BOGUMMY!


Ketika lo nggak lagi bekerja di ranah yang menjadi hobi dan passion lo, semuanya akan jadi beda. Lo harus berani ngambil keputusan untuk mengorbankan pekerjaan lo untuk sesuatu yang lo sukai. Walaupun itu akhirnya akan “menyakiti” beberapa pihak, tapi… ah… Bahkan JK Rowling pernah dipecat dari pekerjaannya sebagai sekretaris karena terlalu sering ngelamun dan nulis Harry Potter di kantor.

Tentu saja gue nggak serta-merta meniru JK Rowling dan masa lalunya yang kelam sebelum Harry Potter. Gue hanya bandel aja. Sebagai pegawai selama empat tahun terakhir, gue termasuk yang jarang banget bandel masalah kerjaan. Bolos, izin untuk sebuah urusan yang trivial dan semacamnya itu nggak ada di kamus gue. Tapi kali ini gue harus melakukan itu rupanya.

Karena Park Bo Gum akan ke Jakarta.

Sebelum gue pindah ke kantor yang sekarang, gue sudah tahu bahwa mungkin per-Korea-an ini nggak akan selancar dulu. Pastinya akan ada batu-batu yang sangat besar yang menghalangi gue untuk meneruskan kesukaan gue ini. Dan salah satu batu terbesarnya itu adalah pekerjaan utama, tentu saja. Lo nggak bisa abai sama kewajiban. Tapi lo juga nggak bisa ikhlas kalau nggak melakukan apa yang lo sukai. Ini tuh semacem ribet dan membingungkan.

Tapi kalau lo sudah ikhlas dengan hal terburuk yang akan terjadi kayaknya lo akan lebih berani mengambil risiko. Dan gue sudah pasrah sama apapun.
“Oke mas, saya bisa ke Park Bo Gum.” kata gue ke Mas Welly, pemilik sekaligus koordinator liputan Creative Disc, tempat gue nulis sebagai kontributor sekarang.
“Yakin? Kamu bisa bolos?”
“Semoga nggak bolos. Semoga bisa dikondisikan.”

Ya. Semua pasti bisa dikondisikan, kan?

Doing something wrong is never right. Right? Gue tipikal orang yang sangat kepikiran ketika gue sudah melakukan kesalahan. Apalagi kalau kesalahan itu menyeret-nyeret orang lain ke dalamnya. Kalau misalnya kesalahan diri sendiri sih yaudah bodo amat kan itu risiko pribadi. Kalau udah ada ngekor kata “orang lain” yaudah, gue bisa minta maaf berkali-kali sampai ke level annoying. Tapi ya udah. Passion gue ke menulis dan mencari pengalaman untuk ditulis itu nggak bisa dibendung.

Singkat cerita gue pun mengambil risiko untuk mendatangi Park Bo Gum.

Jarang-jarang loh, promotor artis Korea bikin press conference. Mungkin karena manajemen Park Bo Gum ini (dan Park Bo Gum-nya) baik banget kali ya. Fans dan media oriented banget, jadi mereka mau membuka hati buat beberapa media untuk datang ke press conference. Termasuk Creative Disc, walaupun kami bukan media partner.

Hari itu bener-bener hectic banget. Parah. Gue curi-curi waktu untuk bisa datang ke acara ini. Bener-bener curi-curi waktu di tengah jadwal yang nggak bisa gue tebak sama sekali. Naik turun dari lantai 8 ke lantai dasar itu melelahkan. Belum lagi lari-larian di trotoar buat menuju ke lokasi press conference. Berdebat sedikit sama driver Uber yang nggak tahu jalan dan segala macam. Tapi kemudian sampai juga gue di lokasi. Kurang lima menit dari batas kehadiran.

Lega. Tapi deg-degannya berasa.


“Belum mulai kok. Baru mulai setengah jam lagi.” Kata salah satu temen gue yang sudah ada di sana duluan. Gue menenangkan diri dulu sejenak. Lari-larian pake celana ketat itu ternyata nggak nyaman. Keringetnya berasa nempel banget. Beruntung sepatu gue udah nggak bolong lagi bawahnya. Alhamdulillah setelah SHINee merusak sepatu BATA yang gue beli Rp 170 ribu itu, gue dapat penggantinya dan gratis.

Waktu setengah jam itu gue manfaatkan untuk minum dan menenangkan diri. Juga bikin tulisan BOGUM IRENE di poster lumayan besar yang dibagiin waktu di registrasi. Gue nggak bisa ngelupain kalau gue shipper mereka. Dan ini adalah momen yang gue rasa pas buat ngeliatin Bogum kalau di luaran sana, di Indonesia, juga ada shipper Bo Gum dan Irene. Gue berangkat ke lokasi tanpa spidol dan alat tulis apapun. Jadi gue minjem pulpen dari temen gue buat bikin coret-coretan itu. Pas jam dua tepat, ketika Bogum muncul dari pintu dan masuk ke ruangan, gue ngasih lihat tulisan itu dari bawah, dengan kondisi kamera ponsel yang on walaupun hasil rekamannya nggak sempurna. Tapi gue bisa lihat. Gue bisa lihat sekilas kalau dia melirik dan tersenyum waktu poster itu gue angkat.

Dia tersenyum sedikit.


Press conference artis Korea di Indonesia dan artis Korea di Korea itu beda banget. Waktu gue hadir untuk press conference drama ‘Saimdang – The Herstory’ di Korea tahun 2015 dulu, semua wartawan boleh bertanya. Bebas. Semerdeka mereka. Dari Jepang, Malaysia, Taiwan, Indonesia, semua boleh nanya ke Song Seung Hun dan Lee Young Ae. Sementara press conference artis Korea di Indonesia itu anomali.


Sebagai pers, kita nggak dibebaskan untuk bertanya. Semua pertanyaannya sudah diatur. Kalau menurut gue ini sih buat menghalau pertanyaan-pertanyaan yang “liar” dari para wartawan. Karena gue yakin, selain pertanyaan “Apa pendapatmu tentang Indonesia?” dan “Sudah makan makanan Indonesia apa saja?”, banyak juga yang penasaran tentang “Pacar lo siapa?” “Gimana hubungan lo dengan Song Joong Ki?” atau kalau gue “Gimana rasanya bisa nge-MC bareng Irene di Music Bank?”. Sebagai pembaca gue akan sangat tertarik untuk nge-klik itu.



Gue jadi inget waktu dulu liputan press conference-nya 2PM pas konser ‘Going Crazy’ di Jakarta tahun 2015 kalau nggak salah inget. Persis sama, pertanyaan press conference-nya sudah diatur. Sudah ada di list. Wartawan dibolehkan bertanya tapi pertanyaannya sudah disaring sama JYP. Sudah ada di kertas yang dibagikan ke wartawan atas persetujuan JYP. Gue dapat satu pertanyaan dan gue lupa persisnya apa. Tapi pertanyaan itu menurut gue nggak menarik. Sementara gue butuh angle yang menarik untuk ditulis di artikel waktu itu. Jadilah gue berusaha bikin “kegaduhan” karena gue mau gimmick. Sebelum membacakan pertanyaan boring yang ada di kertas, gue beranikan diri buat nge-teaser Nichkhun dulu dengan bilang “Hello 2PM, I have a question but before that, Taecyeon how are you? I’m your fan.” (karena Taecyeon bias gue dan seinget gue Taecyeon bales makasi atau apa gitu). “And Nichkhun, how are you? I hope you still have that lovey-dovey relationship with Tiffany.”

Dan statement itu bikin semua orang rusuh. Padahal gue belum nanya dan bacain apa yang tertulis di kertas pertanyaan. Muka Nichkhun langsung berubah. Dia pasti kesel banget sama gue. Tapi yang jelas dia bengong lama. Sebelum akhirnya pertanyaan yang sebenarnya dijawab sama member lain.

Dan gue pun bikin angle berita itu. Klik di sini untuk baca beritanya.


Kembali ke Bo Gum. Ketika dia sudah duduk di bagian depan ruangan, sesi foto pertama di mulai. Walaupun tanpa komando. Karena jumlah wartawan yang datang nggak terlalu banyak, jadi nggak terlalu berisik juga. Ketika kuping kiri gue mendengar suara jepretan kamera, otomatis gue juga naikin kameran dan motret. Gue berusaha buat angkat-angkat itu poster bertuliskan BOGUM IRENE yang gue bikin. Supaya dinotislah. Supaya dia at least senyum pas liat ke kamera gue. Tapi poster itu berujung diambil sama pihak promotor karena mungkin dinilai mengganggu.

WQWQWQWQWQUE

Gimmick gue gagal. Padahal kan gue mau bikin angle berita dari situ. Persis kayak yang gue lakukan pas 2PM. Yaudah sesi foto berlanjut dan Bo Gum masih senyum aja.

“Halo saya Park Bo Gum. Senang bertemu dengan kalian.”

Sapaan yang sudah bisa ketebak.

Dari press conference itu, walaupun mungkin cuma sebentar, tapi lo bisa menilai bahwa Bo Gum adalah sosok yang sangat rendah hati. Dia banyak senyum dan santai banget. Keliatan artis, tapi pembawaannya kayak orang asing yang tinggal di sebelah kamar lo yang pada suatu pagi yang mendung lo nggak sengaja ketemu di depan pintu kamar karena sama-sama ngeliatin langit yang mendung dan kompak komentar “Yah nggak bisa nyuci”. Terus lo berdua ketawa karena mengeluhkan hal yang sama.


Kalau dipikir-pikir, sejak dia belum terkenal sampai dia terkenal, jarang ada gosip soal Bo Gum. Sepanjang tiga tahun terakhir gue jadi wartawan KPop, gue cuma pernah baca artikel yang dia dicurigai jadi pengikut salah satu aliran sesat di Korea. Dan itupun sebenarnya bukan sebuah hal yang besar karena berita itu nggak kedengeran gaungnya. Hidup dia semacem lempeng aja. Nggak ada masalah.

“Pantesan ini orang bisa senyum lebar banget ya. Nggak ada image negatif sama sekali.” Dalam hati gue ngomong kayak gitu.


Gue jadi inget gimana awalnya dulu mulai ngeh ada aktor bernama Park Bo Gum ini. Awalnya dari drama ‘I Remember You’ yang ada D.O-nya itu. Sebagai fans EXO yang lagi panas-panasnya saat itu, gue nonton drama ini for the sake of Kyungsoo. Tapi kemudian gue menikmati ceritanya karena overall seru. Ini tentang psikopat dan psikopatnya D.O yang kemudian berubah jadi Bo Gum saat dewasa. Dan di situ, Bo Gum cocok banget (seperti halnya D.O) jadi orang jahat yang mentalnya rusak. Makanya waktu Bo Gum fix main di ‘Reply 1988’ (gue juga fans ‘Reply’ series) gue jadi makin excited nontonnya dan sudah jauh-jauh hari menentukan sikap: #TEAMTAEK.

Santai banget dia orangnya. Press conference berjalan menyenangkan. Kadang kita ketawa-ketawa sendiri sama jawabannya dia. Cara dia ngejawab. Sampai ekspresi dia ketika mendengar bahwa orang-orang di ruangan itu tahu Tteokpokki dan Bibimbab. Yang jelas Bo Gum bilang dia seneng bisa ke Jakarta untuk pertama kalinya. Karena dia sama sekali nggak tahu sebelumnya kalau banyak fans di Jakarta padahal dia nggak pernah ke sini.


Lagi-lagi jawaban yang normatif lah.

Foto dia lagi sama tukang sate dan di depan jual durian udah kesebar sejak semalam. Bo Gum juga dengan bersemangat membahas itu di press conference. Dia juga bilang dia makan makanan Indonesia: nasi goreng dan mie goreng.

Yah. Nggak Indonesia-Indonesia banget sih sebenarnya karena dua-duanya kan sebenarnya turunan Chinese food. Tapi gapapa. Ngeliat ekspresinya nyeritain makanan itu priceless banget.

Ada satu momen ketika dia nanya ke wartawan “Kira-kira kalian pengen aku meranin apa lagi nanti?” yang gue timpali dengan “Psikopat!”

Translator menerjemahkan teriakan gue ke Bo Gum dan dia kemudian menjawabnya dengan ekspresi antusias.

“Udah pernah ‘I Remember You’. Sudah nonton kan?” katanya.


“Ya sudah. Bareng Seo In Guk, kan.” Kata gue. Dia noleh ke gue dan tersenyum.

“Majayo. Bareng Seo In Guk sunbaenim.” Katanya lagi.

“Iya sama Do Kyungsoo juga.” Kata gue lagi tapi volume-nya agak kecil. Dia ternyata denger dan masih ngeliatin gue terus senyum ngangguk-ngangguk.

Ketika sesi foto kedua dimulai, gue mulai sibuk lagi dengan kamera dan waktu acara selesai, sebenarnya dia lewat di samping gue persis dan gue angkat ponsel dengan kamera yang on. Tapi tombol shutter-nya nggak kepencet. Jadi yaudah bye moment Park Bo Gum lewat sebelah gue.



Fanmeeting-nya ternyata lebih seru dari dugaan gue. Kata seru di sini mungkin karena ini bisa jadi fanmeeting artis Korea paling lama yang pernah gue datengin, dan yang pernah gue tahu. Gue nggak paham ya, apakah memang ini sudah konsep acaranya atau gimana. Atau ini pure karena Park Bo Gum emang mau lama-lama sama fans (which is good). Tapi fanmeeting dia tuh beneran yang lama banget.

LAMA BANGET.

L.A.M.A. B.A.N.G.E.T.

Jumat sore itu Jakarta pasti macet. Gue nggak tahu gimana jadinya kalau sore itu hujan. Pasti dunia akan sangat menyebalkan sekali. Tapi gue alhamdulillah dapet UBER yang baik dan mau diajak buat masuk-masuk jalan sempit. Akhirnya gue bisa sampai di lokasi sebelum acaranya mulai. Alhamdulillah masih sempat solat maghrib juga. Konser atau event KPop kan gitu. Nggak peduli waktu solat mereka mah.

Seperti biasa kalau liputan acara KPop gini posisinya nggak akan terlalu dekat ke panggung. Dan gue sudah give up dengan posisi dekat atau jauh itu sejak lama. Karena sebagai media, masuk ke acara ginian gratis aja itu udah sebuah previlege. Dan jangan pernah ngarep media dapat tempat VIP atau sejenisnya. Kalau ada 4 urutan terbaik sampai urutan ter-nggak baik, ada di nomor 3 aja udah alhamdulillah banget.

Makanya mending beli tiket. Bisa deh duduk paling depan.



Selama gue jadi wartawan KPop, gue cuma pernah dateng ke dua fanmeeting aktor: Kim Woo Bin dan Kim Soo Hyun. Dua-duanya ini beda banget acaranya. Dan dua-duanya punya aura yang juga beda banget di atas panggung.

Kim Woo Bin seperti penampilannya: antagonis. Di panggung dia masih ada kesan kaku. Nggak se-sweet ketika dia ada di drama. Pencitraannya berasa. Tapi da masih mau ngasih pelukan ke fans.
Kim Soo Hyun di sisi lain sangat santai dan suka bercanda. Walaupun candaannya nyampai telat di penonton karena proses terjemahan. Dia menyenangkan tapi nggak mau dipeluk sama fans. Ketika ada satu fans yang minta dipeluk, dia langsung mundur selangkah, mengangkat kedua tangannya dan menolak.

Park Bo Gum? Jangan ditanya: M.U.R.A.H. M.E.R.I.A.H.

He made this fanmeeting over the top and into the whole new level!

Biasalah kalau di fanmeeting kan pasti ada yang namanya main games, wawancara, ajak fans naik ke panggung dan sentuh-sentuhan di atas panggung, foto polaroid dan nyanyi-nyanyi. Hampir semua fanmeeting artis pasti ada gituannya. Tapi si Park Bo Gum ini luar biasa. Dia bikin semua rangkaian acara itu jadi semakin worth untuk dilihat, dinikmati, dan diteriaki. Dan acaranya lo tau nggak, berlangsung lebih dari 3 jam! NYARIS 4 JAM! LO BAYANGIN. Lebih lama dari konser solo artis KPop manapun di Jakarta yang kadang cuma bertahan nggak lebih dari 2,5 jam.


Di situ gue semakin percaya kalau ini orang memang nggak salah punya banyak fans. Dia bisa dan mau melakukan apa yang mungkin kebanyakan artis nggak mau lakukan. Dan yang lebih serunya lagi, dia sangat profesional dan terlihat 100 persen, nggak, 100000 persen bahagia. Bahkan yang gue yang masuk sebagai media dan nggak akan punya kesempatan buat main games bareng di atas panggung pun bisa menikmati apapun yang dia lakukan sama fans di sana. Bo Gum bisa membuat orang-orang yang datang juga menikmati aksi dia dan fans di panggung. Terlepas dari iri-irian karena nggak kepilih wkwkwkkwkw.

Konsep fanmeeting kemaren itu adalah bab demi bab dari "kehidupan" Park Bo Gum. Dan sesuai dengan temanya ‘Oh Happy Day’ ya hari itu bener-bener Happy. Kagum banget sama ini orang yang nggak ada capeknya dari awal sampai akhir. Semangatnya nggak abis-abis. Kayak abis minum doping sebotol. Gue aja yang teriak “AIRIN! AIRIN!” berkali-kali capek. Gimana dia yang bergelut dengan berbagai jenis permainan di panggung?

Sesi pertama yang biasanya membosankan jadi seru karena ekspresi Bo Gum yang kadang-kadang bengong. Ada ya orang sebahagia itu foto di Monas dan Bundaran HI? HAHAHAHAHAHAH Foto-foto yang sate sama duren kembali muncul. Beberapa foto lain juga ditampilkan di sini. Yang ganggu dari fanmeeting ini sebenarnya cuma karena layar kiri dan kanan suka mati. Sementara Bo Gum-nya sih ya semua orang juga pasti akan menikmati apapun yang dia lakukan di sana.

Bagian favorit gue waktu dia ngejelasin adegan-adegan di ‘Reply 1988’ sama ‘Love In The Moonlight’. Gue nggak nonton drama yang kedua jadi gue nggak bisa related ke semua adegan yang ditampilkan. Tapi sebagai penikmat drama Korea gue bisa sedikit-sedikit menikmatinyalah. Tapi gue histeris setiap ada adegan Choi Taek sama Deok Sun sih.



#TEAMTAEK #SAMPEMATI

Bo Gum ini orangnya bener-bener yang menyenangkan banget. Ada dua adegan yang dia sendiri gemes, menurut pengakuan dia, waktu syuting. Masing-masing satu di ‘Reply 1988’ sama di ‘Moonlight’. Waktu dia ceritain bagaimana dia baca skrip dan dia menjerit karena gemas, semua orang, termasuk gue, pengen ngelemparin dia pake kursi. Karena ekspresinya itu kayak fanboy yang lagi spazzing. Padahal itu kan drama dia peranin sendiri.

SEBEL.

Ngomong-ngomong soal fanboy, banyak juga fanboy malam itu. Bahkan ada satu yang lucky banget perkara dia teriak “HYUNG SARANGHAE!” kenceng banget dan Bo Gum denger terus dijawab sama Bo Gum. Gue teriak “AIRIN!!!” sampe mati nggak kedengeran.

#TETEP #USAHA

Favorit gue yang lain adalah setiap kali dia main games sama fans. Keliatan banget deh dia baiknya. Gue nggak pernah sih berada dalam posisi fans yang bisa naik ke atas panggung kayak gitu dan berinteraksi dengan Bo Gum langsung. Bisa salam sampai peluk-peluk langsung. Tapi entah kenapa semua fans ini keliatannya canggung dan bener-bener se-nervous itu. Apa emang nervous banget ya?

Kayaknya sih iya.

Karena gue pun waktu wawancara BTOB di Medan tahun 2015, padahal gue kayak baru tahu bener-bener nama mereka beberapa hari sebelumnya, kagok banget. Beneran deh, semua fans yang naik ke panggung kenapa kesannya kayak mendadak kaku. Kayak abis di Petrificus Totalus. Hahahaha sebegitu mendebarkannya kah bertemu idola? Gue gak pernah soalnya jadi masih nggak bisa ngebayangin. Waktu high touch sama Joshua sebenarnya juga udah berusaha santai sih guenya. Tapi ya kan cuma tos doang. Yang sama Bo Gum kan sampe peluk-peluk wkwkwkwk.


Bo Gum nggak keliatan capek sama sekali dari permainan awal sampai permainan akhir. Apalagi yang nangkap dan peluk bola tapi harus muter badan dulu itu. Gila sih. Itu sangat melelahkan karena melihatnya aja udah melelahkan. Tapi senyumnya nggak putus-putus. Nih orang luar biasa banget emang.


Dari satu game ke game yang lain membuat fanmeeting ini jadi lama banget. Sekali lagi beneran lama. Gue sampai yang HAH GILAK INI NGGAK KELAR-KELAR?!?!?!?!?!? Puas banget sih emang itu. Nggak rugilah kalau kata gue bayar mahal karena emang selama itu dan sememuaskan itu. Udah lewat jam 10 malam belum kelar, lo bayangin, mulainya persis setengah 8 malam padahal. Entah apakah emang itu kebanyakan acara di rundown atau ngaret karena kebanyakan improvisasi apa gimana. Tapi ya alhamdulillah sih kalau gue jadi fans gue juga pasti akan seneng banget.

Favorit gue selanjutnya adalah waktu Bo Gum nyobain nasi goreng kambing sama soto betawi. Baru kali ini gue nonton orang Korea makan langsung dan ikut laper. Dan emang itu kondisinya gue belum makan dan nyaris masuk angin. Ngeliat dia makan nasi goreng kambing dan nggak berenti ngunyah (sampai ngomong dengan mulut penuh gitu anjir kenapa sih ini orang?!?!?!??!) bikin gue makin laper. Dan dia beneran nggak berenti makan loh itu. Nyaris abis sepiring nasi goreng kambing dingin yang gue yakin lemaknya udah ganggu banget. Dan pas dia nyobain soto betawi sih…. Bye world. Ini orang nggak real. Ada orang kayak gini?




Ada sesi pas Bo Gum bikin sandwich buat fans dan itu bener-bener ya LAMA BANGET SAMPAI NGANTUK. Tapi karena ini Bo Gum jadi nggak apa-apa. Dimaafin.

Dari proses dia motong timun sampai itu sandwich jadi gue makin laper. Ini sebenarnya fanmeeting apa penyiksaan pribadi sih. Salah sendiri sih Ron kenapa nggak makan dulu padahal kan itu di mall. Ya anyway, dia udah nyiapin kayak semacem mashed potato gitu buat jadi isi sandwich-nya. Jadi dia bikin sendiri di hotel pake kentang yang katanya dia kupas sendiri. Karena ini Bo Gum yaudah percaya aja deh ya. Anehnya, itu sandwich bagian bawahnya pake kentang tumbuk bagian atasnya pake selai stroberi. Terus ada tomat sama ada timun. Nggak tau deh rasanya kayak gimana. Dan ada satu fans beruntung yang dapat kotak makan siang berisi sandwich bikinan Park Bo Gum.

Di acara ini Bo Gum juga ada nyanyi. Dia bawain lagu yang jadi OST-nya ‘Reply 1988’ yang juga jadi OST-nya ‘Hyung’. ‘Don’t Worry Dear’ kalau nggak salah judulnya. Dia nyanyi sambil main piano dan mostly semua fans hapal lagu itu. Gue mau spazzing teriak-teriak nggak bisa karena lagi syahdu. Mau ikutan nyanyi nggak bisa karena nggak hapal. Akhirnya gue cuma bisa nahan air mata karena kelaparan dan karena emang lagunya juga baper sih. Inget masa-masa di kantor lama kan jadinya baper.

Dan yang gue tunggu-tunggu sebenarnya pas dia nyanyi ‘Untukku’-nya Chrisye. Gue udah tahu ini momen pasti bakalan sangat lucu karena ini lagu Indonesia. Bo Gum nyanyinya live dan main piano juga. Pengucapan bahasa Indonesia-nya bener-bener deh lucu. Dan sempat dia salah nyanyi lirik juga. Gue sempat ketawa tapi nggak yang kenceng-kenceng karena lagi fancam. Momen langka jadi gue nggak mau juga merusak fancam gue sendiri. WKWKWKWKKWKWK.



Selama nyaris empat jam fanmeeting itu berlangsung. Ditutup dengan acara high touch.

Semua fans yang datang dapat high touch sama Bo Gum. Jadi sambil jalan keluar satu-satu nanti kita akan tos sama Bo Gum di lorong keluar di belakang pintu. Dia di sana udah nungguin sama beberapa orang staf. Mukanya masih seger. Padahal itu dia akan tos sama berapa ratus orang yang ada di hall.
Gue lupa bilang ya kalau gue bawa foto Bo Gum dan Irene?

Jadi sebelum berangkat ke fanmeeting ini, gue sempatin dulu buat nge-print foto Irene sama Bo Gum. Sederhana aja. Gue nggak suka bikin yang ribet-ribet. Tapi niatnya tuh gue pengen bikin kayak kuping kelinci gitu. Karena gue berhasil nyolong bando punya temen gue. Yaudahlah singkat cerita, belajar dari pengalaman bando Baekhyun meletot gue pas TLP, gue butuh sesuatu yang kaku untuk bikin fotonya berdiri tegak. Karena gue nggak bisa print di kertas yang tebel. Di dalam laci gue kebetulan ada garpu plastik dan sendok. Yaudah, kuping kanannya gue tempelin sendok, yang kiri gue tempelin garpu. Jadi itu kuping bisa tegak. Sayang sendoknya patah. Dan sayangnya lagi, sendok dan garpu plastik itu terlalu berat. Jadi tetap aja jadinya meletot.



Tapi gue bisa menggunakannya selama beberapa menit lah di fanmeeting. Dan sebelum keluar pintu buat high touch, gue berusaha cari cara supaya itu bisa diliat sama Bo Gum pas gue high touch sama dia nanti. Gue mutusin buat nyopot itu dari bando-nya karena kalau meletot ke depan atau ke belakang jelas Go Gum nggak akan liat. Gue memutuskan buat nempel itu foto di jidat gue. Karena akan keliatan dengan jelas.

Tapi sayangnya muka gue nggak cukup berminyak untuk menahan kertas dengan tempelan garpu dan sendok patah itu di jidat. Temen gue akhirnya ngasih masker bekas dan gue menggunakan itu untuk mengikat foto itu di jidat gue yang lebarnya udah kayak lapangan sepak bola ini. Nggak masalah diliatin orang dan dikira udah gila, itu udah biasa. Gue bukan fans Jepang yang bisa kalem walaupun idol-nya lewat depan dia.


Gue agak deg-degan sih sebelum keluar pintu buat high touch. Karena gue pengen bawa kamera juga. Pengen ngerekam gitu proses tos-nya. Siapa tau dapet juga ekspresi Bo Gum waktu ngeliat foto di jidat gue.

Gue pengen melakukan trik yang sama yang gue lakukan waktu ngerekam high touch sama Seventeen. Tapi gue mengurungkan niat karena kayaknya nggak akan seru. Kebetulan gue bawa Samsung Gear 360 (yang gue dapat dari ikutan kuis di Instagram Samsung, yay! yay!) dan merekam pake ini pasti akan lebih menyenangkan.

Bro, nggak boleh ngerekam waktu high touch. Itu udah peraturan. Nggak bole bawa hape apalagi kamera. Tapi bro, kalo lo nggak bandel, hidup lo nggak akan berwarna.

Gue nggak akan punya bahan untuk ditulis kalau gue nggak bandel kan. Jadi yaudah, gue ngeluarin kamera 360 yang cukup besar itu, gue taruh di kantong jaket dalam posisi sudah record. Dan gue sudah siap mau teriak “BOGUMMY!!!!!” pas di depan dia sebelum kita tos. Dalam bayangan sih bakalan berjalan superlancar. Tapi kenyataannya…. Ah….



Ketika gue lewat di depan dia, dia lagi nggak fokus karena sedang ngobrol sama staf di sebelahnya. Pas gue berdiri di depan dia dan berusaha untuk nyodorin jidat, dia lagi noleh ke kiri. Dia angkat dua tangannya karena dari tadi fans akan tos dengan dua tangan. Sementara tangan kiri gue ada kamera yang buru-buru gue keluarin pas udah deket dia. Jadi gue cuma available tangan kanan doang buat tos.

Dia lagi ngobrol sama staf sampai gue tos tangan kiri dia, baru dia noleh ke gue. Sepersekian detik gue berhasil teriak “BOGUMMY!!!!” dan dia noleh terus yang “Oh ya.” Gitu. Abis gue tos tangan kiri dia, tangan kanan dia tos dengan angin karena dia pun bahkan nggak merhatiin kalau gue tuh lagi pake satu tangan dan yang satu lagi bawa kamera.

WKWKWKWKWK

Tapi abis itu gue tos lagi ke tangan kanan dia dengan tangan kanan gue juga. Dan dia masih nggak merhatiin apapun karena setelah itu dia kembali ngobrol sama staf.

WKWKWKKWKWKW


Sebel. Tapi nggak apa-apa. Rekamannya lumayan.

Walaupun muka gue kepotong karena angle kameranya salah.

Walaupun jidat gue yang ditempelin muka Irene nggak keliatan di kamera dan nggak diliat juga sama dia.

Ikhlasin aja. Namanya juga gratisan. Jangan ngeluh lah.

Mungkin memang jodoh Irene bukan Bo Gum.

Mungkin, Irene memang jodohnya sama gue.

Eh, Suho.

Aamiin.

Dua-duanya.
 
Follow Me/KaosKakiBau in everywhere!
Watch my #vlog on YouTube: KaosKakiBauTV (#vron #vlognyaron)
Twitter: ronzzykevin
Facebook: fb.com/kaoskakibau
Instagram: ronzstagram - kaoskakibaudotcom
Line@: @kaoskakibau (di search pake @ jangan lupa)

Share:

0 komentar