• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
*
Gadis itu menatap cincin yang sudah satu jam terakhir ada di tangannya hari ini. Bukan terpasang di jarinya, tapi diantara telunjuk dan ibu jarinya. Bingung. Apa yang harus dia lakukan pada cincin itu? Dia juga tidak tahu. Rasanya beberapa hari ini dia tidak enak makan. Tidak enak tidur. Penyebabnya adalah cincin itu. Atau... orang yang memberikan cincin itu lebih tepatnya. Apa rasanya mencintai tetapi tidak pernah bahagia bahkan sedikitpun? Oh tidak. Dia pernah bahagia. Dulu sekali (sebelum sebuah jarak akhirnya menghalangi mereka). Sampai-sampai dia lupa bagaimana rasanya. Banyak sekali keraguan yang menghantui pikirannya belakangan ini dan sepertinya semua itu juga berasal dari benda yang sama: cincin yang ditatapnya itu. Sebuah simbol komitmen yang sebenarnya telah lama pupus. Sudah lama tidak berarti lagi. Dan hari ini gadis itu sudah memutuskan untuk menghentikan semua omong kosong dan kebodohan ini. Sudah saatnya untuk berkata pada laki-laki itu bahwa dia sudah tidak ingin lagi menjalani apapun dengannya. Tapi... apakah dia akan sanggup? Laki-laki itu sudah seperti satu-satunya orang yang mengisi ruang hatinya selama beberapa tahun belakangan ini. Laki-laki itu sudah seperti sumber mata air yang bisa menyegarkan setiap kali dia merasa gerah dan kehausan. Laki-laki itu sudah seperti acara komedi di televisi yang selalu membuatnya tertawa (walaupun tidak bisa dipungkiri juga pada saat yang sama laki-laki itu juga selalu membuatnya menangis diam-diam beberapa waktu terakhir ini). Tapi ya... laki-laki itu adalah satu-satunya laki-laki yang dicintainya. Bagaimana mungkin dia akan meminta putus? Sanggupkah? Hanya saja rasa sakit ini sudah tidak bisa ditahan lagi... Bodoh rasanya jika terus dipertahankan.

Sudah waktunya untuk memutuskan. Pikirnya.

Gadis itu memasang kembali cincin itu ke jari manis sebelah kirinya. Semuanya masih bisa berubah. Dia berpikir begitu. Sebelum dia mengucapkan kata-kata perpisahan itu langsung dari mulutnya di depan laki-laki itu (yang kemungkinan sepuluh atau lima belas menit lagi akan ditemuinya) semuanya bisa saja berubah. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sebuah tempat makan yang sepertinya sudah menjadi tempat yang wajib didatanginya dengan laki-laki itu. Tempat itu terlalu banyak kenangan. Dan sekarang apakah dia harus menuliskan catatan lain yang jujur saja menyakitkan di tempat yang menjadi favoritnya sepanjang masa? Apakah dia bisa melakukan itu?

Dalam otaknya sekarang dia sudah bisa membayangkan bagaimana suasana ketika dia membuka pintu dan melihat laki-laki itu duduk di sebuah meja menunggunya. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu sejak laki-laki itu memutuskan pergi dulu? Dua tahun? Tiga tahun? Entahlah... Menghitung semua waktu yang berlalu sama saja mengurai satu per satu rasa sakit itu lagi. Tapi, dalam pikirannya, laki-laki itu menyambutnya, tersenyum rikuh dan menyambutnya dengan segelas kopi hangat favorit mereka berdua.

Gadis dan laki-laki itu kini duduk berhadapan. Hening sepersekian detik sebelum akhirnya laki-laki itu bertanya "Apa kabar?" dan gadis itu menjawab "Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?" kemudian laki-laki itu menjawab lagi "Aku juga baik-baik saja." lalu kemudian hening kembali. Biasanya gadis itu bukanlah tipe orang yang menanti seseorang untuk mengajaknya berbicara atau menunggu seseorang melontarkan sebuah topik pembicaraan yang menarik. Dialah yang biasanya memiliki ide dan sesuatu untuk dibicarakan. Tetapi kali ini rasanya dia tidak mau. Dia memaksa otaknya untuk meminta bibirnya agar tidak bicara satu patah katapun. Dia ingin melihat sebesar apa keinginan laki-laki itu untuk mempertahankan hubungan ini. Dia ingin tahu bagaimana perasaan laki-laki itu terhadapnya kini.

Hening cukup lama. Kalau saja ponsel laki-laki itu tidak berdering saat itu suasana akan tetap rikuh (meskipun suara dering ponsel itu tidak mencairkan suasana sama sekali tetapi semakin membuat gadis itu kesal). Gadis itu tidak membahas apapun soal ponsel ataupun meminta laki-laki itu untuk menjawab teleponnya kalau memang itu telepon ataupun membalas pesan singkatnya kalau memang itu pesan singkat. Dia benar-benar tidak mau bicara sepatah katapun. Dia sudah lelah memulai. Dua atau tiga tahun belakangan ini sepertinya semua yang ingin dimulainya kembali seperti diabaikan. Kini giliran laki-laki itu untuk memulai apapun yang terjadi. Atau paling tidak kalau dia mau mengakhirinya saat ini juga, dia seharusnya mengatakan itu daripada harus menggantung seperti ini karena gadis itu sudah siap apapun yang terjadi pada hubungan akhir mereka ini.

Cangkir kopi itu disentuhnya meskipun tidak ada sedikitpun keinginan untuk menyesap isinya walaupun itu adalah minuman kesukaannya. Dia bersumpah, lebih lama lagi dia duduk di tempat itu dia akan menangis lalu pergi dari tempat itu berurai air mata. Tapi pentingkah? Sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Jadi ayolah, hey laki-laki di depanku! Katakan sesuatu... Ataukah aku yang harus mengatakannya terlebih dahulu? Kalau begitu baiklah...

Dia baru saja akan mengatakan sesuatu, gadis itu, ketika semua memori tentang kebersamaan mereka menyerbu pikirannya seperti ribuan semut yang menyerang sebongkah black forest yang ditinggalkan begitu saja di atas meja makan. Tawa itu, bahagia itu, pelukan itu, genggaman tangan itu, semuanya tiba-tiba saja melayang-layang di depan matanya bagaikan ribuan gelembung-gelembung sabun ajaib yang entah bagaimana berubah fungsi menjadi proyektor dan menampilkan semua kenangan masa lalu itu.

Jika dia mengatakannya saat ini, untuk menyudahi hubungan ini, lalu bagaimana dia? Bagaimana dia bisa menghapus semua kenangan yang baru saja kembali di bawa oleh gelembung sabun khayalannya sendiri yang sialan itu? Bagaimana bisa dia melupakan laki-laki ini? Butuh berapa lama dia untuk bisa menghapus semuanya? Satu tahun? Dua tahun? Selamanya? Dia yakin akan sulit. Walaupun... ponsel yang berdering tadi itu sudah bisa jadi bukti jelas bahwa laki-laki itu akan melupakannya sedetik setelah dia mengatakan kata-kata 'ajaib'-nya nanti.

"Sudah cukup. Kita sebaiknya sudahi semua ini."

Kurang lebih begitukah? Atau kalimat itu terlalu sederhana? Sederhana, mungkin, tapi mengucapkannya seperti menelan ratusan pil sakit kepala dalam satu waktu. Sulit.

Entah dia sadar atau tidak tapi baru saja dia mengucapkan kalimat itu (OH TUHAN BAGAIMANA MUNGKIN DIA BISA?) dan... tak ada kalimat lain lagi yang meluncur dari bibirnya ataupun laki-laki itu. Itu artinya dia berhasil? Semua ini sudah berakhir? Hanya begitu sajakah?

Otaknya memerintahkan tubuhnya untuk bangkit dan tangan kanannya terjulur ke arah laki-laki itu. Menawarkan sebuah jabatan tangan. Untuk apa? Tanda persahabatan? Ataukah sebuah persetujuan? Tapi laki-laki itu menjabatnya dalam diam dan gadis itu melangkah pergi sebelum akhirnya semuanya buyar dan dia sadar dia berada di depan sebuah pintu yang butuh dibuka untuk dapat masuk. Dia melihat laki-laki itu menunggu di dalam, duduk di depan sebuah meja dengan dua cangkir kopi panas yang tersedia di atasnya. Ketika gadis itu masuk, laki-laki itu menyambutnya dengan tersenyum. Gadis itu bisa bernapas lega sekarang dan berharap semua isi kepalanya tadi tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan. Dia hanya mencintai laki-laki itu. Hanya dia. Satu-satunya.
Pernah merasakan terpaan band-band melayu Indonesia yang sangat intens beberapa tahun yang lalu? Yes. Disaat musik Indonesia udah bangkit pas jaman-jaman ST12 masih belom bubar, ada banyak sekali kemudian band-band yang mengusung musik melayu juga ikut tumbuh kayak jamur di musim hujan. Walaupun sekarang entahlah mereka kemana gue juga nggak tahu. Tapi bersyukur juga sih, paling nggak musik pop Indonesia nggak krisis identitas. Menurut gue kalo emang lo mau jadi band dangdut, kenapa gak dangdut aja sekalian sih kayak Ridho Rhoma? Kenapa harus setengah pop setengah dangdut? Justru itu lebih annoying. Since I love dangdut dan gue merasa pop-melayu itu agak mengganggu.

Kenapa pembukaannya begini? Hehe karena sama hal-nya dengan kejadian di Indonesia beberapa waktu lalu, sekarang juga di Korea lagi banyak banget jamur-jamur musim hujan yang menjelma menjadi boygrup dan girlgrup. Nah sekarang kenapa postingannya bukan SMTOWN? Hmm... Sebut saja karena gue akan memulai untuk mencoba memerhatikan rookie dan juga grup dari manajemen lain. Hehehe sekalian ini gue kemaren berencana buat magang di sebuah majalah dan gue dikasi tugas buat bikin artikel tentang idol yang belom ke-ekspose akhirnya gue bikin aja C-Clown (walaupun kemudian malah disuruh bikin profile Suju. Kurang terekspose apa lagi coba Suju? Dan gue belom kerjain. ASTAGA LUPA!)

Mungkin banyak juga yang bertanya, kenapa harus C-Clown? Kenapa gak BAP aja yang udah beneran keren atau BTOB yang kemaren ke Indonesia? Kenapa harus C-Clown?

Jawabannya: Gak tahu. Gue juga nggak tahu kenapa pilihan gue kemaren jatuh ke C-Clown. Tapi kalo kalian memahami konsep Tuhan Maha Tahu dan Tuhan Akan Menunjukkan Jalan Terbaik, nah menurut gue inilah jalan terbaik. Kkk~

Nah, C-Clown ini sebenarnya apa sih? Badut yang jualan vitamin C atau apa? Hmmm... Kalau misalnya kalian liat teaser foto mereka mungkin yang akan kebayang adalah "Ah sama aja paling sama boygrup kebanyakan... Gaya-gaya nya maen kotor kayak di Warrior-nya BAP kemaren." Gue juga mikir gitu pada awalnya. FYI aja gue termasuk orang yang setia (atau bisa dibilang males buat berpindah ke lain hati--sama aja monyong) sama satu entertainment. Ketika gue udah suka SM, maka gue akan mencari tahu banyak tentang SM. Walaupun kemarin sempat heboh NU'EST juga (DAN GUE BARU LIAT PERFORM MEREKA DI INKIGAYO DAN ITU KEREN YA ALLAH REN CANTIK--LUPA DIRI) tapi jiwa raga gue tetep buat SM. Tapi ada yang pernah bilang kalo misalnya berkutat di SM doang jadi nggak berkembang. Nggak memperhatikan bibit bibit yang baru tumbuh. Nah akhirnya gue coba kulik-kulik deh ini si badut-badut C-Clown. Dan pas gue dengerin lagu mereka, lumayan bagus dan kalo dibilang sama kayak yang lain, iya, tapi ada beda. Sedikit.
*
*

Long time no see, NU'EST akhirnya kembali lagi dan kali ini dengan mini-album ! Ihiyy... Di FACE kemaren, albumnya cuma berisi 3 track. 1 track prolog, dua-nya lagu. Bisa dikira-kira lah untuk mini-album ini minimal mereka akan bernyanyi di 6 track. Excited! (Walaupun bete juga mengetahui kenyataan bahwa EXO akan comeback Agustus ini dengan mini album lagi bukan justru full album. But anyway, biarlah. Masing-masing toh punya strategi pemasaran yang berbeda) Kali ini mari fokus ke NU'EST :)

Dan sekedar mengingatkan aja mungkin disini gue akan membanding-bandingkan MV ini dengan MV yang sudah gue tonton sebelumnya dan secara gue SM Biased, jadi kebanyakan mungkin akan membandingkan dengan SM. Gue tau beberapa orang nggak suka dengan cara gue mengungkapkan pendapat gue tentang sesuatu dan gue nggak memaksa siapapun buat membaca postingan ini juga. Jadi kalau misalnya terdengar atau terbaca seperti gue menjelek-jelekkan atau mungkin terkesan gue antifans, mending langsung di close tab aja jangan dilanjutin dari pada menimbulkan fitnah diantara kita. CMIW~~~~ #makanJongin*
*
*
*
Well oke, review sedikit, NU'EST ini adalah boygroup bentukan Pledis Entertainment yang debut nggak lama sebelum EXO debut (bahasanya aneh, pokoknya NU'EST debut duluan sebulan kalo nggak salah inget). NU'EST beranggotakan JR sebagai Leader, Minhyun sebagai visual dan lead vocal, Ren sebagai Indah Dewi Pertiwi, Aron dan satu lagi Baekho sebagai main vocal. It's a new record for me loh ya untuk ngeh dan kenal sama boygrup lain selain dari SM. Hahaha... Kalo lo pada tanya gue member BTOB atau BAP gue gak tau sama sekali. Jangankan itu yang masih rookie, Infinite, B1A4, bahkan MBLAQ aja gue masih nggak hapal siapa aja membernya.

Saya pengen pulang kampung.

Nggak ada lagi yang mengisi otak gue kalo udah ada di penghujung semester. Mau semester ganjil ataupun genap, pasti yang dipikirin adalah pengen pulang, pulang dan pulang. Diantara temen-temen gue yang berasal dari daerah yang lain, gue adalah orang yang paling rajin pulang kampung. Agak-agak cengeng sih, setipe lah sama Tao, tapi gue nggak nangis depan kamera ya Tao, SORRY. Tapi ya, memang, pulang kampung adalah hal yang paling nggak bisa gue tolak. Apapun yang terjadi. Kadang-kadang gue suka iri sama Tomi, dia temen gue dari awal kuliah, jarang banget pulang kampung, tapi produktif. Kesana kemari ke mana-mana, dapet uang. Wuih... Gue pengen deh sibuk organisasi, tapi sekalinya gue ikut, malah gue telantarkan. Sampah emang. Gue gak bakat gitu-gituan. Bakat gue cuma 1: makan.

Udah hampir sebulan gue di Lombok. Rasanya agak-agak beban sih karena gue pulang semester ini dengan banyak harapan dan banyak tujuan. Selain membuat SIM dan paspor, gue pulang di semester ini buat menyelesaikan novel kedua gue yang judulnya Accidentally You. Oke, mungkin itu adalah hal yang pertama yang ingin gue lakukan setelah gue menginjakkan kaki di Lombok. Tapi ya Allah halangannya banyak banget. Mulai dari SIM yang susah di urus sampe ketidakmampuan buat move on dari depan tumblr dan twitter. Sialan. Kenapa SIM juga jadi masalah, karena gue berniat menjadikan Lombok sebagai setting novel gue yang kali ini dan SIM itu gue butuhkan buat jalan-jalan survey lokasi. Gitu...

Tapi yaudah, gue menikmati prosesnya aja. Anggep aja ngalor ngidul gak jelas selama hampir sebulan ini sebagai pencarian inspirasi. Gue butuh banyak baca dan gue males banget buat memulai membaca. Ya Allah... Lagi berada dalam kondisi manusia gabut sedunia lah pokoknya ini sekarang.
*
Sebagai Ustad Bacon, saya kembali memenuhi kewajiban sebagai seorang yang dikata antifans ganteng yang iseng banget sampe nontonin MV idol yang di-anti-in berjuta kali demi memberikan sebuah hiburan bagi anda-anda sekalian. Oh ternyata saya sekarang adalah seorang penghibur. Katanya ustad, gimana sih. Tapi hari ini akhirnya penantian panjang kita terjawab sudah.

Apa kabar saudara-saudara sekalian? Semoga dalam keadaan sehat walafiat. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat-Nya lah kenyataan berkata bahwa MV Super Junior terbaru yang berjudul 'Sexy Free & Single' ini jauh dari harapan saya pribadi dan mungkin beberapa dari jamaah sekalian. Tiadalah daya upaya kita, kami, saya, sebagai manusia, kecuali atas pertolongan Tuhan yang membolak-balikkan hati konseptor MV tersebut. Walaupun sesak rasanya di dada, tapi yasudahlah... Dunia memang selalu tidak pernah adil untuk Super Junior (#PLETAKDONG). Disaat mereka banting tulang mengais rejeki menjadi tenaga kerja dari panggung ke panggung, mereka harus puas dengan MV yang begitu-begitu aja. Yang tembok-tembok aja. Yang item putih aja. Yang biasa-biasa aja.
"Sexy, Free and Single I'm Ready Meninggal..."
*
Itulah kata-kata yang masuk dan menggerayangi sel-sel otak gue hari ini, sepulang sholat Jumat. Kayaknya Tuhan mengabulkan doa gue untuk mendapatkan rejeki berlimpah. Nah sekarang rejeki berlimpah menghampiri gue karena hari ini Video Musik Penggoda dari Bocah Super yang berjudul 'Semok, Bebas & Jomblo' keluar dari perut ibu (Translate: Teaser MV Super Junior 'Sexy, Free & Single' dirilis!)

*

Mau bernapas lega, tapi nggak bisa. Karena ini lumayan oke banget teasernya. Lumayan. Ya. Dibandingkan dengan teaser Mr. Simple yang pertama tahun lalu, yang ini lebih bagus dari segi gambar. Gue sih berharap akan ada teaser kedua. Gue sangat menyukai teaser kedua Mr. Simple tahun lalu. Lebih ada bahan yang diobrolin. Kalau cuma begini-begini doang, apa gunanya jadi The King Of Korean Hallyu? Nggak ada yang istimewa. Makanya itu gue berharap ada teaser lagi yang lebih lebih lebih dari ini.

Let's check their new teaser for 'Sexy, Free & Single':


*

Gue bukan tipe orang yang suka gaul keluar-keluar sama temen sejak SMP. Nggak tau kenapa rasanya kuper gitu. Kerjaan gue kurang lebih nggak jauh beda sama yang sekarang sering gue kerjain: duduk manis depan komputer, nonton film, nulis. Yang berkembang sih paling jenis filmnya. Kalau dulu sukanya nonton Harry Potter dan diulang-ulang terus, belakangan suka nonton drama korea. Kalau dulu nulisnya di microsoft word selalu, sekarang nulisnya udah di blog sama twitter sama facebook. Ketika temen-temen SMP gue pada heboh karena mereka sudah punya motor (gila kan padahal SIM aja baru bisa dibuat setelah usia 17 tahun), gue masih cengok nggak ngerti apa-apa. Pertanyaan gue cuma satu: emang bisa?

Ya ternyata bisa. Pada akhirnya gue yang sudah bisa naik motor sejak kelas 6 SD ini meminta kepada ayah gue yang masih ada waktu itu buat dibikinin SIM juga. Walaupun pada awalnya ditolak mentah-mentah karena gue masih terlalu kecil buat bawa motor waktu itu--dalam arti kata yang sebenarnya karena badan gue memang dari dulu nggak lebih besar dari gerbang rumah--dan dengan berbagai macam alasan seperti, "Gimana kalau misalnya kamu jatoh trus motornya di bawa kabur sama orang?!" dan sebagainya. Agak bete juga sih. Tapi akhirnya toh ketika gue kelas dua SMP, akhirnya gue mendapatkan SIM pertama gue juga.

Umur gue waktu itu kalau nggak salah 14 tahun atau menuju 15 tahun. Kalau gue salah itung berarti matematika gue nggak lulus pas UAN. Hahaha... Dan masih 3 tahun lagi menuju usia 17 tahun dan waktu yang pas untuk bisa mendapatkan SIM. Karena gue punya seorang om yang bekerja sebagai jaksa dan kebetulan dia adalah orang yang sangat dihormati oleh kalangan polisi, akhirnya dengan cara curang inilah gue mendapatkan SIM itu. Seinget gue waktu itu bulan puasa. Karena om gue ini bekerja di daerah Lombok Tengah, akhirnya SIM gue pun harus dibuat disana. Semua surat seperti surat keterangan berkelakuan baik dan semuanya juga diurus di sana. Kebetulan lagi karena kakek dan nenek gue tinggal di daerah Lombok Tengah jadi gampang. Gue tinggal terima jadi. 
Ketika gue bilang Yesung kayak Peterpan, gue berharap member yang lain muncul dengan konsep Fairy Tale juga. Kayaknya seru aja gitu ya kalau teaser selanjutnya jadi membawa kita bernostalgia ke jaman anak-anak. Gue sih menghayalnya semacem Aladdin, Sinbad, Alibaba. Soalnya kalau misalnya tiba-tiba mereka muncul dengan konsep Snow White, Rapunzel, Cleopatra kan rasanya agak-agak aneh. Ah, tapi berhubung ini album FREE, jadi tetep aja, nggak bisa menghalangi kreativitas SM dalam mengemas teaser foto om-om ini. Dan bener aja, kemaren pagi teaser Kangin dan Sungmin keluar. Kangin sih oke, fine-fine aja. Tapi Sungmin? Hmmm... Terlalu kreatif nih SM sekarang nih. Sampe Sungmin dijadiin Cinderella begini... Jangan-jangan kalau Heechul ada, ini konsep seharusnya buat Heechul since he is the real Cinderella hahaha... Tapi beneran sih, Sungmin emang cantik. Oke, karena Heechul adalah Cinderella yang asli, Sungmin disini lebih ke Barbie deh. Kalo nggak dia jadi Florecita Gadis Bunga aja. Kan bawa-bawa bunga tuh. Nggak tau deh itu mau dijual atau mau dibawa ke wisudaan siapa.


Setelah sekian lama absen dari panggung hiburan dan tidak ikut perform bersama Super Junior dikarenakan dia masuk army lebih awal (dan berjanji akan kembali menjadi orang yang lebih baik lagi), kembalinya Kangin tentu saja mengobati kerinduan semua orang ya. Buat beberapa fans yang memang fanatik banget sama SJ, tentu saja keinginan untuk Super Junior perform dengan full member masih ada. Walaupun agak mustahil sih, karena kenyataannya memang saat ini sedang nggak bisa tampil full. Well, kalau misalnya kembalinya Kangin dari army kalau diikuti dengan bergabungnya Kibum pasti lebih oke. Jadinya rame lagi kayak pas jaman Sorry, Sorry. Walaupun pas itu juga Kibum gak ikut performance di acara TV. Ah... Kenapa gak Zhoumi sama Henry aja yang di jadikan member tetap sih -_- Kasian banget itu dua orang. Jadi inget mereka sama sekali gak starring di I AM dan itu cukup nyesek.
Sebut saja dua hari ini gue lagi galau sama surat ijin mengemudi, jadinya gue agak-agak males nulis. Cengeng sih, tapi lo harus tau betapa perjuangan gue membuat SIM ini menyebalkan dan memperkaya badut-badut gendut itu. No offense buat siapapun. Pengalaman pribadi orang beda-beda dan pendapat orang tentang sesuatu dan seseorang juga beda-beda. Mari kita junjung tinggi kejujuran!

Dan yeah, dua hari nggak nge-review teaser foto Super Junior 6Jib "Sexy, Free & Single" membuat gue harus merapel semua review di postingan kali ini. Kkk~ Kemaren teaser Leeteuk dan Ryeowook keluar sementara kemaren gue lagi hectic banget harus siaran dari pagi sampai sore. Dan hari ini kebetulan libur (karena emang hari Minggu) keluar juga teasernya Yesung & Shindong. Tambah bersemangat! Walaupun ._. gue nggak ngerti lagi. KENAPA TEASERNYA BEGINI BANGET SIH? *mulai kebiasaan pake huruf besar* Begini yang gimana? Hmmm...

Let's check the teaser from our Leader, Jung-soo Park alias Teukities.

Super Junior’s 6th Album ‘Sexy, Free & Single': LEETEUK Teaser Photo! cr: as tagged
Kalau kita mengacu pada konsep "Beautiful Man", mungkin orang-orang nggak ngerti seni kayak gue nggak akan melihat konsep itu di teaser Leeteuk ini *pengakuan memalukan* Menurut gue, walaupun kemaren Donghae pake taplak meja di kepalanya, Donghae lebih menunjukkan aura apa-yang-orang-awam-bilang Beautiful. Tapi yang satu ini? Bagian mana-nya ya yang Beautiful? Apa karena ini Leeteuk-Member Super Junior yang artinya sejelek apapun misalnya dandanannya orang akan tetep bilang Beautiful? Gue sih lebih milih Beautiful yang terlihat dengan mata telanjang. Hahahah... Bukan berarti teaser Leeteuk ini jelek loh ya. Ya itu dia tadi, bagus, tapi gue gak nemu bagian mana-nya karena mungkin gue nggak begitu berjiwa seni. Mungkin. Agak mirip karakter manga gak sih ini?

Teaser Donghae dan Eunhyuk kemaren kan make-up nya terkesan minimalis karena nggak ada coreng-moreng di muka, berbeda dengan Leeteuk yang bagian matanya kayak ditempelin Kim. Tau kan Kim? Itu loh yang dipake balut Kimbab (bener gak sih namanya Kim?) Entah motivasinya apa kenapa Leeteuk harus menggunakan eyeshadow setebel itu. Plus titik-titik yang mirip kulit ular *sigh*. Jadi sebenarnya konsep di foto Leeteuk ini adalah medusa, ya? Bentuk rambut yang berantakan itu diandaikan sebagai ular-ular di kepala medusa, gitu? Tapi bagian menonjol di foto ini selain mata, pada liat gak? Idung.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Sexy, Free & Single' Music Video: Review Saya!
  • Are You Ready for Your SM Global Audition Jakarta?
  • EXO CHEN! Siapa Member Lainnya?
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 1]
  • Final Destination 5: REVIEW!
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes