Gue… lagi bingung. Walaupun ‘bingung’ kayaknya terlalu menyederhanakan perasaan gue sekarang. Gue terlalu banyak ngomongin soal ini dan gue janji (ke siapa pun yang baca tulisan ini dan mulai merasa ‘lu apa banget deh Ron’, tapi yang paling penting ke diri gue sendiri) ini akan jadi terakhir kalinya gue bahas soal topik yang sama seperti yang gue tulis di dua postingan sebelumnya.
Setelah semua kejadian-kejadian itu (match, chat, ketemu, baper, ditolak, baper, down, baper, sakit, nangis, baper, nangis, nangis, numb) gue memutuskan untuk ngajak dia ketemu lagi. Oke, ini mungkin bisa jadi usaha gue buat ‘bunuh diri’ karena, kalau dipikir-pikir, ngapain juga gue ketemu lagi sama orang yang jelas-jelas mengganggu pikiran gue selama ini? Yang jelas-jelas nggak suka sama gue dan jelas-jelas bilang itu di depan muka gue. Tapi for the sake of YOLO dan fucking living the moment, gue chat dia dan ngajak ketemu. Dalihnya belajar. Jadi dia kerja di salah satu agensi dan jago ngurusin sosmed, jadi gue pikir gue bisa tanya-tanya a few questions karena gue lagi tertarik masuk ke ranah itu.
Tenang aja, itu cuma dalih.
While yes, I really wanted to know more about that topic, it was just an excuse for me so I can meet this person.
“Lo beneran nggak belajar dari pengalaman ya?”