Aku Abis Wawancara Voldemort! Dinotis The Dark Lord Sunbaenim!


Beberapa minggu yang lalu, bos gue tiba-tiba bilang kalau ada undangan interview dari Disney buat film The King’s Man, prekuel dari Kingsman yang akan tayang tahun ini. Sebagai “anak baru” gue sih semangat banget buat dapat pengalaman ini. Agak percaya diri berlebihan sebenarnya dengan bilang “Ya kapan lagi nih kemampuan Bahasa Inggris gue yang pas-pasan bisa dipake?” Saat itu waktu bos gue bilang film The King’s Man, yang ada di kepala gue cuma Eggsy karakternya Taron Egerton di dua film Kingsman. Padahal di film ketiga yang adalah prekuel ini, Eggsy nggak ada. Gue pun masih nggak ngeh sebenarnya itu harus ngewawancarain siapa. Karena tahun 2020 ini gue juga punya misi untuk nge-grab (bukan ojol) semua kesempatan yang ada di depan mata, tawaran itu pun nggak gue tolak.

Sebenarnya, lebih ke nggak bisa nolak sih. WKWKKWKWK. Tapi bukan terpaksa. Karena gue sangat senang melakukannya!

Salah satu hal yang gue rindukan dari kerja di kantor berita sebenarnya adalah hal-hal kayak gini. Kesempatan untuk bisa interview sama sosok-sosok yang hanya gue lihat di TV, internet, layar bioskop, dan media sosial. Since gue juga baru balik lagi ke kantor yang sekarang, gue excited banget buat menunggu hari interview. Meski pada akhirnya karena pandemi interview ini hanya bisa dilakukan via Zoom. Tapi kalau nggak pandemi mungkin nggak gue juga sih yang akan berangkat ke London/Los Angeles buat press junket-nya so this time, again, I consider myself as the lucky one.


Film-film dari studio besar seperti 20th Century Fox dan Marvel Studios gitu memang nggak jarang bikin press junket buat media-media dari seluruh dunia. Mereka yang beruntung dapat undangan biasanya diterbangkan ke lokasi junket. Tapi karena sekarang lagi pandemi ya cukup di Zoom saja. Sebelum resign dari kantor yang sekarang, gue beberapa kali pernah ikutan junket kayak gini. Ada yang dari HBO ada juga yang dari Oh!K Channel (waktu itu ke Korea pertama kalinya! Ceritanya detail gue tulis di blog ini dengan judul Finally, Seoul! Link ke ceritanya ada di menu di bagian atas EXPLORE BLOG dan klik My Trips lalu pilih Seoul Trips). Oh iya sebelum Seoul itu juga gue pernah ke New York dapat undangan dari Discovery Channel. Itu juga salah satu pengalaman yang nggak akan pernah gue lupakan sampai hari ini. Bahkan, percaya atau nggak, avatar Windows 10 gue masih sama dengan yang gue pakai sepulang gue dari New York di tahun 2015. Saking berharganya pengalaman itu dan nggak akan bisa terulang lagi. Cerita ini juga bisa di baca di menu My Trips. Selama di kantor yang sebelumnya, gue juga sempat terbang ke London buat acara yang berbeda (di luar entertainmant). Waktu itu gue diundang sama Honor buat menghadiri peluncuran Honor 10 di London. Itu juga adalah pengalaman pertama gue ke London! Sampai sekarang ceritanya belum sempat gue tuliskan lagi dan mungkin abis ini akan gue lanjutkan. Cerita awalnya juga ada di bagian My Trips ya.

Nah kembali lagi ke The King’s Man.


Tawaran ini datang dari Disney Indonesia. Pada saat nama gue sudah didaftarkan sama bos gue buat wawancara sama sutradara dan pemain The King’s Man, tugas berikutnya adalah koordinasi dengan tim lokal terkait nanti di hari H-nya akan kayak gimana. Since ini juga gue pertama kali mengikuti junket lewat Zoom, seru juga buat mengikuti prosesnya. Sebenarnya yang membedakan adalah proses wawancaranya aja yang lewat Zoom tapi proses sebelum wawancaranya kayak pengisian data dan juga memberikan daftar pertanyaan itu sudah awam dilakukan. Cuma biasanya kalau junket yang nggak online, daftar pertanyaan lebih bebas sih.

Nah di situlah gue baru ngeh bener-bener sama The King’s Man ini pas lagi buat pertanyaan. Gue nonton dua film pertamanya kan dan kayak yang gue bilang tadi, dalam bayangan gue tuh masih Taron Egerton gitu. Padahal prekuel yang sekarang ini diperankan oleh orang-orang yang berbeda. Salah satunya adalah Ralph Fiennes.

Sebentar…

Gue kayak…

HAH?!?!?!?! DEMI APA?!?!??!

Waktu tim PR-nya Disney menghubungi gue via email untuk memberitahukan siapa saja cast yang akan diwawancara, gue langsung gemeter. Langsung kebayang bakalan merasakan merinding yang berlebihan dan langsung takut akan di-Avada Kedavra-in.


GUE AKAN WAWANCARA RALPH FIENNES.

THE DARK LORD.

THE ONE AND ONLY LORD VOLDEMORT.

Merinding.

ANJIR!

ANJIR!

ANJIR!

YA ALLAH.

YA ALLAH KOK ANJIR SIH.

KOK NYEBUT YA ALLAH TAPI ANJIR DULU.

GIMANA SIH.

HAH PANIK.

Semangat gue tiba-tiba membuncah waktu baca list pemain yang akan diwawancara. Selain Ralph Fiennes ada beberapa aktor dan aktris lainnya yang akan ikutan di junket online ini. Di antaranya Rhys Ifans yang ternyata juga adalah salah satu pemain Harry Potter sebagai Xenophilius Lovegood (YA ALLAH GUE BISA WAWANCARA DUA PEMAIN HARRY POTTER DI SAAT YANG SAMA!!!!!!), terus ada Harris Dickinson, Gemma Arterton, Djimon Hounsou, Tom Hollander, sama sutradara The King’s Man dan franchise Kingsman Matthew Vaughn. Setelah tahu siapa saja yang akan diwawancara, gue pun mulai bikin beberapa pertanyaan.

Temen gue yang memang megang desk film di kantor juga ngasih pertanyaan buat gue tanyakan ke para cast. Oh iya, biasanya kalau junket gini wawancaranya kan roundtable. Roundtable interview itu biasanya durasinya nggak terlalu lama. Ini tergantung juga sih kondisi dan situasinya. Dulu gue pernah roundtable interview sama Shane Filan dan itu cukup banyak pertanyaan yang bisa ditanyakan (ada ceritanya di blog juga). Pernah juga roundtable interview sama Boyzone dan itupun bisa nanya dua sampai tiga pertanyaan. Waktu gue wawancara Isaac Hempstead Wright aka Bran The Broken dari Game of Thrones, itu malah lebih banyak lagi pertanyaannya.

Nah kalo yang The King’s Man ini, satu sesi roundtable interview itu diisi sama enam sampai tujuh wartawan dari seluruh dunia, dan kita dikasih waktu 15 menit. Kalau satu putaran sudah nanya semua dalam waktu kurang dari 15 menit berarti lanjut putaran kedua sampai waktunya abis.

Untuk yang Lord Voldemort kemaren sayangnya cuma sampai satu putaran.

BUT IT WAS WORTH IT!


Gue kan kalau udah urusan wawancara-wawancara gini pasti deg-degannya. Mau wawancara kerja atau pun wawancara buat kerjaan tuh pasti deg-degan. Padahal kan nggak sendirian. Deg-degannya lebih ke anticipating sih, bukannya takut. Tapi deg-degan yang anticipating itu justru efeknya ke berbagai hal. Ini juga yang gue rasakan setiap kali mau mulai konser K-Pop: tiba-tiba pengin pipis padahal nggak pengin tapi rasanya kayak pengin, tiba-tiba haus tapi nggak mau minum karena takut pengin pipis, tiba-tiba ngantuk, jantung gue berdebar.

Itu juga yang gue rasakan ketika wawancara Ralph Fiennes ini. Bahkan ketika kita nggak bertatap muka secara langsung degdegan gue berlebihan banget.

"Pede (aja), jangan sia-siakan kesempatan," kata Agus pas gue cerita via DM Instagram gue mau wawancara Voldy (ANJAY AKRAB SAMA VOLDEMORT).

Tapi gue gak bisa menyembunyikan deg-degan gue dan excitement gue.

YA GIMANA DONG??? GUE KAN UDAH LAMA BANGET SUKA HARRY POTTER. SEJAK SD! Dulu sebelum K-Pop gue tuh dedikasi banget buat Harry Potter anjir. WKWKWKKW Paling rutin beli majalah buat bikin kliping, sampe ngumpulin duit cuma buat beli majalah Cinemags doang. Tahun 2018 pas gue ke London gue main ke Harry Potter Studio Tour dan itu adalah kebahagiaan paling bahagia yang gue rasakan tahun itu. Dan dua tahun berselang, gue bisa bicara langsung sama Lord Voldemort! BERKAH TUHAN YANG MANA LAGI YANG MAU DIDUSTAKAN?!

YA ALLAH ALHAMDULILLAH. ABIS INI AKU AKAN RAJIN NGAJI LAGI YA ALLAH.

Oke, hari Rabu 15 Juli 2020, gue udah siap dengan segala materi tempur. Karena hari ini gue izin buat wfh aja (soalnya interview-nya malam), jadi gue sudah nyiapin handphone buat Zoom-nya, ring light buat cahaya tambahan, list pertanyaan, gue udah nonton materi potongan film yang dibocorkan eksklusif buat pewawancara, gue juga sudah nyiapin notes buat corat-coret selama proses wawancara. Tapi kemudian muncul sebuah ide gila: kayaknya gue juga akan bawa tongkat sihir deh.

WAH ANJIR.


Jujur aja, gue nggak jago nih soal gimmick-gimmick wawancara gitu. Apalagi kalau waktunya singkat. Tapi gue pikir, asalkan nggak menyalahi aturan yang dikasih dari sananya kayaknya nggak masalah deh? Lagian biasanya wawancara artis Amerika/Inggris lebih santai daripada wawancara artis K-Pop. Nggak terlalu banyak peraturan dan nggak ribet. Yaudah akhirnya sebelum wawancara di mulai, gue udah siapin tongkat sihir yang gue dapat dari majalah Cinemags beberapa tahun lalu dan duduk di depan meja kerja di kamar, hape udah nyala, air minum suda terisi, dan gue siap berhadapan dengan The Dark Lord.

Bahkan sebelum Zoom itu ON, gue udah mengatur skenario gitu buat ngomong apa sama Ralph Fiennes. Beberapa ide yang tiba-tiba muncul saat itu adalah:

1. Gue akan bilang hai apa kabar senang bertemu denganmu saya adalah fans. Dan saya mau bilang sesuatu sebelum mulai bertanya: EXPELLIARMUS!

2. Gue akan bilang hai apa kabar senang bertemu denganmu saya adalah fans. Boleh tolong Avada Kedavra-in saya nggak?

3. Gue akan bilang hai apa kabar senang bertemu denganmu saya adalah fans. Saya udah lama banget ngefans sama Harry Potter dan saya seneng bisa ketemu langsung sama Voldemort. Aduh gimana ya, saya tuh ngerasa hari ini adalah hari terbahagia buat saya karena siapa yang nyangka saya bisa bicara langsung sama The Dark Lord. Soalnya saya tuh-----(ABIS ITU GUE DI AVADA KEDAVRA BENERAN) (WHO KEPANJANGAN INTRONYA ANJIR!)

Tapi akhirnya nggak satupun dari semua itu berhasil gue lakukan.

Deg-degan bikin semuanya buyar! Meski gue udah mempersiapkan gimmick serapi apapun, nggak ada yang sesuai rencana. Tapi seperti kata Mr. Kim di Parasite “Rencana yang paling baik adalah tidak ada rencana.” Dan itulah yang akhirnya terjadi.

Di tengah deru suara jantung gue yang kejar-kejaran sama napas, gue duduk dan merasakan dingin banget di kaki gue. Kita nggak boleh merekam atau screencapture proses wawancara itu jadinya yaudah gue ikhlasin saja yang penting ini Lord Voldemort. Dan ketika Zoom-nya sudah ON, gue lihat ada nama Ralph Fiennes di layar dan Mas Lord Voldemort sedang duduk dengan pakaian santai di ruang tamu rumahnya yang sedang siang di sana, dan gue rasanya ingin berlinang air mata tapi gue tahan.

Tangan kanan gue udah siap megang tongkat sihir dan kita pun sudah memulai interview. Gue dapat giliran keempat kalau nggak salah setelah beberapa wartawan dari Taiwan dan Filipina. Dan ketika nama gue dipanggil, “Ron, now is your turn,” DADA GUE RASANYA MAU MELEDAK.

Zoom-nya yang dari tadi di-mute sekarang sudah di-unmute. Sekarang apapun yang akan gue katakan akan didengar oleh semua yang ada di room Zoom itu. Gue awalnya ragu buat melakukan ini tapi sekali lagi, kapan lagi? Ini mungkin akan makan waktu beberapa detik saja tapi nggak masalah karena gue nggak menyalahi aturan kan? Abis itu gue bisa nanya pertanyaan gue kan?

Akhirnya gue menggenggam tongkat sihir itu di tangan gue (DAN OH! GUE LUPA BILANG! GUE PAKE T-SHIRT HARRY POTTER YANG GUE BELI DI PRIMARK DI LONDON 2018!! TAPI SAYANGNYA DI KAMERA GAK KELIATAN MOTIFNYA), lalu gue tarik ke depan gue dan sekarang tongkat itu udah keliatan di depan kamera. Ralph Fiennes menatap ke layar (KE GUE!!!!!) saat itu dan gue makin gemeter.

“Hi Ralph! Hi Gemma!” gue menyapa dua bintang di Zoom itu walaupun perhatian gue sebenarnya buat Ralph. Ngomong-ngomong nama Ralph Fiennes dibaca Rafe Fines.

“Hello” jawab mereka berdua kompak. Aksen British-nya Ralph kedengeran banget. HUHUHUUHU ENAK BANGET DI KUPING.

Gue yang masih gemeteran cuma punya waktu beberapa detik saja buat melakukan gimmick ini. Karena tongkat sihirnya udah gue genggam, YAUDAH. NOW OR NEVER. ALL OR NOTHING!

“So, I bring my wand to this interview. Just in case, just in case, The Dark Lord is rising and comeback again,” kata gue.

BODO AMAT GUE GATAU ITU BENER ATAU NGGAK GRAMMAR-NYA TAPI GUE KAYAKNYA TADI TIDAK TERBATA-BATA PAS NGOMONG ITU. APA ITU GUE TERBATA-BATA?! GUE JUGA NGGAK TAHU.

TAPI AKHIRNYA GUE NGOMONG KE DIA KAYAK GITU!

Dan dia ketawa.

DIA KETAWA!

Sedikit! TAPI DIA KETAWA!

Abis itu dia ngomong ke gue dan menjawab basa-basi gue itu.

WAH ANJIR.

“He’s always lurking.” Katanya.

HAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAH YA ALLAH. YA ALLAH! AKU BARU SAJA BERHASIL GODA-GODA BASA BASI SAMA LORD VOLDEMORT. DAN DIA MENJAWAB BASA-BASIKU DENGAN KALIMAT SINGKAT TAPI BIKIN AKU BAHAGIA BANGET!!!!

Ya abis itu gue lanjut interview dengan nanya pertanyaan gue. Lalu dia jawab cukup panjang setelah itu giliran gue selesai dan interview kelar. 15 menit sama sekali nggak berasa TBH.

TBH!!!!!!!!!!

Tapi interview hari itu masih berlanjut ke cast yang lain. Nah yang sedikit mengejutkan sebenarnya pas gue wawancara Matthew Vaughn, sutradara The King’s Man sekaligus co-writer buat film ini. Kenapa mengejutkan? Soalnya pas udah giliran gue yang nanya…

“Ok, Ron, now your question please,” kata moderatornya.

TERUS, TERUS MATTHEW NGOMONG GINI, “Are you the Voldemort fans?”

GUE YANG TADINYA SIAP-SIAP MAU NANYA UDAH HILANG FOKUS.

KOK BISA TAHU?! LHA?! TADI DIA ADA DI ZOOM ROOM YANG SEBELUMNYA?! KOK DIA BISA TAHU GUE BAHAS-BAHAS VOLDEMORT?!??!?!

Mendengar pertanyaan itu gue cuma bisa jawab, “HAHA! YES!”

Terus dia jawab lagi. “Yeah that’s what Ralph said,” katanya.

YA ALLAH!!!!

LORD VOLDEMORT SUNBAENIM NGEBAHAS GUE KE MATTHEW VAUGHN! BERARTI GIMMICK GUE BERHASIL!!!!!!!!


Kebahagiaan gue malam ini udah nggak bisa deh kebendung lagi rasanya udah meledak-ledak! Meski cuma beberapa menit aja wawancaranya, tapi dapat kesempatan buat bertatapan muka sama Ralph Fiennes dan aktor/aktris The King’s Man aja udah bahagia banget! TERUTAMA RALPH SIH! VOLDEMORT SUNBAENIM!!!!!!! HUHUHUUHUHUHUHU.

INILAH SAATYA MENGAMBIL JALUR KEJAHATAN DAN GUE AKAN BERGABUNG DENGAN DEATH EATERS.

BISMILLAHITAWAKALTU ALLALLAHI LA HAWLA WALA QUWATA ILA BILLAH.

SAMPAI JUMPA, JALAN KEBENARAN!

AKU SUDAH DINOTIS THE DARK LORD.

AKU SUDAH LULUS OSPEK JADI PENGABDI SETAN EH PELAHAP MAUT.

SAMPAI JUMPA DI KEABADIAN!

MORSMORDRE!


PS: The King’s Man tayang di bioskop September 2020. Terima kasih detikcom, Disney Indonesia, mbak Novri, terima kasih MyRepublic karena internetnya bagus banget uhuhuhuhuhuhuhu.


Share:

0 komentar