I’m Still Standing


Gue bangun pagi-pagi banget kemarin pagi karena ada kerjaan yang harus segera diselesaikan sebelum jam 12 siang. Karena gue juga harus rekaman Podcast ngedrakor! jadi jadwal gue terasa agak padat bahkan sejak gue membuka mata (karena drama Korea Train yang mau dibahas di episode terbaru belum selesai gue tonton). Belakangan ini gue sedang tidak dalam kondisi yang benar-benar baik, gue rasa? Karena sekarang gue susah banget bangun pagi. Kasur terasa lebih posesif dari sebelum-sebelumnya. Kalau pun gue terbangun, biasanya cuma ngecek jam, mengingat mimpi, lalu tidur lalu dan melanjutkan mimpi itu, sampai akhirnya di jam gue bener-bener harus bangun dan siap-siap ke kantor (sedang shift sore jadi bisa bangun siang banget) gue baru bangkit dari kasur lalu jalan ke kamar mandi.

Di akhir pekan biasanya ini akan lebih parah. Gue bisa tidur hari ini dan bangun besok.

I feel fine tho. I mean… I didn’t feel like I have something bothering my mind or anything. Gue bahkan mulai berhenti terlalu “merasakan” apapun gitu lho kayak yaudah nggak terlalu dipikirin. Kayak sama sekali. Tapi ini benar-benar aneh sih, jadi gue berpikir untuk ke psikolog aja karena gue takut ini udah masuk ke fase awal depresi. Menurut situs helpguide.org ini, salah satu gejala depresi adalah susah tidur dan tidur terlalu lama. Zuzur saza gue sudah melewati fase insomnia itu tapi sekarang malah masuk ke tidur terlalu lama.

Fiuh. Life is indeed hard.

Mungkin ini yang disebut kelelahan atau burnout atau apalah itu. Your body is actually tired but you don’t feel it. Is that even makes sense? Jadilah gue tidur. Tidur. Tidur.

Dulu gue pernah merasakan ini tapi abis itu udah nggak lagi. Belakangan ini malah datang lagi. Kenapa ya? Gue mencoba untuk mencari jawabannya sendiri tapi gue pun nggak bisa menemukannya. Karena kalau mau dibandingkan dengan ketika dulu gue tidur, tidur, dan tidur itu, kondisi lingkungan dan mentalnya sangat berbeda. Sekarang semua terasa sangat under control jadi gue bingung, apa ya, yang bikin gue jadi ingin tidur, tidur, dan tidur?

Jadilah pagi itu, setelah gue menyelesaikan pekerjaan (dan akhirnya nggak jadi rekaman karena Nadya mencret-mencret abis makan nasi goreng abang-abang di malam sebelumnya), gue duduk di meja kerja gue di kamar dan berpikir.

Oh kemaren gue sakit kepala, sakit gigi.

Di hari yang sama, perasaan gue juga nggak enak karena sesuatu di WhatsApp tapi itu semua sebenarnya hanyalah buah dari overthinking aja.

Gue bolos yoga beberapa hari terakhir ini.

Perut gue mulai buncit lagi WKWKKWKWWKKW.

Gue masih sering menunda-nunda pekerjaan.

Gue masih selalu merasa tidak maksimal dalam mengerjakan sesuatu.

Gue masih selalu mengkritik diri gue atas apa yang sudah terjadi.

.
.
.
Salah satu dari hal-hal itu mungkin bisa jadi penyebabnya. Tapi meski gue hening sejenak dan berpikir, gue masih nggak bisa menemukan jawabannya. Cuma ada perasaan ganjel gitu lho gara-gara itu. Gara-gara gue belum bisa dapat jawabannya apa jadi di hati tuh kayak… aduh ada sesuatu gitu.

Oke, gue bilang ke diri gue sendiri, gue nggak bisa mikirin ini terus karena ini terlalu membuat gue frustrasi. Yaudah, akhirnya hari itu gue mencari pengalihan perhatian. Itu masih pagi banget, masih jam 7 lewat. Dan tiba-tiba aja satu lagu ini (yang karena tadi gue sempat nulis tentang itu untuk kerjaan) terus terngiang-ngiang. Udah lama memang gue nggak dengerin lagu ini. Akhirnya gue cari lagunya dan gue putar.

Whoa…

Pertama kali gue dengerin lagu ini dari Glee Season 3. Lagu ini dinyanyiin sama Quinn dan Artie. Waktu itu Quinn baru abis kecelakaan mobil dan dia harus pakai kursi roda. Itu hari pertama Quinn ke sekolah lagi setelah kecelakaan dan dia, sosok cheerleader yang cantik dan jadi idola semua orang di sekolah, hari itu datang ke sekolah dengan kursi roda. Sangat tidak Quinn Fabray sekali dan semua mata tertuju kepadanya.

Quinn sama Artie waktu itu nyanyiin lagu dari Elton John judulnya I’m Still Standing.


Awalnya, ketika mendengarkan lagu itu dan melihat Quinn pakai kursi roda, karena lirik I’m Still Standing terus diulang-ulang gue merasa lagu itu memang dinyanyikan sebagai simbol bahwa meski Quinn sekarang pakai kursi roda, dia tetap “berdiri”. Maksudnya, dia tetap Quinn, tetap sosok yang orang-orang idolakan, meski dia mungkin tidak bisa berjalan seperti dulu pada saat itu.

Dalam konteks Quinn dan Artie di performance itu, lagunya terasa sangat uplifting. Sangat memberikan semangat. Walaupun sebenarnya di sequence selanjutnya gue bisa merasakan betapa egoisnya Quinn dan bagaimana Artie merasa dikesampingkan.

Oke terlepas dari adegan di Glee Season 3 itu (yang mana adalah season terbaik menurut gue dari semua season yang diproduksi Fox buat Glee), gue akhirnya suka lagu I’m Still Standing (dan terlepas dari fakta bahwa itu sebenarnya lagu move on dari patah hati WK).

Kebiasaan buruk gue ketika mendengarkan lagu dalam bahasa apapun adalah: gue hanya mendengarkan. Gue nggak pernah benar-benar masuk ke dalam lagunya, membaca, atau bahkan menganalisa liriknya. Jadi sejak gue nonton episode Glee Season 3 itu, gue masih mengasosiasikan lagu I’m Still Standing sebagai lagunya Quinn yang baru abis kecelakaan dan dia berusaha bangkit dari kondisi itu.

Barulah setelah gue baca lirik lagunya gue mengerti bahwa lagu ini lebih dari sekedar Quinn Fabray dan kursi rodanya.

Lagu ini tetap uplifting, tapi gue baru benar-benar sadar kalau ternyata lebih dari itu, gue merasa butuh tepukan semangat. Terlebih belakangan ini ketika gue merasa gue lelah banget sampai-sampai curiga kalau gue sedang merasakan gejala dan peringatan dini soal depresi.

Pagi itu, ketika gue mendengarkan lagu ini, dan gue nyanyiin pas di bagian chorus, gue nangis dong.

GUE NANGIS BENERAN.

Tapi nangisnya tuh, nggak yang kayak biasanya gitu lho. Maksudnya, kalau lo nangis, lo pasti berasa kan lo akan nangis. Kayak tiba-tiba dada lo berasa sesek, agak berat, terus ada rasa kayak naik ke tenggorokkan baru kemudian ke idung, dan ke mata, sampai akhirnya air mata lo keluar gitu.

Ini enggak.


Pas gue dengerin lagu itu, air mata gue kayak keluar gitu aja dan gue mendadak ingusan. Terus gue nangis jelek gitu lho. Maksudnya, kayak, nangis jelek gimana sih yang lo mukanya udah mencong-mencong gitu. Jelek banget pokoknya! Itu kalau gue ngaca, pasti gue akan makin nangis melihat kenyataan bahwa muka gue jelek banget nggak kayak Nicholas Saputra pas nangis ketemu Ibunya pertama kali di Ada Apa Dengan Cinta 2.

Nangis gue pagi itu dadakan banget dan nggak ada rasa-rasa apa yang mengawalinya gitu. Mana lama banget lagi kayak sampai lagunya abis gue masih nangis. Terus lagunya keulang lagi gue baru yang sesenggukkan jelek banget tapi abis itu gue ketawa.

Gue udah gila deh kayaknya.

Ini kayaknya gue butuh ke Rumah Sakit OK.

Dan seperti kebanyakan manusia di muka bumi ini, gue pun akhirnya googling: why do I suddenly cry. Lalu muncul hasil pencarian Google teratas (yang mana biasanya yang akan langsung diklik oleh kebanyakan manusia yang melakukan pencarian; itulah sebabnya semua situs berita online mengejar spot ini, damn algorithm!): 6 things most people don’t know about crying for no reason.

Menangis tanpa alasan.

Masa sih? Bukannya karena lagu ya? WKWKKWKWKWKW

Oke, gue baca dong. Dan wow, iya juga ternyata isinya sangat relate dengan apa yang gue rasakan.

6 Hal yang Kebanyakan Orang Tidak Tahu Kenapa Mereka Menangis Tanpa Alasan:

1. Kebanyakan orang merasa lelah berlebih dan mereka tidak menyadarinya.

(WTF?????? IYA INI MUNGKIN GUE BANGET!)

Kamu mungkin sedang dalam perjalanan dari kantor ke rumah, terjebak kemacetan, dan tiba-tiba air matamu jatuh. Saat itu kamu mungkin berpikir, ada apa denganku? Kenapa aku menangis? Aku bahkan nggak sedih! Kalau kamu nggak sadar sebesar apa stres yang menekanmu, stres akan menemukan cara untuk mengekspresikan diri mereka, terserah kamu berharap itu terjadi atau nggak. Stres ada di dalam badanmu dan menangis adalah salah satu cara tubuh melepaskan stres. Jadi, kata situs itu, perhatikan stres yang menekanmu karena itu mungkin jadi alasan kenapa kamu menangis tanpa alasan.

Seperti yang tadi sempat gue jelaskan di atas, gue mungkin mengalami stres berlebih yang gue nggak deteksi ini. Sumpah tapi gue baik-baik aja kok! Beneran deh!

(DAN KETIKA MENULIS INI gue baru inget kalau gue pernah ke dokter di satu hari di tahun 2019 dan gue bilang ke dia kalau gue kayaknya stres tapi gue nggak tahu gue stres kenapa. Dan dia bilang, justru stres yang kayak gitu yang bahaya. Oke mungkin ini gue salah, mungkin dokternya nggak bilang kayak gitu, tapi mengisyaratkan seperti itu? Mungkin. OH SHIT. MUNGKIN BENERAN DEH INI GUE… ADA DI FASE AWAL DEPRESI?!)

(EH GABOLEH SELF DIAGNOSED! OKE BESOK KE DOKTER!)

2. Kamu nggak perlu didiagnosa depresi secara klinis untuk merasakan gejala depresi.

HAH. OKE. GIMANA?!??!!?!?!??! GOOGLE NIH BENER-BENER AGAK NYEREMIN YA!

Menangis tanpa alasan bisa jadi sebuah kelainan mood yang awam, gejala ini banyak dialami orang-orang. Beberapa gejala depresi lainnya adalah: kesedihan yang terus-menerus, perasaan kosong, perasaan tanpa harapan. Di antara semua gejala, perasaan-perasaan ini biasanya bisa membuat orang menangis. Orang-orang berasumsi bahwa mereka menangis tanpa alasan karena tidak bisa menemukan hubungan secara sadar antara gejala ini dengan alasan mereka menangis.

YA ALLAH. WHATTTTTT????????

Gue berhenti di situ karena poin yang lain kayaknya udah di luar konteks apa yang gue rasakan saat ini WKWKWKWKWKKWKW. I really need to go to the doctor.

Setelah dua atau tiga kali lagu itu keputer gue akhirnya berhenti nangis. Itu juga setelah gue curcol ke salah satu temen gue, namanya Rei, di Instagram karena dia kebetulan menanggapi satu Instagram Story gue pagi itu.

Gue diam lagi. Kali ini agak lama.

Gue udah lama memang suka lagu ini tapi juga sudah cukup lama nggak mendengarkannya. Dan ketika gue mendengarkannya lagi, gue lupa betapa lagu ini sangat bermakna buat gue secara pribadi. Nggak cuma sekedar uplifting, lagi ini juga mengingatkan gue bahwa gue sudah berjalan sejauh ini dan itu adalah sesuatu yang harus disyukuri dan dirayakan.

Gue seneng sih bagaimana di tengah kondisi pandemi yang membuat banyak orang putus asa ini gue masih bisa menemukan semangat dari sebuah lagu. Di situlah gue kemudian berpikir bahwa orang-orang yang punya kemampuan dan menggunakan kemampuan mereka dalam berkarya lalu karya mereka itu menjadi healing buat orang lain tuh bener-bener keren banget ya? Mereka mungkin nggak pernah menyangka bagaimana karya mereka bisa mempengaruhi hidup orang lain. Bagaimana lagu yang mereka bikin bisa membawa perubahan buat orang lain. Bagaimana setiap kata yang mereka pilih untuk ditampilkan dalam lirik lagunya bisa menyentuh sisi hati orang yang kemudian membuat mereka merasa lebih baik.

I want to be that kind of person too...

Salah satu kenapa I'm Still Standing dan adegan dari Glee Season 3 itu bener-bener ngena banget buat gue sekarang adalah karena gue juga pernah sakit sampai nggak bisa jalan dengan benar. So I do feel like Quinn to that extent. Karena di episode-episode selanjutnya setelah itu juga dikasih lihat bagaimana proses rehabilitasi medik dia sampai akhirnya dia bisa jalan lagi dan ada satu dialog dari Quinn yang gue alami banget juga pas gue bolak-balik fisioterapi: "I keep going and nothing seems to be happening so it's pretty depressing."

That's so true.

Ketika lo udah bolak-balik ke dokter, fisioterapi, ini itu, ana ono, tapi nggak ada yang terjadi dan lo tetap sakit, itu bikin lo jadi bener-bener ngerasa kayak WOW is this the end of my life or what?! WHY IS THIS HAPPENING TO ME?! WHY IT SEEMS LIKE THERE IS NO HOPE?! NO LIGHTS AT THE END OF THE ROAD?! NOBODY CARES?! EVERYTHING FEELS WRONG!

Yes. I feel that too.

But guess what? There are hopes. There is a light at the end of the road. People around you care (if you open up yourself a little bit to them). Everything is not wrong, it meant to happen. Because when you have faith and keep going, you'll understand why everything has to happen.

Gue juga bersyukur karena bahkan di tengah pandemi ini gue masih bisa menemukan kenyamanan dari mendengarkan sebuah lagu. Masih bisa merayakan semua perasaan-perasaan gue. Gue rasa kalau ada satu hal yang seharusnya dilakukan semua orang adalah bisa merayakan perasaan mereka dan mengutarakan isi hati mereka dengan bebas.

Anyway, lagu I’m Still Standing ini akan selalu jadi penyemangat gue, dan gue rekomendasikan lagu ini buat didengarkan di kala kalian sedang merasa down. Dengerin back-to-back sama What Doesn’t Kill You (Stronger)-nya Kelly Klarkson deh. Semangat deh pasti.

Dan ya, tentu saja, kalau kata nyokap, lo juga harus banyak berdoa, salat, dan ngaji.

I know, some people be like… meh… but, I have my faith and my faith means a lot to me. So I do believe that practicing my faith will help me through these dark times.

Like what a dear friend told me once when she almost married a wrong guy: Allah itu Maha Baik. Dia bener-bener ngasih tahu aku dan melindungi aku dari keputusan yang salah.

Dan ketika gue nulis kalimat di atas mata gue udah berair lagi. HAHAHAHAHAHAHAHAHHA.

Have a good day, guys.

Will go to the doctor soon.

---

"Don't you know I'm still standing better than I ever did
Looking like a true survivor, feeling like a little kid
I'm still standing after all this time
Picking up the pieces of my life without you on my mind"

Share:

0 komentar