Past


Gue susah tidur lagi belakangan ini. Ini mungkin sudah hari ketujuh atau kedelapan, gue lupa. Atau mungkin sebenarnya udah lebih dari itu. Seinget gue, sejak work from home ini gue memang susah banget tidur. Kadang malah nggak tidur. Sesuatu sangat mengganggu pikiran gue. Sesuatu seperti kemarahan-kemarahan yang nggak tersalurkan, emosi-emosi yang terpendam, dendam-dendam lama yang sepertinya merongrong dari dalam.

Terdengar sangat serius dan berbahaya, ya?

Emosi gue lagi nggak stabil banget. Ya orang-orang pasti bisa menilai sih dari isi tweet gue di jam-jam malam atau dari beberapa posting-an gue di blog selama dua bulan terakhir. Dunia rasanya sedang tidak berjalan dengan semestinya di sisi gue. Rasanya setiap kali gue bergerak, bertindak, melakukan sesuatu, selalu saja salah. Gue nggak tahu apa dan kenapa, tapi rasanya seperti itu. Gue sendiri nggak tahu apakah itu benar atau tidak, tapi ya rasanya seperti itu.

Dalam setiap usaha gue untuk terlelap di setiap malamnya, gue selalu dihantui oleh bayang-bayang masa lalu tentang seseorang. Kadang-kadang gambaran tentang orang ini berubah jadi banyak orang. Kesalahan-kesalahan di masa lalu mendadak menyerang kepala gue dan menghantui, memaksa gue untuk mengingatnya meski gue sama sekali nggak ingin mengingatnya. Rasanya, setiap malam gue sedang berperang dengan pikiran-pikiran tentang kesalahan di masa lalu yang sebenarnya mungkin sepele, bahkan orang-orang yang terlibat pun mungkin sudah lupa, tapi semuanya muncul di kepala gue satu per satu, menikam gue dari segala sisi dan membuat gue selalu merasa dikejar-kejar.

Padahal gue sedang terbaring di atas kasur tipis tanpa ranjang di kosan yang baru dua bulan gue tempati ini.

Apakah ini yang orang-orang sebut dengan ketidakstabilan mental?

Kenapa?

Gue juga nggak tahu.

Apa?

Ada beberapa yang menurut gue sangat mengganggu tapi gue nggak yakin apakah benar hal ini semengganggu itu sampai-sampai membuat gue merasa mental gue jadi nggak stabil. Mungkin benar kata beberapa orang teman bahwa gue harus belajar untuk mengikhlaskan apa yang sudah terjadi dan melupakan semuanya.

Segampang itu memang ngomongnya tapi nggak segampang itu melakukannya.

Gue sedang terjebak dalam pikiran-pikiran tentang sesuatu yang bahkan nggak gue alami. Seorang teman belum lama ini “terpaksa” harus mengirimkan obrolannya di grup chat dengan teman gue yang lain tentang seorang teman (hahahahaha bingung kan lo!) dan ada satu bagian dalam obrolan itu yang nempel di kepala gue sampai kemanapun gue jalan dan apapun yang gue lakukan setelah itu, hal itu tetap muncul. Gue bisa bilang “bagian itu” sangat mengganggu. Seperti konten 21 tahun ke atas yang nggak bisa dinikmati oleh semua orang dan traumatis bagi beberapa orang. (Tapi yang ada di chat temen gue itu bukan grafis atau gambar, cuma dua kata yang menurut gue bener-bener... kotor? Gue nggak tahu apakah “kotor” adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikannya, tapi, pretty disturbing. Setidaknya buat gue).

Hal-hal seperti ini, ketika meninggalkan bekas yang cukup serius di kepala lo, akan muncul tiba-tiba meski lo nggak berniat untuk memikirkannya. Seperti sosok orang yang lo suka, yang selalu ada di sudut pikiran lo dan selalu bisa muncul kapan saja bahkan tanpa perintah. Sialnya lagi kondisi ini diperparah dengan gue yang selalu bisa mengimajinasikan apapun yang gue baca dalam bentuk visual jelas di kepala gue.

Dan tentang dua kata itu visualnya jadi sangat mengganggu. Sangat, sangat mengganggu.

Tapi kenapa? Kenapa hal ini sangat mengganggu? Kenapa orang-orang kayaknya biasa aja?

Apakah gue butuh bantuan seorang ahli untuk masalah gue ini?

Gue pernah berpikir beberapa kali untuk periksa sih, tapi selalu nggak jadi. Setiap kali gue yakin gue akan pergi untuk periksa, perasaan gue selalu membaik. Tapi kali ini rasanya kayak... semakin parah? Gue nggak tahu juga sih dan gue nggak mau mendiagnosa diri sendiri juga. YA TAPI KARENA GUE NGGAK MAU MENDIAGNOSA DIRI GUE SENDIRI, MAKANYA GUE HARUS PERIKSA. YA NGGAK SIH?

(Tarik napas dalam)

(Buang napas pelan-pelan)

Berat badan gue naik banget belakangan ini. Dan kali ini bener-bener berasa. Perut gue jadi buncit banget karena pergerakan yang bener-bener minim dan jumlah makanan yang nggak terkontrol. Padahal awal tahun ini gue bilang kalau gue memang pengin naik berat badan, tapi ternyata efeknya jadi buncit nggak karuan gini. LOL. Gue butuh bergerak lebih. Sudah saatnya gue menghabiskan sore atau malam untuk mengikuti video-video latihan yang berserakan di YouTube.

Dan untuk masalah nggak bisa tidur ini, gue nggak tahu apa yang harus gue lakukan. Gue sudah mencoba berbagai cara mulai dari pakai selimut, tidur dengan bantal yang nggak terlalu tinggi, menghangatkan kaki, minum susu hangat, matiin lampu, mendengarkan musik, mendengarkan suara hujan, mendengarkan podcast, dan sebagainya. Cara-cara itu sebelumnya ampuh buat gue. Tapi beberapa minggu terakhir ini seperti nggak ada gunanya lagi.

Ada yang salah...

Pasti ada yang salah...

Tapi gue nggak tahu apa.

Apakah ini artinya gue memang benar-benar harus periksa?


Cover photo by Min An on pexel.com

Share:

0 komentar