Selaamat malam! :) Berhubung tadi sore sudah menyelesaikan
PART 1 dari review MV SHINee yang terbaru, Sherlock dan kayaknya kalau misalnya ditunda-tunda lagi akan sangat tidak enak rasanya. Makanya malam ini dikebut saja untuk langsung membuat review PART 2. Sebenarnya nggak ada niat membagi seperti ini karena di review sebelumnya kayak misalnya Mr. Simple, Acha, The Boys, What Is Love ataupun History, semuanya hanya 1 PART doang. Tapi berhubung tadi postingan sebelumnya sudah terlalu panjang dan kalau misalnya fakta-fakta versi gue dari MV Sherlock digabung kesitu rasanya akan sangat membosankan. Jadi gue putusin untuk membagi review Sherlock ini menjadi dua bagian. Bukan berarti pilih kasih sama SHINee seperti SM pilih kasih ke SNSD loh yah... #eaaaaa Tapi karena emang untuk kenyamanan pembaca aja :")
Oke, beberapa fakta versi gue sudah di beberkan di Teaser MV Sherlock yang gue posting beberapa hari lalu. Tapi ternyata teaser doang emang nggak cukup. Manalagi di MV ada banyak sekali detail cerita yang nggak bisa kebaca kalau cuma nonton teaser doang. Walaupun nggak banyak, ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh editor dan sutradara dalam pembuatan MV ini. Kkk~ nggak terlalu bermasalah sih, soalnya seperti biasa kan kalau MV cut-to-cut adegannya cepet, sekali kedip udah berubah aja. Tapi mayan nih, mata gue bisa menangkap beberapa keanehan-keanehan yang ada di MV ini....
Sebelum baca 23 point di bawah ini, gue saranin untuk baca dulu
Review Teaser yang kemaren gue buat. dan
PART 1 dari review MV ini Karena yang udah ada disitu nggak diulang lagi disini.
Aloha! Hehe... Maap kalo misalnya review kali ini agak telat keluarnya ya. Kesannya berasa penting dan ditunggu-tunggu jutaan orang banget yak? Semalem daku bekerja sampai larut dan sorenya waktu MV ini rilis ada wawancara anggota baru Hangugo Dongari, jadinya yaaah... :D Tapi daripada membahas yang lalu-lalu, marilah kita bersama-sama melangkah kedepan! Yay! #abaikan
Setelah mendengarkan semua lagu yang ada di mini album Sherlock ini, secara disengaja atau nggak, kebayang sama mini-album Romeo yang dirilis tahun 2009 awal. Track Sherlock, Note dan Clue sendiri punya irama yang hampir mirip sama lagu Juliette dan Señorita. Mungkin karena yang bikin lagu ngekos bareng juga jadi bisa kayak seirama gitu. Gue pribadi sih walaupun bukan fans SHINee yang fanatik banget, tapi dibandingkan dengan lagu-lagu di album Super Junior dan Girls' Generation, hampir nggak ada lagu-lagu SHINee yang nggak gue suka. Lagu-lagu di album 2009 Y.O.U misalnya, selain track-track upbeat macem Ring Ding Dong dan Jo Jo, track galaunya Onew yang The Name I Loved juga the best banget bahkan jadi OST di salah satu fanfiction gue tahun 2010 :) Menurut gue, SHINee walaupun mungkin beberapa orang lebih suka mereka dengan hits-hits gedubrakan kayak Lucifer atau A.Mi.Go, mereka sebenarnya punya charm yang lebih di lagu-lagu ballad. Iyalah~ mereka punya Jonghyun sama Onew yang kalo nyanyi ballad keren gitu :3
Sayangnya, om Yoo Young-Jin nggak turun tangan untuk mengerjakan lirik ataupun musik di satu track-pun di album Sherlock ini. Mungkin karena inilah kenapa ketika pertama kali mendengarkan Sherlock, gue rada-rada nggak ngeh dan masih meraba-raba sebenarnya apa sih maunya ini lagu. Karena sepengalaman gue mendengarkan SHINee kayak Ring Ding Dong dan Lucifer, semuanya langsung jadi racun di kali pertama telinga gue mendengarkannya. Terlalu bias ke Om Youngjin sih emang, tapi Sherlock yang ternyata adalah Mashed-Up dari dua lagu yang ada di track 2 dan 3 album ini, jadi sebuah komposisi yang menarik karena SM jarang-jarang melakukan hal ini. SM sendiri nggak menyebut dua lagu ini dengan Mashed-Up seperti apa yang lebih akrab di telinga orang-orang di seluruh dunia. Mereka menggunakan istilah hybrid remix. Gue berpikir dua lagu ini pada dasarnya adalah lagu yang sama yang kemudian dipecah menjadi dua bagian. Karena kalau misalnya sedang mendengarkan Sherlock, lalu mendengarkan Note dan Clue, rasanya kok tiga track awal itu kayak satu lagu yang sama :)
Sudah hampir dua minggu nggak dateng ke Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia kok ya rasanya kangen juga. Hehehe... Padawal dua bulan yang lalu masih nggak suka sama bau-bauan rumah sakit dan semacemnya. Sekarang malah nagih dan semakin berani untuk "dipreteli" sama dokter. Hehehe Kunjungan terakhir gue ke
drg. Chandra adalah untuk pengisian tambalan permanen di rongga akar gigi yang sudah rusak itu. Dua minggu yang lalu persis di hari Rabu, 7 Maret 2012, beliau juga meminta gue untuk foto rontgen lagi supaya bisa membedakan
before-after gigi gue. Karena kesibukan di dua minggu terakhir dan juga masalah yang datang tak kunjung berhenti bagaikan angin *destak*, akhirnya baru hari ini sempat dateng buat rontgen dan konsultasi untuk kunjungan berikutnya.
Tapi ceritanya nggak seru kalau cuma begitu doang kan? Jadi sebenarnya begini....
Seharusnya gue kembali ke haribaan drg. Chandra itu tanggal 28 Maret 2012, karena waktu kunjungan tanggal 7 itu beliau bilang tiga minggu dari sekarang sambil merhatiin kalender di tembok. Yah. Hari itu gue tunggu-tunggu. Setelah perawatan tanggal 7 itu, gigi gue nggak sakit lagi. Sama sekali nggak sakit. Awalnya dulu gue selalu merasa pegel rahang kiri karena selalu digunakan untuk ngunyah ketika yang kanan sakit, sekarang rasanya rahang kiri bisa membagi penderitaan ke rahang kanan. Dulu gue ngunyah capcay sakit. Ngunyah kentang sakit. Ngunyah roti bahkan yang sudah bentuknya menjijikkan tetep sakit. Sekarang... Cihuy! Berkat kerja keras drg. Chandra dan juga kontribusi dari keberanian gue yang datangnya entah darimana itu, ibarat disuruh ngunyah marmer, gigi gue udah nggak sakit lagi :D