Sepucuk Surat

Hai Ron.

Selamat ulang tahun.

Sudah berapa usiamu saat ini? 26 tahun? Wah sudah cukup tua untuk berumah tangga ya. Tapi apakah kamu pernah terpikir untuk segera berumah tangga? Setahuku sih belum. Karena yang ada di pikiranmu saat ini sama sekali bukan topik tentang itu. Dan aku juga nggak yakin kalau ada topik tentang itu terselip di sederet keinginan-keinginan yang ingin kamu lakukan dalam beberapa tahun ke depan. Tapi nggak masalah kok, Ron. Itu pilihanmu. Jangan dengarkan kata orang-orang yang terlalu banyak bertanya soal kapan kamu akan menikah. Suruh mereka mengurusi hidup mereka sendiri saja daripada mengurusi orang lain. Toh kalau kamu segera menikah mereka juga nggak akan repot-repot ngurusin katering atau keinginanmu untuk membuat resepsi berkonsep “KPop Fantasy” kok. Kamu juga yang akan repot sendiri bukan mereka. Sebaiknya fokus ke hal-hal lain yang membuatmu bahagia saja. Oh ya, itu lebih penting. Dan ya, kamu butuh bahagia.

Aku tahu beberapa tahun terakhir hidupmu penuh dengan drama. Well, sebenarnya sejak kau masih duduk di bangku SD pun hidupmu sudah penuh dengan drama. Dijauhi teman-teman karena kamu aneh. Alien. Dan kamu tidak tahu harus bagaimana menghadapi mereka. Tidak sampai sana, di SMP dan SMA pun juga demikian. Dan yah… sesekali juga mendapat lirikan judgemental dari teman kuliah. Tapi aku bangga sama kamu, Ron. Karena semua itu membuatmu jauh lebih kuat. Lebih cuek. Lebih bodo amat sama pendapat orang lain. Aku suka prinsipmu beberapa tahun terakhir ini: kalau orang lain tidak mau menerimaku apa adanya, kenapa aku harus memaksa mereka? Itu urusan mereka. Aku akan tetap jadi diriku sendiri.

Semoga memasuki usiamu yang ke-26 ini kamu masih tetap dengan prinsip itu.


Aku juga tahu ada banyak sekali pilihan-pilihan yang salah yang kamu ambil dalam hidupmu. Dan kita sama-sama tahu apa yang terakhir. Tapi aku berharap itu semua membuatmu semakin kuat. Semakin tahu bahwa hidup memang tidak mudah. Tidak pernah mudah. Semua keputusan-keputusan salah yang kamu ambil itu bukanlah sesuatu yang sekedar lewat. Tapi percaya deh, Ron, semua itu pasti akan ada hikmahnya. Mungkin tidak sekarang. Mungkin nanti. Mungkin tidak langsung kamu lihat, tapi bertahap. Mungkin tidak langsung kamu temukan, tapi siapa tahu ada orang lain yang menunjukkan. Jadi jangan pernah menyerah dan putus asa. Jangan pernah merasa bahwa dunia berakhir hanya karena kamu salah mengambil jalan. Semua itu adalah pelajaran yang akan membuatmu jadi semakin dewasa dan wise tentu saja.

Apa kabar perasaan-perasaanmu, Ron? Masih suka menulis di buku harian? Puisi-puisi bodoh yang belakangan ini tentang orang yang sama itu? Masih suka kamu tuliskan dalam cerita-cerita singkat satu paragraf? Kuharap kamu masih melakukannya. Karena aku suka membaca tulisan itu. Tidak hanya aku, kurasa, tapi orang-orang juga suka membaca tulisan itu. Kadang-kadang kalau aku sedang iseng, aku membongkar akun Facebook-mu dan membaca potongan-potongan cerita Airin. Beberapa kisahnya membuatku tersenyum. Semua itu jadi terasa penting karena kamu yang menulisnya. Dan aku yakin kamu menulisnya dengan sepenuh hati, kan? Atau jangan-jangan itu memang terinspirasi dari pengalaman pribadimu? Semoga saja tidak ya. Karena kok drama banget. Eh tapi aku masih tetap amazed dengan kemampuan menulismu. Kadang-kadang di luar ekspektasiku. Apalagi quote-quote ‘by nugu’ yang kamu tulis di Tumblr. Aku suka membacanya. Beberapa terasa sangat pas dengan mood-ku belakangan ini.

Bagaimana kehidupan profesionalmu? Baik-baik saja? Kudengar kamu belakangan ini banyak mengeluh. Sering dimarahi bos. Rasanya seperti bukan dirimu. Yah, aku tahu sih, dulu kamu memang selalu mengeluh. Banyak sekali. Aku sampai jenuh mendengarnya karena kebanyakan hal-hal yang tidak penting. Tapi mengeluh soal pekerjaan itu terdengar seperti masalah yang serius. Apakah kamu baik-baik saja? Kamu harus baik-baik karena kalau kamu tidak dalam kondisi baik-baik kamu akan makin kacau. Ketika kamu sedang kacau kamu selalu mengambil keputusan yang salah. Jadi tetap di jalan yang benar. Tetap tenang dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Oke? Aku tidak mau mendengarkan keluhan itu lagi. Masalah hati saja sudah cukup, jangan memperkeruh mood karena masalah kerjaan.

Dan karena aku terlanjur menyebutnya, bagaimana kabar hatimu? Masih merasakan hal yang sama dengan tiga tahun yang lalu? Ahahaha… dasar bodoh.


Sudah waktunya melupakan dia, Ron. Buat apa sih masih memikirkan dia? Kamu kan sering bilang di monologmu setiap pergi berbelanja atau ketika sedang mencuci piring: jangan repot-repot memikirkan orang lain terlebih kalau dia tidak memikirkanmu. Kamu juga yang pernah bilang untuk tidak usah lagi menaruh hati pada dia yang tidak menaruh hatinya padamu. Kurasa di usia ini kau sudah waktunya untuk mengosongkan hatimu, deh. Benar-benar mengosongkannya. Putih. Bersih. Tidak ada lagi bayang-bayang orang itu. Tidak ada lagi hal-hal yang akan membuatmu menggerutu sendiri sebelum tidur. Sebaiknya hapus saja semuanya. Pasti akan lebih baik. Dan sebelum kamu membuka hatimu untuk yang lain, pastikan semuanya putih bersih ya!

Lalu apakah kamu masih suka bicara sendiri? Astaga… kamu tidak pernah berubah! Apakah kamu se-kesepian itu sampai-sampai kebiasaan bicara sendiri ini masih saja kau pelihara sampai usia 26? Aku ingat dulu waktu SD kamu suka bicara pada poster Harry Potter di kamarmu. Wah… otakmu sudah kacau dari lama rupanya ya? Kamu sudah gila. Benar-benar gila. Kudengar mereka yang suka bicara sendiri itu tergolong jenius dan cepat menyelesaikan masalah. Hanya saja… melihat dirimu saat ini… ah… aku tidak yakin kamu masuk golongan jenius. Dan aku juga tidak yakin kamu tipe orang yang cepat menyelesaikan masalah. Kalau seperti itu seharusnya masalah hatimu itu sudah kelar dari dulu-dulu.

Oh! Kudengar sekarang kamu jadi doyan minum kopi di J.Co dan Starbucks ya? Wah gila… Sudah banyak uangmu? Sudah tidak pelit pada dirimu sendiri? Bagus itu. Tapi jangan boros juga. Ingat, masa depan semua hal akan jadi lebih mahal dan lebih rumit dari hari ini. Jangan berhenti menabung. Kalau kamu sudah merasa dirimu dan kebiasaanmu ngopi itu sudah berlebihan, berarti sudah waktunya untuk berhenti dan kembali minum kopi Kapal Api hitam instan saja. Lebih murah. Toh esensi ngopinya tetap dapat, uang tetap hemat. Oke? Dan hey! Aku suka filter-filter Vsco yang kamu gunakan untuk foto-foto Instagram-mu belakangan ini. Kamu sudah banyak belajar rupanya? Kudengar kamu sangat gembira ketika mengunjungi kebun teh dan danau beberapa minggu lalu. Bagus. Bagus itu. Sering-sering berlibur karena kamu memang butuh jalan-jalan, Ron. Ngomong-ngomong, mau sampai kapan mem-posting foto-foto sepatu merah itu di Instagram yang satu lagi? Mau menyaingi jumlah piala IU sepanjang karier bermusiknya, ya?


Di hari ulang tahunmu ini aku tidak hanya ingin menjelek-jelekanmu saja, Ron. Aku juga mau bilang terima kasih. Terima kasih karena sudah bekerja keras untuk jadi dirimu sendiri. Terima kasih karena sudah bertahan sejauh ini terlepas apapun kata orang. Terlepas dari masalah apapun yang pernah kamu alami, yang pernah menimpamu. Terima kasih karena sudah berjalan sampai sejauh ini. Nggak perlu berlari kok Ron. Yang penting proses dan tujuannya jelas. Selambat apapun kamu mencapainya, kamu akan tiba di sana pada waktunya nanti. Terima kasih juga karena selalu bisa tersenyum meski sedikit alasan untuk tersenyum (dan untuk yang satu ini kamu harus sering-sering mencari alasan baru selain IU, Irene dan EXO). Oh ya dan terima kasih karena selalu mengusahakan yang terbaik. Tidak (hanya) untuk orang lain, tapi juga untuk dirimu sendiri.

Semoga di usia 26 tahun ini kau selalu diberi kesehatan (dan hey, kau harus mulai rajin olahraga karena kalau kamu punya anak nanti, kau akan kewalahan mengurusinya tanpa otot yang cukup. Olahraga juga bikin umurmu akan lebih panjang. Ditambah banyak minum seperti kata teman sekamarmu, umurmu akan dua kali lebih panjang. Pertimbangkan saranku ini ya!)

Aku ingin kamu tetap jadi dirimu sendiri. Tetap bekerja keras dan tetap tersenyum. Yang paling penting, tetap bahagia. Kebahagiaan orang lain memang penting, tapi kebahagiaanmu tetap nomor satu.

Semoga tidak diare lagi. Aku tahu itu sangat menyakitkan. Dan semoga gigi belakangmu cepat sembuh dan sakitnya tidak datang lagi sampai kau berusia 80 tahun nanti.


Sayangi mamamu dan sering-sering telepon dia. Sebaiknya kamu pulang saja ke Lombok. Lupakan KPop-KPop menyebalkan ini meski kamu sangat menyukainya. Pulanglah… supaya bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keponakan-keponakanmu. Pertimbangkan juga saranku yang terakhir ini ya!

Semoga tidak ada lagi drama berlebihan. Semoga tidak ada lagi cinta dan perhatian yang tidak terbalaskan. "Sepucuk" surat ini, ah padahal akan lebih oke kalau kutulis saja di atas kertas jadi aku tidak perlu repot-repot menggunakan tanda petik di kata sepucuk ya, semoga bisa membuatmu tersenyum. Mungkin tidak hari ini karena tentu saja ada hal lain yang akan membuatmu tersenyum. Tapi di tahun-tahun berikutnya. Karena, siapa sih orang aneh yang menulis surat untuk dirinya sendiri di hari ulang tahunnya sendiri?

Salam,

Ron.


Follow Me/KaosKakiBau in everywhere!
Watch my #vlog on YouTube: KaosKakiBauTV (#vron #vlognyaron)
Twitter: ronzzykevin
Facebook: fb.com/kaoskakibau
Instagram: ronzstagram
LIVE SETIAP SENIN JAM 8 MALAM 'GLOOMY MONDAY!'
Instagram lain: kaoskakibaudotcom
Line@: @kaoskakibau (di search pake @ jangan lupa)

Photos on this article all from my personal library. Do not use without permission. WK.

Share:

0 komentar