The Shipper Recap/Review/Spoiler: Episode 1


Melanjutkan blogpost gue soal The Shipper, serial Thailand yang sekarang sedang gue ikutin, gue kepikiran untuk bikin recap per episode dari series ini. Gemes aja gitu karena setiap minggu cuma tayang satu episode dan setiap episodenya pendek-pendek. Sekarang sudah masuk episode 6 dan gue masih sangat menikmati perjalanan ceritanya.

Gue banyak belajar soal series Thailand dari beberapa teman dalam beberapa bulan terakhir. Satu hal yang ditekankan sama salah satu teman gue adalah “Jangan terlalu ngeliat teknisnya.” Wkwkwkkw karena kemaren pas 2gether The Series gue sangat kecewa dengan produksinya padahal secara cerita, sumber cerita (gue baca novelnya), dan pemain tuh udah sangat maksimal. Tapi eksekusinya agak kurang.

Berbekal dari situlah akhirnya ketika gue nonton The Shipper ini gue nggak menaruh ekspektasi berlebihan. See? Biasanya hidup tuh emang gitu. Kalau lo nggak ada ekspektasi lo akan menikmati dengan baik-baik saja. Kalo lo terlalu berekspektasi karena omongan masyarakat terutama, ketika lo sudah melihat produkya dan nggak sesuai dengan omongan orang, bisa jadi lo akan kecewa.

Dan sejauh ini gue masih sangat suka dengan The Shipper. Terlepas dari beberapa kesalahan minor soal kontinyuiti di efek mimisan, baju yang kena darah, dan lain-lain, secara cerita masih tetap lucu dan menghibur. Semakin berjalannya episode semakin kuat hubungan antar karakter dan makin ribet jujur aja tapi tetap menghibur buat gue. Seperti judulnya, pada akhirnya lo nggak hanya akan nge-ship satu pasangan aja di sini tapi lo akan nge-ship hampir semua orang. Bahkan gue nggak akan heran kalau di akhir cerita lo akan nge-ship Grim Reaper sama Kim. WKWKWKWKKWKW


Selama beberapa pekan ke depan gue akan menulis recap dan review soal The Shipper. Dan di blogpost kali ini gue mau bahas episode 1. Seperti judulnya, ini isinya recap sekaligus review sekaligus spoiler semua.

Recap/Review/Spoiler The Shipper Episode 1


Di belakang sekolah, Off sedang mem-bully Somkit. Salah satu siswa nerd di sekolah yang diminta Off buat nyolong kertas soal ujian supaya dia bisa lulus ujian dengan mudah. Tapi Somkit bilang Miss Angkana ngeliatin dia terus jadinya dia nggak bisa melakukan apa yang Somkit surut. Somkit adalah anak badung di sekolah yang selalu ditemani oleh dua antek-anteknya. Seperti Draco, Crabbe, dan Goyle, dia suka banget nge-bully anak-anak lemah. Ketika Somkit mau mukul Off, datanglah Kim yang berusaha melindungi Somkit. Akhirnya Somkit berhasil kabur. Tapi Off nonjok Kim sekali. Off sempat ngecengin Kim soal “boss”-nya yang akan melindungi dia. Tapi Kim bilang dia nggak punya boss. Akhirnya mereka adu jotos di belakang sekolah itu. Nggak lama, datanglah Way.

Di sini Way diperkenalkan sebagai partner-in-crime dari Kim. Tapi di satu sisi juga jadi kayak knight in shining armour gitu buat Kim karena dia selalu datang di saat yang tepat buat melindungi Kim. Way pun berantem bareng Kim di situ. Boss yang disebut Off tadi adalah Way.

Way yang tadinya berusaha menyelamatkan Kim dari kepungan geng Off malah marah-marah ke Kim. Soalnya dia berantem nggak ngajak-ngajak. Kim bilang dia ngeliat kejadiannya langsung di depan mata jadi nggak sempat buat ngasih tahu Way. Terus Way malah marah-marah dengan bilang “bisa kali lo gak usah peduli dan lewat aja gitu gausah ikut campur urusan orang lain.” Dan di situ gue setuju banget sama Way. Gue paling males sama pemeran utama yang selalu berusaha jadi hero, tbh.

