EXO-L Toxic!


Sebelum lo semua ke-trigger sama judulnya, tentu saja, nggak semuanya toxic. Tentu saja semua orang pengalamannya beda. Dan tentu saja, ini berdasarkan pengalaman pribadi gue. Dan gue pun tahu kalau gue mungkin akan menyesali tulisan ini karena ditulis dalam kondisi emosi. But anyway, biasanya hal-hal terkait fandom kalo nggak penting-penting amat gue tipe orang yang cuek aja. Toxic fan is everywhere in every era. Nggak usah dipertanyakan lagi. Semua fandom punya sisi kelam itu dan, deep sigh, gue sendiri sudah tahu kalau fandom gue ini yang namanya EXO-L ini, juga punya banyak orang toxic di dalamnya. Gue mungkin salah satunya? Menurut orang lain mungkin begitu. Tapi sekali lagi, ini adalah cerita dari sudut pandang gue dan ini adalah pendapat gue. Lo nggak harus setuju dan tidak juga harus tidak setuju. Tapi semua yang gue tulis di sini berdasarkan apa yang gue alami dan bener-bener pendapat gue pribadi.

Kalau ada satu fandom K-Pop yang gue bangga menyebut diri gue jadi bagian dari fandom itu, maka itu adalah EXO-L. Tapi sayang sekali fandom ini sedang berada dalam kondisi yang sangat-sangat mengkhawatirkan. Beberapa bulan terakhir ini gue banyak menemukan fans-fans yang bener-bener terlalu berlebihan. Berlebihan kalau semisal lo ngabisin duit lo buat beli CD atau merchandise masih gak apa-apalah. Itu gunanya fans. Artis lo diciptakan untuk bikin lo jadi berlebihan. Berlebihan sukanya, berlebihan cintanya, berlebihan ngeluarin uangnya. Gue kalau nggak ngefans K-Pop mungkin nggak akan pernah mau ngeluarin duit jutaan buat nonton konser. Nggak akan bela-belain terbang ke Singapura dan Malaysia cuma buat nonton EXO. 

Yagitu jadi pamer gini kesannya. BRENGSEK U @RONZZY.

Di satu titik gue merasa gue sudah berlebihan, tapi karena gue juga menikmatinya dan ini jadi salah satu pengalaman yang “relijius” buat gue (agama gue kan agama K-Pop wkwkwkwk dan tolong jangan artikan ini sebagai sebuah aksi membercandakan(?) agama karena agama itu adalah sebuah kata dan gue tidak menyebut agama manapun dalam tulisan ini) jadi kemudian gue memberi lampu hijau buat kegiatan nonton konser itu. Jadi setelah gue menganut agama K-Pop (wkwkwkwk) gue mengeluarkan uang dengan senang hati buat konser. Tapi tentu saja gue juga pilih-pilih. Mana yang menurut gue perlu ditonton aja. Nggak semua juga gue tonton kecuali gratisan. Aku cinta gratisan. 

EXO-L lahir dalam filosofi cinta (muntah). EXO-K, EXO-L, EXO-M. Fandom ini seharusnya menyatukan dua grup yang terpisah negara itu sampai akhirnya grup itu udah nggak ada lagi. Agak samar-sama gue inget L nggak cuma mewakili alfabet huruf ke 12 dalam alfabet atau nggak cuma sebagai jembatan antara K dan M tapi L juga berarti ‘Love’. Jadi ketika lo googling arti dari EXO-L akan muncul “EXO-L is in charge of promoting worldwide the Love for EXO-K and EXO-M.” dan slogan mereka "WE ARE ONE".

BULLSHIT! 

They might have a love for EXO, but that love now has been exaggerated and turned into an obsession. 

*I WANT YOU I WANT YOU WANT YOU* 


Ironis pada akhirnya lagu EXO itu malah ditujukan buat fansnya sendiri. 

Seperti yang gue bilang di awal, tentu saja nggak semua EXO-L kayak gitu. Lo yang baca ini mungkin merasa “AH ENGGAK, GUE NGGAK GITU! LO AJA KALI SAMA TEMEN-TEMEN LO YANG HIP-HOP ITU!” Dan bagus kalo lo tidak merasa obsesif atau bahkan toxic. Tolong tetap jadi fans yang seperti itu dan jangan ikut arus EXO-L bau kambing yang hilang ini. Karena mereka semua menyebalkan. Dan kalau tadi gue bilang gue bangga menyebut diri gue EXO-L, sekarang gue malu. Kalau ngeliat orang-orang yang keliaran di Twitter bentukannya kayak gitu sih... WKWKWKWKWKKW MALESIN. 

Di awal-awal gue suka EXO, di awal-awal EXO debut, gue sudah aktif nge-tweet di akun @ronzzykevin itu dan beberapa dari kalian yang nge-follow gue sejak 2012 mungkin pernah lihat gue pake display name “Kak Suho”. Display name itu bertahan cukup lama sampai orang-orang di lingkaran gue pun kadang memanggil gue pake nama itu. Kalau mereka panggil gue dengan nama Ron justru gue kayak “WAIT, WHAT?! WHO?!” wkwkwkwkkw. Ya itu bertahan cukup lama, mungkin satu atau paling banter dua tahun. Seiring dengan gue mencoba hal-hal baru dan juga sering di-bash oleh sesama fans pada masanya cuma karena komentar-komentar gue yang mungkin blak-blakan, gue pun mulai menghilangkan nama itu karena kasian sama Suho-nya. Kasian Suho jadi jelek namanya karena fans kayak gue suka komentar terlalu jujur. 

Dan di masa-masa itu, gue juga ketemu sama salah satu mutual dan ternyata display name gue itu ngaruh banget ke dia. Image Suho di dia jadi jelek banget dan itu juga yang pada akhirnya membuat gue berpikir dua kali untuk mengembalikan nama itu ke display name gue sebelum gue jadi “fans yang bener dulu”. Gue inget dulu orangnya ngomong langsung ke gue kwkwkwkwkwkw dia adalah Cassie dan dia bilang “Gue sebenarnya ngefans Suho, tapi gegara lo pake display name itu gue jadi males karena keingetnya lo terus,” gitu. Akhirnya yaudah gue berhenti pake nama itu tapi kadang kalo iseng gue pake lagi sih. 

Dari kejadian itu gue belajar satu hal, bahwa sebagai fans ternyata apa yang gue lakukan cukup berpengaruh sama bagaimana orang lain melihat idola gue. Kalau orang ini aja nggak jadi suka Suho karena gue selalu pake nama Suho dan behave gue jelek kayak gini, mungkin ada juga orang lain yang bakalan nggak suka sama EXO. 

Terdengar berlebihan sih tapi sekali lagi itu berdasarkan kisah nyata dan berdasarkan pengalaman gue. 

I dropped that name, change it every now and then sesuai mood, dan tidak ada yang terluka. 

Biasanya pengalaman kalau udah kejadian satu, yang lain akan mengikuti dan menunjukkan sisi lain dari sebuah fenomena(???) juga. Gue pernah nge-tweet ini juga beberapa waktu lalu dan ini masih nyangkut sama bagaimana orang melihat artis dari fansnya. Gue pernah cerita di Twitter kalau ada satu temen gue yang keluar dari sebuah fandom besar setelah dia melihat ada yang salah dengan fandom itu. Budaya di dalam fandomnya benar-benar menyiksa dan toxic banget. Dia nggak menjelaskan bagaimana toksiknya tapi mungkin karena dia sendiri tidak merasa nyaman ada di fandom itu karena orang-orangnya (mungkin) tidak supportive dengan sesama fans, gampang kesulut emosi, nggak mau berdebat sehat dan memilih langsung nyerang dan ngumpat aja, atau mungkin juga karena ada shipper-shipper yang terlalu berlebihan yang membuat dia merasa tidak nyaman dan merasa ada yang salah dengan hal itu. Terlebih setelah dia tahu umur orang yang nge-ship yang masih underage

Mendengar cerita itu gue yang, wow, this actually happens! 

Dan, WOW, GUE PUN MENGALAMINYA. 

Again, kalau tadi gue bilang EXO-L adalah satu-satunya fandom yang gue merasa bangga menempelkan label itu ke gue, sekarang gue malu. ASLI MALU WKWKWKWKWKWKWKKWKWKWKWKWKW 

Gue nggak pernah nyangka kalau gue akan tiba di titik gue eneg banget sama kelakuan fandom sendiri. 

Oke, sekali lagi, enggak semua orang di fandom ini toxic, tapi ada. 

ADA BANGET. 

DAN BANYAK. 

BANYAK BANGET. 

YANG TOXIC SAMPE KE UBUN-UBUN. 

Salah satu teman gue di Twitter sering banget komentar soal EXO-L terutama EXO-L Indonesia yang menyebalkannya minta ampun. Terutama ChanBaek shipper. WOW. WOW! BENER-BENER DEH! WOW! 

Jujur, gue dulu ChanBaek shipper juga. Karena mereka lucu banget kalo bareng tuh gemes banget fanfic material banget. Tapi lalu orang-orang ini datang dan meromantisasi hubungan mereka berdua dengan cara yang berlebihan dan menjijikkan dan gue kayak... WHAT THE FFFFFFFFFF????? Paling nggak suka kalo orang udah memposisikan Baekhyun sebagai iStRi ChAnYeOL dan Chanyeol adalah SuAm1 B43KhYun. GOD DAMN IT. PLEASE. SEKALI DUA KALI OKELAH. KALO CUMA SEKEDAR BERCANDA OKELAH. TAPI KALO LO UDAH MULAI TERSINGGUNG KALO ORANG LAIN MULAI MASANG-MASANGIN BAEKHYUN ATAU CHANYEOL DENGAN SELAIN MEREKA BERDUA, ITU UDAH NGGAK SEHAT. 

Mohon maaf tapi gue Suho-Baekhyun shipper sejak awal dan bodo amat Baekhyun-Chanyeol cuma seru karena settingan aja. Nggak ada rasa memiliki sama sekali karena guess what, Baekhyun adalah milik Taeyeon. 

Walaupun gue berahrap Baekhyun sama IU juga bisa jadian sih tapi kayaknya Baekhyun bukan tipe IU dan IU juga bukan tipe Baekhyun. 

YA TAPI KALO LO BISA SUKA-SUKA MASANGIN BAEKHYUN SAMA CHANYEOL, ORANG LAIN JUGA SUKA-SUKA DONG MAU MASANGIN BAEKHYUN SAMA SIAPA AJA! 

Dan, that’s it, that’s the point! 

Lo mau masangin Baekhyun sama Prilly Latuconsina atau Aliando ya terserah elo. Bodo amat. Imajinasi orang beda-beda dan lo nggak ada urusan buat ngatur-ngatur apa yang orang lain pikirin. If you don’t like the couple, yaudah tinggalin, gausah dilihat. Kalau muncul terus di timeline lo, ya lo tinggal block aja orangnya. Sesimpel itu! Dan kalau memang lo nggak suka dan lo harus banget speak up soal ketidaksukaan lo itu, ya silakan.

Twitter dibuat untuk lo berkomunikasi dengan orang lain di platform yang sama dan perbedaan pendapat itu hal yang biasa. Kalo lo nggak suka sama Baekhyun-Prilly, bilang nggak suka, berdebat kalau perlu tapi yang baik, jangan ujug-ujug lo nggak kenal sama orang yang punya akun (yang nge-ship Baekhyun-Prilly) terus lo mention dia dengan bilang: GAUSAH BACOT LO ANJING COUPLE LO NGGAK REAL. 

God, please, BAEKHYUN SAMA CHANYEOL JUGA NGGAK REAL KAMPRET! HALU LO! 

(tarik napas dulu) 
(stretching dulu bentar) 


Gue yang awalnya cuma baca tweet temen gue yang komplain sola betapa menyebalkannya EXO-L Indonesia di beberapa konten yang dia baca hanya sekadar penasaran aja. Kadang-kadang gue konfirmasi lagi ke dia, apa sih yang terjadi sampai dia bisa ngetweet kayak gitu. Dan pas gue baca, oh ya memang ini orang nyebelin. But tapi yaudah karena itu nggak bersinggungan langsung sama gue nggak akan gue komentarin. 

Sekali lagi, gue adalah orang yang terbuka kalau lo mau berdebat ayo berdebat. Tapi kalo lo nggak mau berdebat dan maunya cuma ngatain dengan kata-kata kasar doang... oke, baik, akan gue tanggapi semampunya. WKWKWKWKWKWKWKWKWKWK 

Serius, gue kalau nggak yang merasa terganggu banget dengan sesuatu gue nggak akan komentar dan ikut campur. Karena gue tahu betapa orang gampang banget ke-trigger di media sosial (nggak cuma EXO-L doang) karena mereka nggak tahu konteks dari tweet yang gue tulis kayak gimana karena mereka cuma baca dari RT-an doang atau dari QRT-an doang. Tapi suatu hari, gue ke-trigger sama tweet yang minta SM ngebubarin SuperM dan minta Baekhyun sama Kai keluar dari SuperM. 

Kayak... 

ANJING, NI ORANG PADA KENAPA DEH?! 

Karena kesel gue baleslah pake huruf besar semua. Dari situlah mulai rame. RAME BANGET WOOOYYY SAMPE HARI ITU GUE YANG TADINYA NGGAK MAU BUKA TWITTER DI LAPTOP SAMPE HARUS BUKA LAPTOP BUAT BALAS-BALASIN SEMUANYA SATU-SATU. 

Sebenarnya gue males. Tapi jujur, orang-orang kayak gini nggak bisa dibiarin. Mereka harus ditanggepin biar mereka setidaknya belajar sesuatu dari obrolan itu dan sama-sama ngerti maunya apa dan maksudnya apa. Tapi sialnya WKWKWKWKWKWKW MEREKA KEPALA BATU. Ujung-ujungnya perdebatannya muter sana sini nggak jelas. 

Sebenarnya yang paling bikin gue kesel sama EXO-L adalah cara sebagian mereka memandang kasus pernikahan Chen. Guys, GROW UP! OPPA BUKAN PUNYA LO DAN NGGAK AKAN PERNAH JADI PUNYA LO! Satu-satunya hal yang bisa lo lakukan sekarang adalah support mereka dengan apapun keputusan mereka. Selama mereka masih bisa berkarya, bermusik, dan berbahagia, itu yang paling penting. BUKAN MALAH BIKIN PETISI NGELUARIN CHEN DARI EXO. 

(tarik napas lagi) 
(emosi udah ke ujung rambut nih gue) 


Sama yang paling nyebelin kalau udah ngomongin soal Chen adalah orang-orang yang masih denial sama pernikahan dia. Kalau semisal ada yang nge-tweet soal “ADUH PAPAH MUDA” atau “YA AMPUN UDAH JADI SUAMI ORANG” terus lo bakalan diserang dengan dalih “GAUSAH BAWA-BAWA KEHIDUPAN PERSONAL CHEN KALO LAGI NGOMONGIN EXO”. 

Wait... WHAT????? JADI MENURUT LO EXO NGGAK PERSONAL DI HIDUP DIA?! Ok. Gue bisa terima kalo Chen mungkin melihat EXO sebagai pekerjaan dan kehidupan profesional dan bukan kehidupan personal. Tapi... kok jadi bertolak belakang gini????? BUKANNYA LU SEMUA YANG MEROMANTISASI KEDEKATAN DAN PERSAUDARAAN EXO, TAPI SEKARANG KENAPA LO MENERAPKAN STANDAR GANDA SOAL ITU?! 

WAH KESEL GUE. 

CHEN NIKAH ITU PERSONAL. YA EXO JUGA PERSONAL. Okelah gue gak apa-apa kalau lo punya pandangan yang berbeda soal itu. TAPI GAUSAH NGURUSIN DAN NGATUR-NGATUR ORANG LAIN MAU NGE-TWEET APA DEH. ITU SUKA SUKA ORANG. ITU AKUN-AKUN ORANG. DAN SEKALI LAGI KALO LO GAK SUKA SAMA TWEET-NYA LO TINGGAL MUTE ATAU BLOCK. Hidup orang itu nggak ada urusannya sama hidup lo dan bukan berarti orang itu juga nggak suka sama Chen atau EXO kalaupun mereka ngetweet ADUH PAPAH MUDA. 

(ujung rambut gue mulai terbakar emosi) 

Dan yang terakhir sih, yang baru-baru ini kejadian, yang bikin gue bener-bener eneg banget sama EXO-L YOROBUN UGGGHHHH DULU PERASAAN PAS MASIH DIPANGGIL EXOFANSYOROBUN GAK PERNAH DEH SAMPE SEGININYA. 

Ya memang masalah akan muncul kalo fandom makin gede. Makanya gue abis ini mau ngefans sama Anna Maria Orozco aja gak mau jadi EXO-L lagi. Tetap sayang EXO tapi nggak mau jadi EXO-L lagi. 

Jadi gini ceritanya... 

Lo pasti ngeh sama isu soal Chanyeol yang beredar belakangan ini. Yang katanya ada mantan pacarnya nge-spill soal kejelekan Chanyeol dan sebagainya dan sebagainya. 

Lalu kemudian SM nggak mengeluarkan statement apa-apa soal itu. 

Lalu kemudian, SM ngeluarin statement tapi masalahnya beda akun terjemahan beda cara menerjemahkan. Yang jelas inti dari statement SM adalah “we have no official statement”. Gue nge-tweet lah beberapa soal itu: 


Di tweet di atas yang pengin gue sampaikan sebenarnya sudah jelas. Ini boleh disebut sotoy, tapi yang gue perhatiin memang SM tuh kalo sama isu yang bener-bener nggak penting banget buat dikomentarin, dia nggak akan komentar. Ketika SM bilang mereka belum ada pernyataan resmi, ya seperti yang gue bilang itu: 1. Berarti emang belum dibahas, 2. Atau memang nggak ada rencana untuk dibahas karena apa? KARENA NGGAK PENTING. 

Lalu gue nge-tweet lagi: 


Dan tweet inilah yang kemudian cukup rame. 

RAME DIKATAIN WKWKWKW. 

“OH MENURUT LO JADI CHANYEOL NGGAK PENTING?!?!?!?!” 

Yang jelas-jelas sekali lagi itu komentarnya aja sudah keluar dari konteks yang gue maksudkan. Pengin gue bilang “BUKAN CHANYEOLNYA YANG NGGAK PENTING, MALIH, TAPI KASUSNYA YANG NGGAK PENTING-PENTING BANGET BUAT DITANGGEPIN. KARENA MEMANG INI KASUS HALU.” 

Tapi akhirnya gue nggak jadi balas itu karena gue terlalu disibukkan dengan hal lain (karena hari itu gue lagi kerja juga sih). Dan sejak tweet itu mulai banyak di-RT, ramelah itu twitter gue isinya caci makian orang-orang. 

Caci makian EXO-L. 

Di sinilah gue jadi kayak... wait, guys, ini bisa lho sebenarnya kita berdiskusi dengan balas-balasan tweet dan bertukar pikiran. 

Tapi alih-alih bertukar pikiran, yang dikirim ke gue isinya: TOLOL, GOBLOK, TOD, KONT*L. 

Wow. 

WOW! 

YANG TERAKHIR GAUSAH DISEBUT KE GUE JUGA ANJING GUE JUGA PUNYA KON*OL LO GAK PERLU MEMPERTEGAS. 

Tapi tweet di atas nggak serame tweet di yang gue bilang “Kalo lo mau boikot SM terus lo mau lihat EXO gimana caranya bray?” 

KWKWKWKWKWKWW GUE MAU KETAWA DULU BENTAR. 

Karena mereka balasannya semua seragam: YA PAKE MATA MASA PAKE KUKU. 

Di situlah gue rasanya pengin terjun dari Burj Khalifa sambil nyanyi El Dorado. 

Nenek-nenek besok meninggal juga tahu ngeliat itu pake mata. 

Sigh. 

Mereka bahkan nggak mencoba untuk “read between the lines”. Temen gue sampai DM ke gue karena dia gemes dan dia nggak mau balas di tweet gue itu mungkin takut diserang. Temen gue bilang gini, “INI ANAK-ANAK GAK PERNAH DENGER YANG NAMANYA JYJ APA YA? SEENAKNYA AJA LAGI NYURUH BIKIN MANAJEMEN SENDIRI? DIKIRA GAMPANG?! KALO ONE MAN AGENCY ITU GAMPANG, YOO JAE SUK GAK BAKALAN MASUK FNC LAGI SETELAH BIKIN ONE MAN AGENCY!” dan gue cuma bisa ketawa aja karena temen gue ini tipe yang kalem berhijab gitu tapi ketemu sama gue bawaannya hati gue juga adem (dan pas dia masih kuliah di Korea gue selalu nyempetin buat ketemu dan diajak makan sama dia huhuhu dia yang pertama nganterin gue ke COEX pas pertama kali gue ke Korea di tahun 2015). Gue cuma bilang “NIS SABAR ALLAH BERSAMA ORANG-ORANG YANG SABAR.” 

(ya gak gitu sih obrolannya itu cuma berlebihan gue doang tapi intinya soal one man agency dan jyj dan yoo jae suk itu kayak gitu) 

Gue sama sekali tidak mempermasalahkan kepercayaan diri EXO-L buat nyuruh EXO keluar dari SM dan bikin manajemen sendiri. Tapi HEY TOLONG DIPIKIRKAN JUGA INI BUKAN CUMA MASALAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN NGERTI GAK SIH. IHHH PENGEN GUE JEWER RASANYA ITU KELOPAK MATA PAKE TANG BERACUN. 

Jujur, gue pernah di-bash sama orang dengan kata-kata sopan dan itu jauh lebih sakit daripada dikatain goblok, tolol, tod, dan kon*ol. Dan itu terjadi sama gue waktu Kris dan Tao keluar dari EXO. Tapi apa yang terjadi kemaren bikin gue sadar bahwa fandom ini sudah terlalu toxic. Fandom ini mungkin sudah sebesar itu dan merambah ke masyarakat di bawah umur yang mungkin masih pakai seragam sekolah. Dan fandom ini sudah bikin gue ilfil. 

Gue sudah suka EXO sejak EXO bahkan baru rilis teaser Kai dan terserah lo mau menilai gue ngomong kayak gini minta dianggep sunbaenim atau apa bebas terserah lo. Tapi gue udah suka EXO sejak EXO bahkan belum debut dan gue nggak pernah semalu ini jadi bagian dari fandom. All those years.... WKWKWKWKWKWK Duh! Rasanya bener-bener kembali ke masa-masa di mana EXO gak usah terkenal deh. Fansnya dikit aja deh! Udah flop aja nggak apa-apa tapi pemasukan stabil deh! (LHA GIMANA FLOP TAPI STABIL)

Dan ya, cukup sudah. I love EXO, but I love myself more. I don’t want to be a part of a fandom yang isinya orang-orang toxic yang bawaannya emosiaaaaaaaaan terus. This might sounds like me drawing that ‘playing victim’ card but whatever. Gue jengah sama fandom ini dan untuk sekarang gue mau udahan dulu. 

No longer an EXO-L. 

Don’t want to be part of a toxic fandom 

Kasih tahu gue kalo kondisi sudah membaik dan gue akan kembali dengan senang hati. 

But for now, bye! 

Nggak ada yang berubah gue akan tetap spazzing wkwkwkwk tapi gue udah melepaskan label EXO-L itu.

Sekali lagi, ini hal yang terjadi sama gue. Nggak semua EXO-L toxic. Tulisan gue hanya mewakili diri gue sendiri, tidak mewakili siapapun. 

This fandom supposed to be fun and “WE ARE ONE” but hell yeah, sekarang ganti aja slogannya jadi WE ARE (AT) WAR! 

Gue akan introspeksi diri. Mungkin sebenarnya gue yang toxic dan fandom ini harus bersyukur karena gue akhirnya nggak jadi bagian dari mereka lagi. 

Still love EXO, still a fan, but I AM NOT EXO-L ANYMORE. 

Dan menulis 12 kata di atas bener-bener bikin gue lega. 




Share:

0 komentar