Sebagai fans artis-artis SM dan pendengar musik-musik mereka, gue jadi punya semacam… gimana ya nyebutnya… pagar? Atau batasan-batasan soal musik yang masuk sama selera gue. Walaupun gue nggak bisa bilang kalau semua lagu yang gue suka itu standarnya harus kayak lagu artis SM gitu (karena ada juga lagu dari artis SM, atau bahkan EXO, yang gue nggak suka), tapi sedikit banyak karena gue kenal dan suka K-Pop karena artis-artis SM, tipe musik yang gue cari pun yang mirip-mirip dengan lagu yang dirilis dan dinyanyikan oleh mereka. Itu bertahan beberapa tahun setelah pertama kali gue terekspos oleh K-Pop. Gue inget banget dulu gue sama sekali nggak mau mendengarkan lagu 2NE1 hanya karena dia bukan dari SM dan dia artis YG.
Ada satu posting-an di blog ini beberapa bulan lalu yang menceritakan betapa gue mengalami insomnia yang... nyebelin. Meski secepat apapun gue tidur di kasur, terlelapnya bisa lama banget. Bahkan pernah di satu masa gue baru bisa tidur setelah lepas jam 5 pagi. Padahal itu tidurnya udah dari jam 12 malam. YA KAN NYEBELIN!!!!
Ada yang bilang untuk bikin gampang tidur bisa dengan mendengarkan lagu-lagu yang selow. IU, my love from the star (gak deng), juga punya pemikiran yang sama soal lagu selow. Dia bikin lagu selow buat ngebantu orang yang susah tidur. Ya mungkin nggak 100% begitu sih tapi dia pernah bilang di konser Love Poem di beberapa kota, di Jakarta juga waktu itu, IU bilang "Sebuah kehormatan yang besar kalau kalian bisa tidur pas dengerin lagu ini,"
Ada yang bilang untuk bikin gampang tidur bisa dengan mendengarkan lagu-lagu yang selow. IU, my love from the star (gak deng), juga punya pemikiran yang sama soal lagu selow. Dia bikin lagu selow buat ngebantu orang yang susah tidur. Ya mungkin nggak 100% begitu sih tapi dia pernah bilang di konser Love Poem di beberapa kota, di Jakarta juga waktu itu, IU bilang "Sebuah kehormatan yang besar kalau kalian bisa tidur pas dengerin lagu ini,"
Dalam hidup, kita nggak bisa memungkiri kenyataan bahwa memang akan selalu ada yang berubah, meski sekecil apapun.
Ahem. Dapet quote pas lagi boker barusan.
Ya maaf-maaf nih kalau misalnya gue mengawali kalimat pertama di posting-an ini dengan agak serius (dan jorok di bagian bokernya. Udahlah nggak usah munafik kalian juga kan harus boker tiap hari). Belakangan memang kepala gue selalu berisi hal-hal yang serius dan bener-bener real life banget! Nggak paham. Ketika biasanya gue cuma bisa ceplas-ceplos di Twitter, sekarang gue harus berhadapan dengan tagihan cicilan kulkas ke Dito (YANG ALHAMDULILLAH SUDAH LUNAS!) dan beberapa hal serius lainnya yang selalu mengganggu pikiran gue setiap harinya:
1) Mau bangun jam berapa hari ini?
2) Mau ngopi berapa mug hari ini?
3) Gimana caranya supaya nggak ngopi tapi nggak ngantuk hari ini?
4) Harus ngabisin berapa reward point di SM Superstar untuk ngawinin kartu hari ini?
Ya, hal-hal serius semacam itu sangat mengganggu pikiran banget. Kalau nggak diselesaikan satu per satu wah! akan sangat memberikan dampat negatif buat kulit wajah. Selamat datang jerawat!
Kesibukan gue belakangan ini (BERASA CEO SM ENTERTAINMENT YAK) membuat gue teringat ke masa-masa bebas lepas kutinggalkan semua beban dihatiku saat semester-semester akhir di kuliah dulu. 2011 dan 2012 bener-bener masa membahagiakan yang secara aneh bertepatan dengan membludaknya produk SM Entertainment.
'The Boys', 'Twinkle', 'Sherlock' sampai teaser demi teaser debut EXO menjadi makanan sehari-hari saat itu. Termasuk juga mengotori timeline Twitter dengan cuitan-cuitan nggak penting soal KPop juga sudah jadi identitas pribadi yang susah untuk dihapuskan. Bahkan kala itu kayaknya kuliah pun jadi hal yang bener-bener sepele.
"YANG PENTING TWITTER NOMOR SATU KULIAH KAPAN-KAPAN!"
Ya walaupun nggak se-ekstrem itu juga sih. Tapi memang, buat lo yang sudah ada di semester akhir dan tidak perlu memikirkan skripsi mungkin kehidupan lo akan kurang lebih sama kayak gue. Atau bisa jadi enggak kalau misalnya lo adalah calon CEO Apple. Tapi kalau misalnya kampus mengharuskan lo buat bikin skripsi (dan sekarang lo ada di semester akhir ataupun akan menjadi mahasiswa semester akhir) maka nikmatilah teori dan metodologi-nya.
Hihihi. AKU CINTA KAMPUSKU!
12 jam dari 24 jam gue saat itu gue habiskan dengan spazzing. Sia-sia sekali ya rasanya. Tapi nggak apa-apa. Yang penting gue bahagia dan nggak stres. Karena hidup sendiri di kosan yang isinya mas-mas penyuka musik rock yang kalo puter lagu bisa volume-nya 100% pake loudspeaker itu bisa banget bikin lo pengen bunuh diri setiap hari. Spazzing adalah jalan keluar terbaik daripada ngerokok.
Hari-hari gue di semester akhir kuliah gue habiskan di depan laptop, ngedit video, internetan, nge-tweet, bikin giveaway, ke kampus (bukan buat belajar) download video, ngumpulin drama Korea, internetan. Begitu seterusnya selama satu setengah tahun di semester-semester akhir. Wah hidup kayak gini bener-bener indah banget! Berasa jadi anak CEO Garuda Indonesia yang kalo kemana-mana nggak mikirin uang sama sekali. Tapi gue lupa, kalau di saat yang sama hidup terus berjalan dan gue pun harus menghadapi realita bernama wisuda.
Semua orang pengen cepet-cepet wisuda. Padahal sebenarnya wisuda adalah gerbang paling menyebalkan dalam fase kehidupan mahasiswa. Karena setelah itu kita harus kerja dan menghadapi dunia yang sebenarnya. Which is so boring. I hate to admit that I hate that part of my life. But you don't have any other choices. Lo nggak bisa selamanya jadi bayi kalau lo pengen punya bayi juga kan?
(apa?)
Ketika wisuda sudah dekat, otomatis orientasi gue sudah berubah. Gue tahu kalau suatu saat gue akan meninggalkan dunia spazzing ini untuk selamanya. Apalagi kalau misalnya gue sudah masuk kerja nanti. Maka dari itu harus ada rencana yang tersusun rapi supaya semuanya bisa berjalan lancar.
"Oke, pokoknya abis wisuda mau pulang kampung aja dan kerja di rumah!" kata gue saat itu.
Tapi manusia hanya bisa berencana, Tuhan juga yang menentukan segalanya. Dan lucunya, Tuhan pun memilihkan jalan yang ternyata masih aja ada hubungannya dengan KPop dan.... EXO.
Suatu siang gue sedang berada di mood yang nggak terlalu fit buat kerja. Iya, walaupun pekerjaan ini adalah pekerjaan yang benar-benar menyenangkan dan sangat gue sukai sepenuh hati karena kerjaan apa lagi yang membolehkan lo spazzing dan digaji, tetep aja ada hari-hari di mana rasanya sangat berat dan menyebalkan. Namanya juga manusia. Gue pernah baca satu update-an status seseorang di LINE yang bilang kalo jadi sosok yang vibrant dan selalu happy itu nggak gampang.
Gue setuju. Bahkan untuk ukuran orang yang sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dia inginkan, gue juga terkadang merasa
12 jam.
Minimal.
Ya dan gue biasanya melakukan itu di setiap akhir pekan.
Oke, lanjut ke cerita di awal, suatu siang gue sedang berada di mood yang tidak terlalu fit buat kerja. Baca timeline Twitter adalah salah satu hal yang wajib dilakukan kala boring. Dengan catatan lo sudah tidak mem-follow akun-akun yang tweet-nya nggak sesuai sama kaidah-kaidah hidup lo (supaya lebih tenang dan lebih nyaman). Makanya sekarang gue banyak nge-follow akun-akun yang menyenangkan. Kayak Aa Gym gitu. Adem di hati.
Tapi sayangnya siang itu Aa Gym nggak nge-tweet. Mungkin dia lagi nge-gym gue juga nggak paham karena gue bukan sasaeng-nya Aa Gym. Tapi perhatian gue tertuju pada satu tweet dari Soompi tersayang yang berisi kalau Star Wars akan mengeluarkan video kolaborasi bersama EXO.
Ok. Hold on for one second. WHAT EXACTLY IS THIS ALL ABOUT?!
Kenapa ujug-ujug EXO yang baru aja debut (atau akan debut deh kayaknya waktu itu) di Jepang ini bikin video kolaborasi sama Star Wars? Bagaimana kelanjutan sidang dan mediasi yang tidak ada ujungnya itu? Tiga member loh ini keluar dari EXO dan kenapa nggak ada kelanjutannya sampai sekarang? SM? Sampai kapan fans mau dicekoki kebohongan seperti ini? Kenapa nggak cepetan aja diungkap kalau sebenarnya Tao, Luhan dan Kris keluar karena memang kontrak mereka sudah habis, bukan karena hal-hal busuk yang muncul di media saat itu?
*
Gue merasa Tuhan mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kata-kata penuh cinta ketika Super Junior akhirnya comeback dengan ‘Devil’. Di saat yang sama gue juga lupa, kalau ternyata Tuhan sudah mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kalimat-kalimat cinta ketika ‘Mamacita’ dirilis tahun lalu.
Hahahaha...
Kalau misalnya ‘Mamacita’ nggak punya konsep sketsa komedi yang lucu itu, mungkin gue akan menjatuhkan pilihan gue ke ‘Devil’ dan memberikan gelar sebagai MV Super Junior paling bagus selama 10 tahun terakhir. Tapi ternyata ‘Devil’ inipun belum bisa mengalahkan pesona ‘Mamacita’ buat gue pribadi.
Setidaknya di beberapa hal.
Oke, gue memang nggak bikin review soal ‘Mamacita’ karena sesuatu dan lain hal. Hahaha... entah apa yang terjadi tahun lalu gue juga nggak terlalu yakin apakah itu hal yang layak untuk dibahas atau tidak. Tapi membagi waktu untuk menulis buat pekerjaan kantor dan menulis untuk blog pribadi ternyata bukan perkara yang mudah. Dua tahun terakhir gue berusaha menyeimbangkan itu dan berhasil di satu poin, tapi kemudian gagal di poin yang lain.
Malah curhat.
Gue merasa Tuhan mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kata-kata penuh cinta ketika Super Junior akhirnya comeback dengan ‘Devil’. Di saat yang sama gue juga lupa, kalau ternyata Tuhan sudah mendengarkan doa-doa gue dan membisiki SM Entertainment dengan kalimat-kalimat cinta ketika ‘Mamacita’ dirilis tahun lalu.
Hahahaha...
Kalau misalnya ‘Mamacita’ nggak punya konsep sketsa komedi yang lucu itu, mungkin gue akan menjatuhkan pilihan gue ke ‘Devil’ dan memberikan gelar sebagai MV Super Junior paling bagus selama 10 tahun terakhir. Tapi ternyata ‘Devil’ inipun belum bisa mengalahkan pesona ‘Mamacita’ buat gue pribadi.
Setidaknya di beberapa hal.
Oke, gue memang nggak bikin review soal ‘Mamacita’ karena sesuatu dan lain hal. Hahaha... entah apa yang terjadi tahun lalu gue juga nggak terlalu yakin apakah itu hal yang layak untuk dibahas atau tidak. Tapi membagi waktu untuk menulis buat pekerjaan kantor dan menulis untuk blog pribadi ternyata bukan perkara yang mudah. Dua tahun terakhir gue berusaha menyeimbangkan itu dan berhasil di satu poin, tapi kemudian gagal di poin yang lain.
Malah curhat.
Berharap setinggi-tinggi langit itu memang salah. Apalagi berharapnya sama SM Entertainment. Hanya karena mereka bikin video klip ‘View’-nya SHINee jadi bagus banget, bukan berarti video-video klip artis lain yang ada di bawah manajemen mereka juga akan sebagus itu. Permakluman sedikit, tolong untuk tidak memasukkan ‘Devil’ ke dalam kasus ini karena review ini ditulis jauh sebelum ‘Devil’ dirilis.
Masalah terbesar SM kadang-kadang adalah bahwa mereka tuh sering banget bikin ketimpangan antara grup yang satu sama grup yang lain dari segi video klip. Yang pada akhirnya membuat mereka dapat tuduhan “menganaktirikan” salah satu artis mereka.
Memang sih, keputusan untuk bikin MV dengan konsep science fiction, fantasy, drama atau kotak indomie itu semua berkaitan dengan budget yang dipunya manajemen. Atau mungkin lebih spesifik lagi budget yang dipunya sama artis yang bersangkutan. Makanya nggak usah heran kalau f(x) selalu dekat dengan predikat “anak tiri” karena memang mereka selalu dapet video klip yang begitu-begitu aja.
Alasannya cukup simpel: grup ini nggak punya pemasukan yang sebegitu banyaknya untuk dibuatkan video klip yang terkesan “modal”.
Nuff said.
*
Ya... tapi semua itu memang rahasia perusahaan. Ya SM juga nggak bakalan blak-blakan ngomong ke publik kalau “Tadinya sih, kita mau bikinin f(x) video klip yang #kekinian gitu dan konsepnya IMAX 3D dengan kamera supercanggih dan efek-efek luar biasa. Tapi sayang sekali yah, rencana hanya tinggal rencana. Maklum, f(x) masih kere.”
Biasanya walaupun MV-nya superbiasa dan membosankan, manajemen akan tetap mengeluarkan press release dan bilang semacem, “f(x) mau comeback nih, lagu barunya fresh dan nunjukkin warna musik f(x) banget! Dan tentu saja lebih baik dari yang sebelumnya. Tunggu aja!” seperti itu. Walaupun pada akhirnya itu hanyalah, apa sih, yang biasa anak-anak Kpop sekarang sebut dengan “Media Play” atau simpelnya “kata-kata manis dari manajemen buat publikasi artisnya semata”.
Kenapa kata-kata manis? Karena seringkali para kenyataannya nggak sebagus itu. Iya sih, ada beberapa yang memang worth to wait dan worth to believe gitu kalo lagi baca berita. Tapi karena kita lagi ada di topik f(x), sering banget SM tuh nge-troll parah. Kenyataannya nggak sebagus itu, enggak selayak itu untuk ditunggu-tunggu, enggak semenarik itu untuk dilihat.
Tapi waktu ‘Red Light’ bagus sih. Berhasil sih. Nah semoga di comeback mereka yang berempat nanti—oh, Sulli bye! Finally... tak ada yang menggantung di antara kita ya kelar semua urusan—SM mempersiapkannya dengan sebuah kemasan menarik sebagai re-branding dari f(x) dengan formasi baru.
Seperti halnya SNSD yang akhirnya mendapatkan momen re-branding mereka lewat ‘Party’.
*
Masalah terbesar SM kadang-kadang adalah bahwa mereka tuh sering banget bikin ketimpangan antara grup yang satu sama grup yang lain dari segi video klip. Yang pada akhirnya membuat mereka dapat tuduhan “menganaktirikan” salah satu artis mereka.
Memang sih, keputusan untuk bikin MV dengan konsep science fiction, fantasy, drama atau kotak indomie itu semua berkaitan dengan budget yang dipunya manajemen. Atau mungkin lebih spesifik lagi budget yang dipunya sama artis yang bersangkutan. Makanya nggak usah heran kalau f(x) selalu dekat dengan predikat “anak tiri” karena memang mereka selalu dapet video klip yang begitu-begitu aja.
Alasannya cukup simpel: grup ini nggak punya pemasukan yang sebegitu banyaknya untuk dibuatkan video klip yang terkesan “modal”.
Nuff said.
*
Ya... tapi semua itu memang rahasia perusahaan. Ya SM juga nggak bakalan blak-blakan ngomong ke publik kalau “Tadinya sih, kita mau bikinin f(x) video klip yang #kekinian gitu dan konsepnya IMAX 3D dengan kamera supercanggih dan efek-efek luar biasa. Tapi sayang sekali yah, rencana hanya tinggal rencana. Maklum, f(x) masih kere.”
Biasanya walaupun MV-nya superbiasa dan membosankan, manajemen akan tetap mengeluarkan press release dan bilang semacem, “f(x) mau comeback nih, lagu barunya fresh dan nunjukkin warna musik f(x) banget! Dan tentu saja lebih baik dari yang sebelumnya. Tunggu aja!” seperti itu. Walaupun pada akhirnya itu hanyalah, apa sih, yang biasa anak-anak Kpop sekarang sebut dengan “Media Play” atau simpelnya “kata-kata manis dari manajemen buat publikasi artisnya semata”.
Kenapa kata-kata manis? Karena seringkali para kenyataannya nggak sebagus itu. Iya sih, ada beberapa yang memang worth to wait dan worth to believe gitu kalo lagi baca berita. Tapi karena kita lagi ada di topik f(x), sering banget SM tuh nge-troll parah. Kenyataannya nggak sebagus itu, enggak selayak itu untuk ditunggu-tunggu, enggak semenarik itu untuk dilihat.
Tapi waktu ‘Red Light’ bagus sih. Berhasil sih. Nah semoga di comeback mereka yang berempat nanti—oh, Sulli bye! Finally... tak ada yang menggantung di antara kita ya kelar semua urusan—SM mempersiapkannya dengan sebuah kemasan menarik sebagai re-branding dari f(x) dengan formasi baru.
Seperti halnya SNSD yang akhirnya mendapatkan momen re-branding mereka lewat ‘Party’.
*
Memang bener kata quote-quote yang banyak di-upload ke Instagram atau di Path itu: hidup memang penuh dengan kejutan.
Waktu teaser ‘COMING SOON 2015’ dirilis SM bulan Desember 2014 kemaren, gue pikir semua masalah-masalah yang terjadi pada EXO di sepanjang tahun 2014 akan tutup buku. Memasuki 2015 akan jadi tahun paling bahagia buat EXO sebagai grup, dan buat mereka yang ngefans.
Ah.... ternyata....
Malapetaka datang tanpa diduga-diduga. Lebih sakitnya lagi, malapetaka itu datang dari dalam grup itu sendiri (lagi). Beuh.... Bisa apa sih, kita-kita ini, yang cuma ngeliatin dari jauh doang. Kita-kita ini yang ‘그냥 international fan’ yang bahkan sering di-rolling eyes-in sama K-Fans. Cuma bisa menerima apa yang terjadi aja.
Yang bikin bete sebenarnya bukan “Kenapa sih, EXO lagi EXO lagi?” Tapi yang lebih bikin kesel itu karena orang yang bikin masalah kali ini adalah dia yang paling banyak banget cakap dari zaman dulu. Orang yang selalu bilang “sayang EXO”, “will never leave the stage”, “selamanya akan di dalam grup”, bahkan orang yang merasa paling tersakiti dan terkhianati pas Kris keluar.
Enggak cuma image-nya yang udah tercoreng. Sekarang jidatnya udah ada label FAKE besar banget (gue bahkan mulai berpikir kalau anak-anak EXO ini semuanya fake loh hahahahah doh). No offense, sorry not sorry, mian an mian, maaf maaf nih ya. Tapi kalau memang mau keluar, yaudah silakan, keluar. Maksud gue, kenapa sih urusan simpel kayak mau keluar gini dibikin terlalu banyak drama?
Semakin banyak drama, semakin keliatan fake-nya nanti di belakang. Kasian juga sama member lain yang akhirnya harus terlihat fake juga. Kalo misalnya tiba-tiba ada masalah di satu member, otomatis yang lain kesannya jadi jahat banget kan, membiarkan hal seperti itu terjadi pada satu orang ini.
Orang mungkin memang akan memaafkan seiring berjalannya waktu, tapi enggak semua orang akan melupakan. Hihihihi Kalau seleksi alam di EXO ini akan terus ada, ya nanti akhirnya kita akan lihat dan bisa membedakan, mana yang memang punya determinasi tinggi, bertahan, dan menjadikan EXO sebagai jalur karier mereka (dilandasi dengan TRUST seperti kata Zhang Yixing—yang kalo dia keluar abis ini udah berarti selama ini kakaknya paling fake dari yang terakhir kabur ke Amrika), dan siapa yang cuma menjadikan EXO sebagai batu loncatan semata.
Walaupun...
Ya...
Sebenarnya, memang, ya....
Gimana sih, kalo udah kayak gini emang fake-nya makin keliatan.
Nggak cuma satu, tapi semua.
Kemudian perasaan saya pun begajulan.
HAHAHAHAHA
Soal fake nggak fake sih, ya sebenarnya, ini dilematis juga. Ketika udah bicara soal dunia entertainment Korea ini, kita susah ngebedain mana yang fake mana yang beneran. Bahkan OTP yang kayaknya SO DAMN REAL banget eh ternyata malah ter-fake sepanjang masa. Kembali lagi bahwa semuanya, SEMUANYA, yang kita lihat di depan kamera itu hanyalah bagian dari pekerjaan mereka-mereka si idola-idola Kpop ini. Bagian dari kehidupan profesional mereka, bukan personal.
Sudah berapa lama suka Kpop? 3 tahun? 4 tahun? 5 tahun? Berarti sekarang waktunya buat nggak usah terlalu baper. Bisa membedakan mana yang profesional dan mana yang personal akan sangat membantu untuk tidak terlalu termakan omongan-omongan manis yang disampaikan di lirik lagu (ini profesional—tentu saja, siapa sih yang bakalan percaya? Orang lagu ‘Promise’ aja pernah dinyanyiin di konser pertama tapi abis konser pertama dia caw kok oknumnya).
Meanwhile, secara personal, kita (memang, mungkin, sebagian besar dari kita) enggak pernah tahu mereka kayak gimana. Kita bisa berharap secara personal masing-masing dari 12 member itu masih kontak, walaupun secara profesional mereka sudah nggak bisa lagi bareng-bareng. Tapi perlu juga diingat, mau seintens apa sih, mikirin kehidupan personal orang lain. Orang lain yang bener-bener orang lain. Yang bener-bener nugu. Yang bener-bener bahkan elo dikenal aja enggak. Significant others aja bukan.
Why wasting your precious time to think about that la? Mending bikin indomie kuah susu.
That’s why, let’s enjoy their profesional life aja entah itu musik, drama, film, variety show dan sebagainya, dan biarkan personal life mereka menjadi urusan mereka. I mean, kita semua punya kehidupan personal men, kenapa gak fokus dulu berumah tangga. #ea
#KEMUDIAN_NGACA_DI_CERMIN_TERBESAR_DI_DUNIA
Tapi yah, beginilah fandom. Kalo nggak ada drama enggak seru. Kalo nggak ada baper-baperan nggak menarik. Kalo nggak pernah ngerasain terlibat langsung dalam proses kepo terhadap kehidupan pribadi artis kesukaan kita berarti belum hidup di fandom. Kalo nggak ada berantem, enggak asik. Kalo nggak terlibat at least satu fanwar, berarti fandomya belom besar. Biasanya fandom besar pasti pernah fanwar. Potong kuping gue kalo ada yang nggak pernah.
Kayak punya kuping.
Empat atau lima tahun dari sekarang, atau mungkin satu tahun dari sekarang, atau kalau dikasih hidayah satu hari dari kalian membaca postingan ini (JAMA'AH~~~~ OOOO JAMA'AH~~~), mungkin kalian akan tertawa dengan semua drama, baper, dan fanwar yang sudah terjadi.
Nggak apa-apa. Buat bahan penyemangat hati yang luka kalau lagi rapuh. Ampuh banget loh itu.
*
Waktu teaser ‘COMING SOON 2015’ dirilis SM bulan Desember 2014 kemaren, gue pikir semua masalah-masalah yang terjadi pada EXO di sepanjang tahun 2014 akan tutup buku. Memasuki 2015 akan jadi tahun paling bahagia buat EXO sebagai grup, dan buat mereka yang ngefans.
Ah.... ternyata....
Malapetaka datang tanpa diduga-diduga. Lebih sakitnya lagi, malapetaka itu datang dari dalam grup itu sendiri (lagi). Beuh.... Bisa apa sih, kita-kita ini, yang cuma ngeliatin dari jauh doang. Kita-kita ini yang ‘그냥 international fan’ yang bahkan sering di-rolling eyes-in sama K-Fans. Cuma bisa menerima apa yang terjadi aja.
Yang bikin bete sebenarnya bukan “Kenapa sih, EXO lagi EXO lagi?” Tapi yang lebih bikin kesel itu karena orang yang bikin masalah kali ini adalah dia yang paling banyak banget cakap dari zaman dulu. Orang yang selalu bilang “sayang EXO”, “will never leave the stage”, “selamanya akan di dalam grup”, bahkan orang yang merasa paling tersakiti dan terkhianati pas Kris keluar.
Enggak cuma image-nya yang udah tercoreng. Sekarang jidatnya udah ada label FAKE besar banget (gue bahkan mulai berpikir kalau anak-anak EXO ini semuanya fake loh hahahahah doh). No offense, sorry not sorry, mian an mian, maaf maaf nih ya. Tapi kalau memang mau keluar, yaudah silakan, keluar. Maksud gue, kenapa sih urusan simpel kayak mau keluar gini dibikin terlalu banyak drama?
Semakin banyak drama, semakin keliatan fake-nya nanti di belakang. Kasian juga sama member lain yang akhirnya harus terlihat fake juga. Kalo misalnya tiba-tiba ada masalah di satu member, otomatis yang lain kesannya jadi jahat banget kan, membiarkan hal seperti itu terjadi pada satu orang ini.
Orang mungkin memang akan memaafkan seiring berjalannya waktu, tapi enggak semua orang akan melupakan. Hihihihi Kalau seleksi alam di EXO ini akan terus ada, ya nanti akhirnya kita akan lihat dan bisa membedakan, mana yang memang punya determinasi tinggi, bertahan, dan menjadikan EXO sebagai jalur karier mereka (dilandasi dengan TRUST seperti kata Zhang Yixing—yang kalo dia keluar abis ini udah berarti selama ini kakaknya paling fake dari yang terakhir kabur ke Amrika), dan siapa yang cuma menjadikan EXO sebagai batu loncatan semata.
Walaupun...
Ya...
Sebenarnya, memang, ya....
Gimana sih, kalo udah kayak gini emang fake-nya makin keliatan.
Nggak cuma satu, tapi semua.
Kemudian perasaan saya pun begajulan.
HAHAHAHAHA
Soal fake nggak fake sih, ya sebenarnya, ini dilematis juga. Ketika udah bicara soal dunia entertainment Korea ini, kita susah ngebedain mana yang fake mana yang beneran. Bahkan OTP yang kayaknya SO DAMN REAL banget eh ternyata malah ter-fake sepanjang masa. Kembali lagi bahwa semuanya, SEMUANYA, yang kita lihat di depan kamera itu hanyalah bagian dari pekerjaan mereka-mereka si idola-idola Kpop ini. Bagian dari kehidupan profesional mereka, bukan personal.
Sudah berapa lama suka Kpop? 3 tahun? 4 tahun? 5 tahun? Berarti sekarang waktunya buat nggak usah terlalu baper. Bisa membedakan mana yang profesional dan mana yang personal akan sangat membantu untuk tidak terlalu termakan omongan-omongan manis yang disampaikan di lirik lagu (ini profesional—tentu saja, siapa sih yang bakalan percaya? Orang lagu ‘Promise’ aja pernah dinyanyiin di konser pertama tapi abis konser pertama dia caw kok oknumnya).
Meanwhile, secara personal, kita (memang, mungkin, sebagian besar dari kita) enggak pernah tahu mereka kayak gimana. Kita bisa berharap secara personal masing-masing dari 12 member itu masih kontak, walaupun secara profesional mereka sudah nggak bisa lagi bareng-bareng. Tapi perlu juga diingat, mau seintens apa sih, mikirin kehidupan personal orang lain. Orang lain yang bener-bener orang lain. Yang bener-bener nugu. Yang bener-bener bahkan elo dikenal aja enggak. Significant others aja bukan.
Why wasting your precious time to think about that la? Mending bikin indomie kuah susu.
That’s why, let’s enjoy their profesional life aja entah itu musik, drama, film, variety show dan sebagainya, dan biarkan personal life mereka menjadi urusan mereka. I mean, kita semua punya kehidupan personal men, kenapa gak fokus dulu berumah tangga. #ea
#KEMUDIAN_NGACA_DI_CERMIN_TERBESAR_DI_DUNIA
Tapi yah, beginilah fandom. Kalo nggak ada drama enggak seru. Kalo nggak ada baper-baperan nggak menarik. Kalo nggak pernah ngerasain terlibat langsung dalam proses kepo terhadap kehidupan pribadi artis kesukaan kita berarti belum hidup di fandom. Kalo nggak ada berantem, enggak asik. Kalo nggak terlibat at least satu fanwar, berarti fandomya belom besar. Biasanya fandom besar pasti pernah fanwar. Potong kuping gue kalo ada yang nggak pernah.
Kayak punya kuping.
Empat atau lima tahun dari sekarang, atau mungkin satu tahun dari sekarang, atau kalau dikasih hidayah satu hari dari kalian membaca postingan ini (JAMA'AH~~~~ OOOO JAMA'AH~~~), mungkin kalian akan tertawa dengan semua drama, baper, dan fanwar yang sudah terjadi.
Nggak apa-apa. Buat bahan penyemangat hati yang luka kalau lagi rapuh. Ampuh banget loh itu.
*
![]() |
Sebenernya kalian EXO atau T-Ara sih, kok Number 9. (karena tak bisa lagi mengidentikkan SNSD dengan angka 9) |
Dulu, dulu sekali, jauh sebelum gue tahu Korean Pop dan tenggelam dalam kenistaan dunia fanboy Kpop ini, gue ngefans banget sama Mandarin Pop. Ada dua grup yang selalu gue ikutin dan bisa dibilang gue ngefans ala-ala lah sama mereka sejak 2006 sampai 2009: S.H.E dan Fahrenheit.
Ngomong-ngomong soal Mando-pop sih sebenernya udah jadi genre musik yang gue suka sejak lama. Bahkan sejak SD gue udah dengerin lagu-lagu 5566. Gue inget banget, dulu gue beli kaset tape mereka dengan harga Rp 17.500 dan dapet poster gede banget terus gue tempel di kamar. Tapi kemudian poster itu dicopot paksa sama nyokap dan sobek. Terus gue ngambek sebulan.
Selain 5566, gue juga dengerin beberapa lagu F4. Ada satu temen SD gue yang suka banget sama Jerry Yan karena ‘Meteor Garden’. Kita pun berantem seperti halnya fans-fans zaman sekarang ngerebutin Baekhyun. Dulu kita berantem mana yang lebih keren, F4 atau 5566.
Saking sukanya sama S.H.E dan Fahrenheit pas SMA, hampir semua drama Taiwan yang ada personel mereka gue tonton. ‘Hana Kimi’ adalah yang jadi favorit gue. SELAMANYA, MAKASIH. MAKASIH JUGA KOREA SUDAH GAGAL BIKIN VERSI KOREANYA MAKASIH BANYAK LOH.
Persislah kayak apa yang terjadi ketika gue suka Kpop sekarang ini. Bedanya, dulu pas zaman-zaman suka Mando-pop, temen buat spazzing nggak terlalu banyak. Bahkan bisa dibilang hampir 0. Dan for the sake of tidak menjadi alien di pergaulan, gue pun meracuni beberapa temen deket gue buat suka juga sama Mando-pop dan drama Taiwan.
Dua orang jatuh ke perangkap. Satu lainnya nggak mempan dan masih lebih milih ngefans Paris Hilton dan Beyonce, sementara satu lagi lebih memilih untuk jadi fangirl Shah Rukh Khan dan Kajol.
Well, at least gue ada temen lah buat bahas gini-ginian di sekolah.
Hape Nokia 5200 gue dulu penuh dengan lagu-lagu Mandarin. Bahkan setiap hari gue ngomong sok-sok bahasa Mandarin. Niru-niru yang ada di drama. Pokoknya sesuka itu deh sama drama Taiwan dan Mando-pop. Sampai di tahun 2008 temen gue yang tadi gue racuni mulai kenal Kpop.
*
(superlong post again)
2014 ini kayaknya SM nggak mau berenti bikin kaki fans melemas. Bayangin aja, dari tanggal 1 Januari sampai ini udah abis Lebaran, dunia persilatan masih aja heboh seakan nggak ada istirahatnya. Hati dan pikiran fans udah lebam-lebam, luka-luka, sobek-sobek. Tapi, nggak ada pun yang mau berhenti dari dunia penuh kebahagiaan namun mematikan ini.
Ya, emang sih ini berlaku buat yang SM Biased doang. Buat orang yang emang suka sama semua artis SM, nggak peduli mau fandomnya apa juga. Gue, biarpun menyatakan diri sebagai EXOLOVE tapi secara umum emang udah SM Biased. Jadi mau gimanapun, kabar seputar anak-anak SM akan mempengaruhi hidup gue sedikit atau banyak. Jadi ya gitu lelahnya dobel.
Kalau dibilang multifandom sebenarnya gue nggak. Gue tetep stick to EXO (dan Super Junior kalo inget). Tapi kalau suka, ya suka sama semuanya. Suka bukan berarti masuk ke fandom. Ya gitu pokoknya.
Belum lagi satu masalah 15 Mei kelar, muncul lagi masalah baru di bulan Juli. Belum lagi masalah yang katanya pacaran sembunyi-sembunyi tapi malah nge-date dengan begonya di open car. Tauklah.... Entah apakah masalah di bulan Mei dan Juli ada kelanjutannya atau enggak, tapi semuanya seakan tertutupi oleh empat potong kue bernama Red Velvet, Taemin dan Henry. Tapi disini kita cuma akan membahas Red Velvet saja.
Debut Red Velvet memang awalnya rada-rada tidak dimulai dengan sebuah start yang nendang. Di tengah masa promosi f(x), manajemen langsung ngumumin debut girlband baru. Nggak lama setelah pengumuman girlband baru (dan anehnya jelang hari debut si girlband baru), SM ngumumin hiatusnya Sulli.
Ya gimana orang-orang nggak pada mikir, "Halo? Ini apakah semuanya berhubungan?"
Nggak bisa dibilang nggak berhubungan. Mereka datang dari manajemen yang sama. Kalau satu artis bikin nama manajemen jadi agak miring, artis lain mau nggak mau harus mau untuk balikin jadi lurus. Bukan nge-judge siapa-siapa, tapi ini cuma contoh.
Tapi mungkin banyak (gak kali ini lo doang Ron) yang mikir, kenapa harus Red Velvet?
(superlong post again)
2014 ini kayaknya SM nggak mau berenti bikin kaki fans melemas. Bayangin aja, dari tanggal 1 Januari sampai ini udah abis Lebaran, dunia persilatan masih aja heboh seakan nggak ada istirahatnya. Hati dan pikiran fans udah lebam-lebam, luka-luka, sobek-sobek. Tapi, nggak ada pun yang mau berhenti dari dunia penuh kebahagiaan namun mematikan ini.
Ya, emang sih ini berlaku buat yang SM Biased doang. Buat orang yang emang suka sama semua artis SM, nggak peduli mau fandomnya apa juga. Gue, biarpun menyatakan diri sebagai EXOLOVE tapi secara umum emang udah SM Biased. Jadi mau gimanapun, kabar seputar anak-anak SM akan mempengaruhi hidup gue sedikit atau banyak. Jadi ya gitu lelahnya dobel.
Kalau dibilang multifandom sebenarnya gue nggak. Gue tetep stick to EXO (dan Super Junior kalo inget). Tapi kalau suka, ya suka sama semuanya. Suka bukan berarti masuk ke fandom. Ya gitu pokoknya.
Belum lagi satu masalah 15 Mei kelar, muncul lagi masalah baru di bulan Juli. Belum lagi masalah yang katanya pacaran sembunyi-sembunyi tapi malah nge-date dengan begonya di open car. Tauklah.... Entah apakah masalah di bulan Mei dan Juli ada kelanjutannya atau enggak, tapi semuanya seakan tertutupi oleh empat potong kue bernama Red Velvet, Taemin dan Henry. Tapi disini kita cuma akan membahas Red Velvet saja.
Debut Red Velvet memang awalnya rada-rada tidak dimulai dengan sebuah start yang nendang. Di tengah masa promosi f(x), manajemen langsung ngumumin debut girlband baru. Nggak lama setelah pengumuman girlband baru (dan anehnya jelang hari debut si girlband baru), SM ngumumin hiatusnya Sulli.
Ya gimana orang-orang nggak pada mikir, "Halo? Ini apakah semuanya berhubungan?"
Nggak bisa dibilang nggak berhubungan. Mereka datang dari manajemen yang sama. Kalau satu artis bikin nama manajemen jadi agak miring, artis lain mau nggak mau harus mau untuk balikin jadi lurus. Bukan nge-judge siapa-siapa, tapi ini cuma contoh.
Tapi mungkin banyak (gak kali ini lo doang Ron) yang mikir, kenapa harus Red Velvet?
*
Apa yang gue tulis di bawah ini hanyalah sekedar sotoy semata. Ini hanya sebatas pemikiran dangkal aja yang tidak berlandaskan apa-apa (halah).
Apa yang gue tulis di bawah ini hanyalah sekedar sotoy semata. Ini hanya sebatas pemikiran dangkal aja yang tidak berlandaskan apa-apa (halah).
*
Walaupun gue tidak merayakan Natal, tapi biasanya Natal kan dirayakan dengan penuh suka cita. Hehe sotoy ya? Tapi kalo nonton film-film kartun Natal biasanya gue bahagia walaupun nggak merayakannya. Cuma gue sepertinya benar-benar harus mempertanyakan, kenapa lagu spesial kayak gini harus segalau ini?
Walaupun gue tidak merayakan Natal, tapi biasanya Natal kan dirayakan dengan penuh suka cita. Hehe sotoy ya? Tapi kalo nonton film-film kartun Natal biasanya gue bahagia walaupun nggak merayakannya. Cuma gue sepertinya benar-benar harus mempertanyakan, kenapa lagu spesial kayak gini harus segalau ini?
Iya pertanyaan itu buat EXO karena lagu 'Miracles in December'-nya terlalu galau untuk sebuah lagu di hari raya gitu. Ahahaha...
Kali ini penantian nggak terlalu lama ya. Nggak kayak pas jaman-jaman nunggu 'Wolf' sama 'Growl' yang kayaknya setiap kali setiap hari ngeluh terus. Kali ini SM bener-bener on-time ngerilis MV-nya. Sesuai sama apa yang mereka katakan di media bahwa perilisan akan dilakukan jam 20:00 KST.
Bulan 12 Tanggal 4 Jam 8 Malem. Hasek. 8 April 2012.
Selalu kayak gini. Giliran gue udah mau balik dari kantor, pasti ada aja yang heboh dari channel SMTOWN di YouTube. Waktu itu video musik drama, sekarang teaser 'Miracles in December'. Iya... iya... pada akhirnya gue stay dulu sebentar buat nonton dan komentar pertama gue, "TAO KENAPA NANGIS SIH?!"
Kenapa gue harus komentarin Tao yang pertama padahal banyak yang lain yang bisa dikomentarin? Alasannya adalah mungkin karena dia terlalu banyak nangis di depan kamera selama satu setengah tahun terakhir. Mungkin itu yang bikin aktingnya jadi sangat natural karena dia orangnya mudah menangis? Bisa juga...
'Miracles in December' ini lagunya sedih. Gue pikir bakalan kayak lagu-lagu happy natalan gitu. Ternyata lagunya tentang patah hati dan nggak bisa move on. Tadi sempat baca di Enews World, katanya lagu ini tentang perpisahan antara seorang pria dan kekasihnya.
Lalu kenapa judulnya kesannya malah bahagia banget?
Lalu kenapa judulnya kesannya malah bahagia banget?
*
Dulu, gue selalu berharap Baekhyun dan Suho adalah member EXO yang akan main drama pertama kali. Kalo nggak drama, paling nggak tampil di MV drama deh. Bias sih sebenarnya, tapi beneran yang pengen banget. Tapi setelah EXO comeback dengan XOXO dan mereka mulai merambah ke banyak bidang di luar menyanyi, kesempatan untuk Baekhyun dan Suho ternyata semakin mengecil. Alasannya, Baekhyun terlalu menye-menye dan Suho terlalu kaku mukanya.
Waktu Chanyeol sama Sehun muncul di 'Royal Villa', semakin kecil pula kesempatan dua bias gue itu untuk tampil di drama. Baekhyun nge-MC aja masih cantik banget, gimana kalo main drama. Ujung-ujung dapet peran 'cantik' agak nggak rela juga. Tapi yah memang sudah nasibnya mungkin. Someday dia akan menemukan jalan yang terbaik.
Sampai akhirnya ada kabar Xiumin bakalan jadi bintang MV dan itu drama MV, gue akhirnya bisa move on dari harapan-harapan untuk Baekhyun dan Suho. Xiumin sepertinya lebih menjanjikan.
Gue sejak EXO debut udah ngefans Xiumin. Ya mungkin emang spazzing gue soal Xiumin gak sesering BaekHo. Tapi gue selalu menganggap dia keren sejak debut. Kalo yang udah follow gue dari jaman masih 2000 followers pasti tau Kak Xiu hahaha.
Dulu memang dia kesannya kayak yang member nomor dua bangetlah yang jarang dilirik. Mungkin karena dia (sedikit) gemuk waktu itu. Tapi justru menurut gue itu yang membuat dia jadi lucu. Selain itu karena memang suaranya juga. Terus goyangan pinggulnya waktu di 'MAMA' dan pas showcase EXO. Ada yang perhatiin? Kalo nggak ada silahkan tanya diri kalian apakah kalian se-ngefans itu sama EXO? #EA #GAYA
Dulu memang dia kesannya kayak yang member nomor dua bangetlah yang jarang dilirik. Mungkin karena dia (sedikit) gemuk waktu itu. Tapi justru menurut gue itu yang membuat dia jadi lucu. Selain itu karena memang suaranya juga. Terus goyangan pinggulnya waktu di 'MAMA' dan pas showcase EXO. Ada yang perhatiin? Kalo nggak ada silahkan tanya diri kalian apakah kalian se-ngefans itu sama EXO? #EA #GAYA
Xiumin bekerja sangat keras sebelum comeback 'Wolf' sampai akhirnya dia jadi kurus kayak sekarang. Walaupun dia terlihat sangat baik-baik saja, tapi beberapa kasus diet yang gue baca dan dilakukan oleh artis KPop, mereka jadi punya kelainan terutama masalah pencernaan. I think Xiumin juga punya penyakit itu karena dietnya gue rasa tapi ya nggak diumbar-umbar aja.
Tapi sejak dia kurus, fans-nya jadi semakin banyak gue liat. Xiumin nggak lagi jadi member nomor dua tapi sekarang sudah sejajar dengan member-member yang sejak awal fans-nya udah banyak kayak misalnya Sehun, Luhan dan Kris misalnya. Sekarang aura oppa-nya (dalam kasus peran di MV) lebih keliatan. Itulah salah satu alasan kenapa dia akhirnya dipilih buat main di MV 'Gone' ini, menurut gue.
Siapa yang bisa memerankan karakter dewasa di EXO kalo bukan dia? Hidup! Manse!
*
Siapa yang bisa memerankan karakter dewasa di EXO kalo bukan dia? Hidup! Manse!
*
*
Kalau mau bilang SM itu PHP, gue setuju. Setuju banget. Kita bisa lihat bagaimana SM sangat niat mempersiapkan sebuah video yang mereka sebut dengan 'Art Film' tapi terasa sangat 'kosong' saat merilis video musik. Haruskah kita komplain soal ini lagi dan lagi? Kayaknya setiap kali rilis video musik, bahasan ini terus yang jadi topik utama. 'Bakalan bagus gak?' 'Bakalan out of the box gak?' (dalam hal ini box maksudnya bener-bener box-kotak), 'Bakalan cuma joget-joget depan tembok doang nggak?' Yang gitu-gitu.Padahal kalau seandainya SM mau aja sedikit berbaik hati..... AHHHHHHH apalah arti fans yang selalu menuntut, membeli CD, menonton konser, heboh di twitter, nonton MV ratusan kali, tapi ujung-ujungnya di next comeback nggak ada yang istimewa dari segi MV dan teknik pengambilan gambar. Cuma bisa nerima, menikmati lagu, dan
*
Seneng banget rasanya ngeliat f(x) kembali menggeliat-geliat di atas panggung setelah sekian lama sejak 'Electric Shock' mereka sibuk dengan kegiatan off-air. Musim panas (di belahan dunia lain) tahun 2013 ini memang bisa dibilang jadi musim panas paling heboh buat industri musik K-Pop. Ya nggak sih? Semua berkumpul di satu panggung. Mulai dari yang sebelumnya nggak pernah di kenal sampai yang memang sudah ditunggu-tunggu banget.
Sejak awal Juni gue memang cukup intens bongkar-bongkar berbagai macam situs K-Pop dan mengikuti banyak berita dari mereka. Karena itu gue juga jadi update soal lagu-lagu K-Pop yang sebelumnya padahal boro-boro didengerin, ngelirik aja udah kayak males banget gitu. Tapi.... Apalah daya, persaingan yang semakin ketat di industri musik Korea Selatan ini membuat grup-grup semakin kreatif dalam mencipta lagu, dance dan mengonsep video musik mereka.
Belakangan gue bahkan agak heran kenapa gue jadi suka banget sama dua lagu terakhir yang dirilis B.A.P. Bahkan gue jadi seneng dengerin Infinite. Ya sebenarnya sih gue nggak bermasalah karena sejauh ini gue masih tahu batas-batas kehidupan indah ini (maksudnya masih bisa membatasi diri buat nggak terlalu ngefans-ngefans banget karena gue tahu itu membawa mudarat buat gue haha). Baguslah akhirnya gue bisa kenal grup di luar SM yang selama ini menyelimuti bagaikan pelukan Lucifer.
Seperti halnya tahun lalu, setelah EXO debut (tahun ini comeback), yang paling dinanti-nantikan adalah f(x). Tentu saja. Jadwalnya sudah berurutan dan akan selalu seperti itu. Ketika f(x) mengumumkan diri mereka akan kembali ke panggung musik, gue jadi mikir aja. Kayaknya, f(x) sama lamanya dengan EXO nggak comeback, tapi kenapa pas EXO orang-orang pada meraung-raung sih.
Kemudian mikir.
Oh ini semua salah agensi sebelah yang tiap bulan rilis lagu sementara EXO nggak. Peternakan kelinci tetangga sebelah ladangnya subur banget sementara EXO harus nunggu waktu dulu berubah dari alien jadi serigala. Transformasinya cukup memakan waktu. Menyesuaikan emosi selama pancaroba.
But anyway, its time for f(x) (ノ´ヮ´)ノ*:・゚✧*・゜゚・*☆♫ !!!!
*
Sejak awal Juni gue memang cukup intens bongkar-bongkar berbagai macam situs K-Pop dan mengikuti banyak berita dari mereka. Karena itu gue juga jadi update soal lagu-lagu K-Pop yang sebelumnya padahal boro-boro didengerin, ngelirik aja udah kayak males banget gitu. Tapi.... Apalah daya, persaingan yang semakin ketat di industri musik Korea Selatan ini membuat grup-grup semakin kreatif dalam mencipta lagu, dance dan mengonsep video musik mereka.
Belakangan gue bahkan agak heran kenapa gue jadi suka banget sama dua lagu terakhir yang dirilis B.A.P. Bahkan gue jadi seneng dengerin Infinite. Ya sebenarnya sih gue nggak bermasalah karena sejauh ini gue masih tahu batas-batas kehidupan indah ini (maksudnya masih bisa membatasi diri buat nggak terlalu ngefans-ngefans banget karena gue tahu itu membawa mudarat buat gue haha). Baguslah akhirnya gue bisa kenal grup di luar SM yang selama ini menyelimuti bagaikan pelukan Lucifer.
Seperti halnya tahun lalu, setelah EXO debut (tahun ini comeback), yang paling dinanti-nantikan adalah f(x). Tentu saja. Jadwalnya sudah berurutan dan akan selalu seperti itu. Ketika f(x) mengumumkan diri mereka akan kembali ke panggung musik, gue jadi mikir aja. Kayaknya, f(x) sama lamanya dengan EXO nggak comeback, tapi kenapa pas EXO orang-orang pada meraung-raung sih.
Kemudian mikir.
Oh ini semua salah agensi sebelah yang tiap bulan rilis lagu sementara EXO nggak. Peternakan kelinci tetangga sebelah ladangnya subur banget sementara EXO harus nunggu waktu dulu berubah dari alien jadi serigala. Transformasinya cukup memakan waktu. Menyesuaikan emosi selama pancaroba.
But anyway, its time for f(x) (ノ´ヮ´)ノ*:・゚✧*・゜゚・*☆♫ !!!!
*
*
Kembalinya grup-versi-cewek-dari-SHINee ini sebenarnya gue harapkan seheboh SHINee dengan 'Misconceptions'-nya awal tahun ini. Soalnya, dibandingkan dengan semua grup yang ada di SM yang selama ini gue ikutin, f(x) adalah satu-satunya grup cewek yang bisa memberikan harapan sebuah konsep out of the box. Walaupun pada akhirnya tetep inside the box. MV-nya maksud gue. Tapi kita bahas itu nanti.
Yang menarik dari comeback kali ini, tentu saja teaser fotonya. Gimana nggak? SM berhasil mengumpulkan dua fandom jadi satu dan mengadu domba keduanya dengan sebuah foto manis bagaikan gula merah ini.
*
Yang menarik dari comeback kali ini, tentu saja teaser fotonya. Gimana nggak? SM berhasil mengumpulkan dua fandom jadi satu dan mengadu domba keduanya dengan sebuah foto manis bagaikan gula merah ini.
*
여러분~ 오랜만이다 요즘 뭐해? 갑자기 여러분들 너무 보고 싶네~! :3
Apa kabar semuanya? Semoga semua dalam keadaan baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Tuhan YME. Amin Amin Amin. Udah hampir seminggu sejak dirilis (UDAH LEBIH YA SEKARANG ADUH INI DRAFT UDAH BERAPA MINGGU MENGENDAP), baru sekarang nih gue bisa nulis review C-Clown dengan mini album terbaru mereka 'Shaking Heart'! YAY! YAY! YAY!
*
*
*
*
Jangan terlalu berharap lebih guys, gue gak ngerti harus nulis apa sebenarnya sekarang karena gue nggak kenal muka member-member BTOB. Gue nggak bisa menyusun kata-kata untuk menjelaskan review ini seperti hal-nya gue menjelaskan review yang lain. Tapi hari ini sepagian gue baca timeline dan banyak yang heboh BTOB mau comeback dengan MV baru yang judulnya '2nd Confession'. Gue tadi pagi lagi duduk manja di kursi foodcourt Margo City yang masih sepi karena mall-nya baru buka trus orang-orang udah pada heboh aja. Akhirnya sebelum pulang kantor gue mencoba untuk mendownload MV-nya dan nonton. Wah ternyata seru juga. WAH TERNYATA MEMBER-MEMBER BTOB LUCU-LUCU JUGA. #EA
Belakangan ini lagi banyak MV yang konsepnya unyu-unyu beginikah? 2 MV terakhir yang gue tonton (Man in Love-nya Infinite sama Love Blossom-nya K.Will) menghadirkan nuansa yang sama. Unyu-unyuan anak muda belia yang jatuh cinta. Wait, sebenarnya dari C-Clown Far Away sih udah unyu-unyu sih tapi Far Away lebih ke unyu nyakitin nyesek. Sama kayak Hello-nya NU'EST. Nah tapi itu tiga MV terakhir yang gue tonton (termasuk BTOB yang baru ini) kok kayaknya rada-rada setipe gitu.
Sebenarnya gue nggak bermaksud buat me-review sih tadi. Karena kan gue kalo review bener-bener nyari waktu khusus nih, seharian buat nonton MV aja kerjaannya gak ada yang lain. Tapi... entah kenapa, saking seringnya merhatiin MV jadi nangkep banyak hal janggal bahkan dalam sekali tatap. Maafin gue, gue emang orangnya suka cari masalah. Di bash berkali-kali sama ELF, SONE, EXOfans, CROWNS, dan lain lain, tetep aja suka cari masalah. Gue merasa tanpa masalah hidup gue gak indah. Gue merasa tanpa dibash hidup gue gak tenang. #EA #EATFOODHATERS
Hahahaha
Jujur aja nih gue gak pernah peduli sama haters. Kenapa sih lo harus menyebarkan benci? Hati-hati loh, kata orang benci itu singkatan dari apa benar benar cinta? Iya. Kalo Baekhyun jadi Benar Benar Cimitcimit.
Ada banyak yang comeback di awal tahun ini termasuk salah satu rookie favorit gue: NU'EST! Ah ya, mungkin gue nggak terlalu banyak rumpiin soal mereka sih ya tapi dibandingkan dengan rookie-rookie yang lain, NU'EST sudah mencuri perhatian gue sejak awal debut mereka.
Beberapa mungkin bertanya-tanya kenapa gue nggak mencoba untuk mereview BAP atau BTOB (dan kayaknya ini sudah beberapa kali gue tulis dan gue sebut-sebut di beberapa review sebelumnya) dan alasannya tetap sama: belom ada satupun dari kedua grup berawalan B itu yang lagunya nempel di kepala dan melekat di hati. Xixixi.
Sebenarnya sih kalo mau mencoba bisa sih, tapi karena udah gak diniatin dari awal jadi males mencoba dan terabaikan gitu loh. Sama halnya dengan misalnya nih gue nggak suka sama satu produk yoghurt karena pas kita minum rasanya nggak enak (sebut saja Yakult--eh Yakult kan bukan Yoghurt ya? ERRR) trus pada akhirnya kita nggak mau minum produk lain yang ada yoghurtnya padahal belom tentu rasanya sama. Bingung? Iya gue juga bingung kenapa gue jadi bahas Yoghurt.
Beberapa mungkin bertanya-tanya kenapa gue nggak mencoba untuk mereview BAP atau BTOB (dan kayaknya ini sudah beberapa kali gue tulis dan gue sebut-sebut di beberapa review sebelumnya) dan alasannya tetap sama: belom ada satupun dari kedua grup berawalan B itu yang lagunya nempel di kepala dan melekat di hati. Xixixi.
Sebenarnya sih kalo mau mencoba bisa sih, tapi karena udah gak diniatin dari awal jadi males mencoba dan terabaikan gitu loh. Sama halnya dengan misalnya nih gue nggak suka sama satu produk yoghurt karena pas kita minum rasanya nggak enak (sebut saja Yakult--eh Yakult kan bukan Yoghurt ya? ERRR) trus pada akhirnya kita nggak mau minum produk lain yang ada yoghurtnya padahal belom tentu rasanya sama. Bingung? Iya gue juga bingung kenapa gue jadi bahas Yoghurt.
Sudah lumayan lama setelah Only One dan The Shadow, sekarang akhirnya BoA merilis Music Video terbaru yang berjudul 'Disturbance' atau judul Korea-nya '그런 너'. Seru dan lumayan mengobati kangen sama BoA juga. Nggak comeback dengan album baru sih, karena single Disturbance ini sendiri adalah single spesial yang dibuat sendiri oleh BoA dalam rangka konser solo pertamanya di Korea, di awal 2013 ini. Seru ya, jadi BoA, setelah lama malang melintang di dunia tarik suara, baru sekarang kesampaian punya konser solo. ㅋㅋㅋ Agak aneh juga kemudian kalo misalnya mikir beberapa fans artis SM suka heboh heboh merasa artis mereka di-anak tiri-kan sementara BoA yang jelas jelas sudah debut dari tahun 2000 aja santai-santai aja dengan kenyataan ini. Ya karena ada hal lain yang mungkin menurut SM dan BoA sendiri lebih penting untuk dikejar daripada konser tunggal. Wajar sih.
Jadi di konser berjudul 'BoA Special Live 2013 ~Here I Am~' ini, selain premiere MV Disturbance ditayangkan, BoA juga untuk pertama kalinya menyanyikan lagu ini secara live. Untuk MV sendiri, SM merilisnya tentu saja setelah konser, hehe, sekitar tanggal 27 Januari kemaren (dan baru gue donlot sekitar 28-an kalau nggak salah inget, menggunakan fasilitas wifi kantor yang dewa-nya 11 12 13 14 15 16 17 sama wifi perpus pusat UI). Seperti biasanya, BoA selalu bekerja sama dengan Metaoloz Creative Group CO., LTD, Production House milik kakak laki-lakinya, Kwon Soon-wook dalam pengerjaan MV ini. Oh iya, lagu ini juga diciptakan sendiri oleh BoA.
*
*
*
*
I know maybe C-Clown belom seterkenal artis-artis SM dan masih sedikit diantara K-Pop fans di Indonesia yang melirik mereka sebagai alternatif grup untuk disukain. Beberapa dari orang mungkin lebih milih BTOB atau BAP dan beberapa dari mereka juga sempat meminta gue untuk mereview MV dua grup yang gue sebutkan tadi. Tapi yah, yang namanya selera nggak bisa juga dipaksain. Tapi akan ada saat dimana C-Clown juga nanti heboh. Just like EXO ㅋㅋㅋ Pesan gue, mulai sukalah sama C-Clown dari sekarang XD
*
*
*
Well oke, kemaren kita udah membahas secara umum comeback C-Clown dengan mini album kedua yang berjudul "Young Love", gue juga udah ngasi pandangan gue mengenai konsep MV dan karakter masing-masing peran di MV-nya. Silahkan dibaca disini buat yang belom baca :) Di postingan kedua ini, gue akan lebih fokus membahas masing-masing MV-nya. Masing-masing? Nah ya... Untuk comeback mini album "Young Love" ini, Yedang Entertainment sebagai manajemen C-Clown memutuskan untuk membuat 3 (tiga) video musik dengan versi yang berbeda. Yang pertama adalah MV dengan full drama version, yang kedua MV drama version dengan ke-6 member C-Clown ada disana sebagai pelengkap (atau secara resmi disebut member version MV), dan yang ketiga adalah dance version (resminya set version MV).
Kalau ada boygrup rookie lain diluar SM Entertainment yang gue ikutin perkembangannya (walaupun mungkin nggak intens), yang gue suka dengerin lagu-lagunya, yang suka gue kumpulin performance setiap minggu-nya, itu cuma 2: NU'EST dan C-CLOWN. Tapi kali ini gue pengen bahas C-Clown yang emang lagi comeback di akhir tahun ini :) Kalau diinget-inget, kenal sama boygrup ini juga gue nggak sengaja dikarenakan waktu itu pengen bisa jadi freelancer di salah stau majalah nasional yang bahas asia-asia trus disuruh nulis profile satu artis atau grup yang belum banyak orang tau, nah kebetulan aja waktu itu C-Clown baru debut jadi yaudah gue coba buat ngulik C-Clown ini (baca disini).
Gue sebenarnya bukan tipe orang yang suka nyari-nyari sesuatu yang baru buat disukain. Misalnya kalo gue udah suka makan gado-gado di Kantin Psikologi UI, bisa jamin setiap kali kesana yang akan gue pesen pasti gado gado (SUMPAH LO HARUS COBA ENAK BANGET GADO-GADONYA). Sama kayak boygrup atau girlgrup, sekali dari SM gue akan selalu suka apapun bentuknya. Yang lain ya tergantung mood aja, karena gue kenal Suzy gue dengerin Miss A, karena pernah ngerjain project cover Lonely 2NE1, gue dengerin 2NE1. Yang sebenarnya pada dasarnya grup lain itu nggak pernah diniatin buat didengerin. Nah beda sama NU'EST dan C-CLOWN. Dua grup ini emang dari awal debut udah diniatin banget buat disukain. Jadi ya beginilah akhirnya :D
Gue sebenarnya bukan tipe orang yang suka nyari-nyari sesuatu yang baru buat disukain. Misalnya kalo gue udah suka makan gado-gado di Kantin Psikologi UI, bisa jamin setiap kali kesana yang akan gue pesen pasti gado gado (SUMPAH LO HARUS COBA ENAK BANGET GADO-GADONYA). Sama kayak boygrup atau girlgrup, sekali dari SM gue akan selalu suka apapun bentuknya. Yang lain ya tergantung mood aja, karena gue kenal Suzy gue dengerin Miss A, karena pernah ngerjain project cover Lonely 2NE1, gue dengerin 2NE1. Yang sebenarnya pada dasarnya grup lain itu nggak pernah diniatin buat didengerin. Nah beda sama NU'EST dan C-CLOWN. Dua grup ini emang dari awal debut udah diniatin banget buat disukain. Jadi ya beginilah akhirnya :D
Author's Pick
Bucin Usia 30
Satu hal yang gue sadari belakangan ini seiring dengan pertambahan usia adalah kenyataan bahwa gue mulai merasakan perasaan-perasaan yang ng...

More from My Life Stories
Podcast ngedrakor!
Podcast KEKOREAAN
#ISTANEXO

My Readers Love These
@ronzzyyy | EXO-L banner background courtesy of NASA. Diberdayakan oleh Blogger.