We’re Going Ko Ko Bop!


Kalau lo sekarang lagi dalam kondisi sehat wal afiat, segar bugar, enak makan dan enak tidur, gengs, maka bersyukurlah. Soalnya nyaris seminggu ini gue nggak enak tidur dan nggak enak ngapa-ngapain banget. Mendadak gue terserang flu. Tumben-tumbenan banget deh ini badan gue nge-drop dan mendadak melemah gini. Kayaknya sih efek kurang tidur, tapi gue juga curiga ini adalah efek dari kurang kasih sayang dan pelukan hangat sosok yang dikasihi.

Ahem. Siapa.

Gue curiga ini sakitnya karena kebanyakan minum es teh manis di Mekdi pas pulang konser CNBlue Sabtu pekan lalu. Karena sejak itu kepala gue juga mendadak jadi pusing-pusing, terus berlanjut ke radang tenggorokan sebentar, lalu demam, dan kemudian batuk nggak kelar-kelar sampai hari ini. Bersyukur gue bisa kalem dikit batuknya karena Panadol. Bersyukur juga gue tipe orang yang kalo sakit tinggal dikasih obat dari Alfamart langsung sembuh. Tanpa perlu resep dokter berlebihan. Terima kasih banget untuk Panadol karena berkat dia gue jadi bisa betah duduk di Mekdi dengan tenang tanpa mengganggu masyarakat sekitar dengan suara batuk gue. Gue pun bisa nulis sisaan blog soal ‘Ko Ko Bop’ ini dengan kalem.


Tapi mendadak pengen Coke. Apakah boleh….

HAHAHAHAHAHHA

Sekarang gue kalo nulis blog jadi manja. Udah nggak bisa lagi cuma nulis di kamar doang. Nulis di kamar selalu mentok. Kebanyakan drama sama kasur. Makanya sekarang kalau mau nulis musti cari tempat duduk yang enak. Nggak harus sepi sih yang penting enak dan ada Wi-Fi. Hihihihi…. Makanya jadi rajin banget deh gue ke Mekdi Kemang. Di sinilah gue menyelesaikan review teaser ‘Ko Ko Bop’ Part 2 Jumat malam.

Setelah selesai nulis itu, gue jadi bingung gimana harus memulai review MV ‘Ko Ko Bop’ ini. Seharian gue cuma ngomong sendiri doang “Gimana ya awalnya?” Keluar dari kamar mandi “Enaknya gimana ya?” Abis makan siang “Hmm… harus mulai dari bagian apa nih ya?” Sampai sekarang kebiasaan ngomong sendiri gue makin parah sih. Akhirnya gue mikir kayaknya memang butuh refreshing sejenak. Akhirnya gue memilih untuk tidur. Tapi nggak sejenak. Jatohnya jadi berjam-jam. Dan malamnya temen gue, Krishna, ngajak ke rumahnya karena dia ulang tahun. Demi makan gratis dan refreshing dikit gue pun berangkat ke sana.

Balik dari rumah Krishna udah gue niatin bakalan duduk lagi di Mekdi Kemang buat nyari ide. Tapi beruntung pas lagi di atas ojek yang sedang melaju perlahan tapi pasti di jalanan Kemang yang ramai, gue pun menemukan ide untuk prolog posting-an ini. Yang lo baca sampe sini sebenarnya belom masuk ke prolog. Ini masih nyampahnya aja. Prolog ini gue rasa klop sama genre lagu comeback EXO kali ini. Pas banget. Something new.

Dengan aroma parfum murah yang disemprotkan abang-abang ojek ke dalam helmnya secara berlebihan sehingga wanginya menempel di rambut gue, gue pun mulai duduk di Mekdi ditemani secangkir Flat White, french fries dingin, Jeno (nama handphone gue) dan Junmin (nama laptop gue). Mulailah gue mengingat-ingat kejadian hari Selasa kemarin. Pengalaman pertama yang menyenangkan. Semenyenangkan lagu ‘Ko Ko Bop’ ini.

Sejak Senin sebenarnya badan gue udah drop. Selasa pagi ternyata makin parah demamnya. Panik dong gue. Karena seharusnya hari itu gue berangkat pagi-pagi ke kantor. Kantor gue yang sekarang lebih enak soal jam kerja. Makin pagi lo dateng ke kantor, makin cepet lo bisa pulang. Makanya gue sekarang jadi gandrung dateng pagi. Kenapa gue juta mutusin buat berangkat lebih awal, soalnya sorenya gue harus ke Korean Cultural Center Indonesia.

Selasa kemarin gue diundang buat jadi pembicara (halah) di acara ulang tahun ke-6 KCCI.


Badan gue sayangnya nggak bisa diajak kompromi. Alhasil gue tepar di kamar sampai siang. Baru bisa ngabarin bos gue via WhatsApp kalau gue nggak bisa masuk setelah bangun tidur dengan keringat yang berlebihan banget. Gue berharap sorenya udah agak baikan walaupun itu belum minum obat. Gue memang kalau demam jarang langsung minum obat. Biasanya stok parasetamol tapi yang ada di kosan kayaknya udah kadaluarsa. Saking lamanya gue nggak pernah sakit lagi. Gue pun bukan orang yang biasa minum obat kalau demam-demam dikit. Karena biasanya tidur dengan jaket dibalut selimut tebal dan sarung juga akan sembuh. Terinspirasi dari kepompong. Tapi kemaren gagal total. Mau nggak mau harus ke Alfamart beli obat. Sambil sempoyongan gue jalan juga beli Panadol. Alhamdulillah sore jelang malamnya udah membaik. Demam gue turun tapi batuknya nggak ilang dan suara gue seseksi Pinkan Mambo waktu awal debut.

Khawatir banget nggak bisa nepatin janji dateng ke KCCI karena kondisi gue hari itu. Tapi setelah merasa better, gue pun akhirnya bisa sampai ke sana dua jam sebelum acara dimulai. Oh iya, kok gue bisa sih diundang ke Korean Cultural Center Indonesia?

Baca dulu posting-an gue yang judulnya ‘Kejutan dari Adhan’ supaya nyambung. Gue diundang untuk sharing pengalaman di Asian Cultural Young Leaders’ Camp 2017 di Korea kemaren sama beberapa anggota KCCI yang datang. Kan memang tujuan acara itu adalah menyebarkan kabar baik dari Korea kepada komunitas setelah kembali ke negara masing-masing kan. Ya awalnya gue juga mikir gue cuma harus nulis blog aja dan posting di sosmed aja. Eh nggak nyangka kalau proses menyebarkan pengalamannya juga termasuk ngomong ala ala presentasi di depan anggota KCCI.

Sebagai newbie di dunia seperti ini tentu saja gue deg-degan. Tapi nggak separah waktu pertama kali gue presentasi di Universitas Budi Luhur bulan Mei kemaren. Ini adalah pengalaman pertama banget gue jadi pembicara di KCCI. Gue nggak pernah familiar dengan lokasi ini sebelumnya karena selalu gagal setiap mau daftar kelas Bahasa Korea. Dan kunjungan gue sebelum ini cuma ke ruang meeting untuk ketemu Pak Director-nya sebelum berangkat ke Seoul dan juga jadi peserta kuliah umum.

“Ya intinya cuma cerita soal blog kamu sama perjalanan ke Korea aja,” kata Mbak Kimberly dari KCCI.

Kalau ini gue jagoanlah. Mana lagi cerita dalam Bahasa Indonesia kan? Nggak harus mikir ngomong dalam Bahasa Inggris kayak pas di Korea kemaren. Hihihi…

Dengan suara Pinkan Mambo baru debut itu gue pun mulai memperkenalkan diri dan sharing cerita sama semuanya. Alhamdulillah lancar. Seneng juga melihat mereka yang datang hari itu mau mendengarkan dengan serius. Padahal kan gue nggak sedang ngasih kuliah. Ada juga yang sesekali ketawa pas gue sedang berusaha melucu padahal nggak lucu-lucu banget. Karena sambutannya positif, gue juga jadi lebih santai untuk mengelaborasi cerita. Thank you all! Luv banget pokoknya.

Gue sendiri sempat amazed sama kemampuan ngomong gue di depan umum. Dikit-dikit jadi lebih oke dan makin bagus daripada sebelumnya. Walaupun mata gue tetep nggak bisa fokus dan jelalatan karena nervous, tapi I’m getting better. Memang benar kata buku yang pernah gue baca zaman dulu, ala bisa karena biasa.

A post shared by RON (@ronzstagram) on


Ngomong-ngomong soal hari Selasa, di hari itu juga MV ‘Ko Ko Bop’ dirilis. Dan gue sudah sangat menunggu-nunggu MV ini. Kalau aja itu gue lagi di kantor atau di kosan, pasti deh reaksinya akan sangat berlebihan. Pasti deh gue akan mencak-mencak nggak karuan. Nggak akan bisa kontrol. Pasti akan menggila. Gue juga pasti bakalan ribut di Twitter, nge-tweet panjang lebar dari satu adegan ke adegan lain seperti kebanyakan chingu-chingu tlist. Tapi karena pas MV dirilis gue lagi di KCCI, duduk di ruang tunggu sambil ngerjain artikel freelance, gue sok-sok kalem aja. Gue nonton MV itu sekitar setengah jam setelah perilisan. Dan efek setelah itu gue terdiam agak lama.

Nggak jauh dari gue, ada dua tamu ulang tahun KCCI yang sedang ngobrolin promotor konser KPop dan event konser mereka bulan November. Juga ngomongin soal rencana menginap di hitel deket ICE.

“Iya, promotor ini tuh sekarang udah tahu banget gimana buat dapet uang. Mereka jual tiket duduk jadi mahal banget lho. Terus katanya mau ada fansigning kan. Pasti deh itu buat member!”

Gue tahu persis siapa yang mereka bicarakan. Kalau gue kenal mereka pasti gue akan nimbrung. Tapi saat itu gue lagi nggak pengen diganggu dengan pikiran-pikiran lain. Gue pengen khusyuk dengerin lagu baru EXO ini. Gue sedang berusaha konsentrasi.

Lama-lama kok gue merasakan ada yang aneh sama kaki dan bahu gue. Kok kaki gue gerak-gerak sendiri. Kok bahu gue goyang-goyang sendiri. Kok mendengarkan lagu ini sensasinya seperti pertama kali dengerin lagu-lagu di film ‘Mujhse Dosti Karoge’. Makin lama gerakannya makin intens. Untung gue masih punya self-control dan sedikit rasa malu yang tertinggal. Kalau semuanya sudah 100% hilang mungkin saat itu gue udah naik ke atas meja, buka kancing baju sampai ke puser, kemudian melakukan gerakan tidak senonoh meliuk seperti Nagini. Meniru Kim Jongin, sang Nagini sunbaenim.

Gue mendadak senyum-senyum sendiri juga. Meskipun gue tadi bilang gue berusaha konsentrasi sama MV-nya, itu semua gagal gue lakukan. Gue nggak memperhatikan MV-nya secara detail. Gue lebih fokus sama musiknya. Sama lagunya.

Dan untuk pertama kalinya gue mengaku kalah sama EXO. Gue suka lagu ini sejak pertama kali mendengarkannya.

Proses adaptasi gue rupanya sukses, eh?



Kalau fans yang lain mungkin di saat yang sama langsung dengerin lagunya sealbum. Langsung ngulang-ngulang MV-nya di YouTube. Gue juga dulu gitu. Waktu kehidupan masih ramah padaku. Tapi setahun terakhir ini jarang bisa spazzing to the max lagi. Makanya gue baru bisa dengerin semua lagu di album ‘THE WAR’ sehari setelah itu. Seharian di kantor gue puter ulang lagu-lagunya. Tapi lalu gue setop di tengah jalan dan ngomong sendiri.

“Jangan nikmati dulu. Biar feel-nya nanti kayak pertama mendengarkan lagi pas di-review.” Lalu gue cuma repeat one ‘Ko Ko Bop’ di Winamp (iya gue masih pake Winamp, thanks). Dan baru Sabtu pagi kemaren gue bener-bener nonton MV-nya dengan serius setelah berhari-hari berlalu.

Sebut gue freak, nggak apa-apa. Sebut gue bukan fans pure, nggak apa-apa. Sebut gue nggak berusaha untuk bikin view YouTube-nya makin nambah, nggak apa-apa. Memang demikian adanya kok.

Hidup gue bukan cuma buat streaming MV dan memastikan EXO jadi nomor satu. Dan kalau mereka nggak jadi nomor satu itu bukan berarti juga salah gue. Hey, hey, hey. Masih banyak hal lain yang harus gue lakukan sehari-hari demi mencapai kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Gue harus bikin artikel kerjaan, laporan buat bos gue, artikel freelance, gue harus makan pagi, makan siang, minum obat, balas chat di LINE/WhatsApp kalau ada, nge-troll orang di LINE@KaosKakiBau dengan ngirim foto Annabelle, upload foto ke Instagram dengan filter berlebihan supaya terlihat gantengan dikit, update status Facebook dengan background ganti-ganti supaya kekinian, bacain tweet berantem ARMY vs EXO-L di timeline, kepoin Lambe Turah, wah banyak deh pokoknya aktivitas gue selama sehari tuh. Sibuk banget.

Jadi wajar kalau gue nggak bisa streaming MV buat nambahin view YouTube. Orang MV-nya aja gue download. Nonton di YouTube butuh kuota men. Kita kan nggak hidup di Korea Selatan yang internet ada di mana-mana. Provider ukuran baju yang gue pake aja belakangan ini lagi ngehek banget.

Tapi ada hikmahnya juga gue nggak nontonin MV-nya berulang-ulang setelah perilisan. Soalnya makin ditonton, makin gatel tangan gue buat ngetik review-nya. Meanwhile gue masih ada utang review teaser yang belom kelar kan kemaren. Makanya pas Sabtu gue nonton MV-nya lagi, gue puas-puasin deh tuh, nonton ulang ada kali sampai 50 kali. Sudah termasuk slow motion dan frame per frame (videonya nggak di play tapi digerakin pake tanda panah ke kanan keyboard sambil teken CTRL. WKWKWKWKKW)


Gue musti bilang ke lo semua kalau dilihat sekilas MV ‘Ko Ko Bop’ ini not as great as the song. Tapi nggak juga berarti MV ini jelek.

Kalau mau main banding-bandingan sama MV artis SM yang lain dan MV EXO terdahulu, ‘Ko Ko Bop’ ini jauh lebih bagus daripada ‘Bonamana’ atau ‘Mr. Simple’-nya Super Junior (bawa-bawa sunbaenim dikit karena mau comeback). Lebih bagus dari ‘Danger’ atau ‘Electric Shock’-nya f(x) juga (bawa-bawa sunbaenim soalnya ada mantannya Kai). Dan kalau mau dibandingkan sama ‘History’, ‘Overdose’ dan ‘Call Me Baby’ yang iyuh-so-murahan-why-sih-apakah-SM-sudah-mico-bikin-MV-kayak-gitu itu, ‘Ko Ko Bop’ ini jauhlah di atas mereka.

Cuma lo nggak bisa samain MV ini dengan trilogi ‘EXACT’/’LOTTO’. Ibarat kalau ada 10 anak tangga, ‘Lucky One’, ‘Monster’ sama ‘Lotto’ ada di anak tangga ke-8, ke-9 dan ke-10. ‘Ko Ko Bop’ ada di anak tangga ke-7. Sisanya kayak ‘History’ sama ‘Overdose’ di anak tangga -1 dan ‘Call Me Baby’ ada di anak tangga 0 (soalnya ‘EXODUS’ teaser-nya bagus-bagus jadi masih syukur nggak minus).

Secara keseluruhan MV-nya, ‘Ko Ko Bop’ enggak menampilkan sebuah cerita secara terang-terangan. Beda banget sama ‘Lucky One’ yang oh may gad gue suka banget MV itu walaupun lagunya ngebosenin (klik di sini untuk baca review-nya tahun lalu). Atau misalnya MV ‘Monster’ yang pas kita tonton, langsung deh berspekulasi macem-macem (klik di sini untuk baca review tahun lalu). Langsung berimajinasi berlebihan. Menebak-nebak apa yang terjadi sama ceritanya.

“Oh si Kyungsu ini disuntik mandul nih.” – Ron saat nonton ‘Lucky One’.

“Oh ini si Baekhyun jadi bandar arisan berondong nih.” – Ron saat nonton ‘Monster’.

‘Ko Ko Bop’ style MV-nya kerasa banget kayak ‘Love Me Right’. Ngerasa nggak sih gengs? Bahkan banyak adegan di MV ini yang juga ada di ‘Love Me Right’. Dan kalau dilihat sekilas, memang kesannya kayak nggak ada apa-apa sama MV ini. Nggak ada cerita yang ingin disampaikan. Ya simple-nya cuma bocah-bocah lagi menikmati musim panas di hutan tengah kota. Alih-alih ke pantai. Walaupun outfit-nya udah anak pantai banget sih. Longgar dan tampak tetek. Sekilas MV ini cuma kayak gabungan dari potongan-potongan gambar muka member A yang di cut to ke muka member B. Tapi gue bisa bilang kalau MV ini nggak cuma sekedar itu.

Ada “dream like situation” yang membalut realita dalam video ini. Kalau lo nggak ngerti sama kalimat gue sebelumnya, udah jangan dipikirin karena sesungguhnya akupun tidak 100% selalu paham dengan apa yang aku tulis. Gampangnya gini deh, yang ditampilkan di MV ini ada 2: (1) Realita, (2) Entah mimpi entah kejadian masa lalu.

But first, let’s talk about their title track's genre.


Bicara soal track summer artis SM, dalam pikiran gue pasti lagu-lagunya yang pop-ish dan ceria. Yang penting happy, beat-nya cepat, easy listening, tipikal lagu yang kalau lo dengerin lo akan merasa sangat bahagia. Beberapa poin memang ‘Ko Ko Bop’ ini masuk. Tapi SM berani keluar dari lagu yang terdengar pop banget dan beralih ke reggae. Dude! DUDE! EXO BENERAN MENJADI BOB MARLEY!!!

Agak ketebak memang sih kalau melihat rambut gimbal Kai. Tapi ini di luar dugaan banget. Queen, salah satu temen gue dari Asian Cultural Young Leaders’ Camp 2017 asal Filipina, juga fans EXO. Belakangan kita sering LINE-an dan ngebahas soal EXO. Dia sempat nyeletuk soal Bob Marley dan reggae ini tapi gue nggak sampai meyakini kalau EXO akan menjajal genre itu. Dan ketika sudah keluar, komentar kita sama: “GOD! THIS IS SURPRISINGLY GOOD!!!!” Bahkan dengerin versi Mandarin-nya sama enaknya kayak versi Korea lho!

Mereka bukan grup pertama yang tampil bawain genre ini. 2NE1 sudah berkali-kali bawain lagu dengan genre reggae dan beberapa di antara lagu itu gue juga suka. Tapi karena ini EXO…. I am blown away! Sounds bias but bodo amat. This song is my kinda song! Seperti dangdut.

Tapi jelas SM nggak mungkin nyari lagu yang pure reggae karena itu bakalan bikin lagunya jadi kayak… yah… biasa aja. Karena sekarang konsep lagu-lagu KPop lagi mengarah ke Amerika banget dan they are trying to produce a song which more “out there”, reggae-nya pun dikemas jadi lebih kekinian. Makanya ada suara-suara elektroniknya, ada sedikit elemen trap-nya juga. Jujur aja nih ya, ini pertama kalinya gue nggak komplain soal beat drop di lagu KPop. Mostly terlalu jomplang dan gue sama sekali nggak begitu suka (kayak misalnya tiba-tiba ada part dubstep di ‘Swing’ atau ‘Face’ dan ‘Action’-nya NU’EST gituloh kayak “WHAAAAAAAAAT?!?!?!?!?!?!??!”). Tapi ‘Ko Ko Bop’ ini, balik lagi ke statement gue dan Queen di LINE itu: SURPRISINGLY GOOD.

Mungkin nggak banyak yang tahu kalau “Shimmy shimmy ko ko bop” ini sebenarnya judul lagu jadul yang populer di tahun 1959 yang dinyanyikan oleh Little Anthony. Gue coba untuk mendengarkan lagu ini tapi nggak gue banget. Komposer lagu ini dan penulis liriknya mungkin menjadikan judul lagu itu sebagai referensi. Dan part itu dinyanyikan Baekhyun dan Xiumin terdengar nyaman dikuping.

Bagian favorit gue adalah setiap kali “Ah woo~” keluar. Di sini yang paling berasa reggae-nya sih dan paling bikin goyang. Aduh kenapa ini terkesan seperti gue sedang membahas lagu dangdut pantura. Tapi bagian ini enak banget. Kalau ada tlist chingu yang iseng bikin part “Ah woo~” on loop gue akan mendengarkannya sampai mimpi indah. Part ini juga semacem easter egg untuk lagu ‘Wolf’. Kreatif! Suka!



Komplain gue untuk lagu ini cuma satu sih dan ini serius bukan karena gue punya dendam kesumat atau apa ya tapi kebetulan aja ini terjadi: rap-nya Chanyeol sebelum refrain.

Di banyak lagu EXO, gue harus memberikan apresiasi lebih ke Chanyeol karena rap-nya bagus. Gue nonton ‘EXO’luxion’ dan ‘EXO’rdium’ di mana dia juga ada sesi menguasai panggung sendiri dengan lagu yang mostly nge-rap, itu dia bagus. Gue akui itu. Tapi in that particular part on this ‘Ko Ko Bop’ song, rap dia terdengar sangat aneh. Malah gue merasa part itu seharusnya ditiadakan aja dan kasih dia part nyanyi karena suara dia kan lumayan oke juga. Nah, Sehun justru rap-nya terdengar lebih oke. Makanya gue agak kaget kenapa di sini Chanyeol kedengerannya kayak rapper baru debut kemaren.

Gue dari kemaren pengen banget nge-tweet soal itu tapi kalau di Twitter kan semua orang pasti akan langsung nanggepin “HALAH LO HATERS YA!” “DASAR LO KAYAK LO BISA NGE-RAP AJA!” “RENDAHAN LO MIN!” hufft. Akhirnya gue cuma bisa ngetik di grup WhatsApp ke temen gue dan mengutarakan perasaan gue soal part rap-nya Chanyeol itu. Salah satu dari mereka setuju dengan itu dan dia juga merasa part itu memang terdengar agak gimana gitu. But Sehun did a very good job di part rap-nya dia!

Chen cocok banget nih sama lagu-lagu bernada manja kayak gini. Makin mendayu-dayu suaranya. Suho juga di beberapa part kedengeran ngepas dangdutnya. Berbakat dia menggantikan Saipul Jamil di dunia perdangdutan Nasional. Tapi di lagu ini part Kai nggak terlalu kedengeran ya. Mungkin dia sudah cukup tampil menyolok dengan rambut gimbal dan otot perutnya yang pasti capek banget itu nahan napas supaya sepanjang MV kelihatan terus, jadi gausah banyak nyanyi deh.

Bonus: suara anak kecil (atau siapalah itu mungkin orang dewasa yang terdengar seperti anak kecil) ‘LISTEN!’ sebelum beat drop di belakang lagu lucu banget. Selalu senyum gue setiap denger itu. Beda feel-nya sama ‘Listen’-nya Sehun di ‘Don’t Go’. WKWKWKWKWKWKW


MV ini dibuka oleh Suho yang sedang membuka sebuah kotak mirip kotak korek tapi isinya permen dengan logo hexagonal EXO. Dari awal sudah mau diingatkan bahwa meski berubah-ubah logonya dari bentuk hati, bintang di puncak pohon natal, tulang belulang, daun semanggi, sampai daun singkong. Meski EXO yang dulu bukanlah yang sekarang. Tetap logo itu adalah awal mula grup ini. Tetap ingat masa-masa susah pas debut dulu. Jangan besar kepala. Gitu. #apasih


Suho pakai satu cincin di jari tengah tangan kanan, dan dua cincin di tangan kiri masing-masing di jari tengah dan jari manis. Coba fokus dulu ke cincin di tangan kanannya yang kelihatannya kok kayak kepala Iblis bertanduk gitu. Apakah ini berarti Suho sudah tersesat ke aliran pemuja setan? Kita doakan dia tetap berada di jalan kebenaran. 


Salah satu cincin di tangan Suho warnanya biru. Kenapa biru? Karena Suho kan kekuatannya air. Warna biru sering diasosiasikan (apalah bahasa gue ih!) dengan laut. Lihat kan hubungannya? Air – laut. Biru juga bisa melambangkan kepercayaan, kesetiaan, bijaksana, percaya diri, dan kecerdasan. Yang mana semua itu Suho banget as a leader dan Kim Junmyeon as an individual.

Elemen air Suho dan warna biru ini juga nyambung ke warna air dalam gelas (even warna gelasnya pun!). Semuanya merujuk pada sosok Suho sebagai leader dengan elemen air itu.


Tapi pertanyaan gue, kalau di meja itu ada banyak banget permen, kenapa Suho harus ngambil permen dari dalam kotak untuk dicelupin ke dalam gelas? Apa bedanya sama semua permen yang ada di meja itu? IH! Dan just in case you wondering soal warna permen:


Warna-warna pelangi kan hasil dari pembiasan cahaya putih. Nah kalau semua cahaya itu menyatu, kembali lagi ke putih. Makanya warna pelanginya ada di luar membungkus warna putih (sebagai hasil dari penyatuan warna) terus ada logo EXO di dalamnya. Sebuah simbol sederhana untuk ‘We Are One’. 

Kai punya tato Angel di lehernya dan tato ini dengan sengaja banget di-shot. Mungkin ini masih nyambung sama devil yang kemungkinan ada di cincinnya Suho di atas. Mungkin juga ini adalah sebuah clue untuk next concept atau next comeback di repackaged. Atau ini.... ah nanti lo juga akan tahu jawabannya kalau baca sampai habis.


Shot dance di MV ini berasa banget ‘Monster’ sama ‘Lotto’-nya. Pas awal gue liat teaser MV gue malah ngira gue nonton video yang salah. Butuh beberapa detik baru gue sadar kalau gue memang sedang nonton ‘Ko Ko Bop’. Dan refrain ‘Ko Ko Bop’ juga awalnya gue dengernya kayak ‘Monster’. Coba deh nyanyiin “it goes down-down baby”-nya diganti jadi “I’m creeping in your heart babe”.

Di atas gue bilang kalau ada adegan di ‘Love Me Right’ yang muncul lagi di MV ini. Salah satunya adalah adegan berbaring. Perhatikan di detik 00:10 dan ini agak cepet sih jadi mesti lo slow motion. Ada shot Sehun, Kai sama Chanyeol tiduran di halaman parkir. Tangan Sehun berubah-ubah posisinya di detik yang sama. Awalnya di samping kiri dan kanan, terus pindah ke perut, terus balik lagi ke kiri dan kanan.


Dan gue tadi juga nulis soal cerita tentang “realita” dan “mimpi” dalam video ini. Mari berimajinasi kalau sebenarnya dunia yang sedang terjadi dalam MV ini adalah setting-an si pemilik maze. We call him “the maze maker”. Masih ingat kan bagaimana Baekhyun berperan ganda di ‘Monster’? Dia pura-pura jadi jahat tapi ending-nya malah nolongin yang lain? Nah di ‘Ko Ko Bop’ si muka dua itu diperankan oleh Suho. Dia megang rahasia besar.


Ya anggaplah ada sesuatu yang terjadi di belakang layar dan akhirnya Suho dipercaya oleh “the maze maker” untuk melakukan hal jahat ke anak-anak ini. Karena Suho di sini leader, pasti mereka nurut kan sama dia. Jadi Suho adalah perantara “the maze maker” untuk merusak anak-anak yang lain. Tugas pertamanya adalah memanipulasi memori anak-anak ini. Dia ngelakuin sesuatu semacem hipnotis yang bikin anak-anak ini terjebak dalam dunia mimpi. Bukan dunia yang sebenarnya

Kapan dia menghipnotisnya? Ketika dia mengaduk-aduk gelas berisi cairan biru itu.

Di adegan sebelumnya Kai, Chanyeol, Sehun juga mendadak berbaring dan warna MV-nya jadi oranye-oranye kan. Nah sepanjang MV ini ada beberapa kali muncul adegan yang warna oranye. Dan setiap adegan yang warna oranye itu melambangkan “realita palsu” alias alam mimpi yang diciptakan oleh “the maze maker” lewat perantara Suho. Makanya di adegan ini, Suho kelihatan santai sementara Kai dan Xiumin udah teler.

Di saat yang sama, sebenarnya Suho—lewat cara hipnotis yang sama—sedang membantu para member untuk tahu jati diri mereka. Pelan-pelan Suho juga berusaha bikin mereka sadar. Itu menjelaskan kenapa Baekhyun dan Chanyeol kelihatan kebingungan di adegan oranye ini seolah-olah mereka ditunjukkan sesuatu yang sebenarnya mereka pernah alami tapi mereka lupa dan sedang berusaha mengingat-ingat. Pasti ingat dong intro ‘MAMA’ yang bilang kalau mereka bisa melihat langit yang sama tapi berdiri di tanah yang berbeda? Dari awal selalu ada dua dunia kan.

Petunjuk tentang Suho sebagai pahlawan di ‘Ko Ko Bop’ ditunjukkan lewat salah satu shot dance, Suho pake baju Che Guevara. Guevara adalah simbol pemberontakan. Dan di sini Suho sedang berusaha untuk memberontak dari “the maze maker” untuk ngasih tahu ke member kalo mereka sebenarnya sedang terperangkap. Kalau mereka sebenarnya harus keluar dari jebakan ini.

Selalu ada mobil di MV artis SM dan kali ini mobilnya Mercedes Benz. Ada dua dengan warna yang berbeda. Dan ternyata MV ini nggak cuma mengulang adegan di ‘Love Me Right’ tapi juga di ‘Call Me Baby’. Ingat Sehun nggak pakai sendal pas naik ke mobil di adegan dance pertama di ‘Call Me Baby’? Sekarang Sehun sudah kaya raya. Sudah jadi tuan tanah di Inggris. Jadi sekarang bisa pakai sepatu naik-naik ke mobil. Yang masih gembel dan telanjang kaki di atas mobil ketauan lah siapa.


Kembali ke adegan Chanyeol di dunia oranye, perhatiin kan dia punya tato di belakang kupingnya? Tato ini mendadak hilang di detik 00:43 dan muncul lagi di 00:44. Melihat baju yang dipakai juga berbeda di dua detik itu, kemungkinan dua adegannya juga berasal dari dua momen yang berbeda di masa lalu.


Adegan D.O dan Chen berdiri di tengah hutan ini kayak Chen dan Xiumin di ‘Love Me Right’. It is a beautiful scene tho. I love this one. 


D.O kan punya kekuatan bumi. Jadi kalau ada yang salah sama dunia sekitarnya, dia pasti merasakan itu. Dia pasti tahu. Dan memang ada yang salah. Makanya ada adegan gambar terdistorsi ketika D.O membanting pintu mobil. Udah ada feeling sedang ada gonjang-ganjing nih.


Gonjang-ganjing dunia semakin diperjelas dengan benda-benda yang melayang, gelas berisi air yang bergejolak tumpah. Dan kalau lo perhatiin, sebelum gambar mobil meletot dan benda-benda melayang, Suho terus mengaduk gelasnya dan sesekali natap ke kamera dengan tatapan misterius. Lalu muncul visual lampu hijau (yang lebih ke biru muda sih) sebagai isyarat “everything starts now!”


Yang aneh di detik 00:26 adalah ketika mobil, pot bunga, kursi dan gelas biru melayang, air yang ada di gelas biru itu mendadak kosong. Padahal dari tadi kan diaduk terus sama Suho. Idealnya kalo melayang ya airnya tumpah juga di udara berserakan. Karena sendoknya pun kelihatan ikut terbang juga.


00:31, perhatikan tangan kanan Suho yang sedang ngaduk gelas (MAU DIADUK SAMPE KAPAN DEH IH). Di awal tadi tangan Suho yang pakai dua cincin adalah tangan kiri. Tapi di 00:31 jadi tangan kanan. Cincin birunya yang pindah posisi.


Gue bertanya-tanya maksud dari mobil yang bergerak sendiri di 00:45. Apakah ini Mercedes Benz lagi mau product placement soal self-driving car atau gimana ya? DAN GUE SEARCH DI GOOGLE “MERCEDES BENZ SELF-DRIVING CAR” BENERAN AJA ADA MADAFAKA. Kirain ini cuma masalah gagal move on aja. Itu ada yang gerakin. Namanya Luhan. Dia punya kekuatan telekinesis (ehem mobil terbang, gelas terbang, pot terbang). Tapi dia sekarang lagi sibuk fitness bentuk body. Boleh cek sist Instagram-nya topless semua (gak semua juga sih) di tempat gym.

Ngomong-ngomong soal Luhan dan kekuatan telekinesisnya, seneng deh di MV ini masih tetep ada penggambaran soal kekuatan masing-masing member. Bahkan ada penggambaran kekuatan member yang udah keluar juga lho kayak awan terbang (Kris – flight) sama flashback memory (turn back time – Tao).


Lah trus Lay mana? Mungkin lo akan bertanya-tanya. Lay ada di akhir MV. Logo bunga yang pelan-pelan muncul satu per satu bagiannya itu adalah representasi dari Lay. Inget kan dia selalu muncul dengan bunga di video-video sebelumnya. Bunga mati dibikin hidup lagi kayak di ‘Mama’. Ya itulah Lay di akhir MV. WKWKWKKWKW.

Memperjelas bahwa Suho adalah si “biang kerok” dan tahu apa yang terjadi di dunia EXO ini: shot mesin cuci dan dan galaksi. Seolah mau ngasih tahu kalau dunia mereka sedang dimanipulasi. Mereka sedang di-brainwash. Makanya muncul lagi itu adegan Suho ngaduk-ngaduk gelas. Dan kemudian di adegan selanjutnya, dia duduk manis di dalam mesin cuci. Dia tahu semuanya! Mungkin justru dia yang bikin semua ini terjadi!


Ada sosok misterius di 01:05 yang berjalan memasuki dunia ‘Ko Ko Bop’ ini tapi kemudian nggak di-reveal siapa. Gue mikir sih ini Lay dan dia akan datang di MV selanjutnya. Tadinya gue juga mikir ini adalah “the maze maker” tapi kayaknya sosok itu nggak akan muncul dulu sampai entah kapan. Jadi berharaplah repackaged nanti Lay beneran ada. Kalau ada repackaged. Atau ini bisa juga petunjuk kalau Lay akan datang tapi gak bareng EXO, lewat album solo.

Tapi kalo melihat adegan setelahnya... ini bisa berarti malah zonk juga nih. Adegan sebelumnya kan anak-anak pada lari-lari tuh. Seolah meninggalkan Lay. Jadi.... yah.... gimana dong.... #HEH #DIAMLOMULUTSAMPAH


01:11 ini agak absurd sih tapi itu posisi tiduran anak-anak kayak YinYang. Atau posisi 69 aw aw aw aw aw #NC1000000JUTA


Tapi kalau Yin dan Yang, berarti ini mau bilang kalau EXO berdelapan itu udah ideal. Udah seimbang. Jadi jangan kalian berharap dia akan kembali. #EH #GIMANA #MULUTSAMPAH!

Tapi kalau kembali ke teori dan imajinasi dari tadi, mungkin ini menggambarkan ke-muka dua-an(?) Suho. Dia mungkin punya niat baik untuk menyelamatkan dan menunjukkan jalan kebenaran kepada anak-anak yang lain, tapi melakukannya mengikuti cara si jahat (the maze maker). Sumpah ya ini dari tadi mengarang bebasnya kok jadi keasyikan.

Lanjut ke next scene, Sehun dan Xiumin sama-sama minum air biru itu dan kemudian pingsan. Jadi entah bagaimana dua orang ini mendapatkan sebuah firasat tentang gonjang-ganjing yang ada di dunia itu. Kemudian menemukan “oh! Mungkin air ini bisa membantu kita menemukan jawabannya!” lalu mereka minum dan tertidurlah mereka. Lalu beralih ke alam mimpi. The other universe.


Ada berapa banyak burger melayang yang ada di 01:28? Jawabannya ada 13. Tadinya gue kira 12 udah mulai aja kan baper. Pas diliat lagi eh ternyata ada 13. Batal deh nyambung-nyambungin sama masa lalu.


Eh tapi pas liat menit 01:31 mendadak baper lagi. “LHO KOK ITU ADA SATU TEMPAT KOSONG?! PASTI BUAT LAY YA?!” #EA #MAULO


Coba lo perhatiin semua adegan pas anak-anak ini pada berbaring deh. Nggak ada yang kakinya selonjoran full. Persis seperti flamingo kalau lagi tidur. Googling deh gimana flamingo tidur. Mereka selalu mengangkat sebelah kakinya. 

Lah trus hubungannya apa sama anak-anak ini? Bukan bagian kaki sebenarnya, tapi bagian flamingo-nya. Flamingo kan warnanya pink. Pink itu selain feminin juga simbol ke-innocent-an(???????BAHASAGUEUDAHGAKJELAS). Jadi bisa disimpulkan kalau nggak ada orang jahat di sini (dan Suho memang korban manipulasi “the maze maker”).


Ingat di awal kita ngebahas soal cincin Suho yang ada kepala setan-nya? Ya kan dia melakukan hal jahat di sini berarti dia setannya. Meski tujuannya baik. Lalu Kai dengan tato Angel-nya? Itu ternyata isyarat kalau dia memang innocent juga.

Ok now lets talk more about “the maze maker”. Lo pasti inget ada adegan di ‘Sing For You’ ketika Kai menerima bola basket yang jatuh dari langit kan? Terus lo pasti inget adegan terakhir di ‘Lucky One’ yang ternyata ada pihak yang menyaksikan EXO lari-larian di dalam maze.

Nah, orang yang melempar bola ke Kai itu adalah “the maze maker” atau salah satu dari boneka mereka. Sama halnya dengan orang yang melempar bola ke Chanyeol di ‘Ko Ko Bop’ ini. Lalu kenapa Chanyeol memantulkan bolanya dengan keras ke bumi lalu meledak di langit? Lembaran bola ke bumi adalah penyaluran amarahnya setelah tahu bahwa dia sedang terjebak (dalam maze, walaupun di sini maze-nya belum ketahuan). Sementara kembang api adalah gambaran dari emosi seneng karena dia akhirnya terbangun dari mimpi.


Makanya ekspresi dia (dan Baekhyun) juga akhirnya kusut banget pas lempar bola itu, bahkan sampai ketika bola itu meledak di langit sebagai kembang api. Harusnya ngeliat kembang api bahagia dong ya. Kan lagi summer. Tapi anak-anak ini malah kusut mukanya. Soalnya mereka akhirnya sadar kalau mereka tuh sedang terjebak. Dan usaha Suho untuk menyadarkan mereka berhasil. Sekarang mereka sudah terbangun dari mimpi “dunia oranye” itu. Walaupun akhirnya mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka menjalani kehidupan fana di bawah aturan “the maze maker”.

Ini menjelaskan kenapa lampu merah menyala sebelum Chanyeol menerima bola di menit ke 02:20. Lampu merah ini berarti tanda bahaya buat EXO. Dan juga buat “the maze maker” karena anak-anak ini siap memberontak.


Yang aneh sih sebenarnya setelah bola dilempar terus meledak jadi kembang api, itu Baekhyun dapat bola dari siapa? Kenapa bolanya bisa turun lagi kan tadi dah meledak. Terus yang aneh juga waktu Chanyeol mantulin bola, nggak ada siapa-siapa di sekitarnya. Pas bola udah meledak jadi kembang api tiba-tiba rame. Lah yang punya kekuatan teleportasi kan cuma Kai. Kenapa tiba-tiba yang lain jadi mendadak muncul gitu.


Another fun fact, di MV ini muncul dua kali angka 8 dan satu kali angka 9. Angka delapan yang pertama muncul di dinding parkiran di belakang Chanyeol. Angka delapan selanjutnya dan angka 9 muncul dari efek countdown in the background (oranye). Tapi anehnya, nggak ada angka 7 sampai 2. Cuma ada 8 dan 9.

Satu angka 8 dan angka 9-nya nyaris nggak akan bisa lo lihat kalau misalnya lo nggak nontonnya pelan-pelan dan nge-pause di waktu yang tepat. Penempatan angka 8-nya pas lagi waktu shot Kai. Nomor punggung Kai kan 88 (ini disambung-sambungin sih anjir bisaan gue doang wkwkwkkw)


Apakah ada maksudnya? Apakah ini berarti EXO akan comeback ber-8 sebanyak dua kali (which is sudah di ‘Lotto’ dan di ‘Ko Ko Bop’) lalu akan kembali ber-9 di comeback selanjutnya? Hihihihi…. Kita lihat saja nanti, Gan! AMINKAN, GAN!

Dan kesel deh, gue dari kemaren ngomongin mabuk-mabukan di pantai eh ternyata bukan pun mereka lokasinya di pantai. Kirain! Tapi ada sih adegan nyebur di dalam kolam seperti yang gue tulis di Part 1. Kolam lokal tapi. Buat Suho doang.


Apa yang kalian temukan di MV ini? Bagaimana pendapat kalian gengs? Tulis di kolom komentar dan diskusiin bareng-bareng yuk! Tentu saja apa yang gue tulis di atas cuma karangan bebas doang. Nggak ada yang serius. But anyway, I hope you guys enjoy posting-an kali ini yang bikin gue sendiri kembali merasa seperti berada di tahun 2011 – 2013 ketika gue getol-getolnya review MV.

Hihihi… I’ll see you again on the next post!

Follow Me/KaosKakiBau in everywhere!
Watch my #vlog on YouTube: KaosKakiBauTV (#vron #vlognyaron)
Twitter: ronzzykevin
Facebook: fb.com/kaoskakibau
Instagram: ronzstagram
LIVE SETIAP SENIN JAM 9 MALAM 'GLOOMY MONDAY!'
Instagram lain: kaoskakibaudotcom
Line@: @kaoskakibau (di search pake @ jangan lupa)

Share:

0 komentar