• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron

Salah satu teman gue (identitasnya dirahasiakan demi privasi tapi ya sebut saja namanya Agus. Kalau mau dibalik jadi Suga juga boleh katanya) belum pernah ke luar negeri dan dia baru bikin paspor. Ketika gue bilang ke dia "perawanin" aja dulu paspornya iseng-iseng jalan ke negara tetangga, dia bilang mau cari momen yang pas jadi biar nggak mubazir. Saat momen yang pas itu datang (dia mau nonton konser U2 di Singapore National Stadium), dia malah minta gue buat ikut karena dia nggak bisa pergi sendirian.

Nggak bisa pergi sendirian karena ini pengalaman pertama dia ke luar negeri. Sekaligus juga pengalaman pertama dia nonton konser di luar negeri, khususnya di Singapura. Gue sebagai teman yang baik (WKWKWKWKW) dan sudah berpengalaman nonton konser di sana (WKWKWKWKWKW) agak nggak enak ngebiarin dia terlantar sendirian. Akhirnya gue setuju buat nemenin dia ke Singapura.

Sebelum akhirnya dia jadi demanding.


Januari 2020 ketika gue sedang dirawat di rumah sakit karena TB Tulang, temen kuliah gue namanya Nadya datang buat jenguk. Saat itu gue sudah memutuskan untuk resign dari kantor lama dan akan siap memulai hari-hari di kantor baru. Dalam kondisi lemah, rambut berantakan, sudah lupa kapan terakhir mandi, tidak ingat lagi kapan terakhir buang air besar, muka berminyak, dan tangan diinfus, gue ngomong ke Nadya.

“Nad, ayo kita bikin podcast drama Korea,”


Khet tahu kakaknya berubah tapi dia merasa kakaknya berubah jadi seseorang yang lebih dia sukai.

Pan mulai belajar untuk benar-benar jadi Kim. Dia harus mengimbangi diri buat belajar jadi sosok anak pintar di sekolah. Yang tentu saja sebenarnya nggak akan gampang. Sebuah plot hole lagi di sini. Mungkin lo akan mikir, masa sih seorang junior bisa secepat itu belajar semua hal yang dilakukan oleh murid senior? Mana dia senior yang terkenal juara di semua olimpiade pula! Ya tapi pada akhirnya lo akan tahu kalau itu semua nggak ada artinya. WKKWKWKWKW Maksud gue, karena fokusnya bukan soal Pan menjadi Kim untuk jadi bintang sekolah, jadi series ini nggak menitikberatkan ke situ.

Buat Pan, melakukan segala hal sebagai Kim adalah sebuah berkah dan anugerah yang nggak pernah akan bisa dia dapatkan kalau dia nggak bertukar badan dengan Kim. Di episode 3 ini, kepala Pan masih dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan menjadi Kim. Sebelum akhirnya dia tahu kenyataan terpahit dan terburuk bahwa Kim yang dia kenal selama ini, bukanlah Kim yang sempurna. Kim yang aslinya penuh dengan rahasia dan misteri yang orang lain termasuk Pan bahkan nggak tahu.

Di episode 3 ini kita sebagai penonton mulai dikasih sedikit demi sedikit kenyataan soal Kim yang ternyata nggak sesempurna itu. Kita sebagai penonton diajak untuk melihat Kim dari sudut pandang Pan. Sebuah kenyataan pahit juga sih buat Pan yang selama ini mengidolakan Kim dan menganggapnya sempurna. Momen-momen di episode 3 ini tuh sama kayak ketika lo udah suka banget sama Idol K-Pop gitu, suka banget sampe yang wah dia adalah manusia sempurna, lalu kemudian beberapa foto dia sedang merokok serampangan dan foto dia pacaran kepotret Dispatch muncul di internet dan bikin semua imajinasi lo soal kesempurnaan itu ambyar.


Gue yakin nggak cuma gue yang mengeluhkan permasalahan hidup. Tentu saja semua orang punya masalah hidupnya masing-masing, begitu juga gue. Tapi anehnya, beberapa bulan terakhir ini, gue merasa hidup gue jauh lebih baik dari sepanjang 36 bulan yang lalu. Gue merasa agak aneh dan nggak terbiasa dengan ini.

Lha? WKWKKWKWKWKWKW

Kalau lo follow gue di Instagram (HAHAHA ASLI GUE KETAWA PAS NULIS INI), sepanjang 2017, 2018, dan 2019 lo pasti menangkap banyak sekali kegalauan di sana. Kegalauan-kegalauan yang ditulis dalam bentuk quote-quote yang gue upload ke Instagram Stories. Sekarang bahkan masih ada di Highlight gue dan jujur aja gue nggak mau buka-buka itu lagi karena masih merasa mual kalau ngebaca tulisan-tulisan itu. Tapi kalau lo mau, silakan liat dan baca. Sekalian follow juga boleh wkwkwkwkkwkw.

2017 – 2019 itu mungkin gue bisa bilang jadi masa-masa terburuk dan tergalau dalam hidup gue. Entah kenapa gue merasa berada di titik terendah banget di masa-masa itu. Kalau mau ditarik ke belakang lagi mungkin semuanya berawal sejak 2016. Ada banyak hal yang mungkin bisa jadi alasan kenapa gue ada di fase-fase terpuruk itu. Pindah kerja, penyesuaian diri di tempat baru, patah hati, anxiety (self-diagnoes which was not good), ketidakpastian hidup, tempat tinggal yang jelek, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dan masih banyak lagi.

Tapi gue nggak bilang sepanjang tiga tahun itu semuanya buruk. Karena tentu saja di antara kegalauan-kegalauan itu (yang bahkan ada salah satu teman di Twitter yang bilang gue mungkin sudah masuk ke fase awal depresi) ada banyak sekali hal-hal positif yang terjadi. Hal-hal inilah yang membuat gue kemudian semakin yakin bahwa hidup itu emang seperti roda. Ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Dan ketika lo di bawah, lo nggak akan selamanya ada di situ jadi jangan terlalu dipikirin dan jalani semuanya dengan sebaik-baiknya sambil lo belajar. Karena nanti ketika lo di atas, lo juga nggak akan selamanya ada di situ. Ada kalanya lo akan ke bawah lagi, tapi kali ini ketika lo ada di bawah lo sudah tahu kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Karena lo sudah pernah ada di posisi itu sebelumnya, jadi lo bisa mempersiapkan diri dan paling nggak karena lo sudah pernah ada di bawah, lo tahu bagaimana rasanya dan lo sudah belajar untuk menghadapi segala sesuatu, jadi sekarang you can do better than the last time.

Memasuki tahun 2020 gue digempur oleh banyak banget cobaan terutama masalah kesehatan. Untuk pertama kalinya dalam 28 tahun gue masuk rumah sakit dan dirawat sampai harus dioperasi. Sebelum sampai di ruang operasi gue bahkan sudah menderita berbulan-bulan karena sakit yang gue sendiri nggak tahu apa. Gue menghabiskan dua minggu pertama di tahun 2020 di dalam ruang rawat Rumah Sakit. Dan di situ banyak sekali hal yang terjadi bahkan sebulan setelah itu pun roller coaster hidup rasanya nggak berhenti mengguncang. Tapi kan katanya selalu ada matahari cerah setelah badai, ya? Dan sekarang gue merasa sudah melewati badai-badai itu.

Gue nggak bilang kalau gue sekarang sudah 100% bahagia karena nggak akan ada yang 100% dalam hidup ini. Tapi kalau boleh jujur, selama dua atau tiga bulan terakhir ini, gue berada dalam kondisi terbaik dalam hidup gue selama tiga tahun terakhir. Gue nggak pernah merasa sesehat ini, seproduktif ini, seseneng ini, setenang ini, sebahagia ini, secukup ini.

Gue merasa cukup.

Melihat kondisi fisik dan mental gue selama beberapa bulan ini, gue mungkin sekarang berani dan bisa bilang “I don’t want anything else. I want to live like this, forever.”


“EEEEEEHHHHHH????”

Pan siuman setelah kecelakaan dan kaget banget waktu tahu (dia lihat pantulan di cermin) kalau dia sekarang ada di tubuh Kim. Lo akan mendengar teriakan “EEEEEEEEEE???” banyak sekali dari sini dan episode-episode berikutnya dan menurut gue ini jadi ekspresi ikonik Kim/Pan banget. Karena Pan adalah penulis fanfic dan suka baca-baca novel fiksi gitu, hal pertama yang dia lakukan tentu saja menampar dirinya. Klasik. Kalau sakit berarti nggak mimpi, kalau nggak sakit berarti mimpi. Sampai akhirnya Grim Reaper muncul dengan centilnya dan kemunculannya selalu jadi momen ngakak sekaligus kesel karena gayanya yang niru-niru Marylin Monroe itu. Belum lagi bibirnya yang diruncing-runcingin terus efek angin yang mendadak muncul entah dari mana.

Di adegan rumah sakit di pembuka episode 2 ini pertama kalinya gue benar-benar sadar kalau tone warna dan pencahayaan di The Shipper ini bagus banget. Mereka pakai warna-warna yang kayak filter Instagram gitu deh pokoknya gue suka banget. Efek suara yang dipake di setiap adegan dan gerakan juga menurut gue pas apalagi suara latar setiap kemunculan di Grim Reaper.

Pan mencoba untuk mendapat penjelasan kenapa tubuh dan jiwanya bisa tertukar dengan Kim. Di situlah Grim Reaper mengakui melakukan kesalahan. Walaupun dia sampaikan dengan cara yang sok-sok serius sampai akhirnya lenjenya keluar.


Hi guys! Terima kasih sudah memberikan dukungannya buat KaosKakiBau selama 10 tahun terakhir ya! Gue sebagai blogger sangat senang dan bahagia banget karena blog ini bisa mencapai usia 10 tahun dan gue masih tetap bisa aktif dalam membuat konten di dalamnya. Selama 10 tahun ini ada banyak hal yang berubah dan yang paling terlihat mungkin dari gaya penulisan. Tapi namanya juga manusia kan pasti berkembang dan sebaiknya bertumbuh jadi semoga perubahan yang ada diterima dan nggak mengurangi keseruan membaca blog ini.


Beberapa dari lo mungkin sudah tahu kalau di Twitter kadang-kadang gue tuh suka nge-tweet sesuatu secara random dan seolah-olah itu seperti ramalan atau prediksi gitu, tentang K-Pop biasanya, dan beberapa waktu kemudian (entah beberapa hari, bulan, tahun) tiba-tiba apa yang gue tulis itu jadi kenyataan. Padahal kalau boleh jujur itu hanyalah kata-kata yang keluar secara random aja. Nggak pake mikir. Yaudah gitu kayak misalnya lo lagi main speed quiz nih, terus lo harus jawab dalam waktu 5 detik tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Yang aneh sih memang ketika akhirnya apa yang gue bilang itu tiba-tiba jadi kenyataan.

Percaya nggak percaya, waktu gue sempat aktif di ask.fm dulu pernah ada yang nanya ke gue di tanggal 12 November 2014 (gue dulu suka sambungin ask.fm ke Twitter): Kalau Kai ngumumin pacarnya ke publik, siapa gerangan pacarnya itu? Terus gue relfeks aja balas Krystal. Lalu 31 Maret 2016 Kai dan Krystal confirmed dating.

Ya ini sih sebenarnya bukanlah sesuatu yang wow banget karena gue sejak 2013 sudah nge-ship Kai dan Krystal. Apalagi waktu f(x) rilis Pink Tape dan Kai jadi model buat teaser foto f(x) waktu itu dan ada foto berdua sama Krystal. Kayak dulu sebenarnya SM tuh emang pengen bikin setting-an mereka berdua banget. Tapi kemudian beneran jadian dan eh malah heboh dunia. Tapi sejak itu dan hingga hari ini gue tetep team #KAISTAL.



Gue bangun cukup pagi hari ini, biasanya selalu kesiangan. Padahal semalam gue tidur cukup larut. Biasanya kalau gue telat tidur (dan ini hampir setiap hari sih) lalu gue terbangun terlalu pagi, gue akan dengan rela lanjut tidur demi menambah jam istirahat satu atau dua jam. Tapi hari ini cukup berbeda, gue tiba-tiba aja seger setelah membuka mata. Dan seperti kebanyakan millennials, gue pun buka hape dan skroling media sosial sebentar. Di situlah kemudian gue melihat update-an dari Instagram Creative Disc soal Evanescence yang baru rilis single baru mereka buat album baru di 2020 ini. Karena itu masih pagi jadi gue masih menyempatkan baca caption fotonya dan yang menarik perhatian gue adalah karena Creative Disc nulis kalau “Evanescence menyajikan formula yang membersarkan nama band ini”. Otomatis gue langsung buka Spotify dan search nama mereka lalu menemukan lagu baru berjudul The Game Is Over.

Pas gue dengerin gue nyaris nangis.

ANJIR! HAH! DEMI APA?!

Gue dengerin lagu itu sampai abis lalu gue dengerin lagi single lain yang juga dirilis tahun ini yang judulnya Wasted On You dan sekali lagi gue berteriak kenceng banget tapi dalam hati karena ini masih pagi dan gue tidak mau mengambil risiko diusir dari kosan ini.

Melanjutkan blogpost gue soal The Shipper, serial Thailand yang sekarang sedang gue ikutin, gue kepikiran untuk bikin recap per episode dari series ini. Gemes aja gitu karena setiap minggu cuma tayang satu episode dan setiap episodenya pendek-pendek. Sekarang sudah masuk episode 6 dan gue masih sangat menikmati perjalanan ceritanya.

Gue banyak belajar soal series Thailand dari beberapa teman dalam beberapa bulan terakhir. Satu hal yang ditekankan sama salah satu teman gue adalah “Jangan terlalu ngeliat teknisnya.” Wkwkwkkw karena kemaren pas 2gether The Series gue sangat kecewa dengan produksinya padahal secara cerita, sumber cerita (gue baca novelnya), dan pemain tuh udah sangat maksimal. Tapi eksekusinya agak kurang.

Berbekal dari situlah akhirnya ketika gue nonton The Shipper ini gue nggak menaruh ekspektasi berlebihan. See? Biasanya hidup tuh emang gitu. Kalau lo nggak ada ekspektasi lo akan menikmati dengan baik-baik saja. Kalo lo terlalu berekspektasi karena omongan masyarakat terutama, ketika lo sudah melihat produkya dan nggak sesuai dengan omongan orang, bisa jadi lo akan kecewa.

Dan sejauh ini gue masih sangat suka dengan The Shipper. Terlepas dari beberapa kesalahan minor soal kontinyuiti di efek mimisan, baju yang kena darah, dan lain-lain, secara cerita masih tetap lucu dan menghibur. Semakin berjalannya episode semakin kuat hubungan antar karakter dan makin ribet jujur aja tapi tetap menghibur buat gue. Seperti judulnya, pada akhirnya lo nggak hanya akan nge-ship satu pasangan aja di sini tapi lo akan nge-ship hampir semua orang. Bahkan gue nggak akan heran kalau di akhir cerita lo akan nge-ship Grim Reaper sama Kim. WKWKWKWKKWKW

Baca Juga: Gue Nonton The Shipper dan Gue Suka WKWKWK

Selama beberapa pekan ke depan gue akan menulis recap dan review soal The Shipper. Dan di blogpost kali ini gue mau bahas episode 1. Seperti judulnya, ini isinya recap sekaligus review sekaligus spoiler semua.

Recap/Review/Spoiler The Shipper Episode 1


Di belakang sekolah, Off sedang mem-bully Somkit. Salah satu siswa nerd di sekolah yang diminta Off buat nyolong kertas soal ujian supaya dia bisa lulus ujian dengan mudah. Tapi Somkit bilang Miss Angkana ngeliatin dia terus jadinya dia nggak bisa melakukan apa yang Somkit surut. Somkit adalah anak badung di sekolah yang selalu ditemani oleh dua antek-anteknya. Seperti Draco, Crabbe, dan Goyle, dia suka banget nge-bully anak-anak lemah. Ketika Somkit mau mukul Off, datanglah Kim yang berusaha melindungi Somkit. Akhirnya Somkit berhasil kabur. Tapi Off nonjok Kim sekali. Off sempat ngecengin Kim soal “boss”-nya yang akan melindungi dia. Tapi Kim bilang dia nggak punya boss. Akhirnya mereka adu jotos di belakang sekolah itu. Nggak lama, datanglah Way.

Di sini Way diperkenalkan sebagai partner-in-crime dari Kim. Tapi di satu sisi juga jadi kayak knight in shining armour gitu buat Kim karena dia selalu datang di saat yang tepat buat melindungi Kim. Way pun berantem bareng Kim di situ. Boss yang disebut Off tadi adalah Way.

Way yang tadinya berusaha menyelamatkan Kim dari kepungan geng Off malah marah-marah ke Kim. Soalnya dia berantem nggak ngajak-ngajak. Kim bilang dia ngeliat kejadiannya langsung di depan mata jadi nggak sempat buat ngasih tahu Way. Terus Way malah marah-marah dengan bilang “bisa kali lo gak usah peduli dan lewat aja gitu gausah ikut campur urusan orang lain.” Dan di situ gue setuju banget sama Way. Gue paling males sama pemeran utama yang selalu berusaha jadi hero, tbh.

Dari perseteruan cowok-cowok SMA ini, di belakang mereka ada Pan dan Soda. Dua sahabat yang selama ini mengidolakan Kim. Eh, nggak hanya Kim, tapi juga Way. Bukan cuma mengidolakan sebenarnya, tapi mereka nge-ship dua orang ini. Uniknya, Pan dan Soda adalah author fanfiction dengan pemeran utama Kim dan Way. Jadi setiap apapun yang dilakukan Kim dan Way di sekolah bisa jadi ide buat merek abikin fanfiction.

Termasuk adegan berantem itu.


Pan dan Soda punya imajinasi yang liar. Seliar itu sampai mereka pun kalau bikin dialog dan jalan cerita tuh bener-bener kocak dan nggak kebayang. Bahkan gue yang suka nulis fanfic pun kadang-kadang suka wow sendiri sama bagaimana mereka melihat Kim dan Way hidup dalam dunia mereka. Gue bisa relate sih karena kadang-kadang dalam membuat fanfic (dulu) gue juga sering terinspirasi dari kejadian-kejadian di dunia nyata, teman-teman kuliah, atau teman-teman SMA gue yang berkesan. Imajinasi Pan dan Soda buat Kim dan Way di sini tidak terbatas. Sama sekali tidak terbatas.

Akhirnya Pan dan Soda menjadikan adegan berantem itu salah satu chapter di fanfic mereka. Dan karena mereka adalah shipper dari Kim dan Way, jadi elemen cinta-citaan antara dua karakter ini jadi hal utama dalam fanfic mereka. Dalam imajinasi Pan dan Soda, Kim adalah vampir dan Way adalah manusia serigala. Dua karakter fiksi yang seharusnya enggak akur, tapi dibuat akur sama mereka. Adegan-adegan manis antara Kim dan Way (yang menjadikan The Shipper masuk ke kategori BL series) dibuat berdasarkan imajinasi Pan dan Soda di episode ini.

Way dan Kim tuh sebenarnya memang perhatian satu sama lain. Tapi dalam batasan bahwa ya mereka sama-sama cowok dan gak mungkin menunjukkan perhatian sampai seberlebihan itu. Tapi sekali lagi interaksi apapun yang dilakukan oleh Kim dan Way selalu bisa jadi romantis dalam imajinasi Pan dan Soda.

Ngomong-ngomong soal Kim dan Way, mereka adalah dua murid andalan di sekolah. Kim adalah cowok paling pinter di sekolah itu. Sekolahnya sekolah relijius, ngomong-ngomong. Sebuah setting yang cukup menarik karena memberikan kontras yang sangat terasa. Kayak… gimana jadinya anak pesantren tapi bikin fanfic BL? Itu kan menarik banget ya! Saking pinternya Kim, dia menjuarai banyak banget olimpiade sampai-sampai dia yang ngajarin gurunya segala karena kadang ada hal yang gurunya juga nggak ngerti! Sementara Way lebih ke olahraga. Dia tipikal pemeran utama yang badung, nggak terlalu peduli soal pelajaran, terlihat nakal, tapi di dalam hati sebenarnya soft banget.

Kedekatan Kim dan Way membuat Pan dan Soda percaya bahwa deep down inside their hearts, mereka pasti menyimpan perasaan suka!


Ada satu shot di opening episode 1 yang menurut gue sangat menggelitik(?) yaitu ketika Pan dan Soda berkhayal berlebihan soal shipping mereka, sampai mimisan, lalu shot bergerak ke patung Yesus.

Di episode 1 ini kita diperkenalkan dengan karakter-karakter utama dalam The Shipper dan konflik inti dari cerita ke depannya akan seperti apa. Tapi elemen-elemen kecil dalam series ini semakin memperkuat latar belakang ceritanya.

Kayak misalnya di kelas, waktu gurunya nyeritain soal Noah’s Ark dan banijr bandang based on Bible, di situ Pan berkhayal bahwa Kim dan Way adalah dua orang yang selamat dari banjir itu dan memulai kehidupan mereka berdua sebagai pasangan. Imajinasi-imajinasi nakal dari seorang siswi perempuan sekolah relijius yang kesannya sangat tabu kalau misalnya diketahui masyarakat.

Setiap kali Pan dan Soda dapat ide buat melanjutkan fanfic mereka, di momen apapun misalnya mereka lagi di kelas atau lagi di kantin atau di mana saja mereka liat Way sama Kim lagi bareng, mereka akan langsung buka laptop atau handphone dan ngetik fanfic. Dan imajinasi mereka divisualisasikan secara nyata di layar jadi kita diajak tenggelam dalam dunia shipping mereka ini. Pelan-pelan, lo sebagai penonton juga akan mulai nge-ship Kim dan Way. Di saat yang sama mungkin lo juga akan nge-ship Pan dan Soda juga.

Karakter lain yang diperkenalkan di episode 1 adalah Khet. Cowok bandel yang kerjaannya tidur terus di kelas. Nggak terlalu peduli sama pendidikan tapi deket sama Pan dan Soda. Diam-diam sebenarnya Khet ini naksir Pan tapi dia nggak ngomong aja karena dia tahu kalau hidup Pan tuh nggak pernah terlalu mikirin cinta-cintaan buat dirinya sendiri. Buat Pan, yang penting Kim dapat pasangan yang tepat aja dan buat Pan pasangan yang tepat untuk Kim itu adalah Soda. Khet ini juga suka iseng karena dia sering menginterupsi imajinasi Pan dan Soda. Semacem karakter yang nyebelin tapi nyenengin gitulah. Gue suka bagaimana Khet “merusak” imajinasi Pan dan Soda lewat dialog-dialog yang lucu dan cheesy, yang khas film/series Thailand banget. Khet di serial ini lebih sebagai pengingat buat Pan dan Soda untuk menjejak ke dunia nyata dan jangan ngayal terus.


Kalau di awal kita sudah tahu ada Off dan dua antek-anteknya, ada lagi PhingPhing dan dua antek-anteknya. PhingPhing versi cewek dari Off. Cewek kaya raya yang kayaknya bisa ngebeli apapun dengan kekayaannya. Dia juga jadi manipulatif dan suka manfaatin orang. Tapi di saat yang sama dia nggak sadar kalau dia juga sedang dimanfaatin orang. PhingPhing dan dua antek-anteknya di sini kayak Mean Girls di sekolah gitu. Sialnya buat Pan dan Soda, PhingPhing ini pacarnya Way.

Satu sekolah kenal Kim dan Way, satu sekolah juga kenal PhingPhing. Apapun yang Way dan PhingPhing lakukan pasti jadi gosip seluruh sekolah harus tahu gitu. Semisal bagaimana Way sangat agresif dan minta PhingPhing buat berhubungan seks tiap hari (see? Semakin menarik kan? Bagaimana siswa sekolah relijius malah kayaknya tidak serelijius itu. Maksudnya mereka menggambarkan hasrat remaja dengan sangat terbuka di sini terlepas dari latar belakang di mana mereka sekolah), bagaimana Way selalu ngasih ciuman sampai ninggalin bekas di leher PhingPhing, dan kayak Way ngasih cincin ke dia.

Tapi buat Pan dan Soda, itu hanyalah sebuah ide buat fanfic mereka. Di dunia fantasi Pan dan Soda, PhingPhing nggak sekeren itu kok. Way dan Kim tetap tidak terpisahkan dan PhingPhing hanyalah sosok pengganggu. Ada adegan yang kocak dan lebay banget dengan CGI yang apa adanya tapi tidak terasa mengganggu karena ya sekali lagi ini series Thailand (dan adegan ini mengingatkan gue sama film May Who yang juga banyak CGI lebay tapi sesuai kebutuhan dan pas gitu) waktu Off dan gengnya nyulik PhingPhing terus Kim dan Way menyelamatkan PhingPhing dengan lightsaber dan perisai ala Captain America. INI NGAKAK BANGET SIH.

Lalu di pojokan Pan dan Soda sibuk nulis fanfic dari adegan berantem itu. Sampai ada adegan Kim dan Way sobek-sobekan baju. GOBLOK.


Kejadian di dunia nyatanya adalah Kim dan Way beneran berantem sama Off dan gengnya. Berantemnya parah sampai berdarah-darah. Darahnya pun muncrat sampai ke muka Pan dan Soda. Karena berantem separah itu, mereka pun sampai dipermasalahkan oleh sekolah.

Tapi buat Pan dan Soda, ini nggak lebih hanyalah bahan fanfic mereka yang lain. Mereka berdua memang sehalu itu.

Gosip yang beredar, Off ternyata tahu soal fanfic BL yang ditulis oleh Pan dan Soda. Tapi identitas penulisnya di sini belum ada yang tahu siapa. Tapi Off ngecengin Way dan Kim soal itu dan akhirnya mereka berantem.

PhingPhing mendengar ini dari dua temennya dan dia langsung kesel dan ngumpat si penulis fanfic. Dia juga memerintahkan dua temennya buat nyari identitas si penulis fanfic. Soda dan Pan mencuri dengar obrolan itu sebelum akhirnya dia mendengar kabar lain bahwa Way dikeluarkan dari sekolah. Way jadi kambing hitam dalam perkelahian itu karena dia sudah banyak buat masalah dan sedang dalam masa probation juga, jadi nama dia sudah jelek banget di komite guru-guru. Makanya Way yang dikeluarin dan Kim tidak padahal Kim juga terlibat dalam perkelahian itu.

Sementara itu Soda berusaha untuk meminta ke Ibu dan Pamannya buat membantu Way agar tidak dikeluarkan dari sekolah. Tampaknya Soda ini anak orang kaya dan salah satu, apa ya kayak, sponsor buat sekolah gitu kali ya? Jadi dia nelepon Ibu dan Pamannya buat bantuin. Tapi ternyata nggak bisa soalnya Way udah dikenal sebagai troublemaker.

Pan dan Soda sedih banget karena dua sumber imajinasinya bakal dikeluarin dari sekolah. Sumber kebahagiaannya akan direnggut. Di sisi lain, Khet sebagai teman yang agak geli juga sama fanfic itu udah ngasih tahu ke Pan kalau ini tuh harus diakhiri. Tapi Pan makin kesel sama Khet bukannya malah mendukung tapi malah begitu sikapnya.

Kim nggak terima Way dikeluarin dari sekolah akhirnya dia ngancem guru-guru. Kalau Way dikeluarkan, Kim juga mau resign dari sekolah.

WOW! AHAHHAHAHA GUE KIRA RESIGN TUH BUAT ORANG KANTORAN AJA.


Tapi karena Kim sudah berkontribusi banyak buat sekolah ini, jadi dia semacem berlian gitu untuk sekolah ini. Kalau Kim keluar, sekolah terancam akan kalah dalam segala olimpiade-olimpiade karena kehilangan siswa paling pinternya. Miss Angkana berusaha untuk menahan Kim tapi Kim keukeuh. Sekolah juga nggak bisa mengabulkan permintaan Kim buat menahan Way karena Way kayaknya sudah memberi imej buruk buat sekolah. Dengan kesal Kim ngasih surat resign ke meja guru dan keluar dari ruang guru bersama Way.

Pan dan Soda masih kepikiran soal ini dan mencari jalan keluar. Tapi sayangnya mereka hanyalah dua siswi yang nggak bisa melakukan apapun. Pan yang masih merasa bersalah akhirnya nyari Kim buat ngobrol dan mengakui kesalahannya.

Pan nyamperin Kim ke parkiran motor dan mereka berdua terlibat sebuah obrolan serius. Pan mengaku kalau dialah yang menulis fanfic tentang Kim dan Way yang membuat perkelahian mereka dengan Off terjadi dan berujung Way dikeluarkan dari sekolah. Pan sampai nangis karena takut Kim akan kesel sama dia. Tapi Kim malah… nawarin helm dan nganterin dia pulang.

KIM SEBAIK ITU BIKIN PAN JADI MAKIN NGEFANS SAMA DIA! BIKIN PAN JADI MERASA BAHWA KIM ADALAH PASANGAN YANG TEPAT BUAT WAY.

Di atas motor terjadi percakapan seru antara Kim dan Pan. Kita diajak untuk semakin menyelami imajinasi Pan soal Kim dan Way. Bagaimana pandangan Pan soal hubungan Way dan PhingPhing dan juga soal hubungan Kim dan Way dalam pikirannya. Pan bilang dia lebih suka ngeliat Way sama Kim daripada PhingPhing karena dalam lubuk hatinya dia tahu PhingPhing nggak baik. Kim juga nebak kalau Pan suka sama Way, dan Pan nggak membantah itu. Tapi Pan menegaskan kalau Way nggak perlu dia miliki kok. Rasa suka Pan ke Way membuat Pan merasa bahagia kalau Way menemukan orang yang baik dan menurut Pan, Kim adalah orang yang baik buat Way. Kim jadi tahu bagaimana pandangan Pan ke dia. Pan merasa Kim adalah orang baik.

Di atas motor Kim sempat nanya ke Pan dan gue suka banget percakapan ini:

Kim: “Lo emang nggak pernah kepikiran buat nyari cinta sejati lo gitu?”

Pan: “Gue? Gue merasa nggak cukup baik untuk mencintai siapapun,”

Kim: “Gue baru kenal lo beberapa menit tapi gue tahu kok lo orang baik,”

Pan: “…”

Kim: “Lo mau nyoba nggak?”

Pan: “Nyoba apa?”

Kim: “Memiliki cinta untuk diri lo sendiri,”

Di situ Pan merasa Kim sudah ngasih kode ke dia. Kim juga mengeratkan pegangan tangan Pan ke pinggang dia. Sampai situ gue langsung nge-ship Pan sama Kim. Dan gue tahu bahwa dalam lubuk hati Pan sebenarnya dia suka banget sama Kim. Sampai akhirnya mereka kecelakaan motor.

WKWKWKKWKWKWKW ASLI NYEBELIN BANGET KAN?!

Di akhirat(???) mereka berdua dihadapkan dengan Grim Reaper. ANJIRLAH JENNY DI SINI AKTINGNYA NATURAL BANGET LOL. Grim Reaper di The Shipper ini diperkenalkan sebagai sosok yang kocak banget demi apapun. Perempuan yang narsis dan selalu muncul dengan efek-efek angin lalu gaunnya tertiup angin dan dia berpose kayak Marilyn Monroe gitu terus dialognya “Tubuh malaikat, gesture idol, baik di luar dan di dalam, aku adalah Malaikat Kematian yang akan mencabut nyawa kalian!”


Pan dan Kim kaget banget karena mereka nggak tahu kalau ternyata mereka sudah mati. Grim Reaper ini berusaha buat ngajak mereka naik perahu buat ke after-life tapi Pan tetap keukeuh kalau mereka belum ditakdirkan buat mati. Pan nanya berkali-kali mana buktinya kalau mereka sudah waktunya mati. Si Grim Reaper pun ngasih buku catatan pencabutan nyawa. Di dalam buku itu isinya daftar manusia yang sudah waktunya mati dan dicabut nyawanya. Waktu Pan ngeliat dan baca daftar itu, ternyata nama mereka nggak ada. Di situlah kemudian Pan dan Kim yakin kalau Grim Reaper ini melakukan kesalahan.

Malu karena dia salah cabut nyawa orang, Grim Reaper ini kemudian ketawa-ketawa nyebelin dan bersikap kayak hehehe yaelah bray gampang aja kalo gue mau ngidupin kalian lagi, sekali sentil juga kalian balik ke dunia manusia.

Bener aja, ketika si Grim Reaper ini ngedorong badan Kim dan Pan, mereka berdua pun kembali ke dunia manusia.

Hanya saja, jiwa mereka tertukar.

KIM BE LIKE: EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHH????????????????????

Kapal gue di episode ini: Kim & Way dan Pan & Kim.

Kalian bisa nonton The Shipper di YouTube GMMTV.


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ▼  2024 (5)
    • ▼  Maret (2)
      • Menjadi Dewasa yang Sebenarnya
      • I Know..., But I Dont Know!
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • 'Sexy, Free & Single' Music Video: Review Saya!
  • Are You Ready for Your SM Global Audition Jakarta?
  • EXO CHEN! Siapa Member Lainnya?
  • Final Destination 5: REVIEW!
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 1]
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes