Kalau dibilang seneng, pastinya lah ini adalah salah satu hal yang sangat gue nantikan seumur hidup gue. Sejak kapan ya gue mulai bermimpi untuk menjadi penulis dan menerbitkan novel? Coba gue inget-inget... Sebelum gue kenal JK Rowling, gue suka banget nonton serial yang seharusnya nggak gue tonton tapi tayang di primetime dan itu ceritanya sangat tidak pantas untuk anak-anak tapi penulis novelnya keren banget: MIRA W. Dulu serialnya tayang di RCTI judulnya CINTA dan yang main itu Desy Ratnasari, Primus Yustisio sama Attalarik Syach jauh sebelum dia jadi Pak Prabu yang menyebalkan itu. Trus setelah itu gue mulai suka baca Harry Potter dan berkhayal suatu saat gue akan menjadi seorang JK Rowling. Kaya mungkin salah satu keinginan terbesar banyak anak waktu itu karena dengan banyak uang seorang anak bisa memiliki apapun yang dia inginkan, termasuk mungkin menjadi sombong.
Tapi itu dulu... Sekarang, satu buku diterbitin aja gue udah syukurnya minta ampun. Alhamdulilah banget... Rasanya tuh kayak nonton Super Show walaupun cuma di DVD yang di upload orang di YouTube. Eh? Hahaha... Gak terdeskripsikan deh pokoknya. Tapi yang jelas lebih bahagia dari sekedar dapet kiriman CD 5Jib Original (bukan dari Siwon, tapi dari online shop... lol)
Pengen share bagaimana awalnya novel ini akhirnya bisa terbit ... Tapi kalo to the point agak nyampah dong postingannya, jadi mending perjalanan menulis gue aja yah ... (berasa artis banget dan minta di bakar... )
Selamat datang semester baru! Walaupun semester ini sudah berjalan di minggunya yang kedua, tapi nggak ada salahnya juga nih memberikan kata sambutan, yah paling nggak supaya ini semester bisa berdamai sama gue lah sedikit dikarenakan ada banyak sekali hal-hal yang membuat gue jadi agak anti sama semester ganjil entah bagaimana ceritanya.
Setelah liburan terakhir ke Gili Nanggu yang indah di Lombok sana dan kemudian harus berangkat kembali menikmati hari-hari menjadi anak kuliahan, anak kosan, dan anak kampungan (di kota besar), suasana liburan masih sangat terasa. Entah apakah memang demikian atau gue yang sengaja membuat situasi dan suasana seperti liburan? Soalnya di minggu pertama kuliah ini rasanya maleeeeeeeeees banget. Nggak cuma karena pelajaran MPK yang jujur aja adalah salah satu dari banyak hal yang membuat gue ngeri sama semester ini (dikarenakan kapasitas otak yang sudah tidak bisa memasukkan teori apapun lagi dan benar-benar sudah limit dan dikalahkan oleh Running Man dan juga khayalan) tapi juga kondisi kampus yang kok kayaknya agak berubah gitu suasananya. Nggak tahulah ya, gue juga rada bingung ini sama diri sendiri. Ini apa cuma gue atau memang begini, atau karena cuma gue doang yang ngerasa atau memang begini. Gue juga nggak tahu deh.
Liburan terlalu lama emang nggak enak. Efeknya adalah lo akan sangat sangat sangat sangat terbawa suasana liburan, tiduran, dan siaran yang mana akan selalu ada banyak alasan untuk menunda mengerjakan sesuatu karena menganggap masih ada hari esok. HEY! TUGAS ITU NGGAK ADA HARI ESOK! Yah... gue mencoba untuk menyemangati diri gue dengan berteriak seperti itu di depan cermin, tapi apakah akhirnya itu bisa memotivasi gue? Sayangnya nggak... Kasian. Cerminnya malah balik ngetawain gue. Serem.
Beberapa minggu yang lalu waktu masih di Mataram, salah seorang temen siaran di Fresh Radio tiba-tiba aja mengganti DP BBM nya dengan foto Lee Donghae. Ya, Donghae Super Junior. Agak sedikit ingin mengomentari, tetapi kemudian menelan kata-kata sendiri. Ya... gue emang sangat suka heboh sendiri kalau misalnya ada orang yang awalnya ngerasa kpop dan segala jenis manusia yang terlibat di dalamnya adalah sesuatu yang gak banget, jadi malah suka. Hebohnya gue kadang suka lebay. Suka kayang-kayang sambil makan kacang rebus, suka guling harimau tiba-tiba, suka gaya lilin sambil mimik susu Ultra, bahkan seringkali gue selalu berusaha menunjukkan kalau gue lebih tahu dari mereka soal kpop. Well, yang paling masuk akal mungkin yang terakhir. Biasanya gue akan mulai dengan ngecengin orang yang kayak gini dengan segala macem sindiran-sindiran nggak mempan yang ujungnya malah bikin gue sakit hati sendiri karena Jakarta masih macet aja dan sindiran gue selalu gagal. Okelah kalau nggak mau dibilang suka, tapi paling nggak sudah mau melibatkan diri dengan dunia kpop walaupun mungkin hanya sekedar mengganti DP BBM. Itu sudah awal yang baik.
Melibatkan diri dengan dunia kpop artinya melibatkan diri dengan sebuah komunitas yang dulunya masih tidak terekspos sama sekali dan terasa sangat eksklusif ,tapi sekarang adalah sesuatu yang sangat umum. Bahkan masyarakat awampun akan sangat familiar dengan Bonamana atau Super Junior. Beberapa temen-temen gue di facebook bahkan sempat menyayangkan hal ini: kenyataan bahwa sekarang kpop sudah banyak yang suka, sudah bukan lagi jadi sesuatu yang eksklusif, sudah bukan lagi jadi hal yang baru bagi masyarakat. Kenapa disayangkan?