Dari perseteruan cowok-cowok SMA ini, di belakang mereka ada Pan dan Soda. Dua sahabat yang selama ini mengidolakan Kim. Eh, nggak hanya Kim, tapi juga Way. Bukan cuma mengidolakan sebenarnya, tapi mereka nge-ship dua orang ini. Uniknya, Pan dan Soda adalah author fanfiction dengan pemeran utama Kim dan Way. Jadi setiap apapun yang dilakukan Kim dan Way di sekolah bisa jadi ide buat merek abikin fanfiction.

Termasuk adegan berantem itu.


Pan dan Soda punya imajinasi yang liar. Seliar itu sampai mereka pun kalau bikin dialog dan jalan cerita tuh bener-bener kocak dan nggak kebayang. Bahkan gue yang suka nulis fanfic pun kadang-kadang suka wow sendiri sama bagaimana mereka melihat Kim dan Way hidup dalam dunia mereka. Gue bisa relate sih karena kadang-kadang dalam membuat fanfic (dulu) gue juga sering terinspirasi dari kejadian-kejadian di dunia nyata, teman-teman kuliah, atau teman-teman SMA gue yang berkesan. Imajinasi Pan dan Soda buat Kim dan Way di sini tidak terbatas. Sama sekali tidak terbatas.

Akhirnya Pan dan Soda menjadikan adegan berantem itu salah satu chapter di fanfic mereka. Dan karena mereka adalah shipper dari Kim dan Way, jadi elemen cinta-citaan antara dua karakter ini jadi hal utama dalam fanfic mereka. Dalam imajinasi Pan dan Soda, Kim adalah vampir dan Way adalah manusia serigala. Dua karakter fiksi yang seharusnya enggak akur, tapi dibuat akur sama mereka. Adegan-adegan manis antara Kim dan Way (yang menjadikan The Shipper masuk ke kategori BL series) dibuat berdasarkan imajinasi Pan dan Soda di episode ini.

Way dan Kim tuh sebenarnya memang perhatian satu sama lain. Tapi dalam batasan bahwa ya mereka sama-sama cowok dan gak mungkin menunjukkan perhatian sampai seberlebihan itu. Tapi sekali lagi interaksi apapun yang dilakukan oleh Kim dan Way selalu bisa jadi romantis dalam imajinasi Pan dan Soda.

Ngomong-ngomong soal Kim dan Way, mereka adalah dua murid andalan di sekolah. Kim adalah cowok paling pinter di sekolah itu. Sekolahnya sekolah relijius, ngomong-ngomong. Sebuah setting yang cukup menarik karena memberikan kontras yang sangat terasa. Kayak… gimana jadinya anak pesantren tapi bikin fanfic BL? Itu kan menarik banget ya! Saking pinternya Kim, dia menjuarai banyak banget olimpiade sampai-sampai dia yang ngajarin gurunya segala karena kadang ada hal yang gurunya juga nggak ngerti! Sementara Way lebih ke olahraga. Dia tipikal pemeran utama yang badung, nggak terlalu peduli soal pelajaran, terlihat nakal, tapi di dalam hati sebenarnya soft banget.

Kedekatan Kim dan Way membuat Pan dan Soda percaya bahwa deep down inside their hearts, mereka pasti menyimpan perasaan suka!


Ada satu shot di opening episode 1 yang menurut gue sangat menggelitik(?) yaitu ketika Pan dan Soda berkhayal berlebihan soal shipping mereka, sampai mimisan, lalu shot bergerak ke patung Yesus.

Di episode 1 ini kita diperkenalkan dengan karakter-karakter utama dalam The Shipper dan konflik inti dari cerita ke depannya akan seperti apa. Tapi elemen-elemen kecil dalam series ini semakin memperkuat latar belakang ceritanya.

Kayak misalnya di kelas, waktu gurunya nyeritain soal Noah’s Ark dan banijr bandang based on Bible, di situ Pan berkhayal bahwa Kim dan Way adalah dua orang yang selamat dari banjir itu dan memulai kehidupan mereka berdua sebagai pasangan. Imajinasi-imajinasi nakal dari seorang siswi perempuan sekolah relijius yang kesannya sangat tabu kalau misalnya diketahui masyarakat.

Setiap kali Pan dan Soda dapat ide buat melanjutkan fanfic mereka, di momen apapun misalnya mereka lagi di kelas atau lagi di kantin atau di mana saja mereka liat Way sama Kim lagi bareng, mereka akan langsung buka laptop atau handphone dan ngetik fanfic. Dan imajinasi mereka divisualisasikan secara nyata di layar jadi kita diajak tenggelam dalam dunia shipping mereka ini. Pelan-pelan, lo sebagai penonton juga akan mulai nge-ship Kim dan Way. Di saat yang sama mungkin lo juga akan nge-ship Pan dan Soda juga.

Karakter lain yang diperkenalkan di episode 1 adalah Khet. Cowok bandel yang kerjaannya tidur terus di kelas. Nggak terlalu peduli sama pendidikan tapi deket sama Pan dan Soda. Diam-diam sebenarnya Khet ini naksir Pan tapi dia nggak ngomong aja karena dia tahu kalau hidup Pan tuh nggak pernah terlalu mikirin cinta-cintaan buat dirinya sendiri. Buat Pan, yang penting Kim dapat pasangan yang tepat aja dan buat Pan pasangan yang tepat untuk Kim itu adalah Soda. Khet ini juga suka iseng karena dia sering menginterupsi imajinasi Pan dan Soda. Semacem karakter yang nyebelin tapi nyenengin gitulah. Gue suka bagaimana Khet “merusak” imajinasi Pan dan Soda lewat dialog-dialog yang lucu dan cheesy, yang khas film/series Thailand banget. Khet di serial ini lebih sebagai pengingat buat Pan dan Soda untuk menjejak ke dunia nyata dan jangan ngayal terus.


Kalau di awal kita sudah tahu ada Off dan dua antek-anteknya, ada lagi PhingPhing dan dua antek-anteknya. PhingPhing versi cewek dari Off. Cewek kaya raya yang kayaknya bisa ngebeli apapun dengan kekayaannya. Dia juga jadi manipulatif dan suka manfaatin orang. Tapi di saat yang sama dia nggak sadar kalau dia juga sedang dimanfaatin orang. PhingPhing dan dua antek-anteknya di sini kayak Mean Girls di sekolah gitu. Sialnya buat Pan dan Soda, PhingPhing ini pacarnya Way.

Satu sekolah kenal Kim dan Way, satu sekolah juga kenal PhingPhing. Apapun yang Way dan PhingPhing lakukan pasti jadi gosip seluruh sekolah harus tahu gitu. Semisal bagaimana Way sangat agresif dan minta PhingPhing buat berhubungan seks tiap hari (see? Semakin menarik kan? Bagaimana siswa sekolah relijius malah kayaknya tidak serelijius itu. Maksudnya mereka menggambarkan hasrat remaja dengan sangat terbuka di sini terlepas dari latar belakang di mana mereka sekolah), bagaimana Way selalu ngasih ciuman sampai ninggalin bekas di leher PhingPhing, dan kayak Way ngasih cincin ke dia.

Tapi buat Pan dan Soda, itu hanyalah sebuah ide buat fanfic mereka. Di dunia fantasi Pan dan Soda, PhingPhing nggak sekeren itu kok. Way dan Kim tetap tidak terpisahkan dan PhingPhing hanyalah sosok pengganggu. Ada adegan yang kocak dan lebay banget dengan CGI yang apa adanya tapi tidak terasa mengganggu karena ya sekali lagi ini series Thailand (dan adegan ini mengingatkan gue sama film May Who yang juga banyak CGI lebay tapi sesuai kebutuhan dan pas gitu) waktu Off dan gengnya nyulik PhingPhing terus Kim dan Way menyelamatkan PhingPhing dengan lightsaber dan perisai ala Captain America. INI NGAKAK BANGET SIH.

Lalu di pojokan Pan dan Soda sibuk nulis fanfic dari adegan berantem itu. Sampai ada adegan Kim dan Way sobek-sobekan baju. GOBLOK.


Kejadian di dunia nyatanya adalah Kim dan Way beneran berantem sama Off dan gengnya. Berantemnya parah sampai berdarah-darah. Darahnya pun muncrat sampai ke muka Pan dan Soda. Karena berantem separah itu, mereka pun sampai dipermasalahkan oleh sekolah.

Tapi buat Pan dan Soda, ini nggak lebih hanyalah bahan fanfic mereka yang lain. Mereka berdua memang sehalu itu.

Gosip yang beredar, Off ternyata tahu soal fanfic BL yang ditulis oleh Pan dan Soda. Tapi identitas penulisnya di sini belum ada yang tahu siapa. Tapi Off ngecengin Way dan Kim soal itu dan akhirnya mereka berantem.

PhingPhing mendengar ini dari dua temennya dan dia langsung kesel dan ngumpat si penulis fanfic. Dia juga memerintahkan dua temennya buat nyari identitas si penulis fanfic. Soda dan Pan mencuri dengar obrolan itu sebelum akhirnya dia mendengar kabar lain bahwa Way dikeluarkan dari sekolah. Way jadi kambing hitam dalam perkelahian itu karena dia sudah banyak buat masalah dan sedang dalam masa probation juga, jadi nama dia sudah jelek banget di komite guru-guru. Makanya Way yang dikeluarin dan Kim tidak padahal Kim juga terlibat dalam perkelahian itu.

Sementara itu Soda berusaha untuk meminta ke Ibu dan Pamannya buat membantu Way agar tidak dikeluarkan dari sekolah. Tampaknya Soda ini anak orang kaya dan salah satu, apa ya kayak, sponsor buat sekolah gitu kali ya? Jadi dia nelepon Ibu dan Pamannya buat bantuin. Tapi ternyata nggak bisa soalnya Way udah dikenal sebagai troublemaker.

Pan dan Soda sedih banget karena dua sumber imajinasinya bakal dikeluarin dari sekolah. Sumber kebahagiaannya akan direnggut. Di sisi lain, Khet sebagai teman yang agak geli juga sama fanfic itu udah ngasih tahu ke Pan kalau ini tuh harus diakhiri. Tapi Pan makin kesel sama Khet bukannya malah mendukung tapi malah begitu sikapnya.

Kim nggak terima Way dikeluarin dari sekolah akhirnya dia ngancem guru-guru. Kalau Way dikeluarkan, Kim juga mau resign dari sekolah.

WOW! AHAHHAHAHA GUE KIRA RESIGN TUH BUAT ORANG KANTORAN AJA.


Tapi karena Kim sudah berkontribusi banyak buat sekolah ini, jadi dia semacem berlian gitu untuk sekolah ini. Kalau Kim keluar, sekolah terancam akan kalah dalam segala olimpiade-olimpiade karena kehilangan siswa paling pinternya. Miss Angkana berusaha untuk menahan Kim tapi Kim keukeuh. Sekolah juga nggak bisa mengabulkan permintaan Kim buat menahan Way karena Way kayaknya sudah memberi imej buruk buat sekolah. Dengan kesal Kim ngasih surat resign ke meja guru dan keluar dari ruang guru bersama Way.

Pan dan Soda masih kepikiran soal ini dan mencari jalan keluar. Tapi sayangnya mereka hanyalah dua siswi yang nggak bisa melakukan apapun. Pan yang masih merasa bersalah akhirnya nyari Kim buat ngobrol dan mengakui kesalahannya.

Pan nyamperin Kim ke parkiran motor dan mereka berdua terlibat sebuah obrolan serius. Pan mengaku kalau dialah yang menulis fanfic tentang Kim dan Way yang membuat perkelahian mereka dengan Off terjadi dan berujung Way dikeluarkan dari sekolah. Pan sampai nangis karena takut Kim akan kesel sama dia. Tapi Kim malah… nawarin helm dan nganterin dia pulang.

KIM SEBAIK ITU BIKIN PAN JADI MAKIN NGEFANS SAMA DIA! BIKIN PAN JADI MERASA BAHWA KIM ADALAH PASANGAN YANG TEPAT BUAT WAY.

Di atas motor terjadi percakapan seru antara Kim dan Pan. Kita diajak untuk semakin menyelami imajinasi Pan soal Kim dan Way. Bagaimana pandangan Pan soal hubungan Way dan PhingPhing dan juga soal hubungan Kim dan Way dalam pikirannya. Pan bilang dia lebih suka ngeliat Way sama Kim daripada PhingPhing karena dalam lubuk hatinya dia tahu PhingPhing nggak baik. Kim juga nebak kalau Pan suka sama Way, dan Pan nggak membantah itu. Tapi Pan menegaskan kalau Way nggak perlu dia miliki kok. Rasa suka Pan ke Way membuat Pan merasa bahagia kalau Way menemukan orang yang baik dan menurut Pan, Kim adalah orang yang baik buat Way. Kim jadi tahu bagaimana pandangan Pan ke dia. Pan merasa Kim adalah orang baik.

Di atas motor Kim sempat nanya ke Pan dan gue suka banget percakapan ini:

Kim: “Lo emang nggak pernah kepikiran buat nyari cinta sejati lo gitu?”

Pan: “Gue? Gue merasa nggak cukup baik untuk mencintai siapapun,”

Kim: “Gue baru kenal lo beberapa menit tapi gue tahu kok lo orang baik,”

Pan: “…”

Kim: “Lo mau nyoba nggak?”

Pan: “Nyoba apa?”

Kim: “Memiliki cinta untuk diri lo sendiri,”

Di situ Pan merasa Kim sudah ngasih kode ke dia. Kim juga mengeratkan pegangan tangan Pan ke pinggang dia. Sampai situ gue langsung nge-ship Pan sama Kim. Dan gue tahu bahwa dalam lubuk hati Pan sebenarnya dia suka banget sama Kim. Sampai akhirnya mereka kecelakaan motor.

WKWKWKKWKWKWKW ASLI NYEBELIN BANGET KAN?!

Di akhirat(???) mereka berdua dihadapkan dengan Grim Reaper. ANJIRLAH JENNY DI SINI AKTINGNYA NATURAL BANGET LOL. Grim Reaper di The Shipper ini diperkenalkan sebagai sosok yang kocak banget demi apapun. Perempuan yang narsis dan selalu muncul dengan efek-efek angin lalu gaunnya tertiup angin dan dia berpose kayak Marilyn Monroe gitu terus dialognya “Tubuh malaikat, gesture idol, baik di luar dan di dalam, aku adalah Malaikat Kematian yang akan mencabut nyawa kalian!”


Pan dan Kim kaget banget karena mereka nggak tahu kalau ternyata mereka sudah mati. Grim Reaper ini berusaha buat ngajak mereka naik perahu buat ke after-life tapi Pan tetap keukeuh kalau mereka belum ditakdirkan buat mati. Pan nanya berkali-kali mana buktinya kalau mereka sudah waktunya mati. Si Grim Reaper pun ngasih buku catatan pencabutan nyawa. Di dalam buku itu isinya daftar manusia yang sudah waktunya mati dan dicabut nyawanya. Waktu Pan ngeliat dan baca daftar itu, ternyata nama mereka nggak ada. Di situlah kemudian Pan dan Kim yakin kalau Grim Reaper ini melakukan kesalahan.

Malu karena dia salah cabut nyawa orang, Grim Reaper ini kemudian ketawa-ketawa nyebelin dan bersikap kayak hehehe yaelah bray gampang aja kalo gue mau ngidupin kalian lagi, sekali sentil juga kalian balik ke dunia manusia.

Bener aja, ketika si Grim Reaper ini ngedorong badan Kim dan Pan, mereka berdua pun kembali ke dunia manusia.

Hanya saja, jiwa mereka tertukar.

KIM BE LIKE: EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHH????????????????????

Kapal gue di episode ini: Kim & Way dan Pan & Kim.

Kalian bisa nonton The Shipper di YouTube GMMTV.


Share:

0 komentar