• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
Barusan saya menerima SMS dari salah seorang teman saya yang dulu pernah saya suka. Suka banget. Sampai-sampai saya rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran buat dia. Dia salah seorang teman SMP saya. Dan sejak saat saya mengenal dia, saya selalu kagum pada orang itu. Tidak hanya wajahnya yang seperti bulan yang nampak dari bumi (halus, mulus, padahal kalau aslinya kan berbatu dan kasar), tapi juga hatinya yang sangat membuat saya terpesona. Saya biasa memanggil dia Glow. Karena dia selalu bisa bersinar di saat apapun dalam hati saya.

Saya dulu banyak dan sering menghabiskan waktu bersama dengan Glow. Hampir setiap hari. Mengerjakan tugas, mencari bahan untuk makalah, apapun. Glow selalu bisa mengandalkan saya dalam setiap hal. Selalu mau berbagi dengan saya dalam segala keadaan. Glow adalah anak yang terbuka waktu itu, sampai akhirnya saya tahu sebenarnya dia tidak suka dengan sikap saya.

Glow mungkin merasa bahwa dia sudah dikhianati dengan sikap saya. Saya adalah orang yang sangat banyak omong waktu itu. Saya sangat sulit sekali menyimpan rahasia. Selain itu saya juga adalah anak yang ceplas-ceplos dan terlalu jujur. Sampai akhirnya saya tidak sengaja mengumbar sesuatu yang membuat Glow sangat malu. Walaupun ini sebenarnya adalah hasil kesimpulan saya sendiri dan sampai sekarang saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Tapi sepertinya memang begitu...

Suatu malam saya dan Glow sedang mengerjakan tugas di rumah saya. Kami mengobrol sebentar dan saya mulai melakukan pembicaraan ke arah yang lebih sensitif. Waktu itu saya pernah curhat pada Glow tentang keluarga saya. Glow mau mengerti dengan baik saat itu, tapi entah kenapa malam itu rasanya dia terang-terangan memberikan penolakan yang sangat membuat saya sakit.

"Saya merasa sangat nyaman bicara dan ngobrol sama kamu, dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya."

"Benarkah?"

"Iya. Tentu saja. Oleh karena itulah saya selalu cerita masalah saya ke kamu."

"Hmmm... Tapi... Ron, maafkan saya."

"Kenapa?"

"Saya punya perasaan yang berbeda. Saya tidak seperti itu ke kamu... saya tidak nyaman dengan hubungan ini."

Malam itu rasanya hujan turun dari langit dan membanjiri rumah saya. Petir menyambar di sekitar halaman rumah dan berhasil menyambar otak kecil saya. Saya ingin pingsan. Saya tidak merasakan apapun malam itu. Hati saya tiba-tiba saja mati karena perkataan Glow tadi. Teman yang selama ini saya pikir juga mengerti saya...

Sejak saat itulah saya merasa bahwa saya tidak perlu mencari teman yang lebih dekat hubungannya dari hubungan saya dengan Glow. Saya tidak percaya ada teman yang seperti itu. Saya belum menemukannya soalnya. Tapi, apakah ini karena saya tidak percaya? Ataukah karena saya yang terlalu menghindari memiliki hubungan seperti itu lagi dengan seseorang? Saya takut patah hati lagi... jujur saja...

Sekarang, saya punya banyak teman. Banyak sekali... dan mereka terlalu baik untuk saya sakiti. Saya berusaha untuk menahan segala apa yang ingin saya katakan. Saya mencoba untuk menahan rasa ingin mengumbar apapun. Saya mencoba untuk tidak terlalu bahagia. Saya tidak ingin hati saya nanti hancur gara-gara itu. Saya tidak ingin merasa kecewa lagi...

Tapi, pada akhirnya saya merasa bahwa saya adalah seorang yang munafik. Saya selalu mengatakan pada orang-orang yang meminta pendapat saya saat siaran agar mereka harus tetap positif thinking, tetapi... saya sendiri tidak bisa melakukannya. Sangat sulit. Sulit sekali...

Maafkan saya Glow... tetapi apakah saya salah kalau saya ingin kembali ke masa-masa itu lagi? Ke masa-masa di mana saya bisa duduk di samping kamu dan mendengarkan cerita kamu tentang pacar kamu? Masa-masa di mana kita dan yang lain bisa jalan-jalan bersama dan saya selalu mengantar kamu pulang? Masa-masa di mana saya bisa mengajak kamu mengobrol tanpa harus merasa malu?

Saya memang bodoh, Glow... sangat bodoh...

Kalau mau baca ini, maka saya mohon kamu menerima semua maaf saya. Terlalu banyak kesalahan saya ke kamu Glow...  Maafkan saya...
Assalamualaikum :) *mendadakalim* *puasamodeon*

Senang sekali rasanya masih bisa puasa di hari ke enam ini :) Cihuy! Hari ini siaran jam 9-nya diganti besok karena harus isi IRS jam 10 WITA. Semoga SIAK-NG nggak se-error waktu pengisian pertama kemaren. Amin. Dan semoga juga hari ini bisa dapet dosen yang enak. Amin.

Evaluasi puasa... Hmmm... selama lima hari berjalan, Alhamdulilah lancar-lancar aja sih. Nggak ada halangan yang berarti. Bulan selalu datang kok tiap malam tapi gue tetep masih bisa puasa. Alhamdulilah gue dilahirkan sebagai laki-laki. Setidaknya gue tidak terlalu memikirkan banyak hal termasuk duit buat beli pembalut. Secara gue lagi krisis seluruh jiwa raga belakangan ini. But well, yeah, puasa kali ini menyenangkan dibandingkan dengan tahun lalu. Alasannya banyak, yang pertama karena puasa kali ini Insya Allah akan full satu bulan di rumah ditambah dengan lebaran. Yang kedua, puasa kali ini banyak moment oke, termasuk salah satunya adalah bisa siaran lagi :) Dan alasan ketiga adalah bisa gila-gilaan bareng sama temen-temen penyiar di Fresh Radio Tempat KawulaMuda Mangkal.



Dan sore itu adalah hari pertama Bazaar Amal Ramadhan Fresh Radio yang bisa dibilang sukses, walaupun sepi pembeli (jujur saja). Yaah... namanya juga hari pertama kan. Mungkin kawula muda pada budeg kali, nggak denger kita ngomong di setiap siaran (setiap jam!) sampe berbusa. Mereka nggak tahu bagaimana nasib kita di dalam ruang siaran yang sempit dan dingin itu. Awas aja kalau hari ketiga nanti sepi :p *Hari kedua sepi juga loh! Sediih... :( *

Oke, sudah cukup intermezzo-nya, sekarang balik ke topik pembicaraan...

Bulan ramadhan ini gue sudah berniat untuk full siaran setelah bulan Juli kemaren gue full kerja jadi waiter di Warung Nasi Puyung 1 Karang Bedil (buat yang nggak tahu, coba cek deh di FB ya, ada tuh FB-nya tapi gue juga lupa :P atau nggak nanti sore dateng ke Bazaar Amal Ramadhan kita-tetep promosi,kayak ada yang baca aja :p-supaya pada tahu kayak gimana sih nasi puyung itu...

Rencananya sih gue pengen ambil siaran acara yang nggak pernah gue pegang sebelumnya. Paling nggak acara yang bikin gue bisa dapet pengalaman siaran, dan beda dari acara-acara request yang pernah dibawakan sebelumnya. Akhirnya, sebelum kami semua para DJ heboh pergi karokean waktu itu, gue di kasih jadwal sama bos Wisnu untuk siaran selama tujuh hari seminggu dan megang 4 Acara yang berbeda. Salah satunya adalah Curanmor-Curahan Sebelum Molor (bukan acara lawak yang biasanya Zekyog dengerin ya...maaf)-yaitu adalah acara curhat. *kibaskibasponi*

Awalnya gue menolak hal ini, sungguh! Aku sudah tidak tahan! *curhatmodeon* Ahahaha... Soalnya waktu itu sempat beberapa kali gue menggantikan DJ Bayu yang adalah dedengkotnya acara curhat dan gue melakukan banyak sekali hal bodoh walaupun mungkin lebih banyak hal menakjubkan yang terjadi malam itu. *nahloh?apaantuhmaksudnya?* Dan pas gue menggantikan posisi DJ Bayu itu, gue merasa agak gila. Karena biasanya gue selalu dapet acara di mana lagu-lagunya bebas, mau up beat, medium ataupun slow dan dengan gaya bicara yang meledak-ledak khas gue. Tapi kalau acara curhat begini kan artinya gue harus bertingkah najong, dengan suara yang direndahin, dengan gaya bicara sok cool-kas, dan banyak hal yang nggak gue banget lainnya. Tapi karena gue harus profesional, akhirnya gue menjalaninya. Gue menerima jadwal itu dengan lapangan di dada, ups, Lapang Dada.

Format acara Curanmor aslinya adalah menerima SMS curhatan dari Kawula Muda, dan juga Telepon. Tapi karena gue waktu itu baru pertama kali siaran Curanmor dan butuh berpikir untuk memberikan pendapat, akhirnya gue menutup dengan serta merta, seketika dan mensabotase line telepon. Ahay! Alasannya adalah karena gue nggak bisa langsung berpendapat begitu Kawula Muda menanyakan pendapat gue :p *katanya profesional? Bagian mananya tuh yang profesional?* Ahahaha... maklum, gue siarannya enam bulan sekali belakangan ini karena kuliahnya jauh sama tempat siaran :p Dan yeah, gue berhasil waktu itu. Berhasil membawakan acara dengan baik. Memberikan pendapat tentang masalah Kawula Muda yang jujur aja, semuanya hampir sama (mantan, pacar, sahabat, naksir, cinta). Walaupun gue harus menahan ketawa setiap kali gue membacakan SMS Kawula Muda yang kadang-kadang suka iseng nanya hal-hal yang menakjubkan kayak: "DJ, gimana ya caranya supaya aku bisa jatuh cinta?" Atau "DJ, aku punya pacar, tapi kok SMS-ku nggak dibales ya sama dia?" Atau yang paling bikin gue pengen dance Bonamana di tempat: "DJ, kok aku nggak laku-laku sih?"
GEE! Kayaknya pertanyaan itu bagus deh kalau ditanyain ke guru BK sekolah kamu atau mungkin tanya sama Mas Mino' yang jual Mie Ayam Di SMA 5 Mataram.

Walaupun begitu, sebagai penyiar yang baik yang yang banyak fans *huek cuih!* gue harus menjawab semua itu dengan profesional *sok!*, dewasa, dan tidak memihak pada siapapun. Dan begitulah akhirnya... Mereka semua *mudah-mudahan* puas dengan apa yang gue kasih.

Ini ada beberapa SMS yang mereka kirim dan gue salin ke Notes supaya gue gampang jawabnya:

Pertanyaannya...
Ini yang ngirim namanya Artha. Kalau itu ada tanda panah ke kanan tulisannya LOTENG, bukan berarti dia tinggal di LOTENG atau lagi kirim SMS curhat sambil dengerin Radio dari atas LOTENG. Bukaaaan! Itu adalah nama kabupaten di Lombok *masi jaman pake kabupaten ya?* Kepanjangannya Lombok Tengah. Ini tempat asal Nasi Puyung itu loh! :)

Tulisan gue kalau nggak bisa di baca harap maklum yah. Nulisnya di kejar waktu *ngeles*





Jawaban gejegejehe gue...
Dan yang di sebelah kanan ini adalah jawaban dari gue. Jawaban ini kalau nggak nyambung, yahh... bunuh saja gue deh... Ahahahaha... Tapi itu sudah sepenuh hati loh gue ngejawabnya. Sampe mikir memeras keringat otak jiwa raga jasmani rohani gue mikirin tuh kalimat. Ahahaha...

Masih ada yang lain nih,
masih dengan tulisan yang cakar harimau. Yang saking bagusnya sampai-sampai setiap kali tulisan ini mau di On Air-kan, selalu tidak terbaca dan akhirnya gue harus mengingat kembali pikiran najong cuih apa yang nyangkut di otak pas tulisan itu akhirnya tertulis dan dengan beberapa pengembangan lebay sedikit tentunya :)
Lihat deh pertanyaannya -.-"

Kalau gue bisa menyimpulkan, dalam satu malam itu misalnya ada 20 SMS yang gue baca. Paling nggak 10 diantaranya memiliki masalah yang sama. Kalau nggak susah melupakan mantan, ya kangen sama mantan, atau nggak masih cinta sama mantan tapi mantan sudah punya pacar. Begituuuu terus. (mungkin kalau DJ Bayu yang siaran beda lagi ya :p)

Sebenarnya pemilihan SMS yang akan di baca itu tergantung gue yang berperan sebagai penyiar dan pembawa acara malam itu. Jadi gue bisa menyeleksi SMS yang masuk, yang mana yang harus di baca. Menyeleksi SMS ini terkadang juga bikin kita sebagai
Jawaban gue
penyiar lumayan kerepotan. Mengingat SMS yang masuk bisa lebih dari 100 SMS setiap malamnya. Dan jujur aja ya, dari 100 SMS itu, kebanyakan masalah yang dihadapi itu sejenis. Ya kayak yang udah gue bilang tadi. Hmmmm.... Anak muda jaman sekarang :p

Memberikan pendapat tentang masalah Kawula Muda ini memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena ini butuh perenungan satu malam bersama Rhoma Irama sebagai raja dangdut. Ini bener-bener harus mengena dan harus bisa memberikan rasa puas kepada kawula muda seperti halnya Cinta Satu Malam-nya Melinda. Jadi.... yahhh...

Nah, waktu itu kan gue ngegantiin jadwalnya mas DJ Bayu. Tapi pas giliran gue nerima jadwal fix buat siaran Curanmor selama satu bulan (giliran sama DJ Kenny), gue mau nggak mau harus buka line telepon dong. Masa iya selama satu bulan penuh gue siaran, Curanmor tiba-tiba berubah format? Bisa-bisa orang-orang curiga sama gue. Bisa-bisa mereka mikir kalau kabel teleponnya gue gerogotin saking nggak bisa beli mie instan. Kasiann...

Dan malam itu, malam pertama di bulan Ramadhan... Gue siaran lah Curanmor dengan pede dan hati menyala-nyala. *???* Kalau masalah SMS dan yang lainnya sih bisa di handle dengan baik. Tapi sekarang adalah menjawab telepon...

"Oke deh kawula muda, buat kamu yang malam ini pengen cerita dan sharing di insert SBY, boleh banget di 648609," Gue deg-degan banget pas mau angkat telepon. Karena deg-degan juga akhirnya gue spontan bilang, "Yup kita angkat aja, Bismillahirrohmanirrohim..." Dan sumpah itu nggak pernah direncanain, spontan aja karena gue beneran takut nggak bisa berpendapat dengan baik kalau live.

"Hai selamat malem?" sapa gue karena sudah ada yang masuk.

"Malem DJ..."

"Hai malem, siapa di mana?"

"Putri di Mataram."

"Oke Putri. Apa kabar kamu hari ini?"

"Baik DJ. Boleh cerita nggak nih?"

"Oh boleh dong... Yuk, kamu mau cerita apa ke kawula muda malem ini?"

"Hmmm...." Dia diem sebentar terus nyerocos panjang lebar. Sementara itu gue mematikan Microphone dan teriak sekenceng-kencengnya saking gue takut nggak bisa berkomentar.

"Begini DJ, aku punya pacar, namanya Putra. Aku sayang banget sama cowok itu. Tapi DJ, udah lama banget dia nggak pernah kelihatan. Dia hilang gitu aja! Dia ninggalin aku DJ! Dia ninggalin aku! Aku bener-bener sayang sama Putra DJ! Aku sayang sama dia! Tapi kenapa dia giniin aku?! Kenapa dia ninggalin aku di saat aku udah sayang banget sama dia?! Aku tuh udah nyariin dia kemana-mana. Aku udah tanya sama temen-temennya dia, tapi apa?! APA!? Aku nggak nemuin dia!"

Dalem hati gue, "Dia ngumpet kali di ketek nyokap lo." Gue ketawa, dalem hati.

"Mungkin dia lagi sibuk dengan pekerjaan lain kali.. makanya dia nggak nemuin kamu. Siapa tahu dia lagi sibuk di kantornya kan?" Gue berpendapat dengan berusaha menunjukkan perhatian yang mendalam pada masalahnya dia. Gue tulus mengatakan itu padanya. Tapi apa yang gue dapatkan?

"HAH! SIBUK APANYA! SIBUK APANYA?! NGGAK MUNGKIN DIA SIBUK DJ!! SAYA TAHU DIA NGGAK MUNGKIN SIBUK!" dia neriakkin gue dengan nada marah dan nggak suka sama pendapat gue.

Dalem hati gue, "Anjrit! Nyesel gue ngomong! Nyesel gue ngomong!"

Terus gue matiin microphone lagi dan teriak, "URUS AJA MASALAH LO KALO NGGAK MAU DENGER PENDAPAT GUE!"

Dia lanjutin ceritanya, gue masang muka polos walaupun dia nggak liat,

"Dia itu udah menghancurkan hidup aku! Dia sudah bikin hubungan aku dan keluargaku jadi rusak! Putra! Kamu harus tanggung jawab! Kamu harus balik! Kamu balik ke aku sekarang! Temuin aku! Aku sudah cari kamu Putraaaa...." si cewek mulai menangis.

Sumpah dia nangis! Dan gue nggak tahu harus gimana. Sial banget deh. Nih anak keren banget kalau ikutan maen di Cinta Fitri Season Akhirat. Sumpah!

"Putraaa... aku sudah berbulan-bulan nyariin kamu! Aku udah berbulan-bulan nyari kamu! Kamu pulang dong Putraaaa... Aku mohon..."

Dalem hati gue, "Bang toyib... Bang Toyibb... mengapa tak pulang-pulaaang..."
Eh? Namanya Putra ya? Gue kira bang Toyib.

"Aku sudah cari dia lewat temen-temennya tapi mereka nggak ada yang mau kasi tahu di mana Putra. DJ... bantuin aku..."

Gue yakin dia masih mau cerita. Tapi karena dia lama banget diem padahal dia belum tutup teleponnya, akhirnya gue yang menutup telepon duluan karena durasi ngomongnya lama banget ditambah nangis mewek tadi.

"Yahh... Yang namanya cinta memang rumit yah. Buat Putri, kamu yang sabar aja. Kalau memang Putra sayang sama kamu, dia pasti bakalan balik. Mungkin sekarang dia lagi butuh waktu buat berpikir untuk menghadapi masalah hubungan kalian. Dan buat temen-temennya Putra, kalau kalian tahu Putra di mana, kasih tahu lah ke Putri. Kasian kan dia..."

Akhirnya gue masukin lagu dan bernapas lega.

Sesaat setelah itu gue mikir, nih anak ada masalah apa sih? Apakah dia hamil di luar nikah? Soalnya tiba-tiba aja setelah gue denger kata "tanggung jawab" dan "merusak hubungan saya dengan keluarga" itu bikin gue berspekulasi. Dan ternyata pikiran gue nggak salah.

Temen DJ yang lain yang namanya Rudi kirim sms ke gue dan cerita kalau si Putri itu pernah nelpon ke acara yang sama waktu DJ Kenny yang siaran. Dan ternyata memang bener dia itu hamil di luar nikah. Dia barus lulus SMA dan dia hamil. Orang tuanya--yah, tahulah gimana--dan sekarang dia bener-bener ditinggal sama cowok nggak bertanggung jawab bernama Putra itu.

Hmmpphhh....

Kalau dipikir-pikir, yang salah sebenarnya bukanlah hanya di pihak PUTRA yang tiba-tiba meninggalkan PUTRI ditengah hamilnya. Yang salah bukanlah hanya PUTRA yang tidak bertanggung jawab atas kehamilan PUTRI. Yang salah di sini adalah PUTRA dan juga PUTRI sendiri. Kalau memang dia nggak mau bermasalah dengan keluarga besarnya dia, dia nggak harus melakukan sex dengan PUTRA sebelum akhrirnya mereka menikah kan? Kalaupun seandainya mereka mau melakukan hubungam sex pra-nikah, setidaknya PUTRA harus googling dulu merek kondom mana yang pas buat di pake, yang nggak cepet robek, dan siapa tahu yang rasa buah naga. Pikiran pendek dan nafsu yang menggerogoti pikiran mereka sudah membuat dua orang itu terjebak di jurang yang dalam. Jurang yang kalau sudah jatuh, maka nggak bisa lagi naik. Ibaratnya, kalau muka Bella Swan kena cakar Jacob Black, maka Bella nggak akan cantik lagi. Kalau sudah berhubungan seksual sebelum nikah, maka sudah nggak bisa perawan lagi. Begitulah kasarnya.

PUTRI sebagai pihak yang disakiti disini berhak menyalahkan PUTRA. Tapi PUTRA juga berhak menyalahkan PUTRI. Jadi ini adalah masalah kalian berdua.

Kalau PUTRA kabur, artinya dia adalah cowok kurang ajar yang paling pengecut dan rendah di dunia ini. Tahu enaknya doang, nggak mau tanggung jawab. Kalau aja dia tahu dia sudah merusak hidup seorang gadis, kalau aja dia mau mikir kalau nantinya anak yang dikandung PUTRI itu lahir dan besar, dia akan mendoakan ayahnya cepat mati karena ayahnya sudah nggak mau ngakuin dia. PUTRA yang bodoh! Laki-laki tolol!

PUTRI yang mau tidur sama PUTRA juga nggak kalah bodohnya sama PUTRA. Pikirannya pendek! Nggak kritis sama diri sendiri! Hidupmu terlalu banyak dicekokin sinetron yang kalau hamil di luar nikah, nantinya ada pangeran tampan yang bakalan ngakuin itu anak dia. MIMPI?

Gue sebenarnya nggak mendukung siapapun, tapi justru *jujur* gue menganggap dua orang itu bersalah karena kecerobohan mereka. Nggak pake mikir. Indonesia ini sudah terlalu kejam ke rakyatnya, jangan biarkan anak kamu nanti juga merasakannya!

Sejak saat itu gue mikir, kalau cinta itu sebenarnya adalah hal yang laknat. Kenapa? Karena sudah bisa membawa seorang wanita ke dalam jurang kebodohan. Menyerahkan jiwa raganya demi seorang pria yang belum tentu mau bertanggung jawab atas benih yang ditebarnya. Memberikan kehormatannya pada pria yang belum tentu mau menerima segala resiko yang akan terjadi padanya.

Terkadang, jika kita merasakan cinta, kita bisa melakukan apa saja untuk orang yang kita cintai. Gue juga pernah merasakan itu. Gue suka sama seseorang dan gue mau melakukan apapun buat dia. Bahkan jarak antara Lombok Tengah dan Mataram tidak jadi soal waktu itu. Sudah banyak pengorbanan yang gue lakukan. Tapi apa yang dia kasi? Tai kucing...

Tapi sebelum terlalu jauh, sebaiknya merenung, introspeksi diri setiap kali selesai bertemu dengan dia. Apakah ini ada artinya? Apakah ini akan berbalas? Apakah ini akan berakhir bahagia?

Dan buat cewek-cewek, coba ingat, mana yang lebih banyak: pengorbanan kamu atau pengorbanan dia? Kalau kamu menjawab yang pertama tapi kamu masih bertahan, maka otak kamu sudah terbalik. Terima kasih.

Segala sesuatu itu harus dipikirkan. Cinta boleh cinta, tapi jangan terlalu cinta. Karena terlalu cinta bisa buat kamu jadi orang paling hina.

Semoga puasa hari ini lancar. Amin.

Wassalam :)

P.S.

PUTRI (BUKAN NAMA SEBENARNYA)
PUTRA (MAU NAMA SEBENERNYA ATAU BUKAN, GA PEDULI :p)
Puasa hari pertama! Alhamdulilah bisa merasakan yang namanya bulan Ramadhan lagi. Dan Alhamdulilahnya tahun ini Ramadhan Insya Allah akan full di rumah :D Oh I Love My Mom :D I Love Allah :D Seneng rasanya dikasih kesempatan untuk bisa merasakan Ramadhan bareng keluarga besar lagi, mengingat tahun lalu gue membusuk berpuasa di depok dengan berbagai macam kesibukan mahasiswa baru.

Review puasa hari ini, nggak begitu buruk lah. Bersyukur masih bisa menahan lapar dahaga hawa nafsu sampai bedug, bersyukur masih bisa membaca Al Quran, bersyukur masih bisa siaran. Bersyukur sekali masih bisa merasakan sakit.

Yeah, hari ini kuping gue sakit banget. Gara-gara hari Minggu kemaren kakak gue ngajak renang dan gue ikutan. Nyebur kolam, telinga masuk air, kumat lagi deh penyakit lama gue. Tapi yang sekarang kebangetan! Mana puasa pula! Otomatis kan nggak bisa minum obat kalau siang. Jadinya bener-bener harus menahan sakit yang--oughhh--nggak kebayang deh. Mana tadi kemaren pagi gue harus siaran hari pertama di bulan ramadhan ini. Nggak konsen sama sekali, bahkan membego... Sial.

Ngomong-ngomong soal membego, ini dia nih yang akan gue ceritain di postingan kali ini. 

19 tahun umur gue sekarang, pastinya banyak banget kejadian-kejadian bego plus tolol yang pernah gue alami. Bahkan nggak jarang kejadian itu karena ulah gue sendiri. Beberapa memang secara tidak sengaja, tetapi kebanyakan adalah karena kebodohan yang terlalu besar dan kondisi otak yang mulai kusut.

Waktu SMA, gue lupa deh waktu itu kelas berapa. Kalau nggak salah pertengahan kelas dua atau kelas tiga gitu. Gue memang termasuk orang yang jarang sakit, tetapi rentan banget kena yang namanya radang tenggorokkan. Kalau sudah kena radang, pasti ujung-ujungnya demam dan nggak bisa kemana-kemana. Gue paling benci sakit, bener-bener nggak suka. Dan penyakit rutin ini adalah salah satu yang paling gue hindari.

Jadi ceritanya waktu itu gue kena radang tenggorokkan yang benar-benar mengganggu. Nggak bisa ngomong sama sekali. Kalau pagi pas baru bangun tidur, suara gue pasti ilang dan nggak bisa keluar. Ngomong cuma bisa gerakin bibir karena suara dikeluarin rasanya sakit banget. Sakit ini juga bikin gue nggak bisa siaran waktu itu karena memang pas jaman-jamannya jadi DJ SMA itu jadwalnya padat banget. Nah, berhubung gue sakit, tentu saja mama menyarankan untuk minum obat. Mama memberikan gue Amoxicilin yang pada akhirnya nggak mempan karena gue minumnya nggak teratur. Kalau minum Amoxicilin tidak teratur akan menyebabkan kekebalan sehingga obat itu tidak akan ada efeknya. Akhirnya gue beralih ke obat nyeri standar, yaitu parasetamol. Waktu itu karena sakitnya lumayan parah, mama menyarankan untuk minum Postan saja. Postan dan parasetamol ini adalah dua obat yang berbeda tapi memiliki khasiat yang sama, yaitu menghilangkan rasa sakit. Dan masalah bermula di sana...

Jadi ceritanya waktu itu mama salah ngasih perintah ke gue (dan kebetulan dia nelpon karena sedang nggak ada di rumah). Dia nyuruh gue minum parasetamol ATAU postan, eh tapi gue malah dengernya minum parasetamol DAN postan. Akhirnya gue minumlah kedua obat itu bersamaan. Biasanya kan kalau minum obat itu tiga kali sehari kan? Oke, gue juga minum kedua obat itu tiga kali sehari secara teratur selama dua hari berturut-turut. Cuma kok gue nggak sembuh-sembuh yaa???

Hari ketiga mama pulang dari pelatihan dan waktu itu gue mau berangkat sekolah, tapi tiba-tiba aja gue lemes.

"Ma, kok saya minum obat yang mama kasi malah tambah lemes ya? Kayak nggak bertenaga gitu?"

"Masa sih? Kok bisa?"

"Lah, mana saya tahu Ma. Kan Mama yang kasih. Saya kayaknya nggak masuk sekolah deh. Ini lemes banget ma. Nggak bisa berdiri. Kok kayaknya melayang-layang ya?"

"Emang kemaren kamu minum apa?"

"Parasetamol sama Postan, diminum berbarengan selama dua hari."

Tiba-tiba Mama gue ketawa ngakak.

"YA AMPUN!!! Ahahahahaha..."

Idih... ini ibu-ibu, anaknya sakit malah di ketawain.

"Dasar dodol kamu! Ngapain kamu minum dua obat penahan rasa sakit sekaligus?! Berapa kali sehari kamu minumnya?" tanya Mama.

"Tiga kali ma."

"WAAHAHAHAHAHAAHAHAA...." Ketawa Mama gue semakin kenceng. Gue semakin  yakin kalau di pelatihan kemaren Mama keracunan lemper sama pie.

"Woy, mom! Malah ketawa..."

"Ya iyalah ketawa! Gimana kamu nggak lemes! Itu mah namanya overdosis! Pantesan aja kamu kayak melayang-layang. Ya kayak gitu kalau tubuh sudah nggak ada rasa sakit sama sekali. Fly kayak orang pake narkoba."

Oalaah... Dahsyat juga kebegoan gue. Ckckckck... Keracunan obat untuk pertama kalinya. Merasakan overdosis untuk pertama kalinya. Merasakan fly untuk pertama kalinya.

"Aduhh... gimana dong Ma? Saya bakalan mati ga nih?"

"Mungkin..."

"MAMAAA!!!"

"Hahaha... minum Pocari Sweat aja, supaya racun di tubuh kamu keluar. Jadi ntar normal lagi."

"Saya nggak suka Pocari Sweat! Itu kan minuman aneh yang terbuat dari keringet orang Jepang!"

"Kalau gitu apa dong? Yang lain nggak ada yang sebagus Pocari..."

"Zzzzz... Yaudah deh, nggak apa-apa, Pocari Sweat aja!"

Gue sudah membayangkan diri gue minum Pocari Sweat dan merasakan sensasi tidak enak dari minuman itu. Gue bilang begitu bukan karena gue nggak pernah minum. Tapi justru karena dulu gue pernah coba minuman itu dari kakak gue dan langsung berasa nggak enak. Tapi... aneh banget deh, sejak saat gue sakit itu, dan mama beli Pocari Sweat buat gue, kok gue jadi doyan yah minuman itu? Bahkan sampai sekarang, sejak saat itu gue selalu jadiin Pocari Sweat minuman favorit gue. Aahahaha... Maaf banget yaa Poca :D *peyukpeyukpoca!*

Tapi serius deh, itu adalah hal terbodoh yang pernah gue lakukan (sejauh ini). Minum dua obat yang fungsinya menahan rasa sakit tiga kali sehari selama dua hari berturut-turut. Dan kebayanglah... betapa fly-nya gue waktu itu. Nggak merasakan apapun! Bener-bener kayak make narkoba kali ya? Jangan dicontoh... bener-bener nggak enak! Itu rasanya kayak lo nggak punya kaki. Nggak bisa berdiri. Tangan gemeteran, nggak bisa megang benda apapun dengan erat. Mata kunang-kunang. Bawaannya mau tidur aja. Nggak ada sensasi menenangkan sama sekali.

Sejak kejadian itu, gue jadi selektif banget kalau milih obat. Bahkan gue jadi males minum obat kalau sakitnya masih bisa ditahan. Cuma kalau masalah yang puasa pertama ini... bener-bener gue nggak tahen! Sakit banget! Telinga kanan gue kayak di tusuk-tusuk besi rasanya. Pengen banget gue amputasi aja nih telinga. Nyerinya sampai ke leher dan otak! Hukzzz... Cobaan berat di ramadhan kali ini. Memang ada harga mahal yang harus di bayar untuk berpuasa bersama keluarga. Selain masalah kuliah dan IRS, masalah kesehatan ini juga adalah cobaan tersendiri.

Kejadian bego yang lain sebenarnya banyak, tapi mungkin kalai diceritakan dalam satu postingan akan menjadi panjang sekali. Sebaiknya memang gue buat berseri saja. Tapi kemaren pagi pas siaran, ada kejadian yang lebih bego lagi...

"Selamat pagi kawula muda, ketemu lagi barengan Ron your Shiny DJ di sini. Dan pagi ini, di AADC--apa aja ada cin--Ron bakalan nemenin kamu selama tiga jam kedepan dengan hits-hits 100% Indonesia! Jangan lupa kirimin SMS jualan kamu dan juga bisa calling di sini..."

Watch my words: 100% HITS INDONESIA. Tapi coba tebak, apa yang gue puter setelah gue ngomong begitu: I WILL FLY-nya TEN 2 FIVE.

Bego~
Hmmm... sudah lama banget nunggu-nunggu kapan ya gue nulis soal cinta? Hahahaha... selama ini nggak pernah kepikiran sama makhluk yang satu itu. Terlintas sedikit, tetapi kemudian pergi entah kemana. Yang satu ini, seperti kata orang-orang, memang sedikit susah untuk dideskripsikan. Selain bentuknya yang abstrak, datangnya juga tidak pernah rutin. Sekali. Tetapi kuat. Sedetik. Tetapi hebat.

Kalau ngomongin cinta, mungkin kejauhan kali ya? Sekarang bagaimana kalau kita ambil satu hal kecil sebelum cinta itu ada: Naksir.

Yakin banget kalau semua orang pasti mengalami hal ini sebelum akhirnya dia jatuh cinta dan menjalani cinta. Ya... Naksir itu adalah reaksi yang wajar antara pria ketika melihat wanita, wanita ketika melihat pria, pria ketika melihat pria ataupun wanita ketika melihat wanita yang menarik hati mereka. Naksir adalah fase awal dari cinta. Naksir-lah yang memaksa kita untuk mencintai, walaupun mungkin tidak untuk dicintai.

Gue punya cerita soal naksir-naksiran sama orang. Dan ini terjadi sudah sejak lama. Ya... sejak gue masih kecil. Tapi itu... kata orang sih nggak penting ya, cinta babi atau apa gitu namanya. Tapi pengalaman yang paling gue inget adalah waktu SMP, SMA, dan sekarang pas kuliah.

Selain naksir Emma Watson, waktu SMP dulu gue sempat naksir sama salah seorang temen sekelas gue. Orang ini dulunya sombong, kayaknya nggak mau banget kenal sama orang yang nggak satu level sama dia. Misterius dan suka menyendiri. Tapi sebenarnya dia itu orangnya lucu, ribut dan suka ngebanyol. Awalnya gue nggak kenal sama dia karena kita nggak pernah komunikasi sebelumnya. Gue cuma tahu namanya dia dari anak-anak yang sering obrolin dia karena dia berasal dari suatu tempat yang jauh. Tapi waktu ngeliat dia... orang itu lucu sekali. Mukanya beda sama yang lain. Dia dia bikin gue naksir. Mulailah... gue beraksi dan menjalankan acara kenalan kecil-kecilan. Waktu kelas satu SMP kita belum kenal sama sekali. Tapi kita mulai deket pas kelas dua SMP. Uhuy... Hari-hari itu berasa berharga banget kala diinget-inget sekarang. Tapi sekaligus juga bodoh. Waktu kelas dua SMP kita sering menghabiskan waktu bersama, kemana-mana bareng dia, udah deket dan nempel banget. Jarang ada konflik atau apapun. Dan sejak itu kita menjalani yang namanya HTS. Kekeke... Apaan tuh? Hubungan Tanpa Sex? Waakakakak Hubungan Tanpa Status. Ahem. Nggak enak emang kayak gitu, berasa digantungin ya? Dia ngerasa digantungin, saya merasa tidak berdosa menggantung dia. Kidding. Yah... pokoknya yang namanya deket-deket gajelas gitu nggak enak sama sekali. Gue mencoba untuk memberikan kepastian hubungan kita, tapi saat itu gue terlambat, dia sudah jadi milik orang lain. Jadilah waktu itu gue menderita sendiri dan merasa bahwa gue adalah orang paling bodoh se United States.

SMA dulu gue naksir Kristen Stewart, tapi berhubung Robert Pattinson lebih cakep dan lebih tinggi dari gue (padahal cuma menang vampir doang lu, Bert) dia milih cowok itu. Gak apa-apa deh, gue ikhlas kok. Lagian di SMA ini gue punya inceran baru (selain mungkin anak SMP yang gue taksir itu karena dia juga masuk SMA yang sama). Inceran gue ini--aduh nggak enak banget nyebutnya inceran--aaah. Mangsa gue berikutnya *loh? sama ajaaa* Ahem... Target *nah!* gue berikutnya ini adalah temen sekelas gue. Pertama kali gue liat dia, dia itu beda dari yang lain. Paling imut deh gitu. Karena emang badannya juga kecil dan mukanya itu anak kecil banget. Lucu deh ngeliatnya. Orangnya kurus dan pemalu. Bisa dibilang gitu deh. Waktu itu gue kenalan sama dia pas pelajaran bahasa Inggris. Thanks buat Pak Wahid yang udah ngasi tugas saling bertanya cita-cita ke semua anak satu kelas dan itu yang buat gue berani ngomong dan kenalan sama dia. Awalnya memang malu-malu, tapi lama kelamaan jadi biasa. Apalagi waktu masuk semester dua gue memutuskan untuk pindah duduk dari sisi Selatan ke sisi Utara dan gue duduk persis di belakang dia. Haha... lucu rasanya kalau jaid penguntit. Tapi gue berhasil memenuhi hasrat untuk melihat dia waktu itu. Dan... hmmmm... gue rasa taksiran gue yang ini agak lain deh. Dia orangnya baik banget dan sejak gue pindah duduk itu entah kenapa kita jadi deket dan sering ngegosip. Saling tuker-tukeran catetan, saling tuker-tukeran MP3 lewat bluetooth, ketawa-ketiwi bareng, semua yang biasanya teman sebangku lakukan deh. Dan sejak saat itu gue merasa dia lebih baik jadi temen gue aja, bukan pacar gue. Sedikit cemen, karena tidak berani mengambil resiko untuk menghancurkan hubungan setelah putus, tapi yah... mungkin waktu itu memang keputusan yang tepat untuk tidak menjadi pacar dia karena dia juga sudah punya pacar. :p Semester dua kelas satu itu bener-bener asik banget deh pokoknya. Hal yang paling gue inget adalah gue sering banget nulis kata-kata SOULMATE di buku tulis gue, buku pelajaran gue, bahkan buku pelajaran orang. Dan buku itu masih ada sampai sekarang. Harusnya gue posting fotonya ya biar jelas, tapi gue lupa naruh bukunya di mana :) Yeah, geng SOULMATE SMALA X.1 2006/2007, apa kabar kalian sekarang, eh? Rani, Putri, Ririn, Najah, Alwan :p kapan kita contek-contekan lagi? Ahahaha... salah satu dari kalian saya suka loh! Tapi jelas bukan Alwan ya... maaf-maaf aja. ahahahaha

Kuliah... Hedeh... inilah masa labil yang bener-bener labil. Selain mengaku-ngaku jadi dongsaeng dari banyak hyung (ahahahaha), di masa kuliah yang baru beberapa semester ini adalah masa-masa paling berat dan banyak banget cobaan. Mulai dari cobaan di kuliah sendiri, sampai cobaan keluarga. Tapi yang paling nggak tahan adalah cobaan naksir sama temen sendiri yang sudah punya pacar (lagi). Hmmmphhh.... masalah ini sebenarnya sama aja sama naksir-naksiran SMA itu. Cuma yang ini lebih complicated. Gue kenal sama orang ini sejak pertama masuk kuliah. Orangnya baik banget, dan perhatian sama orang. Terkadang dia bisa jadi orang yang nyebelin yang selalu bikin gue mikir ulang buat deket sama dia. Tapi lama kelamaan, seiring dengan waktu yang berjalan, intensitas ketemu dan lain-lain yang bikin kita semakin deket, gue jadi suka sama dia. Awalnya gue menikmati perasaan suka itu sendiri karena gue mulai terbiasa mencintai diam-diam. Tapi lama-kelamaan kok malah mengganggu ya? Pengen rasanya gue bilang ke dia kalau gue suka sama dia dan tanya ke dia apakah dia mau jadi pacar gue. Tapi... semua itu rasanya tak mungkin ketika gue tahu dari mulut dia sendiri, secara nggak sengaja di suatu sesi curhat, dia sudah punya pacar. JDGER! Hancurlah gue... sekali lagi cinta gue tak terbalas sebelum gue sempat mengungkapkannya. Haah... nasib lo, Ron. Kasian banget. But, perasaan gue ke dia tetep sama. Rasa yang muncul setiap kali dia dateng, berdiri, duduk di deket gue tetep sama. Gue tetep suka sama dia. Gue tetep mau jadi pacar dia kalau dia mau. Gue tetep bersedia bantu dia apapun yang dia nggak bisa lakuin (tapi keseringan sih gue yang minta bantuan :p ciri-ciri anak manja), dan gue mau ngelakuin apapun buat dia kalau dia mau jadi pacar gue. Tapi... sekali lagi itu nggak mungkin. Seiring dengan berjalannya waktu, dia jadi sering curhat sama gue dan dari situ gue tahu kalau dia sama pacarnya itu serius. Hedeh... mati aja kau Ron! Ya udah, jadinya gue hanya sebatas men-taksir dia saja. Naksir sama orang itu nggak apa-apa dong... Walaupun dia punya pacar, walaupun dia sudah serius sama pacarnya, walaupun dia gila atau apa, tapi naksir itu nggak boleh di larang. Sekali lagi... andalan gue, mencintai diam-diam. Bikin males sebenarnya, tapi gue menikmatinya.

Terakhir, semalem. Gue merasa bener-bener bego dan bener-bener gila. Gue ketemu sama temen lama yang dulunya gue anggep biasa aja, nggak ada perasaan apa-apa. Tapi sekarang, bukan, kemaren pas gue ketemu dia lagi. Oh Tuhaann... entah kenapa gue ngerasa deg-degan dan sangat ingin memiliki orang itu. Bener-benar aneh deh, gue naksir seketika sama dia. Menurut gue dia itu lucu banget dan menggemaskan. Ahahahaha... tapi yang gue heran, kenapa mesti dia ya? Kenapa bukan yang lain? Kenapa mesti sekarang gue ngerasa hal ini? Kenapa nggak dari dulu aja?

Pada akhirnya kita mengerti, bahwa terkadang cinta itu akan datang jika memang sudah waktunya datang. Tapi akan segera pergi jika tidak cepat ditaklukan. Temen SMP gue itu misalnya, karena kita sudah nyaman jadi temen akhirnya niat pacaran jadi punah, begitu juga dengan temen SMA gue itu. Kalau yang kuliah... karena kondisi. Gue nggak mungkin jadian sama orang yang sudah punya pacar. Dan buat yang semalem... entahlah. Apakah gue akan bertindak cepat atau tidak. Apakah ini benar-benar cinta atau cuma naksir. Gue nggak ngerti dan gue nggak mau berharap. Hanya saja... selama naksir itu masih diperbolehkan dan belum diharamkan oleh MUI, gue akan tetap menyimpan perasaan ini. Naksir ke semua orang... walaupun terkadang perasaan ini butuh kepastian.

Buat semua orang yang gue cintai dan gue taksir, maaf yaa kalau kalian tidak diberikan kepastian. Maaf juga kalau saya jadi kepedean gini. Maklum lagi labil. Terima kasih.

Wasalam!
Comeback again...

Akhirnya Agustus datang dan gue akan kembali ke kehidupan normal lagi setelah sebulan kemarin full kerja dan tidur udah jadi nggak teratur. Kerja satu bulan bikin gue tambah mikir kalau nyari uang itu ternyata susah banget, walaupun ujung-ujungnya setelah gajian gue justru menghabiskan uang gaji gue untuk membeli ponsel baru. Kekeke... pengen banget menikmati hasil kerja keras selama ini. Bukan ponsel bagus sih, tapi lumayanlah buat ganti ponsel yang lama. Huhuhu! N78 itu bagus, sebenarnya, cuma speakernya lemah abis. Satu speakernya mati bikin gue semakin tidak nyaman. Jadi aku istirahatkan saja dulu ponsel itu dan menikmati QWERTY-nya GW 300 dari LG ini. Sippo!

Beberapa hari yang lalu gue menerima sebuah berita mengejutkan yang nggak tahu kenapa langsung bikin down dan sedih banget. Sebenarnya berita ini justru berita baik, tapi entah kenapa malah bikin gue ngerasa agak sedih gimana gitu ya?

Gue punya temen SMA. Namanya Denden. Sebenarnya kita kenal nggak lama banget. Waktu itu pas kelas dua SMA, hari-hari di mana gue lagi heboh-hebohnya sama Mandarin Pop gara-gara mendengarkan lagu S,H.E dan nonton Hana-Kimi Taiwan, dia mendengar kabar bahwa gue punya VCD MVP Lover. Itu loh, film Mandarin pas jaman-jamannya SD yang main basket. Nah... kebetulan Denden itu adalah orang yang sangat mencintai segala hal berbau Asia, terutama Korea. Akhirnya kita kenal dari situ. Pertama kalinya adalah waktu dia minjem VCD MVP Lover gue itu.

Pertemuan sama Denden nggak pernah sering, paling cuma sekedar papasan di sekolah dan say hi, apa kabar doang. Itupun kalau gue inget mukanya, karena jujur aja kalau ketemu orang baru dan kalau orang itu nggak bener-bener ngasih kesan mendalam, gue nggak akan inget mukanya. Hahaha... maaf ya Denden, jadi awal-awal aku bertemu denganmu itu aku lupa mukamu kayak gimana. Hahahaha... Tapi berkat Friendster waktu itu jadi intens ngobrol sama Denden lewat Friendster dan kitapun tukeran nomor hape.

Obrolan sama Denden berlanjut sampai ke topik yang kita sama-sama suka, yaitu Asia. Waktu itu gue lagi suka Mandarin dan dia suka Korea. Akhirnya obrolan sampailah ke membuat perkumpulan anak-anak yang emang suka banget sama hal-hal berbau Asia, baik itu Jepang, Korea atau Taiwan. Dan awalnya itu kita bikin intern di sekolah aja. Wuiii... Denden semangat banget dengan rencana gue ini dan nama yang pertama kali terlintas adalah LASER hahaha... SMALA ASIAN LOVER. Agak-agak alay gajebo juga sih, tapi yah... dia menerimanya dengan baik karena dia juga sedikit alay *loh?* ahahahaha... Sejak ide itu terbentuk-pun, kita nggak pernah ngobrol langsung. Cuma lewat SMS.

Ide itu belakangan malah nggak keurus, karena jaman-jamannya ketemu Denden adalah jaman-jamannya labil SMA. Banyak tugas, ini, itu, dan segala tetek bengek anak SMA yang emang khas. Sampai akhirnya kita naik ke kelas tiga dan rencana itu sama sekali belum tersentuh. Well, ide membuat LASER gugur sudah karena sebentar lagi kita bakalan lulus SMA dan menghadapi ujian (ini apa nggak kebalik ya? Menghadai ujian dulu baru lulus SMA!) Hahaha... Sampai saat itu juga, nggak pernah ada pembicaraan langsung antara gue dan Denden. Tapi sempat beberapa kali ketemu lewat perantara April karena waktu itu gue pengen banget tahu tentang Korea dan Super Junior. Beberapa majalah dan DVD Korea Denden gue pinjem buat mendalaminya, cuma saking banyaknya sampai-sampai bego sendiri. Kekeke...

Berhubung rencana LASER itu gagal dan anak-anak sudah pada lulus, akhirnya gue berpikir untuk membuat komunitas Asia yang ada di kota gue aja. Jadi anggotanya adalah anak-anak SMA dan SMP atau bahkan mungkin temen kuliah kita nantinya. Dan nama LASER itu-pun berubah jadi ROMANTIC. Ini singkatan ajib yang gue bikin secara spontan. Ahahaha... ROMANTIC adalah akronim dari Around Mataram Asian Fanatic yang kebetulan ngena banget dan diterima semua masyarakat. Well... rencana itu berjalan lancar hingga sekarang sudah ada lebih dari empat puluh member dan dua kali gathering. Syukurlah~

Gue nggak pernah aktif di sana, karena gue harus kuliah di Depok. Jadi Denden dan teman-temanlah yang menjalankan komunitas itu (Rika, April, Daniar dan dua orang yang baru gue kenal: Gho Chan dan Shinta). Kerja keras mereka membawa hasil yang memuaskan untuk komunitas baru yang emang jarang banget ada yang ngeh sama hal-hal macem Korean Wave itu. Persahabatan mulai muncul dari para pendiri Romantic itu dan itu bikin hubungan satu sama lain dari mereka sangat dekat... kecuali mungkin gue yang emang baru ketemu sama semua orang itu sekali pas gathering kedua.

Ya...
Itu adalah pertemuan pertama dengan Denden setelah lama berhubungan lewat SMS dan FB. Rencana-rencana gathering, rencana-rencana Romantic, semuanya cuma lewat FB dan SMS. Lucu rasanya ketemu waktu itu sama para admin yang beberapa diantara mereka gue baru kenal. Tapi... entah kenapa, aneh, nggak ngerti, mereka semua itu kayak udah gue kenal lamaaa banget. Gue biasanya bakalan canggung kalau ketemu orang baru, tapi sama orang-orang ini, ada perasaan yang lain. Mereka bersahabat dan bikin gue jadi nyaman. Hahaha.. Women always does! :p

Sekitar satu bulan lebih setelah pertemuan itu, kita lebih intens ketemuan di FB dan SMS lagi. Nggak pernah ada tatap muka secara langsung antara semua orang itu. Tapi ada ikatan yang nggak keliatan yang agak susah kalau dijelasin dan ikatan itu erat sekali. Sampai-sampai gue sendiri rada down waktu mendengar berita kemaren...

Gue tahu berita ini dari status facebooknya Gho Chan yang bilang kalau Denden keterima di IPDN. Jrengg... wow OMG banget. Beberapa hari sebelumnya memang gue sempat baca statusnya Denden kalau dia lagi menunggu pengumuman sesuatu. Gue nggak pernah kepikiran kalau dia bakalan pindah kuliah dan ternyata pengumuman yang dimaksudkan adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru IPDN.

Honestly, waktu baca itu gue langsung SMS Denden dan langsung deh jadi sensitif. Huhuhuhu... Aneh juga punya perasaan sensitif ya? Ada perasaan sedih yang nggak jelas dan ada kegelisahan-kegelisahan yang berkecamuk dalam dada *halah*. Dan semua itu nyata, dengan sangat menyesal, semua itu adalah realita.

Agak sulit menjelaskan perasaan ini, tapi... walaupun gue kenal sama Denden nggak lama, gue nggak sering ketemu sama Denden, gue nggak pernah intens ngobrol sesuatu sama dia se-intens anak-anak admin Romantic yang lain, tapi ada ikatan tak nampak yang bikin gue jadi shock banget waktu mendengar berita itu. Dan pada akhirnya gue juga harus mengikhlaskan anak baik itu pergi menuntut ilmu seperti mereka dulu mengikhlaskan gue pergi buat kuliah di UI.

Semua pada nangis di rumah Denden, Shinta kirim sms ke gue kalau mereka semua lagi pada kumpul di rumah Denden dan menangisi kenyataan bahwa Denden harus pergi ke IPDN. Huhuhuhu~sebenarnya waktu itu sedih juga, tadi yah... dia akhirnya mendapatkan apa yang dia mau kan? Jadi untuk apa sedih. Toh dia juga bakalan pulang suatu saat dan kita bakalan kumpul lagi seperti waktu kemaren:


Hohoho... senang rasanya selalu jadi yang paling tampan di antara anak-anak ini. Wkwkwkwk... Entah karena kesamaan hobi atau apa, tapi kalau sama mereka jadi nggak ada rasa canggung sama sekali. Daniar, Shinta, sama Gho Chan misalnya (jaket Biru, Putih, Ungu), gue pertama kali ketemu mereka waktu gathering ke-dua ROMANTIC bulan Juni kemaren. Dan itu... aneh... pertama kali tapi kayak udah ketemu dan temenan lamaaaa banget. Sampai-sampai di SMS kita saling menghina satu sama lain. Loh? Ahahahaha... mereka adalah anak-anak yang baik. Dan jaman sekarang, susah nemuin anak-anak seperti mereka.


Well, ini mungkin adalah pertemuan terakhir sama Denden ya? Oh nggak... hari Minggu bakalan ketemu lagi dan itu adalah the very end-nya karena Minggu Denden berangkat ke Bandung. Hmmm.... Sedih banget kehilangan satu temen lagi. Walaupun bukan untuk selamanya, tapi kalau dia jauh, kita jauh, bakalan susah banget kan ketemunya. FB dan SMS bakalan jadi andalan, tapi bakalan beda banget rasanya kalau ketemu langsung. Mungkin itulah yang anak-anak di foto itu rasakan karena mereka memang deket sama Denden. Kalau gue... sekedar SMS dan FB mungkin sudah cukup mengobati rasa rindu. Hehehe... Soalnya selama ini juga seperti itu kan? Tapi memang beda sih rasanya... pertemuan langsung akan lebih banyak memberi kesan.

Well, Denden... selamat menjalani kehidupan di Wajib Militer ya! Semoga kamu bisa meraih cita-cita kamu seperti apa yang kamu dan orang tua mu harapkan :D Kita hanya bisa mendukung dan memberi doa. Kita akan selalu ada di belakang kamu, oke darl? Hehehe... Jangan lupa selalu update Korea dan Suju kalau udah di IPDN sana. Walaupun meragukan juga apakah kamu boleh pegang hape dan masih bisa facebook-an lagi. Aku akan merindukan twit-twit gajelas mu yang me-mention @donghae861015. Aku akan merindukan keributan hari itu di parkiran Mall. Hehehe... HUkzz T.T Semoga persahabatan kita tetap sampai kapan pun.

Hwaiting Chingu! Saranghae~


P.S: Ini kok jadi kayak postingan cewek-cewek yang sedang curhat ya? Astaga Roon... ahahahaha...
 Malem-malem gini, mulai deh, pikirannya kemana-mana. Dari mulai mikirin masalah yang nggak abis-abis, sampai mikirin, “Kenapa saya nggak beli album Super Junior 4Jib yang Original saja? Siapa tahu mereka akan bubar dan sudah tidak ada album lagi.” Hahaha... jangan sampai yaa... banyak yang nabok gue nih kalau semua baca blog gue *berasaadayangbacaaja* wkwkwkwk... Malam ini begadang lagi, selalu begitu selama satu bulan penuh sejak gue memutuskan untuk kerja di Warung Nasi Balap Puyung itu. Dan sekarang lagi ditemani sama lagu-lagunya Suju dan tangisan Nada, ponakan tercinta.
Beberapa hari yang lalu, kalau nggak salah dua hari yang lalu, sempat update status tentang kegilaan masa kecil. Bicara tentang ini, akan ada banyak sekali cerita yang nggak akan habis kalau ditulis dalam satu postingan. Cuma ada satu cerita yang berhubungan sama kebiasaan masa kecil yang masih terbawa sampai sekarang: mengoleksi kenangan.
Hahaha...
Dulu, gue adalah orang yang sangat menghargai yang namanya kenangan. Setiap kali gue ke suatu tempat dan ngeliat barang atau sesuatu yang bagus di tempat itu, pasti akan gue bawa pulang. Nggak cuma itu aja, hal lain, misalnya... temen yang sangat klop sama gue atau seseorang yang gue suka, pasti sebisa mungkin gue akan menyimpan sesuatu yang pernah mereka kasih ke gue, ataupun sesuatu yang berkaitan dengan mereka yang kira-kira kalau gue lihat suatu hari nanti akan langsung kebayang mukanya. Hehehe...
Jaman-jamannya SD dulu, gue ngefans banget sama guru olahraga gue. Hahaha... ini bencong abis deh. Dulu itu guru olahraga gue keren banget. Dia bisa semua olahraga dan bisa ngajarin semua olahraga! *zzzzz* Dan orang yang satu ini memang terkenal tampan dan juga digemari banyak wanita *nah terus ngapain gue juga ngefans yah? Bencong...* Kekaguman gue sama guru olahraga gue ini membuat gue berusaha untuk menyimpan kenangan apa saja yang bisa langsung mengingatkan gue sama dia. Hmmm... coba gue inget-inget dulu... Yang pernah dia lakukan adalah: memberi gue nilai tujuh waktu pengambilan nilai lompat tinggi, nilai ulangan gue nggak pernah bagus, dan selalu meminta gue untuk jadi instruktur senam pagi di sekolah. Terima kasih, pak guru! Masih teringat semua itu. Hahahaha... Agak lucu rasanya dan jijik, tentu saja, kalau gue inget-inget bagaimana gue waktu jaman-jamannya SD. Dan kenangan sama pak guru inilah salah satunya yang selalu bikin gue teriak ketawa gajelas kalau gue inget-inget. Anak SD yang kebanyakan nonton sinetron dan telenovela. Tapi... sampai sekarang pak guru gue ini masih inget sama gue, hahaha... beberapa kali setelah enam tahun lulus SD gue ke sana buat sekedar say hello ke dia karena dia memang salah satu dari the best teacher yang pernah gue temuin. Buat pak guru, saya merindukan bapak, apakah kado ulang tahun dari saya dulu masih bapak simpan? *pandanganjijikdarisemuaorangbuatgue*
Berlanjut ke masa SMP... kayaknya dari SD gue sering diejek bencong masih berlanjut aja ke SMP. Yah... anak-anak yang gue temuin itu lagi itu lagi, bagaimana nggak hinaan dan cacian yang sama selalu datang? Tapi di SMP ini gue menemukan banyak sekali orang-orang yang baik yang ternyata, secara sadar atau tidak, bisa jadi temen di kala suka namun tidak di kala duka. Hahahaha... Dulu jaman SMP, gue termasuk anak yang tidak gaul dan tidak kenal masyarakat sekitar *maksudlo?* Temen-temen gue hanyalah teman sebangku gue dan dua orang yang duduk di belakang gue. Alasan gue nggak gaul adalah karena gue nggak pede, dan karena banyak orang yang berusaha menjatuhkan percaya diri dan harga diri gue dengan ejekan bencong itu. Ahh... sial kau semua! Hahahaha... SMP memang banyak kenangan. Dan salah satunya adalah dengan si dia...
Pertama kali kenal dia itu waktu kelas satu. Dia itu orangnya baik banget dan ramah. Wajar saja kalau banyak orang deket dan suka sama dia. Awalnya gue emang nggak sengaja menaruh perhatian ke dia karena gue butuh karakter buat proyek novel gue waktu itu dan gue rasa untuk ukuran anak SMP yang gaulnya se-anak SMA, dialah orangnya. Mulailah gue menginvestigasi dia dan bertanya-tanya tentang kepribadian dia. Cocok banget sama tokoh novel yang pengen gue buat, dan akhirnya sejak saat itulah kita mulai deket. Sering ngobrol. Sering SMS-an. Ada lebih dari 2000 sms dari dia yang gue simpen di inbox N-GAGE QD gue waktu itu. Dan semua itu bahkan ada screen capture-nya. Dan kalau gue nggak sengaja buka-buka file lama dan nemuin folder itu, gue langsung bilang ke diri gue sendiri, “Bodoh... ngapain dulu sampai segininya.” Hmmm... sekarang gue sama dia udah nggak berhubungan baik lagi. Ada konflik panas yang terjadi setelah kita masuk di SMA yang sama... Eh, tapi ada juga hal yang paling tolol yang gue lakukan tentang dia. Jadi ceritanya dulu dia sempat main-main ke rumah dan ngerjain tugas bareng, nah di rumah, gue buatin dia teh manis pake cangkir plus tatakan cangkirnya. Dan... hahaha... saking gue ngefans sama dia, sampai-sampai gue masukin cangkir dan tatakannya itu di kardus kecil yang pas sama barang itu dan nyimpen kardus itu di kamar gue. Hahaha... nyokap gue sampai heboh gara-gara cangkir-nya hilang satu. Dan gue pura-pura bodoh aja... wkwkwkwkwk... Kalau inget hal ini, gue pasti langsung ngakak dan sekali lagi mengatakan diri gue bodoh dan bencong. Karena nggak ada gunanya semua itu, setelah dipikir-pikir (mikirnya telat banget..) SMP bener-bener jadi masa penuh kenangan deh, sampai-sampai gue nggak mau kasih ke orang lain buku-buku SMP gue, seragam, dasi, bekas pulpen dan pensil, semua masih tersimpan dengan tidak rapi. Saking gue menghargai kenangan dari masing-masing barang itu (padahal sebenarnya lebay dan nggak ada kerjaan)
Koleksi kenangan terbanyak sampai saat ini kayaknya adalah SMS. Gue emang hobi banget nyimpen SMS dari orang-orang yang menurut gue berharga dan juga berjasa. Ada cerita dulu waktu SMA, gue kenal sama seseorang lewat facebook. Kayaknya sih, nih orang lagi kesepian dan butuh teman ngobrol. Entah kenapa gue langsung nyambung sama dia dan orang itu langsung bikin gue ngefans. Walhasil... karena perasaan gue udah nganggep dia sebagai pacar-tak-sampai-dan-juga-tak-mungkin, gue menyimpan semua SMS yang dia kirim ke gue. Bahkan gue rela-relain menghapus nggak nyimpen satupun SMS yang masuk dari orang lain demi menyimpan SMS dari dia. Hahahaha... sampai pada akhirnya *selaluterlambat* gue menyadari bahwa orang itu tidak pantas dihargai seperti itu karena dia sendiri tidak pernah menghargai gue yang sudah berkorban banyak ke dia. Sampai sekarang pun gue masih hoi nyimpen SMS. Nggak tahu kenapa, rasanya berat banget buat menghapus satu saja pesan dari orang-orang tertentu. Rasanya kayak, kalau gue hapus, gue takut dia nggak akan SMS lagi besok. Agak lebay dan aneh sih, tapi yaah...begitulah. Terkadang tidak ada alasan yang lebih baik selain itu.
Di rumah ada satu lemari besar yang isinya semua barang-barang peninggalan gue sejak SD. Mulai dari sobekan-sobekan kertas yang gue bikin pas SD, tulisan-tulisan lebay di diary yang menjijikkan, sampai semua barang-barang yang mungkin nggak penting lagi buat orang lain, tapi selalu bisa memberikan nostalgia yang tak ternilai buat gue. Melankolis, memang. Mungkin sedikit najis. Tapi, benar kata orang, setiap momen itu berharga. Dulu banyak banget waktu yang terbuang sia-sia dan nggak ada hal yang bisa mengingatkan gue tentang apapun yang terjadi di waktu itu. Sekarang nggak mau lagi deh menyia-nyiakan kesempatan. Kita nggak hidup setiap hari dan momen yang sama nggak akan terjadi berkali-kali dengan euforia perasaan yang serupa. Jadi, pantaslah kalau diabadikan.

(setelah gue baca dari atas, ternyata tulisan gue ini nggak runut ya? Hadoohh... belom bisa jadi penulis personal literary yang baik... -.-“)
Kembali lagi setelah sekian lama... Hahaha... belakangan ini memang kehilangan berbagai macam ide dalam menulis. Capek terus bawaannya. Hidup saya lagi tidak jelas satu bulan ini. Siang jadi malam, malam jadi siang. Beginilah kalau mau mencari uang. Harus ada yang dikorbankan, harus ada resiko. Capek, itu adalah resiko pertama yang didapat dari mencari uang sendiri, karena tidak akan ada pekerjaan yang tidak melelahkan. Bahkan menulis sekalipun bisa bikin capek. Ya capek mata ngeliat layar, capek pikiran nyari ide yang luar biasa, capek jari ngetik, dan kadang-kadang juga bahu jadi pegel kalau posisinya nggak bener. Ya... capek. Itu dia. Belakangan ini memang gue selalu capek kalau pulang kerja. Berangkat jam lima sore, pulang jam dua belas malam. Itu cukup melelahkan mengingat banyak yang dikerjakan di tempat kerja. Ya nganterin pesanan, ya cuci sendok, ya bersihin meja, ya bungkusin nasi orang, ya nyapu, ya ngepel. Itulah... pekerjaan ini memang tidak seberapa, tidak mewah, tidak tinggi, tapi saya sangat menikmatinya. Sungguh... bahkan bisa dibilang ini salah satu dari cita-cita saya yang akhirnya tercapai: Waiter. Cita-cita rendah yang lucu... *Hey! Siapa bilang ini pekerjaan rendah?! NGGAK SAMA SEKALI!* Jadi waiter itu adalah hebat! Bayangin aja, setiap hari harus mengantarkan pesanan semua tamu yang datang ke tempat mereka, membereskan bekas makanan para tamu, terkadang mungkin membersihkan sisa-sisa rokok tamu yang terkadang tidak bertanggung jawab membuang puntung dan abu rokok di piring. Semua itu sangat melelahkan, tahu? Jadi kalau dibandingkan dengan pegawai negeri yang sudah makan uang negara untuk buat baju dan kerjaannya cuma duduk depan komputer, ngetik dikit, ujung-ujungnya pasti Facebookan, masih mending waiter. Kerjanya nyata... Resiko kedua adalah pulang malam. Well, sebenarnya tidak begitu penting juga dipermasalahkan seorang laki-laki yang pulang malam, paling tidak kalau orang tua terlalu mengkhawatirkan anak-anaknya yang bertubuh kecil, pendek, kurus yang kalau ditendang dari motor langsung jatuh, mungkin patut di jaga dan jadi masalah kalau pulang malam. Tapi pulang malam bisa jadi juga bawa resiko ketiga: gampang sakit. Cuma Alhamdulilah saya tidak pernah sakit belakangan ini. Jauh-jauh deh... Kalau yang dikorbankan... mungkin waktu bersama keluarga. Itu saja... yang lain masih bisa dikendalikan...

Well, back to the main topic, hari ini gue *tadipakesaya,sekaranggue:LABIL* pengen share pendapat gue tentang Uang dan Kekayaan.

Kemaren malem di tempat kerja, bos gue dateng, dua orang, sepasang suami istri. Yang penting untuk diketahui supaya nanti tidak bingung adalah bahwa di tempat kerja gue itu, bisa dibilang posisi gue adalah yang paling bawah. Maksudnya adalah, pemilik tempat kerja gue itu adalah saudara dari hampir semua karyawan di sana. Nah... jadilah, mereka semua kenal sama bos gue itu dan akrab. Sedangkan gue?
Waktu tadi dia dateng, gue udah kalang kabut deh, nggak tahu harus ngapain. Secara gue nggak kenal sama dia dan dia pun nggak kenal sama gue, bahkan mencoba untuk kenal saja tidak, sumpah, ini jujur. Maksud gue, sebagai atasan, paling tidak dia akan berusaha untuk tahu siapa saja yang bekerja di tempat miliknya, kan? Nah ini? Gue duduk di depan dia aja, dia pura-puranya nggak ngeliat gue. Ya udah, gue males... padahal gue udah pasang muka sesopan dan sesantun mungkin, pasang senyum yang paling najong yang gue punya, supaya paling nggak dia terkesan, tapi... nihil. Dia sama sekali tidak tertarik.

Pengen banget gue bilang ke dia waktu itu, “Bu, nggak penting juga sih lo kenal atau nyapa gue, gue juga nggak pengen kenal sama lo.” Cuma resikonya adalah gue dipecat tanpa gaji dari hasil kerja gue yang hampir satu bulan atau paling banter kepala gue digorok.

Tidak selamanya uang bisa bikin bahagia. Kenapa? Lihat aja bos gue itu. Kalau dia memang bahagia dengan segala uang yang dia punya, dia tidak akan segan untuk menyapa orang lain, dia tidak akan segan untuk selalu tersenyum bahkan hanya untuk bawahannya. Kalau dia bahagia, maka dia tidak akan jadi orang sombong. Jadi gue berkesimpulan bahwa tidak semua orang kaya itu baik. Bener... Nggak semua... contohnya ya, bos gue itu. Mungkin dia baik hati, memang... tapi selama dia tidak menunjukkan kebaikannya itu di depan gue, gue nggak akan tahu dia baik atau nggak dan sampai saat itu gue akan tetap menganggap dia orang kaya yang sombong.

Kita semua memang pengen jadi orang kaya karena kita semua butuh uang. Taruhan, siapa yang nggak mau uang dan nggak mau jadi kaya? Pasti nggak ada. Tentu saja... uang adalah kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan ini. Apapun yang ingin kita lakukan, akan berkaitan langsung dengan uang. Mulai dari yang paling dekat dengan kita misalnya, pakaian. Kita butuh uang untuk membeli pakaian. Kalaupun kita dapet dari orang, tapi tetap aja orang itu butuh uang untuk beli pakaian yang kita pakai, kan? Dan gue baru tahu kalau cari uang itu susah... Bener-bener susah. Seperti yang gue bilang di atas, ada yang dikorbankan, ada resikonya.

Bos gue itu punya empat rumah makan untuk mendapatkan uang, mama gue kerja di Puskesmas buat cari uang, papa gue kerja juga buat cari uang. Semuanya bekerja untuk mencari uang, termasuk gue yang bekerja sebagai waiter supaya bisa dapet uang sendiri. Tapi... sebanyak apapun uang yang ada di dompet kita, seharusnya tidak membuat kita lupa pada orang lain, pada dunia, pada Tuhan. Karena uang bukan segalanya...

Buat gue pribadi, gue memang butuh uang. Tentu saja... gue butuh uang untuk makan, gue butuh uang untuk beli pulsa, gue butuh uang untuk hal-hal yang bernilai ekonomis lainnya. Dan uang itu gue dapetin dari papa dan mama gue. Tapi apakah hanya itu saja yang gue butuhkan? Tentu saja tidak... gue juga butuh kasih sayang dari papa dan mama gue. Gue butuh mereka selalu ada dan mensupport setiap apa yang gue kerjakan. Tidak hanya uang yang mereka berikan, tapi gue lebih butuh mereka secara pribadi.

Kalau diinget-inget, nggak pernah ada waktu lebih dari 3 jam di rumah yang bisa gue habiskan penuh bersama dengan papa gue. Nggak pernah sama sekali. Kenapa? Karena dia sibuk cari uang dan sibuk mikirin bagaimana memberikan uangnya ke anak-anaknya supaya mereka semua tercukupi. Tapi bodohnya, dia malah membuang-buang uang itu secara tidak penting. Bodoh... Gue rasa dia nggak pernah mikir kalau selama ini yang gue butuhkan itu adalah dia, bukan uangnya. Karena sekarang gue udah bisa cari uang sendiri dengan segala kemampuan gue yang pas-pasan ini, paling nggak sekedar untuk jajan. Tapi sekali lagi, bodoh... dia tidak pernah memikirkan hal itu.

Uang sudah bikin gue gila. Karena uang ini pula gue bahkan mikir untuk berhenti kuliah. Uang sudah bikin bokap gue terlilit hutang, uang sudah bikin dia gila dan menikah lagi untuk ketiga kalinya, uang sudah membutakan matanya, uang sudah mengancurkan hidupnya, hidup kami, hidup gue... Terima kasih.

Lalu? Apakah masih penting untuk jadi orang kaya? Apakah masih penting untuk jadi orang yang punya banyak uang?

Jawabannya tentu tidak.

Karena uang itulah, bokap gue menghancurkan hidup banyak orang di keluarganya. Gue memang butuh uang, tapi gue lebih butuh lagi kasih sayang dia. Hmmm... Ribet. Kalau mungkin tulisan kali ini agak tidak nyambung, maklumi saja.

Semoga nggak akan ada salah satu dari kalian yang hidupnya hancur karena ambisi mengejar uang. Kayak bokap gue ...
gHey! Kemaren, 20 Juli 2010 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak Shawol di seluruh dunia. Jelas dong, kemaren adalah hari dimana Full Music Video-nya SHINee yang judulnya LUCIFER di rilis. Sebelumnya, tanggal 19 Juli 2010 nya, satu album full dari album kedua SHINee itu dirilis secara Online. Tentu saja ini dirilis untuk dijual bukan di download, walaupun demikian juga banyak yang sudah punya album itu secara gratis melalui download. Hahahaha... termasuk gue mungkin. Silahkan cari di 4shared udah ada tuh yang emang mau gratisan. Tapi sekali lagi (dan berkali-kali akan gue bilang) kalau lo emang Shawol sejati dan nggak pengen anak-anak SHINee mati kelaparan, mari beli CD original. Kasian si Taemin noh, kurus kerempeng butuh makan dan butuh uang buat perawatan rambutnya yang panjang, Minho butuh uang untuk ke RS karena cedera, Joonghyun butuh kain untuk bajunya yang bolong di bagian belakang, Onew butuh sisir karena rambutnya udah belah pantat ala Charly ST 12 sekarang, dan Key butuh obat penumbuh rambut :P Dan ini adalah link video HD yang ada di YouTube langsung dari page-nya SM Entertainment. Silahkan download sepuasnya dari page itu karena pasti gratis. Buat yang mau download, jangan lupa pake IDM dulu yah, dan sudah diintegrasikan dengan Mozila Firefox masing-masing :D



Yuk, back to the topic yang udah gue tulis judulnya di atas!

Keberuntungan. Sebenarnya apa sih makna dari kata itu sebenarnya? Keberuntungan bisa berarti banyak hal. Bisa berarti berhasil mendapatkan sesuatu, bisa berarti bebas dari masalah, bahkan bisa berarti terlibat dalam sebuah masalah. Apa saja yang bisa membuat kita merasa bahwa kita masih punya kesempatan untuk melakukan hal lain yang lebih baik adalah keberuntungan. Keberuntungan banyak diartikan berhasil mendapatkan materi, uang, harta, dan semacamnya. Padahal kalau dipikir-pikir, banyak loh hal yang ternyata merupakan keberuntungan buat kita.

Ini adalah pengalaman gue sendiri. Sekitar tahun 2006, gue baru masuk di SMAN 5 Mataram dan waktu itu gue duduk di kelas X.1. Di kelas itu gue termasuk orang yang bener-bener outsider banget. Nggak ada anak laki-laki satupun di kelas itu yang mau deket dan mau jadi temen gue. Satu-satunya alasan mereka adalah karena banyak orang yang bilang gue dulu adalah banci. Well, kata itu benar-benar kasar buat siapa aja gue rasa. Kenapa gue bisa dibilang banci? Karena gue nggak kayak mereka. Gue nggak suka olahraga, gue nggak suka bergaul dengan anak-anak seperti mereka dan gue lebih suka menyendiri yang ujung-ujungnya banyak anak-anak cewek yang deket sama gue. Kriteria inilah yang akhirnya membawa gue ke neraka bernama hinaan. Terima kasih anak-anak X.1! Gue masih inget banget muka-muka kalian. Hmmm... OOT yee, lanjot!

Waktu itu sepupu gue nikah, dan kebetulan suaminya punya usaha penginapan di sebuah pulau indah bernama Gili Trawangan. Gue sama sekali belum pernah ke pulau itu karena memang dulu gue belum cukup umur  dan belum dipercaya untuk pergi jauh-jauh tanpa orang tua. Tapi dikesempatan ini, gue nggak mau sia-siain karena ini adalah pertama kalinya gue ke pulau itu. Dan pergilah gue ke pulau yang sekarang tampilannya kayak gini:


Bisa pergi ke Gili Trawangan adalah salah satu keberuntungan gue saat itu karena itu adalah pengalaman pertama gue ke sana. Perjalanan ke Gili Trawangan kami (gue dan keluarga besar sepupu gue) tempuh dengan menggunakan angkutan desa yang akan membawa kami dari jalan di deket rumah sampai ke Pelabuhan Bangsal. Tapi... gila, waktu itu gue lagi dengerin musik di N-Gage gue dan tertidur sebentar di mobil itu sampai akhirnya semuanya pada teriak histeris dan gue terbangun. Mau tahu kenapa? Tiba-tiba aja setir mobil itu lepas dan mobil yang gue dan keluarga (termasuk kakak gue di dalamnya) hampir aja masuk jurang. Jreng... waktu itu gue udah nggak bisa napas dan nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Tapi Alhamdulilahnya semuanya selamat. Sumpah, tipis banget jaraknya dan mobil itu akan bener-bener masuk jurang. FYI, jalan menuju Pelabuhan Bangsal adalah Pusuk Pass di mana jalannya berkelok-kelok dan menanjak. Otomatis jurang sudah menanti di kiri dan kanan jalan. Dan selamatnya kita sekeluarga adalah keberuntungan lain yang gue dapatkan waktu itu.

Sampai di Gili Trawangan dengan selamat, makan malam, tidur lalu besok paginya berjalan-jalan menikmati matahari pagi di tepi pantai. Angin hangat dari pantai sangat nyaman sekali rasanya. Pagi itu gue dan beberapa sepupu jalan-jalan ke pelabuhan dan di sana, dari pantai kita bisa melihat ikan Blue Marlin yang sedang berenang ke permukaan. Jujur (dengan rasa malu) gue belum pernah lihat ikan itu sebelumnya. Dan itu adalah keberuntungan lain yang gue dapatkan saat itu.

Sekitar jam sembilan pagi, gue dan beberapa sepupu berencana untuk berenang di laut yang tenang itu. Sudah lama juga nggak basah-basahan di pantai. Pasti bakalan asik. Akhirnya gue siap dengan baju lengkap untuk berenang: Kaos, Kaos dalem, Celana jins pendek, celana dalem. Lengkap banget kan? Entah kenapa sejak kecil gue nggak pernah berani atau lebih tepatnya malu memamerkan tubuh gue di depan orang banyak. Pasti karena tubuh gue yang hanya tulang dilapisi kulit ini yang bikin gue nggak pede. Alhasil gue berenang dengan pakaian lengkap.

Awalnya acara berenang ini biasa-biasa saja. Air laut, gelombang dan ombak sangat bersahabat. Sampai akhirnya gue penasaran untuk mencari tempat yang lebih enak untuk berenang, gue berjalan sendiri ke tempat yang kurang lebih sepuluh meter lebih jauh dari tempat sepupu-sepupu gue. Gue mulai masuk ke dalam air. Merasakan gelombang membentur badan gue. Membentur badan gue lagi. Dan setiap kali gue merasakan gelombang laut itu membentur badan gue, entah kenapa gue semakin menjauh dari pantai. Dan akhirnya, kaki gue udah nggak bisa lagi berpijak di pasir. Semakin jauh gue terbawa arus dan gue nggak bisa berdiri lagi. Oh My God. Gue bakalan tenggelem. Pikir gue. Gue mencoba untuk berenang ke pinggir tapi nggak bisa. Gelombang laut itu menarik gue lebih jauh dan lebih dalam (kayak dihipnotis aja). Tapi serius. Gue bener-bener terbawa arus.

Gue panik. Gue mencoba untuk manggil bapak-bapak yang waktu itu sedang main bola air di deket gue. Gue manggil dia buat minta tolong tapi bapak-bapak itu nggak nolongin gue. Mungkin dia nggak denger atau gimana gue nggak tahu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke pantai dan keluar dari air.

Mati gue.

Gelombang semakin kenceng narik gue dan gue semakin nggak bisa menyentuh pasir di kaki gue. Gue positif tenggelam. Dengan sekuat tenaga gue mencoba berenang lagi tapi tetep aja nggak bisa. Setiap kali kepala gue muncul di permukaan air, gue teriak.

"TOLONG! TOLONG!" Tapi nggak ada yang denger gue.

Salah seorang sepupu gue kebetulan menoleh, mungkin karena mendengar gue minta tolong. Senang karena akhirnya ada yang lihat, gue mencoba untuk melambaikan tangan dan teriak lagi.

"TOLONG!!" sekuat tenaga gue teriak Tapi apa yang gue dapet?

"HEY!! Halo!! Ron!! Hebat lo!"

Zzzzzz... mereka pikir gue sedang sombong karena bisa berenang sejauh itu.

Sekali lagi, MATI GUE! Oh Tuhan... Gue inget banget waktu di dalem air itu gue sesek, kaki gue lemes kecapean berenang untuk mencapai pantai, mata gue perih karena air laut yang asin. Gue nggak bisa bernapas dalam air karena gue bukan ikan dan gue juga nggak ahli berenang dan mengatur napas. Seinget gue, gue sempat menelan 15 teguk air asin itu yang bikin tenggorokkan gue sakit. Gue tenggelam. Sesekali kepala gue keliatan di permukaan, gue minta tolong lagi. Tapi nggak ada yang denger. Ya Allah... inikah tanda-tanda kematian? Inikah akhir dari hidup gue? Nggak ada yang gue pikirkan waktu itu selain pasrah. Gue inget banget, gue berkata ke diri gue, "Kalau memang sekarang aku harus mati, aku ikhlas dan, yah, aku akan mati." Baru saja gue selesai dengan kata-kata gue itu, tiba-tiba seseorang menarik tangan gue. Kepala gue kembali ke permukaan, gue bisa bernapas lagi, mata gue bisa terbuka lagi dengan normal walaupun masih perih. Alhamdulilah... Sepupu gue menyelamatkan gue. Allah masih memberikan gue kesempatan buat hidup. Dan Alhamdulilah, gue selamat...

Setelah keluar dari air, gue berbaring di pasir, beberapa penjaga pantai nyuruh gue buat minum air kelapa. Tapi boro-boro ada keinginan buat minum, gue sama sekali nggak ada tenaga! Tangan, kaki, badan gue lemes semua. Semua energi gue terkuras abis dan nggak bersisa. Gue seperti pingsan, tapi gue masih bisa ngoceh.

"Kamu nggak apa-apa?"

"Hah? Menurut lo?"

"Kamu juga sih, ngapain mandi pake pakaian lengkap?! Ya kebawa arus. Secara pakaian kamu berat. Mana pake celana jins!"

Dan sejak saat itu gue dapet pelajaran baru bahwa berenang tidak boleh pakai celana jins karena berat. Pantesan orang-orang yang sering gue liat berenang di Water Boom Mall itu pake celana ketat yang membuat  alat kelamin mereka terlihat dari luar. Gue nggak suka pake celana kayak gitu. Nggak nyaman sama sekali. Tapi kalau udah kayak gini... kayaknya lain kali gue harus coba pake celana itu daripada gue harus mati tenggelam.

Dekat dengan kematian membuat gue sadar bahwa Allah masih punya jalan yang panjang buat gue. Jalan yang mungkin akan gue isi dengan dosa dan dosa, tapi Allah masih ngasih gue jalan itu. Dan itu adalah salah satu keberuntungan buat gue. Masih bisa hidup walaupun gue sudah dekat dengan kematian. Alhamdulilah...

Sejak kejadian itu gue sama sekali nggak berani deket-deket sama air kolam renang ataupun air laut. Setiap kali gue lihat air kolam yang menggenang dan gelap, gue berasa kayak ditarik sama seseorang, ataupun dipaksa buat masuk dan ditenggelamkan. Gue takut... bener-bener takut.

Lalu? Apa arti keberuntungan?

Pengalaman gue yang paling deket sama kematian adalah yang udah gue ceritain di atas. Dan keberuntungan menurut gue adalah bahwa detik ini paru-paru gue masih bisa membantu gue bernapas, kelopak mata gue masih bisa berkedip yang bikin bola mata gue nggak kering karena udara, mata gue masih bisa melihat dan menangkap cahaya, telinga gue masih bisa mendengar suara-suara, lidah gue masih bisa merasakan manis asam asin dan pahit, mulut gue masih bisa gue gunakan buat makan dan bicara, pita suara gue yang menghasilkan suara cempreng ini masih bisa berguna buat orang lain, terutama pendengar setia gue kalau gue siaran.

Gue nggak butuh uang yang berlebih, gue nggak butuh harta yang belimpah, cukup dengan ada di antara Ayah, Ibu, kakak-kakak, adik-adik, dan dekat dengan Allah maka gue akan selalu menjadi orang yang beruntung. Insya Allah...



Jadi, apa arti keberuntungan buatmu?


PS: bisa menulis adalah keberuntungan lain buat gue. yay!
Musik sudah bisa dikatakan bagian dari kehidupan setiap orang yang ada di dunia. Bener nggak? Bener banget pastinya. Karena musik sudah mendarah daging dalam diri kita, bahkan bangsa kita. Indonesia misalnya, sejak jaman dulu musik dangdut melayu yang dipopulerkan melalui Orkes Melayu sudah merajalela di mana-mana, sampai akhirnya muncullah Bang Haji Oma Irama yang sampai sekarang mengabadikan musik dangdut di Indonesia.

Kalau ngomongin selera musik ataupun jenis musik apa yang gue suka. Jawabannya bisa banyak. Tapi belakangan ini gue memang lebih suka dengerin lagu-lagu Korean Pop (K-Pop) dan lagu-lagu mandarin. Nggak ada alasan yang jelas memang, tapi bagaimanapun lagu-lagu itu bener-benr earcatching banget buat gue. K-pop sendiri sebenarnya mulai gue dengerin gara-gara temen-temen SMA gue dulu pada ributin album ketiga-nya Super Junior yang Sorry Sorry. Pas jaman itu, gue masih suka banget sama girlband Taiwan, S.H.E yang juga kebetulan sedang promo album ke sepuluh mereka yang judulnya FM S.H.E. Lagu-lagu di album itu bagus-bagus, gue suka semua. Banyak inspirasi yang gue dapetin dari album itu buat tulisan-tulisan gue dan juga beberapa cerpen gue. Tapi... belakangan setelah gue dengerin lagu-lagunya Super Junior di album ke tiga, gue langsung suka sama lagu-lagunya. Semuanya earcatching banget dan semuanya bagus. Suka banget. Mulai dari sanalah gue dengerin K-pop walaupun cakupan favorit gue nggak terlalu banyak. K-pop yang gue suka cuma Super Junior dan SHINee pada waktu itu karena memang artis-artis Korea di tahun 2008 belum begitu banyak muncul. Tapi di akhir 2009 sampai 2010 banyak banget artis dan penyanyi K-pop yang bermunculan. Salah satu yang jadi favorit gue adalah SNSD tentunya :D Suka banget dengerin lagu-lagu mereka walaupun nggak semuanya, tapi mereka nggak kalah bagus sama S.H.E walaupun secara pengalaman S.H.E mungkin menang karena sudah lebih dari sepuluh album mereka hasilkan.

(Poster Teaser Promo Album Ke-4 Super Junior)

Sampai sekarang gue masih suka dengerin K-pop. Ditambah lagi sekarang memang Korean Wave sedang bergelora di semua kalangan. Nggak cuma di tempat tinggal gue di Mataram aja, tapi beberapa temen-temen gue di FISIP Komunikasi UI juga terkena hempasan Korean Wave ini. Beruntungnya gue memang udah kena duluan, jadi nggak terkesan ikut-ikutan. Hahaha... Walaupun mungkin sedikit lucu juga ngeliat beberapa temen gue yang heboh ngomongin Suju sekarang padahal Suju sudah booming sejak kapan tau. Kasian sama mereka. Hahahaha... Jujur aja deh yee, bener-bener sedikit nggak nyaman ngedengernya. Secara kan hebohnya Suju udah lama, tapi mereka baru kena sekarang. Jadinya pengen ngomong, "Kemane aje lo?!" Hahahaha...

Tapi nggak banyak juga yang nganggep K-pop itu adalah musik yang bagus dan pantas di apresiasi. Buktinya, di TV-TV nasional kita nggak ada acara yang nayangin MV ataupun update segala sesuatu tentang K-pop. Yang menjamur malahan acara-acara musik dalam negeri macem Kotak Masuk dan Ringtone yang setiap hari isinya cuma band-band yang bawain lagu melayu melambay alay jablay. Bener-bener membosankan. Memang terdengar sedikit kasar dan tidak menghargai musik Indonesia sih, tapi, apa iya itu musik Indonesia? Masa sih? Kalau menurut gue, musik Indonesia itu adalah musik-musik dan lagu-lagu yang kayak dinyanyiin Sherina, Yovie Nuno, Melly Goeslaw. Bukan lagu-lagu kayak Rindu Band, SetengahDuaBelas, ataupun band-band yang Keterlaluan yang setiap hari kayaknya ada aja yang baru. Dan belakangan ini yang paling bikin gue eneg adalah mendengarkan lagu sebuah band yang namanya mirip nama cewek dan judul lagunya itu Aku Cinta Kamu dalam bahasa Jepang. Overall lagu itu bisa dibilang lagu racun karena semua orang di sekitar gue menyanyikan lagu itu dan bikin gue secara tidak langsung ikut nyanyi. Tapi yang paling gue benci dari lagu itu adalah pada ending reff-nya yang pake gaya Aziz Gagap. Zzzzzz... a-a-a-a-a-a-a...atchim! Bikin males. Ada lagi lagu dari band yang namanya Si Tuan Raja yang lagunya kayaknya pas banget buat anak TK yang baru belajar baca. Bertahan satu Ciiiiiinnnnntaaaa.... bertahan satu Ce I En Te A. Muntah darah gue. Kenapa sih mesti begitu? Padahal berbakat bikin lagu, tapi kok malah jadi niru-niru band pendahulunya sih? Kenapa nggak bikin ciri khas sendiri? Biarin lah Rindu Band yang punya ciri khas lagu-lagu alay dan SetengahDuaBelas Band yang punya ciri khas lagu melayu. Kalau band baru, buat lah ciri khas sendiri. Jangan malah semua lagu baru dari band baru jadi satu tipe: ALAY. Males. Mending denger K-pop kemana-mana deh daripada dengerin lagu negeri sendiri yang satu tipe dan terkesan sama.

Gue justru lebih mengapresiasi lagu dangdut daripada lagu pop-melayu. Karena kalau lagu dangdut itu original. Dari musik dan juga nadanya. Paling nggak dangdut yang memang dari sononya setipe suara gendang dan musiknya lebih enak dan wajar di denger karena cengkoknya terkesan nggak dibuat-buat. Gue suka dangdut karena gue hidup dan besar bersama dangdut *ceile*. Gue suka dengerin lagu-lagunya Rhoma Irama, Mansyur S, Meggy Z, Evie Tamala, Kristina, Ikke Nurjanah. Gue suka Ridho Rhoma juga. Mereka semua memiliki ciri khas sendiri yang nggak sama antara satu penyanyi dangdut dengan penyanyi dangdut lainnya. Gue suka dangdut original, asal jangan tawarin gue dangdut Cinta Satu Malam aja. Bener-bener lagu itu najis. Nggak dangdut banget. Malah ngajakin berzina kalau menurut gue.

Di Mataram sendiri, pecinta Korea bisa dibilang banyak. Gue kenal beberapa anak-anaknya yang memang fanatik banget sama satu/beberapa penyanyi atau artis Korea. Walaupun kefanatikan mereka itu gue rasa lebay dan berlebihan. Hmmm... maaf-maaf aja yee, gue emang penikmat K-pop dan drama Korea, tapi nggak berarti gue sefanatik itu dan segila kalian. Hahahaha... *ditaboksemuakpoplover* Tapi ya sudahlah, karena fanatisme itulah kalian hidup. Loh? Hahaha... gajelas. Tapi di Mataram ini cuma ada satu radio yang mau bikin acara khusus untuk lagu-lagu Korea, Jepang, Taiwan dan Asia pada umumnya. Gue siaran di Fresh Radio (95,9 FM Mataram) yang sejak dulu memang terkenal banget di kalangan anak muda. Tapi gue sangat menyesal karena sejak Korean Wave menerjang Mataram, radio gue ini nggak ada lagu Korea satu-pun. Hmmm... tapi dengan usaha gue, akhirnya MD gue mau memasukkan dua lagu Super Junior ke playlist kita: Bonamana dan Boom Boom. Semoga nantinya akan ada lagu-lagu Korea yang lebih banyak lagi, mengingat perkembangan K-pop sekarang lagi naik-naiknya.

Kalau ditanya selera musik gue kayak gimana ataupun dibilang selera musik gue parah, terserah lah. Yang jelas gue lebih suka dengerin musik yang enak didenger dikuping dan enak dinyanyiin. Dan sekarang gue lagu suka K-pop, especially Super Junior, SHINee dan SNSD. Yang lain gue nggak begitu serius, tapi gue dengerin juga 2PM, KARA, dan TVXQ.

Pada dasarnya gue adalah orang yang nggak suka diatur dan nggak suka kalau sesuatu yang gue suka direcokin orang lain ataupun dipaksa buat berubah ngikutin trend yang sedang banyak digandrungi orang-orang kebanyakan (baca: lagu alay). Gue suka K-pop, ya udah, nggak udah urus kesukaan gue. Toh gue juga nggak pernah ngelarang mereka suka lagu-lagu alay kok.

Sekali lagi, selera musik gue parah? Don't care. Yang penting gue happy. Lo nggak keganggu kan kalau gue suka K-pop? Bagus... Terima kasih.



PS: Tapi gue cukup keganggu kalau lo nyanyiin lagu-lagu alay deket gue. LOL.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Sexy, Free & Single' Music Video: Review Saya!
  • Are You Ready for Your SM Global Audition Jakarta?
  • EXO CHEN! Siapa Member Lainnya?
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 1]
  • Crazy Little Thing Called Love: REVIEW
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes