Hahaha judulnya agak sombong dan sok gimana gitu ya? Tapi hari ini emang banyak banget hal yang bikin semangat di tengah malam. Entah itu karena topik pembicaraan tentang masa depan dengan kakak perempuan gue ataupun masalah cerita baru yang sedang gue tulis. Tapi yang satu ini beneran bikin heboh sesaat.
Ini bermula karena kebiasaan gue mengecek traffic blog gue tercinta ini. Mungkin semua blogger juga melakukan hal yang sama. Berperasaan yang sama mungkin dengan gue ketika seseorang melakukan searching di google dan memilih untuk meng-klik blog kita (gue, lo, anda kamu) dari ratusan hasil search. Rasanya kok ya kayak melayang-layang diudara. Kayak meluncur dari waterboom tertinggi di dunia. Kayak lompat dari puncak menara eiffel lalu masih hidup setelah mendarat di tanah walaupun mustahil.
Tapi bener loh, ketika orang memilih untuk mengklik blog lo dibandingkan blog lain, rasanya tulisan lo sangat dihargai sekali :)
Malem ini sekali lagi, seperti biasa, gue mengecek traffic blog dan kira-kira keyword apa saja yang orang cari di google lalu mengklik blog gue. Walaupun pada awalnya gue menemukan hal yang sangat lucu ini:
Tidak pernah memberikan perasaan penasaran yang begitu besar lagi setelah belasan teaser yang dirilis oleh SM dan satu Prologue MV dari boyband terbaru yang jadi mega-project mereka: EXO. Belakangan ini memang lagi seneng banget dengerin lagu pertama mereka yang judulnya What Is Love yang dirilis dalam dua versi: Korea & China. Walaupun satu lagu ini kayaknya nggak bisa juga membuat gue jadi seorang fans (yang sampai saat ini masih gue sebut dengan EXOTICS yang juga nama buatan gue sendiri yang pada akhirnya dipakai banyak orang #ngakungaku) tapi gue cukup puas lah. Nggak usah merongrong banget. Tunggu aja tanggal mainnya. Nanti juga kalau sudah waktunya, mereka bakalan debut. Curiga ini gue SM lagi bingung sama jadwal SNSD yang ke Europe jadinya EXO terbengkalai (berasa pegawai SM cuma ada satu gitu...)
"Kapan terakhir kali lo nangis?"
Pertanyaan itu tiba-tiba muncul di jam yang tidak tepat pagi dini hari ini. Di saat insomnia parah menyerang entah karena memang benar-benar insomnia atau karena kebanyakan minum kopi (yang membawa gue pada kesimpulan bahwa kadar toleransi kopi gue sekarang benar-benar sensitif. Sedikit saja sudah bikin tidak bisa tidur).
Agak random memang mengingat pertanyaan itu gue curigai muncul dan terucap dari salah satu Alter-Ego yang tiba-tiba saja menemani gue malam ini disela-sela menonton 49 Days episode 12. Tapi serius. Pertanyaan itu sepertinya memang serius.
"Kapan terakhir kali gue menangis?"
*
Hello again. Gue kembali sesuai dengan janji gue untuk menceritakan bagaimana perjalanan gue sampai akhirnya bisa nonton Super Show 3 3D di Blitz Megaplex Central Park tanggal 3 Februari 2012 kemaren. Dari mana gue harus mulai bercerita?
Ah... Yes.
Berhubung gue sudah tidak berkeinginan untuk menonton Super Show 4 yang asli di Singapur ataupun di Thailand, beberapa waktu yang lalu gue membaca informasi dari twitternya Blitz Megaplex kalau di Jakarta bakalan tayang Super Show 3D yang juga pernah ditayangkan di Seoul beberapa bulan yang lalu. Awalnya gue nggak tertarik dengan berita ini tapi lama-lama kok gatel juga. Pertimbangan gue adalah, kalau misalnya gue nggak bisa ngeliat manusia-manusia itu secara nyata, paling nggak 3D nya aja gue udah bahagia. Awalnya sih gitu...
*
Pertama-tama gue sampaikan bahwa gue bukanlah tipe orang yang suka
jalan-jalan ke tempat belanja. Bukan karena gue alergi sama
tempat-tempat seperti itu, jelas bukan. Bukan juga karena gue takut
dikatain alay, ini apalagi, jelas bukan alasan yang masuk akal. Ada
beberapa hal yang membuat gue nggak begitu suka jalan-jalan ke tempat
belanja macem Mall:
Alasan pertama, karena gue suka laper mata. Belakangan ini lagi suka banget ngeliat
baju bagus, sepatu bagus sama tas bagus. Mungkin ini dikarenakan gue
tidak pernah mengikuti style atau apalah itu ya dikehidupan gue
sebelumnya (baca: jaman SMP & SMA) yang pada akhirnya berakibat pada
ketidak-update-an soal style gaya anak-anak gaul masa kini. Bayangin
aja, dulu waktu jaman SMP, gue cuma punya 2 tas yang gue pake sejak
kelas 1 sampai kelas 3. Itupun karena 1 rusak makanya beli lagi yang
lain jadinya ada 2. SMA juga gitu. Gue cuma punya 1 tas dan belakangan
malah make tas punya sepupu yang menurut gue lebih indah dilihat mata.
Ujung-ujungnya pas kelas 3 gue sama beberapa temen tuker-tukeran tas
saking gak punya tas dan sudah bosen.
Lain cerita sama sepatu atau sendal. Gue beli sepatu selalu di tahun
ajaran baru. Nggak pernah ada cerita gue ke sekolah pake sepatu Senin
warna putih, Selasa warna hitam, Rabu biru dan Kamis Abu-abu. Selama 3
tahun SMA sepatu gue cuma 1. Kalau sendai sih belinya setiap lebaran.
Jadi gantinya setahun sekali.
Nah karena kehidupan masa lalu gue yang seperti ini, seperti terkungkung
dalam ketidak-update-an soal style inilah yang belakangan, setelah gue
bisa menabung setidaknya empat ratus ribu selama 4 bulan, membuat gue
sangat pengen beli banyak sepatu, tas dan juga sendal. Rasanya kayak
orang kampung baru ngeliat Mall. Semuanya serba WAH aja.
Beberapa minggu belakangan ini gue lagi hectic banget nge-post tentang EXO. Sampai tadi Valdo bilang ke gue kalo dia males baca blog gue karena postingannya semua soal EXO. Hmmm... Kebawa pikiran juga. Ternyata ada orang yang menikmati cerita-cerita nggak penting di kaoskakibau.com ini. Ternyata ada juga orang yang nggak cuma buka blog gue buat pengen liat EXO ataupun Super Junior yang Dikira Pemuja Setan (walaupun sebenarnya mereka bukan pemuja setan. Entahlah kalaupun benar saya nggak peduli. Mereka tetep keren bagi saya).
Seharusnya sebulan ini gue ada di Mataram, Lombok. Menghabiskan waktu berjemur di pantai sampai kulit gue berubah jadi seseksi kulit Agnes Monica (?) Atau paling nggak jadi agak-agak EXO-tis kayak bule-bule yang abis berjemur. Tapi apa daya... Sesuatu membawa gue harus balik ke Depok dua minggu lebih awal dari rencana gue sebelumnya. Dan dengan sangat menyesal sesuatu itu adalah masih ada hubungannya dengan mas-mas Super Junior.