• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
23:45 Waktu Eci.
Now Playing di Winamp: BoA - Waiting.

Well, disinilah gue dengan berbagai macam keterpurukan dua minggu belakangan ini. Memandang kosong ke Eci yang sedang menampilkan status-status Facebook dari teman-teman gue di timeline. Bersamaan dengan itu gue juga menjadi silent reader untuk timeline di Twitter gue. Benar-benar nothing that I can do. Dua minggu belakangan ini adalah minggu-minggu terberat dalam hidup gue. Minggu-minggu gamang, galau, dan susah dijelaskan dengan kata-kata. Minggu-minggu dimana pikiran gue nggak bisa fokus ke satu hal bahkan untuk menyelesaikan satu bab di novel gue pun gue nggak bisa lagi sekarang. Minggu-minggu dimana otak gue penuh dengan pikiran tentang mommy, daddy, dan semua hal di rumah yang membuat gue semakin ingin untuk pulang. Terutama mom... hari ini gue baca sms dari kakak gue dan ngerasa terkutuk banget jadi anak. Ngerasa nggak pernah bisa bikin bahagia mom. Sementara dad sedang melanglangbuana entah kemana. Sedang menikmati dunia fana dan hitam bersama setan busuk itu. Dan gue disini, terpuruk dalam kesendirian gue. Terpuruk dalam pemikiran-pemikiran konyol tentang hidup. Terpuruk dalam masalah-masalah yang makin lama makin kabur ujungnya. Makin nggak jelas pangkalnya. Makin tidak terselesaikan.

Entah kenapa rasanya sangat sulit untuk menyembunyikan perasaan akhir-akhir ini. Di bagian jiwa gue yang satu, gue sibuk down karena nilai MPS gue yang D. Tapi disaat yang bersamaan, dia mencoba untuk tetap semangat dan terus berpositif thinking bahwa nantinya akan jadi lebih baik. Sementara itu di bagian jiwa gue yang lain, malah tidak bisa sama sekali berpositif tentang hal apapun. Bawaannya negatif mulu. Nggak pernah bisa tenang. Bahkan parahnya, gue sampai lupa kalau sebelum gue tidur gue sudah melakukan banyak hal. Gue bahkan lupa buat apa gue duduk di depan meja belajar. Gue bahkan lupa bahwa gue belum mengerjakan tugas...

Ya... Tugas... Selalu bertambah setiap harinya dan selalu membuat khawatir. Sebenarnya gue nggak perlu kali ya memikirkan ini sampai segitunya karena yang namanya mahasiswa pasti lah ada tugas. Tapi kok, dengan adanya tugas ini, ditambah lagi masalah A, B, C dan D yang belum selesai, rasanya khawatir terus ya? Nggak ngerti... Aish~ terkadang hidup jadi gue memang susah. Nggak pernah bisa santai... Selalu ingin jadi yang terbaik tetapi susah berusaha. Apaan tuh? Ngok banget lah...

Rasa kangen sama dad bertumpuk seiring dengan seringnya gue mimpiin dia. Gue bahkan sekarang sudah nggak tahu harus berekspresi seperti apa ketika orang-orang bertanya tentang dia. Yang bisa gue lakukan dengan muka bertopeng gue adalah tertawa dan menanggapi dengan becanda. Padahal di dalem hati nangis meraung-raung seperti serigala lapar. Munafik. Terkadang memang kita semua harus begitu. Kata Megumi, white lies. Nggak tahu deh apakah itu termasuk ke dalam white lies atau nggak...

Kegagalan apa lagi yang harus gue hadapi tahun ini? Gue nggak mau ngulang MPS tahun depan. Jujur aja... gue mau kuliah gue bisa berjalan beriringan dengan teman-teman gue yang lain. Nggak mau ada yang tertinggal. Karena akan sangat jauh berbeda rasanya jika tertinggal... Tapi kalau Tuhan menghendaki demikian? Well, tak ada yang bisa di katakan. Ada rahasia lain di sana. Tapi gue harus bisa untuk nggak mengulang. Amin...

Yang gue sesalkan sekarang adalah, kenapa gue nggak pernah punya keberanian untuk berhenti memikirkan orang itu? Setiap kali gue bersumpah kalau gue nggak akan lagi memikirkan dia, gue pasti terjebak dalam kata-kata gue. Dia pasti datang dengan pesona dan aura yang menakjubkannya. Yang bikin gue selalu saja terdiam dan berbisik dalam hati, "How I love you so much, but I can't do this anymore..." Tapi yang ada itu cuma sekedar kemunafikan dalam hati doang karena selanjutnya yang terjadi adalah gue selalu memikirkan dia. 

Hal lain yang gue sesalkan sekarang adalah kenapa gue masih belum bisa memperbaiki hubungan dengan teman-teman gue yang berkonflik itu? Bodohnya gue... kehidupan sosial ini yang bikin kehidupan pribadi gue kacau. Masalah-masalah yang intinya ada sama gue ini yang bikin gue jadi nggak bisa apa-apa. 

Hal lain lagi yang gue sesalkan sekarang adalah kenapa gue harus begini?

Nggak semua orang sempurna, mungkin gue bisa melarang orang untuk tidak iri, dendam, marah, dengki, tapi gue nggak pernah bisa melarang diri gue sendiri.

Gue iri sama temen-temen gue yang selalu bisa menghadapi hidup mereka dengan tenang, apa adanya, tidak terlalu mempermasalahkan sesuatu sementara gue nggak bisa kayak gitu. Dendam sama diri gue sendiri yang nggak pernah bisa berusaha maksimal. Marah, dengki...

Pada akhirnya gue harus mengakui kalau sekarang ( dan beberapa minggu belakangan ini ) gue adalah orang yang kalah...

-it feels like crying, or am I already crying? silly...-

SAMA, BUKAN CERITA CINTA--adalah sebuah film pendek karya anak-anak muda dari Industri Kreatif Penyiaran angkatan 2009 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Film pendek ini akan ditayangkan di acara UI FESTIVAL 2010 pada tanggal 16 November 2010 di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia mulai dari pukul 10.00-17.00 WIB.

Film pendek SAMA, BUKAN CERITA CINTA ini telah berhasil masuk ke dalam jajaran 10 besar film terbaik versi UI FESTIVAL 2010 setelah melewati penjurian yang begitu ketat oleh 4 juri yang terbaik di bidangnya, yaitu Armantono, Penulis skrip (Opera jawa, Love is Cinta, dll), Jajang C Noer (Artis senior Indonesia), Iman Brotoseno (Sutradara Iklan, admin bicarafilm.com), Sheila Timothy (Produser film Pintu Terlarang).

Terinspirasi dari ciri Indonesia yang paling khas, MULTIKULTURALISME, film pendek ini mencoba untuk menunjukkan bahwa Indonesia dengan keberagaman yang dimilikinya bisa menjadi sesuatu yang kokoh. Dalam film pendek ini diperlihatkan bahwa sesungguhnya pondasi bernama Multikulturalisme yang menopang berdirinya bangsa Indonesia ini adalah sesuatu yang berharga yang harusnya disebut dengan kekayaan dan kekayaan itu harus dijaga oleh semua rakyat bangsa ini, apalagi oleh anak muda. Dan di film pendek ini, kita bisa melihat, bahwa sesungguhnya sebuah kenyataan Mulitkulturalisme dan perBEDAan mempunyai kata lain yaitu SAMA.

Film ini berkisah mengenai 3 orang anak muda yaitu Abim (Abim Aji Akbari), Tora (Tomy Rado P. Sinaga), dan Budut (Budi Utomo). Mereka adalah mahasiswa biasa yang tinggal di satu kos-kosan. Sekalipun bersahabat, ketiganya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, Abim adalah seorang Betawi, Tora pemuda Batak asli, dan Budut berasal dari Jawa Tengah. Suatu hari kehidupan ketiga mahasiswa itu dikagetkan dengan berita “Abim patah hati, ditolak cewek”. Tidak mau kalah, Tora dan Budut pun kemudian menceritakan juga pengalaman mereka ditolak cewek. Ternyata ada kesamaan dari ketiga cerita mereka, mereka ditolak karena budaya mereka masing-masing terlalu melekat dengan karakter mereka dalam menyatakan cinta. Hingga akhirnya mereka menemukan cara untuk berdamai dengan kenyataan tersebut. Ingat, ini bukan cerita cinta, ini kisah tentang persahabatan tiga budaya.

Nah, buat lo yang pengen tahu kayak apa filmnya, nih bisa tonton dulu :)



Nah, kalau udah nonton, buka deh pagenya SAMA di www.bicarafilm.com, trus, tinggal VOTE! Petunjuknya ada di sana bagaimana cara voting dan sebagainya :)

Di film ini, gue bukan jadi artis dan pemainnya, berhubung muka gue nggak mendukung sama sekali untuk jadi pemeran, jadilah gue cuma orang di belakang layar :p gue di sini berperan sebagai Editor. Dan, yah, namanya film indie, masih amatir dan masih perlu belajar banyak. Kritik dan Saran yang membangun pasti akan selalu diterima. Kalau mengkritik tanpa memberi saran, sepertinya itu agak ngok gimana gitu. Hahaha...

Dukung film kami, Tunjukkan bahwa kita satu, kita sama, kita sama-sama VOTE FOR SAMA!
Beberapa minggu setelah balik ke Depok tanpa Eci, rasanya hampa banget karena nggak ada temen nulis lagi. Padahal belakangan itu produktif banget pikiran-pikiran dan ide-ide buat cerpen. Cuma karena Eci sakit, yah jadi kesimpen dalam otak aja. Tapi ada beberapa notes yang gue tulis di sela-sela kesibukan. Hahaha... Iseng juga sih, cuma kok lama-lama ketagihan ya? Notes ini gue post di Facebook karena berhubung saat itu nggak bisa ngeblog.

Dia. Untuk saat ini. Tiga belas tahun lagi? Akankah masih dia?

by Ronzzy Kevin on Sunday, October 17, 2010 at 5:08pm
Pernah kudengar sebuah cerita,
tentang cinta seorang pemuda,
mengasihi seorang wanita,
cinta,
penuh cinta...

Saat ini mereka bersama,
jalani hari dan kasih berdua,
memadu cinta dan hari,
menyatukan dua hati,

Saat ini,
akankah abadi?
bagaimana dengan tigabelas tahun lagi?
masihkah ada cinta?
masihkan ada perasaan dihati?

Dia,
saat ini,
punya orang lain,
namun tigabelas tahun lagi,
dia mungkin akan sendiri,
akankah menunggu?
untuk apa...
tigabelas tahun lagi,
kalaupun dia sendiri,
mungkin hati ini bukan untuknya lagi...

dongsungsihaeminwon
GrueN Net, Kober
20 Oktober 2010 16.08 waktu Warnet.

Hanya,

by Ronzzy Kevin on Wednesday, October 13, 2010 at 9:50am
Hanya,

Aku,

Dia,

Entah bersama,

Entah berpisah,

Hanya,

Aku,

Dia,

Terlarang sampai akhir masa.

Sosok itu, ini.

by Ronzzy Kevin on Thursday, October 7, 2010 at 11:34pm
Awalnya, dia memang bukan siapa-siapa. Hanya sosok teman yang kukenal lewat jejaring sosial bernama Facebook. Tetapi setelah kenal dan bertemu, dia bagaikan sosok dewasa yang selama ini hilang.

Sedih sekali rasanya, ketika tahu dia ternyata bukan untukku. Hatinya sudah milik orang lain. Hanya saja... Jauh di sudut hati ini, tak peduli akan hal itu.

Jika dia ada, hati ini rusuh, meski tetap kuusahakan bersikap biasa.

Jika dia tak ada, hati ini rusuh, lalu bagaimana? Gelisah tak menentu.

Banyak kata terungkap tentang dia, tentang cinta ini dan perasaan itu. Tapi entah apakah sebanyak itu pula hal yang menjelaskan dia siapa.

Dia dekat denganmu, dia, mereka, kalian. Aku? Masih jauh.

Depok,
Kamar 071010
Dongsungsihaeminwon

Dia, dekat dan terlarang.

by Ronzzy Kevin on Tuesday, October 5, 2010 at 8:53pm

Hari ini, dia ada.
Wajahnya, walaupun tak sempurna, namun selalu memberikanku sedikit kekuatan. Untuk tersenyum, tertawa.

Hari ini, dia ada.
Bicara dengan orang lain, tak ku kenal, tapi ku cemburu. Tak ingin dia dengan orang lain. Hanya aku.

Hari ini, dia ada.
Keegoisanku muncul bagaikan alien menyerang bumi. Tak mau kalah, tak ingin kalah. Harus menang, harus berjaya.

Hari ini, dia ada.
Namun tak sedikitpun bisa aku milikinya. Tak secuil katapun bisa terungkapkan. Dari hatiku, dari mulutku.

Hari ini, dia ada.
Dia ada... Dekat... Sangat dekat, namun terlarang. Bukan hanya aku, tapi juga dia.

Depok, 051010
Kelas Pengantar Antropologi
DongSungSiHaeMinWon

Dia, Dirinya, Aku, Kebingunganku.

by Ronzzy Kevin on Sunday, October 3, 2010 at 4:43pm

Dan ketika pikiranku penuh dengan senyumannya, wajahnya, dan sinar matanya, aku tahu bahwa aku mencintainya lebih dari apapun. Aku merasa terikat, terikat oleh rasa yang tak seharusnya kurasakan. Rasa yang tak semestinya bersemayam dalam hatiku. Sekarang aku bingung. Bingung untuk menempatkan hati, jiwa, rasa, senyum, tawa, sedih ku. Jika dia ada, otakku seperti mati. Dan aku hanya bisa bicara dalam hati: tetap disana. Tetap ditempatmu. Tetap begitu, dan jangan pernah pergi.


Depok, 031010.
dongsungsihaeminwon

Labil juga ya ternyata gue? Gue bahkan nggak sadar itu sudah gue tulis dan pas di baca lagi, langsung mikir, "Kok bisa gue nulis yang begituan?" Hahaha Rasanya kalau lagi nulis itu kayak kerasukan setan. Otak berpikir, tangan nggak bisa berhenti menuliskan pikirannya. TOP banget deh ciptaan Allah...

-keep looking for what you want-

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Juni (1)
      • So... Where Am I Now?
  • ►  2024 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Devil' Super Junior dan 10 Cerita yang Super Mubazir
  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • Mimpi Buruk
  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • Dalam Mihrab Cinta--Sebuah Review
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

ronisnowhere

Black-and-White-Minimalist-Coming-Soon-Instagram-Post-2

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes