• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Berharap setinggi-tinggi langit itu memang salah. Apalagi berharapnya sama SM Entertainment. Hanya karena mereka bikin video klip ‘View’-nya SHINee jadi bagus banget, bukan berarti video-video klip artis lain yang ada di bawah manajemen mereka juga akan sebagus itu. Permakluman sedikit, tolong untuk tidak memasukkan ‘Devil’ ke dalam kasus ini karena review ini ditulis jauh sebelum ‘Devil’ dirilis.

Masalah terbesar SM kadang-kadang adalah bahwa mereka tuh sering banget bikin ketimpangan antara grup yang satu sama grup yang lain dari segi video klip. Yang pada akhirnya membuat mereka dapat tuduhan “menganaktirikan” salah satu artis mereka.

Memang sih, keputusan untuk bikin MV dengan konsep science fiction, fantasy, drama atau kotak indomie itu semua berkaitan dengan budget yang dipunya manajemen. Atau mungkin lebih spesifik lagi budget yang dipunya sama artis yang bersangkutan. Makanya nggak usah heran kalau f(x) selalu dekat dengan predikat “anak tiri” karena memang mereka selalu dapet video klip yang begitu-begitu aja.

Alasannya cukup simpel: grup ini nggak punya pemasukan yang sebegitu banyaknya untuk dibuatkan video klip yang terkesan “modal”.

Nuff said.
*
*
Ya... tapi semua itu memang rahasia perusahaan. Ya SM juga nggak bakalan blak-blakan ngomong ke publik kalau “Tadinya sih, kita mau bikinin f(x) video klip yang #kekinian gitu dan konsepnya IMAX 3D dengan kamera supercanggih dan efek-efek luar biasa. Tapi sayang sekali yah, rencana hanya tinggal rencana. Maklum, f(x) masih kere.”

Biasanya walaupun MV-nya superbiasa dan membosankan, manajemen akan tetap mengeluarkan press release dan bilang semacem, “f(x) mau comeback nih, lagu barunya fresh dan nunjukkin warna musik f(x) banget! Dan tentu saja lebih baik dari yang sebelumnya. Tunggu aja!” seperti itu. Walaupun pada akhirnya itu hanyalah, apa sih, yang biasa anak-anak Kpop sekarang sebut dengan “Media Play” atau simpelnya “kata-kata manis dari manajemen buat publikasi artisnya semata”.

Kenapa kata-kata manis? Karena seringkali para kenyataannya nggak sebagus itu. Iya sih, ada beberapa yang memang worth to wait dan worth to believe gitu kalo lagi baca berita. Tapi karena kita lagi ada di topik f(x), sering banget SM tuh nge-troll parah. Kenyataannya nggak sebagus itu, enggak selayak itu untuk ditunggu-tunggu, enggak semenarik itu untuk dilihat.

Tapi waktu ‘Red Light’ bagus sih. Berhasil sih. Nah semoga di comeback mereka yang berempat nanti—oh, Sulli bye! Finally... tak ada yang menggantung di antara kita ya kelar semua urusan—SM mempersiapkannya dengan sebuah kemasan menarik sebagai re-branding dari f(x) dengan formasi baru.

Seperti halnya SNSD yang akhirnya mendapatkan momen re-branding mereka lewat ‘Party’.
*


Gue sekilas denger soal proyek baru Agnes Monica (atau sekarang lebih akrab disebut dan ditulis AGNEZ MO—walaupun gue lebih suka Agnes Monica sebenarnya karena lebih berkesan di hati) yang mau mengumpulkan beberapa artis muda dan bikin sebuah grup musikal. Salah satu temen gue yang dekat dengan industri musik bilang kalau Agnes mau bikin proyek ala ala 'Glee' gitu.

Excited? Mungkin iya. Waktu pertama kali temen gue ini nyebut 'Glee' gue sedikit excited karena gue suka 'Glee'. Tapi ketika mendengar siapa saja yang terlibat (atau yang jadi personel) proyek ini, gue rasanya antara mau guling-gulingan di rel kereta atau pengen jambak rambut Barrack Obama.

“Iya Ron jadi ada Aliando, Nikita Willy, Rassya sama Calvin Jeremy yang bakalan gabung di proyek musikal ini,” katanya pada suatu hari yang cerah di kantor yang dingin.

“Sebentar... SIAPA AJA?!” gue menelan ludah sambil nyatok bulu kaki.
“Ron, lo nggak kepikiran buat ngelirik AOA? Liat deh, dia konsepnya mirip-mirip EXO gitu! Jadi mereka malaikat yang jatoh dari langit ke bumi,”

Kira-kira begitu kata salah seorang teman yang mention-nya masuk ke tab notifikasi Twitter gue di sekitar tahun 2012. Ketika membaca itu, gue sedikit mikir juga. AOA mirip sama EXO? Bagian mananya? Orang jelas-jelas beda, gitu!

AOA kan konsepnya malaikat. Sementara EXO jelas-jelas setan penghancur ketentraman dunia dan akhirat. Bagian mananya yang mirip. Jelas-jelas setan dan malaikat itu dua hal yang berbeda.

*Ahem*
*

*

*
(90% Curhat, 10% Review)

Perubahan itu sebenarnya baik. Tapi kadang-kadang, kita sebagai manusia yang punya ego agak susah menerimanya. Alasannya bisa macam-macam. Salah satunya mungkin karena sudah terbiasa dengan sebuah kondisi yang sudah berjalan selama ini.

Semua orang bisa berubah tanpa aba-aba. Ujug-ujug udah beda aja, padahal kayaknya kemaren nggak gitu. Semua orang tiba-tiba aja bisa jadi nggak seperti sosok yang kita kenal dulu. Tapi ya... dunia memang semengejutkan itu. Sama kayak kita nggak pernah tahu siapa yang akan mati duluan, apakah mereka yang sudah lanjut usia atau kita yang masih remaja berdosa.

Kita? ㅋ Lo aja kali Ron, sama sumpit bambu.

Gue inget banget waktu itu gue sedang menunggu-nunggu berita Luhan keluar dari EXO. Tepatnya 30 September 2014. Soalnya, abis konser EXO di Jakarta tahun yang sama, udah kedengeran rumor kalo Luhan mau keluar. Walaupun banyak yang nggak percaya (atau mungkin lebih ke denial) tapi gue kayak yang “Ya tinggal nunggu gong aja dipukul,” gitu.

Beberapa saat sebelum gue tidur di malam tanggal 29 September, gue entah kenapa berpikir kalo besok pagi pasti akan ada berita yang mengejutkan.

Eh bener aja. Ternyata beneran ada. Tapi bukan Luhan.

Jessica Jung.
Sudah sekian lama sejak gue me-review MV. Rasanya sedikit aneh dan gimana gitu kalo sekarang tiba-tiba gue kembali dengan postingan baru. Terlebih itupun bukan postingan soal artis SM, seperti biasanya. Hehehe Coba lihat berapa banyak artis SM yang sudah rilis apa-apa baru dan gue cuekin? Sedih aja.

Tapi anyway, gue akan berusaha mengejar segala ketertinggalan itu dengan format review yang baru. Enggak akan seperti biasanya dan gue harap tidak akan membosankan. Semoga. SEMOGA. Semoga ke depannya akan semakin banyak postingan di blog ini.

Kali ini gue tertarik untuk membahas girlband pertama Woollim Entertainment, Lovelyz. Biasanya yang pertama-pertama gini seru buat dibahas. Dulu gue pernah bahas NU'EST ketika mereka pertama debut. Lalu kemudian C-Clown. Enggak ada salahnya kalo bahas grup baru, kan?

Iyain aja. Biar cepet.
*
*
*
(superlong post again)


2014 ini kayaknya SM nggak mau berenti bikin kaki fans melemas. Bayangin aja, dari tanggal 1 Januari sampai ini udah abis Lebaran, dunia persilatan masih aja heboh seakan nggak ada istirahatnya. Hati dan pikiran fans udah lebam-lebam, luka-luka, sobek-sobek. Tapi, nggak ada pun yang mau berhenti dari dunia penuh kebahagiaan namun mematikan ini.

Ya, emang sih ini berlaku buat yang SM Biased doang. Buat orang yang emang suka sama semua artis SM, nggak peduli mau fandomnya apa juga. Gue, biarpun menyatakan diri sebagai EXOLOVE tapi secara umum emang udah SM Biased. Jadi mau gimanapun, kabar seputar anak-anak SM akan mempengaruhi hidup gue sedikit atau banyak. Jadi ya gitu lelahnya dobel.

Kalau dibilang multifandom sebenarnya gue nggak. Gue tetep stick to EXO (dan Super Junior kalo inget). Tapi kalau suka, ya suka sama semuanya. Suka bukan berarti masuk ke fandom. Ya gitu pokoknya.

Belum lagi satu masalah 15 Mei kelar, muncul lagi masalah baru di bulan Juli. Belum lagi masalah yang katanya pacaran sembunyi-sembunyi tapi malah nge-date dengan begonya di open car. Tauklah.... Entah apakah masalah di bulan Mei dan Juli ada kelanjutannya atau enggak, tapi semuanya seakan tertutupi oleh empat potong kue bernama Red Velvet, Taemin dan Henry. Tapi disini kita cuma akan membahas Red Velvet saja.

Debut Red Velvet memang awalnya rada-rada tidak dimulai dengan sebuah start yang nendang. Di tengah masa promosi f(x), manajemen langsung ngumumin debut girlband baru. Nggak lama setelah pengumuman girlband baru (dan anehnya jelang hari debut si girlband baru), SM ngumumin hiatusnya Sulli.

Ya gimana orang-orang nggak pada mikir, "Halo? Ini apakah semuanya berhubungan?"

Nggak bisa dibilang nggak berhubungan. Mereka datang dari manajemen yang sama. Kalau satu artis bikin nama manajemen jadi agak miring, artis lain mau nggak mau harus mau untuk balikin jadi lurus. Bukan nge-judge siapa-siapa, tapi ini cuma contoh.

Tapi mungkin banyak (gak kali ini lo doang Ron) yang mikir, kenapa harus Red Velvet?
 *
*
Apa yang gue tulis di bawah ini hanyalah sekedar sotoy semata. Ini hanya sebatas pemikiran dangkal aja yang tidak berlandaskan apa-apa (halah).
(I remind you, this post is tooooooooooo long)
*
*
Memang harus diakui, perilisan album 'RED LIGHT' memang menarik untuk disimak. Enggak cuma masalah perubahan konsep yang dilakukan oleh kelima membernya secara individual, f(x) secara grup, tetapi juga kenyataan bahwa album ini mungkin bisa jadi album terakhir f(x) dengan member lengkap.

Oke, sebagai fans yang bahkan belom punya nama, kenyataan ini tentu sangat pahit buat semuanya yang udah nge-stan f(x) walaupun enggak sejak debut mereka. Kabar hiatusnya grup ini tentu membuat banyak orang bakalan patah hati.

Seperti gue misalnya. Mungkin elo juga?

Walaupun SM hanya menyatakan bahwa,"Sulli istirahat untuk sementara, empat member lainnya akan tetap aktif di panggung SMTOWN dan kegiatan individual (dengan kata lain tidak di depan layar kaca sebagai f(x),"

Tapi, seberapa lama sementara itu? Seberapa banyak kesempatan kita melihat f(x) di SMTOWN? Yah... kecuali mungkin lewat fancam yang bisa terbilang juga nggak terlalu memuaskan.

Gue adalah tipikal fans yang lebih suka nonton idola gue tampil di acara-acara musik di setiap comeback mereka. Jadwalnya sudah jelas. Keberadaan videonya juga bisa dibilang sudah jelas. Gue bukan orang yang sesuka itu sama fancam. Bahkan fancam untuk grup yang gue anggap sudah paling gue freak-in (bahasa apa ini) aja gue kadang males nontonnya.

Oke, kesampingkanlah dulu masalah hiatusnya f(x) dengan setidaknya menikmati dan mengapresiasi album terakhir (coret) terbaru mereka ini. Karena kontroversi hiatusnya sepertinya setara dengan kenikmatan albumnya.
*
Nggak semua grup yang memutuskan untuk berubah image itu berhasil. Ambil contoh misalnya C-Clown dan HISTORY, dua grup favorit gue yang musiknya ketika debut terbilang original dan nggak ngikut-ngikut aliran sesat lagu KPop pada masanya. Lagu-lagu mereka sangat asik, beda, punya daya tarik tersendiri dan terasa fresh di telinga. Tapi ketika mereka mencoba untuk pindah haluan ke yang lebih mainstream, jatuh.

C-Clown comeback lewat single 'Justice' awal tahun ini dan menurut gue lagu itu semacem main-main. Memang, awalnya gue excited karena mereka sudah lama nggak comeback kan ya terus tiba-tiba ngumumin mau rilis single. Tentu semua orang juga excited kalo ngefans. Tapi ketika denger lagunya dan mereka beralih ke hip hop, menurut gue agak nggak cocok.

Mungkin selama ini memang gue sudah terbiasa dengan C-Clown yang punya konsep beda itu tadi. Jadi ketika mereka berusaha untuk terlihat sama dengan grup kebanyakan, gue jadi ngerasa aneh. Karena itu gue nggak suka. Buat gue, perubahan image C-Clown dari awal debut sampai album 'Shaking Heart' kemudian comeback dengan image baru di 'Justice' itu gagal.

Demikian hal-nya dengan HISTORY. Bedanya, HISTORY buru-buru taubat sebelum terjerumus ke jalan suram mainstream (hmm C-Clown baru comeback lagi sih dan sepertinya belom taubat walaupun lagunya lebih bagus dari 'Justice').

Gue tahu, grup ini di-backing oleh salah satu produser dan salah satu penulis lirik yang paling oke seantero Korea. Tapi bukan berarti paling oke, nggak pernah gagal juga. Menurut gue, HISTORY sudah sempat jatuh ketika comeback dengan album mini pertama mereka 'JUST NOW'.

HISTORY debut dengan 'Dreamer' dan itu bener-bener breathtaking. Lagunya bagus, konsepnya beda dan image yang mereka tampilkan ke depan publik di awal itu kuat banget, tapi nggak hip hop. Dan ditengah-tengah para rookie seangkatan mereka yang punya genre sama kayak BTS (ambil contoh), mereka terbilang beda.

Yah... walaupun nasib juga beda sih. Dengan konsep anti-mainstream yang digunakan HISTORY mereka ternyata dapat fans yang jumlahnya lebih sedikit dari BTS. Mereka nggak se-booming BTS, to be very honest.

Tapi itu seharusnya bukan jadi masalah karena menurut gue, setiap idola KPop itu punya momennya sendiri untuk mencapai puncak. Dan alangkah akan jadi kerennya kalo HISTORY mencapai puncak tidak karena lagu-lagu mainstream, but stick with their original concept.

Di 'Tell Me Love', HISTORY terlalu loncat jauh dari bayangan gue. Kemana itu orang-orang kece dengan jas dan kemeja? Kenapa jadi malah pake baju elektrik warna-warni dengan konsep MV kotak indomie yang terlihat biasa-biasa aja? Lagunya gue akui emang bagus dan tetap ear-catching karena balik lagi ke yang kayak gue bilang tadi, mereka di backing sama produser dan penulis lirik paling oke. Tapi gaya mereka saat itu menurut gue jatuh dari 'Dreamer'.

Disitulah gue merasa HISTORY gagal mempertahankan diri mereka sebagai sebuah grup idol yang beda. Sampai akhirnya mereka taubat (sekali lagi ini beneran taubat) ketika merilis 'Blue Spring'. GILA! 'What Am I To You' bisa gue sebut sebagai lagu terbaik dari mereka setelah 'Dreamer'.

Sudah nggak ada lagi sok-sok hip hop, tapi mereka kembali dengan Latin Pop (which is jarang dipake sama gurp KPop) dan jadinya oke banget! Sebuah gebrakan dari sebuah grup rookie. Musik yang beda dengan daya tarik yang beda dan berani beda. Tahun ini mereka comeback lagi dengan 'Psycho' YANG SEMAKIN KEREN! Serius kalian harus liat! HAHAHAHA

Inilah kenapa gue lebih suka mendengarkan lagu-lagu mereka ketimbang BTS misalnya (tapi 'Haruman' sama 'No More Dream' bagus by the way. Gue cuma nggak masuk dengan musik BTS yang rap cepet, too much hip hop for me). Tapi nonton 'Weekly Idol' mereka lucu HEHEHEHEH
*
*

SM ngumumin comeback f(x) disaat yang tepat. Dikala dahaga sedang benar-benar parah karena EXO lagi jarang tampil di TV karena memang lagi sibuk konser. Beberapa member mungkin memang eksis, tapi yang lainnya jadi jarang keliatan. Dan disaat dahaga karena memang lagi puasa.

Ada yang superbeda dari comeback f(x) di tahun ini. Mereka kembali dengan konsep dan image yang benar-benar baru dan entah bagaimana nggak terlihat seperti f(x). Baguskah? Atau justru malah jadi nggak bagus?
*
Setelah lebih dari dua minggu, gue pikir kabar ini akan dilupakan banyak orang. Tapi ternyata nggak. Ini terlalu sakit untuk beberapa orang dan terlalu membahagiakan untuk orang-orang yang lainnya. Jadinya nggak bisa dilupakan begitu saja.

Kamis (19/6/2014) itu seharusnya jadi hari yang nggak istimewa. Hari lain yang biasa aja di kantor terlebih karena hari itu gue masuk pagi (kalau gue masuk pagi, gue bisa jalan dari kosan jam 6 dan sampai kantor sebelum jam 7 walaupun sering juga sih terlambat). Ngantuk selalu jadi masalah gue di pagi hari. Terlebih rasa enggan untuk meninggalkan kasur itu membuncah sesaat sebelum kaki melangkah ke kamar mandi. Everyone's problem.

Nggak ada yang istimewa karena pagi itu mata gue bener-bener nggak bisa tertolong lagi. Malamnya gue begadang nonton 'How To Train Your Dragon 2' sama Ajie, Afif, Dito dan mbak Septi. Belum lagi masalah MEIS yang cukup bikin kerjaan gue jadi bertambah dua kali lipat setidaknya satu hari sebelumnya.

Yah. Kamis pagi seharusnya jadi Kamis yang biasa. Kalau saja nggak ada artikel menarik yang datang dari Baekhyun dan Taeyeon.

Tarik napas dulu. Hembuskan.

Lalu tertawa.

"Is this even real?"

*
So the girls are back with new album!

Oh ya, mini album sih lebih tepatnya. Ada yang kesel karena cuma mini album? Ada. Gue sendiri awalnya juga rada-rada heran kenapa mini album sih...?

Udah lama banget sejak 'HOOT' di 2010 itu, SNSD nggak pernah lagi ngeluarin mini album Korea, tapi langsung album full gitu kan. Ya, sebagai fans sih emang lebih puas aja rasanya kalo langsung full album.

Kali ini kalo gue bilang fans SJ sangat beruntung, boleh dong? ㅋㅋㅋㅋ Coba liat, dari awal, Super Junior nggak punya mini album kecuali sub-unitnya. Seru ya? Hahaha

Tapi kalo dipikir-pikir, ya mungkin wajar mini album. Persiapannya makan waktu yang (bisa jadi) nggak terlalu banyak. Kalo diliat dari banyaknya konser, perilisan album dan single di Jepang, syuting video klip Jepang, dan apalah lainnya, jadi ya, mungkin SM mikirnya, mini album dulu deh.

Pas 'I Got A Boy' dulu seinget gue nggak terlalu banyak gonjang-ganjing jelang perilisan album. Tapi kali ini ada aja gitu yang bikin albumnya jadi semakin hot dan membuat fans juga rada sebal. Mulai dari apa itu namanya, pengunduran tanggal rilis, insiden iTunes 19 Februari, dan sebagainya.

Tapi ya... apapun itu, gue sih mikirnya tetep akal-akalan SM aja biar heboh. Sengaja ataupun nggak sengaja, orang akan ngomongin terus. Kalo diomongin terus, jadi rame kan. Kalo rame, jadi bikin penasaran, akhirnya orang donlot deh, beli deh, hehe kira-kira.

Kali ini SNSD sekali lagi ganti profesi. Setelah sebelumnya mereka jadi manekin jadi-jadian, terus berubah profesi jadi sailor-woman, kemudian jadi sharp-shooter, pernah juga jadi pramugari, ternyata belum ada satupun pekerjaan itu yang bisa menghidupi mereka dengan layak.

Kebutuhan dan tekanan hidup membuat sembilan member ini harus nyari pekerjaan baru. Kebayang nggak ribetnya? Nyari pekerjaan buat satu orang aja udah susah, gimana buat sembilan orang?

"Kamu pindah kerja, aku juga pindah kerja," susah ya. Tapi Alhamdulillah mereka berhasil menemukan pekerjaan yang layak dan kesembilannya pindah profesi bersama-sama. Setelah tidak bisa hidup layak sebagai patung di toko baju dan sebagai pramugari, mereka pun memilih menjadi dokter.
*
*
Waktu ngeliat kondisi festival Pink A dan Pink B dari atas sore ini, gue bersyukur nggak jadi beli tiket Pink. Kayaknya gue nggak bakalan sanggup berhadapan dengan para SONE yang ada di bawah sana. Pink A dari kejauhan bener-bener keliatan padet banget sementara di Pink B juga padat di bagian depan tapi bagian belakang masih ada space kosong buat duduk-duduk nongkrong sambil ngopi-ngopi.

Peraturan pertama kalau mau nonton di festival selain kondisi harus fit adalah memang datang sepagi mungkin. Kalo misalnya ada tiket fast track, mending ngutang buat beli tiket fast track deh. Apalagi kalo konsernya kayak SNSD kemaren. Atau konser grup yang memang fandomnya besar banget. Kalo nggak gitu, siap-siap jadi bandeng presto di antara para fanboy.

Gue sendiri waktu ngeliat langsung shock banget. Mungkin karena konser SNSD kelas festivalnya cuma dibagi dua, jadi penumpukkannya berasa banget. Kalo pas Super Show 4 kan dibagi ke dalam box-box tuh, nah jadi kuotanya emang udah pasti segitu jumlah orangnya. Nggak berasa penuhnya. Jujur gue sendiri nonton di Box C masih bisa tuker posisi pas EXO-M perform sama temen gue. Masih bisa yang bernapas lah istilahnya. Walaupun di belakang gue cewek-cewek pada nyuruduk kayak banteng teriak teriak "MAJU! GESER MAJU!"

Orang kalo udah gila emang nggak bisa diapa-apain lagi. Badan gue udah nempel sama pagar waktu itu tetep aja disuruh maju. Kenapa nggak sekalian aja mereka suruh gue duduk di pangkuan bapak security.
*
Waktu pertama kali tahu SNSD bakalan ke Jakarta buat konser tunggal, gue semacem nggak tahu bagaimana harus mendeskripsikan jedak jeduk di hati. Rasanya seperti ada naga berterbangan dan bertelur di dalamnya. Biasanya kalau konser artis-artis SMTOWN di Jakarta gue pasti langsung yang heboh. Nggak perlu mikir lama-lama untuk memutuskan buat beli tiketnya. Nggak perlu yang pergulatan batin dulu. Pokoknya selama ada uang, langsung beli.

Itulah yang terjadi ketika konser SMTOWN September tahun lalu. Dengan mengumpulkan sisa-sisa uang beasiswa (tolong yang ini jangan ditiru kecuali kalo bener-bener-bener-bener-bener-bener kepepet dan kondisi gue saat itu gue (paksakan) seperti itu), sisa-sisa royalti novel (jangan tanya novel apa) dan sisa-sisa tabungan jualan pulsa, akhirnya tiket festival bisa kebeli juga saat itu. Perjuangannya bener-bener berasa.

Tapi setelah memutuskan untuk tidak menonton konser Super Show 5 Juni lalu, gue sudah mulai bisa mengatasi jedak-jeduknya. Naganya udah nggak bertelor lagi di dalam hati gue tapi sekedar buang air kecil. Separo bersyukur, separo lagi mungkin prihatin. Karena semakin kesini, kok passion gue untuk heboh-heboh berKPOP sedikit demi sedikit berkurang. APAKAH INI ARTINYA AKU SUDAH DEWASA?! OH TIDAK AKU TIDAK MAU DEWASA! AKU MAU JADI PETERPAN! #abaikan Walaupun sebenarnya itu adalah pertanda baik ya, karena pastinya akan bisa lebih menghemat uang kalau benar-benar keluar dari lingkaran setan ini. (Walaupun sekarang gue tetep bertahan. Jangan tanya kenapa).

Waktu wawancara kerja di kantor gue dulu pas awal-awal wisuda, gue sempat dikasi pertanyaan, momen apa yang paling nggak bisa kamu lupain sejauh ini. Gue jawab: Konser SMTOWN.

*
Kalau mau bilang SM itu PHP, gue setuju. Setuju banget. Kita bisa lihat bagaimana SM sangat niat mempersiapkan sebuah video yang mereka sebut dengan 'Art Film' tapi terasa sangat 'kosong' saat merilis video musik. Haruskah kita komplain soal ini lagi dan lagi? Kayaknya setiap kali rilis video musik, bahasan ini terus yang jadi topik utama. 'Bakalan bagus gak?' 'Bakalan out of the box gak?' (dalam hal ini box maksudnya bener-bener box-kotak), 'Bakalan cuma joget-joget depan tembok doang nggak?' Yang gitu-gitu.

Padahal kalau seandainya SM mau aja sedikit berbaik hati..... AHHHHHHH apalah arti fans yang selalu menuntut, membeli CD, menonton konser, heboh di twitter, nonton MV ratusan kali, tapi ujung-ujungnya di next comeback nggak ada yang istimewa dari segi MV dan teknik pengambilan gambar. Cuma bisa nerima, menikmati lagu, dan paha-paha wajah cantik yang bergelimpangan.
*

Seneng banget rasanya ngeliat f(x) kembali menggeliat-geliat di atas panggung setelah sekian lama sejak 'Electric Shock' mereka sibuk dengan kegiatan off-air. Musim panas (di belahan dunia lain) tahun 2013 ini memang bisa dibilang jadi musim panas paling heboh buat industri musik K-Pop. Ya nggak sih? Semua berkumpul di satu panggung. Mulai dari yang sebelumnya nggak pernah di kenal sampai yang memang sudah ditunggu-tunggu banget.

Sejak awal Juni gue memang cukup intens bongkar-bongkar berbagai macam situs K-Pop dan mengikuti banyak berita dari mereka. Karena itu gue juga jadi update soal lagu-lagu K-Pop yang sebelumnya padahal boro-boro didengerin, ngelirik aja udah kayak males banget gitu. Tapi.... Apalah daya, persaingan yang semakin ketat di industri musik Korea Selatan ini membuat grup-grup semakin kreatif dalam mencipta lagu, dance dan mengonsep video musik mereka.

Belakangan gue bahkan agak heran kenapa gue jadi suka banget sama dua lagu terakhir yang dirilis B.A.P. Bahkan gue jadi seneng dengerin Infinite. Ya sebenarnya sih gue nggak bermasalah karena sejauh ini gue masih tahu batas-batas kehidupan indah ini (maksudnya masih bisa membatasi diri buat nggak terlalu ngefans-ngefans banget karena gue tahu itu membawa mudarat buat gue haha). Baguslah akhirnya gue bisa kenal grup di luar SM yang selama ini menyelimuti bagaikan pelukan Lucifer.

Seperti halnya tahun lalu, setelah EXO debut (tahun ini comeback), yang paling dinanti-nantikan adalah f(x). Tentu saja. Jadwalnya sudah berurutan dan akan selalu seperti itu. Ketika f(x) mengumumkan diri mereka akan kembali ke panggung musik, gue jadi mikir aja. Kayaknya, f(x) sama lamanya dengan EXO nggak comeback, tapi kenapa pas EXO orang-orang pada meraung-raung sih.

Kemudian mikir.

Oh ini semua salah agensi sebelah yang tiap bulan rilis lagu sementara EXO nggak. Peternakan kelinci tetangga sebelah ladangnya subur banget sementara EXO harus nunggu waktu dulu berubah dari alien jadi serigala. Transformasinya cukup memakan waktu. Menyesuaikan emosi selama pancaroba.

But anyway, its time for f(x) (ノ´ヮ´)ノ*:・゚✧*・゜゚・*☆♫ !!!!
*
*
Kembalinya grup-versi-cewek-dari-SHINee ini sebenarnya gue harapkan seheboh SHINee dengan 'Misconceptions'-nya awal tahun ini. Soalnya, dibandingkan dengan semua grup yang ada di SM yang selama ini gue ikutin, f(x) adalah satu-satunya grup cewek yang bisa memberikan harapan sebuah konsep out of the box. Walaupun pada akhirnya tetep inside the box. MV-nya maksud gue. Tapi kita bahas itu nanti.

Yang menarik dari comeback kali ini, tentu saja teaser fotonya. Gimana nggak? SM berhasil mengumpulkan dua fandom jadi satu dan mengadu domba keduanya dengan sebuah foto manis bagaikan gula merah ini.
*

'S4 perform di GanCy 31 Maret 2013 tuh!'
*
Kira-kira itulah yang gue baca di twitter, suatu weekend panjang hari Jumat. Kalau nggak salah sih waktu itu yang mention gue ada S4 di GanCy adalah kak Nuri dan dia juga mention Gilang. Akhirnya gue pikir karena gue emang nggak punya acara weekend panjang ini yaudah mending gue ke GanCy aja. Lumayan juga nonton S4 gratisan trus bisa nonton anak-anak Dance Cover juga, pikir gue. Walaupun gue sebenarnya cuma pengen liat S4 sih, kalo yang lain-lain yaudah sambil nunggu sambil seseruan aja. Gue coba cek-cek siapa aja performers-nya dan menemukan nama-nama Dance Cover kayak Anonymous (yang pas pertama kali baca langsung 'Oh ini pasti EXO!') trus juga ada cover MBLAQ yang namanya YBLAQ yang lumayan terkenal dan salah satu member-nya gue kenal. Walaupun mungkin dia gak inget gue kenal sama dia. Padahal anak UI juga. But anyway, gue ajak Gilang buat ke Gancy karena kalo pergi sendiri kok ya kayaknya garing. Lagipula gue butuh temen sorak sorai pompom membahana. Dan Gilang adalah satu-satunya yang available waktu itu.
*
Permasalahannya adalah cuma satu sih: Gilang adalah laki-laki paling ngaret sedunia. Kalo misalnya lo mau pergi sama Gilang, trus acara lo misalnya jam 12 siang, means lo harus berangkat paling nggak 2 jam sebelum acara dimulai kan karena kita nggak pernah bisa mengira-ngira lalu lintas Jakarta. Nah berarti paling nggak lo harus berangkat jam 10. Tapi  kalo misalnya lo pergi sama Gilang, lo nggak bisa bilang ke dia 'Lang, kita ketemuan di depan Lawson jam 10 ya!' nggak bisa. Karena jam 10-nya Gilang itu berarti jam 4 sore. Jadi, kalo mau bikin janji ketemu jam 10, lo harus bilang ke dia 'Gilang, ketemu jam 4 subuh ya di depan Lawson.' Fix.
*
*

*
Hari ini hari Kamis dan nggak tahu kenapa gue tidur nyenyak sekali malam sebelumnya. Sejujurnya gue belum bisa membiasakan diri untuk tidak begadang dan tidur cepat setiap harinya, tapi mau nggak mau memang harus di biasakan. Mulai hari Senin kemaren, gue aktif kerja kantoran. Haha... Agak-agak aneh sih menyebut diri sendiri sebagai pegawai sebuah perusahaan penerbitan sementara kayaknya mental gue dari jaman kapan nggak pernah lepas dari main, tidur, makan, download, main, main, karoke, makan, main, main dan tidur. Ya... proporsi tidur dengan mainnya memang kontras karena pada kenyataannya gue adalah orang yang jarang tidur. Tepat waktu. Hahaha....

Tiga hari pertama di kantor bener-bener bikin pusing. Bukan karena gue jenuh, bukan, tapi karena kondisi tubuh yang belum menyesuaikan diri. Biasanya kan gue akan tidur kalau tubuh gue memaksa gue untuk tidur dan itu bisa kapan aja dan jam berapa aja, tapi sekarang, kalo siang bolong atau jelang-jelang sore tubuh minta tidur, nggak bisa diturutin karena jelas lagi di kantor kan. Makanya karena belum terbiasa ini gue jadi suka pusing sendiri. Pusing dalam arti kata yang sesungguhnya.
Mungkin banyak dari kita yang kadang agak males baca lirik lagu Korea. Bisa jadi karena emang males, bisa jadi karena nggak bisa baca tulisannya, bisa jadi karena emang cuma sekedar suka sama lagu, tau lagunya kayak gimana trus udah. Buat gue, membaca lirik lagu Korea itu selain belajar kata-kata baru dalam bahasa Korea dan bagaimana menulis dan mengucapkannya, tapi juga membuat gue mudah mengerti lagunya maunya seperti apa. Seringkali gue harus menyukai sebuah lagu terlebih dahulu sebelum kemudian mencari liriknya. Sebut saja lagu-lagu IU kebanyakan kasusnya kayak gitu. Tapi siapa sangka ketika lo pertama kali membaca lirik lagu yang juga pertama kali lo dengerin kemudian lo bisa suka? Nah itu kejadian sama gue waktu gue pertama kali baca dan denger lagu Cherry Blossom Ending-nya Busker Busker.

Nah berangkat dari pengalaman gue itu, karena kemaren kasusnya lagu I Got A Boy ini susah di mengerti dan ditangkap sebenarnya maunya apa karena tempo yang berubah-ubah itu, membaca lirik bisa jadi sebuah cara paling mudah buat mengerti. Mungkin buat yang fluent dengan bahasa Korea mereka nggak perlulah ya mengandalkan orang untuk men-translate lagu itu terlebih dahulu. Tapi buat kita yang awam, jelas kita butuh para translator itu. Dan berterima-kasihlah pada mereka karena dengan adanya mereka, tembok penghalang bernama 'perbedaan bahasa' itu bisa kita hancurkan dan akhirnya kita bisa mengerti dengan baik lagunya apa setelah di translate ke bahasa Inggris (atau Indonesia, tapi jarang, dan buat gue pribadi--dengan tidak menurunkan rasa bangga pada bahasa Indonesia--agak aneh).
*
*

*
Ketika drama teaser I Got A Boy dirilis, pastinya semua orang akan penasaran dengan dance teaser-nya akan seperti apa. Jelas kan kalo boy atau girl grup Korea tanpa dance dengan gerakan-gerakan enerjik rasanya kayak ada yang kurang. Rasanya tuh kayak Suju tanpa Hangeng, Kibum dan Siwon. Ada yang nggak sempurna gitu loh hidup. Nah, di MV Dancing Queen bagian belakang-belakang kan udah ada sedikit preview tuh lagunya kayak gimana. Biasanya kan SM kalo ngeluarin bocoran audio untuk lagu terbaru artisnya pasti bagian yang paling 'ngena' yang paling 'racun'. Walaupun tetep durasi kurang ajar. Tapi ternyata emang bener firasat awal gue kalo highlight di lagu I Got A Boy ya bagian setelah 'A-YO STOP LEMME PUT IT DOWN ANOTHER WAY' kemudian musik dugem itu. 

Satu kata aja: AWESOME!
*

*
Postingan Lama Beranda
Lihat versi seluler

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Juni (1)
      • So... Where Am I Now?
  • ►  2024 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • So... Where Am I Now?
  • Mimpi Buruk
  • Super Junior ACHA: Review Saya
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

ronisnowhere

Black-and-White-Minimalist-Coming-Soon-Instagram-Post-2

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes