin. Padahal ini orang udah salah dari awal masih aja ngeyel! WKWKWKWKKWKW

Jennie pergi, Kim bilang ke Khet mending tidur aja hehehehehe. Tapi malam itu ternyata AC kamar Kim mati dan dia minta tidur sama Khet. Khet ragu-ragu karena sekarang dia sudah tahu siapa yang ada di tubuh Kim.

"Gak bisa dong, kan lo..."

"Kakak lo, kan? Masa gue kakak lo nggak boleh tidur sama adiknya?"

WKAKAKAKAKAKAKAKAKAKKA SEBENTAR. PANITITA. MAAF. KENAPA LO JADI MERASA MEMILIKI TUBUH KIM GINI?!??!?!

Tapi akhirnya mereka jadi tidur bareng meski Khet udah gundah gulana sekasur sama Kim. Lewat obrolan Khet sama Pan/Kim di atas kasur itu kita dikasih penjelasan soal tubuh Pan yang asli dan bagaimana perasaan Ayah tiri Pan soal itu. Tentu dong ini nggak bisa begitu aja dilupakan. Ayah tiri Pan adalah sosok penting dalam cerita ini karena di episode 8 kan dia udah dominan banget tuh. Di sana Pan bilang kalau Soda ngejagain tubuh dia dan berjanji ke Ayahnya buat ngejagain baik-baik.

Agak sedih sih dengan keputusan Pan yang lagi-lagi gue rasa egois.


Khet bilang makasih ke Pan karena kembali menjadi Kim buat dia. Pan bilang, tentu saja gue akan kembali karena itu lo, Khet. Lo penting buat gue. Khet mendengar itu makin baper yasalam. Udah tidur sekasur sama cewek yang dia suka meski dalam bentuk yang berbeda, sekarang dipuji kayak gitu, makin baper lah ini anak orang.

Kalau gue pikir sih sebenarnya Khet tuh pengin mendengar kata-kata itu dari Kim. Mengingat sebelum pertukaran tubuh terjadi hubungan Khet dan Kim nggak baik, momen kedekatan antara mereka sama sekali nggak ada. Sekarang ketika jiwa Pan ada di dalam tubuh Kim gini, Khet sebenarnya agak begajulan juga.

Di satu sisi dia senang sama apa yang Pan bilang soal dia kembali buat Khet, soal Khet adalah sosok penting yang banyak membantunya. Khet seneng karena Pan, cewek yang dia suka, bisa ngomong gitu. Tapi di saat yang sama, Khet juga seneng karena ketika Pan ngomong gitu, dia ngomong dalam wujud Kim. Kakak laki-laki Khet yang selama ini nggak pernah ngomong hal-hal seserius itu ke dia.

Kebahagiaan Khet di situ bener-bener berlipat ganda. Tapi karena Khet ini sosoknya sangat dewasa, dia benar-benar bisa membedakan dengan pasti Pan dan Kim. Nah kemudian setelah itu, kita dikasih kondisi yang kontras antara Pan dan Way.

Pas Way kirim LINE ngajakin Kim main bola besoknya, Pan seneng banget seolah dia yang diajak jalan sama Way. Padahal kan sebenarnya yang diajak jalan itu Kim.

Semua jadi terasa complicated di sini. Ternyata selama ini Pan selalu menganggap bahwa dirinya adalah Pan ketika dia sedang bersama Way sebagai Kim?

Dan itu bikin cerita ini makin ribet, pusing, tapi makin seru.


Khet jelas-jelas cemburu karena Pan excited banget diajak jalan sama Way. Khet mencoba menggagalkan rencana itu dengan berbagai cara. Lagi-lagi di sequence ini komedi khas The Shipper terasa sekali.

Sepercik kegemasan muncul di antara Kim dan Way. Percakapan singkat tanpa faedah di depan pintu berhasil bikin geregetan dan gemes. Tapi Khet nggak tinggal diam. Segala cara dia lakukan buat bikin Kim sama Way nggak jadi pergi. Bahkan ngancurin keran di rumah biar airnya bocor dan muncrat ke mana-mana pun dia lakukan.

Ini adalah hal paling kekanak-kanakan yang dilakukan Khet sepanjang season gue rasa. Selama ini dia selalu muncul sebagai sosok dewasa gitu, sekarang malah karena bucin dia jadi bocah gini. Nah ini entah dia caper sama Pan atau caper sama Kim, nggak tahu deh gue, tapi yang jelas di situ Pan mulai merasa aneh dan deg-degan.

Oke, perasaan Pan tiba-tiba berubah di sini. Pan mulai panik. Tapi dia mencoba untuk tetap dengan pikiran bahwa dia tuh sukanya sama Way bukan sama Khet.


Di tiga perempat akhir episode ini, Way sama Khet berusaha membuktikan siapa yang lebih berguna dari siapa. Tapi dua-duanya punya motivasi yang beda. Khet nggak mau Kim jalan sama Way karena dia tahu Kim itu Pan. Jadi dia berusaha mempertahankan Pan. Sementara Way nggak tahu kalau Kim itu Pan jadi di situ dia terang-terangan mendeklarasikan affection-nya ke Kim. Sementara Pan tuh kayak...

Gue suka sama Way tapi gue bukan gue. Gue lagi di tubuh Kim. Tapi dengan gue di tubuh Kim, gue jadi bisa lebih deket sama Way dan itu sebuah keberuntungan. Selain itu dengan gue sebagai Kim, kehaluan gue nge-ship Kim sama Way juga tetap jalan.

Tapi permasalahannya adalah Pan masih tetap naif soal kenyataan bahwa Way sebenarnya nggak suka sama dia. Way sukanya sama Kim. Bukan dia.

Butuh waktu lama buat Pan sadar itu.

Adegan Khet ngerusakin barang elektronik di rumah itu supaya Way nggak jadi jalan sama Kim benar-benar kocak. Karena selama ini Khet kesannya dewasa banget, sequence itu nunjukkin sisi kekanak-kanakannya dia. Di situ akting tiga orang ini bagus banget sih. Natural dan enak gitu flow-nya kayak lagi main aja gitu. Tapi lo harus lihat ekspresi First sebagai Kim/Pan ketika Way berhasil benerin AC. Priceless banget!

Kim tahu nih Khet pasti ngadi-ngadi. Jadi dia mengkonfrontasi adiknya dan bilang LU KENAPA SIH NYET.

Nah di sini semua jadi come full circle.

Dari awal Khet kan diceritain Khet selalu berusaha buat ngacauin fanfiction Soda dan Pan soal Kim dan Way. Bagaimana dia selalu berusaha bikin akun baru untuk ngerecokin isi fanfiction itu. Dan sekarang ketika fanfiction itu "jadi kenyataan", Khet pun dibuat menjadi sosok yang mengganggu.

Pan nanya soal itu ke Khet dengan polosnya. Sebenarnya kan jawabannya sudah bisa ditebak juga dari episode awal kalau Khet suka sama dia. Sejak adegan tidur bareng semalam, Khet juga sudah berusaha buat bilang kalau dia suka sama Pan. Di balkon, ketika Kim marah-marah ke Khet soal usaha dia mengacaukan "kencan" Kim sama Way juga Khet dipaksa buat ngomong alasannya apa.

Tapi sebelum Khet jawab, Kim/Pan sudah langsung dragging him into the friendzone.

MUAHAHAHAHHAHAHAAHAHAHHA POTEK YA ALLAH KHET.


Di sini Pan semakin menekankan bahwa dia suka Way, bukan Khet. Dia hanya menganggap Khet teman saja. Dia kesel sama apa yang dilakukan Khet buat menggagalkan rencana "kencan" Kim sama Way. Tapi Khet di situ bilang kalau dia nggak mau Pan terluka.

"Kalau lo pergi sama Way, dan dia nggak tahu lo Pan, lo akan sakit hati ujungnya," kata Khet.

NAH ITU! ITU! ITU MAKSUD GUE!!!!!!!!

Khet ngasih tahu ke Kim/Pan kalau dia pernah bilang ke Way soal Kim yang sekarang bukan Kim yang dulu. Khet juga bilang kalau Way nggak nangkep maksud omongan Khet itu apa. Memang goblok nih si Way paling lemot di universe ini.

Gue nggak tahu harus berekspresi seperti apa ketika Kim dan Way ada di lapangan bola dan Way akhirnya nembak Kim lewat bola itu. Karena... YA MOHON MAAF INI TUH JADINYA KAYAK GIMANA SIH?! INI TUH WAY TAHU NGGAK SIH SIAPA ORANG YANG ADA DI DEPANNYA SIAPA? TERUS PAN JADINYA GIMANA SIH INI?! DIA SENENG KARENA WAY NEMBAK KIM ATAU KARENA WAY NEMBAK DIA?

Itulah yang kemudian ditanyain sama Kim/Pan.

"Lo tahu nggak sih sebenarnya siapa yang ada di dalam tubuh ini?" Kim/Pan berusaha mendapat validasi dari apa yang Khet bilang. Way jawab tahu. Cuma penjelasan setelahnya yang bikin Pan jadi merasa yakin bahwa perasaannya selama episode ini sudah salah.

Dan di sini, DI SINI, AKHIRNYA, SETELAH SEMBILAN EPISODE, KITA DI AJAK MASUK KE DUNIA WAY DAN KIM JAUH SEBELUM THE SHIPPER DI MULAI.

Suka banget bagaimana sequence pertemuan pertama Kim dan Way terjadi dan bagaimana akhirnya mereka bisa temenan. Jujur aja sepanjang 9 episode ini, penjelasan soal hubungan mereka berdua adalah yang paling gue tunggu-tunggu. Maksud gue, Way kan nggak mungkin ninggalin Phingphing, pake wallpaper muka Kim, dan sesedih itu waktu Kim tiba-tiba koma, kalau dia cuma menganggap Kim sebagai temen doang.

Ya bukan berarti semua perhatian yang diberikan seorang temen harus dianggap bahwa itu adalah perhatian dan ungkapan perasaan cinta yang romantis, sih. Tapi dalam konteks ini, semua yang dilakukan Way bener-bener menjurus banget dan bukan cuma perhatian seorang temen. Setidaknya setelah dia mutusin Phingphing. Atau seperti yang Way bilang, sejak dia dan Kim makan barbekyu dan Kim muntah kekenyangan malam itu.

Setelah Way nembak Kim di lapangan bola itulah akhirnya Pan juga jadi sadar bahwa apa yang dia rasakan selama beberapa waktu ini udah salah.

Dia seharusnya nggak terbawa arus memainkan peran sebagai Kim. Seperti yang dia bilang ke Khet pas lagi benerin keran, "Ini kalo Way yang sedeket ini sama gue pasti gue udah terlena nih," gitu. Dan iya sebenernya selama ini, Pan yang menjalani hidup sebagai Kim selama beberapa waktu terakhir sudah terlena dengan kedekatan dia dengan Way.

Gue kan tadinya juga mempertanyakan itu juga. Tapi gue lupa fakta bahwa Pan ya Pan. Dia emang senaif itu dari awal. Jadi kalo kemudian dia terbawa perasaan dan merasa kedekatan Way ke Kim selama ini sebagai bentuk perhatian Way ke dia sebagai Pan, ya wajar, meski salah.


Gue senang adegan di lapangan bola itu akhirnya memberi kesadaran ke Pan bahwa selama ini dia hanya memainkan peran sebagai Kim. Dia bukan Kim yang sebenarnya. Kembali mengingatkan kita ke awal cerita The Shipper soal fanfiction dan segala macam itu. Bagaimana Pan menciptakan cerita tentang Kim dan Way. Bagaimana selama ini dia selalu berkhayal menjadi Kim dan mengarang kisah antara Kim dan Way. Sekarang ketika dia secara ghoib jadi Kim, ternyata nggak gampang ya menanggung perasaan ini? Di situ Pan merasakan konflik.

Kalau dia jadi sama Way, seneng sih, tapi nggak adil buat Kim. Kalau dia nggak jadi sama Way, kasian Way.

Tapi gimana dong dia harus menjelaskan soal pertukaran tubuh ini ke Way? Apa Way bisa mengerti? Kenapa Way nggak nangkep maksud Khet ketika Khet bilang Kim sudah berubah? Spekulasi apa yang akan muncul di benak Way kalau Pan menjelaskan soal pertukaran tubuh itu? Apakah Way juga akan bertanya di mana jiwa Kim sekarang? Apakah Way akan langsung berkesimpulan kalau Kim sudah mati makanya tubuh Pan di rumah sakit terbaring kaku?

Dialog di lapangan bola itu menjelaskan kalau Way mulai merasa begajulan soal perasaannya ke Kim sejak mereka makan barbekyu bareng dan foto bareng yang akhirnya jadi wallpaper itu. Walaupun Way sih bilang mungkin dia sebenarnya sudah ada perasaan ke Kim bahkan jauh sebelum itu.

Tapi gue rasa yang paling masuk akal sebenarnya yang kedua.

Kalau disimpulkan dari pertemuan pertama mereka sampai akhirnya mereka temenan dan kejadian di barbekyu itu, ya kalau Way nggak ngerasa ada sesuatu di hatinya, dia nggak mungkin kepantik sama Kim whatsoever. But again, di universe ini, di universe series Thai di mana gender is fluid dan cinta bisa terjadi antara siapa saja, semua bisa terjadi. Perubahan perasaan Way ke Kim di tengah jalan dalam pertemanan mereka pun ya sah-sah aja. Yang pasti, setelah Pan masuk ke tubuh Kim, Way jadi sadar soal perasaan suka dia ke Kim. Intinya sih itu.

Itu juga yang kemudian bikin Pan salah paham soal bagaimana Way melihat Kim. Sebelumnya mungkin dia nggak pernah mikirin ini, tapi di episode 9 ini, setelah obrolan dengan Khet dan segala hal yang terjadi, Pan justru merasa bahwa hal ini emang harus di highlight. Kalau Way ngaku dia suka Kim yang sebenarnya adalah Pan, kita sebagai penonton juga harus tahu kan, Way sebenarnya suka siapa nih? Kim yang asli atau Pan yang ada di tubuh Kim?

Jawabannya sih udah jelas: Kim yang asli.


Dalam beberapa episode yang sebelumnya Soda, Kim, Pan, selalu bilang bahwa pertukaran tubuh ini pasti terjadi karena sebuah alasan. Dan salah satu alasan itu adalah menyadarkan Way soal perasaan dia ke Kim (yang asli).

Walaupun pada akhirnya di situ Pan patah hati, tapi di sisi lain dia sebenarnya seneng karena kapalnya bersama Soda beneran berlayar.

Gue suka banget sih adegan flashback pertemuan pertama Kim dan Way walaupun ya tetep receh banget anjir. Adegan di lampu merah, kehabisan bensin dan segala macam. Di antara degan receh itu diselipkan bagaimana Way sebagai anak bandel, kesel banget setiap kali kena hukum guru nama Kim selalu dibawa-bawa. Bagaimana guru selalu meminta dia meneladani sikap Kim dan harusnya menjadikan Kim sebagai role model.

Tapi Way hanya tahu Kim dari mulut guru-guru saja. Dia nggak pernah tahu Kim tuh aslinya kayak gimana. Dan pas dia ketemu Kim, dia sendiri merasa ada sisi yang kosong sebenarnya dari Kim ini: dia sama sekali nggak punya teman. Kontras dengan Way yang dicap bandel tapi sebenarnya geng bandelnya dia itu sangat loyal. Way nggak punya temen di sekolah karena orang-orang kayaknya menjauhi dia (ya karena dia bandel dan biang onar). Makanya pas adegan kehabisan bensin itu Way sadar, oh si Kim ini juga sebenarnya kesepian anjir. Dia nggak punya temen.

Way yang selama ini dicap bandel sebenarnya masih punya sisi baik kok. Dan sisi baik itu terusik ketika dia melihat Kim yang gak punya daya upaya waktu kehabisan bensin. Way bisa nelepon temennya buat minta dibeliin bensin dulu tapi Kim nggak bisa nelepon siapa-siapa. Karena Way tahu rasanya nggak punya temen dan dia melihat Kim yang nggak punya temen gitu jadi nggak tega. Ya akhirnya di situlah Way merasa dia perlu menjadi sosok teman buat Kim.

Di sekolah kemudian Kim melakukan hal yang sama buat Way. Kim nggak mau jadi manusia brengsek yang nggak tahu terima kasih. Makanya dia berusaha menggunakan segala pengaruh dan image baik dia di sekolah untuk melindungi Way dengan menjadi teman Way. Ini akan makin dijelasin di episode berikutnya.

Pertemuan dan hubungan pertemanan Kim dan Way sudah kuat dari awal. Makin ditunjukkan dengan adegan Kim nyoret tanda jenis kelamin di meja pake spidol supaya Way bisa duduk sama dia.

Ada banyak makna tersirat dari adegan itu sih. Mulai dari Kim yang murid teladan tapi mulai melanggar peraturan sekolah yang strict, gimana adegan itu juga to some extent menggambarkan soal acceptance. It's a powerful and impactful scene sih. Ahhh.. keren banget skripnya!

Tapi drama dan pergulatan batin Pan di lapangan bola masih berlanjut guys.

Gimana ya gue menjelaskan adegan di lapangan bola ini...


Kayak lo sebagai Pan, lo suka sama Way. Jadi sekarang lo di situ sedang sama cowok yang lo suka, lo pasti bahagia dong. Tapi di saat yang sama lo juga nge-ship Way sama Kim. Terus lo denger pengakuan Way soal dia suka sama Kim, harusnya lo juga bahagia dong. Apalagi sepanjang perjalanan cerita ini, lo kayak nge-ship parah gitu. Cuma sekarang lo jadi... begajulan pada akhirnya.

Bener kata Khet, lo akan sakit hati. Karena pada akhirnya Way sukanya sama Kim bukan sama lo. @/PAN!!!!!!

Pan udah tahu ini akan terjadi tapi ya karena dia polos dan naif banget jadi seolah dia nggak mau mengakui gitu kalau suatu saat ini akan terjadi. Dan adegan di lapangan bola tuh bener-bener... apa ya... sakit buat Pan tapi juga sekaligus menyenangkan karena kapalnya berlayar tapi ya... gimana dong... HAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHA... itu juga semakin membuka pikiran Pan soal hubungan Way dan Kim sekaligus membuka lembaran baru di series ini.

Bahwa cerita ini dimulai dengan #WayKim dan haruslah diakhiri dengan #WayKim.

Misi baru Pan di dalam tubuh Kim pun sudah semakin jelas sekarang. Dan alasan kenapa pertukaran tubuh ini terjadi pun sudah ada titik terang. Walaupun kisahnya nggak harus selalu berakhir bahagia buat semua orang.

-

Lo bisa nonton The Shipper di YouTube GMMTV.




Share:

0 komentar