101 'The EXO'luXion' Serpong [1 - 50]

(friendly reminder: SUPERLONG POST!)


Semua EXOfansyorobun pasti nungguin konser EXO di Jakarta. Jelas. Nggak semua orang bisa nonton ke luar negeri kan. Gue pun kalo kemaren nggak dapet tiket gratisan nonton di Singapura (dengan mengorek-ngorek celengan untuk tiket pesawat dan bayar penginapan) juga pasti nggak akan mau nonton di luar Jakarta.

Ada perasaan yang beda aja gitu kalo nonton di negeri sendiri. Setidaknya, gue bisa alay sampai level maksimum kalo konsernya di negeri sendiri.

Ada kekhawatiran gue pribadi soal EXO yang nggak akan mampir ke Jakarta untuk 'THE EXO'luXion' ini sebenarnya. Makanya pas dapet tiket di Singapura langsung diterima dengan lapang dada. Walaupun toh akhirnya confirmed juga.

Sehari.

Dan itu pasti datang hari ini pulang besok.

Ya lo pada jangan heran kalo mereka nggak ada momen menyenangkan yang bisa di-share di media sosial masing-masing. Orang datengnya aja udah kayak kutu loncat. Nggak bijaklah heboh-heboh marah ke mereka karena nggak nge-post tentang Indonesia. Karena mungkin pada kenyataannya Indonesia nggak semenarik itu buat di Instagram-in.

#EA #SIAP #DIBACOK #KOMANDAN!

But that is the sad truth about the concert. Jakarta cuma jadi persinggahan sesaat saja. Beda sama negara lain yang mereka bisa jalan-jalan dulu. Foto-foto dulu di Times Square. Happy-happy dulu di Marina Bay Sands. Ya kita apa sih? Cuma sekedar pangsa pasar besar untuk menambah pundi-pundi duit mereka doang.

#EA #SIAP #DIBACOK #LAGI #KOMANDAN!

Tapi terima aja. Yang penting kan mereka ke sini. Dan mereka akan tetap ke sini karena mereka cinta dengan uang kita. Tenang aja. Asal kalian siap lagi aja dibilang alay sama stand up comedian yang kemaren masuk AllKPop.

(emotikon menangis sambil tertawa)

Anyway, ketika membaca judul posting-an ini apa yang terpikir di kepala kalian? Dalmatians? Panduan nonton konser? Panduan membuat fanboard? Atau Ron yang lagi-lagi cerita random soal pengalamannya nonton konser?

Bisa jadi semua itu benar. Tapi kalau kalian baca posting-an ini dan berharap gue akan merangkum semua momen dan kejadian di atas panggung 'THE EXO'luXion' Serpong, 27 Februari 2016 kemaren, silakan duduk manis di pojokan sambil memeluk lutut.

Because that won't happen. Sorry guys.

Men, gue bukan fanbase!

Tapi, kalau kalian datang lagi ke blog ini, mengklik link dari Twitter gue dan membawa kalian ke posting-an ini, lalu membacanya sampai habis hanya karena kalian sudah jatuh jauh ke perangkap bau gue (yehet!) dan terpesona dengan setiap kalimat-kalimat gue (MUNTAHET!), sini gue ciyum satu-satu!

Di bawah ini adalah 101 hal yang terjadi [DI KEHIDUPAN SAYA] sebelum - saat - dan sesudah konser 'THE EXO'luXion' di Serpong:

Fasten your seatbelt, and let's go!

1. Timing yang Nggak Pas!

Gue sangat khawatir EXO nggak akan datang ke Jakarta tahun 2016 ini. Timing-nya memang sangat sempit sekali. Karena gue bukan orang yang punya kenalan orang dalam promotor atau siapapun pihak yang berhubungan langsung dengan event konser ini, gue tentu saja clueless. Setiap kali ketemu sama temen yang sesama fans EXO, kita selalu ngebahas hal yang sama: akankah EXO dateng ke Indonesia?

"Yakin gue, Januari akhir!" kata gue di suatu hari ketika tanggal konser di Singapura sudah keluar. Kalau nggak salah itu pas Desember gitu.

"Tapi biasanya tuh Indonesia dapetnya sebelum Singapur, kan?" kata salah seorang temen gue.

"Yaudah kalau gitu Februari," kata gue lagi.

"Nggak bisa dong, Februari kan mereka tur Amerika!"

"Yah... berarti nggak ke sini dong?"

Dan di situlah akhirnya gue sangat galau. Dan memutuskan untuk mencari cara untuk nonton ke Singapura. Yang Alhamdulillah berhasil, dan, tiketnya gratis. Wohooo!

2. You Know What? Disaster Sometimes Happened In Life


Oh hell yeah, ketika gue sudah mengeluarkan semua tabungan gue untuk terbang ke Singapura, konser di Jakarta pun diumumkan. LINTAH KUDISAN! Seperti halnya semua fans di luar sana yang penghasilan perbulannya hanya cukup untuk mengisi perut dan kebutuhan sehari-hari, gue pun berteriak, "GUE HARUS DAPET DUIT DARI MANA?!?!"

Gue bukan orang yang seberuntung itu dalam hal kuis. Dan sudah lama sekali gue nggak memasukkan alternatif pilihan itu ke dalam planning menonton konser gue. Pilihannya cuma dua: pake uang sendiri atau nggak usah nonton sama sekali.

Hampir saja gue menyerah.

3. OMG THE SEAT PLAN!

Semua orang heboh banget urusan seat plan yang belum dirilis. Padahal, kalo dipikir-pikir, ngapain juga heboh soal seat plan. Kalau memang sudah punya uang, ya why worried? Memang sih, beberapa dari kita orang lebih ngerasa tenang setelah melihat harga. Tapi kembali lagi ke masalah yang tadi gue tulis di kalimat sebelumnya, kalau memang sudah punya uang why worried?

Mengutip kalimat dari salat satu orang yang gue follow di timeline Twitter: "Nabung harusnya bukan baru setelah seat plan diumumin, harusnya emang dari dulu-dulu!"

Ya, gue setuju. Tapi kembali ke poin nomor dua, hidup tuh nggak melulu soal konser, kan pastinya kita juga punya kebutuhan pribadi yang harus ditunaikan. Dan ketika melihat seat plan-nya gue hanya bisa tersenyum getir.

"No, I don't have money that much. Goodbye."

Jadi fans EXO nggak pernah murah.

4. OMG THE SEAT PLAN (AGAIN!)

Dan ketika seat plan keluar, semua orang bingung! "Harus beli section apa?" Here's a little tip for you guys for the next concert: beli yang paling mahal.

Terlebih kalau misalnya semua section-nya berdiri. Beli yang paling mahal nggak akan rugi. Karena view-nya pasti bagus. Kalau beli yang paling murah, walaupun promotor bilang "Kita udah atur supaya semuanya bisa liat di section manapun!" bullshit. Tetep aja yang lo liat di kelas paling mahal sama kelas paling murah akan beda.

Tapi, pun, kalau misalnya nggak bisa beli yang paling mahal, sesuaikan semuanya sama budget. Karena nonton di tempat paling murah pun lo akan bisa merasakan sensasi konsernya kok (walaupun sebagian besar lo akan nonton di layar) dan ya tetep aja nggak senikmat di kelas yang mahal.

Tapi, untuk urusan dapet momen sama member manapun, itu rejeki masing-masing. MAKE YOUR OWN MOMENT! DO EVERYTHING SUPAYA YOUR BIAS NENGOK KE YOU! PERSETAN SAMA MEREKA YANG BANYAK BICARA! MEREKA CUMA IRI!

5. OMG THE SEAT PLAN (AGAIN! AGAIN!)

Seat plan konser 'The EXO'luXion' Indonesia beda banget sama yang di Singapura. Walaupun sebenarnya perbedaannya sangat menguntungkan fans Indonesia (at some points). Stage-nya lebih besar. Suasananya pun harusnya akan jadi lebih hidup. Tetapi kemudian agak membingungkan buat gue karena gue berniat ngejer Suho dan Baekhyun yang sudah berusaha gue hapal lokasi-lokasinya di Singapura. Ketika stage-nya ganti, otomatis lokasi berdiri mereka akan berubah.

"Eh tapi... kan gue belum tentu nonton..."

Kemudian geletakan di Jalan Sudirman.

6. Jadi Calo Buat Temen Is A Must!

I'm talking about my friends from Lombok, yang niat banget terbang jauh ke Jakarta buat nonton EXO. Karena gue tahu koneksi internet di sana nggak akan secepat di kantor gue di Jakarta, jadilah gue menerima titipan beli tiket mereka. Padahal kondisinya saat itu gue sama sekali belum punya uang buat nonton.

"GIMANA PERASAAN LO BELIIN TIKET ORANG SEMENTARA TIKET LO SENDIRI BELOM JELAS KABARNYA??!?!?!"

Separo hati gue merasa yakin untuk nggak usah nonton aja. Tapi separo yang lain merasa rindu pada Kim Jun Myeon dan jidatnya yang mengkilat itu. Jadi ketika gue menerima permintaan tolong teman-teman gue itu, gue juga iri. Kenapa gue harus nggak punya uang di saat sepert ini...

Gue harus cari cara untuk bisa nonton (bukan kerja)! Tapi nggak bayar! Dan ya, itu akan dipikirkan nanti saja.

Gue ikut perang pembelian tiket malam itu. Demi teman-teman gue itu, gue rela deh diliatin orang-orang karena duduk di depan ATM, di pinggir jalan, sambil memangku laptop jelang jam 7 malam WIB demi melakukan pembayaran dengan cepat. Walaupun... LOL... tetep aja ternyata gue nggak bisa bayar karena permasalahan beda bank.

7. Offline Sale is Way Better

Waktu 'Super Show 4' tahun 2012, gue nginep di Twins Plaza Hotel CUMA BUAT BELI TIKET SUPER JUNIOR. Buset. BUSEEEETTTTTT SENIAT ITU. Tapi puas, karena pengalaman nginep buat beli tiket itu bener-bener jadi cerita yang sangat menyenangkan untuk ditulis. Hahahaha

Yang gue benci dari penjualan tiket online adalah karena kita nggak pernah bisa menebak kondisi koneksi internet. Bisa aja satu jam sebelum penjualan dibuka internetnya kenceng, pas penjualan dibuka malah down. Belum lagi kalo masalah situsnya yang down. JIJIK!

Makanya gue lebih suka beli tiket offline aja. Walaupun harus antre semalaman dijabanin deh. Karena offline itu simpel: dateng, antre, pulang sudah bawa tiket fisik. Online kan harus pake voucher dulu, tuker di lokasi, ahelah....

Walaupun waktu itu Indotix buka penjualan offline juga, tapi penjualan offline-nya 1 hari setelah penjualan online. Ya absurd aja. Orang-orang kan pengen rebutan nomor antrean yang KATANYA kalo beli lebih cepat nomor antreannya pun lebih awal. Ya ribet deh pokoknya nih konser yang satu ini dunno why.

8. Indotix vs Yes24

Satu, gue belum pernah beli online dan bayar via ATM di Indotix, jadi gue nggak bisa menjelaskan apakah pembayarannya simpel atau ribet. Tapi, gue pernah beliin temen gue tiket konser KRY di situs ini tapi pake kartu kredit. Jadi prosesnya nggak ada transfer ATM dan segala macam pembayaran. Kesimpulan: pake kartu kredit tax-nya mahal, tapi cepet. Situsnya down cepet banget. Bahkan Facebook-nya pun bisa down sama sekali nggak kebuka.

Dua, gue sangat merekomendasikan beli offline di Indotix.
PS: MEREKA PUNYA JATAH NOMOR ANTREAN BAGUS KATANYA.
PS LAGI: NOMOR ANTREAN BAGUS, YAKIN BERGUNA?

Tiga, yes24 is definition of ribetbanget for me. Gue nggak punya rekening di BCA dan beberapa bank lain yang partner sama Yes24 untuk pembayaran via Virtual Account. Transfer dari bank berbeda ke nomor virtual account di Yes24 tidak memungkinkan. Pembelian tiket di Yes24 tidak semudah pembayaran tiket di Traveloka atau beli magic com di Lazada. Lo harus punya rekening bank yang bersangkutan untuk pembayaran.

RIBET! RIBET! RIBET!

9. Nomor Antrean? PFFFFTTTT

Terobosan sih, memang, sekarang kalo nonton konser KPop sudah dapet nomor antrean. Efektifkah? Iya dan tidak.

Kalau dari sistem pembelian tiket dan pembagian nomor antrean menurut gue nggak efektif. Karena ticket box-nya aja ada tiga. Nomor antrean diumumkan secara manual lewat situs promotor (yang mana pasti proses pemberian urutan pembeli pertama itu dilakukan dengan mengurutkan secara manual dibantu komputer), setelah itu untuk mengambil nomor antrean harus antre lagi di venue pas hari H atau H-1.

Wah? Ribet aja? Mana ada waktu bolak-balik rumah-venue di H-1 cuma buat ambil nomor antrean?

Singapura menjual tiket konser di satu ticket box yang berarti mereka dengan leluasa bisa memberikan cap nomor antrean langsung di tiket ketika kita beli tiketnya. Jadi nggak ada lagi itu yang namanya antre H-1 untuk ambil nomor antrean apapun bentuknya mau pin kek mau kalung kek, terserah.

Kita belom siap sama sekali dengan sistem nomor antrean ini karena beberapa alasan. Menurut gue sih ya. Tapi kalo yang kemaren nonton dan merasa nomor antreannya sangat berguna, Alhamdulillah, semoga lancar terus sampai ijab qabul. Yang merasa nomor antreannya nggak berguna sama sekali, semoga ke depannya tetap berkah aja hidupnya.
PS: Nginep di venue sih udah paling bener dan berkesan :p Kecuali ada yang tengah malem datengin antrean nginep lo dan minta nge-tag 20 orang sih ya siram aja pake air raksa.

10. I STILL HAVE NO TICKET! YA ALLAH! NAE MUSTI OTOKE!

Gue berusaha sebisa mungkin untuk mengorek-ngorek tabungan gue supaya bisa beli tiket konser ini. Mengurangi jatah makan sehari yang awalnya sekali jadi setengah kali. Tapi Ya Allah... nggak ada yang bisa dikorek sama sekali! Gila.

Maret gue ada dua plan liburan ke luar kota. Mana bisa... Kecuali pasir bisa dimakan dan batu bisa digoreng mungkin gue akan sentausa hidupnya.

Gue juga berusaha untuk ikhlas atas kenyataan bahwa Singapura sudah memberikan kebahagiaan tak terhingga buat gue dan Jakarta biarlah jadi cerita yang nggak akan pernah gue tulis di blog ini soal 'The EXO'luXion'. Tapi tetep aja... nggak bisa...

"GUE HARUS NONTON! APAPUN YANG TERJADI! NONTON DI BLUE!"

Yang H-25 itu masih berupa khayalan babu.

11. Drama Virtual Account

Gue butuh temen yang punya rekening BCA ketika gue sudah berhasil membeli 4 tiket Blue (untuk temen gue) dan 1 tiket Pink (yang juga untuk temen gue) di malam penjualan tiket itu. Yang pertama kali muncul di kepala gue adalah Dito. He is the one who really close to me for the last 2 years. LOL Dan gue tuh kalo apa-apa pasti ke Dito.

"Hana bakke opso!" istilahnya gitu.

Ketika malam itu gue gagal mentransfer antar bank dan gagal juga transfer lewat ATM bank yang bersangkutan, akhirnya gue telepon Dito dengan harapan gue bisa pinjem ATM dia sebagai jembatan untuk membayar tiket-tiket ini. Karena nomor antrean kan ditentukan sesuai jam pembayaran, jadi harus cepet.

Tapi yang terjadi malam itu bener-bener drama. Gue lagi ngos-ngosan karena habis lari dari sisi jalan yang satu ke seberang jalan untuk mencari ATM BCA walaupun akhirnya harus gagal. Gue duduk dan menelepon Dito, berniat nanya dia lagi di mana dan apakah gue bisa susulin dia untuk pinjem ATM-nya.

Telepon tersambung.
"Halo,"

"KAK! GUE JATOH!"

"HAH?! ANJIR,"

APA-APAAN. GUE BELOM JUGA NGOMONG APA-APA!

"KENAPA LO?!"

"IYA KAK GUE JATOH INI GUE DI DEPAN FX GUE JATOH DARI MOTOR!"

"EH SERIUS LO? YAUDAH TUNGGUIN GUE KE SITU DEH!"

Dan ketika gue ke sana, kondisinya udah yang ngenes banget. Tangannya patah walaupun badannya masih sehat walafiat. Tapi gue jadi malu buat pinjem ATM dia apalagi buat bayar tiket konser. Kondisi dia lagi kayak gitu. Walaupun akhirnya....
"Dit.. sebenarnya gue...."

...

"GILA YA LO! GUE LAGI KAYAK GINI MASIH AJA MIKIRIN EXO!"

Dan drama pun dimulai. Walaupun akhirnya dia minjemin juga sih ATM-nya walaupun mikirnya lama. Dia kira gue mau nilep uangnya kali :"(

12. Check In!

Belum punya tiket, tapi gue sama beberapa temen gue sudah nge-tag hotel sebelah ICE. Tidak mau mengambil risiko perjalanan jauh dan terburu-buru dari Jakarta, nginep di dekat venue adalah jalan terbaik.

Biasanya sih gue akan nginep di depan pintu masuk. Tapi karena ICE ini wilayah banyak begal (nggak deng, tapi serem aja jauh dari mana-mana berasa tidur di Gurun Sahara), nggak berani. Aman-aman ya di hotel aja.

Tenang aja. Hotel yang harusnya buat 2 orang kita isi ber-7 kok. Jadi patungannya bisa lebih murah. Waktu pas 'Super Show 6' juga kita nginep rame-rame di kamar kayak ber-11. The art of nonton konser sama temen sih ini.

13. Mobil Juga Sudah Ready!

Gue sama kak Ashya udah ribet banget mikirin gimana caranya kita supaya bisa menikmati konser dengan baik di saat gue masih masih juga belom punya tiket. Tapi hotel sudah dipesan dan mobil pun sudah disewa untuk perjalanan dari ICE ke Jakarta setelah konser. Rencananya kitapun akan mengantarkan EXO ke bandara. Jemput juga deng. Dan ya, hotel ready, mobil ready, but I still have no ticket.

14. Apa Nggak Usah Nonton Aja....?

Kalo udah terobsesi banget sama sesuatu, gue sih bisa sampe level yang parah. Yang kepikiran setiap hari! Berasa alay banget! SEBEL!

EXO memang sekarang sudah mendarah-daging banget di hidup gue nih. Yang mana seharusnya nggak baik buat kesehatan dan kehidupan antar umat beragama. Tapi mikirin tiket ini bikin nggak bisa tidur! KESEL!

Setiap kali jalan ke kantor pasti kepikiran "Apa jual sesuatu gitu ya," atau "Apa bongkar uang celengan masa depan buat nikah ya," dan sampai pada titik yang "Apa nggak usah nonton aja...?"

Dan yang terakhir nggak abis-abis, dibahas terus sampai H-3.

15. O... MIRACLE!

Gue selalu merasa kalau gue nggak akan pernah beruntung untuk urusan kuis berhadiah tiket konser. Berusaha untuk ikut berkali-kali pasti nggak pernah bisa dapet tiket. Mungkin ada di antara lo yang tahu kerjaan gue dan bilang, "Lah kan pasti dikasi sama kantor!"

Emang sih... itu bagian enaknya kerja di tempat gue ini. Kalo ada konser hampir pasti bisa dateng dan nonton untuk liputan. Tapi nggak enaknya adalah, ketika berdiri sebagai jurnalis otomatis lo nggak bisa lebay dong. Lo harus behave karena itu kerja (WKWKWKWKW TAPI GUE SIH JUJUR AJA TETEP ALAY).

Ditambah lagi lo nggak bisa menjamin promotor akan memberikan section yang enak untuk liputan. Nah itu masalahnya. Karena ini EXO, otomatis gue baper kalo dikasi tempat liputan di belakang banget kan.

Itulah makanya kenapa harus beli tiket. Karena lo nggak bisa komplain sama siapapun. Ya harus terima apa adanya aja =)))

Tapi, ya gue nggak ngerti deh, beneran, gue bersyukur sekaligus malu sama Tuhan. Setelah selama ini gue melakukan banyak sekali dosa, tiba-tiba aja gue dapet rejeki nomplok: dikasi tiket BLUE GRATIS.

OMG! OMG! SO EXCITED! KIM JUN MYEON!!!!!!!

16. Mau Bawa Fanboard Apa?

Setelah gue sudah punya tiket dan punya jaminan akan nonton, tahap selanjutnya adalah mikirin fanboard. Gue hampir nggak pernah nggak bawa fanboard ke konser artis yang gue suka. Dan karena ini EXO, otomatis harus bawa dong!

Banyak yang nanya ke gue di Twitter, bikin fanboard tuh kayak gimana sih?

Hihihi... Padahal gue sendiri sebenarnya nggak jago-jago banget kalo urusan bikin karya kayak gitu. Fanboard gue selama ini nggak pernah jauh-jauh dari Photoshop sama Digital Print. Dan kali ini pun, seperti halnya fanboard-fanboard berhasil gue di konser sebelumnya, gue tinggal edit foto dan print doang.

Gue tetep bawa fanboard Lay-Sooman dan SURENE yang gue bawa ke TLP 2014. Ke Singapura juga gue bawa ini. Jadi di Jakarta nggak mungkin nggak di bawa. Dan untuk fanboard yang lainnya, gue bikin empat macem yang diprint terpisah kemudian ditempel depan-belakang.

Fanboard untuk SUHO gue bawa cast foto dia bareng cast Glory Day. Yang satu lagi gue bawa foto Byun Yo Han, sohib dan teman tidurnya. Sementara untuk Baekhyun, gue edit lagi muka dia sama IU. Sementara yang satu lagi gue edit muka dia di badan Prince gitu.


Tips Fanboard dari gue:
  • Yang nggak kepikiran sama orang lain,
  • Yang dihindari untuk dibawa oleh orang lain,
  • Yang nggak ribet dan nyusahin lo pas ngebawa dan bikinnya,
  • Yang menampilkan wajah member dengan jelas, terlepas dari apakah lo akan edit mukanya ke badan orang lain atau gimana, yang penting keliatan jelas mukanya,
  • Yang related sama kehidupan pribadi member pun boleh. Kayak misalnya kenapa gue bawa Byun Yo Han karena Suho deket banget sama dia. Gue pernah bawa fanboard bapaknya Siwon ke SMTOWN yang kemudian diketawain Siwon.
  • Yang kontroversial. Ya ketika ada orang yang bawa fanboard Baekhyun-Chanyeol ciuman, kenapa lo nggak boleh bawa fanboard Baekhyun-Taeyeon?
E: "LOH TAPI ITU KAN NGGAK RELEVAN! TAEYEON ITU BUKAN MEMBER EXO!"

X: "NGGAK RESPEK BANGET SIH SAMA MEMBER EXO!"

O: "NGGAK USAH ALAY DEH!"

Gue: (Ciyum satu-satu sambil peperin dahak dan upil)

17. Fanboard Drama... Sigh...

Kayaknya sepanjang sejarah event konser KPop di Jakarta baru 'THE EXO'luXion' ini deh yang sampe fanboard aja dijadiin drama di media sosial. Padahal cuma fanboard loh. Padahal bikin fanboard-nya juga nggak pake uang mereka yang marah-marah. Pake uang sendiri. Yang capek juga diri sendiri. Ya kenapa orang-orang pada ribet banget deh ngurusin hidup orang lain?

Kayaknya pas TLP, orang mau bawa fanboard apa nggak ada masalah. Mau bawa Baekhyun-Taeyeon kek atau siapa kek, nggak ada yang bacot sana sini. Bahkan kalaupun ada yang bawa Kris juga kayaknya "Oh yaudah," gitu aja. Lah kenapa pas 'THE EXO'luXion' ini jadi pada ribet banget dan ngurusin banget fans yang nonton harus bawa apa dan nggak boleh bawa apa?

Ya gue nonton demi kesenangan pribadi gue. Ya suka-suka gue lah!

E: "YA KAN NANTI KALO BAEKHYUN BAD MOOD DI KONSER KAN BAHAYA JUGA!"

X: "JAGA DONG PERASAAN EXO!"

O: "RESPEK DONG!"

Gue baru tahu kalo respek ke EXO tuh harus bawa fanboard Baekhyun-Chanyeol ciuman? Ya maap deh. Gue mah apa, gak pure. Nggak ngeship yang OFFICIAL COUPLE.

:p

#TEAMTAORIS #YAKARAM

Pesan: Urusin aja diri lo sendiri, gausah urusin orang lain.

(Sambil bercermin ya Ron)

18. Perlu atau Nggak Sih ke Bandara?

Waktu awal-awal artis KPop ke Jakarta, antusiasme fans tuh bener-bener gede banget. Ke bandara untuk jemput artis adalah sebuah kewajiban yang nggak boleh alpa untuk ditunaikan. Tapi belakangan, biasanya, yang ke bandara hanyalah mereka yang benar-benar ngefans sama yang benar-benar niat doang.

Bukan berarti yang nggak ke bandara buat jemput/antar itu nggak bener-bener ngefans juga. Tapi ya masing-masing orang kan beda nih cara menunjukkan fanatismenya. Kayak gue misalnya, menunjukkan fanatisme gue dengan di-bash.

#eh #salah

Pengalaman pertama gue ke bandara untuk jemput artis Korea adalah di tahun 2010 ketika SHINee untuk pertama kalinya ke Jakarta dalam acara kerjasama Arirang dan TVRI waktu itu. Hasilnya? Nihil. Udah nungguin berjam-jam tapi mereka sama sekali nggak muncul. Untungnya waktu itu mereka mendaratnya sore. Jadi ya nggak perlu sampe begadang dan segala macem.

Lalu pas EXO ini, gue diajakin juga buat ke bandara sama kak Ashya. Walaupun gue nggak yakin karena beneran sama sekali nggak pernah jodoh sama siapapun di bandara, akhirnya ajakan itu gue okein. Tapi gue sama sekali nggak berharap apapun dari bandara. Nggak berharap akan ketemu sama EXO di sana. Karena gue tahu, bandara itu banyak pembohongnya. No offense. Tapi itu bener-bener terjadi.

Jadi, perlu nggak sih ke bandara?

Perlu buat yang belom tahu.

Nggak perlu buat yang mudah lelah dan baper.

Kalau menurut gue pribadi, kalo ada uang lebih buat transport PP silakan. Kalo lo udah punya informasi padat soal kedatangan mereka juga silakan. Kalo lo punya temen orang dalem bandara atau orangtua yang kerja di bandara juga wah tambah silakan. Tapi kalo lo baru pertama kali dan bener-bener nggak tahu harus ngapain, tanya dulu sama diri lo sendiri:

(1) penting banget ke sana? Lebih penting mana gue ke bandara atau tidur dan istirahat untuk nonton konser besokannya? Gue belom antre buat tuker nomor antrean loh. Belom lagi konsernya mulai sore dan gue harus dateng dari pagi!

(2) sudah siap kecewa? Pintu kedatangan bandara itu banyak banget loh. Dan jaraknya juga jauh-jauh. Kalau mereka nggak keluar di pintu yang tempat gue nunggu tapi malah keluar dari pintu lain? Yakin punya tenaga buat lari-lari? Nunggunya aja udah lama dan buang-buang tenaga, gimana lari-lari?

(3) bukan gue sendiri loh yang ada di sana, apa gue bisa ngeliat mereka dari dekat? Belum lagi bakalan pasti ada aja fans yang sok-sok ngatur, belum lagi bakalan pasti ada aja fans yang merasa penting, apakah gue siap menghadapi mereka dan fight sendirian?

Walaupun ada beberapa orang yang keberuntungannya bener-bener di puncak banget. Yang bahkan lo nggak niat buat ngejer tapi malah lo ketemu. Hidup tuh emang kayak gitu. Pesan gue, kalau kalian mau ngejer ke bandara, jangan pikirin "aku PASTI akan ketemu EXO!" Tapi pikirin gimana caranya kalian survive menunggu selama itu dan dibohongi oleh banyak pihak.

:p

20. Tapi Gue Pun Akhirnya ke Bandara

Ya, karena sejak 2010 sampai 2016 ini gue nggak pernah lagi sok-sokan mau jemput artis Korea di Bandara. Kenapa? Ya karena waktu dan tenaga gue lebih penting jika dialokasikan untuk istirahat dan tidur-tidur ganteng ketimbang harus nunggu mereka sampai tengah malam dan kucel.

Gue selalu bilang ke diri gue sendiri, "Sudah ada fans yang memang kerjaannya nunggu di bandara. Dan itu sudah lebih dari cukup. Toh ada atau nggak ada gue di bandara, artisnya nggak bakalan tahu bedanya." LOL

YA LO SIAPA SIH RON.

Tapi gue penasaran ingin menguji lagi keberuntungan gue soal bandara ini. Di Singapura gue hampir banget bisa ketemu mereka kalau aja nggak ada salah komunikasi. Mungkin kali ini gue akan berjodoh sama EXO. Tapi tetep aja gue menganut prinsip nothing to lose.

Kantor kelar jam 5 dan gue langsung balik ke kosan untuk siap-siap ke bandara dan langsung ke hotel di ICE buat nginep ke konser besokannya.

Tapi... dramanya... Abang Gojeknya...

21. "Kalo tahu jalan masuk-masuk, boleh loh, mas!"

Kalo pas TLP, konsernya hari Sabtu jam setengah tujuh, gue ke venue konser setengah empat sore satu hari sebelumnya. Waktu itu plan-nya adalah tuker tiket, ketemu temen dari Lombok, kemudian antre di depan venue dari malam. Karena sekarang udah nggak boleh nginep di venue karena sudah pake nomor antrean (PFFFTTTT) akhirnya plan pun harus berubah dong.

Gue pulang kantor satu jam lebih cepat dari jam normal. Kembali ke kosan dan sholat maghrib kemudian pesan Gojek untuk ke Blok M. Dari Blok M gue akan naik Damri ke bandara.

"Pesawat mereka akan mendarat jam 20:40 WIB." kata temen gue di WhatsApp.

Informasi menarik, tapi nggak bisa dipercaya sepenuhnya. Tapi masuk akal juga karena waktu gue balik dari Korea beberapa bulan yang lalu, gue mendarat di Jakarta juga di sekitaran jam itu. Okelah. Sementara ini percaya aja dulu.

Gojek-nya dateng tapi gue nggak ngeliat dia karena di ujung jalan kosan gue itu gelap banget. Dan dia nunggu di kegelapan itu. Baru ketika dia nelepon untuk ketiga kalinya, dan itu sudah jam 19:18 WIB gue baru ngeh kalo dia emang sudah ada di sana sejak tadi.

"Mas, saya mau ke Blok M, ke terminal, itu yang Damri ke bandara. Jadi, kalo misalnya mas tahu jalan nembus-nembus, masuk-masuk gang, boleh ya mas saya nggak masalah," kata gue sebelum kita berangkat.

Abangnya menanggapi dengan positif dan memberikan ancang-ancang kalau dia ngerti jalan tercepat menuju Blok M dari tempat gue. Gue udah merasa supergood banget deh pokoknya malam itu. Sampai akhirnya motornya jalan dan mulai belok di salah satu gang di Mampang dan belok lagi, belok lagi, belok lagi, belok lagi, masuk ke dalam gang lebih dalam, lebih dalam, lebih dalam, sampai yang gue kira nggak bisa lewat motor pun dia tetap masuk.

Gue mulai merasa dipermainkan oleh abang-abang Gojek ini. Tapi gue tetap berpikir positif karena dia ojeknya dan dia yang tahu jalan. Gue cuma penumpang. Tapi kemudian pikiran positif gue itu musnah ketika tiba-tiba kita sampai di salah satu jalan sempit melewati jembatan di atas Kali Mampang yang sedang meluap. Gang itu banjir. BANJIR BENERAN.

"Angkat kakinya mas biar nggak basah," kata abang-abangnya.

Setelah melewati banjir itu gue pikir udah mau sampe. Tapi ternyata nggak sama sekali. INI KENAPA MAU KE BLOK M AJA JADI LAMA BANGET?!?!?!?!? Akhirnya gue agak bete.

"Mas kok nggak sampe-sampe ya?"

"Emangnya busnya jam berapa mas?" katanya.

"Ya harusnya sih jam setengah 8. Ini udah jam 8 kurang 5 ya kita pasti udah lewat karena akupun nggak tahu sekarang ini kita di mana."

Abang-abangnya nggak tahu harus berekspresi seperti apa. Dan gue pun kesal karena yah, kalo gue naik yang jam 8 dan EXO mendarat 8:40 ya mustahil banget ke bandara 40 menit, hari Jumat, abis ujan. Ini Jakarta, bukan Mataram.

Ternyata jalan masuk-masuk gang nggak lebih cepat dari jalan normal. Abis ini gue nggak akan lagi nyuruh Gojek manapun buat masuk-masuk gang deh. Apalagi kalo buru-buru.

22. Nothing To Lose

Gue akhirnya naik Damri yang jam 8 dan itu berangkatnya jam 8 lebih 10. Gue literally cuma punya waktu 30 menit sebelum pesawat mereka mendarat. Impossible! Tapi anehnya, perasaan gue setelah duduk di kursi Damri itu bener-bener nggak ada sedikitpun keinginan untuk terburu-buru. Sama sekali nggak ada.

"Kalo ketemu, yaudah ketemu, kalo nggak, berarti emang nggak jodoh sama bandara." kata gue. Karena gue tahu jalanan akan macet banget, bahkan masuk tol Semanggi aja tuh kayak lama banget rasanya, akhirnya gue memilih untuk tidur aja dan nggak mikirin apapun.

Kosong melompong beneran deh hati gue malam itu. Mungkin itu kali ya yang dinamakan ikhlas. Hahahahaha... Karena gue tahu ke bandara itu hasilnya cuma ada dua: ketemu atau kesel. Gue jelas nggak mau kesel. Tapi kalopun nggak ketemu yaudah. Not a big deal.

23. "Gue di F, lo di mana?"

Do not trust anyone in the airport.

Terutama fans yang kayaknya tahu segalanya. Biasanya, fans yang kayak gitu nggak akan membocorkan informasi semudah itu ke orang-orang yang mereka nggak kenal, kecuali teman-teman sepermainan mereka sendiri. No offense. Kenapa gue bilang gini karena gue pernah mengalaminya. Lo juga nggak boleh percaya sama petugas keamanan. Mereka adalah pengecoh nomor wahid di bandara. Bedakan petugas keamanan bandara sama bodyguard promotor. Dua pihak ini tugasnya beda.

Sepengelaman gue, petugas keamanan bandara bertugas untuk mengecoh fans. Mereka akan membuat barikade di depan sebuah gate, beberapa jam sebelum pesawat mendarat dan (pura-puranya) EXO keluar dari gate itu. Alhasil, fans akan berkerumun di sana, membentuk barisan rapi dan mulai menunggu. Diberi harapan palsu kalo kata gue sih. Karena pada kenyataannya EXO nggak lewat situ. Tapi mereka sengaja membuat suasana seolah-olah EXO tuh di situ jadi fans bisa teratur.

Gue sampai di bandara sekitar jam sembilan lebih dan turun di gate tempat gue keluar ketika gue mendarat dari Seoul beberapa bulan lalu. Sementara gosipnya EXO nggak keluar lewat situ. Akhirnya gue pun pindah ke gate yang lain karena KATANYA, EXO lewat gate itu.

Kalo aja gue percaya sama insting gue malam itu DAN STAY DI LOKASI PAS GUE BARU SAMPAI DI BANDARA mungkin gue bisa ketemu mereka dan akhirnya beruntung untuk pertama kalinya di bandara. Tapi karena gue ngikut temen gue jadi yaudah. Hahahaha Akhirnya gue pindah ke gate lain dan ternyata EXO malah keluar dari pintu yang tadi gue datengin pertama kali.

LOL

Sekali lagi DON'T TRUST ANYONE, BUT YOURSELF. Terlalu banyak informasi yang beredar di sana. Mulai dari fans sampai sopir taksi semuanya sok tahu soal gate kedatangan. Lo harus percaya sama insting lo aja.

24. I Met Ummi!

Gue bukan orang yang punya ingatan kuat apalagi kalo berurusan sama nama orang yang secara random gue temui di sebuah tempat dan kemudian kita ngobrol lalu kenalan. Dan lanjut ngobrol lagi. Pasti akan cepet banget lupa. Tapi kalo urusan followers di Twitter, otak gue bisa diandalkan. Setiap kali ada orang yang nyapa gue di luaran gue selalu tanya, apakah mereka kenal gue dari Twitter, Facebook atau Instagram? Dan gue akan tanya akun mereka apa. Karena jujur aja gue lebih inget sama akun sosmed mereka ketimbang wajah mereka di avatar misalnya.

Jadi malam itu di bandara gue udah pake masker karena agak batuk. Ketika gue sedang berdiri nungguin EXO di salah satu gate akibat kemakan omongan orang-orang juga, satu cewek berjilbab nyamperin gue.

"Kak Ronzzy ya?" katanya.

Dari balik masker muka gue udah yang mau ngakak tapi mata gue berusaha untuk menanggapi pertanyaan itu dengan bingung.

"Bukan?" jawab gue.

"Iya kan pasti kak Ronzzy!"

"Bukan." kata gue lagi.

Muka si cewek keliatan bingung dan kayaknya agak malu karena ternyata dia salah orang. Nggak tega ih gue bohongin orang akhirnya gue mengaku kalo gue adalah si Ronzzy, fanboy alay yang suka di-bash di Twitter itu.

"Iya. Iya, ini Ron."

"TUH KAN! AKU TUH UDAH PERHATIIN DARI TADI!"

(dalem hati: CIYEEE RON ADA YANG PERHATIIN!)

"Aku Ummi kak. UmmiSNM," kata dia langsung nyebut akun Twitter-nya.

OMG! I KNOW THIS GIRL LIKE SRSLY HAHAHAHA

"Oh hai! Astaga! Akhirnya ketemu ya!" kata gue langsung menyalaminya.

Seneng banget deh kalo ketemu sama orang yang udah lama baca blog dan ngikutin tweet-tweet alay minta di-bash gue selama ini. Karena pada akhirnya punya teman baru dan nggak cuma tahu mereka dari balik avatar dan akun Twitter-nya doang. Dan karena Ummi ini juga sudah lama gue tahu akunnya baik di Twitter atau juga Facebook, jadi gue ngerasa kayak udah kenal lama walaupun nggak pernah ketemu.

Dan ya, dia pun minta foto walaupun gue yang, "Yaelah harusnya lo mah fotonya sama EXO jangan sama gue!" tapi gue tetep begaya.


25. Tenang, Tenang, Tenang

Walaupun gue tahu gue nggak akan sampe bandara dalam 30 menit sejak keberangkatan Damri di Blok M, tapi gue nggak ada perasaan yang terburu-buru sama sekali. Pikiran gue benar-benar tenang banget malam itu. Bahkan ketika sudah sampai di bandara telat dari jam yang seharusnya jadi waktu landing-nya EXO aja gue yang bener-bener tenang banget.

Gue ketemu Kak Sandra akhirnya di bandara karena dia nyusul. Walaupun kita udah pindah dari satu gate ke gate lain, sama sekali nggak ada penyesalan kalaupun misalnya gue nggak ketemu sama EXO. Bener-bener tenang banget deh, hati. Mungkin karena mindset gue udah yang nothing to lose, jadi nggak ada penyesalan sama sekali kalopun misalnya nanti nggak ketemu.

"Gue bener-bener nggak mikirin apa-apa ni sekarang kak," kata gue ke kak Sandra malam itu.

"Maksudnya?"

"Ya kayak bener-bener nggak ada keharusan buat ketemu gitu loh sama mereka. Pure ini ke bandara karena emang penasaran aja, nggak yang ngarep banget buat ketemu atau gimana. Jadi makanya nggak ada kepikiran sama sekali. Tenang banget hati tentram kayak abis umroh," gue ketawa.

Tapi memang kalo lo lagi ada di bandara untuk jemput artis Korea itu lo harus tenang sih. Kalo lo berisik ya bisa-bisa dibekuk petugas. DIkira orang gila. Apalagi berisiknya sendiri. Kalo berisiknya rame-rame sih nggak apa-apa.

26. "EXO! EXO! EXO!"

Terdengar teriakan dari salah satu gate kedatangan setelah sejam gue ada di bandara. Wah, gilak sih, fans sudah membentuk barisan barikade sendiri di depan salah satu gate. Bahkan barisannya udah sampe jalan-jalan. Gue yang sebel, jujur aja, karena mereka yang ada di sana nggak ketemu sama EXO, kasian. Sebel juga karena petugasnya membuat suasana seolah-olah EXO tuh akan lewat situ.

Semua pada teriak "EXO! EXO! EXO!" gitu. Dan setiap berapa menit sekali heboh entah karena apa. Sementara gue sama kak Ashya dan kak Sandra yang nunggu di gate yang berbeda hanya ketemu sama orang Arab semua. Nggak ada EXO muncul sama sekali.

27. Selalu Nggak Beruntung Kalo di Bandara

Kejadian malam itu kembali mengingatkan gue bahwa gue nggak pernah beruntung untuk urusan bandara. Dan kembali menyadarkan gue bahwa keberuntungan orang itu emang beda-beda. Gue sudah cukup beruntung dapet tiket gratis nonton yang di Jakarta, jadi gue mungkin disuruh nggak usah serakah untuk nyari keberuntungan lagi di bandara. Gitu kali ya.

Jadi malam itu ketika gue ketemu salah satu temennya temen gue yang beruntung banget ketemu sama EXO di depan gate kedatangan dan gue lihat videonya, gue cuma senyum-senyum sendiri. Ada juga ya orang seberuntung mereka ini kalo udah urusan bandara. DUH! TAPI SEKALI SEUMUR HIDUP GUE PENGEN BISA KETEMU EXO DI BANDARA PAS MEREKA BARU SAMPAI DARI KOREA DONG!

Itu sudah gue masukin ke bucket list gue. Someday, I WILL MEET YOU JUNMYEON-NIM!

28. Di Hotel Samping ICE

Kita kembali ke hotel pake Grab Car malam itu dan waktu sudah menunjukkan pukul 12 atau setengah 1 pagi. Badan gue masih fit tapi gue nggak boleh begadang. Walaupun malam itu tetep begadang juga sih ngeberesin fanboard yang belom dilakban.

Karena kita di kamar itu share bertujuh (harusnya, tapi yang standby cuma ada lima) akhirnya kasurnya harus digeletakin di lantai. Walaupun gue nggak masalah sebenarnya tidur di lantai, tapi takut bengek karena dingin dan AC, jadi yaudah spring bed yang numpuk dua itu kita turunin. Ada dua kasur di sana, berarti kalo diturunin akan jadi empat tempat tidur.

Gue kebagian tidur di bagian bawah spring bed-nya yang keras. No problem. Hidup memang keras.

29. Papapirang 1st Photocard Fan Support!

Untuk pertama kalinya gue akhirnya bisa bagi-bagi photocard di konser EXO. Kalo kata orang sih fan-support gitu. Gue bongkar-bongkar lagi folder foto-foto EXO yang gue jepret di TLP 2014 kemaren dan gue cetak sederhana aja. Nggak terlalu banyak jumlahnya. Mungkin nggak sampai seratus untuk Baekhyun dan nggak sampai seratus untuk Suho.

Karena bias gue dua member ini jadi gue mutusin untuk print dua member ini aja. Dan menyediakan masing-masing dua foto yang berbeda per member. Ada dua tipe foto Baekhyun dan dua tipe foto Suho. Gue print ini H-2 konser dan itupun sudah jam 2 pagi baru sempat ke lokasi cetak depan kantor. Sepulang dari tempat print hujan. Sempat basah dikit itu kertasnya tapi untungnya nggak parah.

Sampai kosan, sampai jam tiga pagi motongin photocard pake penggaris dan cutter. LOL. Nggak kelar semua, kemudian lanjut lagi abis solat subuh sampai jam tujuh pagi. Trus berangkat ke kantor jam delapan. Pokoknya harus selesai sebelum berangkat kantor aja. Karena sorenya kan langsung ke bandara.

Karena ini solo project jadi beneran solo banget ngerjainnya nggak ada bantuan dari siapapun. Berharap bakalan ada yang mau photocard-nya karena gue cetaknya juga besar-besar segede postcard. Alhamdulillah sambutannya cukup meriah!


Buat fans Baekhyun & Suho yang nonton 'THE EXO'luXion' di Serpong besok, kalo misalnya papasan sama saya, boleh...
Posted by KaosKakiBau on Thursday, February 25, 2016


30. D-Day!

Beberapa jam sebelum konser, kamar hotel harus diberesin lagi karena udah mau check out. Semua barang-barang sudah siap untuk dipindahkan ke mobil yang kita sewa untuk ke bandara lagi malam harinya buat nganterin EXO. Sementara perut belom terisi sama sekali sejak semalam. Akhirnya hari itu gue menyempatkan diri untuk sarapan di hotel dan ketemu sama dua orang temen yang juga nginep di hotel yang sama.

Gila sih, hotel pagi itu isinya bener-bener semua orang yang mau nonton EXO. Staf pun tinggal di situ. Mulai dari staf Korea sampai staf promotor. Nggak heran, karena emang lokasinya paling strategis. Yang paling gue takutin di hari H sebenarnya kondisi badan sendiri. Takut drop karena kita kan nggak pernah tahu kapan kita akan sakit. Berdoa sajalah hari itu akan baik-baik saja.

"Jangan lupa minum!" kata gue ke semua temen yang gue temui hari itu. Minum itu penting. Jangan sampe pingsan karena nanti Chanyeol bisa bete.

Seperti halnya dua konser EXO sebelumnya di TLP 2014 dan TEL Singapura 2016, gue pake baju Overdose merah itu lagi. Nggak boleh nggak dipake karena itu baju ada efek magisnya. Dan D-Day berarti gue juga sudah harus bekerja. Jadilah pagi itu nulis beberapa artikel dulu sambil bagi-bagi photocard.

31. I Saw Upperclass Masternim!

Gue nulis nomor 31 ini sambil ketawa nggak jelas. Dibandingkan fans-fans senpai di luaran sana siapalah gue kalo urusan fansite. Tapi hari itu salah satu temen gue ngasih tahu kalo ada Upperclass (fansite Suho) di lobby hotel, nggak jauh dari tempat kita duduk-duduk ngadem. Karena kayaknya temen gue ini kenal, gue minta dia buat ngasih satu photocard Suho yang gue cetak buat si Upperclass. Tapi temen gue nolak karena takut dikira sok kenal. Gue sih ngefans banget Upperclass. Kayaknya dulu dia pernah balas tweet gue deh. Apa itu Suho Planet ya? Lupa.

32. PERTAMA KALI KE AEON. HAHAHAHHA

Sudah jauh-jauh ke Tangerang, wajiblah mampir ke AEON. Jadilah siang itu sebelum kita check out hotel, gue kak Ashya, kak Tifa, Ririn, Eky dan Irza mampir ke AEON. Walaupun yang ketemu sama gue cuma kak Ashya doang sementara yang lain makan di atas, tapi akhirnya toh gue mampir ke Mall kebanggaan orang-orang Tangerang itu.

Nggak ada yang istimewa sih. Mungkin karena kunjungannya terlalu singkat. Jadilah cuma beli air minum doang. Dan ternyata di sana susah banget sinyal. Thanks. Nggak akan ke sana lagi kalo nggak bener-bener kepepet.

33. Bengong Liatin Fans yang Antre Tuker Nomor Antrean

Tangerang hari itu panas banget. Lengket banget baju sama badan. Tapi fans yang antre buat nomor antrean iniloh kuat banget nunggu di bawah terik matahari dan sumpeknya udara Tangerang. Gue juga seharusnya ada di antrean itu, tapi karena tiketnya belum di tangan gue, jadi gue nggak punya pilihan, masuknya nanti-nanti aja.

Bersyukur sih, karena nggak harus nungguin di bawah terik matahari. Alhasil gue muter-muter dulu buat nyari objek berita, sekaligus buat ngebagiin photocard. Alhamdulillah banyak yang nyapa-nyapa dan manggil. SENENG! BERASA COWOK PANGGILAN NIH SENENG DIPANGGIL!

Gue ketemu sama beberapa orang yang gue kenal juga. Salah satunya Dessy, temennya Ajie (member grup cover dance favorit gue duh!) dan dia sama temen-temennya kebagian photocard Suho dan Baekhyun. Karena gue bagi-bagi di lokasi antrean Dessy, yang lain pun akhirnya minta juga. Seneng!

34. Ada Chanyeol Gak? Ada Kai Nggak? Ada Sehun Nggak?

Mungkin besok-besok kalo gue mau bagi-bagiin photocard, gue harus membuat pengumuman di atas kepala kali ya, jadi supaya orang yang nyamperin nggak kecewa ketika mereka minta photocard tapi ternyata nggak ada.

Jadi waktu itu ada dua atau tiga orang yang nyamperin gue dan minta Suho dan Baekhyun. Gue kasihlah dengan senang hati. Dan salah satu di antara mereka nanya, "Ada Chanyeol gak?" gue mau ketawa.

"Wah maaf nih, nggak ngefans Chanyeol." terus muka dia bete. Sementara gue mau ketawa aja. WKWKWKKW Jawaban yang sama juga gue berikan buat yang minta Kai dan Sehun.

"Wah maaf nih cuma ngebias Suho sama Baekhyun. Nggak ngebias Kai sama Sehun, jadi nggak ada." WKWKKWKWKW

Kalo modal gue banyak nanti mungkin gue bagiin per member deh. Nggak cuma photocard, nanti gue kasi botol minum sekalian yang ada muka membernya. AAAAMIIIIN.

35. Dapet Lightstick dari Yes24

Berkah dari ribetnya beli tiket di Yes24 malam itu terbayar sedikitlah dengan hadiah lightstick TEL dari mereka. Karena ternyata gue ada di 100 pembeli pertama. Berkah dari beliin orang-orang juga sih ini. Mayan, dapet gratis. Gue selama ini nggak pernah berpikir kalo lightstick itu benda penting. Tapi ketika dapet gratis, mayan juga, bisa dipake buat lampu kamar mandi pas darurat.

36. PANAS BANGET YA ALLAH!

Enggak sampe deh setengah jam gue ngiter di sekitaran venue buat bagi-bagi photocard sama nyari mushola sampai akhirnya gue nggak tahan saking panasnya, lalu memutuskan untuk kembali ke hotel.

Walaupun udah check out, gue memanfaatkan lobby untuk ngadem dan ngecas handphone. Kebetulan di sana banyak banget orang yang lagi ngadem juga. Sekalian nunggu check in. Ketemu sama beberapa temen yang lagi nunggu juga akhirnya ngobrol.

37. Touch My Body~ Body~

Gue pernah denger di konser KRY kalau body checking promotor separah itu. Dan ternyata di EXO ini terjadi lagi. Salah satu temen yang gue ajak ngobrol pas lagi ngecas hape siang itu cerita, kalo temennya diperiksanya bener-bener lebay banget pas baru masuk. Belahan dada, pangkal paha, dan sampe ke bagian-bagian intim katanya dicek juga.

Wah gue shock juga sih. Tumben sih sebenarnya nih konser KPop sampe sebegininya. Mau razia kamera aja sampe separah itu. Nggak heran kalo banyak fansite juga hari itu yang ngejual tiket mereka karena kameranya nggak boleh masuk.

Denger-denger dari mereka yang sudah masuk juga, pengecekannya itu dobel. Pas baru masuk dicek dulu tas sampe ke dalem-dalem. Pengecekan kedua baru deh dipegang-pegang katanya. Penasaran juga. Jadi pengen cepet dipegang-pegang. Tapi masalahnya tiket belom di tangan. Nggak bisa masuk juga. Jadi yaudah sabar aja sampai nanti.

38. Fanboard yang Nggak Resmi Dibuang?

Sebelum konser gue sempat gabung sama grup BaekYeon di LINE karena kita rencananya mau happy-happy dengan banner BaekYeon kita. Tapi tiba-tiba ada yang bilang di chat kalo banner-banner yang nggak resmi dibuang gitu. Waduh? Serem juga. Kalo sampe banner nggak boleh masuk sih.

Jadilah beberapa yang di grup itu panik. Udah capek-capek nyiapin malah dibuang. Tapi beruntungnya ada beberapa yang boleh masuk. Termasuk, ehem, fanboard Baekhyun-Chanyeol ciuman.

Maksudnya nggak resmi di sini adalah yang di luar proyek EXOUNION kali ya? Mungkin biar gak distrek kali.



38. I WAS THERE WHEN EVERYONE SCREAMING BECAUSE OF A FANBOARD!

Gue tuh lagi nungguin temen apa lagi nyari mushola deh ya ketika gue berdiri di depan ticket box dan tiba-tiba semua orang teriak kenceng banget. Pas gue kepoin kenapa, trus ada yang teriak, "ITU ADA YANG BAWA FANBOARD CHANBAEK!" katanya gitu. Pas gue liat fanboard-nya, HAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.

#daruratLGBT

Tapi fanboard ini berhasil masuk sampai dalem. Supercool!

40. Fanboy Pada Ke Mana?

Setelah keliling-keliling di ICE gue baru sadar kalo hari itu tuh sedikit banget fanboy yang nonton. Hahaha... Mungkin karena pas TLP gue liat ada banyak kali ya yang keliaran dan gue ada di antara penonton. Kalo kemaren pure yang gue bener-bener santai banget nggak peduli mau masuk kapan juga nggak masalah. Dan yang gue liat di luar kebanyakan fangirl doang.

WHY!?!!?!??!?!?! Padahal ini kesempatan untuk digrepe-grepe security cewek.

41. Seseorang Berbaju Luhan

Konser memang terkadang jadi tempat kita bisa nemu banyak hal random. Selain fanboard #daruratLGBT tadi, ada juga satu fanboy yang pake jersey Luhan di 'Growl'. Gue ngeliatnya antara yang pengen ketawa seneng sama yang pengen tersedu-sedu. Mana dia kayaknya sendirian banget nggak ada temen. SO BRAVE! WE NEED MORE FANBOY LIKE HIM!

Dan pas sore gue sholat Ashar gue liat dia lagi mojok di mushola.

42. Baru Inget, Hotelnya Berisik Banget!

Ada hotel nempel di ICE tuh emang berkah banget sih. Jadi fans yang mau seru-seruan nonton rame-rame bisa nginep di situ dan nggak jauh-jauh ke venue-nya. Malam itu parah, hotel berisik banget. Berdiri di koridor depan kamar tuh kayak bisa dengerin semua teriakan dari fans yang nginep di sana. Baru kali ini ngalamin yang kayak gini.

Ternyata kamarnya pun nggak kedap suara karena suara-suara dari tetangga bisa kedengeran banget sampe kamar. Dan ketika tetangga sebelah kamar kita lagi geser kasur seperti apa yang kita lakukan, kita semua mendadak tertawa.

43. Terlalu Santai

Bisa dibilang ini adalah konser tersantai gue. Ketika dulu gue fight untuk bisa dapat depan pager, kali ini bener-bener nggak peduli sama posisi berdiri. Depan atau belakang sama aja. Toh tiketnya juga gratis. Jadi gue kayak ngerasa nggak ada yang terlalu harus diperjuangkan separah itu. Sementara temen-temen gue yang lain sudah antre buat menyelamatkan tempat terbaik mereka, gue masih di luar ngobrol-ngobrol sama temen yang lainnya.

Kalo tiketnya gue beli sendiri mungkin gue akan lebih fight. Nggak yang sesantai itu. Makanya dari dulu gue penasaran, "Gimana rasanya ya nonton di belakang dan nggak di depan pager?" Kenapa penasaran? Karena pas TEL ini panggung depan tuh sering banget kosong. Makanya pas bisa nonton yang di Jakarta, gue ingin ada di belakang supaya bisa lari-larian dan ngejer Suho dan Baekhyun.

Akhirnya untuk pertama kalinya gue akan merasakan pengalaman nonton konser yang santai nggak mikirin macem-macem itu. Apakah gue menikmatinya? We'll see.

44. Wall of Fame

Waktu TLP gue nggak sempat foto di wall of fame. Karena sibuk sama antrean dan sibuk sama drama orang yang titip antrean. Sebel. Tapi kali ini karena santai, gue sama beberapa temen menyempatkan diri untuk foto-foto di wall of fame.

Walaupun harus antre juga nggak terlalu masalah deh. Selain itu gue juga kan masih bagi-bagiin photocard, jadi sekalian aja membaur sama fans yang ada di dalam hall setelah mereka dapat nomor antrean.


Here we go again! #EXOLUXIONINA
Posted by KaosKakiBau on Saturday, February 27, 2016


45. Nomor Antrean (LAGI)

Gue agak bingung sih sebenarnya bagaimana proses antre setelah di dalam. Akhirnya gue tanya sama temen gue, setelah dapat nomor antrean tuh gimana. Terus katanya, setelah nomor antrean dibagi, mereka antre random dulu di satu hall. Nanti bergerak ke hall lain untuk diurutkan sesuai nomor. Setelah itu baru masuk ke venue konser.

"Oh gitu... kerja berkali-kali ya ternyata... hahahaha, coba kalo misalnya nomor antrean sudah tercetak di tiket, kan yaudah tinggal sekali antre terus masuk venue. Done!"

(GAUSAH SOTOY DEH RON!)

46. Berasa Lapar, Ingin Makan, Tapi Nggak Ada Nasi

Makan adalah hal paling penting sebelum konser. Sama halnya dengan banyak minum. Tapi siang itu gue inget kalo dari semalem gue sama sekali nggak makan nasi. Dan di AEON pun nggak sempat makan. Walaupun gue nggak terlalu berasa lapar, tapi makan tuh nggak bisa di-skip sama sekali sebelum nonton konser. Jadilah makan seadanya aja. Dan minum yang banyak. Mulai dari air putih sampai teh manis. Demi kekuatan. Walaupun efeknya jadi beser berkepanjangan.

47. Touch My Body~ Body~ (AGAIN)

Setelah gue akhirnya dapat tiket, gue pun bisa masuk ke dalam venue secara resmi sebagai penonton. Kalo yang tadi itungannya masih kerja. Sekarang udah resmi penonton. Gue masuk ke barisan pemeriksaan tanpa bawa ransel karena ranselnya gue titip di temen gue dan niatnya nanti gue ambil setelah masuk dan dapat nomor antrean aja (CURANG!). Males diperiksa-periksa soalnya ada air minum.

Gue masuk sekitar jam setengah enam sore. Pas gue liat nomor antreannya: 60. WKWKWKWKWKWKWKWKWKKW NGAQAQUE! Tapi ya sudah tak ada gunanya lagi, karena orang-orang udah masuk duluan lah dan itu pasti venue sudah full.

Oh iya, pas gue di-body check, gue nggak digrepe parah ternyata. Biasa aja. Nggak separah yang orang-orang bilang. Mungkin karena fanboy? Nggak tahu juga. Tapi beneran cuma kayak puk puk ringat dan manja gitu doang jadi nggak ada yang harus gue permasalahkan untuk body check yang gue alami.

48. Sebenarnya Berapa Kali Pemeriksaan Sih di Konser Ini?

Ketika masuk ke lobby ICE kita diperiksa. Ketika masuk ke tempat scan tiket diperiksa juga. Ketika sudah dapat nomor antrean dan akan masuk ke venue konsernya gue diperiksa lagi. ANJIRLAH.

Gue khawatir banget itu air minum akan disita karena jelas gue butuh air minum. Maksudnya, gue tahu kondisi tubuh gue tuh kayak gimana, dan gue butuh banget air. Kalo misalnya gue pingsan ya gue males aja ngerepotin orang. Belum tentu orang yang di sebelah gue nanti mau direpotin. Belum tentu juga petugas P3K mau direpotin. Akhirnya pas mau masuk ke hall konser...

"Buka dulu tasnya mas!" kata security. Ya gue udah tahu ini pasti bakalan panjang urusan.

"Ada sarung sama air minum nih mas," kata gue.

"Nggak boleh ya mas bawa air minum. Mending abisin sekarang," katanya.

"Yah mas, kalo saya abisin sekarang nggak bisalah. Orang lagi nggak haus. Saya bawa masuk aja deh!" kata gue.

"Ya nggak boleh. Nggak adil dong sama yang udah buang airnya di situ," katanya lagi sambil nunjukkin botol-botol air mineral yang dibuang.

"Ya kan saya tapi bawa botol sendiri. Nggak pake botol yang kayak gitu," kata gue lagi.

"Abisin dulu deh mas, udah komando soalnya nih," katanya lagi.

Yaudah gue nyerah. Gue berusaha untuk ngabisin itu air minum. Tapi baru seteguk gue udah jengah.

"Pak nggak bisa ini saya mau maksain kasian juga sama badan saya," kata gue.

"Yaudah, bawa masuk aja tapi jangan bilang temen-temennya ya," kata bapaknya.

LUV!

49. But The Struggle is Real for A Bottle of Water!

Sudah masuk ke venue, pas mau masuk ke section Blue, EBUSET! DIPERIKSA LAGI TASNYA! BUSET! INI BENER-BENER KONSER KENAPA PENUH SU'UDZON BANGET SIH PENYELENGGARA! Proses yang sama pun terjadi.

"Ya ini saya bawa air minum. Soalnya tadi kata mas-mas yang di depan boleh, jadi saya bawa masuk," kata gue.

"Nggak boleh mas udah peraturannya. Harus diabisin di sini," kata security-nya.

"Ya gak bisa, orang saya nggak haus," kata gue lagi.

"Abisin dulu deh," kata dia.

"Loh tapi tadi katanya boleh, gimana sih," kata gue.

Kemudian orang-orang yang nonton di Green pada teriak semua. "MINUM! MINUM! MINUM!" ya kan sebel. "KALIAN TUH KENAPA SIH!?!?!?!?!?" Akhirnya gue berusaha minum di tempat sambil duduk dan bener-bener santai ajalah yaudah mau gimana lagi. Sampai akhirnya ada yang teriak dari Green.

"KAK BAGI MINUMNYA KAK INI ADA YANG MAU PINGSAN!"

Buset. Akhirnya lagi-lagi adegan menonton konsernya berubah jadi petugas P3K kayak pas nonton SUJU-M di GBK. Gue pun dengan senang hati memberikan air gue ke beberapa fans. Kalian sudah merasakan bibirku dari bibir botol itu! Hati-hati aja TBC.

50. Welcome to Blue!

Akhirnya gue bisa masuk ke Blue juga dan BUSET HAHAHAHAHA RAME BANGET DI SITU! Tapi ramenya di depan. Di belakang agak kosong. Dan di sana gue ketemu sama beberapa orang sahabat di Geng Gila EXO yang sudah terbentuk sejak 2012. LOL Ini untuk pertama kalinya, tanpa terencana, gue sama mereka bisa nonton EXO bareng di konser.

"FINALLY!" kata gue heboh. "Pokoknya hari ini gue akan dance cover semua lagu yang bisa gue dance cover-in!" kata gue lagi. "DAN! HARI INI GUE MAU LARI-LARIAN KE SANA SINI UNTUK PERTAMA KALINYA!!!"

I'm so excited!

[jangan lupa juga nih add LINE@ KaosKakiBau buat rame-ramein aja hihihi @ecd6150l (di search pake @ jangan lupa)]

Jangan lupa buat ikutan 'GLORY DAY FIGHTING!' project by #kaoskakibau juga ya! Detail-nya bisa dilihat di Facebook KaosKakiBau (fb.com/kaoskakibau) Dukungan kalian buat Junmyeon, Ji Soo, Jun Yeol dan Hee Chan sangat ditunggu!

Share:

0 komentar