Two Weeks To Live: Dua Minggu Lagi Kiamat, Tapi Bohong!


Kalau lo tahu dua minggu lagi dunia akan kiamat, apa yang akan pertama kali lo lakukan?

Hihihi... ketika gue nulis kalimat di atas gue juga jadi mikir. Apa yang akan gue lakukan ya? Di umur sekarang masih banyak hal yang ingin gue kejar (meski capek juga sih ngejer terus, kapan gue yang dikejar? #ea #apanih) dan masih banyak juga yang ingin dicapai. Tapi kalau cuma punya waktu dua minggu untuk hidup, sebagai masyarakat Asia dengan budaya ketimurannya (hihihi) pastilah gue akan pulang kampung dan bertemu Mama. Tapi masalahnya adalah kalau semua orang tahu dua minggu lagi akan kiamat, pastilah semua orang akan panik, bahkan kiamat belum kejadian saja udah kiamat duluan karena panik.

Tapi apa jadinya setelah kepanikan itu, lo kemudian mendengar kabar terbaru bahwa pemberitahuan soal kiamat itu hoax. Lo sudah ketipu.

Wah... WAH GILA SIH. WAH WAH WAH WAH...

Bahkan membayangkannya aja gue sudah dendam. Apalagi benar-benar merasakannya. Nggak sanggup deh gue untuk menahan sakit hati. Rasanya beneran pengin ngedorong itu orang yang nyebarin hoax ke dalam sumur, terus sumurnya dikasih gas beracun, terus ditutup lubang sumurnya agar abadi di alam baka.

(anjir ini pikiran gue jahat banget ya)

(astagfirullah)

(ampuni aq ya Allah)

Tapi kurang lebih itu yang terjadi sama Kim, karakter yang diperankan Maisie Williams, di serial 6 episode berjudul Two Weeks To Live ini. Selama ini dia hidup dalam pengasingan yang sebenarnya disengaja tapi dia sama sekali nggak pernah diberitahukan alasan yang sebenarnya. Yang dia dengar selama ini dari Tina, ibunya, adalah kebohongan demi kebohongan. Kim beneran hidup jauh dari keramaian. Di sebuah pondok terpencil dengan pencahayaan yang seadanya (tetap ada listrik sih) tapi nggak pernah terlalu kenal teknologi. Tina sengaja mengisolasi dirinya dan Kim dari kehidupan luar karena sebuah alasan yang dia sendiri nggak bisa jelaskan kebenarannya ke Kim. Tapi Kim yang beranjak dewasa punya rasa penasaran yang besar banget. Dia bahkan punya satu buku yang berisi bucket list, hal-hal yang ingin dia lakukan di kehidupan nyata. Siapa sangka salah satu poin dalam bucket list itu adalah balas dendam.

Setelah nulis sebuah surat ke Ibunya, Kim kabur dari rumah untuk mulai mencoret satu per satu daftar di bucket list itu. Termasuk ya balas dendam itu tadi. Tapi sebelum itu terjadi, dia masuk ke sebuah pub dan bertemu dengan Nicky dan Jay, kakak-beradik yang sedang ngerumpi soal kehidupan. Jay nantangin Nicky buat mendekati Kim yang hari itu pertama kali ke pub buat mengenang kencan pertama Ibu dan Ayahnya dulu. Setelah obrolan lucu di bar (dan sumpah sih banyak banget kejadian kocak di situ kayak misalnya Kim yang sama sekali nggak pernah pakai high heels atau menggunakan alat pengering tangan di kamar mandi karena selama ini dia hidup kayak hermit) mereka lanjut ke rumah Jay. Di sanalah semuanya berawal: sebuah becandaan yang kemudian jadi rumit.

“Kalau udah mau kiamat dan lo cuma punya dua minggu buat hidup, apa yang akan lo lakukan?”


Pertanyaan Kim itu bikin Jay iseng buat bikin headline bohongan soal kiamat yang kemudian membawa kita ke deretan kejadian-kejadian aksi yang seru: tembak-tembakan, berantem, bunuh-bunuhan, kejar-kejaran mobil di jalan raya, sampai pada kenyataan bahwa selama ini Kim ternyata hidup dalam kebohongan.

Di Two Weeks To Live ini diceritain bagaimana jadinya (dan salahnya) seorang Ibu yang protektif sama anak perempuannya di tahap yang sudah ekstrem. Ekstrem sampai ke titik di mana dia kayak udah cuci otak anaknya bahwa di luar sana tuh berbahaya, polusi udara bisa membunuhmu jadi kamu harus minum pil anti-polusi, dan deretan kebohongan lain yang ketika Kim tahu, terasa banget sih sakit hatinya.

Maisie Williams sebagai Kim menurut gue nggak berlebihan. Dia bisa membawakan karakter anak perempuan yang jauh dari hingar-bingar dunia dan penuh rasa penasaran tapi nggak terlihat seperti bodoh. Ada momen-momen kayak lo ngerasa Kim ini orangnya polos banget, tapi momen itu langsung dihajar sama adegan berikutnya yang ternyata bertolak belakang dengan apa yang lo pikirkan. Efeknya maksimal sih banget! Nggak cuma bikin lo ngerasa kayak “DAMN! THIS GIRL IS A BTCH!” gitu tapi juga ketawa di saat yang sama.


Gue awalnya nonton ini asli cuma karena pengin lihat Maisie Williams di luar Game of Thrones aja. Gue belum sempat nonton dia di The New Mutant dan selain Game of Thrones gue nggak ngikutin lagi sih penampilan dia yang lain. Ternyata fresh banget! Walaupun masih ada aura-aura Arya Stark (karena banyak adegan berantem di sini juga) tapi ini versi yang lebih modern aja gitu (ya walaupun dia tetep katrok kan karena tinggal di pengasingan). Durasi yang pendek, cuma 20 menit per episode, bikin nonton ini tuh jadi nggak berasa. Sekali duduk langsung abis, asli, kayak lo nonton series Thailand aja deh gitu yang dibagi jadi empat part di YouTube (dan kebetulan kenapa namanya sama kayak karakter di The Shipper sih wkWKkwkKWkWk).

Menariknya lagi menurut gue Maisie Williams nggak outshined cerita dan juga karakter lain di Two Weeks To Live ini (mungkin karena gue cuma kenal dia doang kali ya yang lain gue nggak pernah nonton soalnya jadi wajah-wajah baru semua buat gue). Terus juga karakter Kim yang badass di sini mengingatkan gue sama Arya Stark banget, meski Arya Stark mungkin enggak sekocak ini sih. Adegan-adegan ketika Kim menemukan kehidupan peradaban di Two Weeks To Live adalah hal terlucu menurut gue. Karakter Nicky sama Jay di sisi lain juga bener-bener menghidupkan cerita karena tanpa mereka cerita ini nggak akan ada. Karakter Tina juga menyempurnakan konflik dalam cerita ini karena tanpa dia Kim nggak akan jadi terasing dan dibohongi sejauh itu. Gue suka sih sama skripnya karena padat aksi, komedi, dan dramanya pun ada.

Tapi mungkin kalau gue ada di sisi Kim gitu yang dibohongi soal banyak hal apalagi soal sosok yang gue cintai banget, dibohongi dari kecil, dibohongi sampai ke akar-akar gitu, mungkin reaksi gue akan lebih lebay sih. Marahnya mungkin akan lebih dari sekedar ngomel-ngomel gitu. Dendam pasti gue sama yang ngebohongin gue. Tapi Kim terlihat anteng saja. Dan beberapa hal bikin mikir sih, maksudnya, sebagai orang yang nggak pernah kenal masyarakat dan peradaban di dunia nyata karena selalu hidup di dalam goa, ada hal-hal yang kayaknya dia nggak kagok-kagok banget gitu. Ya tapi minor sih nggak terlalu harus dipikirin.


Two Weeks To Live cuma tayang 6 episode dan kayak yang tadi gue bilang, episode-episodenya tuh pendek. Jadi nggak akan berasa udah episode 5 aja nontonnya, wow! Gitu. Jeda tiap episodenya juga pas, ada tegang, ada gantung, sebelum mulai episode selanjutnya. Dan karena cuma 6 episode, jadi adegan-adegan yang dragging terbilang minimal lah menurut gue. Jadi packed banget sama aksi dan komedi. Gue ketawa asli di banyak momen walaupun tadinya gue pikir gue nggak akan bereaksi sama sekali.

Nonton streaming Two Weeks To Live di Mola TV guys. Cuma Rp 12.500 sebulan dan tentu aja lo bisa nonton juga serial televisi Amerika lain juga. GOOD NEWS BUAT GUE ADALAH: GUE BISA NONTON LA LA LAND DI MOLA TV SEKARANG!

YA ALLAH NANGIS.



Share:

0 komentar