• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
UTS selesai... rasanya seperti terjun dari tebing curam terus kecebur di lautan dalam persis adegan Bella Swan di film New Moon. Lega, walaupun sebenarnya UTS adalah belum seberapa karena masih ada UAS yang menanti. UTS kali ini kayaknya sudah terbiasa dengan soal-soal ujian. Saya ngerasa kayak gitu. Nggak lagi yang terlalu mengejar nilai, iri-irian sama temen yang lebih bagus nilainya atau banyak jawabannya, nggak lagi seperti itu. UTS kali ini semuanya berjalan natural saja. Bener-bener asik. Nggak perlu stress karena jawaban saya sedikit dan jawaban dia banyak. Semuanya nyaman dan tenteram...

UTS selesai bukan berarti nggak belajar lagi. Masih banyak pelajaran yang harus di mengerti terutama Tata Suara dan Tata Cahaya. Huff... dua pelajaran itu rasanya membayangi setiap langkah kehidupan saya. Walaupun kesempatan saya untuk menjadi seorang Audio-Man sedikit kabur karena kondisi pendengaran saya yang budeg ini, tapi menjadi Penata Cahaya masih bisa lah... Setidaknya nggak ada hubungannya sama pendengaran. Paling-paling mata siwer karena sering di depan lampu. Hahahaha... Dua mata kuliah itu bener-bener butuh perhatian lebih. Tapi bukan berarti yang lain nggak. MPS, DDL, dan ANTROP masih mengancam kehidupan IP saya. Kenapa sih harus ada mata kuliah wajib dan pilihan itu? Aahhh... booorrriing banget. Serius. But yeah, hidup memang sudah ada yang mengatur, termasuk kuliah.

Proyek UIFEST akhirnya kelar. Meskipun banyak banget masalah yang akhirnya membuat masing-masing dari anak-anak IKP jadi kayak menghindari yang lain. Termasuk saya. Sempat beberapa kali menghindari beberapa teman-teman yang saya anggap masih sensitif dan harus dijauhi untuk sementara waktu. Untuk menenangkan pikiran mereka, untuk menenangkan pikiran saya. Kalau sama-sama emosi, ujung-ujungnya bakalan ngok lagi. Males lah berantem-beranteman, kayak anak kecil.

Malam ini harusnya ke Rasuna Epicentrum, katanya Ryan tampil di sana barengan SAMAN UI. Keren pastinya... pengen nonton, cuma gatau apakah ada tiket on the spot. Yah, udah telat juga sih udah jam segini. Semangatlah buat teman-teman SAMAN UI. Semoga bisa memberikan penampilan terbaiknya. Yay!
Lama rasanya nggak nulis, dan sekarang kembali lagi dengan tulisan-tulisan yang nggak cuma absurd, tapi juga pengalaman yang rasanya nggak masuk akal. Hahaha... Sebenarnya biasa aja sih, cuma beberapa minggu ini, saya mengalami hal-hal yang bisa dibilang menghebohkan, menyakitkan, menyebalkan, dan semuanya. Bukan masalah kebijakan publik ataupun keputusan pemerintah yang menye-menye, bukan juga masalah presiden yang katanya tukang curhat, tapi ini masalah kepribadian. Tsah...

Belakangan ini Indonesia lagi banyak banget ya kedatangan tamu tak diundang. Selain kerusuhan di jalan Ampera dan Tarakan, juga banjir bandang yang menelan ratusan korban di Wasior Papua sana. Sedih banget rasanya. Kalau masalah kerusuhan, jelas yang salah adalah manusia yang menjadi provokator, bener nggak sih? Semacem itulah... cuma kalau masalah bencana alam, itu kayaknya kesalah manusia yang bodoh dan kurang ajar.

Gue nggak akan membahas itu lebih lanjut, biarlah itu ditulis di blog yang memang menulis tentang hal-hal yang bermuatan berita. Hohoho...

Sudah dua minggu lebih laptop saya menginap di rumah sakit. Bukan rumah sakit Omni ataupun rumah sakit Medistra, tapi di rumah sakit Acer. Sedih banget setengah semester ini tanpa Eci. Setelah kemaren sempat kepikiran buat menjual Eci, tapi nggak jadi karena ada orang yang mau membantu. Seorang malaikat cantik. Hmmm... Alhamdulilah Eci nggak jadi lepas dari pelukan, hanya saja malah stres dan akhirnya dia minta diganti mesinnya. Kasihan sekali... Jadilah belakangan ini saya repot banget menyiapkan tugas pake laptop orang, ditambah lagi proyek novel saya jadi terhambat padahal belakangan ini lagi produktif-produktifnya. Nggak bisa kalau nggak ngetik di Eci. Rasanya ide yang sudah seharusnya di tuliskan nggak mau keluar. Penulis manja... cuma mau bagaimana lagi? Rasanya Eci adalah suatu kebutuhan, teman, sahabat, pacar yang nggak bisa ditinggalkan ataupun digantikan dengan laptop-laptop lain.

Nggak ada Eci, artinya banyak yang tersendat-sendat. Termasuk rencana untuk mengikuti UIFEST. Biasanya kalau urusan film, saya paling semangat! Mulai dari nulis skrip sampai apa-apanya saya mau bantu. Tapi semenjak Eci pergi, jadi nggak ada gairah buat mengerjakan apapun. Karena nggak ada fasilitas yang mendukung. Dan terakhir yang bikin rebek banget adalah bagian capturing. Diantara laptop-laptop anak IKP yang ada, yang bisa digunakan untuk capturing adalah laptop saya dan laptop Dila. Satu merek, tapi beda tipe. Cuma ya sebagian besar sama. Dan cuma itu yang bisa digunakan buat mengcapture. Pernah nyoba pake laptop lain, entah USB-nya tidak berfungsi, atau memang laptopnya tidak mendukung. I don't really understand.

Tanpa ada Eci, itu artinya harus ada ijin dari Dila untuk menggunakan laptopnya. Dan itu bisa berarti memperpanjang jam kerja... Kenapa? Karena laptop adalah barang yang sangat pribadi. Saya juga kalau laptop dipinjem, pasti ada rasa yang nggak enak. Antara takut bakalan hilang, cacat atau rusak dan takut akan kebanjiran virus. Entah kenapa itu selalu membayangi saya. Mungkin itu juga yang dirasakan Dila sebelum kami memutuskan untuk meminjam laptopnya. Maklum. Saya sangat maklum akan hal itu... Tapi sekarang masalah sudah selesai. Masalah yang lain pastinya muncul dong, yaitu adalah syuting yang kemarin bisa dibilang gagal dan harus di ulang. Selamat!

Masalah syuting kelar, masalah yang lain masih ada...

Satu minggu ini saya merasa sangat tidak nyaman. Baik itu ada di kampus, ataupun di kosan. Entah karena apa saya nggak tahu. Bisa jadi ada suatu hal buruk yang terjadi di rumah, bisa jadi juga suatu hal buruk akan terjadi pada saya. Dan salah satu penyebabnya adalah karena birokrasi peminjaman alat di kampus yang sangat merepotkan saya dan teman-teman. Wuih... waktu saya ketemu sama dosen yang bertanggung jawab atas alat itu, darah sudah mendidih banget. Di jatuhin mentah-mentah, man! Parah banget deh... ceritanya panjang dan itu mungkin akan jadi episode tersendiri.

Hal lain yang bikin nggak enak hati adalah masalah teman-teman saya yang selama ini paling dekat di IKP. Beberapa hari yang lalu masalah-masalah sepele yang sebenarnya nggak perlu sampai bikin canggung-canggungan gini datang. Karena emosi berlebihan, karena ego berlebihan, bisa juga karena memang ada rasa kesal yang berlebihan. Mulai dari kereta telat, tugas MPS yang nggak kunjung datang, merembetlah ke mana-mana. Emosi yang dari awal sudah ada ditambah dengan masalah-masalah lain bisa jadi masalah besar kan? Dan kemarin, temen-temen saya bete, dan saya juga jadi ikutan bete (sama mereka). Hahaha... Karena saya merasa kebetean itu sudah berlebihan (atau mungkin cuma perasaan saya karena mereka merasa itu wajar), saya kirim SMS lah ke mereka. Minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan berusaha untuk menghilangkan rasa ego masing-masing agar kita semua bisa satu langkah. Dan karena SMS itulah, saya disidang dan mereka merasa saya salah mengartikan kebetean yang terjadi waktu itu. Baiklah saya terima dan saya minta maaf... Tapi yang bikin bingung adalah, salah satu dari mereka marah karena tidak ditulis namanya di sebuah curhatan... Oh Tuhan... Nggak ngerti...

Masalah lain?

Masih ada... cuma agak males buat menceritakannya. Jadi sebaiknya baca langsung aja di curhatan teman saya ini: http://nalinkinomoto.wordpress.com/2010/10/12/a-story-about-life-and-life/

Semuanya jelas disitu... Terima kasih. Hahaha...

Dan untuk orang yang fotonya ada di bawah ini:
Photos by yeppopo.wordpress.com


Selamat!


Apa sebenarnya definisi cinta itu? Kalau gue yang di tanya, maka gue akan menjawab pertanyaan itu dengan jawaban versi gue. Mungkin orang lain punya versi yang beda, tapi kalau seandainya pertanyaan itu ditanyakan ke gue, maka gue akan menjawab kalau cinta itu adalah perasaan dalam hati, yang berteriak-teriak ketika kita melihat dia ada di depan kita, yang tertawa bahagia ketika dia tertawa di depan kita, yang bersorak ramai ketika dia memegang tangan kita, yang berlari sambil menangis ketika dia memerlakukan kita dengan buruk. Versi gue cinta itu seperti itu. Dan berhubungan dengan cinta yang kali ini gue tulis, gue akan menceritakan kisah seorang teman yang jatuh cinta pada teman sekelasnya sendiri, hanya saja dia nggak bisa benar-benar memiliki orang itu.

Temen gue itu bernama Nura. Dia adalah mahasiswa salah satu universitas terkenal di Indonesia. Sekarang dia sama dengan gue, masuk semester tiga. Dia pernah cerita ke gue tentang seseorang yang entah kenapa dulu nggak pernah sama sekali kepikiran buat suka, tapi sekarang tiba-tiba aja jadi suka. Cowok itu bernama Rayi.

Nura dan Rayi kenal sebelum mereka masuk universitas itu. Sewaktu pengumuman penerimaan dan nama-nama siswa yang diterima ada di sebuah situs, iseng-iseng Nura mencari nama itu di Facebook. Awalnya memang dia tidak menemukan nama Rayi, tetapi malah menemukan nama teman-temannya yang lain. Tetapi ketika dia bergabung di grup universitas itu, dia menemukan nama Rayi di sana. Iseng-iseng sekali lagi dia mengirim friend request untuk Rayi dan beberapa jam kemudian Rayi menerima permintaan menjadi teman Nura. Nura tidak pernah melihat wajah Rayi karena Rayi pada saat itu menggunakan profile picture artis luar negeri yang dia sendiri tidak tahu. Kebiasaan Nura, dia tidak pernah bisa menahan rasa penasaran. Dan karena rasa penasaran itulah dia membuka tab photos di facebook Rayi dan melihat-lihat fotonya. Tetapi tak ada satupun ditemukan foto Rayi. Mungkin karena Rayi baru membuat akun facebook sehingga fotonya tidak terlalu banyak. Nura menyerah... Mungkin dia akan melihat wajah Rayi ketika bertemu di kampus. Huff... Nura tidak puas. Karena dia ingin lebih dekat dengan orang-orang yang satu jurusan dengannya, dia akhirnya mengirimkan message ke inbox facebook Rayi dan meminta nomor handphone Rayi. Dan senangnya, Rayi membalas message itu dan memberikan nomor handphonenya pada Nura. Yay!

Sesampainya di kampus pada masa ospek, Nura mencari-cari Rayi. Dia tidak menemukan satupun anak bernama Rayi di sana sampai akhirnya secara tidak sengaja ada dua orang cowok yang sedang berdiri di belakangnya dan saling memperkenalkan diri. Dia mendengar seorang cowok memperkenalkan dirinya dengan Rayi Al Habsyi. Spontan Nura menoleh dan dia melihat wajah Rayi untuk pertama kalinya. Komentarnya saat itu: biasa saja.

Tidak mau munafik, Nura memang selalu melihat cowok dari tampangnya terlebih dahulu sebelum akhirnya mengenal hatinya. Dan waktu itu dia tidak ada rasa sama sekali pada Rayi. Sampai akhirnya satu semester berlalu dan mereka memilih program studi yang sama dan satu kelas...

Rayi adalah anak yang baik, ramah dan selalu mau membantu. Selain itu Rayi juga adalah cowok yang aktif berorganisasi. Pergaulannya luas dan anaknya sangat supel. Dia memiliki banyak teman, termasuk juga teman wanita. Beberapa kali Nura memerhatikan teman-teman cewek satu jurusannya tebar pesona ke Rayi dan sangat jelas sekali kalau temannya itu menyukai Rayi. Tetapi Rayi selalu menanggapi mereka dengan bercanda dan dengan jokesnya yang jayus tapi terkadang juga bikin ketawa.

Memerhatikan Rayi setiap hari membuat Nura terbiasa dengan adanya Rayi di kelas. Dia bahkan merasa kalau kelas terasa sangat berbeda dan sepi jika Rayi membolos karena suatu aktifitas organisasi ataupun karena sakit. Nura merasa kalau ada Rayi, maka dia bisa tenang. Kenapa? Karena wajah teduh Rayi bisa menenangkannya sekalipun Rayi sering menggodanya dan membuatnya kesal.

Sekarang, ketika gue menulis cerita ini, Rayi dan Nura sudah bersama sekitar satu tahun lebih. Mereka sudah menghabiskan waktu di kelas bersama lebih dari enam bulan. Banyak tugas dan proyek dan mereka lakukan bersama dan itu terkadang membuat rasa malas belajar Nura teratasi dan dia menjadi lebih semangat dalam kuliahnya.

Ingin sekali Nura mengatakan perasaannya pada Rayi, tetapi Nura memercayai tradisi kuno kalau cowok-lah yang harus mengatakan perasaan terlebih dahulu pada cewek. Bodoh... memang. Tetapi mungkin memang itu yang terbaik. Kenapa? Karena jika Nura mengatakan perasaannya pada Rayi, maka Nura akan sakit hati. Karena Rayi sudah punya pacar dan mereka sudah sangat dekat sekali. Nura sudah tahu, entah sejak kapan dia tahu, tetapi sejak dia tahu bahwa Rayi ternyata sudah punya pacar, harapan Nura untuk menjadi kekasih Rayi-pun hilang. Sebagai cewek, menurut Nura, adalah hal yang sangat penting untuk menjaga perasaan cewek lain juga. Termasuk menjaga perasaan pacar Rayi. Meskipun Rayi dan pacarnya menjalani hubungan jarak jauh, bukan berarti itu menjadi kesempatan untuk Nura mencuri hati Rayi. Bukan... Nura bukan orang seperti itu. Nura bukan cewek seperti itu.

Sekarang, yang bisa dilakukan Nura adalah diam. Diam-diam dia mencintai Rayi. Diam-diam dia memerhatikan Rayi. Diam-diam dia mencuri pandang ke Rayi di setiap mereka duduk bersebelahan. Diam-diam dia tersenyum melihat Rayi yang sedang tertawa. Diam-diam dia tertawa melihat tingkah Rayi yang konyol. Diam-diam dia senang memerhatikan punggung Rayi ketika Rayi duduk di depannya dan memunggunginya. Diam-diam dia senang memikirkan kalau suatu saat dia dan Rayi akan menjadi sahabat baik. Diam-diam dia senang bisa menikmati perasaannya yang berteriak-teriak ketika Rayi secara tidak sengaja memegang tangannya. Diam-diam dia senang bisa mendengarkan kata demi kata yang terucap dari mulut Rayi. Diam-diam dia menikmati perasaan ini, perasaan mencintai Rayi diam-diam...

Kalau tadi cinta versi gue adalah perasaan dalam hati, yang berteriak-teriak ketika kita melihat dia ada di depan kita, yang tertawa bahagia ketika dia tertawa di depan kita, yang bersorak ramai ketika dia memegang tangan kita, yang berlari sambil menangis ketika dia memerlakukan kita dengan buruk. Maka cinta versi Nura adalah perasaan bahagia ketika kita diam-diam menyukai seseorang.

Cinta Nura memang bisu, karena dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tetapi kebisuan dan dengan cara diam-diam itulah yang membuat cinta yang dirasakannya itu membahagiakannya.

Nura sering memerlihatkan foto Rayi ke gue. Dan menurut gue, Rayi memang adalah sosok yang teduh dan pastinya baik. Dan yang selalu gue katakan ke Nura adalah: bahwa kalau memang dia untukmu, maka Tuhan akan memberikannya untukmu. Kalau dia memang bisa memberikan kebahagiaan untukmu, maka Tuhan telah menyiapkan rencana besar antara kau dan dia. Dan kalau memang dia diciptakan Tuhan untukmu, maka suatu saat kau akan bersamanya.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • Girls' Generation: "I Got A Boy" Music Video Review Saya!
  • Superstar SMTOWN Tips & Trik: Jual Kartu yang Numpuk
  • On Repeat: Billkin (I Told Sunset About You OST)
  • EXO K: HISTORY Music Video REVIEW SAYA!
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes