Ke Gangneung [Part 2]: Pengalaman Pertama Ikut Press Conference Drama di Korea

Posting-an ini adalah bagian keenam dari 'Finally, Seoul!', catatan perjalanan pertama saya ke Seoul, Korea Selatan. Sebelum melanjutkan baca bagian ini, silakan klik di sini untuk baca cerita sebelumnya. Perjalanan ke Gangneung terlalu panjang untuk dijadikan satu bagian, jadi akan saya bagi ke beberapa bagian. Klik di sini untuk baca bagian pertama. Peace, Love, and Gaul!

Sebenarnya gue nggak mau melanjutkan perjalanan hari itu dan pengen stay aja di rest stop bersama salju dan berkhayal berbicara dengan Olaf. Ah... HAHAHAHAHA... mumpung lagi di Korea nih, kalu ngomong sendiri pake bahasa sendiri kan nggak ada yang ngerti. Apalagi di kawasan yang jauh dari Seoul gitu. Paling banter dibawa ke kantor polisi. Kalau beruntung bisa ketemu artis lagi wamil jadi polisi.

Makin nggak jelas khayalannya.

Singgah di rest stop emang nggak terlalu lama. Tapi pertemuan pertama dengan salju itu membekas banget di hati. Walaupun gue pengen lama-lama aja di sana, tapi mengingat udaranya yang sangat dingin dan bikin menggigil itu jadi gue nyerah aja. Yuk lanjut lagi perjalanan ke kerjaan hari ini.

Entah satu atau satu setengah jam setelah pertemuan yang awkward dengan salju di rest stop di Pyeongchang, bus yang gue dan rombongan Oh!K Channel pun tiba di Gangneung, Provinsi Gangwon, Korea Selatan. ALHAMDULILLAH! AKHIRNYA PANTAT SEKSI DAN PEGEL INI BISA BERNAFAS LEGA!

Jam di ponsel gue sudah menunjukkan pukul 8 pagi waktu Korea Selatan. Waktu turun dari bus, udaranya ternyata beda banget sama yang di rest stop. Nggak cuma udaranya sih, sekitar juga keliatan beda banget. Kalo tadi masih ada nuansa putih karena salju, sekarang bener-bener kering dan bersih kayak lagi musim panas. Kaget aja ternyata Gangneung jauh lebih hangat daripada di rest stop tadi.

Separo hati gue agak nyesel, kenapa Gangneung nggak saljuan aja gitu. Jadi biar bisa keterusan ngalay sepanjang hari dan mengenal lebih dekat salju, dari hati ke hati. Tapi separo hati ini juga merasa bahagia. Soalnya kan hari ini akan ada kerjaan di set drama 'Saimdang - The Herstory' yang berarti, kalau set visit-nya dalam kondisi bersalju, ada dua kemungkinan yang akan terjadi:

1. Gue akan mati kedinginan,
2. Gue akan mati kedinginan sambil alay main salju.

Ya syukuri saja karunia Allah SWT. Udaranya di sini emang pas banget buat kerja. Nggak dingin banget, nggak gerah banget. Tapi coat yang gue pake itu mendadak jadi agak sumuk sih. Jadi gue memilih untuk membuka satu lapis yang ada di dalam.

Angin di Gangneung nggak terlalu dingin yang sampe membeku. Tapi sejuk sepoi-sepoi kayak lagi di Lembang. Lokasi yang kita tuju pertama ini adalah SEAMARQ Hotel. Bisa dikatakan ini salah satu yang mewahlah di kawasan Gangneung. Logikanya sih, kalo nggak mewah, nggak mungkin dua artis top Korea itu mau singgah di situ. YES! Hari ini mau ketemu dan rencananya wawancara Song Seung Hun dan Lee Young Ae (pemeran Dae Jang Geum - Jewel In The Palace)! Hari ini juga akan ada press conference drama 'Saimdang - The Herstory'. SO EXCITED!!!!

Setelah semua jurnalis turun dari bus, kita sama-sama masuk ke lobby yang luas dan lapang dengan konsep minimalis namun tetap artsy. Ada banyak sofa yang nyaman ada di sebelah kiri dan kenan, di tengah-tengah ada meja panjang dari kayu dan banyak kursi kecil kayak di perpustakaan, tapi perhatian gue justru tertuju ke pintu lain yang ada di seberang pintu masuk, yang membawa gue ke kawasan balkon yang pemandangannya langsung ke salah satu pantai di Gangneung.


Pemandangannya not bad. Tapi nggak yang istimewa banget. Ya... tipikal pantai gimana sih, ada air, ada batu karang, ada pasir. HAHAHAHA YA MASA ADA GODZILLA KAN SEREM JUGA. Nggak terlalu impressive sebenarnya (dibandingkan sama Lombok sih jauh!!!!). Cuma karena lagi di Korea Selatan aja jadi kesannya istimewa. Kebetulan memang gue nggak pernah berniat mengunjungi pantai di negara ini sampai gue bisa mengeksplor semua pantai yang ada di Lombok satu per satu dan menulis di blog ini soal itu.

Pemandangan pagi itu semakin oke karena matahari kebetulan baru banget terbit. Jadi dari ufuk timur, cahaya malu-malunya di balik kumpulan awan yang agak gelap memanjakan mata banget. Anginnya enak, bau anginnya enak. Campuran antara aroma bersih sama aroma pantai. Langit sudah mulai keliatan biru dan awan-awan putih juga sudah mulai tampak. A perfect day to start our work today!

Ngeliat pemandangan yang lumayan oke dikit membuat gue pengen difoto. Akhirnya gue menyogok mbak Swita. Gue potret dia duluan, baru deh abis itu gue minta di foto. By the way, baru ngeh kenapa nama hotelnya agak alay pake Q gini. SEAMARQ. Baru ngeh juga maksudnya SEAMARQ karena dekat pantai ya. Hmm...


Pas nulis ini anehnya gue masih bisa inget sedingin apa udara pagi itu. Nggak menusuk tapi sejuk. Dan aroma khas pantai juga kecium banget. Kita nunggu beberapa menit di balkon sebelum akhirnya disuruh masuk ke lobby untuk briefing. Ada perubahan rencana. Ternyata wawancaranya batal (YAAAHHHHHHH TT___TT) dan kita hanya boleh masuk untuk mendengarkan mereka diwawancara oleh pihak Oh!K Channel.

Ah yaudah... yang penting ketemu Song Seung Hun lah.

Setelah foto-foto alay selesai, kita kemudian meniti tangga melingkar yang dinding pegangannya warna putih dan anak-anak tangganya dari kayu warna cokelat. Entah itu di lantai dua, tiga atau empat agak lupa juga. Karena tangga memutar itu bener-bener jauh sih dari lobby. Kalo loncat pasti sakit pas jatoh. Setelah sampai di sana, kita nunggu lagi di dekat ruangan yang lebih kecil, calon tempat kami mendengarkan wawancara dari Song Seung Hun dan Lee Young Ae.

Walaupun bukan pengalaman pertama ketemu langsung sama artis Korea, tapi tetep aja ada perasaan yang campur aduk gitu. Antara deg-degan karena takut salah ngomong, sama deg-degan karena takut kalah ganteng (EA) (YANG INI MAH KEBANTING DARI LAHIR JUGA) (BERKEPING-KEPING). Tapi gue akuin sih, perasaan deg-degan ketemu Song Seung Hun dan Lee Young Ae hari itu jauh lebih kecil ketimbang ketika gue wawancara Song Ji Hyo sama HaHa di 2014 dan wawancara BTOB di 2015 kemaren. Buset... yang dua itu feeling-nya kayak lagi mau ngelamar kerja pertama kali.

Berdiri salah, duduk salah. Pertanyaan wawancaranya gue baca ulang berkali-kali tapi nggak bisa juga lancar ngomongnya. Beruntung pas udah di depan mereka berjalan lancar. Walaupun yang pas BTOB sempat nahan ketawa karena diliatin semuanya kayak "Ya mas, mau nanya apa? Jangan nanya skandal ya." More story later.

A photo posted by RON (@ronzstagram) on

Gue curiga sih kenapa gue agak santai dalam menghadapi pertemuan dengan Song Seung Hun ini karena gue ngantuk. Gue butuh kopi tapi nggak berani ngopi takut mules. Mood gue pagi itu sebenarnya nggak yang kacau-kacau banget, tapi karena ngantuk bawaannya malah nggak konsen. Mood kadang nggak bisa diajak kompromi.

"Artis terkenal loh ini, Ron!"

"Iya tahu. Tapi ngantuk."

DIHAJAR ALTER-EGO.

Mungkin juga karena gue nggak terlalu ngefans atau ngikutin perjalanan kariernya dia. Sekedar tahu dia aktor Korea, tapi nggak yang ngeh sama apa aja sih yang dia kerjakan selama ini? Selain masalah dia pacaran sama aktris Tiongkok sama pernah main film 21+ yang ada adegan seks di dalam mobil. Tapi toh dua hal itu nggak bisa ditanyakan (karena memang nggak ada wawancara juga sih) jadi yaudah, kemenarikan berkurang 90%.

DIHAJAR FANS SONG SEUNG HUN.

Kalau someday gue wawancara Kim Soo Hyun atau Park Bo Gum (AMININ LAAAH PLISSS) mungkin nggak bisa tidurnya udah dari seminggu sebelumnya. Pas hari H mungkin nggak bakalan bisa diem. Kayak pas Park Bo Young kemaren misalnya (klik di sini untuk cerita lengkapnya), untung translator sama Park Bo Young-nya sendiri bener-bener baik hati dan BAIK HATI dan BENER BENER BAIK HATI (gue kehabisan kata dalam bahasa Indonesia mendadak untuk mendeskripsikannya) jadi proses wawancara pun berjalan dengan lancar dan nggak beban. Bahkan bisa foto bareng. YA KAN BAHAGIA.

Tapi untuk yang kali ini, kita udah dikasi ultimatum: NO PHOTOS, NO VIDEOS, NO SELFIE.

Kalo kata promotor GOT7 pas preskon "BEHAVE! BEHAVE!"

Dan ya... gue totally behave kok hari itu.


Ruangan tempat kita nunggu itu sebenarnya nggak terlalu besar untuk jumlah media dan kru yang bisa 25-an orang. Keliatannya memang penuh sesak. Mungkin itu awalnya kenapa proses wawancara ini jadi diulur-ulur. Mungkin abangnya takut kalau kena gores sama kamera wartawan. Padahal ini kita udah nempel banget sama lemari dan udah yang 'WILL NO HARM ANYONE' mode on banget. Gede ruangannya mungkin kayak ruang rapat medium, dinding di sebelah barat sama utara diganti kaca tembus pandang yang langsung menuju ke laut. Indah banget sih, makanya nggak heran ini hotel dipilih jadi lokasi.

Agak gerah di ruangan itu padahal tas sama coat semua udah di luar ruangan demi memberikan space lebih buat bergerak. Pas lagi ngipas-ngipas, nggak ready banget pokoknyalah, si Song Seung Hun ini dateng, masuk ke ruangan ditemani sama satu atau dua staf yang pake jas ala-ala tim intel gitu. BUSETTT INI SEBENARNYA AKTOR APA POLITIKUS PENTING DUNIA. Ya tapi pas dia masuk, wartawan yang kebanyakan cewek langsung pada cengok.

"AIGUUUUUUUUUUUUU SONG OPPAAAAA!!!!!" sayangnya nggak ada yang bisa teriak kayak gitu karena disuruh behave. Toh kita juga konteksnya kan kerja. WAKAKAKAK inilah susahnya kalo jadi jurnalis merangkap fans. Pilihan yang berat antara mau terlihat profesional sebagai jurnalis atau heboh sebagai fans. Gue sih seringan heboh. Nggak pernah bohong sama narasumber kalo gue fans mereka. Kayak pas ngecengin Park Bo Young dan nunjukkin kalau gue anaknya nonton 'Oh My Ghost' banget. Sampai mungkin dalam taraf yang annoying. LOLS MIANE.

Oke, Song Seung Hun orangnya kayak gimana dari deket?

Pertama, seperti halnya semua aktor Korea, wajah dan badan mereka di kamera itu 20 - 30 persen lebih "bengkak" daripada aslinya. Kim Soo Hyun kalo nonton di drama kesannya montok banget. Pas liat aslinya di fanmeeting Jakarta ternyata kurus-kurus aja. Suho kalo di kamera juga berotot banget, pas liat aslinya ya kecil-kecil juga. Sama, Song Seung Hun juga gitu. Pas nonton dia di film bener-bener kayaknya tuh berotot keker lah ya gitu, tapi aslinya tetep aja sebatang bambu yang terawat. Mungkin proporsional kalo kata orang sih.

Kedua, auranya emang artis banget. Dandanannya maksimal. Dengan manner yang juga profesional. Dia hari itu pake kemeja putih, dilapis rompi, dilapis jas item, pake dasi juga. Kalo lagi berdiri, kancing jas dikait, kalo duduk kancing jas dibuka. Terus badannya tegap, baik ketika berdiri ataupun duduk. Rambutnya 100% kaku dan keras dan angin tornado pun tak akan bisa menggoyahnya. Jidatnya kalah lebar sama jidat gue tapi mulusan dia soalnya pake make up. Kharismatik sih. Sosok yang emang kalo misalnya temen-temen cewek lo lagi sama di Mall terus liat dia tiba-tiba lewat pasti langsung digosipin.

Tipikal om-om baik hati sih kalo kata gue. "Hmm, mungkin om Song mau angkat saya jadi ponakan? Lumayan niii saya bisa ngepel, nyapu, masak mie instan dan lagi butuh uang buat bayar kosan!" sempat kepikiran buat jabat tangan dan bilang gitu. Tapi nggak jadi. Daripada dipancung lalu dideportasi dalam kantung jenazah.

Tinggi gue mungkin cuma sampe bahunya si Song Seung Hun. Iya, abang-abang ini tinggi banget. Efek rambutnya yang berdiri juga sih di bagian depan, jadi tingginya bertambah beberapa sentimeter. Hari itu wajah dia agak aneh sih kalo gue bilang. Antara mau senyum tapi nggak senyum. Mau marah tapi nggak keliatan marah. Kalau disimpulkan mungkin muka-muka nahan pipis dan buang air besar. Mungkin karena efek capek kali ya. Nggak tahu juga. Mungkin juga berantem sama kekasih yang LDR-an kan biasanya suka salah paham tuh.

(PENGALAMAN BANGET? SOTOY DEH!)

Ngeliat dia dari jarak setengah meter tuh kayak yang Ya Allah... apakah sesampai Seoul gue harus operasi plastik aja... Ya apalah gue kalo sebelahan sama Song Seung Hun mungkin di kira kaleng sarden.

Poin dari adanya gue dan jurnalis lain di ruangan saat itu adalah mendengarkan wawancara dia sama Oh!K Channel untuk promosi 'Saimdang - The Herstory'. Sebenarnya nggak terlalu lama, nggak sampai setengah jam. Pertanyaannya juga sedikit jadi bukan yang menggali lebih dalam si aktornya. Lagipula wawancaranya nggak pake translator jadi gue ada di situ pun sebenarnya nggak ngerti dia ngomong apa. Bengong aja cuma ngerti bagian yang "Jangan lupa nonton!" sama "Minta dukungannya!" Ya gitu... gue jadi makin gatel pengen kursus bahasa Korea. Kemaren nggak dapet kelas sedih ngets.

Kelar sama Song Seung Hun, kita sudah harus dikejar dengan jadwal liputan berikutnya. Lee Young Ae ternyata jadwalnya agak siangan. Jadi setelah ini, kita akan preskon 'Saimdang - The Herstory'. Buru-buru banget keluar dari ruangan itu, pindah ke lokasi lain dari SEAMARQ Hotel. Lokasinya kayak diujung banget, turun dua kali eskalator jadi kayak ruang bawah tanah di pinggir pantai gitu? Nggak ngerti. Mungkin memang lobby-nya di atas bukit jadi ya ini sekarang ruangannya sejajar sama pantai kali. Ya disitulah ruangan preskonnya.

Eh bentar.... BENTAR.... ASTAGAA !!! INI FOR THE FIRST TIME PRESKON DRAMA KOREA DI KOREA LANGSUNG!!!


Baru sadar!

Sebagai jurnalis KPop cupu, nggak banyak event press conference yang gue rasakan selama tiga tahun terakhir. Tapi cukup bisalah buat gue membandingkan apa bedanya preskon artis Korea di Jakarta sama preskon artis Korea di Korea-nya langsung

Pengalaman pertama gue masuk ruangan press conference sebagai jurnalis KPop adalah di tahun 2013 buat konser 'One Great Step'-nya Infinite. Makasih banyak banget sih buat Synergism Entertainment yang superbaik banget dan press conference-nya niat dan rapi dan menyenangkan. Pengalaman pertama gue jadi bener-bener maksimal. Dari situ juga gue belajar membandingkan promotor mana yang kalo press conference tuh enak, mana yang nggak enak. (Perbandingan press conference Infinite di 2013 dan 2015 sempat gue tulis di blog ini. Klik di sini cus deh).

Banyak yang mikir kalau, "Jurnalis tuh pasti gampang deh masuk press conference artis KPop di Jakarta!" padahal sebenarnya nggak juga. HAHAHAHA Ya kalo lo nggak dikasih akses masuk sama promotor yaudah nggak dikasi aja. Lo nggak bakalan bisa protes. Bukan mentang-mentang punya ID media trus bisa selonjoran di ruang press conference. Karena proses sebelum masuk situ juga kayak beli tiket konser di situs online juga. Rebutan. Apalagi sekarang... beuh... kalau 2012 dulu sih, setiap konser pasti ada preskon. Sekarang boro-boro. Ni manajemen KPop udah tau kalo artisnya pasti dicari. Jadi males kali bikin preskon WAKAKKAKAKA

Oke lanjut ke press conference 'Saimdang - The Herstory'.

Suasananya bener-bener beda banget sama press conference yang pernah gue datengin di Jakarta. Skalanya kali ini lebih besar, yang mana bikin gue jadi merinding sendiri. Mengingat ini adalah pengalaman pertama gitu kan. Hari itu yang diundang sama SBS ('Saimdang - The Herstory' ini dramanya SBS by the way) nggak cuma jurnalis Korea aja. Tapi juga dari Tiongkok, Jepang, Taiwan, Malaysia, Singapura dan juga Indonesia. Pas baru sampai di depan hall preskon, kita harus registrasi dan dikasih alat untuk translator. Semacem walkie-talkie satu arah gitu, yang bisa dipilih channel bahasa sesuai preferensi si jurnalis. Setelah menerima alat itu, gue sama Mbak Swita masuk ruangan dan ternyata udah rame aja.



Kalau di Jakarta kan biasanya pas preskon jurnalis berebut untuk duduk di kursi terdepan. HAHAHAHAH kalo di sini mah udah pasrah aja. Mau berebut takut dikira alay. Alay di negeri orang memang sih nggak ada yang kenal. Tapi lokasi alaynya juga harus diliat-liat kan. Ini bukan Myeongdong Ron! Gitu sih teriak naga-naga dalam hati yang sudah bergejolak untuk rebutan kursi paling depan. Kondisinya memang rame karena kan tadi kita ketemu Song Seung Hun dulu di atas, sementara orang-orang yang ada di sini mugkin sudah stand by dari beberapa jam yang lalu.

Enam atau tujuh meja panjang di barisan terdepan sudah diisi sama jurnalis yang siap dengan laptop mereka. Osen, Newsen, Sport Seoul dan sebagainya pasti ada di situ. Di depan banget, di panggung, sudah ada banner besar sama podium. Artisnya belum masuk karena kayaknya preskonnya agak resmi jadi bakalan banyak kata-kata sambutan gitu. Perhatian gue sih tertuju sama kamera-kamera besar yang ada di bagian belakang. Sementara gue duduk di kursi jurnalis, bukan fotografer.

"Bakalan boleh foto nggak ya?" gue membatin.

Soalnya kalau di Jakarta, preskon tuh bener-bener kalo mau foto (kecuali lo pinter curi-curi) harus di momen-momen tertentu. Kayak pas preskon GOT7 deh. Fotonya cuma beberapa detik di depan pas mereka baru masuk ke ruangan doang. Setelah itu nggak boleh foto lagi (sekali lagi kecuali lo pinter curi-curi dan gak ketahuan).

Gue sama mbak Swita duduk di barisan ke delapan kayaknya. Di sebelah gue ada jurnalis dari Tiongkok atau Jepang gitu udah sedia sama laptop dan modem. Sementara gue cuma bawa hape, dua kamera (satu yang lensa zoom-nya panjang satu yang pocket) sama notes kecil doang. Ya cuslah yang penting bisa buat laporan. Tapi yang menyebalkannya, gue jadi makin ngantuk. Buset... Sebel banget deh ini kalo kerja terus ngantuk gini. Karena di situ nggak ada kopi, jadi mari sugesti diri sendiri untuk bertahan selama preskon ini berlangsung.

Earpiece walkie-talkie satu arahnya sudah gue pake di telinga kanan. "This channel is for English." kata operatornya. Wah, seru. Ini pertama kalinya juga gue preskon pake ginian. Biasanya kan preskon di Jakarta translatornya udah stand by di samping meja artis buat ngomong gilir-giliran sama artisnya. Preskon pun dimulai dengan kata-kata sambutan dari pihak rumah produksi 'Saimdang - The Herstory', SBS, dan juga pihak sponsor. Setelah itu, barulah Song Seung Hun sama Lee Young Ae naik ke panggung.



Baru aja mereka keluar dari pintu di pinggir panggung, suara shutter kamera langsung JEPRAT JEPRET JEPRAT JEPRET nggak ada abisnya. Gue pun nggak mau kehilangan momen jadi kamera juga udah standby dari tadi nungguin si abang sama si eneng keluar dan naik ke panggung. Karena nggak ada isyarat atau aturan buat jurnalis yang duduk untuk tidak memotret atau gimana, ya gue cuek aja. Setelah mereka naik panggung, seperti biasa ada sesi foto juga.

"Kita mulai dari sebelah kiri dulu," kata MC. Terus Song Seung Hun sama Lee Young Ae ngeliat ke kiri. "Terus ke tengah," lalu mereka lihat ke arah tengah. Posisi gue persis sih di tengah-tengah mereka, tapi agak belakang. Dengan kamera seadanya gue juga mencet shutter nonstop pake mode burst aja biar cepet. "Teris ke kanan," lalu mereka lihat ke kanan. Terus udah, mereka duduk di kursi di tengah panggung.

Dan sesegera itu juga foto dari news portal Korea dirilis. GILSSSSSSSS.

Photo by Newsen.com


BRB. INSTAGRAM.

BAHAHAHAHAHAHHAK

Tapi jepretan gue nggak kalah lah ya sama Newsen nih :")


Sebagaimana halnya preskon ya pasti ada tanya jawab. Sebelnya sih gue nggak bawa laptop jadi harus nulis di notes poin-poinnya aja. Karena kalau nulis panjang lebar, takutnya tulisan gue nggak kebaca karena terlalu cepet gerakin pena-nya.

PENA! HAHAHAHAHHAHA BANGKE LO RON.

NGUMPAT DIRI SENDIRI.

Ada momen-momen yang gue capek nulis dan niat mau nyontek aja nanti sama Mbak Swita terus gue foto mereka pas lagi duduk dan ngomong megang mikrofon. Dan nggak dimarahin dong! WAH ASYIK BANGET SIH PRESKON DI SINI! NGGAK ADA LARANGAN HAHAHAHHAHAHA SEDAAAAPPPP!!!

Gue coba foto pake flash. Nunggu reaksi. Nggak ada. WAH NGGAK DIMARAHIN HAHAHAHAHAHAHHAHA!!!!!!

Gue coba motret berdiri, mau fokus ke Song Seung Hun close up, terus Lee Young Ae close up. Nunggu reaksi. Nggak ada. WAH NGGAK DIMARAHIN WAKAKAKAKAKAKAKAKAKA!!!!!!

BUSET DAAAAHH Asik banget preskon di sini. Coba kalo di Jakarta kayak gini juga kan asyik ya. WKWKWKKWKW Akhirnya puas dapet seratusan foto. Lalu makin ngantuk. Lalu berusaha untuk nggak tidur. Lalu ketiduran sebentar. Lalu acara berakhir JENG JENG.

Tapi kerjaan belum kelar. Masih ada Lee Young Ae menunggu di atas.

Jarak pandang kamera gue tanpa zoom. Foto yang di atas itu di zoom maksimal 50x. Gue nggak pake DSLR anyway, pake yang pernah gue pake buat TLP. MANTEB! Tapi nggak sebagus DSLR tenang aja. Murmer.

Setelah beres-beres, ngembaliin earpiece, memastikan nggak ada yang tertinggal, gue, Mbak Swita, Mas Aryo, Mbak Dian dan Mbak Dinda balik lagi ke atas sama yang lain. Ke ruangan yang tadi lagi. Melihat proses wawancara yang sama juga seperti Song Seung Hun, tapi kali ini sama Lee Young Ae.

Yang ternyata cantik banget. Asli. Udah empat puluh lebih. Tapi...... KENAPAAAAAAAAAAA..... TANTEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.

Lee Young Ae ini nggak keliatan kayak ibu-ibu anak dua yang udah 10 tahun berumah tangga loh! Posturnya tetep apik aja gitu. Terus yang gue suka lagi, nggak cuma wajahnya aja yang keliatan ramah, tapi orangnya juga ternyata ramah banget. Ketika dia masuk ke ruangan, dia langsung nyapa semua orang yang ada di situ. Meanwhile... si abang tadi..... kayaknya......

Abis itu, dia wawancara nih, beberapa kali take di adegan terakhir. Pas udah kelar, kita kan mau beres-beres, karena tadi pas abangnya kelar, yaudah kelar aja. Tapi Lee Young Ae malah langsung nyamperin kita dan bow gitu. Ngomong pake Bahasa Inggris yang fasih.

"Thank you for coming from all over the world. I hope you have a great time in Korea." katanya.

Gue bengong.

Terus dia membungkuk lagi sebelum keluar dari ruangan itu.

Kita semua yang "Yes, thank you so much!" "Wow you're so beautiful!" "See you on the shooting location!" gitu. Sementara dia senyum nggak abis-abis.

WOW.

Sementara tadi... abang-abangnya.....

Ah....

Mungkin emang lagi ada pertengkaran rumah tangga karena LDR.

Selepas itu, kita kembali lagi ke bus dan siap-siap menuju Ohjukheon, lokasi syuting 'Saimdang - The Herstory' yang ternyata adalah rumah dari Shin Saimdang sendiri. Nggak sabar ngeliat Song Seung Hun sama Lee Young Ae beradegan di depan kamera.

Dan hey! INI PENGALAMAN PERTAMA JUGA LIAT SYUTING DRAMA KOREA!!

[jangan lupa juga nih add LINE@ KaosKakiBau buat rame-ramein aja hihihi @ecd6150l (di search pake @ jangan lupa)]

Share:

0 komentar