(Postingan ini dibuat berangkat dari pertanyaan, "SS4 Indonesia Jadi nggak sih?" atau "Super Show 4 Indonesia Jadi nggak sih?" atau "Sebenarnya SS4INA itu Jadi ada nggak sih?" Tidak ada niat menjelekkan pihak manapun karena yang jelek itu cuma saya dan kepribadian saya...)
Walaupun hari ini ujannya deres banget di Depok, dan cukup membuat males kemana-mana dan ngapa-ngapain, tapi pada akhirnya gue jadi pergi juga ke La Piazza. Thanks to Icha yang sudah memberikan semangat untuk bangun dan selingkuh sama dia. Gue meninggalkan kasur yang bisa jadi menangis karena gue pergi.
Walaupun sebenarnya nggak mau heboh, tapi tetep aja heboh walaupun dalam hati. Lumayan lama nungguin bus 84 rute Depok-Pulo Gadung yang kalo nggak ditunggu rasanya kok lewat setiap lima belas menit sekali, penantian gue sama Icha akhirnya berbuah manis ketika jam 10.07 bus itu dateng dan kita naik lalu duduk manis.
Perjalanan ke Pulo Gadung nggak terlalu lama ternyata. Nggak makan waktu 1,5 jam kayak yang dibilang sama penunjuk jalan gue (Michael Enrico). Perjalanan kali ini cuma 1 jam doang. Dan sesuai petunjuk Mien juga, setelah turun di Pulo Gadung langsung lanjut naik Mikrolet 37 dan turun di depan La Piazza.
Jujur saja ini pertama kalinya gue ke tempat yang namanya La Piazza ini. Jadi tadi pas angkotnya muter-muter masuk kompleks perumahan gue percaya aja kalo bakalan sampe. Walaupun rada-rada ragu juga, takutnya ini supir angkot berniat ngejual kami-kami yang ada di angkot ini ke tengkulak (?) Yang bahkan gue gatau apa artinya tengkulak, tapi percaya saja pada jalan Tuhan. Dan sampailah kami di La Piazza.
Walaupun hari ini ujannya deres banget di Depok, dan cukup membuat males kemana-mana dan ngapa-ngapain, tapi pada akhirnya gue jadi pergi juga ke La Piazza. Thanks to Icha yang sudah memberikan semangat untuk bangun dan selingkuh sama dia. Gue meninggalkan kasur yang bisa jadi menangis karena gue pergi.
Walaupun sebenarnya nggak mau heboh, tapi tetep aja heboh walaupun dalam hati. Lumayan lama nungguin bus 84 rute Depok-Pulo Gadung yang kalo nggak ditunggu rasanya kok lewat setiap lima belas menit sekali, penantian gue sama Icha akhirnya berbuah manis ketika jam 10.07 bus itu dateng dan kita naik lalu duduk manis.
Perjalanan ke Pulo Gadung nggak terlalu lama ternyata. Nggak makan waktu 1,5 jam kayak yang dibilang sama penunjuk jalan gue (Michael Enrico). Perjalanan kali ini cuma 1 jam doang. Dan sesuai petunjuk Mien juga, setelah turun di Pulo Gadung langsung lanjut naik Mikrolet 37 dan turun di depan La Piazza.
Jujur saja ini pertama kalinya gue ke tempat yang namanya La Piazza ini. Jadi tadi pas angkotnya muter-muter masuk kompleks perumahan gue percaya aja kalo bakalan sampe. Walaupun rada-rada ragu juga, takutnya ini supir angkot berniat ngejual kami-kami yang ada di angkot ini ke tengkulak (?) Yang bahkan gue gatau apa artinya tengkulak, tapi percaya saja pada jalan Tuhan. Dan sampailah kami di La Piazza.