Cinta Nura

Apa sebenarnya definisi cinta itu? Kalau gue yang di tanya, maka gue akan menjawab pertanyaan itu dengan jawaban versi gue. Mungkin orang lain punya versi yang beda, tapi kalau seandainya pertanyaan itu ditanyakan ke gue, maka gue akan menjawab kalau cinta itu adalah perasaan dalam hati, yang berteriak-teriak ketika kita melihat dia ada di depan kita, yang tertawa bahagia ketika dia tertawa di depan kita, yang bersorak ramai ketika dia memegang tangan kita, yang berlari sambil menangis ketika dia memerlakukan kita dengan buruk. Versi gue cinta itu seperti itu. Dan berhubungan dengan cinta yang kali ini gue tulis, gue akan menceritakan kisah seorang teman yang jatuh cinta pada teman sekelasnya sendiri, hanya saja dia nggak bisa benar-benar memiliki orang itu.

Temen gue itu bernama Nura. Dia adalah mahasiswa salah satu universitas terkenal di Indonesia. Sekarang dia sama dengan gue, masuk semester tiga. Dia pernah cerita ke gue tentang seseorang yang entah kenapa dulu nggak pernah sama sekali kepikiran buat suka, tapi sekarang tiba-tiba aja jadi suka. Cowok itu bernama Rayi.

Nura dan Rayi kenal sebelum mereka masuk universitas itu. Sewaktu pengumuman penerimaan dan nama-nama siswa yang diterima ada di sebuah situs, iseng-iseng Nura mencari nama itu di Facebook. Awalnya memang dia tidak menemukan nama Rayi, tetapi malah menemukan nama teman-temannya yang lain. Tetapi ketika dia bergabung di grup universitas itu, dia menemukan nama Rayi di sana. Iseng-iseng sekali lagi dia mengirim friend request untuk Rayi dan beberapa jam kemudian Rayi menerima permintaan menjadi teman Nura. Nura tidak pernah melihat wajah Rayi karena Rayi pada saat itu menggunakan profile picture artis luar negeri yang dia sendiri tidak tahu. Kebiasaan Nura, dia tidak pernah bisa menahan rasa penasaran. Dan karena rasa penasaran itulah dia membuka tab photos di facebook Rayi dan melihat-lihat fotonya. Tetapi tak ada satupun ditemukan foto Rayi. Mungkin karena Rayi baru membuat akun facebook sehingga fotonya tidak terlalu banyak. Nura menyerah... Mungkin dia akan melihat wajah Rayi ketika bertemu di kampus. Huff... Nura tidak puas. Karena dia ingin lebih dekat dengan orang-orang yang satu jurusan dengannya, dia akhirnya mengirimkan message ke inbox facebook Rayi dan meminta nomor handphone Rayi. Dan senangnya, Rayi membalas message itu dan memberikan nomor handphonenya pada Nura. Yay!

Sesampainya di kampus pada masa ospek, Nura mencari-cari Rayi. Dia tidak menemukan satupun anak bernama Rayi di sana sampai akhirnya secara tidak sengaja ada dua orang cowok yang sedang berdiri di belakangnya dan saling memperkenalkan diri. Dia mendengar seorang cowok memperkenalkan dirinya dengan Rayi Al Habsyi. Spontan Nura menoleh dan dia melihat wajah Rayi untuk pertama kalinya. Komentarnya saat itu: biasa saja.

Tidak mau munafik, Nura memang selalu melihat cowok dari tampangnya terlebih dahulu sebelum akhirnya mengenal hatinya. Dan waktu itu dia tidak ada rasa sama sekali pada Rayi. Sampai akhirnya satu semester berlalu dan mereka memilih program studi yang sama dan satu kelas...

Rayi adalah anak yang baik, ramah dan selalu mau membantu. Selain itu Rayi juga adalah cowok yang aktif berorganisasi. Pergaulannya luas dan anaknya sangat supel. Dia memiliki banyak teman, termasuk juga teman wanita. Beberapa kali Nura memerhatikan teman-teman cewek satu jurusannya tebar pesona ke Rayi dan sangat jelas sekali kalau temannya itu menyukai Rayi. Tetapi Rayi selalu menanggapi mereka dengan bercanda dan dengan jokesnya yang jayus tapi terkadang juga bikin ketawa.

Memerhatikan Rayi setiap hari membuat Nura terbiasa dengan adanya Rayi di kelas. Dia bahkan merasa kalau kelas terasa sangat berbeda dan sepi jika Rayi membolos karena suatu aktifitas organisasi ataupun karena sakit. Nura merasa kalau ada Rayi, maka dia bisa tenang. Kenapa? Karena wajah teduh Rayi bisa menenangkannya sekalipun Rayi sering menggodanya dan membuatnya kesal.

Sekarang, ketika gue menulis cerita ini, Rayi dan Nura sudah bersama sekitar satu tahun lebih. Mereka sudah menghabiskan waktu di kelas bersama lebih dari enam bulan. Banyak tugas dan proyek dan mereka lakukan bersama dan itu terkadang membuat rasa malas belajar Nura teratasi dan dia menjadi lebih semangat dalam kuliahnya.

Ingin sekali Nura mengatakan perasaannya pada Rayi, tetapi Nura memercayai tradisi kuno kalau cowok-lah yang harus mengatakan perasaan terlebih dahulu pada cewek. Bodoh... memang. Tetapi mungkin memang itu yang terbaik. Kenapa? Karena jika Nura mengatakan perasaannya pada Rayi, maka Nura akan sakit hati. Karena Rayi sudah punya pacar dan mereka sudah sangat dekat sekali. Nura sudah tahu, entah sejak kapan dia tahu, tetapi sejak dia tahu bahwa Rayi ternyata sudah punya pacar, harapan Nura untuk menjadi kekasih Rayi-pun hilang. Sebagai cewek, menurut Nura, adalah hal yang sangat penting untuk menjaga perasaan cewek lain juga. Termasuk menjaga perasaan pacar Rayi. Meskipun Rayi dan pacarnya menjalani hubungan jarak jauh, bukan berarti itu menjadi kesempatan untuk Nura mencuri hati Rayi. Bukan... Nura bukan orang seperti itu. Nura bukan cewek seperti itu.

Sekarang, yang bisa dilakukan Nura adalah diam. Diam-diam dia mencintai Rayi. Diam-diam dia memerhatikan Rayi. Diam-diam dia mencuri pandang ke Rayi di setiap mereka duduk bersebelahan. Diam-diam dia tersenyum melihat Rayi yang sedang tertawa. Diam-diam dia tertawa melihat tingkah Rayi yang konyol. Diam-diam dia senang memerhatikan punggung Rayi ketika Rayi duduk di depannya dan memunggunginya. Diam-diam dia senang memikirkan kalau suatu saat dia dan Rayi akan menjadi sahabat baik. Diam-diam dia senang bisa menikmati perasaannya yang berteriak-teriak ketika Rayi secara tidak sengaja memegang tangannya. Diam-diam dia senang bisa mendengarkan kata demi kata yang terucap dari mulut Rayi. Diam-diam dia menikmati perasaan ini, perasaan mencintai Rayi diam-diam...

Kalau tadi cinta versi gue adalah perasaan dalam hati, yang berteriak-teriak ketika kita melihat dia ada di depan kita, yang tertawa bahagia ketika dia tertawa di depan kita, yang bersorak ramai ketika dia memegang tangan kita, yang berlari sambil menangis ketika dia memerlakukan kita dengan buruk. Maka cinta versi Nura adalah perasaan bahagia ketika kita diam-diam menyukai seseorang.

Cinta Nura memang bisu, karena dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tetapi kebisuan dan dengan cara diam-diam itulah yang membuat cinta yang dirasakannya itu membahagiakannya.

Nura sering memerlihatkan foto Rayi ke gue. Dan menurut gue, Rayi memang adalah sosok yang teduh dan pastinya baik. Dan yang selalu gue katakan ke Nura adalah: bahwa kalau memang dia untukmu, maka Tuhan akan memberikannya untukmu. Kalau dia memang bisa memberikan kebahagiaan untukmu, maka Tuhan telah menyiapkan rencana besar antara kau dan dia. Dan kalau memang dia diciptakan Tuhan untukmu, maka suatu saat kau akan bersamanya.

Share:

0 komentar