Buat yang suka banget sama Kpop dan K-Drama seperti gue, pasti punya mimpi buat berkunjung ke Korea Selatan. Mungkin nggak cuma sekali, tapi berkali-kali. Mengingat ada banyak lokasi yang bisa dikunjungi di sana dan mungkin nggak cukup kalau dalam sekali kedatangan hanya tinggal dua sampai lima hari. Lagipula ke Korea Selatan itu pasti nagih. Hehehe.
Nah buat yang memang ingin mengunjungi Korea Selatan berkali-kali dalam lima tahun (wagelaseh uangnya pasti banyak banget ya), lebih enak kalau waktu bikin Visa, lo sekalian bikin yang Multiple aja. So lo nggak perlu mengeluarkan uang untuk Visa setiap mau berangkat ke sana. Lebih hemat selama lima tahun dengan jumlah yang signifikan lho!
Jadi buat wisatawan, Visa ke Korea Selatan itu ada dua jenis: Single dan Multiple. Bedanya apa? Seperti namanya, Single ya untuk sekali masuk (sekali kunjungan dalam kurun waktu 90 hari, dengan masa tinggal 30 hari). Sementara Multiple ya untuk berkali-kali masuk (berlaku untuk 5 tahun bolak-balik ke sana, dengan masa tinggal maksimal 30 hari per kunjungan).
Bagian Konsuler Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia yang berkantor di Jakarta Selatan belum lama ini melakukan perubahan persyaratan untuk pembuatan Visa baik Single dan Multiple. Ada beberapa hal yang disederhanakan dan dimudahkan nih buat lo yang memang berniat sering bolak-balik Korea Selatan. Semua dijelaskan dalam Press Conference yang digelar pada Selasa (10/4/2018) kemarin.
Gue enggak ngerti deh. Apakah orang-orang di dunia ini semua pada dikejar-kejar target atau gimana ya? Kok kayaknya mereka semua pukul rata gitu, soal seseorang yang udah memasuki usia tertentu sudah harus berkeluarga? Gue juga nggak ngerti apakah mereka sebenarnya enggak ada kerjaan yang lebih berfaedah gitu ya, selain ngurusin kehidupan orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar kapan nikah gitu? Ehem.
(tarik nafas) (hembuskan) (lewat pori-pori kulit kepala)
IYA GUE TAHU GUE TAHUN INI SUDAH 27 TAHUN DAN GUE BELUM ADA RENCANA BUAT MENIKAH TRUS KENAPA?!
(teguk teh herbal) (menenangkan diri)
Serius deh. Orang-orang tuh harus beneran berhenti mengajukan pertanyaan-pertanyaan soal pernikahan. Karena sejujurnya, sepeduli-pedulinya lo sama hidup gue, gue lebih peduli sama hidup gue sendiri. Gue nggak butuh mendengar pertanyaan seperti itu dari orang-orang yang berbeda, secara berulang-ulang, karena gue sendiri selalu mempertanyakan itu ke diri gue setiap malam sebelum tidur, setiap abis solat subuh yang selalu telat, setiap abis solat Jumat yang selalu ketiduran pas khotbah, setiap abis solat isya yang kadang udah mepet subuh. Stop mempertanyakan sesuatu yang gue sendiri masih mencari jawabannya! Lo kira enak... ENGGAK ENAK TAUK! Lagipula ngejawab pertanyaan menikah kan enggak sesimpel menjawab pertanyaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Ujian Nasional pada umumnya. Enggak ada pilihan jawaban A, B, C, D atau E. Kalaupun ada paling isinya cuma:
A. Anjir, kapan gue nikah bukan urusan lo.
B. Bisa nggak sih lo diem aja ngurusin diri lo sendiri.
C. Capek nggak sih lo sama hidup lo yang ngurusin hidup orang lain kayak gini?
D. Damn you son of a bi*ch. Shut up.
E. Eek Berang-berang! Pergi lo ke Alaska!
Kalian yang lahir di tahun 80-an dan 90-an pasti tahu dan akrab dengan Doraemon. Karakter kartun ini sudah jadi tontonan anak-anak generasi 90-an sejak masa kanak-kanak. Robot kucing yang datang dari abad 21 ini memang ajaib. Soalnya dia punya peralatan-peralatan canggih dari masa depan yang dibawa ke puluhan tahun sebelum dirinya bahkan diciptakan. Alat-alat ajaib Doraemon selalu bikin wow Nobita dan kawan-kawannya termasuk juga gue sebagai penonton setia serial ini di RCTI setiap jam 9 pagi WITA zaman-zaman dulu.
Kartun Jepang ini mau nggak mau bikin gue berimajinasi dan bertanya-tanya, seperti apa sih masa depan nanti?
Di dunia Doraemon, masa depan digambarkan dengan segala sesuatu yang nggak lagi bergerak di atas tanah melainkan di udara. Sebut saja sepeda terbang, mobil terbang, dan baling-baling "bambu". Belum lagi alat-alat canggih yang bisa digunakan untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dengan cepat seperti Pintu ke Mana Saja. Bahkan berpindah dari satu era ke era lain di masa lalu, atau masa depan, dengan Mesin Waktu.
Gambaran masa depan di Doraemon adalah hasil imajinasi dari kreatornya, Fujiko F. Fujio. Dia membayangkan bagaimana kehidupan masyarakat kebanyakan di Jepang di abad yang berbeda. Di tangan Ernest Cline, Zak Penn dan Steven Spielberg, masa depan itu tampak sangat berbeda. Khususnya buat para geeks dan gamers.
Sebelum nulis blogpost ini gue membaca dengan teliti Google Translate buat mencari terjemahan kata 'cringe' yang enak dipakai di judul. Ternyata lebih gampang menjelaskannya dengan kata-kata sederhana dan bahasa tubuh ketimbang mengalihbahasakan satu kata itu ke Bahasa Indonesia.
Google Translate menerjemahkan Cringe (verb/kata kerja) menjadi Ngeri; merasa jijik. Sementara kalau gue cek di Oxford Dictionary, Cringe didefinisikan sebagai Experience an inward shiver of embarrassment or disgust. Setelah nanya-nanya ke netizen via Twitter, gue pun menemukan kata yang pas: GELI.
"Cringe itu apa deh sebenarnya?"