• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Ih wah, gue baru pulang kuliah Psikologi Komunikasi dan buka timeline Twitter, semua pada bahas Hana Kimi Korea sampai jadi trending topic. Oke, gue langsung gatel-gatel seluruh badan dan jiwa raga mendengar kabar ini. SM Entertainment akan membuat Hana Kimi versi Korea yang kabarnya semua artis SM ada disitu. Cek dan ricek, gue nemu deh artikel tentang itu di: http://www.koreaboo.com/index.html/_/dramas/sm-entertainment-to-produce-popular-japanese-ma-r4335

Hihiy! Disitu emang nggak ada sih yang menjelaskan siapa yang akan memerankan siapa. Cuma ada rencana kalau drama ini akan dibuat 16 episode dengan judul Beautiful You (아름다운 그대에게/Areumdaun Geudaeyege). Kenapa gue heboh? Karena gue suka banget sama drama ini, men! Versi Taiwannya adalah yang jadi drama Taiwan favorit gue sepanjang masa. Hana Kimi Taiwan yang akhirnya mengenalkan gue dengan dunia Asia-asiaan ini. Hahay! Dan Ella, Wu Zun sama Jiro Wang memang disitu klop abis chemistrynya.

Nah, lalu bagaimana dengan Hana Kimi Korea ini? Siapa yang akan memerankan siapa?

Tapi gue sempat baca-baca TL twitter tentang Hana Kimi dan nemu tweet yang menyebutkan kalau pemeran utamanya ada 3: Yunho TVXQ akan memerankan Izumi Sano (Wu Zun di versi Taiwan, Shun Oguri di versi Jepang), Amber f(x) akan memerankan Ashiya Mizuki (Ella S.H.E di versi Taiwan, Maki Horikita di versi Jepang) dan Onew Lee Jin-Ki yang akan memerakan Suichi Nakatsu (Jiro Wang di versi Taiwan, Toma Ikuta di versi Jepang). Wow wow... Gimana menurut kalian? Apakah calon-calon di isu itu cocok?

Gue nggak begitu kenal sama Yunho TVXQ yaaa... jadi nggak tahu apakah dia termasuk orang yang cool kayak perannya si Sano/Zuo Yi Quan jadi nggak banyak komentar deh soal yang itu. Nah kalau Amber sendiri, oke mungkin dari semua artis SM yang paling cowok dan ganteng ya Amber. Gue suka sih ngeliat gayanya yang kayak cowok gitu, soalnya Maki Horikita itu menurut gue cewek banget -___- nggak ada kesan cowoknya, jadi masih mending Amber lah yaaa, cuma sebelum melihat bagaimana aktingnya, gue masih jatuh cinta sama Ella Chen dong ~XDDD Terus, Onew? Oke Onew... errr... si tahu goreng ini sepertinya memang kocak. Keliatan banget pas di Hello Baby dia itu iseng dan jail, jadi memang cocok untuk peran Nakatsu. Setipe lah sama Jiro Wang yaa... Sama-sama gila-gila gaje gitu. Asiklah...

SM akan menayangkan drama Hana Kimi Summer tahun ini. Entah summer di Korea itu bulan apa sih? Hahahaha.... Dan hey, yuk kita bikin perbandingan pemain-pemainnya yuk....


Ella-Amber mirip yak? Hihihi~ image dua-duanya juga sama sih, cewek-cewek unisex gitu. Kalau yang lain bakalan keliatan kalau udah tayang kali ya?

Masih rumor loh, ini belum di konfirmasi. Kita tunggu aja bagaimana kelanjutannya nanti... Follow aja @SMentertainmnt buat informasi lebih lanjut yaah.... gue udah nggak sabar nih ah~

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Apa arti hidup tanpa matahari?


Semua akan gulita....


Gelap... Seram...



Tak bisa melihat, buta...



Tiada cahaya, nestapa...


Hilang semua ceria...


Masih adakah cinta tanpa cahaya?


Masih adakah suka tanpa surya?


Atau... masih adakah Dia--Sang Barat yang kupuja? #eaaaaaa


Meski dia nyata, namun hanya sebuah cahaya yang kulihat dari balik jeruji dunia maya...

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Lihat seberapa keras usaha Opel cuma buat minum obat pereda radang tenggorokkan:

Menggerus obat yang seharusnya bisa langsung ditelan. Errr… oke, menurut gue ini aneh. Gue tahu sih orang-orang memang ada yang susah menelan pil, tablet, dsb. Tapi… oh come on Opel… Berapa umur anda? #plak


Setengah jam digerus, gagal, digerus lagi, gagal, digerus lagi, gagal lagi… Tapi sebagai manusia, usaha itu memang harus dilakukan sampai titik darah pernghabisan!


atau...
cuma sampai rasa bosan dan lelah menggerayangi diri hingga akhirnya Opel sadar, bahwa apa yang dilakukannya hanyalah sia-sia belaka… Obat nggak bisa digerus, air bekas obat yang niatnya dipake buat melumatkan obat malah terlihat menjijikkan… rasanya di mulut gue waktu liat itu kayak pas gue minum obat pake aer putih terus obatnya nggak bisa ketelen-ketelen, malah meleber di mulut (hoekkkkkkk) … Obat dan sendok serta bercak-bercak itu mengotori meja… Ah… sia-sia, sungguh sia-sia…

Akhirnya, mention terakhir dari @novelianoel adalah bahwa dia sukses digerus sama nyokapnya… Eh? Maksudnya, obat itu… berhasil dia minum dengan gerusan nyokapnya… Alhamdulilah, dia menemukan jalan kembali pada-Mu ya Allah…

#kantinFasilkom
@ronzzykevin
@nechaharza
@Dennie_A_Heiwa
@siidinii
#Eva Toyeng

http://kaoskakibau.tumblr.com
Mango-Coconut - EKSOTIS!
Strawberry - PARAH ENAKNYAAAAA
Dan lihat apa yang gue buat di notes gue ~XDDDDDD

Ini kayaknya pengaruh kuliah Statsos dari Dentsu Indonesia kemaren bener-bener bikin gue jadi gila sama Soyjoy yak? Hahahaha… setelah kuliah itu gue bahkan ganti avatar twitter pake gambar soyjoy, gue jadi ngomongin soyjoy, gue jadi promosi soyjoy ke semua followers hahay! Dan kemaren gue dapet dooong dua Soyjoy gratis di Pekom 2011 XDDDD Kebahagiaan yang tidak ternilai. Why? Because gue nggak mungkin beli dua Soyjoy dalam satu hari karena itu artinya nggak akan ada makan siang dan makan malam (baca: mahal) LOL But yeah! That was a heaven of soy and a life full with joy. Kalau disingkat ya SOYJOY lah~


@ronzzykevin
@soyjoyID
http://kaoskakibau.tumblr.com
"Maret lagi..."
Suara Rina memecah keheningan pagi itu. Dia baru sampai di sekolahnya. Hanya ada dia dan seorang laki-laki bernama Vino­--Putra seorang anggota dewan yang mengklaim dirinya sebagai keluarga terkaya di kota kecil itu.
"Ada apa dengan Maret?" tanya Vino. Dia melirik ke sekeliling kelas yang kosong sebelum akhirnya pandangannya berhenti di wajah Rina.
"Blue tidak begitu menyukai bulan Maret,"
Blue adalah nama sahabat Rina yang juga teman sekelasnya di SMA itu.  Vino menyukai Blue sejak pertama kali pindah dari sekolah lamanya ke sekolah Rina.
"Blue? Kenapa dia tidak menyukai bulan Maret?"
"Banyak hal yang dibencinya dari bulan ini..."
"Apa itu?"
"Ayahnya meninggal empat tahun yang lalu di bulan Maret, setahun kemudian ibunya ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya. Setelah itu Blue tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya, tetapi Maret tahun lalu, rumah tempat tinggalnya itu terbakar dan membunuh kakek juga neneknya..."
"Benarkah?"
"Ya... begitulah, dia jadi agak membenci bulan Maret. Maksudku, benar-benar membencinya, bukan agak benci..."
"Aneh... setahuku, dia juga lahir bulan Maret kan?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Aku melihat datanya di ruang tata usaha beberapa hari yang lalu. Aku menyukainya, ingat?"
"Ya... ya... dan kau pikir kau bisa melakukan apa saja di sekolah ini karena kau orang paling kaya di kota?"
"Bukan begitu... maksudku, aku sudah berusaha untuk tahu lebih banyak tentang Blue. Apakah itu salah?"
"Tidak, tidak salah, hanya terdengar sedikit menyeramkan. Seperti penguntit..."
"Ah..."
Hening sebentar. Sepertinya seisi kelas tidak akan penuh sebelum jam delapan lewat.
"Kenapa kau datang sepagi ini?" tanya Rina pada Vino.
"Agar para bodyguard itu tidak mengikutiku. Mereka masih tidur,"
"Aku baru tahu bodyguard juga boleh tidur, bukankah mereka seharusnya siap menjaga selama dua puluh empat jam penuh?"
"Ya kalau mereka ingin tampang mereka terlihat seperti zombie. Maksudku, yang seharusnya bertugas mengantarku sekolah pagi ini yang tidur,"
"Oh... Aku tidak tahu, maaf. Hidupku sudah susah bahkan hanya untuk mengerti kesulitan hidupmu..."
"Hey, Rina. Aku punya rencana Maret ini, apa kau mau membantuku?"
"Apa?"
"Aku akan menyatakan cinta pada Blue, bagaimana menurutmu?"
"Aku tidak yakin..."
"Kenapa?"
"Ini Maret..."
"Lalu?"
"Kau tidak mengerti? Blue sangat menghindari apapun yang berhubungan dengan bulan ini,"
"Ah... dia tidak bisa menghindari pertambahan usianya kan? Itu berarti aku masih punya kesempatan..."
"Maksudmu?"
"Ya, aku akan menyatakan cinta pada hari ulang tahunnya,"
"Aku tidak tahu apa hubungan antara dua hal itu,"
"Aku juga..." kata Vino tertawa. "Kau mau membantuku?"
"Baiklah..."

***

Esoknya sepulang sekolah, Vino mengejar Blue sebelum Blue keluar gerbang sekolah.
"Hey!"
Blue tidak menoleh.
"Biru! Hey!"
Blue berhenti dan memutar kepalanya.
"Vino?"
"Hey, apa kabar?"
"Hah? Kita baru saja selesai mengerjakan tugas bersama di kelas dan kau baru menanyakan kabarku?"
"Well, konteksnya sudah berubah. Sekarang aku bertanya kabarmu secara pribadi,"
"Oh ya? Lucu sekali. Kabar baik, bagaimana denganmu?" Blue melihat ke sekeliling halaman depan sekolah. Di depan gerbang sudah menunggu enam orang berpakaian hitam dan berbadan tegap. "Masih menjadi anak manja?" Blue tertawa.
"Kalau aku bisa memilih untuk pulang bersamamu dan berjalan kaki, aku akan mengambil jalan itu. Tapi... belakangan ini ada saingan bisnis ayah yang menaruh dendam pada keluarga kami dan mengancam akan melakukan hal buruk..."
"Bukankah ayahmu pejabat di daerah ini? Aku tidak tahu kalau dia juga pebisnis?"
"Yeah, ayahku sekarang direktur utama sebuat perusahaan provider seluler,"
"Wow... pantas..."
"Apa?"
"Pantas saja hidupmu tidak pernah bebas,"
"Maksudmu?"
"Yeah, kebanyakan orang-orang sepertimu selalu merasa was-was jika keluar rumah. Tidak pernah merasa aman,"
"Aku tahu, itulah sebabnya mereka selalu bersama ku,"
Blue tertawa.
"Kalau begitu, aku pulang dulu. Aku harus membereskan beberapa hal di rumah,"
"Tunggu," Vino menahan Blue dengan menarik tangannya. "Lusa hari ulang tahunmu, kan? Boleh aku mengajakmu makan malam?"
Blue mematung. Ulang tahun...
"Maaf?"
"Aku ingin mengajakmu makan malam di hari ulang tahunmu, kau mau?"
"Errr... maafkan aku, Vino, aku tidak merayakan ulang tahun,"
"Kenapa?"
"Kau tidak perlu tahu, sebaiknya sekarang kau pulang saja. Sampai jumpa besok!"

***

"Kau yakin?" tanya Rina ketika pagi itu sekali lagi hanya dia dan Vino sudah ada di sekolah. Hari ini hari ulang tahun Blue dan Vino sudah siap dengan rencananya untuk menyatakan cintanya pada Blue.
"Tentu saja... kita akan membuat lapangan basket ini penuh dengan bunga. Blue menyukai mawar kan? Aku sudah menyiapkannya..."
Vino memanggil beberapa orang bodyguard yang membawa banyak sekali karung berisi mawar beraneka warna.
"Karung? Kau menaruh semua bunga mawar itu di dalam karung? Kupikir kau orang kaya..." Rina mengejek.
"Aku tidak tahu harus bagaimana... Aku seharusnya menggunakan apa?"
"Bodoh... sudahlah jangan dibahas. Sebaiknya segera lakukan kegiatan mengotori lapangan sesuai dengan rencanamu. Aku akan menelpon Blue dan memintanya untuk datang setengah jam lagi,"
"Tentu, tentu," jawab Vino. "Tolong tutupi semua lapangan dengan kelopak mawar ini. Jangan sampai ada bagian lapangan yang terlihat, oke? Dan, sesuai dengan yang aku katakan semalam, mawar putihnya akan menjadi bagian yang paling terlihat. Lakukan dengan baik,"
"Siap tuan," jawab bodyguard-bodyguard itu bersamaan.
"Semua sudah kuatur, Blue akan datang setengah jam lagi..."
"Bagus! Kalau begitu, aku akan bicara pada satpam, guru-guru, dan semua anak-anak untuk tidak merusak rencanaku pagi ini..."
Rina tertawa geli.
"Kenapa?"
"Aku hanya merasa, terkadang menjadi seorang kaya raya sepertimu sangat riskan... Selain kau selalu jadi target pembunuhan rekan bisnis ayahmu yang dendam, kau juga akan mendapat banyak makian dari anak-anak satu sekolah,"
"Ah... aku hanya memperjuangkan Blue... Aku benar-benar menyukainya,"
"Yeah, kalau begitu lakukan sesuai dengan kemauanmu..."

***

Blue masuk ke gerbang sekolah. Aneh sekali, tidak ada satupun di sana. Bahkan satpam yang biasanya berjaga-jaga juga tidak ada. Ponsel Blue berdering,
"Halo?"
"Kau sudah di sekolah?"
"Iya, Rina, aku sudah di sekolah. Di mana orang-orang? Kenapa sepi sekali di sini?"
"Sebaiknya bergegas ke lapangan basket..."
"Ada apa?"
"Sudah... sebaiknya segera..."
Blue merasa Rina mengerjainya.
"Oh tentu saja, ini ulang tahunku... Itulah kenapa Rina terdengar sangat bersemangat. Oh Tuhan... kenapa harus ada tanggal lahir sih?"
Keluhan yang tidak berguna... Blue bergegas menuju lapangan basket dan ketika dia tiba di lorong yang menghubungkan lapangan basket dengan halaman depan sekolah, seluruh siswa dan guru-guru di SMA itu bertepuk tangan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Rina muncul dari kerumunan dan langsung memeluk Blue.
"Selamat ulang tahun!"
"Rina... oh tidak... apa-apaan ini?"
"Tenang saja, kau tidak akan kenapa-kenapa, sayang... Dan kau tidak bisa marah padaku, bukan aku yang membuat semua ini,"
"Lalu?"
Kerumunan itu kemudian membuat sebuah jalan menuju lapangan basket dan Blue syok ketika melihat lapangan basket telah disulap menjadi lautan bunga mawar berbagai macam warna dan di tengah-tengahnya ada rangkaian kelopak mawar putih bertuliskan, "SELAMAT ULANG TAHUN, AKU MENCINTAIMU"
"Apa yang--?"
TIba-tiba dari atap gedung sekolah sebelah utara, Vina berdiri dengan percaya diri. Dia membawa sebuah megaphone dan bicara.
"Selamat ulang tahun, Blue! Hari ini... Aku ingin mengatakan padamu..."
"Vino?"
"...bahwa aku ingin kau jadi pacar--"
TAR!
Pandangan semua yang ada di sekeliling lapangan basket tertuju pada Vino yang ada di atas atap gedung sekolah. Megaphone yang dipegangnya terlepas dari tangannya. Darah keluar dari dada sebelah kirinya dan dia tumbang jatuh ke tanah persis di atas lapangan yang penuh dengan bunga mawar.
Tewas...


@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com

--Kelaspun jadi tempat menjemur yang efektif pas semua barang-barang basah karena hujan... God Bless AC!--

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com

“Eh eh, gue punya kabar bagus nih!”
“Apaan?”
“Soal si Edward Curut….”

Dua cewek itu langsung heboh teriak-teriak kayak orang gila. Mereka lagi ngobrol di sebuah meja di teras gedung PAU FISIP UI. Biasanya tempat itu memang sering banget jadi tempat ngegosip. Nggak cuma buat cewek-cewek, tapi juga buat beberapa cowok. Bahkan baru aja di deket dua cewek itu ada tiga cowok boyband yang sedang melatih dance mereka. Tampang mereka sebelas dua belas lah dengan personil Boyband SM*SH yang sekarang lagi booming itu. Ya… FISIP UI memang tempatnya orang-orang eksis.
“Emang si Edward kenapa?”
“Iya, kemarin kan gue ketemu tuh sama dia waktu mau pulang, dia lagi jalan sama cowok gitu. Cowoknya pendek pake kacamata gede banget. Kayaknya sih bukan anak FISIP,”
“Trus?”
“Tampang mereka berdua serem banget. Edward keliatannya lagi nahen boker gitu, soalnya mukanya pucet abis, terus si anak pendek itu mukanya kayak gelandangan. Lo pernah liat Raditya Dika nggak di cover Babi Ngesot? Ya mukanya mirip-mirip kayak gitu…”
“Lah? Jangan-jangan itu Radit!”
“Odong… Gue kan bilang dia bukan anak FISIP. Emangnya Radit masih kuliah di FISIP?”
“Masih tuh! Heran juga sama senior yang satu itu kok nggak lulus-lulus ya?”
“Kenapa jadi ngomongin Radit sih?”
“Iya, terus Edward gimana?”
“Nah itu dia… gue kemaren ketemu gitu kan, gue sih mau sapa dia sebenarnya, cuma nggak tahu kenapa gue rada-rasa salah tingkah gitu. Soalnya kemaren lagi panas, terus kulitnya Edward, ya lo tahulah, kalau panas dia kan suka mengkilat-kilat gitu kayak pantat penggorengan. Akhirnya gue menjauh soalnya silau banget. Males gitu gue…”
“Lah terus anak pendek itu? Diem aja?”
“Kayaknya sih dia buta deh…”
“Oh dia pake kacamata item gede maksud lo?”
“Nggak, dia pake kacamata biasa, yang kacanya warna putih,”
“Terus kenapa dia nggak silau di samping Edward?”
Dua cewek itu masih terus berspekulasi tentang Edward Curut dan siapa anak laki-laki yang jalan sama cowok vampir yang paling terkenal seantero UI itu. Belakangan ini memang keluarga Curut lagi banyak gosip. Entah itu gosip rumah tangga, gosip rumah kardus, dan gosip rumah boneka. Mereka lagi berada dalam krisis. Katanya sih Edward yang menyebabkan semuanya. Tapi kenapa dan masalah apanya itu orang-orang masih bertanya-tanya. Sempat terdengar kabar Edward sama Bella Siwer putus gara-gara Edward masih juga nggak mau jadiin Bella vampir. Cuma lagi-lagi kejelasan berita itu masih dipertanyakan soalnya terakhir Bella Siwer muncul di kampus, dia keliatannya lagi nggak semangat dan kayaknya udah berada di ujung kehidupan gitu. Mungkin Bella lagi ngetes Edward kali ya? Edward lebih milih mana, Bella mati atau jadiin Bella vampir.
“Jangan-jangan si Edward—-“
“Sssttt! Orangnya dateng!”
Dua cewek itu langsung noleh ke belakang dan di parkiran PAU, mobil Edward masuk dan parkir di sebuah tempat kosong. Hari ini mendung, itu artinya Edward bebas keliaran kemana aja dia mau. Depok ternyata juga bisa jadi alternatif tempat sembunyi buat Edward karena cuaca belakangan ini suka mendung-mendung gaje dan juga sering banget hujan badai. Edward hari ini berpenampilan seperti biasa: t-shirt longgar, celana jins ketat, rambut acak-acakan, trus bawa tas ibu-ibu. Orang-orang pada ngeliatin Edward dan bertanya-tanya apakah itu benar-benar Edward Curut si vampir atau personil SM*SH.
“Bang…” anak kecil yang dimaksudkan dua cewek itu muncul di belakang Edward. Mukanya sekarang nggak kalah pucat sama Edward. Tapi pucatnya aneh. Kalau Edward kulitnya putih kayak marmer terus pucat, kalau anak itu kulitnya hitam kayak cincau dan pucat. Entah seperti apa bentuknya itu tapi wajahnya terlihat lebih putih daripada sekujur badannya. Ternyata pendapat cewek-cewek tadi salah. Anak itu bukan mirip Raditya Dika, tapi lebih mirip kambing.
“Cepetan deh, Go, lu jalan suka lama deh…”
“Aduh bang, repot nih, leher gue masih pegel-pegel….”
Anak pendek itu melakukan gerakan senam kepala ke kiri dan ke kanan untuk membuat lehernya terasa lebih baik.
“Ya makanya lu kalau gue bilang istirahat di rumah, istirahat aja… Jangan ikut-ikut ke kampus!”
“Aduh bang, gue ada kuis nih jam sebelas. Kalau gue nggak masuk, nanti gue malah nggak lulus!”
“Yaudah ah, terserah lu aja…. Cepetan!”
Edward berjalan dua langkah lebih cepat daripada si anak pendek. Ketika Edward dan si anak pendek yang ternyata bernama Diego itu melewati tempat duduk dua cewek yang sedang ngegosip tadi, semua perhatian tertuju ke anak pendek itu.
“Eh, eh, lu liat deh… Kok lehernya agak aneh gitu ya?”
“Dia vampir juga?”
“Gue nggak tahu… tapi bisa jadi sih dia vampir juga… Tapi…”
“Edward yang gigit?”
Mereka berdua saling tatap.
“AAAAA NGGAK RELAAAAAA!!!!!!” teriak salah satu dari mereka.
“IYA SUMPAH! GUE NGGAK RELA!!! ADUH… EDWARD KAN HARUSNYA GIGIT GUE DULUAN!! MASA DIA GIGIT COWOK!!! Ih…”
“Atau jangan-jangan…?”
“EDWARD GAY?!” dua cewek itu teriak-teriak heboh sampai-sampai semua orang yang ada di sekitar mereka ngeliatin mereka, tapi dua orang itu emang sudah nggak punya urat malu.
“Sumpah lo dia Gay? Demi apa?”
“Aduh gue nggak tahu juga! Terus gimana dong? Masa kita kalah sama anak kecil, butut, item, jelek, dekil, pendek, buta kayak gitu?”
“Iya gue nggak rela! Gue nggak rela! Bahkan dengan tidak ikhlas gue lebih memilih Edward sama Bella daripada sama anak kecil itu!”
“Eh eh, pantesan! Gue tahu sekarang!”
“Tahu apa?”
“Bella kan sejauh ini belum jadi vampir kan? Lo inget nggak film terbaru mereka kemaren?”
”Kelilipse?”
“Iya yang itu! Bella kan belum jadi vampir disitu!”
“Jadi maksud lo?”
“Bella itu belum digigit sama Edward karena selama ini Edward Gay! Edward itu nggak mau gigit Bella karena dia… nggak napsu sama Bella!”
“Lah? Tapi dia cium-ciuman kok disitu…”
“Itu kan akting! Bisa jadi kan itu cuma kamuflase?”
“Aduh gue bingung deh… Sebenarnya film itu beneran nggak sih?”
“Beneran dong! Lo kan tahu sendiri Edward Curut terkenal banget di UI kan? Dia vampir satu-satunya disini,”
“Tapi film itu?”
“Jadi kemaren gue sempat denger dari senior gue gitu katanya memang film itu dibuat berdasarkan kisah nyata si Edward….”
“Jadi semuanya beneran?”
“Iya…”
“Termasuk Bella sering pacaran sama Rusa jadi-jadian? Si Yakub?”
“Iya!”
“Astaga Tuhan…”
Dua cewek itu masih tidak  bisa memercayai kenyataan bahwa ternyata Edward Curut adalah seekor vampir yang homoseksual. Mereka berdua selama ini sangat ingin jadi vampir. Bahkan di beberapa kesempatan kalau lagi ketemu Edward di halte bikun atau lagi ngantri beli piscok di stasiun, mereka sebisa mungkin menunjukkan ke Edward leher-leher mereka yang seksi terus diolesin saos tomat sebagai pengganti darah. Kabarnya Edward sekarang hobi makan saos tomat karena dia udah bosen makan daging binatang sama darah binatang. Tapi… Kenapa Edward harus  gigit si anak pendek itu? Dua cewek itu masih bete karena kenyataan itu.
“Udah ah, gue mau pulang aja. Ntar malah ujan lagi. Mumpung ujannya belum jatoh. Lo mau sekalian pulang aja?”
“Iya deh… Edward sudah menghancurkan hati gue…”
Mereka berdua bangkit dari duduknya dan berjalan menuju halte bikun MUI. Secara tidak sengaja, mereka ketemu sama Bella Siwer di sana. Bella juga lagi nunggu bikun.
“Eh, Bella…”
“Halo…” Bella tersenyum.
“Darimana Bell? Kok sendiri? Lo nggak kuliah? Edward mana?” tanya salah seorang cewek itu.
Bella cemberut.
“Gue lagi break sama Edward…”
“Loh kenapa?”
“Gue nggak tahen sama gosip-gosip yang beredar belakangan ini… Gue nggak tahen jadi bahan ketawaan pacaran sama cowok yang nggak mau gigit gue dan jadiin gue vampir…”
Dua cewek itu saling pandang.
“Jadi beneran Bell?”
Bella mengangguk yakin. Dua cewek itu terlihat sangat kecewa sekali.
“Lo yang sabar ya Bell. Bagaimanapun, kita berdua dukung lo sama Edward… Kita juga nggak suka sama anak pendek item dekil yang dipilih Edward itu…”
Bella mengernyit.
“Maksud kalian?”
“Hah? Maksud lo?”
“Iya, maksud kalian apa?”
“Loh tadi kan kata lo, Edward beneran gay?”
Bella tiba-tiba kepeleset terus jatuh dengan posisi kepala masuk ke selokan.
“Bukaaan… emang gue pernah bilang gitu?”
“Lah? Tadi kata lo? Lo nggak tahen gara-gara Edward gak mau gigit lo? Itu artinya dia gay kan?”
Bella diam sebentar.
“Bener juga sih…” kata Bella.
“Yaelah… lo gimana sih Bell!”
“Jadi kelanjutan hubungan kalian gimana?”
“Gue juga nggak tahu nih… Gue lagi rajin berdoa sama Allah supaya Edward dibukakan mata hatinya dan mau gigit gue dan jadiin gue vampir… Ini gue baru abis solat. Kalian nggak solat sekalian?”
Dua cewek itu cengar-cengir.
“Entar aja deh Bell…”
Mereka bertiga diam-diaman beberapa saat.
“Jadi kalau boleh gue tahu, anak dekil item jelek itu siapa Bell? Dia vampir baru?”
“Iya… namanya Diego. Vampir peranakan Brazil. Bokapnya orang Brazil, nyokapnya orang Indonesia…”
“Itu beneran dia jadi vampirnya karena Edward yang gigit?”
“Iya bener…”
“Kok Edward malah gigit cowok itu sih, bukan malah lo…”
Bella diam. Dia keliatannya mau nangis. Cewek-cewek itu merasa, Bella minta break sama Edward pasti karena masalah ini.
Sebuah sepeda motor butut tiba-tiba berenti di depan halte MUI. Yakub Belek yang dateng.
“Bella! Yuk pulang sama abang aja!”
“Eh, gue duluan ya, Yakub udah dateng…”
“Bye Bell…”

—-

Di rumah Bella, Edward Curut tiba-tiba muncul dari lobang pembuangan air kotor dan langsung masuk ke kamar Bella. Bella kaget banget dan langsung membuang muka.
“Mau apa kamu dateng lagi? Aku kan udah bilang kita break dulu. Itu artinya kamu nggak boleh dateng ke sini, nyusup lewat got atau lewat manapun!”
“Bella… dengerin aku dulu…”
“Dengerin apa lagi? Aku nggak mau dengerin kamu nyanyi. Nyanyian kamu kalah bagus sama Yakub!”
“Aku nggak mau nyanyi… Aku mau jelasin soal Diego…”
“Oh, jadi ternyata bener kamu itu gay dan lebih milih gigit Diego daripada gigit aku?” Bella mulai nangis bombay macem sinetron.
“Bukan gitu ceritanya, sayang… jadi kemaren itu…”

—-

“Go, coba kamu ambilin botol wiski yang ada di kamar Emmet dong…” Carlisle minta tolong ke Diego. “Mau papah kasih ke temen papah yang dari Alaska. Dia vampir sahabat papah sejak playgroup…”
“Iya pah..” Diego patuh. Tak lama kemudian dia kembali dan meletakkan wiski itu diatas meja dekat Carlisle.
“Papah, tolong mamah dong…” Esme teriak dari lantai atas kamar.
“Iya, tunggu…”
Carlisle meninggalkan meja itu dan langsung naik ke lantai atas sementara Diego keluar buat main gundu. Tak lama, Edward muncul. Dia baru selesai joging di hutan UI, baru selesai kejar-kejaran dengan seekor musang. Dia merasa sangat haus dan ketika melihat botol wiski itu, dia langsung minum semua isi botol seperti kesetanan. Edward pikir itu air tapi tak lama setelah itu dia merasa sangat pusing. Semua yang ada di depannya berputar-putar.
“Bang Edward? Kenapa bang?” tanya Deigo yang masuk karena mendengar suara sesuatu pecah. Edward ternyata menjatuhkan botol wiski kosong dan pecah.
“Bella… Bella… Kamu kapan dateng?”
“Bella? Saya bukan Bella bang! Saya Diego!”
“Bella… aku sayang banget sama kamu Bell…” Edward menggenggam kedua bahu Diego. “Kamu pengen jadi vampir kan? Sini biar aku gigit aja sekarang…”
“Bang! Bang! Tunggu dulu bang! Saya bukan Mbak Bella! Saya Diego!”
“Oh Bella…”
Diego tidak bisa menghentikan Edward karena genggaman tangan Edward di bahunya sangat kencang sekali. Dia sampai tidak bisa bergerak. Tiba-tiba…
Jleb…
Taring Edward menembus kulit dan daging leher Diego yang hitam keras dan banyak dakinya.
Diego berteriak keras sekali. Dia bergerak-gerak aneh. Guling-guling di lantai. Lari-larian kesana-kemari. Tangan dan kakinya bergerak tanpa perintahnya. Tangannya kadang naik kadang turun dan kakinya yang kanan jalan sendiri ke kiri dan yang kiri jalan sendiri ke kanan. Dia masih berteriak kesakitan.
“ADOOOHHH!!! PAPAAAH!!! BANG EDWARD GIGIT DIEGOOO!!! SAKIIT PAPAAAAAH!!!!”

—-

“Jadi gitu Bell… aku kemaren itu khilaf… Maafin aku yah…”
Bella diam dengan air mata memenuhi pelupuk matanya dan akhirnya jatuh membasahi pipinya.
“Beneran?”
“Iya… masa aku bohong sih?”
“Yaudah aku percaya… Aku maafin kamu…”
“Beneran Bell?”
“Beneran…”
“Janji kelingking?”
“Janji kelingking!”
Dan merekapun menautkan kelingking mereka.
“Jadi kamu kapan mau gigit aku?” tanya Bella masih berharap.
“Kalau nanti aku udah nafsu sama cewek ya Bell… Sekarang aku lagi seneng banget sama cowok soalnya…”
@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Terima kasih Tuhan, karena saya dilahirkan sebagai manusia yang tidak tuli dan bisu. Tidak buta dan gila. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, karena walaupun saya ansos tapi saya masih piunya banyak teman… #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, saya dilahirkan oleh seorang ibu yang kuat dan sangat luar biasa. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, atas kemampuan saya yang walaupun standar, tapi membuat saya berbeda. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, karena saya masih bisa menulis sampai hari ini. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, saya ditempatkan diantara orang-orang cerdas di sekeliling saya. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan, masih memberikan saya emosi. Itu artinya saya bukan patung dan saya hidup. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa tersenyum :) #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, meski saya tidak bisa menelponnya, saya masih punya ayah. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa menikmati musik. Terlepas dari segala kontroversi agamanya. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih bisa menangis. Sekali lagi, itu membuktikan saya bukan binatang. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, saya masih inget pada Mu… Ingatkan saya kalau saya lupa. Karena saya hampa tanpa Mu. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan karena menciptakan sensitivitas berlebih pada saya. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan telah menciptakan Bill Gates, Mark Z, dan juga penemu Laptop dan PC. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan telah memberikan kecerdasan pada Lee Soo Man. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan utk Indonesia. Seburuk apapun negara ini,tnp negara ini, saya tdk akan kenal smw org yg saya kenal saat ini #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, tanpa Mu, apalah artinya senyum dan duka ini. #Alhamdulilah

Terima kasih Tuhan karena memberikan kecerdasan pada pendiri Twitter, Google dan pembuat Tumblr. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Universitas Indonesia. Saya terlalu ringkih untuk berada disini, tapi toh ada juga. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Insomnia ini. Dengan begitu saya ingat untuk berterima kasih. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk Matahari, Bintang, Bulan. Tanpa mereka, tidak ada puisi. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk dunia kecil yang terbangun oleh imajinasi dan fantasi. Tanpa itu, saya akan mati. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk mimpi dan bagaimana cara bermimpi. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan untuk segala terima kasih yang tidak ada habisnya ini. Bukti bahwa Kau Maha Besar. #Alhamdulilah

Terima Kasih Tuhan, karena ada Kau, maka saya ada. #Alhamdulilah

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang diam, menyendiri, kemudian pikiran-pikiran yang seharusnya nggak dateng kayak misalnya orang yang lo suka tapi nggak suka sama lo, orang yang lo idam-idamkan tapi nggak ngidamin lo, orang yang lo puji-puji tapi nggak peduli sama lo, menyerbu pikiran lo dengan membabi buta.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang ingin lupa tetapi lo nggak bisa lupa malahan ingetannya tambah parah.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sedang berada di depan seseorang yang curhat tentang seseorang sementara lo sebenarnya menyukai seseorang yang pertama disebutkan.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo nggak bisa berpikir lo mau menulis apa sedangkan blog lo rasanya sepi bangat tanpa tulisan terbaru walaupun mungkin hanya sekedar sampah.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo jadi pilihan kedua dan selalu begitu di setiap situasi.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo berada di antara keluarga besar lo dan lo masih dianggap diri lo yang 10 tahun yang lalu.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo harus di salahkan karena mencoba untuk menyampaikan keadaan yang sebenarnya.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika aib lo diketahui oleh seluruh umat manusia di bumi.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo sangat ingin terlibat dalam sebuah adegan tapi sebenarnya lo nggak diharapkan.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika lo merasa orang yang paling bisa, tapi lo gagal menunjukkan kebisaan lo itu.

Kondisi yang paling tidak menyenangkan adalah ketika kepercayaan diri lo ada di garis di bawah 0.

@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Sexy, Free & Single' Music Video: Review Saya!
  • Are You Ready for Your SM Global Audition Jakarta?
  • EXO CHEN! Siapa Member Lainnya?
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 1]
  • Crazy Little Thing Called Love: REVIEW
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes