Hello/Goodbye (Again)

Foto ini diambil di sebuah acara KPop di Mall Taman Anggrek tahun 2013 lalu. Saat dimana CARES4US lagi panas-panasnya. Gue lagi seneng-senengnya ngejer ngintilin sampe yang freak banget nyelinep ke backstage cuma buat sekedar dapet foto S4. Hahahahahaha dan sekarang..... ah......
*

14 Januari 2013 gue pernah membuat tulisan dengan judul yang sama. Waktu itu, ceritanya sedang mengucapkan perpisahan dengan dunia kampus dan mengucapkan selamat datang dunia kerja.

Lalu kenapa ada postingan berjudul sama kali ini?

Sebenarnya bukannya nggak kreatif dalam membuat judul (ngeles). Tapi lebih ke meaning dari Hello/Goodbye-nya sendiri yang sampai sekarang selalu melekat di kepala gue. Akan selalu ada awal yang baru di setiap perpisahan, awal di mana kita akan mengucapkan 'halo' untuk menyambut kehidupan yang lebih baik.

Beberapa bulan belakangan gue dilanda kegalauan yang sangat serius. Walaupun sebenarnya kasusnya nggak terlalu serius bahkan mungkin bisa dibilang sepele. Tapi, hal-hal sepele inilah yang entah kenapa sering bikin hidup gue jadi terkesan sangat sulit.

Ahahaha... ya, hal sepele kayak gitu bisa menghancurkan tatanan kehidupan gue selama berhari-hari. Salah ngomong sama orang kantor bisa bikin gue males makan siang karena kepikiran. Salah ngomong di chat KakaoTalk bisa bikin gue uring-uringan sampai berhari-hari.

Gue sesensitif itu? Iya. Bahkan kata salah satu temen, gue lebih sensitif dari testpack. Mungkin gue memang orang yang suka becandain orang, tapi di saat yang sama gue juga orang yang gampang tersinggung kalo dibecandain orang. Makanya itu belakangan suka mikir-mikir sebelum melakukan hal yang becanda karena takut jadi serius.

Agak aneh ya. Tapi itulah hidup. Memang aneh.

Salah satu keanehan gue kayak misalnya, ada satu sisi dimana gue bisa sangat tertawa lepas, tapi sedetik setelah itu, gue akan tiba-tiba diam. Nggak cuma sekedar diam, tapi sambil berpikir, apakah tadi gue tertawa terlalu berlebihan? Kejadian yang kayak gini pada akhirnya membuat gue bengong dan terkesan badmood. Padahal nggak.

Hari ini adalah salah satu contohnya.

Gue setahun belakangan lagi ngefans banget sama satu grup cover dance yang namanya Anonymous. Saking ngefansnya, bisa dibilang posisi mereka di kehidupan gue itu udah kayak artis beneran. Bahkan ada kalanya lebih dari artis yang beneran.

Secara teknis, mereka memang artis sih. Mereka punya bakat, mereka keren, mereka perform dan mereka keren, mereka diteriakin orang karena mereka keren, mereka bisa nge-dance dan mereka keren, itu adalah beberapa alasan yang membuat mereka artis menurut gue.

Sejak pertama kali kenal grup ini, gue selalu berusaha buat nonton mereka dari satu tempat ke tempat lain. Kebanyakan tempat perform mereka di wilayah Bandung sementara gue tinggal di Jakarta. Jarak memang kadang nggak berarti, Bandung-Jakarta pun ditempuh hampir satu bulan sekali dalam periode beberapa bulan di akhir tahun 2013 lalu.

AHAHAHAHAHAHAHAHAH (ketawa liar)

Nggak masalah. Namanya juga ngefans. Sama aja dengan misalnya ngefans S4 terus bela-belain dari Jakarta Timur ke Kemayoran cuma buat nonton SCTV Awards dan gaul bareng penonton yang lagi nungguin Wali perform nyanyi 'Bukan Bang Toyib'. Nggak ada bedanya.

Fanboying itu adalah sebuah perjalanan mencari kebahagiaan.

Perjalanan fanboying grup cover dance itu punya feel yang beda dengan fanboying grup KPop di konser atau misalnya S4. Kalo fanboying grup KPop itu bisa diibaratkan kayak mengejar mimpi, fanboying S4 itu diibaratkan kayak kerjaan sampingan, sementara fanboying grup cover dance itu kayak makan gula sama garam di saat yang sama.

Semuanya menyenangkan. Semuanya membahagiakan. Tapi yang terakhir lebih banyak rasa.

Hari ini gue berkesempatan buat nonton Anonymous lagi di sebuah Mall di Bekasi. Kalo gue bisa ke Bandung, kenapa gue nggak bisa ke Bekasi yang secara jarak lebih dekat dan lebih bisa dijangkau? Begitu pikir gue.

Seneng ngeliatin orang nge-dance di atas panggung. Karena gue sendiri nggak bisa nge-dance. Dan nunggu penampilan Anonymous jelang akhir acara bikin perasaan begajulan juga. Terlebih karena penampilannya out of expectation hari ini.

Tapi poin-nya bukan itu.

Nggak lama setelah penampilan mereka selesai, gue bengong. Persis kayak yang gue bilang di paragraf sebelumnya di atas. Gue tiba-tiba dapet momen dimana otak gue memaksa gue untuk introspeksi diri terhadap apa yang gue lakukan hari itu.

Apakah gue terlalu banyak tertawa? Apakah gue terlalu banyak teriak? Apakah gue lupa pake minyak wangi? Apakah gue lupa sama jati diri gue?

Dari awal acara sampai jelang akhir, kayaknya emang nggak berhenti ketawa. Termasuk nggak berhenti teriak dan fanchant di setiap grup yang tampil. Berusaha untuk menikmati acara dengan sebaik-baiknya. Cuek sama semua tatapan orang lain yang melirik laki-laki berbaju merah berlogo illuminati sedang berdiri di atas sebuah kursi sambil megang kamera.

Tapi pake minyak wangi inget dan jatidiri sejauh ini masih Everlasting Friends menjabat fans EXO yang belom ada namanya. #EAK

Saat itulah gue tiba-tiba berpikir, mau sampai kapan? Apakah ini sudah saatnya berhenti?

Lucu. Gue sendiri nggak bisa berenti ketawa kalo mikirin ini. Kenapa ada orang mau berhenti mengejar kebahagiaan, deh? Maunya apa? Pasrah? Gelendotan di rel kereta?

Walaupun urusan fanboying itu simpel, tapi ada banyak 'kerumitan' yang tersimpan di dalamnya. 'Kerumitan' yang terkadang si fanboynya sendiri mungkin nggak mikirin saking udah ngefansnya sama seonggok daging yang disebut bias.

Jangan itung soal pengeluaran, akan ada jumlah yang nggak bisa dibayangkan kalo semua pengeluaran untuk fanboying diakumulasikan. Ya nonton konser, ya bayar masuk ke acara gathering, ya beli kamera, ya bayar transport, ya makan siang di tempat yang nggak ada makanan murah, dan sebagainya.

Tapi balik lagi ke pertanyaan, mau sampai kapan? Dan kenyataan bahwa semua itu kan buat mengejar kebahagiaan. kkk~

Di ulang tahun gue kemaren, seseorang mengingatkan gue untuk berbenah diri. Gue adalah tipikal orang yang kalo dinasehati dan nasehatnya ngena banget, gue akan terus mikirin itu. Termasuk kalo gue bikin kesalahan dan itu bego banget, gue akan terus merasa bego.

Merasa kotor. Ternodai. Halah.

Kata-kata 'berbenah diri' itu secara nggak sadar mendatangi gue beberapa saat setelah selesai fanboying hari ini. Termasuk pertanyaan 'Ketika lo sedang mengejar kebahagiaan seperti yang biasa lo lakukan lalu kemudian lo sudah tidak lagi mendapat kebahagiaan dari hal itu, apakah lo akan tetap melakukannya?'

Kata-kata 'berbenah diri' itu kembali terpikir.

Apakah dalam 'berbenah diri' termasuk juga meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak lagi membahagiakan dan mencari hal-hal baru yang lebih masuk akal (dan juga bisa membuat bahagia)?

Mungkinkah gue harus mengucapkan selamat tinggal, lagi?

Ketika Firly tampil sendiri tanpa S4 hari ini, perasaan aneh juga kembali datang. Gue inget banget bagaimana perjuangan ngejer S4 cuma buat dapet foto doang. Dapet foto dari jauh yang sebenarnya mereka sadar juga nggak yakin.

Udah lama nggak ketemu Firly tapi dia masih ramah. Dia masih mau gue samperin dan berhenti dulu di depan gue sebelum masuk ke backstage cuma buat difoto doang. Dia masih mau nyalamin gue at least. Dia juga masih mau bilang "Thanks ya Ron udah dateng," walaupun gue dengernya tadi agak samar-samar karena nggak fokus. Entah karena sedih ini grup mau bubar, atau entah karena gue emang lagi kebelet pipis dan laper di saat yang sama.

Tapi hari itu penampilan Firly berasa beda. Berasa aneh. Jelas karena dia sendiri, nggak lagi sama S4. Nggak lagi sama Jeje, Alif dan Arthur. Itu membuat suasana panggung berbeda.

Hari itu emang niatnya pengen cari kejelasan apakah S4 bubar atau nggak sebenarnya. Dan tanpa statement yang tegas, tapi tersirat, Firly sepertinya mengakui bahwa grupnya itu memang sudah diujung tanduk. Ya, itu emang berasa banget sih. Dari caranya dia berusaha untuk nggak menatap banner superbesar yang kita bawa tadi.

Berusaha nggak bener-bener menatap. Nunjuk sih iya, tapi yaudah sekedar nunjuk.

Disitu gue dapet momen lagi dan sekali lagi gue harus mengucapkan selamat tinggal. Gue akan sangat merindukan hari-hari setelah pulang kantor, mampir ke stasiun TV cuma buat nungguin S4. Dateng ke gathering karena S4. Ngintilin ke backstage cuma buat dapet foto S4. Nyelinap masuk ke backstage TV cuma untuk foto S4.

Harus say goodbye buat semua itu sekarang. Ketidakjelasan nasib S4 memberikan sebuah alasan yang kuat untuk menutup fansite CARES4US yang sudah gue lakukan sekitar dua minggu yang lalu. Ketidakjelasan nasib S4 juga memberikan sebuah alasan yang kuat untuk berhenti mengejar para member hanya untuk sekedar foto.

Buat gue S4 itu sebuah pengalaman yang sangat menarik. Ketika membernya beraktivitas sendiri sendiri, mereka jadi nggak menarik lagi. Dukungan akan tetap ada, tapi daya tariknya berkurang.

Lantas, haruskah juga akan move on dari KPop?

PFFFFTTTT untuk yang satu itu, sepertinya nggak ya. Walaupun sebenarnya awal dari suka S4 dan suka sama grup cover dance itu kan dari KPop. Kalo nggak suka KPop mungkin orang gue juga agak males buat ngikutin dua hal yang belakangan disebut.

Seperti kata seorang teman, 'berbenah diri'.

Dan ya, sekarang sedang dicoba.

Hidup memang sebuah drama, selalu ada yang datang dan yang pergi. Tapi, setiap kali sesuatu pergi dan meninggalkan kita, akan ada yang baru yang siap datang dan mengisi kekosongan itu.

Hanya saja, kadang penggantinya nggak selalu datang sesegera itu. Kadang butuh waktu lama. Mungkin, dengan dikasi waktu yang lama itu justru membuat kita lebih banyak berpikir dan menghargai apa yang sudah hilang. Sehingga ketika nanti ada penggantinya, kita bisa lebih menjaganya.

Mungkin....

Semuanya hanya perkara waktu. Dan 'berbenah diri' itu juga butuh waktu...

Dan kalo di tengah jalan tiba-tiba berubah pikiran, itu kehendak Sang Maha Kuasa yang membolak-balikkan hati manusia :")

Intinya sih belom mau move on.

Walaupun sebenarnya sudah siap. Kkk~

Share:

15 komentar

  1. wkwk gak ngerti gue ron :| betewe lu ELF ye? baru tau -_- ya semenjak lu bilang mv mr. simple itu bla bla gue ngiranya elu cuma uaena doang :| ya tapi memang kenyataan sih buat mr simple wkwk
    post u kali ini bikin gue diem dan mikir "gimana kalo misalnya gue masih ngefangirl bahkan saat gue udh punya anak?" rasanya susah banget move on dari k-pop, k-pop it's just like part of my life -_- pokonya bagus dah post lu ron :|

    BalasHapus
  2. S4 mau bubar kak? Andweee!!! Kok secepat itu, mereka bahkan belum punya album...tapi denger2 katanya member s4 itu cuma mau debut solo makanya misah2. Semoga aja emang gitu... Kak Ron semangat buat acara 'berbenah diri-nya', aku jg lagi dalam masa2 itu karena sekarang lg berjuang buat bermetamorfosis dr pelajar menjadi mahasiswa ><

    BalasHapus
  3. Comeon~ s4 tidak bubar :v
    Mo nyoba kayak big bang mungkin. Solo debut :v

    BalasHapus
  4. kk ron, aq jg sering ngerasa ky gitu,, ketawa terus semenit kemudiam jd diam tiba2 smbil mikir gitu, kadang kaya ngerasa punya 2 kepribaian deh... (okelah agak ngalai yg terakhir )

    BalasHapus
  5. kk RON....
    reView mv overdosenya exo donk...

    BalasHapus
  6. gue harap S4 enggak bubar ya kak:) gue meskipun bukan fans dari S4 tapi denger berita begitu jadi sedih. sedih banget. Baca postingan kak Ronz ini gue jadi kepikiran sama diri sendiri kak. Kita kayaknya sama. Sama banget.
    Maunya move on dari hal semacam fanboying/fangirling dan itu sulit sih kak, udah terlalu meracun. :)
    Biaya yang udah keluar untuk 'itu' juga kalau dihitung dari awal mula sebagai fangirl itu udah banyak banget HAHAHA rinciannya juga parah kalo ditelusur biking nyesel~~~ tapi seneng. Sesaat. Aja.
    Thanks Kak, mungkin ini ya sebabnya gue udah jarang lihat kak ronz rempong di timeline apa mungkin kak ronz udah ketutup sama tweet orang lain.
    Thanks kak, ini jadi bacaan ringan dipagi hari :)) HOII HOII KAK

    BalasHapus
  7. ini gue termenung.../halah bahasa gue/ tapi ciyus gue diem dan meresapi bacanya.soalnya kurang lebih gue sama kayak lu bang.ya gitu aja sih

    BalasHapus
  8. Entahlah... bingung mau komentar apa --"
    cuman masalahnya kalo kak ron tobat, gue mau baca review (aneh) siapa lagi?? kan gak seru nanti!!

    BalasHapus
  9. baru2 ini aku juga merasakan hal yang sama, merasa bahwa semua yg ku jalani ini sifatnya benar2 sementara dan tidak akan membawa dampak yg positif untuk masa depan, kesenangan ini hanya bisa kita nikmati ketika masih berumur muda dan ketika umur mulai dewasa kita dituntut pada realita yg memaksa kita untuk menyadari bahwa kita tidak hidup sendiri, kita punya keluarga yg menyayangi dan memerlukan kita,, tentunya kita gak akan bisa fokus untuk keluarga kalau kita masih terlena dengan semua yg sifatnya berupa keegoisan belaka..
    dan pada akhirnya, walaupun sudah mulai menyadarinya tapi sepertinya tidak akan bisa melepas dalam waktu dekat, hahahahahaha
    intinya sih sama ^^ belum mau move on walopun udah siap jg :D

    sekian ceramah dari sayah
    Terima Kasih

    BalasHapus
  10. argh! Bener bgt.. Kayaknya S4 mau bubar.. mereka akhir" ini lebih fokus ke project solo masing"..

    BalasHapus
  11. jujur kak.. postinganmu ini bikin aku diem nggak bisa komen apa-apa bahkan walau cuman komen buat aku sendiri... sejak masa sekolah sampe kuliah ini, duniaku juga dunia KPop, rasanya nggak tau mesti kemana selain menyerahkan diri ke mereka.
    hwaiting buat acara 'berbenah diri'~ ntar kalo suatu saat (entah kapan) kak ron berhasil, aku mau banget dikasih tips move on-nya~~

    BalasHapus
  12. yang bener S4 mau bubar? ada link beritanya ga kak? mau baca juga aku :( aku ga begitu suka S4 sih, tp sayang aja mereka bubar. padahal mereka kan 'bukti' buat orang2 indo kalo ditraining di korea itu ga mudah, perjuangannya keras, tp bukannya ga mungkin jg buat ngelewatin semua itu.
    btw tema postingan ini mirip sama yg udah aku pikirin selama beberapa bulan belakangan. berbenah diri, diantaranya ngurangin fanboy/fangirlingan. fanboy/fangirlingan pada dasarnya emang bisa dibilang ngehambur2in duit sama waktu. malah kadang bikin perasaan naik-turun sama bertindak irasional *duh bahasa gue*. tp ya gini deh, ada aja alasan buat gagal move on wkwk
    kak ron kebalikan dari orang2 yg mau move on. biasanya kan pada mau move on tp ga bisa, nah ini bisa tp ga mau wkwk

    BalasHapus
  13. ko gue sedih ya bacanya... kayak ... patah hati gituh .... hahaha

    BalasHapus
  14. Halah...Sedih lah gue bacanya..=.=

    BalasHapus
  15. Kak ron.. gue kerasa, gue sm kaya lo. Manusia yg terlalu sensitif .😭😭😂😰😂,😭😭😭😣..

    BalasHapus