20

Gue tertidur hampir 4 jam, 3 jam molor dari rencana sebelumnya yang cuma satu jam karena gue berencana buat ngerjain tugas. Tapi kemarin itu bener-bener melelahkan. Dua hari syuting di Jumat dan Sabtu benar-benar menguras tenaga. Well, sebenarnya gue nggak ngapa-ngapain, tapi mungkin karena weekend dipake buat kerja, jadinya rasanya badan nggak mau mengerti. Badan juga butuh libur kan? Hasilnya hari minggu tidur panjang walaupun mungkin masih harus diintervensi dengan cucian yang menumpuk di kantong cucian di bawah meja belajar yang sudah menemani gue hampir dua semester ini. Huff... lelah rasanya. Kuliah pertama di hari Senin, 2 Mei 2011 kemarin adalah kunjungan ke Interstudio, tempat di mana para film maker ‘mencuci’ rol film mereka sebelum akhirnya bisa di tayangkan di bioskop. Kinda fun, tapi tetep aja rasa capek nggak bisa disembunyiin. Akhirnya gue bete bete bete dan bete. Yah... gue sudah lumayan familiar dengan kata-kata itu. Setiap hari rasanya bete. Entah apa karena guenya atau memang lingkungan yang memaksanya? (ups) Selesai kuliah gue agak mual. Kecapekan kayaknya. Badan gue rasanya udah limit banget dan nggak bisa bergerak lagi. Ransel yang pas pagi gue berangkat rasanya ringan bagaikan bulu, pulang dari Interstudio itu jadi beratnya minta ampun. Ini akibat belum makan, gue yakin. Hampir aja muntah, untungnya nggak jadi...

Pulang kampus sekitar setengah delapan. Ngantuk banget parah... gue males banget jalan ke kosan dalam kondisi ngantuk kayak gitu. Akhirnya gue memutuskan untuk menunggu bikun saja. Seperti biasanya, menggalau di sebelah kaca kursi paling belakang. I love to see bagaimana Bikun itu bergerak melewati orang-orang, pohon-pohon dan jalanan. Efek yang dirasakan seperti dalam film-film galau ketika sang cowok harus pergi meninggalkan ceweknya dan dari luar bus ceweknya cuma bisa menangisi. Atau seperti adegan drama MVP Lover dimana sang cowok hanya bisa memerhatikan ceweknya dari dalam bus dan sang cewek nggak tahu kalau yang di dalam bus itu adalah cowoknya. Atau dalam adegan buatan gue sendiri, dimana Kim Dongjoon harus memerhatikan Im Yoona dari dalam bus saking idiot dan sakit pengecutnya dia karena nggak berani mengungkapkan perasaannya. Yah kind of that things lah... Efek kursi belakang Bikun itu selalu bisa membuat gue merasa seperti berada dalam sebuat adegan film (pengen banget bikin film adegan dalam bikkun). Tapi saking ngantuknya gue, dari halte kutek gue ketiduran dan entah kenapa bisa gue kelewatan turun di halte stasiun dan akhirnya sampe di depan asrama. Zzzzz... badan dan otak sudah tidak sinkron. Untungnya seturun gue dari Bikun, ada Bikun lain yang siap jalan. Akhirnya bisa pulang.... Setelah makan malam gue tepar sambil puter k-pop. Berencana bangun jam 9 (tidur jam 8) tapi malah bangunnya persis di jam 12:00 AM di tanggal 3 Mei 2011.

Well, yeah, Happy Birthday Ron :)

Mau bilang apa ya? Dua puluh tahun... sesuatu yang rasanya agak aneh buat disebutin. Di samping kedewasaan yang jarang banget terlihat, kemalasan yang merajalela, terlalu banyak bergantung sama orang lain, terlalu sering marah-marah, terlalu sering menyusahkan orang lain, masih egois sama keinginan sendiri dan masih terobsesi buat nonton Super Show. Selain itu rasanya gue bukanlah manusia melainkan seonggok kayu mati yang kalau satu hari aja nggak ngomong rasanya aneh. Dua menit setelah gue bangun, gue hanya bisa bilang, “Bagaimana rasanya menjadi 20? Biasa aja, eh?” Dan gue langsung sholat Isya sebelum keterusan tidur.

Apa ya yang membuat 20 ini spesial?

Entah apakah gue harus bersyukur meninggalkan usia belasan yang artinya udah nggak boleh lagi galau dan labil? Seharusnya memang begitu. Walaupun galau dan labil itu selalu membawa banyak sekali inspirasi dan juga pikiran kotor :p

Ada banyak hal yang terjadi di usia 19 tahun kemarin. Mulai dari ketemu temen yang dirasa temen, sampai ditinggalkan temen yang dirasa temen itu tadi karena dirasa sudah bukan temen lagi. 19 tahun kemarin adalah tahun yang lumayan berat. Banyak masalah keluarga yang kalah sama Cinta Fitri season 7, banyak masalah keluarga yang tidak masuk akal, banyak masalah keluarga yang rasanya gue terlalu kecil buat bisa membantu menyelesaikan semua itu. 19 tahun kemaren rasanya penuh kegagalan. Salah satunya adalah kegagalan menjadikan keluarga gue tetap utuh sampai akhir hayat. Ya, 19 tahun kemaren adalah usia dimana gue harus merelakan berpisahnya kedua orang tua gue.

19 tahun kemarin rasanya seperti mimpi. Dimana banyak sekali cinta yang gue rasakan ke salah seorang temen, tetapi semua itu sebenarnya fana dan nggak bisa dijalankan dengan apa adanya. 19 tahun kemaren rasanya seperti berada di alam lain, well, gue selalu seperti itu. Ide banyak muncul, produktif, dan masih dengan kemampuan public speaking yang parah dan juga koneksi ke orang-orang luar yang tidak pernah membaik sejak SMA.

19 tahun kemarin... adalah titik di mana gue semakin yakin, bahwa Allah menciptakan manusia itu dengan takdir mereka masing-masing. Nggak ada yang berbenturan. Nggak ada yang salah. Tuhan tidak akan menyesal menciptakan makhluknya menjadi demikian karena dia sudah punya skenario paling kompleks yang pernah ada sejak manusia itu diciptakan sampai pada akhirnya dia mati nanti. Gue selalu berusaha bersyukur menjadi diri gue yang sekarang. Selalu berusaha percaya bahwa ini adalah gue, bukan orang lain. Dengan segala kemalasan gue mengerjakan tugas, dengan segala ketidakmampuan gue untuk bicara di depan orang banyak, dengan segala link gue ke dunia luar yang terlalu sempit, dengan segala kemampuan menulis yang pas pasan tapi gue harap bisa berkembang, dengan segala kesukaan gue pada kpop sementara nggak banyak cowok di luar sana yang suka sama musik begituan, dengan segala masalah hidup yang rasanya udah bikin leher kecekek, dengan segala ketidakmampuan untuk mendeskripsikan apa itu cinta, dengan ketidakmampuan gue menangani perasaan gue setiap kali ada dia...

Gue bangga dengan diri gue. Walaupun kekurangan yang terlalu kelihatan, tapi ada banyak sekali hal yang bisa bikin gue merasa bahwa gue mampu menjalani sesuatu. Walaupun cuma kedengerannya aja, tapi itu membuat gue merasa lebih baik.

Mungkin gue memang terlalu sering bete dan marah-marah. Sumpah nggak ada niat sama sekali. Pembawaannya memang kayak gitu, entah kenapa. Gue juga heran loh! Sumpah deh... dan kalau itu yang selalu bikin beberapa orang diantara temen-temen gue menganggap gue sampah kek, tukang bete kek, pemarah kek, lagi mendung kek, menstruasi kek, terserah deh. Yang jelas, itu hanya perasaan sesaat ketika lo sedang bersemangat melakukan sesuatu tapi nggak ada yang mau dukung. Just that...

Oke, kembali ke ulang tahun.

Biasanya kan kalau orang ulang tahun pasti ada harapan-harapan tersendiri ya? (ketika nulis ini gue lagi mikir, apa bedanya 20 ini sama 19? Kok rasanya sama-sama aja... (ngeliat jam) Oh, baru satu jam lebih satu menit jadi umur 20, di dalam kosan lagi. Makanya belum berasa). Sebenarnya harapan gue nggak banyak kok. Kalau di list bisa menghabiskan seluruh aspal Margonda lah... Tapi khusus buat hari ini, beberapa wish gue di tahun ini semoga bisa terwujud:
1.      Nggak galau
2.      Nggak galau
3.      Nggak galau
4.      Nggak galau
5.      Nggak galau
6.      Nggak galau
7.      Nggak galau
8.      Nggak galau
9.      Nggak galau
10.  Nggak galau
11.  Nggak galau
12.  Nggak galau
13.  Nggak galau
14.  Nggak galau
15.  Nggak galau
16.  Nggak galau
17.  Nggak galau
18.  Nggak galau
19.  Nggak galau
20.  Nggak galau

You know what? Masalah gue selama ini memang cuma itu. Kalau seandainya gue lebih stabil dalam menjalani hidup, gue akan lebih baik dan lebih bisa berpikir jernih. Jadi harapan gue di 20 tahun ini adalah bisa menjalani hidup dengan bijaksana, memilih mana yang seharusnya dipilih, meninggalkan mana yang seharusnya ditinggalkan, mencintai mana yang seharusnya dicintai, membenci mana yang seharusnya dibenci, menolak mana yang seharusnya ditolak dan menerima mana yang seharusnya diterima. Amin.

Sebelum akhirnya gue menutup tulisan pertama di usia 20 tahun ini gue pengen mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya buat Allah SWT yang sudah memberikan gue hidup sampai detik ini (01:05 AM), buat Rasulullah yang membawa gue dari hidup gelap ke hidup terang walaupun nggak pernah ngeliat langsung Wajah Beliau, buat My Mom yang extraordinary nya kebangetan (bersyukur dilahirkan dari rahimmu, Mom), buat My Dad yang lalalalala (I still can’t think about what must I say? The awkward thing always come when I think about you, Dad), buat Santi Marita yang benar-benar tabah menjalani hidupnya yang luar biasa, buat Budi Soechaemi yang sampai saat ini masih berusaha (gue rasa) menjadi kakak yang baik (walaupun belum terasa, wahahahahaha)--semoga dua kakak gue ini tetap bisa jadi kakak yang baik selama hidup, nggak egois, mau memikirkan saudara kandungnya sendiri, nggak pelit dimintain tolong, dan gue pikir yang paling mereka berdua butuhkan adalah me-mantain emosi dan menurunkan sedikit saja temperamen. Saling membantu lah sama saudara, orang lain aja mau dibantu masa saudara sendiri ogah-ogahan... (enough buka aib) Dan buat 3 adik perempuan gue Reny, Novi dan Tari. Aku sayang kalian walaupun aku tidak pernah mengungkapkannya... Sungguh... Buat Rizki Ambar Tika sepupu tersayang juga, makasi banget buat hidupmu >.<

Buat temen-temen SD gue yang beberapa diantara kalian masih ingat ulang tahun gue sampai sekarang, buat temen-temen SMP gue yang ajaib dan selalu gue rindukan, buat temen-temen SMA gue yang membuat mengerti bahwa SMA itu adalah masa yang sangat penting (dan beberapa diantara kalian berhasil menghancurkannya, damn! Hahahaha), buat D’bocokz--gue selalu merindukan kalian, sumpah! Buat Fresh Radio crew yang mengajarkan banyak hal tentang bagaimana caranya untuk berani bicara, buat Komunikasi UI 2009 yang sudah memberikan banyak pelajaran tentang kekompakkan walaupun pada akhirnya gue gagal dan menyesali itu (big thanks buat Heiwa, Menur, Toyeng, Tora, Dini, Opel, Hades yang belakangan ini memang lagi banyak berinteraksi sama gue, hehehe. Buat Donna yang selalu bisa jadi temen curhat gue #ecie), buat IKP-09 belahan jiwa raga masa depan nan jaya... (Necha, Ryan, Maga, Abim, Acid, Ninda, Dila, Anin, Datin, Hardika, Nadya, Deasy, Dewi, Mocil, Cindy--nggak bisa bicara apapun, kalian ini istimewa dalam segala hal, ngebetein juga dalam banyak hal #taboktabok), buat anak-anak UI yang gue kenal dan jumlahnya nggak banyak (Dedy, Mia, Mely, Fitri, dan yeah Yoga yang udah bukan anak UI), dua temen cyber gue yang paling baik: Nalin Kinomoto dan Cici Risti Cho, temen cyber lain yang baik yang suka baca FF gue Rahmi Kuchiki Fitri dan Fifi Mawardi, buat semua kepribadian gue yang lain (wahahahaha)--Kim Dong-Joon dan Ronzzy Kevin--makasi kalian sudah banyak mewakili gue di dunia ini dan gue rasa sekarang sudah saatnya gue menghadapi dunia gue sendiri :)

Buat Lee Soo-Man dan Super Junior serta SMTown nya. Makasi banyak sudah memberikan banyak inspirasi buat gue untuk berkarya lebih banyak lagi. Buat Siwon dan Donghae--dua orang yang nggak kenal gue tapi entah bagaimana bisa gue idolakan sampai sekarang, terima kasih telah memberikan banyak cerita buat fanfiction. Life is like a drama kalau gue udah membuat cerita bersama kalian. Terima kasih. Buat Kim Bum-Soo dan Taeyeon dengan lagu Differentnya yang sampai sekarang masih bikin gue pengen nangis setiap dengernya. Buat J.K Rowling yang sudah menemani hidup gue sampai di usia 20 ini dan momentumnya pas banget, gue akan say goodbye sama Harry di usia 20 ini. Buat Acer yang sudah menemani kehampaan hidup gue tanpa teknologi (Eci dan Ciera, saranghae my wifes!) Buat segala hal yang menyangkut kpop yang sudah membuat gue yakin bahwa berbeda itu keren!

Finally, gue nggak bisa lagi menyebutkan buat siapa gue harus berterima kasih karena semuanya terlalu banyak dan hidup gue terlalu sesak (oleh tugas MSDM yang belum gue kerjakan dan harus dikumpulkan pagi ini).

Dan buat Bumi, Langit, Tanah, Hidup, Jiwa dan Malaikat:
Terima kasih telah menemani 20 tahun hidup gue,
Terima kasih telah menjadi teman gue yang baik,
Terima kasih telah membantu gue menghadapi waktu-waktu yang berat,
Terima kasih telah menjadi bagian yang membuat gue sadar bahwa gue bukan siapa-siapa,
Terima kasih telah mengerti bagaimana gue.

20 tahun ini sebenarnya pengen gue jadikan sebuah akhir, tapi pada kenyataannya ini adalah awal dari segalanya.

Next Finally,
Buat seseorang yang sangat dekat, tapi juga sebenarnya jauh... saya cinta kamu, dan saya nggak mau kamu tahu. Itu saja.

Depok,
Pondok Abadi D5
01:22 AM
#backsound Different by Kim Bum-Soo ft Taeyeon
#kondisiperut Lumayan kenyang
#isiotak Im Yoona dan Baifern (dengan sangat jijik) dan tugas MSDM
#yangingindilakukansegera Tidur dan melupakan MSDM


 
@ronzzykevin
http://kaoskakibau.tumblr.com

Share:

1 komentar