Seimbang/Tidak Seimbang

Beberapa minggu belakangan ini gue lagi hectic banget nge-post tentang EXO. Sampai tadi Valdo bilang ke gue kalo dia males baca blog gue karena postingannya semua soal EXO. Hmmm... Kebawa pikiran juga. Ternyata ada orang yang menikmati cerita-cerita nggak penting di kaoskakibau.com ini. Ternyata ada juga orang yang nggak cuma buka blog gue buat pengen liat EXO ataupun Super Junior yang Dikira Pemuja Setan (walaupun sebenarnya mereka bukan pemuja setan. Entahlah kalaupun benar saya nggak peduli. Mereka tetep keren bagi saya).

Seharusnya sebulan ini gue ada di Mataram, Lombok. Menghabiskan waktu berjemur di pantai sampai kulit gue berubah jadi seseksi kulit Agnes Monica (?) Atau paling nggak jadi agak-agak EXO-tis kayak bule-bule yang abis berjemur. Tapi apa daya... Sesuatu membawa gue harus balik ke Depok dua minggu lebih awal dari rencana gue sebelumnya. Dan dengan sangat menyesal sesuatu itu adalah masih ada hubungannya dengan mas-mas Super Junior.

Yeah, awalnya gue emang berniat buat nonton Super Show 4 Singapore Februari ini. Berhubung gue sudah sangat ingin melihat mereka dari dulu. Niatan ke Singapore ini bahkan sudah gue rencanakan jauh-jauh hari. Ah, tapi sayang, Paspor gue mati persis Desember lalu dan gue harus memperpanjangnya (yang artinya akan memakan biaya lagi). Kalau memperpanjangnya di Depok mungkin masih oke, tapi ini harus di Mataram (yang artinya harus memakan biaya tiket lagi ditambah biaya paspor yang berarti dobel. Entahlah gue nggak tahu sistem perpanjangan paspor ini apakah memang bisa dilakukan di mana saja atau harus di tempat di mana paspor itu dibuat... Mungkin gue perlu cari info soal ini...)

Awalnya gue pikir masalah paspor bisa gue atasi karena memang gue berencana untuk pulang liburan Januari ini. Selain untuk (rencananya) mengurus paspor, gue juga sekalian ngurus SIM baru dan bikin e-KTP. Ah tapi apa daya... Semuanya hanya rencana. SIM gue nggak selesai karena birokrasi polisi biadab itu, paspor gue keteteran karena masalah biaya, e-KTP saja yang selesai di urus.

Rencana ke Singapore (ataupun ke Thailand yang sempat kepikiran juga) harus batal...

Sebenarnya nggak cuma karena masalah paspor sih yang membuat gue harus membatalkan semua rencana gue itu. Tapi lebih ke beban moral dan perasaan yang harus gue tanggung setelah menghabiskan uang untuk menonton konser itu, yang belom bisa gue atasi dengan baik. Gue tidak dalam posisi bisa menghasilkan uang sejumlah lebih dari tiga juta rupiah dalam waktu satu bulan yang artinya masih bergantung pada Mom (the only one, my Dad has gone already--Gone dalam pengertian Hilang. Benar-benar HILANG) dan Mom tidak dalam kondisi bisa memberikan uang tiga juta rupiah semudah itu saja apalagi untuk sekedar nonton konser.

Kemudian gue berpikir, sesuatu ada yang salah di sini... Di keinginan-keinginan yang berlebihan ini. Keinginan-keinginan yang membawa gue pada pepatah besar pasak daripada tiang. Keinginan-keinginan yang tidak bisa tercapai hanya dengan membalikkan telapak tangan. Keinginan-keinginan yang tidak juga membawa keuntungan dan manfaat bagi orang banyak, tapi hanya untuk memenuhi ego pribadi. Jelas ini salah... Mom tidak bekerja banting tulang hanya untuk gue sendiri tapi untuk keluarga. Jadi gue akan membunuh keluarga gue jika uang itu gue gunakan hanya untuk dua jam berdiri, berteriak, bernyanyi, bahagia, dan semua itu hanya gue rasakan seorang diri.

Egois sekali...

Mungkin berlebihan? Iya gue tahu kok. Ini cuma berkutat di pikiran gue doang dan nggak berarti semuanya harus berpikir seperti itu. Ini cuma masalah pribadi yang nggak bisa juga harus memaksa orang lain untuk melakukan hal  yang sama. Hanya sekedar sharing :)

Beruntung, gue sedang berada di titik di mana gue merasa semua hal mengenai fandom ini hanya cukup untuk dinikmati sebatas kagum saja. Gue tidak ingin mengembangkan rasa gemar ini lebih luas dan menggalinya lebih dalam lagi. Sudah cukup dengan mendengarkan dan melihat YouTube. Hanya sampai disanalah cara gue menikmati semuanya.

Dan rasanya sangat senang sekali bisa bebas dari keinginan-keinginan itu :)

Should I say goodbye to them? To Super Junior and another Kpop things?

Sempat terpikir untuk berhenti mendalami dunia itu. Tapi gue merasa terlalu berlebihan jika harus begitu. Jadi gue putuskan untuk tetap menggeluti dunia Kpop ini karena disanalah passion gue. Disanalah gue bisa merasa pintar dan lebih mengerti dari orang lain sementara gue tidak mengerti apa yang biasanya orang lain bicarakan. Haha... Yeah, I will always be a Kpoppers and proud of that!

Anyway, novel gue sudah masuk cetakan ke-3 :) Makasi buat semua yang sudah mau menyisihkan dua puluh sembilan ribu uang nya untuk membeli novel pertama gue :) Kalau bisa sih beli cetakan ke-3 juga. Soalnya ada beberapa revisi cerita. Ahahahaha.....

Besok mau ke Central Park lagi, harus nonton Super Show 3D :) Dan inilah alasan kenapa gue harus mengorbankan dua minggu liburan gue dan kembali ke Depok lebih cepat. Pemutaran film dokumenter Super Show 3D ini. Demi... Demi... Biarpun nggak bisa liat aslinya, sebatas video juga sudah puas. Memang cuma segitu kemampuan gue :D

Pengalaman Ice Skating nya gue share lain kali deh... Ada banyak utang juga ini sama pembaca blog.


one click! Tumblr | Facebook Fanpage | Kompasiana

Share:

1 komentar

  1. Ya...Kok malah kebalikan sama saya...Saya malah suruh jalan-jalan tapi gak mau...
    "kalo bisa liat n ngunduh di You Tube, kenapa musti ribet-ribt ke sana?" Lagian kan uangnya bisa buat beli galaxy tab...Hahahaha...
    Aku gak menganggap mereka satanism, cuma takut kalo mereka ada hubungannya dengan itu. Kpop udah duniaku sejak kecil, so gimanapun tetep suka.
    Tetep konsisten sama cita-cita awal, oke?!
    *kok gak jelas ya? emang lu sapa pake ngasih nasehat?!
    Sorry...Sok tahu...

    BalasHapus