Memperkenalkan Podcast ngedrakor!


Januari 2020 ketika gue sedang dirawat di rumah sakit karena TB Tulang, temen kuliah gue namanya Nadya datang buat jenguk. Saat itu gue sudah memutuskan untuk resign dari kantor lama dan akan siap memulai hari-hari di kantor baru. Dalam kondisi lemah, rambut berantakan, sudah lupa kapan terakhir mandi, tidak ingat lagi kapan terakhir buang air besar, muka berminyak, dan tangan diinfus, gue ngomong ke Nadya.

“Nad, ayo kita bikin podcast drama Korea,”

Gue kenal Nadya sejak 2009 dan kita udah intens ngobrol dan temenan mungkin setahun atau dua tahun setelah itu dan sampai sekarang. Gue tahu dia suka nonton drama Korea dan dia adalah salah satu temen gue yang punya visi cemerlang gitu soal konten. Pengalaman dia kerja di salah satu TV swasta juga pasti bisa nih diajak berkolaborasi buat bikin konten yang sedang disukai anak-anak zaman sekarang.

Tentu saja Nadya setuju dengan ajakan gue itu. Gue yang saat itu pikirannya sedang kalut (WKWKWKKW) karena banyak hal terutama kesehata dan tagihan rumah sakit, meluangkan sedikit porsi di otak gue untuk mikirin konsep podcast soal drama Korea ini. Termasuk juga mikirin nama podcast-nya mau apa. Akhirnya gue propose namanya ‘ngedrakor!’ (pake tanda seru dan penulisan huruf kecil semua) ke Nadya (dan ke bos gue yang sekarang) lalu mereka approve. Alasan kenapa gue pake nama ini sebenarnya supaya in-line sekaligus jadi kebalikan dengan KEKOREAAN (yang ditulis huruf besar semua).

Jadilah sekarang Podcast ngedrakor! sudah ada 20 episode reguler dengan 3 episode ekstra di Spotify.



Gue sebenarnya dulu sangat geeky banget soal drama Korea. Tapi ada masa di mana gue libur nonton drama Korea cukup panjang sehingga tren-tren yang sekarang gue nggak terlalu ngikutin. Di sinilah kemudian Nadya menjadi sosok yang serbatahu soal Drama Korea. Makanya di Podcast ngedrakor! ini dia jadi “Drakor Guru” buat gue. Jadilah konsep yang ingin kita tampilkan adalah NADYA seorang perempuan muda, berbakat, tinggi semampai, berhijab, bersuami ganteng, adalah sosok yang tahu banyak soal drama Korea. Semua judul dia tonton dan dia review. Bahkan dia catet setiap adegan-adegan memorable dan adegan-adegan yang menurut dia pantas untuk dibahas. Sementara RON adalah seorang fanboy K-Pop yang sebenarnya cuma ikut-ikutan tren aja nonton drama Korea. Di sini gue memposisikan diri gue sebagai noobs abis. Yang bisa aja sotoy tentang apapun.

Kombinasi ini gue rasa pas untuk ditampilkan di Podcast ngedrakor! meski mungkin belum 100% berhasil karena ada temen gue yang bilang chemistry gue sama Nadya belum seasyik chemistry gue sama Dita di KEKOREAAN.

OKE! OKE! GUE AKAN COBA JADI LEBIH AKRAB SAMA NADYA! GUE MUNGKIN TERLALU MENUTUP DIRI. OKE FINE!

WKWKWKWKKWKWKWKW

Sejauh ini proses rekaman Podcast ngedrakor! sangat menyenangkan. Gue jadi nonton drama Korea lagi dan itu adalah sebuah keputusan besar dan berat yang harus gue ambil. Karena gue tahu bagaimana rasanya terjerat dalam sebuah cerita dan karakter dalam drama Korea dan terbawa-bawa sampai mimpi. Gue tahu bagaimana sulitnya untuk berkomitmen nonton satu judul dan kalau sudah kepincut, pas ending pasti akan mengalami post-kdrama-syndrome yang gue benci banget. SUSAH BANGET MOVE ON DARI CHILBONG YANG TIDAK BISA MENDAPATKAN CINTA NAJUNG. SEBEL BANGET SAMA SEREGI! BODO AMAT SPOILER BODO AMAT!

Love Alarm yang membawa gue ke drama Korea lagi setelah sekian lama. Bahkan Hotel Del Luna nggak bikin gue betah nonton drama panjang.


Di episode-episode awal gue sama Nadya selalu rekaman di kantor. Tapi setelah pandemi ini kita rekamannya dari rumah aja. Gue bahkan berhasil memaksa Nadya untuk pasang internet di rumah supaya komunikasi kita pas rekaman nggak buruk dan lebih lancar tektokannya. Sumpah sih, ini kayak gue ngurusin banget kehidupan rumah tangga orang ya. Siapa gue berani-beraninya nyuruh keluarga orang buat pasang internet?! Bener-bener manusia memang ngadi-ngadi aja hidupnya.

Rekaman di rumah masing-masing memang nggak ideal. Apalagi peralatan yang kami pakai juga seadanya. Cuma handphone doang. Tapi semoga aja hasil rekamannya sejauh ini bisa didengarkan dengan jelas dan pesan yang dikatakan bisa sampai ya!

Secara singkat untuk menjelaskan konsep Podcast ngedrakor! mungkin seperti ini: RON sama NADYA yang nontonin dulu 2 atau 4 episode awal, kita kasih review, kalau kalian tertarik dengan cerita dan review-nya, silakan lanjut dan coba nonton. Kalau nggak sesuai dan nggak bikin kalian tertarik, yaudah cari yang lain aja.

Tapi sekali lagi, namanya selera kan bisa beda-beda ya. Siapa tahu review kami nggak bagus tapi malah kalian suka. Balik lagi ini masalah hati guys.

Gue lagi seneng-senengnya bergelut di dunia Podcast dan ingin bisa belajar lebih banyak sebenarnya. Nggak cuma buat produksi, tapi juga buat marketingnya. Karena gue pikir sejauh ini produk-produk Podcast gue belum dipasarkan dengan maksimal. Bersyukur pendengar KEKOREAAN bisa menerima ngedrakor! juga. Semoga ke depannya konten yang dikasih di sini bisa lebih positif dan bisa lebih disukai.

Anyway, kalau kalian belom dengarin Podcast-nya, kalian bisa dengerin gratis di Spotify, Anchor, dan Google Podcast. Kalian juga bisa akses Podcast ngedrakor! dari menu di bagian paling atas blog ini.

Terus kalau kalian ada rekomendasi drama Korea buat dibahas, boleh banget lho mention aja ke gue di Twitter atau DM di Instagram. Dengan senang hati gue akan mempertimbangkan dan membahasnya bersama Nadya di Podcast ngedrakor!

Oh iya, karena gue juga sedang mulai mengembangkan DRP Studio (dalam ruang produksi), jadi Podcast ngedrakor! ini juga bagian dari DRP Studio. Jadi untuk Podcast ngedrakor!, gue adalah produsernya bersama Nadya, dan juga editor dari podcast ini. Meski ini masuknya ke original content-nta detikcom. Jadi kalau ada kritik dan sara buat Podcast ngedrakor! kalian juga bisa langsung aja DM gue, okey.

Nah untuk menutup perkenalan ke Podcast ngedrakor! ini, gue sertakan beberapa episode yang paling populer sepanjang gue sama Nadya memproduksi Podcast ini:

Share:

0 komentar