• Home
  • Explore Blog
    • K-Pop
    • EXO
    • Concert Experience
    • GMMTV's The Shipper Recap
    • Film
    • Self Reflection
    • My Trips!
      • New York Trip
      • Seoul Trip
      • Bangkok Trip
      • London Trip
  • Social Media
    • YouTube
    • Twitter
    • Instagram
    • Facebook
    • Email Me
  • My Podcasts
    • Podcast KEKOREAAN
    • Podcast ngedrakor!
  • NEW SERIES: 30 and Still Struggling
kaoskakibau.com - by ron
By the way, pertengahan Oktober kemarin saya dapet message ke Facebook dari sebuah grup dan menginformasikan kalau DVD Super Show 2 sudah dirilis. Mampus... pengen beli dong, secara saya fans Super Junior, sayang banget rasanya kalau nggak punya. Tapi waktu tanya harganya berapa, katanya empat ratus lima puluh ribu. Woww... bisa-bisa nggak bayar kos satu bulan tuh. Tapi serius deh pengen... Sampai akhirnya ada temen yang SMS dan bilang bajakannya dapet lima puluh ribu, dapet poster sama majalah juga. Tapi pengennya yang asli, kalau yang bajakan kurang dapet feelnya... yah, mungkin harus nabung dulu kali ya... Dan tadi baru aja nerima message juga ke Facebook yang ngasih link YouTube semua video yang ada di DVDnya. Lumayan bisa nonton gratis walaupun harus nunggu berjam-jam downloadnya. Nih aku share aja ya...

DVD Introduction, SUPER JUNIOR Entrance the Stage
( Videonya keren banget, efeknya juga bagus, kayak nonton film bioskop. Tapi fansnya teriak-teriak nggak jelas gitu, padahal cuma video. Hahaha... )




A Man In Love

( Di sini kelihatan banget deh semuanya pada tampil total, dance-dance juga total, walaupun masih suka ngejual body mereka. Hahaha... Donghae kurus banget disini, malah lebih suka lihat Sungmin sama Kyuhyun. Jaman Sorry, Sorry Kyuhyun masih lugu. Cuma keliatan banget lipsync nya... Kecewa... )



U
( Well, another lipsync dan ini parah keliatan banget. Kecewa lagi. Heechul nggak nyanyi sama sekali karena mulutnya nggak gerak, Yesung mic-nya lepas, bahkan Ryeowook yang suaranya bagus itu, astaga... kecewa...! )



It's You
( Kalau soal Dance, SUJU emang paling keren... But, yeah, saya lebih suka mereka live dengan suara biasa aja daripara lipsync... )



Next masih ada kok video-videonya, nanti di post lagi yah... Sudah waktunya tidur... Hahahaha

Selamat malam!
Someday, date, month, year.

Jemari ini ingin sekali menulis, hanya saja dia tak tahu harus menuliskan apa. Dia tak pandai merangkai kata. Tak juga pandai berbahasa. Lidah ini telah kelu, mengeluarkan satu cerita yang sama. Tak berbada. Serupa. Dia sudah tak mampu lagi berkata-kata karena Tuhan telah menguncinya. Mata ini ingin merobek selaputnya, setidaknya agar dia bisa menangis. Hanya saja dia sudah bosan. Menangisi hal yang sama. Serupa. Tak berbeda. Hati ini juga sama. Merasa, meskipun sudah mati rasa. Hati ini penuh kapur. Membuyarkan pandangan, menutup pengelihatan. Sengaja... Hati ini bosan merasa. Hati ini bosan tersentuh. Hati ini bosan merasakan kesedihan yang akhirnya membuat matanya mengalir air-mata, membuat lidahnya bergerak mengeluarkan kata-kata hampa dan putus asa, memaksa jemarinya untuk menuliskan kisahnya. Jemari ini ingin sekali menulis, mata ini ingin sekali menangis, lidah ini ingin sekali bergerak elastis, tetapi... hati melarangnya, karena semua itu membuatnya semakin terluka.

Someday, date, month, year.

Menyembunyikan perasaan itu sangat sulit. Jika bertemu dengannya, tak henti-hentinya ingin tersenyum. Mendengar ceritanya, meskipun iri, patah hati, tapi tetap ingin tersenyum. Tak bisa kujelaskan perasaan ini. Aku hanya bisa tersenyum. Dan ketika pikiranku penuh dengan senyumannya, wajahnya, dan sinar matanya, aku tahu bahwa aku mencintainya lebih dari apapun. Aku merasa terikat, terikat oleh rasa yang tak seharusnya kurasakan. Rasa yang tak semestinya bersemayam di hati ini. Sekarang aku bingung. Bingung untuk menempatkan hati, jiwa, rasa, senyum, tawa, sedihku. Jika ada dia, otakku seperti mati. Dan aku hanya bisa bicara dalam hati: tetap di sana. Jangan pernah pergi.
Someday, date, month, year.

Dan malam ini, segala pikiran dan hari-hari bersamanya bergelayut, memenuhi setiap sudut sel-sel otak yang kumiliki. Menghentikan sesaat pikiran jernih, membawa selusin pikiran-pikiran kotor yang seketika tercipta setiap kali namanya terucap dalam hati. Pikiran untuk memilikinya, pikiran untuk mencintainya. Bahkan aku sendiri takut memejamkan mata karena dia seperti melekat di kelopak mataku dan tak mau pergi dari sana. Bukan ini yang kuinginkan: perasaan cinta dalam hatiku yang begitu dalam, begitu tulus, begitu murni. Bukan... kerena itu hanya akan membenamkanku ke dalam sumur gelap berlumpur. Bukan itu yang aku mau. Aku hanya ingin bersamamu, menemanimu disaat kau sendiri. Disaat kau gundah. Menjadi penerang jalanmu disaat kau tersesat. Menjadi penunjuk arah disaat kau kehilangan. Aku ingin dekat, namun tidak terjerumus dan sesat dalam cinta yang salah ini.

Minggu, 17, 10,10.

Nyaman, itulah yang selalu ada dalam hatiku jika kau ada di sekitarku. Aku tak perlu mencari penambah semangat, aku hanya butuh kau. Hanya saja aku terus dihantui sosok lain dibelakang kenyamanan itu. Sosok dari masa lalu bernama trauma.
Aku dulu pernah bahagia, aku dulu pernah mencinta, aku dulu pernah merasa nyaman. Bahagia karena hal terlarang ( seperti kau ), mencintai hal terlarang ( seperti kau ), merasakan kenyamanan bersamanya ( seperti sedang bersama kau ). Dan akupun kecewa... dia tak bisa menerimanya. Dia membenciku.

Namun kau berbeda, aku bahagia maka kau bahagia, aku nyaman maka ( kuharap ) kau nyaman. Meski tak pernah kuharapkan kau akan mencintaiku, tapi aku menyimpan sedikit rasa itu untukmu. Kuharap kau tak apa...

Sudah hampir satu tahun, atau lebih? Namun yang kuingat sejak awal ku mengenalmu, kau memberiku sebuah doa. Yang menyembuhkanku dari sakit. Dari luka. Kuharap itu akan mengikat kita. Mungkin tak selamanya, tetapi cukup sampai waktu dimana aku dan kau masih ada. Disuatu tempat yang sama.

Aku tak bisa bilang aku cinta kau. Setidaknya tidak secara langsung. Namun aku ingin kau tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu. Mendukungmu. Memberi semangat. Dari sanalah ku katakan bahwa aku cinta kau.

Entah bagaimana nanti jika kita berpisah. Akan meneteskah air mata ini? Akan berakhirkah hubungan ini? Ataukah...

Sabtu, 30, 10, 10

.Jujur saja, aku bahkan tak ingin merasakan apapun padamu. Bahkan cinta ini, aku ingin membunuhnya. Merasakan semua ini sungguh mustahil. Sama mustahilnya dengan memohon pada Tuhan untuk memutas waktu agar aku bisa kembali ke masa dimana pertama kali aku merasakan cinta ini hingga aku bisa menghapusnya. Mustahil dan tak mungkin terjadi. Aku mencoba pergi, aku mencoba lagi. Tapi kau seperti mengikutiku, mengejarku, tak membiarkan aku sendiri. Aku tak ingin kau melakukan itu, karena itu akan membuatku semakin berharap bahwa cinta ini nyata. Bahkan untuk berharap pun rasanya mustahil. Karena kau dan aku... biarlah hanya Tuhan yang tahu. Aku disini hanya bergerak atas kehendakNya. Tapi untuk perasaan ini, entahlah... Kuharap memang dariNya, karena jika ini dari setan, aku akan semakin terbakar. Aku bahkan tidak berhenti berpikir mengapa harus kau. Mengapa hati ini memilihmu sementara masih banyak orang yang yang setidaknya lebih realistis untuk kucintai? Apa yang membuatmu begitu berbeda?


dongsungsihaeminwon
ronzzykevin
the sound of november
Sebenarnya nggak pernah terpikir untuk merasakan ini sebelumnya. Iya nggak sih? Kebanyakan ketika kita jatuh cinta, perasaannya hanya mengalir apa adanya. Nggak pernah dipaksakan ataupun diharuskan untuk merasakan hal itu. Biasanya kalau naluri untuk mencintai yang natural seperti itu. Entah mencintai siapa ataupun apa, tapi yang jelas dalam hal mencintai tak ada paksaan.

Mungkin itu yang sekarang sedang saya rasakan. Sebuah perasaan yang muncul tiba-tiba pada seorang teman yang saya sendiri tidak mengerti kenapa harus dia. Perasaan yang muncul karena seringnya kita bertemu, karena banyaknya waktu yang pernah dihabiskan bersama, karena perhatian, karena semua hal yang dia lakukan selalu menarik perhatian saya. Seorang teman yang baik, dan sekiranya akan selalu baik sampai beberapa tahun ke depan. Kita sebut saja orang itu Rani.

Saya kenal Rani sejak tahun 2009. Dari facebook, tentu saja, karena saat itu social media yang satu itu sedang boom banget. Obrolan pertama kita via message karena waktu itu kondisi tidak memungkinkan untuk wall to wall. Saya udah punya pacar? Bukan... kondisinya saat itu adalah karena saya tidak ingin orang lain tahu bahwa saya berhubungan dengan dia. Hubungan kita berlanjut ke SMS dan sekarang jadi sering ngobrol. Dan karena mungkin intensitas mengobrolnya banyak, jadi cerita yang ditukarkanpun beragam dan berkembang ke hal-hal yang semakin pribadi. Dan sejak saat itu kita dekat... Atau saya yang merasa dekat dan dia tidak? Entahlah...

Rani termasuk orang yang tertutup, dia tak banyak membuka cerita-cerita pribadinya jika tidak terlalu penting. Tetapi jika sudah bercerita, maka dia tidak akan lagi berpikir kalau itu sebenarnya tidak untuk diceritakan. Dan dari cerita-ceritanya itulah saya tahu kalau sebenarnya Rani sudah punya pacar.

Patah hati? Mungkin bisa dibilang seperti itu. Mengetahui hal itu membuat saya jadi labil dan merasa bahwa hubungan ini tidak perlu dilanjutkan. Tapi apa iya cuma karena seorang laki-laki lain yang sudah terikat dengannya pertemanan ini akan putus? Saya rasa terlalu berlebihan. Nikmati saja... begitu pikir saya. 

Sekarang, sudah dua hari Rani tidak menghubungi saya. Biasanya dia selalu mengirim SMS untuk memberikan semangat di pagi hari atau sekedar menyapa di siang hari dan bertanya tentang sesuatu yang tidak penting. Tidak ada kabar dari Rani membuat saya gundah. Serius. Sejak semalam, saya merasa sangat tidak tenang. Sebenarnya saya tidak ingin merasakan ini karena ini bisa membahayakan saya. Dalam hal perasaan, misalnya. Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, perasaannya tumbuh secara alami... Ya... Saya merindukan Rani dan itu natural... tidak ada yang dibuat-buat, tidak ada yang dipaksakan...

Tidak ada kabar dari Rani membuat tangan saya gatal untuk mengirim SMS padanya. Tapi... sekali lagi saya mengurungkan niat itu. Saya tidak ingin terlalu tergantung padanya. Biarkan saja... Saya pikir lebih baik begini. Tapi ternyata saya tidak sanggup juga. Saya membuka facebooknya dan melihat-lihat. Membaca wall dari pacarnya dan saya langsung merasa cemburu. Yah... dia memang bukan untuk saya.

Sulit sekali untuk mengatur perasaan ini, dimana kita menyukai orang lain yang sudah memiliki hubungan khusus dengan yang lainnya. Sulit menempatkan diri, menyembunyikan perasaan, membohongi hati... Tapi saya jujur, saya memang menyukai Rani dan ini sulit untuk dijelaskan kenapa. Apakah ini natural? Tentu saja, karena ini tulus ( dari saya ).

Saya jadi ingat lagunya Rossa,

Kau bukanlah untukku, meski ku tahu ku menyayangimu. Cinta tak mungkin terjadi di antara kita berdua. Dirimu kini telah bersamanya, begitu pula aku telah memilih dia. Kini ku sadari rasa ini tak mungkin dapat terwujud dalam kisah kasih kita. Kini ku mengerti tulis cinta ini hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai. Karena tuk bersamamu bagaikan berharap memeluk bulan, memetik bintang.

Ini lagu memang dari seorang cewek untuk cowok, tapi liriknya kan universal, jadi saya rasa ini tepat untuk perasaan saya pada Rani. Hmmm... Selamat malam :)
UTS selesai... rasanya seperti terjun dari tebing curam terus kecebur di lautan dalam persis adegan Bella Swan di film New Moon. Lega, walaupun sebenarnya UTS adalah belum seberapa karena masih ada UAS yang menanti. UTS kali ini kayaknya sudah terbiasa dengan soal-soal ujian. Saya ngerasa kayak gitu. Nggak lagi yang terlalu mengejar nilai, iri-irian sama temen yang lebih bagus nilainya atau banyak jawabannya, nggak lagi seperti itu. UTS kali ini semuanya berjalan natural saja. Bener-bener asik. Nggak perlu stress karena jawaban saya sedikit dan jawaban dia banyak. Semuanya nyaman dan tenteram...

UTS selesai bukan berarti nggak belajar lagi. Masih banyak pelajaran yang harus di mengerti terutama Tata Suara dan Tata Cahaya. Huff... dua pelajaran itu rasanya membayangi setiap langkah kehidupan saya. Walaupun kesempatan saya untuk menjadi seorang Audio-Man sedikit kabur karena kondisi pendengaran saya yang budeg ini, tapi menjadi Penata Cahaya masih bisa lah... Setidaknya nggak ada hubungannya sama pendengaran. Paling-paling mata siwer karena sering di depan lampu. Hahahaha... Dua mata kuliah itu bener-bener butuh perhatian lebih. Tapi bukan berarti yang lain nggak. MPS, DDL, dan ANTROP masih mengancam kehidupan IP saya. Kenapa sih harus ada mata kuliah wajib dan pilihan itu? Aahhh... booorrriing banget. Serius. But yeah, hidup memang sudah ada yang mengatur, termasuk kuliah.

Proyek UIFEST akhirnya kelar. Meskipun banyak banget masalah yang akhirnya membuat masing-masing dari anak-anak IKP jadi kayak menghindari yang lain. Termasuk saya. Sempat beberapa kali menghindari beberapa teman-teman yang saya anggap masih sensitif dan harus dijauhi untuk sementara waktu. Untuk menenangkan pikiran mereka, untuk menenangkan pikiran saya. Kalau sama-sama emosi, ujung-ujungnya bakalan ngok lagi. Males lah berantem-beranteman, kayak anak kecil.

Malam ini harusnya ke Rasuna Epicentrum, katanya Ryan tampil di sana barengan SAMAN UI. Keren pastinya... pengen nonton, cuma gatau apakah ada tiket on the spot. Yah, udah telat juga sih udah jam segini. Semangatlah buat teman-teman SAMAN UI. Semoga bisa memberikan penampilan terbaiknya. Yay!
Lama rasanya nggak nulis, dan sekarang kembali lagi dengan tulisan-tulisan yang nggak cuma absurd, tapi juga pengalaman yang rasanya nggak masuk akal. Hahaha... Sebenarnya biasa aja sih, cuma beberapa minggu ini, saya mengalami hal-hal yang bisa dibilang menghebohkan, menyakitkan, menyebalkan, dan semuanya. Bukan masalah kebijakan publik ataupun keputusan pemerintah yang menye-menye, bukan juga masalah presiden yang katanya tukang curhat, tapi ini masalah kepribadian. Tsah...

Belakangan ini Indonesia lagi banyak banget ya kedatangan tamu tak diundang. Selain kerusuhan di jalan Ampera dan Tarakan, juga banjir bandang yang menelan ratusan korban di Wasior Papua sana. Sedih banget rasanya. Kalau masalah kerusuhan, jelas yang salah adalah manusia yang menjadi provokator, bener nggak sih? Semacem itulah... cuma kalau masalah bencana alam, itu kayaknya kesalah manusia yang bodoh dan kurang ajar.

Gue nggak akan membahas itu lebih lanjut, biarlah itu ditulis di blog yang memang menulis tentang hal-hal yang bermuatan berita. Hohoho...

Sudah dua minggu lebih laptop saya menginap di rumah sakit. Bukan rumah sakit Omni ataupun rumah sakit Medistra, tapi di rumah sakit Acer. Sedih banget setengah semester ini tanpa Eci. Setelah kemaren sempat kepikiran buat menjual Eci, tapi nggak jadi karena ada orang yang mau membantu. Seorang malaikat cantik. Hmmm... Alhamdulilah Eci nggak jadi lepas dari pelukan, hanya saja malah stres dan akhirnya dia minta diganti mesinnya. Kasihan sekali... Jadilah belakangan ini saya repot banget menyiapkan tugas pake laptop orang, ditambah lagi proyek novel saya jadi terhambat padahal belakangan ini lagi produktif-produktifnya. Nggak bisa kalau nggak ngetik di Eci. Rasanya ide yang sudah seharusnya di tuliskan nggak mau keluar. Penulis manja... cuma mau bagaimana lagi? Rasanya Eci adalah suatu kebutuhan, teman, sahabat, pacar yang nggak bisa ditinggalkan ataupun digantikan dengan laptop-laptop lain.

Nggak ada Eci, artinya banyak yang tersendat-sendat. Termasuk rencana untuk mengikuti UIFEST. Biasanya kalau urusan film, saya paling semangat! Mulai dari nulis skrip sampai apa-apanya saya mau bantu. Tapi semenjak Eci pergi, jadi nggak ada gairah buat mengerjakan apapun. Karena nggak ada fasilitas yang mendukung. Dan terakhir yang bikin rebek banget adalah bagian capturing. Diantara laptop-laptop anak IKP yang ada, yang bisa digunakan untuk capturing adalah laptop saya dan laptop Dila. Satu merek, tapi beda tipe. Cuma ya sebagian besar sama. Dan cuma itu yang bisa digunakan buat mengcapture. Pernah nyoba pake laptop lain, entah USB-nya tidak berfungsi, atau memang laptopnya tidak mendukung. I don't really understand.

Tanpa ada Eci, itu artinya harus ada ijin dari Dila untuk menggunakan laptopnya. Dan itu bisa berarti memperpanjang jam kerja... Kenapa? Karena laptop adalah barang yang sangat pribadi. Saya juga kalau laptop dipinjem, pasti ada rasa yang nggak enak. Antara takut bakalan hilang, cacat atau rusak dan takut akan kebanjiran virus. Entah kenapa itu selalu membayangi saya. Mungkin itu juga yang dirasakan Dila sebelum kami memutuskan untuk meminjam laptopnya. Maklum. Saya sangat maklum akan hal itu... Tapi sekarang masalah sudah selesai. Masalah yang lain pastinya muncul dong, yaitu adalah syuting yang kemarin bisa dibilang gagal dan harus di ulang. Selamat!

Masalah syuting kelar, masalah yang lain masih ada...

Satu minggu ini saya merasa sangat tidak nyaman. Baik itu ada di kampus, ataupun di kosan. Entah karena apa saya nggak tahu. Bisa jadi ada suatu hal buruk yang terjadi di rumah, bisa jadi juga suatu hal buruk akan terjadi pada saya. Dan salah satu penyebabnya adalah karena birokrasi peminjaman alat di kampus yang sangat merepotkan saya dan teman-teman. Wuih... waktu saya ketemu sama dosen yang bertanggung jawab atas alat itu, darah sudah mendidih banget. Di jatuhin mentah-mentah, man! Parah banget deh... ceritanya panjang dan itu mungkin akan jadi episode tersendiri.

Hal lain yang bikin nggak enak hati adalah masalah teman-teman saya yang selama ini paling dekat di IKP. Beberapa hari yang lalu masalah-masalah sepele yang sebenarnya nggak perlu sampai bikin canggung-canggungan gini datang. Karena emosi berlebihan, karena ego berlebihan, bisa juga karena memang ada rasa kesal yang berlebihan. Mulai dari kereta telat, tugas MPS yang nggak kunjung datang, merembetlah ke mana-mana. Emosi yang dari awal sudah ada ditambah dengan masalah-masalah lain bisa jadi masalah besar kan? Dan kemarin, temen-temen saya bete, dan saya juga jadi ikutan bete (sama mereka). Hahaha... Karena saya merasa kebetean itu sudah berlebihan (atau mungkin cuma perasaan saya karena mereka merasa itu wajar), saya kirim SMS lah ke mereka. Minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan berusaha untuk menghilangkan rasa ego masing-masing agar kita semua bisa satu langkah. Dan karena SMS itulah, saya disidang dan mereka merasa saya salah mengartikan kebetean yang terjadi waktu itu. Baiklah saya terima dan saya minta maaf... Tapi yang bikin bingung adalah, salah satu dari mereka marah karena tidak ditulis namanya di sebuah curhatan... Oh Tuhan... Nggak ngerti...

Masalah lain?

Masih ada... cuma agak males buat menceritakannya. Jadi sebaiknya baca langsung aja di curhatan teman saya ini: http://nalinkinomoto.wordpress.com/2010/10/12/a-story-about-life-and-life/

Semuanya jelas disitu... Terima kasih. Hahaha...

Dan untuk orang yang fotonya ada di bawah ini:
Photos by yeppopo.wordpress.com


Selamat!


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hey, It's Me!



kpop blogger, kpop podcaster, social media enthusiast, himself


Author's Pick

Bucin Usia 30

Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories

  • ►  2024 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (12)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (49)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2014 (34)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (48)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (98)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (101)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (25)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (5)
  • ▼  2010 (53)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (17)
    • ▼  Oktober (5)
      • Super Show 2 - PART 1
      • Random Words About "The One"
      • Sebuah Rasa
      • UTS - Ujian Telah Selesai
      • Mengejar Ketidakpastian
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (7)

Podcast ngedrakor!

Podcast KEKOREAAN

#ISTANEXO

My Readers Love These

  • Tutorial dan Cara Main Game Superstar SMTOWN
  • EXO MAMA MV: Review Saya! [PART 2]
  • Girls' Generation: "I Got A Boy" Music Video Review Saya!
  • Final Destination 5: REVIEW!
  • Superstar SMTOWN Tips & Trik: Jual Kartu yang Numpuk
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.

Smellker

Instagram

#vlognyaron on YouTube

I Support IU!

Copyright © 2015 kaoskakibau.com - by ron. Designed by OddThemes