• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
"Maret lagi..."
Suara Rina memecah keheningan pagi itu. Dia baru sampai di sekolahnya. Hanya ada dia dan seorang laki-laki bernama Vino­--Putra seorang anggota dewan yang mengklaim dirinya sebagai keluarga terkaya di kota kecil itu.
"Ada apa dengan Maret?" tanya Vino. Dia melirik ke sekeliling kelas yang kosong sebelum akhirnya pandangannya berhenti di wajah Rina.
"Blue tidak begitu menyukai bulan Maret,"
Blue adalah nama sahabat Rina yang juga teman sekelasnya di SMA itu.  Vino menyukai Blue sejak pertama kali pindah dari sekolah lamanya ke sekolah Rina.
"Blue? Kenapa dia tidak menyukai bulan Maret?"
"Banyak hal yang dibencinya dari bulan ini..."
"Apa itu?"
"Ayahnya meninggal empat tahun yang lalu di bulan Maret, setahun kemudian ibunya ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya. Setelah itu Blue tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya, tetapi Maret tahun lalu, rumah tempat tinggalnya itu terbakar dan membunuh kakek juga neneknya..."
"Benarkah?"
"Ya... begitulah, dia jadi agak membenci bulan Maret. Maksudku, benar-benar membencinya, bukan agak benci..."
"Aneh... setahuku, dia juga lahir bulan Maret kan?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Aku melihat datanya di ruang tata usaha beberapa hari yang lalu. Aku menyukainya, ingat?"
"Ya... ya... dan kau pikir kau bisa melakukan apa saja di sekolah ini karena kau orang paling kaya di kota?"
"Bukan begitu... maksudku, aku sudah berusaha untuk tahu lebih banyak tentang Blue. Apakah itu salah?"
"Tidak, tidak salah, hanya terdengar sedikit menyeramkan. Seperti penguntit..."
"Ah..."
Hening sebentar. Sepertinya seisi kelas tidak akan penuh sebelum jam delapan lewat.
"Kenapa kau datang sepagi ini?" tanya Rina pada Vino.
"Agar para bodyguard itu tidak mengikutiku. Mereka masih tidur,"
"Aku baru tahu bodyguard juga boleh tidur, bukankah mereka seharusnya siap menjaga selama dua puluh empat jam penuh?"
"Ya kalau mereka ingin tampang mereka terlihat seperti zombie. Maksudku, yang seharusnya bertugas mengantarku sekolah pagi ini yang tidur,"
"Oh... Aku tidak tahu, maaf. Hidupku sudah susah bahkan hanya untuk mengerti kesulitan hidupmu..."
"Hey, Rina. Aku punya rencana Maret ini, apa kau mau membantuku?"
"Apa?"
"Aku akan menyatakan cinta pada Blue, bagaimana menurutmu?"
"Aku tidak yakin..."
"Kenapa?"
"Ini Maret..."
"Lalu?"
"Kau tidak mengerti? Blue sangat menghindari apapun yang berhubungan dengan bulan ini,"
"Ah... dia tidak bisa menghindari pertambahan usianya kan? Itu berarti aku masih punya kesempatan..."
"Maksudmu?"
"Ya, aku akan menyatakan cinta pada hari ulang tahunnya,"
"Aku tidak tahu apa hubungan antara dua hal itu,"
"Aku juga..." kata Vino tertawa. "Kau mau membantuku?"
"Baiklah..."

***

Esoknya sepulang sekolah, Vino mengejar Blue sebelum Blue keluar gerbang sekolah.
"Hey!"
Blue tidak menoleh.
"Biru! Hey!"
Blue berhenti dan memutar kepalanya.
"Vino?"
"Hey, apa kabar?"
"Hah? Kita baru saja selesai mengerjakan tugas bersama di kelas dan kau baru menanyakan kabarku?"
"Well, konteksnya sudah berubah. Sekarang aku bertanya kabarmu secara pribadi,"
"Oh ya? Lucu sekali. Kabar baik, bagaimana denganmu?" Blue melihat ke sekeliling halaman depan sekolah. Di depan gerbang sudah menunggu enam orang berpakaian hitam dan berbadan tegap. "Masih menjadi anak manja?" Blue tertawa.
"Kalau aku bisa memilih untuk pulang bersamamu dan berjalan kaki, aku akan mengambil jalan itu. Tapi... belakangan ini ada saingan bisnis ayah yang menaruh dendam pada keluarga kami dan mengancam akan melakukan hal buruk..."
"Bukankah ayahmu pejabat di daerah ini? Aku tidak tahu kalau dia juga pebisnis?"
"Yeah, ayahku sekarang direktur utama sebuat perusahaan provider seluler,"
"Wow... pantas..."
"Apa?"
"Pantas saja hidupmu tidak pernah bebas,"
"Maksudmu?"
"Yeah, kebanyakan orang-orang sepertimu selalu merasa was-was jika keluar rumah. Tidak pernah merasa aman,"
"Aku tahu, itulah sebabnya mereka selalu bersama ku,"
Blue tertawa.
"Kalau begitu, aku pulang dulu. Aku harus membereskan beberapa hal di rumah,"
"Tunggu," Vino menahan Blue dengan menarik tangannya. "Lusa hari ulang tahunmu, kan? Boleh aku mengajakmu makan malam?"
Blue mematung. Ulang tahun...
"Maaf?"
"Aku ingin mengajakmu makan malam di hari ulang tahunmu, kau mau?"
"Errr... maafkan aku, Vino, aku tidak merayakan ulang tahun,"
"Kenapa?"
"Kau tidak perlu tahu, sebaiknya sekarang kau pulang saja. Sampai jumpa besok!"

***

"Kau yakin?" tanya Rina ketika pagi itu sekali lagi hanya dia dan Vino sudah ada di sekolah. Hari ini hari ulang tahun Blue dan Vino sudah siap dengan rencananya untuk menyatakan cintanya pada Blue.
"Tentu saja... kita akan membuat lapangan basket ini penuh dengan bunga. Blue menyukai mawar kan? Aku sudah menyiapkannya..."
Vino memanggil beberapa orang bodyguard yang membawa banyak sekali karung berisi mawar beraneka warna.
"Karung? Kau menaruh semua bunga mawar itu di dalam karung? Kupikir kau orang kaya..." Rina mengejek.
"Aku tidak tahu harus bagaimana... Aku seharusnya menggunakan apa?"
"Bodoh... sudahlah jangan dibahas. Sebaiknya segera lakukan kegiatan mengotori lapangan sesuai dengan rencanamu. Aku akan menelpon Blue dan memintanya untuk datang setengah jam lagi,"
"Tentu, tentu," jawab Vino. "Tolong tutupi semua lapangan dengan kelopak mawar ini. Jangan sampai ada bagian lapangan yang terlihat, oke? Dan, sesuai dengan yang aku katakan semalam, mawar putihnya akan menjadi bagian yang paling terlihat. Lakukan dengan baik,"
"Siap tuan," jawab bodyguard-bodyguard itu bersamaan.
"Semua sudah kuatur, Blue akan datang setengah jam lagi..."
"Bagus! Kalau begitu, aku akan bicara pada satpam, guru-guru, dan semua anak-anak untuk tidak merusak rencanaku pagi ini..."
Rina tertawa geli.
"Kenapa?"
"Aku hanya merasa, terkadang menjadi seorang kaya raya sepertimu sangat riskan... Selain kau selalu jadi target pembunuhan rekan bisnis ayahmu yang dendam, kau juga akan mendapat banyak makian dari anak-anak satu sekolah,"
"Ah... aku hanya memperjuangkan Blue... Aku benar-benar menyukainya,"
"Yeah, kalau begitu lakukan sesuai dengan kemauanmu..."

***

Blue masuk ke gerbang sekolah. Aneh sekali, tidak ada satupun di sana. Bahkan satpam yang biasanya berjaga-jaga juga tidak ada. Ponsel Blue berdering,
"Halo?"
"Kau sudah di sekolah?"
"Iya, Rina, aku sudah di sekolah. Di mana orang-orang? Kenapa sepi sekali di sini?"
"Sebaiknya bergegas ke lapangan basket..."
"Ada apa?"
"Sudah... sebaiknya segera..."
Blue merasa Rina mengerjainya.
"Oh tentu saja, ini ulang tahunku... Itulah kenapa Rina terdengar sangat bersemangat. Oh Tuhan... kenapa harus ada tanggal lahir sih?"
Keluhan yang tidak berguna... Blue bergegas menuju lapangan basket dan ketika dia tiba di lorong yang menghubungkan lapangan basket dengan halaman depan sekolah, seluruh siswa dan guru-guru di SMA itu bertepuk tangan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Rina muncul dari kerumunan dan langsung memeluk Blue.
"Selamat ulang tahun!"
"Rina... oh tidak... apa-apaan ini?"
"Tenang saja, kau tidak akan kenapa-kenapa, sayang... Dan kau tidak bisa marah padaku, bukan aku yang membuat semua ini,"
"Lalu?"
Kerumunan itu kemudian membuat sebuah jalan menuju lapangan basket dan Blue syok ketika melihat lapangan basket telah disulap menjadi lautan bunga mawar berbagai macam warna dan di tengah-tengahnya ada rangkaian kelopak mawar putih bertuliskan, "SELAMAT ULANG TAHUN, AKU MENCINTAIMU"
"Apa yang--?"
TIba-tiba dari atap gedung sekolah sebelah utara, Vina berdiri dengan percaya diri. Dia membawa sebuah megaphone dan bicara.
"Selamat ulang tahun, Blue! Hari ini... Aku ingin mengatakan padamu..."
"Vino?"
"...bahwa aku ingin kau jadi pacar--"
TAR!
Pandangan semua yang ada di sekeliling lapangan basket tertuju pada Vino yang ada di atas atap gedung sekolah. Megaphone yang dipegangnya terlepas dari tangannya. Darah keluar dari dada sebelah kirinya dan dia tumbang jatuh ke tanah persis di atas lapangan yang penuh dengan bunga mawar.
Tewas...


@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com

--Kelaspun jadi tempat menjemur yang efektif pas semua barang-barang basah karena hujan... God Bless AC!--

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com

“Eh eh, gue punya kabar bagus nih!”
“Apaan?”
“Soal si Edward Curut….”

Dua cewek itu langsung heboh teriak-teriak kayak orang gila. Mereka lagi ngobrol di sebuah meja di teras gedung PAU FISIP UI. Biasanya tempat itu memang sering banget jadi tempat ngegosip. Nggak cuma buat cewek-cewek, tapi juga buat beberapa cowok. Bahkan baru aja di deket dua cewek itu ada tiga cowok boyband yang sedang melatih dance mereka. Tampang mereka sebelas dua belas lah dengan personil Boyband SM*SH yang sekarang lagi booming itu. Ya… FISIP UI memang tempatnya orang-orang eksis.
“Emang si Edward kenapa?”
“Iya, kemarin kan gue ketemu tuh sama dia waktu mau pulang, dia lagi jalan sama cowok gitu. Cowoknya pendek pake kacamata gede banget. Kayaknya sih bukan anak FISIP,”
“Trus?”
“Tampang mereka berdua serem banget. Edward keliatannya lagi nahen boker gitu, soalnya mukanya pucet abis, terus si anak pendek itu mukanya kayak gelandangan. Lo pernah liat Raditya Dika nggak di cover Babi Ngesot? Ya mukanya mirip-mirip kayak gitu…”
“Lah? Jangan-jangan itu Radit!”
“Odong… Gue kan bilang dia bukan anak FISIP. Emangnya Radit masih kuliah di FISIP?”
“Masih tuh! Heran juga sama senior yang satu itu kok nggak lulus-lulus ya?”
“Kenapa jadi ngomongin Radit sih?”
“Iya, terus Edward gimana?”
“Nah itu dia… gue kemaren ketemu gitu kan, gue sih mau sapa dia sebenarnya, cuma nggak tahu kenapa gue rada-rasa salah tingkah gitu. Soalnya kemaren lagi panas, terus kulitnya Edward, ya lo tahulah, kalau panas dia kan suka mengkilat-kilat gitu kayak pantat penggorengan. Akhirnya gue menjauh soalnya silau banget. Males gitu gue…”
“Lah terus anak pendek itu? Diem aja?”
“Kayaknya sih dia buta deh…”
“Oh dia pake kacamata item gede maksud lo?”
“Nggak, dia pake kacamata biasa, yang kacanya warna putih,”
“Terus kenapa dia nggak silau di samping Edward?”
Dua cewek itu masih terus berspekulasi tentang Edward Curut dan siapa anak laki-laki yang jalan sama cowok vampir yang paling terkenal seantero UI itu. Belakangan ini memang keluarga Curut lagi banyak gosip. Entah itu gosip rumah tangga, gosip rumah kardus, dan gosip rumah boneka. Mereka lagi berada dalam krisis. Katanya sih Edward yang menyebabkan semuanya. Tapi kenapa dan masalah apanya itu orang-orang masih bertanya-tanya. Sempat terdengar kabar Edward sama Bella Siwer putus gara-gara Edward masih juga nggak mau jadiin Bella vampir. Cuma lagi-lagi kejelasan berita itu masih dipertanyakan soalnya terakhir Bella Siwer muncul di kampus, dia keliatannya lagi nggak semangat dan kayaknya udah berada di ujung kehidupan gitu. Mungkin Bella lagi ngetes Edward kali ya? Edward lebih milih mana, Bella mati atau jadiin Bella vampir.
“Jangan-jangan si Edward—-“
“Sssttt! Orangnya dateng!”
Dua cewek itu langsung noleh ke belakang dan di parkiran PAU, mobil Edward masuk dan parkir di sebuah tempat kosong. Hari ini mendung, itu artinya Edward bebas keliaran kemana aja dia mau. Depok ternyata juga bisa jadi alternatif tempat sembunyi buat Edward karena cuaca belakangan ini suka mendung-mendung gaje dan juga sering banget hujan badai. Edward hari ini berpenampilan seperti biasa: t-shirt longgar, celana jins ketat, rambut acak-acakan, trus bawa tas ibu-ibu. Orang-orang pada ngeliatin Edward dan bertanya-tanya apakah itu benar-benar Edward Curut si vampir atau personil SM*SH.
“Bang…” anak kecil yang dimaksudkan dua cewek itu muncul di belakang Edward. Mukanya sekarang nggak kalah pucat sama Edward. Tapi pucatnya aneh. Kalau Edward kulitnya putih kayak marmer terus pucat, kalau anak itu kulitnya hitam kayak cincau dan pucat. Entah seperti apa bentuknya itu tapi wajahnya terlihat lebih putih daripada sekujur badannya. Ternyata pendapat cewek-cewek tadi salah. Anak itu bukan mirip Raditya Dika, tapi lebih mirip kambing.
“Cepetan deh, Go, lu jalan suka lama deh…”
“Aduh bang, repot nih, leher gue masih pegel-pegel….”
Anak pendek itu melakukan gerakan senam kepala ke kiri dan ke kanan untuk membuat lehernya terasa lebih baik.
“Ya makanya lu kalau gue bilang istirahat di rumah, istirahat aja… Jangan ikut-ikut ke kampus!”
“Aduh bang, gue ada kuis nih jam sebelas. Kalau gue nggak masuk, nanti gue malah nggak lulus!”
“Yaudah ah, terserah lu aja…. Cepetan!”
Edward berjalan dua langkah lebih cepat daripada si anak pendek. Ketika Edward dan si anak pendek yang ternyata bernama Diego itu melewati tempat duduk dua cewek yang sedang ngegosip tadi, semua perhatian tertuju ke anak pendek itu.
“Eh, eh, lu liat deh… Kok lehernya agak aneh gitu ya?”
“Dia vampir juga?”
“Gue nggak tahu… tapi bisa jadi sih dia vampir juga… Tapi…”
“Edward yang gigit?”
Mereka berdua saling tatap.
“AAAAA NGGAK RELAAAAAA!!!!!!” teriak salah satu dari mereka.
“IYA SUMPAH! GUE NGGAK RELA!!! ADUH… EDWARD KAN HARUSNYA GIGIT GUE DULUAN!! MASA DIA GIGIT COWOK!!! Ih…”
“Atau jangan-jangan…?”
“EDWARD GAY?!” dua cewek itu teriak-teriak heboh sampai-sampai semua orang yang ada di sekitar mereka ngeliatin mereka, tapi dua orang itu emang sudah nggak punya urat malu.
“Sumpah lo dia Gay? Demi apa?”
“Aduh gue nggak tahu juga! Terus gimana dong? Masa kita kalah sama anak kecil, butut, item, jelek, dekil, pendek, buta kayak gitu?”
“Iya gue nggak rela! Gue nggak rela! Bahkan dengan tidak ikhlas gue lebih memilih Edward sama Bella daripada sama anak kecil itu!”
“Eh eh, pantesan! Gue tahu sekarang!”
“Tahu apa?”
“Bella kan sejauh ini belum jadi vampir kan? Lo inget nggak film terbaru mereka kemaren?”
”Kelilipse?”
“Iya yang itu! Bella kan belum jadi vampir disitu!”
“Jadi maksud lo?”
“Bella itu belum digigit sama Edward karena selama ini Edward Gay! Edward itu nggak mau gigit Bella karena dia… nggak napsu sama Bella!”
“Lah? Tapi dia cium-ciuman kok disitu…”
“Itu kan akting! Bisa jadi kan itu cuma kamuflase?”
“Aduh gue bingung deh… Sebenarnya film itu beneran nggak sih?”
“Beneran dong! Lo kan tahu sendiri Edward Curut terkenal banget di UI kan? Dia vampir satu-satunya disini,”
“Tapi film itu?”
“Jadi kemaren gue sempat denger dari senior gue gitu katanya memang film itu dibuat berdasarkan kisah nyata si Edward….”
“Jadi semuanya beneran?”
“Iya…”
“Termasuk Bella sering pacaran sama Rusa jadi-jadian? Si Yakub?”
“Iya!”
“Astaga Tuhan…”
Dua cewek itu masih tidak  bisa memercayai kenyataan bahwa ternyata Edward Curut adalah seekor vampir yang homoseksual. Mereka berdua selama ini sangat ingin jadi vampir. Bahkan di beberapa kesempatan kalau lagi ketemu Edward di halte bikun atau lagi ngantri beli piscok di stasiun, mereka sebisa mungkin menunjukkan ke Edward leher-leher mereka yang seksi terus diolesin saos tomat sebagai pengganti darah. Kabarnya Edward sekarang hobi makan saos tomat karena dia udah bosen makan daging binatang sama darah binatang. Tapi… Kenapa Edward harus  gigit si anak pendek itu? Dua cewek itu masih bete karena kenyataan itu.
“Udah ah, gue mau pulang aja. Ntar malah ujan lagi. Mumpung ujannya belum jatoh. Lo mau sekalian pulang aja?”
“Iya deh… Edward sudah menghancurkan hati gue…”
Mereka berdua bangkit dari duduknya dan berjalan menuju halte bikun MUI. Secara tidak sengaja, mereka ketemu sama Bella Siwer di sana. Bella juga lagi nunggu bikun.
“Eh, Bella…”
“Halo…” Bella tersenyum.
“Darimana Bell? Kok sendiri? Lo nggak kuliah? Edward mana?” tanya salah seorang cewek itu.
Bella cemberut.
“Gue lagi break sama Edward…”
“Loh kenapa?”
“Gue nggak tahen sama gosip-gosip yang beredar belakangan ini… Gue nggak tahen jadi bahan ketawaan pacaran sama cowok yang nggak mau gigit gue dan jadiin gue vampir…”
Dua cewek itu saling pandang.
“Jadi beneran Bell?”
Bella mengangguk yakin. Dua cewek itu terlihat sangat kecewa sekali.
“Lo yang sabar ya Bell. Bagaimanapun, kita berdua dukung lo sama Edward… Kita juga nggak suka sama anak pendek item dekil yang dipilih Edward itu…”
Bella mengernyit.
“Maksud kalian?”
“Hah? Maksud lo?”
“Iya, maksud kalian apa?”
“Loh tadi kan kata lo, Edward beneran gay?”
Bella tiba-tiba kepeleset terus jatuh dengan posisi kepala masuk ke selokan.
“Bukaaan… emang gue pernah bilang gitu?”
“Lah? Tadi kata lo? Lo nggak tahen gara-gara Edward gak mau gigit lo? Itu artinya dia gay kan?”
Bella diam sebentar.
“Bener juga sih…” kata Bella.
“Yaelah… lo gimana sih Bell!”
“Jadi kelanjutan hubungan kalian gimana?”
“Gue juga nggak tahu nih… Gue lagi rajin berdoa sama Allah supaya Edward dibukakan mata hatinya dan mau gigit gue dan jadiin gue vampir… Ini gue baru abis solat. Kalian nggak solat sekalian?”
Dua cewek itu cengar-cengir.
“Entar aja deh Bell…”
Mereka bertiga diam-diaman beberapa saat.
“Jadi kalau boleh gue tahu, anak dekil item jelek itu siapa Bell? Dia vampir baru?”
“Iya… namanya Diego. Vampir peranakan Brazil. Bokapnya orang Brazil, nyokapnya orang Indonesia…”
“Itu beneran dia jadi vampirnya karena Edward yang gigit?”
“Iya bener…”
“Kok Edward malah gigit cowok itu sih, bukan malah lo…”
Bella diam. Dia keliatannya mau nangis. Cewek-cewek itu merasa, Bella minta break sama Edward pasti karena masalah ini.
Sebuah sepeda motor butut tiba-tiba berenti di depan halte MUI. Yakub Belek yang dateng.
“Bella! Yuk pulang sama abang aja!”
“Eh, gue duluan ya, Yakub udah dateng…”
“Bye Bell…”

—-

Di rumah Bella, Edward Curut tiba-tiba muncul dari lobang pembuangan air kotor dan langsung masuk ke kamar Bella. Bella kaget banget dan langsung membuang muka.
“Mau apa kamu dateng lagi? Aku kan udah bilang kita break dulu. Itu artinya kamu nggak boleh dateng ke sini, nyusup lewat got atau lewat manapun!”
“Bella… dengerin aku dulu…”
“Dengerin apa lagi? Aku nggak mau dengerin kamu nyanyi. Nyanyian kamu kalah bagus sama Yakub!”
“Aku nggak mau nyanyi… Aku mau jelasin soal Diego…”
“Oh, jadi ternyata bener kamu itu gay dan lebih milih gigit Diego daripada gigit aku?” Bella mulai nangis bombay macem sinetron.
“Bukan gitu ceritanya, sayang… jadi kemaren itu…”

—-

“Go, coba kamu ambilin botol wiski yang ada di kamar Emmet dong…” Carlisle minta tolong ke Diego. “Mau papah kasih ke temen papah yang dari Alaska. Dia vampir sahabat papah sejak playgroup…”
“Iya pah..” Diego patuh. Tak lama kemudian dia kembali dan meletakkan wiski itu diatas meja dekat Carlisle.
“Papah, tolong mamah dong…” Esme teriak dari lantai atas kamar.
“Iya, tunggu…”
Carlisle meninggalkan meja itu dan langsung naik ke lantai atas sementara Diego keluar buat main gundu. Tak lama, Edward muncul. Dia baru selesai joging di hutan UI, baru selesai kejar-kejaran dengan seekor musang. Dia merasa sangat haus dan ketika melihat botol wiski itu, dia langsung minum semua isi botol seperti kesetanan. Edward pikir itu air tapi tak lama setelah itu dia merasa sangat pusing. Semua yang ada di depannya berputar-putar.
“Bang Edward? Kenapa bang?” tanya Deigo yang masuk karena mendengar suara sesuatu pecah. Edward ternyata menjatuhkan botol wiski kosong dan pecah.
“Bella… Bella… Kamu kapan dateng?”
“Bella? Saya bukan Bella bang! Saya Diego!”
“Bella… aku sayang banget sama kamu Bell…” Edward menggenggam kedua bahu Diego. “Kamu pengen jadi vampir kan? Sini biar aku gigit aja sekarang…”
“Bang! Bang! Tunggu dulu bang! Saya bukan Mbak Bella! Saya Diego!”
“Oh Bella…”
Diego tidak bisa menghentikan Edward karena genggaman tangan Edward di bahunya sangat kencang sekali. Dia sampai tidak bisa bergerak. Tiba-tiba…
Jleb…
Taring Edward menembus kulit dan daging leher Diego yang hitam keras dan banyak dakinya.
Diego berteriak keras sekali. Dia bergerak-gerak aneh. Guling-guling di lantai. Lari-larian kesana-kemari. Tangan dan kakinya bergerak tanpa perintahnya. Tangannya kadang naik kadang turun dan kakinya yang kanan jalan sendiri ke kiri dan yang kiri jalan sendiri ke kanan. Dia masih berteriak kesakitan.
“ADOOOHHH!!! PAPAAAH!!! BANG EDWARD GIGIT DIEGOOO!!! SAKIIT PAPAAAAAH!!!!”

—-

“Jadi gitu Bell… aku kemaren itu khilaf… Maafin aku yah…”
Bella diam dengan air mata memenuhi pelupuk matanya dan akhirnya jatuh membasahi pipinya.
“Beneran?”
“Iya… masa aku bohong sih?”
“Yaudah aku percaya… Aku maafin kamu…”
“Beneran Bell?”
“Beneran…”
“Janji kelingking?”
“Janji kelingking!”
Dan merekapun menautkan kelingking mereka.
“Jadi kamu kapan mau gigit aku?” tanya Bella masih berharap.
“Kalau nanti aku udah nafsu sama cewek ya Bell… Sekarang aku lagi seneng banget sama cowok soalnya…”
@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Terima kasih Tuhan, karena saya dilahirkan sebagai manusia yang tidak tuli dan bisu. Tidak buta dan gila. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, karena walaupun saya ansos tapi saya masih piunya banyak teman… #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, saya dilahirkan oleh seorang ibu yang kuat dan sangat luar biasa. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, atas kemampuan saya yang walaupun standar, tapi membuat saya berbeda. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, karena saya masih bisa menulis sampai hari ini. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, saya ditempatkan diantara orang-orang cerdas di sekeliling saya. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, masih memberikan saya emosi. Itu artinya saya bukan patung dan saya hidup. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa tersenyum :) #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, meski saya tidak bisa menelponnya, saya masih punya ayah. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa menikmati musik. Terlepas dari segala kontroversi agamanya. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa menangis. Sekali lagi, itu membuktikan saya bukan binatang. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih inget pada Mu… Ingatkan saya kalau saya lupa. Karena saya hampa tanpa Mu. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan karena menciptakan sensitivitas berlebih pada saya. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan telah menciptakan Bill Gates, Mark Z, dan juga penemu Laptop dan PC. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan telah memberikan kecerdasan pada Lee Soo Man. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan utk Indonesia. Seburuk apapun negara ini,tnp negara ini, saya tdk akan kenal smw org yg saya kenal saat ini #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, tanpa Mu, apalah artinya senyum dan duka ini. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan karena memberikan kecerdasan pada pendiri Twitter, Google dan pembuat Tumblr. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Universitas Indonesia. Saya terlalu ringkih untuk berada disini, tapi toh ada juga. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Insomnia ini. Dengan begitu saya ingat untuk berterima kasih. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Matahari, Bintang, Bulan. Tanpa mereka, tidak ada puisi. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk dunia kecil yang terbangun oleh imajinasi dan fantasi. Tanpa itu, saya akan mati. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk mimpi dan bagaimana cara bermimpi. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk segala terima kasih yang tidak ada habisnya ini. Bukti bahwa Kau Maha Besar. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, karena ada Kau, maka saya ada. #Alhamdulilah

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang diam, menyendiri, kemudian pikiran-pikiran yang seharusnya nggak dateng kayak misalnya orang yang lo suka tapi nggak suka sama lo, orang yang lo idam-idamkan tapi nggak ngidamin lo, orang yang lo puji-puji tapi nggak peduli sama lo, menyerbu pikiran lo dengan membabi buta.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang ingin lupa tetapi lo nggak bisa lupa malahan ingetannya tambah parah.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang berada di depan seseorang yang curhat tentang seseorang sementara lo sebenarnya menyukai seseorang yang pertama disebutkan.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo nggak bisa berpikir lo mau menulis apa sedangkan blog lo rasanya sepi bangat tanpa tulisan terbaru walaupun mungkin hanya sekedar sampah.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo jadi pilihan kedua dan selalu begitu di setiap situasi.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo berada di antara keluarga besar lo dan lo masih dianggap diri lo yang 10 tahun yang lalu.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo harus di salahkan karena mencoba untuk menyampaikan keadaan yang sebenarnya.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika aib lo diketahui oleh seluruh umat manusia di bumi.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sangat ingin terlibat dalam sebuah adegan tapi sebenarnya lo nggak diharapkan.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo merasa orang yang paling bisa, tapi lo gagal menunjukkan kebisaan lo itu.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika kepercayaan diri lo ada di garis di bawah 0.

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Ada apa dengan ke anti-sosial an ini? Ah... kadang-kadang rasanya pengen dihipnotis biar nggak tahu malu. Biar sekalian aja orang-orang kenal gue karena ketidaktahumaluan gue. Tapi semua dalam artian positif. Tapi bisa nggak ya? Gue terbiasa dengan menutup diri, jauh dari keramaian, menolak untuk dilihat. Ya... dari dulu selalu begitu. Banyak yang bilang kalau orang-orang seperti gue ini adalah tipe-tipe yang kalau nantinya mati, nggak ada yang dateng melayat karena pergaulannya sangat sempit sekali.

Beberapa bulan yang lalu gue pernah menerima motivasi dari salah seorang temen, bahwa gue bisa kok melakukan apapun, kesempatan selalu ada, cuma sekarang masalahnya adalah kemauan aja.
Itu dia masalahnya. Setiap kali ada kesempatan kayak misalnya seleksi apa, oprek apa, gue selalu merasa kalau itu nggak menarik. Bahkan terkadang menyulitkan gue. Dalam hal apa? Gue juga nggak tahu. Ada ketakutan yang nggak masuk akal, padahal belum juga mencoba. Well, sekali lagi pelajaran antropologi semester lalu bener: mentalitas diri yang tidak dibentuk sejak awal.

Kasian banget hidup gue kalau kayak gitu ya? Jadi kapan gue bisa berorganisasi?
Suatu hari gue pernah merasa bahwa betapa ruginya kuliah di UI tanpa memperluas jaringan, network, link dan sebagainya. Saat gue memikirkan itu, oooh gue langsung semangat tuh, nyari semua oprek yang ada di kampus kalau perlu. Semangat buat ikut ini, semangat buat jadi itu. Tapi ujung-ujungnya ketika gue sudah ada di stand oprek misalnya, mau beli formulir, apa kabar itu perasaan yang tadi? Kemana ya perginya? Kenapa yang ada di otak gue tiba-tiba cuma: males, capek, ribet juga ya, dan sebagainya?

Kalau kata Mas DJ Kenny, gue telat puber. Jerawat telat muncul, tandanya telat puber. Waduh waduh... kalau puber itu juga berarti tidak stabil dan belum bisa menentukan pilihan dan belum bisa yakin dengan pilihan yang sudah dipilih, gue setuju deh disebut telat puber. Eh, puber emang gitu nggak sih? Hahahaha...

Gue punya temen yang keren banget di kampus. He can do like everything what he wants. Dia punya manajemen waktu yang bagus, punya link kemana-mana, kemampuan bicara yang ekstrim bikin merinding, cerdas dan terakhir gue tahu dia sangat pintar menghitung tanpa kalkulator. Pernah beberapa bulan yang lalu temen gue ini jadi orang yang paling galau dan labil, tapi sekarang, wow, he's change in everything dan dia membuktikan bahwa dia sudah bukan lagi si manusia galau dan labil. Ketika itu gue merasa iri dan terpacu untuk jadi orang seperti dia. Tapi... sekali lagi, look at the background of the case aja deh. Walaupun terdengar putus asa banget, tapi cara dia dididik dengan cara gue dididik adalah dua hal yang bertolak belakang. Gue ngerti soal konsep bahwa manusia itu punya masalah masing-masing, tapi kenapa sepertinya dia begitu gampangnya keluar dari masalahnya sedangkan gue selalu terkungkung di satu kotak yang membuat gue nyaman tapi sebenarnya membunuh gue pelan-pelan?

Oh ya.... setiap kali gue tidur gue selalu mempertanyakan itu... Kalau orang-orang biasanya punya keinginan dan keinginan itu yang dijadikan motivasi, nah gue apa kabar motivasi? Keinginan doang yang banyak, actionnya ditunda mulu.

Nggak berlebihan kalau gue mengatakan diri gue ini pathetic. Ya... memang pada kenyataannya seperti itu. Gue hanya belum menemukan sebuah titik dimana  gue bisa benar-benar total mengerjakan itu. Contoh gampang adalah: gue sangat mencintai pekerjaan gue di mataram sebagai penyiar radio dan gue tekun untuk belajar. Yah seperti itulah... disini kayaknya gue memang belum bisa menemukan apa yang jadi keinginan terbesar gue...

Tuhan itu selalu adil. Dia menciptakan manusia dengan takdir yang sudah tertulis sejak dia lahir sampai meninggal. Pertanyaan gue selanjutnya adalah, apakah nantinya gue akan ditakdirkan untuk meninggal dalam posisi memangku laptop dan di dalam kamar yang terkunci?

Nggak mau... jelas... kalau gue mati nanti, gue pengennya prosesnya cepet aja. Kayak misalnya ketabrak apa, atau kepenggal gitu kepala gue. Jadi nggak ada proses menerima kesakitan sebelum akhirnya nyawa gue dicabut. Oh yeah, dan bahkan gue berkompromi bagaimana gue akan mati. Manusia memang banyak maunya...

Keinginan terbesar gue sekarang adalah punya banyak uang. Oke ini maya.

Keinginan terbesar gue sekarang adalah bisa menikmati setiap pelajaran yang ada di kuliah semester ini, bisa menghilangkan semua perasaan-perasaan tidak penting yang biasanya selalu datang kalau sudah masuk kelas, dan satu lagi: bisa tahu apa sih sebenarnya yang Tuhan inginkan dengan menciptakan gue?


P.S: Anti Sosial dan pergaulan sempit membuat tulisan lo tidak akan dibaca oleh siapapun. Satu hal lagi: orang akan gampang tahu siapa yang lo maksud dalam tulisan lo karena sempitnya pergaulan lo tadi. Oh God... Kasihanilah hamba...


@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
These days, cowok-cowok emang lagi pada seneng banget maen futsal. Kayaknya udah dari tahun-tahun kemaren juga sih. Tapi dalam rentang waktu enam bulan ke belakang ini, ada beberapa temen yang juga emang rajin main futsal bareng sama angkatan-angkatan senior. Salah satu temen gue tadi siang ngajak gue juga. Beberapa bulan yang lalu sih dia juga pernah ngajak gue.

Tapi...

Gue? Main futsal?

Seriously, gue sama sekali nggak pernah kepikiran buat maen futsal, sepak bola, dan semacam itu. Men, gue lari aja napa udah empot-empotan, nendang bola aja yang ketendang malah angin, gue aja nggak bisa ngebedain mana yang lagi maen futsal sama mana yang lagi maen bowling. Lah, gue di ajak maen begituan... Ya lucu...

Salah siapa ya?

Entahlah... Gue sejak masa kanak-kanak yang waktu itu masih demen banget nonton Doraemon, nggak pernah sekalipun main bola. Hmmm... Aneh? Ya. Kalau lo ngerasa aneh, gue juga ngerasa aneh dengan itu. Banyak faktor... Yang pertama mungkin karena gue tidak dilahirkan untuk olahraga, yang kedua karena gue nggak pernah jodoh sama sekali sama yang namanya bola dan semacemnya kecuali bola bekel dan kelereng, yang ketiga gue nggak punya cukup napas buat lari dari ujung lapangan yang satu ke ujung lapangan yang lain cuma buat ngejer bola yang pada akhirnya harus gue tendang lagi. Mungkin itu yang bikin gue nggak pernah bisa dan nggak pernah kepikiran buat bisa main bola... Pathetic...

Waktu pulang Januari kemaren, temen gue juga ngajakin main Futsal. Jelas dia nggak tahu kalau selama ini futsal adalah momok yang paling memalukan buat gue. Temen-temen yang sudah tahu gimana gue, nggak akan pernah mau ngajak gue buat maen futsal atau olahraga sejenisnya dalam kondisi apapun walaupun mereka kekurangan pemain sekalipun. Karena apa? Karena gue bego olahraga...

Jadi... lo boleh ajak gue jalan ke mana, main ke mana, outbound mungkin? Atau sekedar jalan kaki sepanjang Jakarta Selatan? Gue sanggup. Tapi kalau lo masih mau lihat gue hidup dengan harga diri, jangan ajak gue main futsal... Makasi.

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com


Oke guys, kalau tadi siang gue kasih video Super Junior M - Perfection yang adalah hasil rekaman dari TV di Tumblr, yang ini adalah video HD yang langsung dari channel sment di YouTube. Gue sudah donlot videonya dan udah gue tonton beberapa kali. Komentar? Hihihi... Berasa penting gitu ya komentar gue? LOL

Overall, gue suka banget sama konsep video klipnya walaupun mungkin nggak menjelaskan kenapa harus pake topi begini dan topi begitu. Cuma seperti biasa, SMe selalu bisa membuat MV yang oke mulai dari pergerakan kamera, hardset, dan juga efek-efek kameranya. Dibandingkan dengan Super Girl, gue lebih suka sama Perfection karena disini mereka lebih "liar" dengan koreografi yang sangat dipersiapkan. Bukan berarti Super Girl koreografinya nggak dipersiapkan, tapi koreografi Perfection gue rasa lebih membuat gue sebagai penonton dan fans puas karena yang ditunggu-tunggu dari boyband Korea biasanya selain lagunya adalah dancenya, terutama lagi itu adalah Super Junior. Perfection menurut gue koreografinya lebih bagus dan lebih well prepared gitu deh dibandingkan dengan Super Girl karena ada beberapa bagian dance di Super Girl yang kalau gue ngeliat agak berantakan dan kayaknya member masih ngeraba-raba gerakannya. Apa itu karena sudut pengambilan gambarnya yang salah atau mata gue? Entahlah... Bahkan ada di salah satu gerakan dimana Donghae puter badan, dia hampir (hampir) jatuh. #sorry

Dari keseluruhan di MV ini, bagian yang paling gue suka itu di menit 1:58 - 02:07. Disitu keliatan kalau ini MV adalah bikinan SMe. Kenapa? Hahahaha... Semua MV terbaru dari SMe selalu ada efek muter-muter kayak gitu: No Other, Hurricane Venus, Game, Copy and Paste. Tapi disitulah SMe menunjukkan kalau dia bisa make kamera super canggih dan super mahal. Hahahaha... Lebih mahal produksi Perfection daripada Super Girl gue bilang karena MV Super Girl bahkan nggak dirilis dalam format HD dan kayaknya nggak pake kamera-kamera terlalu ribet soalnya gambarnya biasa aja,

Masih tetep kecewa dengan part Siwon dan Donghae di sini. Dua orang idola gue ini entah kenapa jadi cuma sekedar numpang nampang. Well, i know mereka bukan lead vocal, tapi suara mereka juga bagus kok, nggak cuma Kyuhyun aja yang suaranya bagus sama Ryeowook. Tapi yah... namanya boyband pastilah ada lead vocal yang akan selalu mendominasi bagaimanapun dan apapun yang terjadi. Di MV ini bagian Siwon nyanyi cuma ada 4 lines. Ada 2 lines di awal yaitu menit ke 00:09 sampai 00:18 dan 2 lines lagi ada di menit ke 02:26 - 02:36. Cuma ada 9 sampai 10 detik doang dia nyanyi dan setelah itu mungkin cuma autotunes atau suara-suara belakang doang. Yang lebih kasian lagi adalah Donghae, selama lagu berduari 3 menit 25 detik itu, dia cuma kebagian nyanyi di detik 00:35-00:45 ( 2 lines ) dan sisanya adalah autotunes yang diulang-ulang dan itupun dikasi efek. Blaaah... Kasian... Nggak jauh beda sih sama di Super Girl, Siwon cuma nyanyi di awal 4 lines dari detik ke 00:32 sampai 00:39 dan Donghae juga 4 lines di menit 01:33 sampai 01:41. Sayang banget. Porsi yang sangat sedikit buat dua orang yang menurut gue paling ditunggu-tunggu kemunculannya. Jadi agak terkesan nyampah... Oke Kyuhyun, selamat mendominasi! #plakk

Di MV ini ada Eunhyuk sama Sungmin. Tapi apa mereka ngaruh? Gue rasa nggak. Ada atau nggak ada Eunhyuk dan Sungmin, gue pikir SJ-M akan tetap bagus. Toh Eunhyuk juga nggak ada part nyanyi sendiri, cuma sekedar backing vokal doang dan rap. Gue rasa tanpa rap juga SJ-M nggak akan jelek. Toh Super Girl nggak ada rap beberapa temen gue lebih suka itu daripada yang Perfection. Jadi Eunhyuk ada atau nggak ada menurut gue nggak masalah. Oke, dia memang terlihat membantu waktu dance karena Hangeng nggak ada. Tiga orang yang nge-dance adalah Donghae, Eunhyuk dan Henry.

Sama halnya dengan Sungmin. Men, ini lebih kasian lagi. Sungmin gue rasa cuma nampang dan nyampah deh ya... Bagian nyanyinya pun bagian yang nggak ada yang dapet lirik kayak lirik yang dinyanyiin Kyu, Wook, Won, Hae atau Zhoumi. Sayang... Sungmin cuma muncul di depan layar di menit ke 01:12 sampai 01:20 dan di menit ke 02:22 sampai 02:24. Di total yah cuma 10 detiklah... Padahal ini kan pertama kalinya dia muncul di SJ-M, kenapa nggak di ekspos aja ya? Yaah... walaupun mungkin mereka cuma additional, tapi paling nggak manfaatkanlah sebaik-baiknya gitu. Toh Sungmin juga fans nya nggak sedikit.

Kekurangannya adalah di lagu ini terlalu banyak suara yang di edit dan dijadiin suara robot. Nggak ganggu sih, cuma kayaknya jadi agak sulit mendeteksi itu suara siapa. Kalau Super Girl kan nggak terlalu banyak tuh yang di bikin begituan, jadi masih bisa ketebak suara siapa suara siapa. Bahkan gue aja nggak tahu kalau Donghae nyanyi di detik ke 35 itu sampai gue liat videonya. Karena suaranya jauh beda sama yang di lagu SUJU sebelum-sebelumnya. Gue rasa di edit deh, suaranya jadi bagusan. LOL

Kalau ada yang bilang lebih bagusan Super Girl, mungkin bener, tapi bukan lebih bagusan, lebih ear catching aja menurut gue. Super Girl karena reff nya sendiri itu gampang diinget (mungkin karena pake bahasa inggris) terus juga reff nya juga simple. Kalau yang ini, ya lo liat sendiri lah. Cuma kalau dari melodi, nada dan musik gue lebih prefer ke sini karena lebih dewasa dan lebih serius gitu. Agak susah menjelaskannya ya? Sebut saja lebih vampir deh, kalau Super Girl lebih idiot dan culun.

Gue berharap albumnya cepet rilis, walaupun mungkin nantinya gue akan lebih banyak mendengar suara Kyuhyun dan Ryeowook daripada suara Donghae dan Siwon, tapi gue pengen denger aja lagu-lagunya kayak gimana. Ada yang diciptain sama Jay Chou juga kan katanya? Oke, kita tunggu nanti.

Super Junior M formasi baru dengan lagu Perfection dapet nilai 8 dari gue :p #sok


@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
"Gue ngefans sama kpop, apalagi Girls' Generation sama Super Junior. Trus kenapa?"

Kadang-kadang pengen banget ngomong begitu ke orang-orang yang suka ngejek-ngejek boyband dan girlband Korea. Kata orang-orang sih, mereka itu cuma modal tampang. Terus tampang juga nggak asli. Banyakan yang operasi plastik. Haduh haduh... Basi deh kalau lo semua pada ngeliat bagian itunya. Lah terus kenapa kalau emang modal tampang dan tampang nggak asli? Modal tampang mereka toh juga disertai dengan modal bakat yang kuat kali. Nggak cuma sekedar bisa nyanyi sama dance langsung bikin video klip. Mereka-mereka itu di training, mamen, dua tahun baru bisa debut. Kalau nggak gitu, mana mau perusahaan rugi sama penampilan artisnya yang baru di audisi eh langsung dibikinin album. Malu dong!

Ah... nggak asik memulai tulisan dengan marah-marah kayak gini. Sebenarnya gue bukannya mau marah-marah juga sih. Cuma mau memberitahukan bahwa gue ngefans sama kpop dan Korea. Lalu apa kalian ada masalah?

Belakangan ini lagi heboh banget yang namanya fans ini berantem sama fans itu. Nggak cuma fans yang mengidolakan boyband dari negara yang beda, tapi bahkan sesama fans kpop pun mereka suka saling ribut. Apalagi ELF sama Cassieopeia, ELF sama Sone, bahkan Sone sama Cassieopeia. Wah... bisa perang besar kalau itu fandom pada ribut. Entah apa yang dipermasalahkan. Masalah siapa yang duluan masuk pasar Jepang dan siapa yang cuma memanfaatkan apa yang sudah dibuat sebelumnya-lah, ada yang sukses di Jepang karena si ini dan si itu cuma numpang popularitas lah, macem-macem aja masalahnya. Dan anehnya itu jadi hal yang dibesar-besarkan gitu.

Beberapa waktu yang lalu gue sering terima SMS dari salah seorang temen gue yang ELF yang kayaknya sakit hati sama temennya yang Cassieopeia ( Cassie--for short ) karena si Cassie bilang kalau Super Junior itu bisa masuk pasar Jepang dan sukses berkat TVXQ sukses di sana. Haduh haduh... Oke... Bisa jadi memang seperti itu. TVXQ memang membuka pasar Jepang untuk artis Korea yang lain. TVXQ memang gue akuin sukses di Jepang, bahkan lagu-lagu mereka juga banyak yang berbahasa Jepang sementara SuJu belum ada (setahu gue). Tapi, gue nggak ngerti kenapa itu masih dipermasalahkan? Dulu kan mereka satu perusahaan. Jadi wajar dong kalau sekarang perusahaan juga mau mempopulerkan artis mereka yang lain ke Jepang? Masa iya perusahaan mau rugi nggak masukin artis ke Jepang karena yang dulu sukses sedang hiatus? Bisnis men! Bisnis... nggak boleh mikir yang terlalu subjektif seperti itu. Toh disisi lain, SuJu ataupun SNSD juga punya bakat sendiri yang menurut gue juga mumpuni untuk masuk pasar Jepang. Mereka juga punya fans sendiri di sana. Kenapa harus dipermasalahkan? Gue memang nggak kenal banget sama TVXQ dan bukan termasuk fans mereka. Tapi gue tahu mereka dan mereka memang berbakat. Tapi bukan cuma mereka kan yang punya bakat dan kesempatan? Yang lain juga punya kan? Jadi bersikaplah sportif... Jepang itu bukan punya mereka. Jepang punya semua yang memang mampu dan punya kesempatan masuk ke sana. Case closed.

Masalah yang belum kelar adalah fans Boyband Korea dan fans Boyband Indonesia.
Ini nih, salah satu masalah yang bener-bener bikin gue rada-rada BETE dan MUAK banget kalau udah nyangkut soal ini.

Pasti semua pada tahu SM*SH kan? Yak. Itulah... boyband Indonesia yang sekarang lagi naik daun dan banyak fans. Gue pribadi nggak suka sama boyband ini bukan karena mereka niru-biru boyband mana atau boyband mana loh ya. Tapi memang karena boyband ini menurut gue bukan boyband yang stunning. Mungkin memang karena baru dan karena nggak ada trainee jadi mereka terkesan biasa-biasa aja. Lagunya sendiri gue pikir nggak bagus-bagus banget. Lirik sih oke, nyentil dan racun karena bikin semua orang jadi ikutan nyanyi. Tapi musiknya? Jelas itu musiknya Justin Bieber banget. Kalau nggak percaya, besok-besok kalau pergi ke karaoke, puter deh lagunya JB yang Baby terus di minus one dan nyanyiin pake lirik lagunya SM*SH. Pasti nyambung. Well yeah, belakangan gue denger lagu ini musiknya jadi berubah dan sekarang jadi original dikit. Whatever... tapi masalahnya bukan disitu. Masalahnya adalah, sejak munculnya boyband ini, banyak infotainment yang pada akhirnya suka membanding-bandingkan mereka dengan boyband Korea dan belakangan ini memang yang lagi dilirik adalah Super Junior.

Kenapa harus Super Junior?

Gue nggak membahas boyband lain loh yah, gue membahas Super Junior dan menurut gue Super Junior sekarang memang lagi berada di puncak popularitas. Mereka konser keliling Asia dan konsernya selalu sold out pas presale. Bahkan beberapa artis Indonesia kemaren nonton ke Singapura kayak Indra Herlambang dan Vidi Aldiano. Jadi wajar aja kalau ketika Super Junior berada di puncak popularitas dan si SM*SH muncul (yang gue yakin dan pasti nggak akan ada yang memungkiri kalau mereka terinspirasi dari Korean Wave yang lagi badai ini), mereka jadi dibanding-bandingkan.

Tapi... Yaelah... Please deh ya, kalau mau main banding-bandingan, cari gitu kek pasangan yang sepadan buat perbandingan? Masa iya SuJu dibandingin sama SM*SH? Kocak...

Itulah yang bikin ELF belakangan ini suka ribut sama SMASHBLAST. Kenapa ribut? Ya jelas karena dibanding-bandingkan tadi. Menurut gue itu adalah reaksi yang wajar buat seorang fans membela idola mereka. ELF akan membela SUJU dan begitu juga pihak yang satu lagi. Kalau mau berdamai, kayaknya bakalan susah deh. Soalnya yang ini memang nggak ada gitu pantes-pantesnya buat dibandingin. Tapi nggak bisa dipungkiri juga dua-duanya terkadang suka keterlaluan kalau saling ngejek. Suka agak jahat...

Oke, dari pengalaman gue tentang SM*SH, banyak yang ngomong kayak,

"Ini apa deh? Boyband Indonesia? Apaan... Masa iya konsepnya niru Boyband Korea yang banyak-banyak personilnya itu. Apaan namanya? SuJu? Iya yang itu..."

atau

"Astaga Tuhan... apa nggak cukup Justin Bieber hidup sebagai lelaki berwajah wanita? Ini apa-apaan lagi banyak sekali orang yang berwajah cantik?"

atau yang lebih parah kayak,

"Sumpah ini maho abis... Jijik lah..."

Seperti itulah tanggapan orang-orang kebanyakan tentang munculnya SM*SH ketika videonya booming di Youtube yang sekarang sudah lebih dari 1 juta hits itu.

Sebagai orang yang nggak suka, mungkin wajar memang ngomong kayak gitu. Ya emang nggak suka? Mau gimana lagi kan? Nggak bisa juga dong orang nggak suka sama SM*SH terus di paksa buat suka? Sama nggak mungkinnya dengan gue memaksakan orang-orang buat suka sama SUJU (oke gue memang pernah lebay dengan hal ini, maksa-maksa orang buat suka Korea, tapi pada akhirnya gue sadar kalau setiap orang punya kesukaan sendiri-sendiri). Iya kan? Iyalah... Siapa juga nggak mau dipaksa buat suka sama sesuatu. Kalau gue nggak suka sama tokek, masa iya gue harus maksa diri gue buat suka dan melototin itu tokek tiap dia main ke kamar gue? Kalau gue nggak suka sama asap rokok, apa iya gue harus mencoba buat menyukai dengan lapang dada dan membunuh diri gue? Bullshit lah...

Point nya adalah, kalau gue ELF ya ELF, lo nggak bisa maksa gue buat jadi SMASHBLAST, SONE, CASSIE atau apapun nama fandom yang lain. Nah kalau lo SMASHBLAST, ya emang gue pikirin? Gue nggak maksa lo harus suka sama SuJu. Gue nggak maksa lo harus suka sama Korea? Ya kalau lo suka sama SM*SH, silahkan... itu hak lo. Nah kalau lo udah mulai ngejek dan nge-bash kesukaan gue, oooh, itu lain lagi ceritanya...

Pada dasarnya orang nggak suka di bash kan? Orang nggak suka di bully kan? Orang nggak suka di ejek kan? Ya kalau lo nggak suka di ejek, lo jangan ngejek dong! Tunjukkan kalau lo adalah ANTI-FANS yang elit. Bukan ANTI-FANS yang suka ngomongin orang yang lo ANTI dengan omongan kasar dan tidak bermoral. Malu juga kali kalau lo ngejek tapi pada akhirnya yang lo ejek malah sukses besar kan?
 
Gampangnya gini deh: setiap manusia pasti nggak mau ibunya di hina. Iya kan? Nah... lo pikir deh tuh sendiri...

Fan War menurut gue adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah ketika lo udah mulai membawa SARA. Itu yang gue sama sekali dari dulu nggak pernah suka. Nggak ada manusia yang sempurna kan?
 
Gue bukan SMASHBLAST, tapi gue menghargai usaha mereka buat menunjukkan eksistensi mereka kalau mereka memang mampu. Gue memang kadang-kadang suka ngejek, tapi yah, sekali lagi gue manusia yang nggak suka. Pasti ada keinginan buat menjelek-jelekan.
 
"Gue suka Super Junior, emang kenapa? Masalah?"
 
"Gue suka SM*SH, emang kenapa? Ada masalah?"
 
Jawabannya adalah:
 
"Nggak, gue nggak masalah. Selama lo nggak cari masalah sama kesukaan gue, maka nggak akan ada masalah diantara kita..."

Ada ada masalah dengan tulisan gue ini? Mention keberatan kalian ke twitter gue. Gue open kok... #PLAK

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Final Destination 5: REVIEW!
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 2]
  • Crazy Little Thing Called Love: REVIEW
  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • Mimpi, Mimpi, Mimpi
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes