• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Gue selalu ngefans Super Junior. Yaaaaah.... walaupun sekarang udah nggak seperti ketika awal-awal 2010 dulu, tapi kalo mereka ke Jakarta--terlebih bisa masuk nonton mereka gratisan--gue akan bela-belain buat dateng. Siapa sih yang nggak suka nonton gratis? Apalagi ini Super Junior.

SUPER JUNIOR.

M.

Sebagai seseorang yang bekerja di dunia yang nggak pernah jauh dari KPop, kedatangan Super Junior tentu jadi sebuah hal heboh. Enggak cuma buat ELF di luar sana tapi juga buat jiwa ELF di dalam hati gue. Itu juga yang terjadi ketika mereka jadi salah satu bintang utama di ulang tahun salah satu televisi swasta di Jakarta bulan Agustus lalu.

Ketika ini diumumkan, gue sendiri sebenarnya pengen beli tiket mereka dan nonton dengan temen-temen lain yang sudah pasti nonton. Tapi kemudian gue berpikir, "Biasanya bukannya acara ulang tahun televisi itu gratis ya?". Itulah yang membatalkan niat gue buat beli tiket.

Alasannya, gue berkaca dari pengalaman gue dateng ke ulang tahun televisi lain sebelum-sebelumnya. Dan itu beneran gratis. Gratis dari temen yang kerja di TV itu sih sebenarnya. Tapi yang penting gratis kan? Soalnya pas NET. ulang tahun, gue dapet kok gratisan. Masa sih yang ini harus bayar?

Lalu, tumben-tumbenan sih ulang tahun televisi ini ngejual tiket. Soalnya kan biasanya sebar-sebar undangan. Sebar-sebar tiket gratisan lewat kuis dan semacamnya tapi nggak sampe yang dijual di situs penjualan tiket onlien gitu. Apa mentang-mentang ada Super Junior gitu terus jadi dikomersilkan? Ya bisa jadi sih.

Tapi saat itu gue mikir, "nggak ah mendingan nggak usah beli tiket kalo masih bisa diusahain buat gratis," tetep ngarep.
*
*
Dulu pas SMA, gue pernah nonton film yang judulnya 'Bucket List' dan sangat terinspirasi dengan ceritanya. Oleh karena itulah, gue pun membuat bucket list untuk hidup gue sendiri dan ingin melakukannya sebelum gue mati. Well, nggak pernah sih sebenarnya diniatin buat 'besok harus ini, lusa harus ini'. Bucket list versi gue semacem yang 'ya kalo sempat ayok kalo nggak yaudah'.

Kkk. Bucket list ala ala.

Waktu 'Wolf' dirilis tahun lalu, gue sangat terinspirasi dengan rambut pirang-nya Baekhyun. Wekekek. Itu pertama kalinya dia tampil dengan rambut pirang dan "Wah, bagus juga ya!" Ya iya bagus karena itu Baekhyun. Dengan tidak ada niatan untuk menyama-nyamakan diri kayak Baekhyun, gue pun berpikiran untuk punya rambut pirang juga.

Tentu saja buat kebanyakan orang Indonesia, di-pirangin akan terlihat aneh. Terlebih kalau misalnya kalian tinggal di Lombok/Mataram/lebih spesifik lagi kampung gue. Wiiiihhh.... Bisa jadi bulan-bulanan. Hahaha

Orang-orang di kampung gue dulu selalu ngatain orang lain yang juga tinggal di kampung yang sama, kalau misalnya mereka warnain rambut. Entah apakah dibilang 'gawah' itu term lain untuk 'kampungan' (emang pada dasarnya kan kita tinggal dikampung ya kalo ngewarnain rambut malah dibilang lebih kampungan dari orang kampung itu sendiri), atau mungkin paling keren dibilang 'anak pantai'.

Disebut 'anak pantai' karena biasanya orang-orang yang tinggal di daerah pesisir punya warna rambut berbeda dengan orang-orang yang tinggal di kawasan kota. Anak-anak daerah pesisir terekspos sinar matahari lebih sering sehingga membuat warna rambut mereka berubah dan kulit mereka terbakar. Cool. Kayak bule.
*
*
*
Gue tertidur di depan pagar di depan panggung. Tiba-tiba saja semua yang terjadi selama seharian berlalu-lalang secara dramatis di kepala. Mulai dari Kamis malam, Jumat pagi sampai malam, dan Sabtu pagi sebelum akhirnya gue duduk di tempat gue tidur saat itu.

***

Harusnya kamis malam itu gue pulang cepet ke kosan. Mengingat Jumat gue harus datang lebih pagi karena harus ijin buat tuker tiket di Lapangan D. Tapi Kamis malam malah geng BERISIK ngajakin ketemuan di Recheese Factory. Kalo udah ketemu, nggak akan ketebak ujungnya. Bener aja. Malah karaokean sampai tengah malam.

Gue tidur cukup larut malam itu. Sesampainya di kosan gue harus mempersiapkan segala sesuatu untuk meninggalkan kosan di hari Jumat dan kembali lagi Sabtu tengah malam soalnya. Dan ini bisa jadi hal yang juga paling membingungkan: packing buat persiapan konser.

Persis ketika lo mau pulang kampung, packing buat nonton konser juga rada-rada ribet dan bikin bingung. Apa yang harus lo bawa? Mana yang terpenting dari yang paling penting? Jadi jangan sampai nanti di lokasi lo malah berujung ribet sama barang bawaan lo sendiri. Sebisa mungkin harus efisien.

Ransel gue kebetulan lumayan bisa muat banyak. Karena di hari H gue janjian sama kak Dewi yang bawa mobil, jadi gue ngerasa nggak masalah kalau agak sedikit lebih banyak bawa barang karena bisa titip dulu di mobil kak Dewi sebelum masuk ke venue. Tapi kurang lebih yang gue bawa kemaren adalah beberapa hal berikut:

1. Alas tidur (banner bekas konser tahun lalu bisa banget di bawa kalau misalnya nggak kepake. Gue sendiri bawa banner yang gue print pas semester 4 kuliah buat properti syuting tapi gagal dipakai),
2. Jaket,
3. Sarung + Sajadah (yang bisa dijadikan selimut dan alas tidur di saat yang sama),
4. Sendal (karena sepatu insoles ini sangat menyakitkan),
5. Power Bank (gue bawa 3 dengan total MaH sekitar 20 ribu lebih tapi pada akhirnya cuma guna sedikit karena nggak bisa internetan. XL kalo di tempat rame kayak gitu K.O. Nggak gue rekomendasikan pake XL di lokasi ramai. Coba Telkomsel lebih stabil kayaknya),
6. Uang tunai secukupnya + Kartu identitas + ATM,
7. Headset kalau-kalau dibutuhkan kala bosan,
8. Celana pendek buat nonton karena celana panjang berasa berat apalagi kalau jeans. Kalau pakai celana kain nanti disangkanya mau nagih hutang. Baju ganti + dalemannya,
9. Perlengkapan mandi + handuk kecil dua buah. Yang akhirnya satu dipake sama Dito,
10. Topi + peci. Topi buat menyembunyikan wajah dari panas matahari, peci buat mengelabuhi dosa (padahal niatnya mau dikasi Baekhyun tapi malah gajadi),
11. Payung,
12. Tas ransel tambahan buat jaga-jaga + tas jinjing goodie bag buat baju kotor. Jangan lupa bawa kantong plastik,
13. Kamera.

Semua barang-barang itu muat di satu tas gue tapi lo bisa bayangin sendiri gedenya jadi kayak apa. Jangan tanya beratnya. Ketika gue sampai di kantor, semua orang pada langsung ngeliatin. Alhasil jadi bahan ceng-cengan...

"Lo mau kemana Ron? Mau pulang kampung lo?"

"Lo mau ngapain? Nonton konser kan kok bawaannya banyak? Lo serius mau nginep?"

Trus karena dulu pernah ada laporan fans Metallica yang bilang kalau nonton Metallica berasa naik haji, gue pun disebut demikian.

"Weis Ron hari ini mau naik haji nih nonton EXO akhirnya!"

Udah nggak paham
*
*
Gue merasa gue kurang tidur di hari Jumat ke Sabtu itu. Bener-bener kurang tidur. Gue usahain buat tidur pas di hotel Harris tapi nggak bisa. Gandrung sama project Chanyeol-nya Zest.

Tapi... sebegitu pengennya gue buat tidur, di saat yang sama gue juga nggak bisa tidur. Cuma, kalo nggak tidur pasti nanti bakalan gila banget di dalem. Nggak lucu kan kalau tiba-tiba gue tidur di tengah-tengah konser kayak pas Super Show 4 waktu itu? Ini EXO.

Tiketnya mahal.
*
*
Sejak EXO udah ngumumin konser 'The Lost Planet' di Seoul gue tahu, mereka nggak akan menyia-nyiakan uang fans yang ada di Indonesia. Mereka pasti akan datang. Mereka pasti akan memanfaatkan momen indah bersama udang-udang kering bernama EXO-L. Termasuk saya tentunya.

Benar saja, enggak lama setelah beberapa konser diumumkan, mereka beneran datang. Gimana rasanya? Nyesek.

Nyesek karena gue pikir timing-nya enggak tepat buat gue. Waktu itu udah deket-deket lebaran yang artinya, duit akan dialokasikan ke pulang kampung. Buat yang kampungnya masih di Jawa mungkin nggak terlalu masalah (nggak juga sih), tapi buat yang di Lombok?

Pulang kampung tahun ini adalah pulang kampung termahal. PALING MAHAL SEPANJANG UMUR TINGGAL DI PERANTAUAN. Kalau dulu mungkin masih bisa minta duit nyokap. Sekarang pulang pergi pake duit sendiri. Huff. Mana kalo naik pesawat kan harganya gila gilaan. Soalnya emang kalo mau pulang paling efisien naik pesawat. Kalo naik bus bisa 3 hari dua malam di jalan dan libur pun abis di jalan.

Tapi yaudah. Karena ini EXO, nggak mungkin nggak nonton. Freak emang orang-orang kayak gini. Kenyataannya emang ia. Tapi ya itulah fans. Karena udah diniatin buat nonton, uang pun dialokasikan ke konser ini. Dan Subhanallah yah, tiketnya harganya mahalnya minta ampunnya... Ini tiket konser termahal yang pernah gue beli sepanjang sejarah nge-fanboy. Tapi karena ini EXO, yaudah dibeli juga.
*
*
*
(superlong post again)


2014 ini kayaknya SM nggak mau berenti bikin kaki fans melemas. Bayangin aja, dari tanggal 1 Januari sampai ini udah abis Lebaran, dunia persilatan masih aja heboh seakan nggak ada istirahatnya. Hati dan pikiran fans udah lebam-lebam, luka-luka, sobek-sobek. Tapi, nggak ada pun yang mau berhenti dari dunia penuh kebahagiaan namun mematikan ini.

Ya, emang sih ini berlaku buat yang SM Biased doang. Buat orang yang emang suka sama semua artis SM, nggak peduli mau fandomnya apa juga. Gue, biarpun menyatakan diri sebagai EXOLOVE tapi secara umum emang udah SM Biased. Jadi mau gimanapun, kabar seputar anak-anak SM akan mempengaruhi hidup gue sedikit atau banyak. Jadi ya gitu lelahnya dobel.

Kalau dibilang multifandom sebenarnya gue nggak. Gue tetep stick to EXO (dan Super Junior kalo inget). Tapi kalau suka, ya suka sama semuanya. Suka bukan berarti masuk ke fandom. Ya gitu pokoknya.

Belum lagi satu masalah 15 Mei kelar, muncul lagi masalah baru di bulan Juli. Belum lagi masalah yang katanya pacaran sembunyi-sembunyi tapi malah nge-date dengan begonya di open car. Tauklah.... Entah apakah masalah di bulan Mei dan Juli ada kelanjutannya atau enggak, tapi semuanya seakan tertutupi oleh empat potong kue bernama Red Velvet, Taemin dan Henry. Tapi disini kita cuma akan membahas Red Velvet saja.

Debut Red Velvet memang awalnya rada-rada tidak dimulai dengan sebuah start yang nendang. Di tengah masa promosi f(x), manajemen langsung ngumumin debut girlband baru. Nggak lama setelah pengumuman girlband baru (dan anehnya jelang hari debut si girlband baru), SM ngumumin hiatusnya Sulli.

Ya gimana orang-orang nggak pada mikir, "Halo? Ini apakah semuanya berhubungan?"

Nggak bisa dibilang nggak berhubungan. Mereka datang dari manajemen yang sama. Kalau satu artis bikin nama manajemen jadi agak miring, artis lain mau nggak mau harus mau untuk balikin jadi lurus. Bukan nge-judge siapa-siapa, tapi ini cuma contoh.

Tapi mungkin banyak (gak kali ini lo doang Ron) yang mikir, kenapa harus Red Velvet?
 *
*
Apa yang gue tulis di bawah ini hanyalah sekedar sotoy semata. Ini hanya sebatas pemikiran dangkal aja yang tidak berlandaskan apa-apa (halah).
*
Sudah coba daftar jadi member EXO-L secara resmi? Atau masih eror? Nggak usah khawatir. Bukan cuma kamu yang mengalaminya tapi jutaan orang diluaran sana juga mengalami hal serupa. Nggak usah merasa didahului atau gimana-gimana, ini memang lagi euforianya aja tinggi makanya susah diakses situsnya.

Wajar, yang akses kan nggak cuma orang Korea atau Indonesia aja. Tapi ini global fanclub yang artinya temen-temen kita yang ada di alaska mungkin juga sekarang sedang berkutat dengan sambungan internet mereka untuk membuka situs exo-l.smtown.com.

Sibuknya server situs ini membuat hampir semua situs di bawah smtown juga susah di akses. Ketika saya mencoba untuk membuka situs SMTOWN.com pada hari Rabu (6/8/2014) lalu, saya juga mengalami kendala yang sama dengan ketika saya membuka exo-l.smtown.com. Hampir setiap kali saya sudah berhasil masuk, pasti diakhiri dengan logo loading yang nggak berenti tawaf alias muter-muter.

Tapi sebenarnya ini hanya masalah waktu sih. Tipsnya, sediakan internet yang cepat (nggak perlu supercepat, cepat aja udah Alhamdulillah Ya Allah), sediakan banyak waktu, sediakan cemilan dan minuman yang cukup.
*
*
Kalau sudah, ikuti langkah-langkah ini (untuk pendaftaran lewat web-laptop, untuk mobile-apps prinsipnya sebenarnya sama saja):
(I remind you, this post is tooooooooooo long)
*
*
Memang harus diakui, perilisan album 'RED LIGHT' memang menarik untuk disimak. Enggak cuma masalah perubahan konsep yang dilakukan oleh kelima membernya secara individual, f(x) secara grup, tetapi juga kenyataan bahwa album ini mungkin bisa jadi album terakhir f(x) dengan member lengkap.

Oke, sebagai fans yang bahkan belom punya nama, kenyataan ini tentu sangat pahit buat semuanya yang udah nge-stan f(x) walaupun enggak sejak debut mereka. Kabar hiatusnya grup ini tentu membuat banyak orang bakalan patah hati.

Seperti gue misalnya. Mungkin elo juga?

Walaupun SM hanya menyatakan bahwa,"Sulli istirahat untuk sementara, empat member lainnya akan tetap aktif di panggung SMTOWN dan kegiatan individual (dengan kata lain tidak di depan layar kaca sebagai f(x),"

Tapi, seberapa lama sementara itu? Seberapa banyak kesempatan kita melihat f(x) di SMTOWN? Yah... kecuali mungkin lewat fancam yang bisa terbilang juga nggak terlalu memuaskan.

Gue adalah tipikal fans yang lebih suka nonton idola gue tampil di acara-acara musik di setiap comeback mereka. Jadwalnya sudah jelas. Keberadaan videonya juga bisa dibilang sudah jelas. Gue bukan orang yang sesuka itu sama fancam. Bahkan fancam untuk grup yang gue anggap sudah paling gue freak-in (bahasa apa ini) aja gue kadang males nontonnya.

Oke, kesampingkanlah dulu masalah hiatusnya f(x) dengan setidaknya menikmati dan mengapresiasi album terakhir (coret) terbaru mereka ini. Karena kontroversi hiatusnya sepertinya setara dengan kenikmatan albumnya.
*
Nggak semua grup yang memutuskan untuk berubah image itu berhasil. Ambil contoh misalnya C-Clown dan HISTORY, dua grup favorit gue yang musiknya ketika debut terbilang original dan nggak ngikut-ngikut aliran sesat lagu KPop pada masanya. Lagu-lagu mereka sangat asik, beda, punya daya tarik tersendiri dan terasa fresh di telinga. Tapi ketika mereka mencoba untuk pindah haluan ke yang lebih mainstream, jatuh.

C-Clown comeback lewat single 'Justice' awal tahun ini dan menurut gue lagu itu semacem main-main. Memang, awalnya gue excited karena mereka sudah lama nggak comeback kan ya terus tiba-tiba ngumumin mau rilis single. Tentu semua orang juga excited kalo ngefans. Tapi ketika denger lagunya dan mereka beralih ke hip hop, menurut gue agak nggak cocok.

Mungkin selama ini memang gue sudah terbiasa dengan C-Clown yang punya konsep beda itu tadi. Jadi ketika mereka berusaha untuk terlihat sama dengan grup kebanyakan, gue jadi ngerasa aneh. Karena itu gue nggak suka. Buat gue, perubahan image C-Clown dari awal debut sampai album 'Shaking Heart' kemudian comeback dengan image baru di 'Justice' itu gagal.

Demikian hal-nya dengan HISTORY. Bedanya, HISTORY buru-buru taubat sebelum terjerumus ke jalan suram mainstream (hmm C-Clown baru comeback lagi sih dan sepertinya belom taubat walaupun lagunya lebih bagus dari 'Justice').

Gue tahu, grup ini di-backing oleh salah satu produser dan salah satu penulis lirik yang paling oke seantero Korea. Tapi bukan berarti paling oke, nggak pernah gagal juga. Menurut gue, HISTORY sudah sempat jatuh ketika comeback dengan album mini pertama mereka 'JUST NOW'.

HISTORY debut dengan 'Dreamer' dan itu bener-bener breathtaking. Lagunya bagus, konsepnya beda dan image yang mereka tampilkan ke depan publik di awal itu kuat banget, tapi nggak hip hop. Dan ditengah-tengah para rookie seangkatan mereka yang punya genre sama kayak BTS (ambil contoh), mereka terbilang beda.

Yah... walaupun nasib juga beda sih. Dengan konsep anti-mainstream yang digunakan HISTORY mereka ternyata dapat fans yang jumlahnya lebih sedikit dari BTS. Mereka nggak se-booming BTS, to be very honest.

Tapi itu seharusnya bukan jadi masalah karena menurut gue, setiap idola KPop itu punya momennya sendiri untuk mencapai puncak. Dan alangkah akan jadi kerennya kalo HISTORY mencapai puncak tidak karena lagu-lagu mainstream, but stick with their original concept.

Di 'Tell Me Love', HISTORY terlalu loncat jauh dari bayangan gue. Kemana itu orang-orang kece dengan jas dan kemeja? Kenapa jadi malah pake baju elektrik warna-warni dengan konsep MV kotak indomie yang terlihat biasa-biasa aja? Lagunya gue akui emang bagus dan tetap ear-catching karena balik lagi ke yang kayak gue bilang tadi, mereka di backing sama produser dan penulis lirik paling oke. Tapi gaya mereka saat itu menurut gue jatuh dari 'Dreamer'.

Disitulah gue merasa HISTORY gagal mempertahankan diri mereka sebagai sebuah grup idol yang beda. Sampai akhirnya mereka taubat (sekali lagi ini beneran taubat) ketika merilis 'Blue Spring'. GILA! 'What Am I To You' bisa gue sebut sebagai lagu terbaik dari mereka setelah 'Dreamer'.

Sudah nggak ada lagi sok-sok hip hop, tapi mereka kembali dengan Latin Pop (which is jarang dipake sama gurp KPop) dan jadinya oke banget! Sebuah gebrakan dari sebuah grup rookie. Musik yang beda dengan daya tarik yang beda dan berani beda. Tahun ini mereka comeback lagi dengan 'Psycho' YANG SEMAKIN KEREN! Serius kalian harus liat! HAHAHAHA

Inilah kenapa gue lebih suka mendengarkan lagu-lagu mereka ketimbang BTS misalnya (tapi 'Haruman' sama 'No More Dream' bagus by the way. Gue cuma nggak masuk dengan musik BTS yang rap cepet, too much hip hop for me). Tapi nonton 'Weekly Idol' mereka lucu HEHEHEHEH
*
*

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Final Destination 5: REVIEW!
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 2]
  • Crazy Little Thing Called Love: REVIEW
  • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
  • Mimpi, Mimpi, Mimpi
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes