Terima Kasih Afgan, Sampai Jumpa Tahun Depan!


Gue sedang ada di salah satu McDonald’s di kawasan BSD, Tangerang, waktu gue dapat email undangan ke konser ‘Dekade’ Afgan yang bakalan digelar hari Jumat 9 Agustus 2019 di Istora Senayan. Hari itu gue sedang cuti karena mau nonton Westlife di Indonesia Convention Exhibition, tapi gue nggak bisa nggak membalas email itu dengan singkat, padat, dan jelas “Gue mau!”.

Memang sih, gue nggak bisa dibilang seorang ‘Afganisme’, sebutan buat fans berat Afgan. Tapi gue cukup mengikuti perjalanan karier dia mulai dari ‘Terima Kasih Cinta’ sampai ‘Sadis’ yang tentu saja jadi hits di kalangan pecinta musik Indonesia pada masanya. Afgan adalah salah satu dari sedikit solois cowok dengan segmen remaja yang melejit namanya di tahun 2009. Dengan image ‘boy next door’-nya kala itu, teman-teman cewek gue kayak nggak pernah berhenti ngomongin penyanyi yang satu ini. Tapi memang lagu-lagu dia dan suaranya sangat khas. Beberapa tahun berselang, musik Afgan pun berkembang dari balada-balada galau ke sesuatu yang lebih dancey. Sederet kolaborasi pun dia lakukan bersama beberapa penyanyi muda lainnya seperti Isyana Sarasvati dan Rendy Pandugo. Nah di sini nih gue udah mulai sekip banget sama lagu-lagu dia. Kadang-kadang denger sih kalau nggak sengaja keputer pas lagi di Alfamart gitu. Walaupun gue nggak tahu judul lagu yang dia bawain, tapi gue tahu itu Afgan dari suaranya yang khas.

Jadilah hari Jumat itu gue nggak ada ekspektasi apapun soal penampilan panggung Afgan di konser ‘Dekade’ ini. Gue juga sudah siap pasrah kalau dia cuma nyanyiin lagu-lagu barunya dia doang. Tapi kemudian gue berpikir lagi, ini kan konser ‘Dekade’, perayaan 11 tahun karier dia di industri musik. Pastilah dia bakalan bawain lagu-lagu hits lamanya. Agak mustahil kalau nggak dibawakan. Yakin, pasti paling nggak dia bakalan nyanyi ‘Sadis’ deh. Kalaupun itu satu-satunya lagu yang gue tahu di konser ini, gue nggak akan komplain.

Eh tapi ternyata lebih dari itu. Bahkan satu lagu yang gue suka banget dari dia (yang gue sendiri lupa kalau dia punya lagu itu) juga dibawain!

Konser dijadwalkan mulai jam 8 malam tapi agak ngaret jadi sekitar 8:40 malam kira-kira baru mulai. Gue masuk ke venue sekitar sepuluh menit sebelum akhirnya lampu dimatikan dan semua penonton mendadak membisu menunggu apa yang akan ditampilkan Afgan di atas panggung sebagai pembuka. Gue nggak nyangka kalau Istora Senayan malam itu akan ramai dan padat banget. Setengah bagian tribun kursi-kursinya penuh. Festival juga padat. Dan gue nggak nyangka juga kalau ternyata panggungnya akan megah banget. Enggak kayak panggung konser festival atau konser Tulus yang gue tonton di Kota Kasablanka akhir bulan Juli kemarin. Yang ini panggungnya bener-bener gigantic ala-ala konser Kpop gitu.

Overall panggungnya kebagi jadi tiga bagian: depan, tengah, dan runway memanjang ke bagian depan. Di panggung tengah ada sekitar 40-an lebih pemain musik yang sudah siap mengiringi Afgan sepanjang konser ini. Ini pun jadi salah satu hal yang di luar ekspektasi gue. Gue suka banget live band dan live orchestra dan malam ini kayaknya bakalan grande banget deh. Begitu gue membatin. Dan bener aja, waktu musik sudah mulai mengalun dan Afgan sudah muncul di panggung utama—mengenakan busana berwarna putih yang membuat dia mencolok di antara lampu-lampu warna biru—gue bener-bener terkesima dengan musik sekaligus performa vokal Afgan di lagu ‘Jalan Terus’ yang jadi pembuka konser itu. Kombinasi suara Afgan, tata lampu yang megah, orchestra yang luar biasa banget suaranya enak banget di kuping gue ALLAHU AKBAR!!!!!!! bikin gue mangap sekaligus merinding. Selama beberapa menit gue nggak bereaksi apapun saking shock-nya. Nggak nyangka pembukaannya akan sebegitu kerennya.

Gue kira bakalan udahan tuh sampai di situ, tapi ternyata penampilan lagu kedua ‘Katakan Tidak’ malah makin kece! Afgan nggak sendirian lagi di panggung utama tapi sekarang ada beberapa dancer yang datang dan mengapit di sisi kiri dan kanannya membawakan lagu yang up beat ini. Kayak yang tadi gue bilang, ada jeda yang cukup lama sejak gue ngikutin lagu-lagu Afgan sampai sekarang gue ada di konser ini. Jadi gue nggak tahu kalau ternyata Afgan yang terkenal dengan lagu-lagu ballad-nya ini bisa dance juga. DAN BAGUS! Waktu membawakan ‘Katakan Tidak’ feel-nya semacem Afgan ini jebolan salah satu boyband Kpop yang sekarang debut solo dan sudah punya basic dance sejak lama. Luwes banget gitu dan nggak nyangka aja kalau seorang Afgan bisa dance seluwes itu. Ahahaha...! Biasanya kan di pembukaan konser, penyanyinya akan nyanyi tiga lagu sebagai pembuka. Nah setelah lagu ‘Katakan Tidak’ Afgan lanjut nyanyi lagu lain yang gue sendiri nggak terlalu yakin judulnya apa. Awalnya gue kira ini lagu ‘Panah Asmara’ soalnya mirip-mirip, tapi ternyata bukan. Setelah nyontek portal berita sebelah, gue akhirnya tahu lagu ini judulnya ‘Pesan Cinta’. Gue familiar sama lagu ini tapi gue nggak tahu judul lagunya. Di sini Afgan kembali menampilkan kebolehannya dalam menari. It feels so grande. Gue nggak bisa lagi mendeskrispikan bagaimana megahnya stage act dia malam itu.

Foto ini nyomot dari IG-nya Afgan

Gue mulai bertanya-tanya kapan kira-kira Afgan akan mulai menyanyikan lagu yang gue tahu. Soalnya sebelum masuk ke venue tadi gue menghabiskan satu botol air mineral since kita nggak boleh bawa minum masuk ke venue jadi sekarang gue mulai merasa ingin ke toilet. Setelah lagu ‘Pesan Cinta’ itu Afgan lanjut nyanyi dua lagu yang gue nggak tahu judulnya apa. Gue merasa ingin segera bangkit dari kursi itu dan ke toilet saja mumpung lagunya gue nggak tahu. Tapi gue ragu, kalau abis ini dia nyanyi lagu yang gue tahu kan gue kelewatan satu momen. Ya bener aja, Afgan lalu menyanyikan lagu ‘Wajahmu Mengalihkan Duniaku’ yang sudah lama banget gue nggak denger dan ‘Lenggang Puspita’ yang baru tadi siang gue dengerin karena emang baru dirilis. Setelah ikutan nyanyi satu dua bait, gue akhirnya mutusin buat ke toilet di verse kedua lagu. Buru-buru supaya nggak ketinggalan lagu berikutnya yang bisa jadi adalah lagu yang gue tunggu-tunggu.

Eh... ternyata beneran kejadian.

Setelah selesai di toilet gue denger samar-samar melodi lagu ‘Sadis’.

GUE NGUMPAT KENCENG BANGET.

Abis itu buru-buru lari balik ke kursi (tas gue titip ke temen gue jadi kursinya masih tetap aman). Untung masih kebagian verse kedua dan masih kebagian nyanyi “SEMOGA TUHAN MEMBALAS SEMUA YANG TERJADI” karena itulah bagian yang paling gue ingin nyanyikan di konser ini tbh. IT WAS LIKE "I CAME FOR THIS!!!!!"

Kalau dipikir-pikir gue lama juga tadi di toiletnya. Kambing Kudisan!

Oke, karena abis ini gue nggak mungkin akan ke kamar mandi lagi, jadi seharusnya lagu-lagu berikutnya gue akan aman dan akan bisa mendengarkan dari awal sampai akhir.

Oh iya, karena ini konser merayakan 11 tahun Afgan berkarier di industri musik dia banyak banget menyebut nama-nama orang yang penting buat perjalanan karier dia. Mulai dari teman-teman seperti BCL, Rossa, Sherina, GAC, sampai ke mentornya seperti Bebi Romeo misalnya. Malam itu banyak juga penyanyi Indonesia yang datang buat menyaksikan Afgan. Dari kejauhan gue bisa melihat Vidi Aldiano. Terus juga ada Erwin Gutawa di kursi VIP yang dicengin Afgan dengan bilang “Kalau pakai orkestra Mas Erwin, budget kita nggak cukup.” Dalam hati gue ngebatin, ini pakai orkestra bukan Erwin Gutawa aja udah sebagus ini gimana kalau Erwin Gutawa beneran. Mungkin kalau tadi di awal gue mangapnya 1,5 cm kalau Erwin Gutawa jadi 3 cm kali tuh mulut gue.

Nah selain nama-nama yang tadi disebutkan, beberapa penyanyi juga duet bareng Afgan di atas panggung. Marion Jola dapat kehormatan untuk nyanyi bareng Afgan menggantikan Raisa di lagu ‘Percayalah’. Lalu Afgan juga mengundang teman kolaborasinya yaitu Rendy Pandugo untuk menyanyikan lagu ‘Heaven’ yang mereka bawakan bersama Isyana Sarasvati. Isyana nggak hadir malam itu tapi videonya muncul di layar seolah-olah ikutan nyanyi bareng mereka. Meski gue nggak pernah benar-benar mendengaarkan dua lagu itu, tapi dua lagu tersebut adalah tipikal lagu yang lo nggak ingin denger pun orang-orang akan putar atau tiba-tiba kedengeran di radio atau di Discover Weekly Spotify lo misalnya. Karena lagu kolaborasi ini kan cukup populer, sayangnya gue nggak mengikuti hype-nya.

Foto ini juga nyomot dari IG Afgan.

Justru yang bikin gue hype banget (dan baper banget) adalah waktu Afgan ngebawain lagu ‘Bawalah Cintaku’. Ini yang tadi gue bilang di awal, lagunya Afgan yang gue suka banget tapi gue lupa kalau dia pernah rilis lagu ini. Gila gue bersyukur Alhamdulillah banget sih tadi pipisnya pas kepotong ‘Sadis’, karena ternyata efek menyentuh ‘Bawalah Cintaku’ jauh lebih dalam daripada ‘Sadis’. Gue suka lagu ini karena liriknya bagus dan sederhana. Manalagi malam itu dibawakan secara live dengan suara Afgan yang sudah gausah diragukan lagi, dan iringan orkestra yang luar biasa indahnya.

Sempurna!

BANGET!

Daaaan... ada satu lagu lagi yang gue bener-bener seneng banget dibawain Afgan malam itu: ‘Masih Ada’-nya Dian Pramana Poetra.

Ini adalah lagu yang udah gue dengerin dari lama, udah gue suka dari lama, tapi sudah terlalu lama gue nggak dengerin jadi gue lupa kalau lagu ini pernah ada di muka bumi.

Afgan sendiri sempat curhat di atas panggung kalau sosok Dian Pramana Poetra adalah salah satu musisi yang benar-benar memberikan dukungan buat dia memulai kariernya. “Ketika nggak ada yang percaya sama aku, dia satu-satunya orang yang yakin kalau I’m gonna make it,” katanya. Sepersonal itu sosok DPP buat Afgan, sepersonal itu lagu-lagu DPP buat Afgan termasuk ‘Masih Ada’ ini, sepersonal itu juga lagu ini buat gue.

Legit cry.

Lupain deh lagu-lagu lain. Gue sudah puas ketika Afgan menyanyikan lagu ini dan kalau konser malam itu berakhir di lagu ini, gue akan tetap cerita ke orang-orang kalau konser Afgan malam itu adalah konser solois Indonesia terbaik yang pernah gue saksikan sepanjang hidup gue.

Walaupun...

Yah gak banyak sih konser solois Indonesia yang gue saksikan.

Sejauh ini baru Afgan dan Tulus, dan oh, Rio Febrian once in (idk) 2014 atau 2015.

Dan kalau dibandingkan dengan konser Tulus dan Rio Febrian, dua-duanya kebanting banget lah!


Tentu saja Afgan nggak berhenti di lagu ini. Masih ada beberapa lagu hits yang lain yang dia bawakan termasuk di antaranya ‘Kala Cinta Menggoda’, ‘Dia Dia Dia’, dan ‘Panah Asmara’ (yang tadi sempat salah gue kira ini udah dibawain ternyata bukan). Hanya saja tiga terakhir yang disebutkan lagu itu nggak terlalu mencuri perhatian gue seperti lagu ‘Bukan Cinta Biasa’ dan ‘Jodoh Pasti Bertemu’.

Ini adalah “salah dua” dari lagu Afgan yang kayaknya semua orang tahu dan semua orang akan nyanyi bareng kalau lagu ini randomly keputer di mana aja. Dan malam itu dia juga membawakan lagu ini dengan powerful sampai ke nada tingginya. Sesuatu yang benar-benar layak untuk diabadikan tapi juga jadi momen yang langka banget dan nggak akan terulang lagi. The way he sing the song and the way he swoons people in the venue... nyerah deh gue. Ini sudah mendekati akhir konser dan waktunya untuk ikutan nyanyi kenceng-kenceng.

“CINTAAAAKU BUKANLAH CINNTAAA BIIIIAAAASAAAAA~~ JIKA KAMU YANG MEMPUNYAIIIIIIIIIIIIIIIIIIII~~~~~”

“JIKA AAAKUUUU BUKAN JALAAAANMU~~~~~ KUBERHENTIIII MENGHARAPKAAANMUUUUU~~~”

Seperti halnya konser-konser artis luar dan konser Kpop, Afgan juga menyiapkan sesi encore meski hanya dengan satu lagu. Tapi lagu terakhir ini benar-benar jadi penutup yang sempurna sih buat konser ‘Dekade’ Afgan: ‘Terima Kasih Cinta’. Lagu yang mengawali karier Afgan di industri musik dan yang akan menutup perjalanan kariernya tahun ini karena Afgan berencana untuk hiatus sementara dan istirahat dulu dari panggung musik. Afgan sudah pamit di atas panggung dan berjanji akan kembali lagi tahun depan dengan sesuatu yang baru dan fresh. Afganisme pasti akan merindukan lagu-lagu hits dari sang penyanyi. Gue pun mungkin akan excited menunggu kembalinya sang solois dengan suara khasnya. Seiring dengan konfeti yang berjatuhan dari langit-langit Istora Senayan malam itu, Afgan mengucapkan kata-kata perpisahannya buat fans.

It was a very great concert, Gan! (AKRAB).


Terima kasih dan sampai jumpa tahun depan!


Blogpost ini sudah diterbitkan juga di KASKUS dengan judul yang sama dan beberapa perubahan. 

Share:

0 komentar