• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Kalo bahasa gampangnya sih, kita nggak akan bisa hidup tanpa teman. Kayaknya dari jaman kadal juga semua tahu itu. Sendirian emang sih nggak enak, terlebih lagi kalau kita berada di satu komunitas yang mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan orang lain dan akhirnya punya yang namanya teman. Teman bisa dateng dari mana aja. Teman bisa kita dapatkan dari mana aja. Teman dari kecil, teman pas SD, teman SMP, teman SMA, bahkan teman yang mungkin cuma sekedar kenal di Facebook atau Twitter, semuanya bisa disebut teman. Terkadang ini yang membuat konsep teman sendiri jadi agak kabur. Dulu kalau menurut pendapat gue, teman adalah orang yang ada di samping gue dan bisa gue ajak ngakak bareng pas lagi bete. Mungkin juga teman yang bisa gue ajak main UNO bareng atau sekedar ngopi di warung kopi dan makan di warteg. Kasarnya kayak gitu, karena, pemikiran anak kecil macem gue dulu dan gue rasa semua orang seumuran gue, yang namanya teman pasti harus terlihat dan jelas bentuknya. Mungkin itu kali ya yang bikin konsep teman jadi agak susah buat dimengerti? Karena terkadang ketika kita sudah yakin dengan konsep bahwa teman adalah manusia yang terlihat, bisa jadi muncul tiba-tiba sesuatu yang nggak kelihatan, yang nggak teraba, yang nggak bisa kita rasakan, tapi bener-bener terasa seperti teman. Gue misalnya, punya beberapa temen khayalan yang sejak kecil selalu menemani gue. Dan biasanya teman khayalan ini adalah idola idola masa kecil kita. Sebut saja Harry Potter kalo buat gue, dan yang sampe sekarang masih ya cuma itu karena Harry itu sosok yang bener-bener friendly banget. Kadang-kadang juga ketika teman yang seharusnya terlihat dan ada di dekat kita itu nggak bekerja sesuai dengan label TEMAN yang terikat di dirinya, teman khayalan ini sangat membuat kita merasa lebih baik. Tentu saja...

Sekarang semua bisa berteman lewat mana aja. Semua bisa berteman sama siapa aja. Tapi yang jadi pertanyaan, yang mana sih yang bener-bener temen dan yang mana yang cuma sekedar label doang?

Di sini ada dua kondisi,

Pertama, temen yang memang sudah kenal lama, dari TK mungkin? atau SD, SMP atau SMA. Teman kuliah atau teman kerja. Teman-teman ini termasuk teman-teman yang paling nyata. Beberapa kali mungkin ada kondisi dimana kita sama salah satu atau dua diantara mereka itu nyambung banget. Beberapa kali mungkin ada keadaan dimana dia sepertinya kok bener-bener temen kita banget. Kondisi itu yang pada akhirnya membuat kita nyaman, seneng, enak berteman dengan dia. Membuat kita yakin kalau nih orang emang bener temen gue banget deh! Tapi ternyataa balik lagi ke kalimat sebelumnya, beberapa kali, hanya beberapa kali, dan setelah waktu beberapa kali itu selesai, selesai juga pertemanan, hilang. Walaupun intensitas ketemunya sering, walaupun rajin ngobrol, rajin jalan, tapi kalau kenyamanan yang didapatkan cuma beberapa kali? Hmmm....

Kedua, temen yang nggak pernah ketemu sebelumnya. Sekedar ketemu di FB, Twitter, atau sekedar SMSan labil tengah malem. Tapi kalau sama temen yang ini, ada aja yang diomongin. Nyambung aja. Setiap kali di SMS atau twit2an, pasti ada aja bahan omongan yang rasanya nggak abis-abis. Kalau lagi bete, tinggal sms, mention atau wall. Kalau lagi pengen ngobrol, tinggal mention, wall atau SMS. Dan anehnya, nggak pernah ada kata beberapa kali kalo sama orang-orang ini. Pasti selalu bisa bikin nyaman. Gue punya pengalaman sama orang-orang yang sebelumnya gue nggak kenal (pernah juga gue cerita di blog) dan waktu ketemu, rasanya sudah kenal lamaaaaa banget. Orang-orang itu bener-bener bisa bikin gue nyaman kalo lagi ngobrol sama mereka, nyambung, karena ada yang dibahas, karena ada yang menyatukan kita. Oke mungkin ini terdengar berlebihan tapi jujur loh, bahkan cuma dengan sekali ketemu dan sisanya lewat twit atau FB, rasanya sudah lebih dari cukup. Apa mungkin karena mereka tidak pernah memberikan kenyamanan yang beberapa kali ya? Ya... pasti karena itu.

Berkaitan dengan kondisi kedua, gue punya temen juga yang kenal dari FB. Well, lagi-lagi kpop menyatukan kita kalau gue rasa. Dia fans shinee sama suju, gue juga suka dengerin lagu-lagunya shinee sama suju. Kita ketemu pertama kali waktu berencana jemput SHINee di bandara SOETTA yang akhirnya gagal 100% dan yang kedua waktu Korean Culture Day di UI. Kita kenal di FB sekitar satu tahun sebelum akhirnya ketemuan, tapi pas ketemu, nggak ada tuh rasa canggung sedikitpun, bener-bener rasanya udah kenal lamaaaaa aja, udah ketemu lamaaaa aja, padahal itu pertama kalinya tatap muka. Dan biasanya orang yang di FB atau di twitter kan nggak selalu sama kepribadiannya dengan kalo kita ketemu langsung, tapi terlepas dari itu, gue bisa aja gitu nyaman sama dia. Aneh... Tapi itu yang menurut gue Teman. Nggak pernah ketemu langsung, nggak pernah benar-benar berinteraksi secara tatap muka, tapi ketika mereka dibutuhkan, mereka selalu membuat nyaman.

Apa salahnya dengan teman teman yang kita bisa lihat dan rasakan? Apakah kita terlalu gengsi dan egois sama mereka? Apakah karena mereka terlihat jadi kita agak malu mengungkapkan apa yang kita rasakan? Karena ada tipe orang (gue salah satunya) yang biasanya lebih nyaman bercerita dengan orang asing, yang nggak dikenal, yang mukanya nggak keliatan. Ataupun lebih nyaman bercerita tanpa tatap muka, via sms, message, twitter dan semacamnya. Gue lebih suka orang baca tulisan gue dimana disitu gue bisa cerita panjang lebar dan gue merasa tenang dibandingkan dengan gue harus bercerita secara langsung dan mengharapkan tanggapan tapi orang itu malah nggak nanggepin. Alasan kenapa gue lebih suka orang baca tulisan gue adalah karena muka gue nggak terlihat sekalipun mungkin disitu ada fotonya tapi setidaknya nggak secara langsung.

Lalu sebenarnya apa itu Teman?

Kembali lagi ke pertanyaan itu. Apakah dia harus terlihat dan terasa? Apakah dia harus dekat? Apakah kita harus bertemu dengan dia setiap hari?

kalo gue ditanya yang begitu, gue akan jawab TIDAK.

Apa gunanya terlihat dan terasa, dekat, dan bertemu setiap hari kalau pada ujung nya tidak memberikan kenyamanan? Mending gue sama yang nggak terlihat, jauh, jarang ketemu tapi sangat membuat gue merasa punya teman.

Kata orang hidup ini memang nggak adil, ya gue setuju. Kenapa? Coba lihat ada berapa teman yang kita punya di SD sampai kuliah, mereka semua TEMAN kita kan? Tapi nggak semuanya bisa ngasi kita perasaan punya TEMAN.

Agak klise? Mungkin iya, karena gue malam ini lagi beteeeee banget. Temen gue cuma Ciera, kaoskakibau, facebook dan twitter.


Happy birthday mom!
Alhamdulilah tahun ini gue bisa ngasi surprise cake lagi buat mama. Hihiy... memang nggak ada yang sia-sia ya? Walaupun pulang dengan segala kekurangan, tapi hikmahnya adalah gue bisa merayakan ulang tahun mama. Seneng banget karena tahun ini dengan tart donut dari Mirasa Donut. Hihihi... big thanks buat om Darwis yang baik hati :)

Ultah mama tahun ini bertepatan dengan konser Super Show Super Junior yang di Singapore. Sumpah deh ya, gue udah bete seharian gara-gara ini. Entah karena gue nggak bisa nonton atau karena apa. Huff... iri banget sama yang bisa berdiri di depan panggung terus denger mereka nyanyi tiga puluh tujuh lagu. Gue mupeng... Apalagi tadi pas nonton Insert (ketauan suka inpotemen) Indra Herlambang bilang kalau dia bakalan terbang ke Singapore. Ah... tambah pengen jedotin kepala ke tembok sampe bocor terus lupa kalau gue adalah fans Suju. Sial... Kemaren juga gue sempat denger hoax kalau SuJu bakalan ngadain fans meeting di Jakarta kayak Kim Bum waktu itu, VVIP tiket nya 2 juta udah dapet tanda tangan sama salaman. Anjrot... kalo mereka nggak nyanyi, males banget bayar segitu. Jadi gue anggap itu hanya gosip murahan deh ah...

Seharian ini pala gue pusing banget. Huff... kayaknya gue kesambet deh, kalo kata orang sasak itu ketemuq. Haha... mitos sih, yang satu ini kayak semacem sakit yang disebabkan karena bertemunya atau disapanya roh kita oleh roh orang yang sudah meninggal dari salah seorang keluarga atau dari roh entah siapa yang bersemayam di rumah-rumah tua angker atau di kebon-kebon yang keliatannya banyak jin nya. Biasanya orang yang ketemuq akan mual-mual, pusing bahkan bisa muntah-muntah. Dulu pada awalnya gue sangat mempercayai mitos yang satu ini waktu gue masih anak-anak tapi sekarang gue tahu kalau ternyata yang namanya ketemuq itu tidak ada dan bukanlah suatu sains. Hehe... Karena kadang-kadang, pendapat satu orang dengan orang lain bisa berbeda soal roh siapa yang menjadi penyebab ketemuq ini. Mungkin ini juga dikarenakan sudah terlalu banyak anggota keluarga yang meninggal jadi agak rancu.

Penyembuhan dari ketemuq ini biasanya adalah dengan di ‘peretuq’. Gue nggak tahu bahasa Indonesia yang benarnya apa tapi peretuq menurut gue adalah proses mengeluarkan pengaruh roh dari dalam tubuh kita dan mengetahui roh siapa yang mengganggu roh kita. Walaupun rasanya agak mistis, tapi sebenarnya peretuq ini nggak serta-merta harus dilakukan oleh orang yang kompeten di bidang perdukunan atau peretuq-an atau ketemuq-an. Awalnya mungkin ya, gue berpikir memang hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukan itu, tapi ternyata gue pun bisa melakukannya. Apakah itu artinya gue punya kekuatan gaib? Gue adalah seorang dukun? Nggak sama sekali. Gue memang bisa melihat penampakan semacem hantu dengan tidak disengaja, tapi gue bukan cenayang atau dukun. Semua orang bisa melakukannya. Peretuq sendiri prosesnya adalah dengan menarik sejumput rambut di sekitar ubun-ubun lalu dililit di ujung jari telunjuk tangan kanan atau kiri buat yang kidal, sampai jarak antara akar rambut dengan lilitan terakhir di jari terasa pas, hitung sampai sembilan kali. Delapan hitungan pertama adalah tarikan kuda-kuda yang biasanya pelan-pelan dan satu hitungan terakhir adalah klimaks nya dimana rambut yang dililitkan itu ditarik sekuat tenaga lurus ke atas sampai menimbulkan bunyi seperti TUK. Hahahaha... kurang lebih begitulah, dan anehnya setelah di peretuq, sakit kepala akan hilang. Sugesti sih sebenarnya karena gue juga belum bisa membuktikan apakah ketemuq itu nyata atau tidak. Atau memang pada dasarnya ketika kita sakit kepala, yang paling enak adalah memijit ubun-ubun kan? Pasti karena itu. Tarikan rambut membuat kepala terasa lebih ringan. Bahkan gue biasanya kalau lagi pusing begini, lebih seneng dijambak. Pernah suatu hari gue pusing banget di kampus dan minta salah seorang temen buat jambak rambut gue. Oh ya, satu lagi berkaitan dengan peretuq, saat tarikan kesembilan, sebut satu nama orang yang sudah meninggal yang kira-kira menjadi penyebab pusingnya kepala, kalau dengan nama orang itu dan rambut yang ditarik berbunyi, itu artinya memang orang yang sudah meninggal itulah yang menjadi penyebabnya. Kalau tidak, berati bukan. Sekali lagi itu hanya mitos, karena gue beberapa kali mencoba melakukan peretuq dengan menyebut nama orang yang masih hidup termasuk nama gue sendiri, rambut itu selalu bisa berbunyi. Apakah itu artinya gue sudah mati? #ngakak.

Liburan udah mau berakhir nih dan gue belum sama sekali menginjakkan kaki ke pantai. Agak kesel karena acara yang satu ini selalu batal. Gue bete banget sama temen gue yang waktu itu janji mau pergi tapi dia malah dugem sampe pagi dan akhirnya acara ke pantainya jadi batal. Kesel... Tambah bete lah gue saat semalem gue baru tahu kalau salah seorang temen baik gue di kampus nge block twitter gue. Aduh aduh... syok berat nih sama masalah yang satu ini. Entah kenapa gue jadi ngerasa kayak orang bego aja gitu... Gue jadi berpikir, apa sih yang bikin tuh orang marah? Eh, apa iya marah ya? Menurut gue sih iya, soalnya dia sampe nge block gitu. Kalau emang dia nggak suka sama twit-twit gue kan bisa unfollow, hihihi... tapi kayaknya dia marah deh dan sepertinya gue tahu dia marah karena apa.

Jadi waktu itu gue sempat kesel banget sama seseorang dan biasanya kalau udah kesel gitu gue lampiaskan dengan menulis status-status gajelas di twitter. Kalau gue nggak salah inget waktu itu dia pernah nyindir gue karena kegalauan gue dan karena gue lagi kesel ya gue bales dong dengan kesel juga. Gue sebut-sebut lah itu semua kegalauan dan kelabilan dia selama ini karena masalah pacarnya. Sampai akhirnya gue secara nggak sadar menyebut pacarnya di timeline twitter. Mungkin dia kesel dan bete lagi soalnya omongan itu jadi terlalu jauh. Tapi beruntung pacarnya waktu itu lagi dalam perjalanan pulang kampung jadi ponselnya nggak aktif karena di pesawat. Gue pikir sih dia nggak baca itu mention-mention gue buat pacarnya. Atau dia baca tapi dia diam dan akhirnya juga marah? Entahlah... cuma gue agak bete aja dia pake block gue gitu. Hihihi... tetep gue merasa tidak bersalah. Tapi yasudah, mungkin memang gue terlalu cablak kali ya, terlalu banyak omong, makanya dia marah begitu. Sebenarnya gue juga udah feeling bakalan ada masalah karena seharian waktu itu perasaan gue nggak enak banget. Dan itulah yang terjadi...

Gue mau sih nyalahin twitter karena selama ini memang social network itu selalu bisa dan mudah membuat orang miss komunikasi. Cuma ya mau gimana lagi? Gue nggak bisa dong maksa twitter buat memperbanyak limit karakter statusnya buat klarifikasi ke temen gue kalo gue waktu itu becanda? Hehe... dia mungkin memang lagi ribet. Jadi gue maklumin...

Gue baru menyelesaikan dua cerpen yang gue buat secara tiba-tiba dan ternyata malah bagus. Sekarang lagi nyelesein yang ketiga dan part terakhir. Gue selalu heran, kenapa gue bisa membuat satu atau dia cerpen yang nggak pernah terencana sedangkan satu novel yang sudah selesai dan harus di edit malah nggak pernah bisa kelar? Bete...

Malam ini seharusnya nonton He’s Beautiful nih, cuma sepupu gue malah milih nonton bola. Yasudah tidur cepet aja, soalnya besok mau siaran jam 10.

H-7 kembali ke Depok. Selamat malam dan salam, es ce te ve!

Tart Donut dari Mirasa Donut Lombok XD
Halo lagi... Kayaknya bosen banget ya kalau setiap kali gue nulis diawali dengan kata halo... yasudah, di postingan berikutnya akan gue ganti pake Hola atau Hai... #jayus Beberapa hari ini rasanya agak-agak garing karena di rumah juga nggak ada yang dikerjain. Yang gue tunggu di setiap harinya adalah siapa yang nggak bisa siaran dan jadwalnya bisa gue gantiin. Huff... nasib harus siaran satu kali seminggu ya kayak gini. Tapi masih untung bisa siaran yee... nggak perlu  banyak mau deh ah.

Rasanya memang bener, insomnia membawa banyak sekali kebuntuan dalam hidup gue. Gue selalu bangun siang dan selalu tidur terlambat. Tidur tercepat gue adalah jam dua atau jam satu dini hari dan paling lama bisa sampai jam empat baru bisa tidur. Entahlah gue nggak tahu ini kenapa. Tapi yang jelas ini membawa dampak buruk buat jerawat-jerawat di jidat gue yang semakin hari semakin parah. Oh.... seminggu yang lalu rasanya mau mati setiap kali sujud pas sholat. Yang kembung-kembung kepencet itu loh >,< sakit parah... Sekarang sudah agak lumayan, kempes semua dan sudah tinggal mengembalikan warna kulitnya supaya nggak keliatan bekas jerawat. Cuma yang masih tetep dan nggak bisa hilang adalah insomnianya. Entahlah... apa ini bawaan di rumah kali ya? Tapi insomnia ini bener-bener membutuh produktivitas gue. Sumpah... bahkan sejak tahun baru gue Cuma menghasilkan dua postingan di bulan Januari. Parah banget! Rencana bikin skrip buat acara Asian Corner juga gagal total! Aish...

Selain insomnia, ada hal lain yang belakangan ini menjadi sahabat gue. Yang selalu menemani tidur gue, yang nggak pernah ninggalin gue disaat apapun! Pas gue lagi di kamar sendiri, pas gue lagi di depan Ciera, pas gue mandi dan telanjang bulat, pas gue buang aer, dia selalu menemani, terlebih lagi pas lagi makan... beuh, dia malah tambah seneng! Oh yeah... SAKIT GIGI. Sebenarnya gue sudah merasakan tanda-tanda pertumbuhan geraham kanan gue ini sejak liburan semester dua kemaren. Cuma belum sakit separah yang sekarang. Puncak sakit yang bikin awet sampai sekarang adalah pas dimana gue lagi makan di warteg dan pake lauk tempe orek. Tempe yang besarnya kayak tai cicak itu keras banget sampe pas gue gigit rasanya kayak gigit batu dan nusuk banget di gigi gue yang baru tumbuh itu. Akhirnya sakitnya sampai berhari-hari. Dan kebawa sampai sekarang. Sebelum pulang ke Mataram masih baik-baik aja, tapi sekarang malah tambah parah. Gue nggak bisa mengatupkan gigi gue. Kayaknya ada daging tumbuh di antara geraham kanan bagian atas dan geraham kanan bagian bawah dan itu rasanya nggak nyaman banget. Terlebih lagi waktu makan... ugh... sama sekali nggak bisa menikmati makanan! Ngunyah makanannya susah banget. Sampai-sampai gue harus melakukan ini setiap kali makanan masuk ke mulut supaya bisa ngunyah:


Cara ini bener-bener ampuh bikin gue bisa makan walaupun muka gue kayak orang idiot. Waktu itu gue pernah makan mie ayam pinggir jalan sama Gina dan Uya dan bayangkan dengan beratus orang yang memerhatikan gue, gue harus melakukan cara ini supaya makanan itu bisa masuk ke mulut dan gue kunyah T___T Teorinya adalah: Tangan kanan dengan posisi menarik pipi kanan supaya itu daging yang berasa menghalangi gigi bisa ketarik, dan ngunyah pake gigi bagian kiri. Harus pelan-pelan banget karena kalo ada sedikit aja makanan yang masuk ke bagian gigi sebelah kanan, rasanya kayak kegencet sama mobil box berisi beras. Sakit >,< Bahkan pas awal-awal sakit, itu gue nggak bisa sama sekali ngunyah. Sama sekali nggak bisa. Makanan yang masuk Cuma gue emut-emut kayak bayi yang nggak punya gigi terus gue telen. Hasilnya gue selalu boker lebih sering dari biasanya. Ah... padahal gue paling males yang namanya boker sering-sering, males ceboknya...

Hari Rabu tanggal 19 Januari kemaren, Mbak Aira minta gue gantiin dia siaran jam 10. Padahal gue ngarep banget yang minta ganti siaran waktu itu adalah Bolu karena acara yang dibawain Bolu nggak pernah gue bawain sebelumnya. Eh ternyata pikiran gue bener dan feeling gue tepat sekali. Bolu juga sms minta gantiin siaran. Walaupun pada awalnya nggak diijinkan karena nggak mungkin siaran lanjut dari jam 10 sampai jam 3 dengan penyiar yang sama, toh pada akhirnya karena nggak ada yang bisa dibolehin juga. Nggak tahu kenapa hari itu gue ngerasa PEDE banget siaran. Banyak banget yang pengen gue share dan bagi ke kawula muda. Hari itu gue ngerasa kalau gue lagi pengen ngomong dan ngoceh... dan hasilnya nggak mengecewakan. Gue bisa ngomong sepuas gue dan gue juga bisa melakukan misi gue: menyebarkan virus kpop! Hahaha... tetep ye kalo yang ni nggak bisa nggak, harus dilakukan! Yang anehnya adalah, ketika gue sedang siaran, gue bisa melupakan rasa sakit gigi yang gue sedang rasakan ini... :) Bener-bener amazing banget deh itu call box. Hihihi... Siaran lima jam dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore harus gue lanjutkan lagi jam 8 malemnya karena Gina juga minta digantiin malem itu. Akhirnya gue siaran sama Si Kuya... lumayan seru ngebahas soal Putri Indonesia dan Miss Universe. Walaupun radio sempat blank 3 menit gara-gara salah naruh kursor dan studio kami tinggal buat beli makan, tapi siaran malam itu berakhir dengan baik dan memuaskan...

Sepulang dari sana... gue tepar... udara dingin banget karena ujan terus... Akhirnya gue memeluk tiger dan tidur...

Insomnia gue masih parah nih... belum ngantuk walaupun udah hampir jam tiga dini hari WITA... huff...
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Juni (1)
      • So... Where Am I Now?
  • ►  2024 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Devil' Super Junior dan 10 Cerita yang Super Mubazir
  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • Mimpi Buruk
  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • BoA: 'Disturbance' Music Video Review Saya!
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

ronisnowhere

Black-and-White-Minimalist-Coming-Soon-Instagram-Post-2

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes