*
Untuk beberapa orang di dunia Kpop ini, bias dan fandom adalah sebuah hal yang sangat serius. Saking seriusnya, nggak jarang mereka bahkan bisa adu bacot sama temen sendiri soal ‘cara mereka memandang idolanya’.
Seserius itu sampai-sampai mungkin ada yang berantem karena “Gue nggak suka banget deh sama si X karena dia kayaknya kok centil banget deket-deket sama Y. Kayak ngarep banget buat dijodohin gitu,” sementara yang diajak ngomong kayak “Lah, menurut gue malah mereka cocok.”
Kemudian mereka nggak pernah ngomong lagi setelah itu.
Entah kapan persisnya beberapa orang di dunia Kpop ini mulai memandang serius masalah fandom. Sampai-sampai isu ini jadi sangat sensitif. Kalau dulu ada era di mana Super Junior mungkin jadi satu-satunya topik sensitif di dunia fana ini, sekarang bisa jadi semuanya sensitif. Serba gampang baper kalau terjadi perbedaan pendapat.
Gue sendiri sebenarnya cukup mengerti bagaimana rasanya jadi fans yang kayak gitu. Gimana ya nyebutnya? Overprotektif? Bisalah kita sebut kayak gitu. Soalnya, dulu gue juga kayak gitu banget.
Waktu zaman-zaman gue lagi gandrung banget sama Harry Potter, gue sama temen sekelas gue pas SMA—dia fans Kurt Cobain—pernah yang sampe berantem parah cuma karena dia ngatain Harry Potter itu kayak semacem cerita nggak penting.
"Ih apaan sih Harry Potter puter-puter tongkat terus jadi. Kayak mustahil banget!"
YAELAH NYET NAMANYA JUGA KISAH FANTASI. YA GIMANA SIH.
Ini bukan pertama kalinya gue
bikin Giveaway atau kuis di Twitter. Faktanya, ini adalah gievaway ke-22 yang
gue adakan sejak pertama kali terpikir untuk meramaikan akun @ronzzykevin di
Twitter dengan hadiah-hadiah lucu bernuansa KPop. Giveaway pertama gue adalah
tahun 2012, bertepatan dengan debut EXO.
Awal pekan ini, gue kembali
mengadakan giveaway sambil merayakan perilisan album terbaru EXO. Seperti
halnya yang gue lakukan ketika ‘XOXO’ dirilis tahun 2013 lalu, gue juga
membagi-bagikan dua album ‘EXODUS’ kali ini. Bedanya, di giveaway ini gue
mengambil sebuah keputusan yang berisiko.
Bukan... bukan keputusan untuk ngejorokin Tao ke rawa-rawa lagi. Itu memang berisiko tapi sepertinya Tao sudah lelah. Tapi keputusan berisiko lainnya.
*
*
Ada banyak tipe manusia di dunia ini. Ada yang gampang banget tertawa, ada pula yang gampang banget menangis. Ada yang males mencoba sesuatu yang baru atau bergerak mencari kehidupan yang baru hanya karena mereka merasa nyaman dengan apa yang sudah ada sekarang. Ada juga yang sangat menyukai tantangan dan mencari-cari pengalaman baru dengan mengambil kesempatan yang ada di depan mereka.
Gue termasuk yang suka mencari pengalaman baru. Walaupun belum dalam tahap yang berani keluar dari zona nyaman gue sekarang. Ada mimpi-mimpi dan keinginan yang berharap bisa gue capai dalam beberapa tahun ke depan tapi masih stuck dengan satu hal yang menghidupi gue saat ini: KPop.
Selamat datang di lingkaran setan.
Gue selalu ngefans Super Junior. Yaaaaah.... walaupun sekarang udah nggak seperti ketika awal-awal 2010 dulu, tapi kalo mereka ke Jakarta--terlebih bisa masuk nonton mereka gratisan--gue akan bela-belain buat dateng. Siapa sih yang nggak suka nonton gratis? Apalagi ini Super Junior.
SUPER JUNIOR.
M.
Sebagai seseorang yang bekerja di dunia yang nggak pernah jauh dari KPop, kedatangan Super Junior tentu jadi sebuah hal heboh. Enggak cuma buat ELF di luar sana tapi juga buat jiwa ELF di dalam hati gue. Itu juga yang terjadi ketika mereka jadi salah satu bintang utama di ulang tahun salah satu televisi swasta di Jakarta bulan Agustus lalu.
Ketika ini diumumkan, gue sendiri sebenarnya pengen beli tiket mereka dan nonton dengan temen-temen lain yang sudah pasti nonton. Tapi kemudian gue berpikir, "Biasanya bukannya acara ulang tahun televisi itu gratis ya?". Itulah yang membatalkan niat gue buat beli tiket.
Alasannya, gue berkaca dari pengalaman gue dateng ke ulang tahun televisi lain sebelum-sebelumnya. Dan itu beneran gratis. Gratis dari temen yang kerja di TV itu sih sebenarnya. Tapi yang penting gratis kan? Soalnya pas NET. ulang tahun, gue dapet kok gratisan. Masa sih yang ini harus bayar?
Lalu, tumben-tumbenan sih ulang tahun televisi ini ngejual tiket. Soalnya kan biasanya sebar-sebar undangan. Sebar-sebar tiket gratisan lewat kuis dan semacamnya tapi nggak sampe yang dijual di situs penjualan tiket onlien gitu. Apa mentang-mentang ada Super Junior gitu terus jadi dikomersilkan? Ya bisa jadi sih.
Tapi saat itu gue mikir, "nggak ah mendingan nggak usah beli tiket kalo masih bisa diusahain buat gratis," tetep ngarep.
*
*
Dulu pas SMA, gue pernah nonton film yang judulnya 'Bucket List' dan sangat terinspirasi dengan ceritanya. Oleh karena itulah, gue pun membuat bucket list untuk hidup gue sendiri dan ingin melakukannya sebelum gue mati. Well, nggak pernah sih sebenarnya diniatin buat 'besok harus ini, lusa harus ini'. Bucket list versi gue semacem yang 'ya kalo sempat ayok kalo nggak yaudah'.
Kkk. Bucket list ala ala.
Waktu 'Wolf' dirilis tahun lalu, gue sangat terinspirasi dengan rambut pirang-nya Baekhyun. Wekekek. Itu pertama kalinya dia tampil dengan rambut pirang dan "Wah, bagus juga ya!" Ya iya bagus karena itu Baekhyun. Dengan tidak ada niatan untuk menyama-nyamakan diri kayak Baekhyun, gue pun berpikiran untuk punya rambut pirang juga.
Tentu saja buat kebanyakan orang Indonesia, di-pirangin akan terlihat aneh. Terlebih kalau misalnya kalian tinggal di Lombok/Mataram/lebih spesifik lagi kampung gue. Wiiiihhh.... Bisa jadi bulan-bulanan. Hahaha
Orang-orang di kampung gue dulu selalu ngatain orang lain yang juga tinggal di kampung yang sama, kalau misalnya mereka warnain rambut. Entah apakah dibilang 'gawah' itu term lain untuk 'kampungan' (emang pada dasarnya kan kita tinggal dikampung ya kalo ngewarnain rambut malah dibilang lebih kampungan dari orang kampung itu sendiri), atau mungkin paling keren dibilang 'anak pantai'.
Disebut 'anak pantai' karena biasanya orang-orang yang tinggal di daerah pesisir punya warna rambut berbeda dengan orang-orang yang tinggal di kawasan kota. Anak-anak daerah pesisir terekspos sinar matahari lebih sering sehingga membuat warna rambut mereka berubah dan kulit mereka terbakar. Cool. Kayak bule.
*
*
Setelah lebih dari dua minggu, gue pikir kabar ini akan dilupakan banyak orang. Tapi ternyata nggak. Ini terlalu sakit untuk beberapa orang dan terlalu membahagiakan untuk orang-orang yang lainnya. Jadinya nggak bisa dilupakan begitu saja.
Kamis (19/6/2014) itu seharusnya jadi hari yang nggak istimewa. Hari lain yang biasa aja di kantor terlebih karena hari itu gue masuk pagi (kalau gue masuk pagi, gue bisa jalan dari kosan jam 6 dan sampai kantor sebelum jam 7 walaupun sering juga sih terlambat). Ngantuk selalu jadi masalah gue di pagi hari. Terlebih rasa enggan untuk meninggalkan kasur itu membuncah sesaat sebelum kaki melangkah ke kamar mandi. Everyone's problem.
Nggak ada yang istimewa karena pagi itu mata gue bener-bener nggak bisa tertolong lagi. Malamnya gue begadang nonton 'How To Train Your Dragon 2' sama Ajie, Afif, Dito dan mbak Septi. Belum lagi masalah MEIS yang cukup bikin kerjaan gue jadi bertambah dua kali lipat setidaknya satu hari sebelumnya.
Yah. Kamis pagi seharusnya jadi Kamis yang biasa. Kalau saja nggak ada artikel menarik yang datang dari Baekhyun dan Taeyeon.
Tarik napas dulu. Hembuskan.
Lalu tertawa.
"Is this even real?"
*
Kalo baca judulnya, kesannya gue lagi mau ngumumin giveaway ya? Padahal sih sebenarnya nggak. Tapi ya secara teknis emang lagi ada giveaway sih tapi bukan itu poin dari postingan kali ini. Hehehe
Belakangan gue merasa blog ini terlalu KPop terlalu SM dan kehilangan fungsi utamanya sebagai ladang curhat. Walaupun yah, siapa sih yang mau baca curhatan mas-mas rambut bercabang dengan kacamata buram dan kumis tipis? Tapi dengan keyakinan yang hakiki, kita percayakan saja semuanya pada Tuhan.
s
Al Fatihah....
Ada banyak hal yang belum sempat gue tulis dan ingin gue tuliskan saja daripada membusuk di kepala. Salah satunya adalah soal giveaway. Hehehe....
Gue banyak menerima pertanyaan seputar giveaway dari beberapa orang. Beberapa dari temen-temen yang nge-follow gue di Twitter, beberapa dari pacarnya temen yang gue kenal dari temen gue yang lain yang juga follow gue di Twitter, beberapa lainnya dari temennya temen gue yang temennya suka sama temennya pacar temen gue yang tetangganya suka banget pacaran sama pacar temennya temen pacar gue.
Pertanyaannya sih simpel, kayak misalnya, "Kenapa sering ngadain giveaway?" atau "Emang lo sekaya apa sampe rajin banget ngadain giveaway?" atau "Lo kerja dimana sih gue mau dong kerja di tempat lo supaya gue bisa juga ngadain giveaway kayaknya gaji lo banyak?"
atau "Bagaimana sih caranya kalo mau bikin giveaway?" atau ada juga yang "Akun lo pasti bekas fanbase ya makanya followers lo banyak?" atau "Lo pasti ngadain giveaway supaya followers lo banyak kan?"
*
|
source: thesabahsociety.com |
Sampailah kita di hari konser. Awalnya gue emang rada nggak peduli konser 'LUKIE BEAT' ini mau digelar dimana. Karena emang awalnya nggak ada niat nonton juga kan (sekali lagi thanks buat tante Star muah muah). Tapi setelah tahu dipindah ke Sentul...... Wow. Jauh sekali ya, xxingoo...
Beruntung, selain dapat tiket gratisan buat nonton, promotor juga menyediakan shuttle bus yang berangkat dari beberapa titik di Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Ya, memanfaatkan fasilitas itu gue pun berangkat dari shuttle bus di Semanggi.
Pemindahan lokasi konser LUNAFLY kemarin dikarenakan Jungleland jadi sponsor utamanya. Iya, last minute banget emang tapi begitulah keadaannya. Nggak usah heran kalau suatu saat, ada konser terus tiba-tiba jelang-jelang hari H banyak promo yang berkaitan dengan sebuah produk. Bisa jadi produk itu emang sponsor utamanya.
(Jadi inget promo Girls & Peace bersama Bank Mandiri)
Yang gue bingung adalah, kenapa harus di Sentul..... sih.... sekarang kan musim hujan. Sentul kan di Bogor. Bogor kan kota hujan. Bagaimana cerita konser dilakukan di kota hujan pada musim hujan? Bahkan denger-denger konsernya bakalan outdoor.
Oke emang nggak kebayang. Tapi lama-lama mikir juga kalo nonton konser sambil hujan-hujanan mungkin asik. Berasa syuting video klip sedih. Sampai pada titik dimana gue lupa kalau kita tinggal di Indonesia. Dimana ada keinginan pasti ada jalan: Pawang Hujan.
*
Jumat malam tidur nggak tenang. Masih kebayang sama kejadian sore hari yang ketemu sama LUNAFLY-nya. Bisa ngobrol langsung terus salaman sama idola itu rasanya emang luar biasa. Padahal ngefansnya kayak beli tiket gathering, on the spot. Tapi tetep aja berkesan.
Sepanjang malem gue sama Dito bahas-bahas soal LUNAFLY. Kenapa mereka bisa baik-baik banget gitu. Terus kita sampai pada pembahasan bahwa kalo punya idola yang terlalu baik, kita jadi rakus.
Rasanya hari Jumat sore itu ada aja yang bikin nyesel. Nggak foto bareng lah, nggak salaman sama Teo lah, atau apalah. Itu semuanya karena mereka terlalu baik sih. Jadinya kita kan ngarep yang lebih-lebih.
Waktu gue ngetweet soal Sam yang baik banget, kak Dewi nanggepin dan bilang kalo dia emang kayak gitu. "Aku aja minta peluk dikasi," begitu kata kak Dewi. Tau gitu gue minta aja harta kekayaan Sam siapa tahu gue beruntung hari itu kan terus dikasi.
Punya idola yang terlalu baik ternyata bikin kita jadi egois. Bikin kita jadi pengen lebih dan lebih. Bikin kita jadi sedikit menyesal kenapa tidak memanfaatkan kebaikannya dengan berlebihan juga. ㅋㅋㅋ
Terkadang, mungkin memang lebih baik artis berlaku layaknya seperti artis. Sedikit jual mahal nggak apa-apa. Daripada terlalu baik bikin fans jadi banyak berharap.
Atau itu cuma gue.
LUNAFLY datang lagi ke Jakarta!
Itulah headline beberapa portal KPop jelang akhir tahun 2013. LUNAFLY
bakalan dateng sama LC9 ke Jakarta buat konser. Nggak cuma konser tapi mereka
ada fansigning sama acara makan malam juga. Wah... wah... wah.... pas ngeliat
harga tiketnya... HAHAHAHAH WAH WAH WAH!
Tapi ini alhamdulillah banget mereka membuka tahun 2014 dengan sangat
ceria. Karena kalau mereka datang ke Jakarta berarti gue ada kerjaan dan bisa
sekalian refreshing. Nggak terus-terusan kerjanya di kantor tapi kali ini bisa
terjun lapangan lagi.
Hanya saja... masalahnya.... (tarik napas) (hembuskan)
LUNAFLY itu siapa....... sih.....? (tertawa getir)
*
Banyak hal menarik yang terjadi sepanjang bulan Mei dan banyak dari hal-hal tersebut melibatkan aktivitas fanboying gue. ㅋㅋㅋ Mungkin sampai sekarang istilah fanboying ini semacem belom terlalu eksis, tidak seperti fangirling ya. Hahaha Alasanya jelas mungkin karena ada lebih banyak jumlah populasi perempuan di dunia ini dibandingkan dengan laki-laki.
*
Secara teori kan sebenarnya fanboying dan fangirling itu adalah istilah yang sama, yang membedakannya cuma jenis kelamin pelakunya saja. Jenis idolanya justru (seharusya) nggak dipermasalahkan. Sering kali banyak yang tanya sama gue di ask.fm, "Mau sampai kapan jadi fanboy?" Sebenarnya ini pertanyaan sih agak aneh ya. Semacem bertanya, "Ron, mau sampai kapan jadi cowok?" Jawabannya ya jelas akan jadi fanboy selamanya. Nggak mungkin kan di usia ke-35 misalnya tiba-tiba gue terbangun dan gue sudah punya dua melon bergelantungan di depan dada.
Beberapa orang mungkin mengartikannya berbeda. Semisal, fangirling adalah istilah untuk seorang fans perempuan ketika spazzing grup laki-laki dan fanboying hanya digunakan saat fans laki-laki spazzing grup perempuan. Dan seringkali arti ini yang digunakan makanya ketika gue spazzing EXO atau yang lainnya, orang-orang mungkin bertanya-tanya. Kenapa lebih milih boygroup daripada girlgroup?
'S4 perform di GanCy 31 Maret 2013 tuh!'
*
Kira-kira itulah yang gue baca di twitter, suatu weekend panjang hari Jumat. Kalau nggak salah sih waktu itu yang mention gue ada S4 di GanCy adalah kak Nuri dan dia juga mention Gilang. Akhirnya gue pikir karena gue emang nggak punya acara weekend panjang ini yaudah mending gue ke GanCy aja. Lumayan juga nonton S4 gratisan trus bisa nonton anak-anak Dance Cover juga, pikir gue. Walaupun gue sebenarnya cuma pengen liat S4 sih, kalo yang lain-lain yaudah sambil nunggu sambil seseruan aja. Gue coba cek-cek siapa aja performers-nya dan menemukan nama-nama Dance Cover kayak Anonymous (yang pas pertama kali baca langsung 'Oh ini pasti EXO!') trus juga ada cover MBLAQ yang namanya YBLAQ yang lumayan terkenal dan salah satu member-nya gue kenal. Walaupun mungkin dia gak inget gue kenal sama dia. Padahal anak UI juga. But anyway, gue ajak Gilang buat ke Gancy karena kalo pergi sendiri kok ya kayaknya garing. Lagipula gue butuh temen sorak sorai pompom membahana. Dan Gilang adalah satu-satunya yang available waktu itu.
*
Permasalahannya adalah cuma satu sih: Gilang adalah laki-laki paling ngaret sedunia. Kalo misalnya lo mau pergi sama Gilang, trus acara lo misalnya jam 12 siang,
means lo harus berangkat paling nggak 2 jam sebelum acara dimulai kan karena kita nggak pernah bisa mengira-ngira lalu lintas Jakarta. Nah berarti paling nggak lo harus berangkat jam 10. Tapi kalo misalnya lo pergi sama Gilang, lo nggak bisa bilang ke dia 'Lang, kita ketemuan di depan Lawson jam 10 ya!' nggak bisa. Karena jam 10-nya Gilang itu berarti jam 4 sore. Jadi, kalo mau bikin janji ketemu jam 10, lo harus bilang ke dia 'Gilang, ketemu jam 4 subuh ya di depan Lawson.' Fix.
*
*