Gue selalu membayangkan bisa menonton Super Show entah dimanapun itu negaranya. Tapi alangkah sangat bahagianya kalau gue bisa nonton Super Show di Korea nya sendiri. Wow... Perasaannya akan jauh berbeda menonton Super Junior tampil di negara mereka sendiri ketimbang di negara orang lain. Mungkin begitu juga dengan di Indonesia. Gue nggak berharap Super Show 4 akan di adakan di Indonesia. Yeah, you can bash me right now because of this statement. Tapi gue tentu saja punya alasan dan kayaknya nggak jauh-jauh dari yang namanya uang. Hahahaha...
|
SUPER SHOW 4 SUPER JUNIOR WORLD TOUR OFFICIAL POSTER |
Menjadi galau membuktikan bahwa kita masih manusia. Gue nggak ngerti apa jadinya kalau manusia nggak punya kegalauan. Pastinya nggak akan ada yang memaksanya untuk mengambil keputusan. Pasti...
Belakangan ini--atau mungkin setiap harinya--gue sedang galau. Penting gitu gue cerita? Penting banget. Kenapa? Yang pertama ini blog gue, jadi gue bebas mau cerita apa aja. Nggak ada tuh namanya larang-larangan nulis apapun di blog sendiri. Apalagi sampe minta ngapus postingan. Ngedit boleh, ngapus? Terlalu berlebihan. Yang kedua, gue berhak untuk mengeluarkan segala kerumitan pikiran gue. Sekalian mengurai benang kusutnya. Siapa tau di tengah-tengah tulisan ini gue malah dapet ilham dan dapet pemecahan dari masalah-masalah gue kan semuanya jadi asik.
Well oke mungkin ini bukan satu satunya tulisan gue yang random, tapi gak apa-apa lah ya gue cerita random, loncat dari sini ke sana dari sana ke sini dari Eiffel ke Liberty dari Pisa ke Monas... Hehehe...
Gue paling nggak suka kalo ada yang bilang gue childish atau di usia dua puluh tahun ini masih ada yang menganggap gue anak-anak. Banyak orang yang kadang-kadang, saking kelamaannya kenal sama kita, dari bocah misalnya, jadi kebawa-bawa selalu tuh anggapan bahwa kita adalah masih orang yang sama dengan siapa kita sepuluh tahun yang lalu. Padahal kita sendiri merasa sudah sangat dewasa dan merasa berhak untuk diperlakukan sebagaimana mestinya orang dewasa. Gue sering merasakan hal ini kalau sedang berada diantara sepupu-sepupu gue yang usianya kira-kira lima tahun lebih tua ataupun mungkin om-om gue yang memang sudah berumur. Karena memang mereka sudah tahu bagaimana gue sejak kecil, jadi bawaannya sekarang masih jadi anak kecil aja. Kadang-kadang sih enak, dianggap masih kecil, kalo pas bagian makan kue tart dikasi bagian paling banyak misalnya. Alasannya karena gue masih kecil, jadi wajar dapet porsi banyak. Tapi bagian nggak enak tuh kayak misalnya ketika kita sudah merasa siap untuk mendengarkan sebuah masalah tentang keluarga dan masalah ini cukup serius, tapi kita masih selalu dianggap anak kecil. Jadinya ya kayak gini, kalo ada masalah apa, gue jadi bengong gak tau apa-apa. Ujung-ujungnya malah jadi nggak pengen tahu karena dari awal sudah nggak dianggap dan dilibatkan. Rasanya sakit. Kayak bintang jatuh di kepala gue, ngebakar rambut gue trus otak gue lumer. Sakitnya kayak gitu.
Well oke, ini film adalah sebuah film yang sangat pengen gue tonton karena mungkin bintang utamanya adalah Christian Bautista. Haha... Penyanyi asal Filipina ini memang sudah gue dengarkan lagu-lagunya sejak album pertama dan memang sangat keren sekali. Nggak pernah sebelumnya sih kebayang kalau Christian Bautista bakalan tampil di sebuah film. Walaupun ini pertama kalinya gue liat dia berakting, tapi bisa dibilang keseluruhan aktingnya sangat natural dan nggak maksa.
Cerita ini pada intinya sangat simpel: pencarian tujuan hidup seorang Jayden yang adalah penyanyi cafe yang nggak laku di Manila sana, yang terpaksa diusir dari apartemennya sendiri karena nggak pernah bayar apartemen. Dia terus hidup dari penjualan CD yang juga nggak menjanjikan sama sekali karena nggak ada produser besar yang kontrak dia. Akhirnya karena udah merasa nggak punya tujuan hidup lagi di Manila, dia akhirnya terpaksa buat pulang ke Jakarta, ke rumah Ibunya yang diperankan oleh Ira Wibowo dengan tiket yang dititipkan ke 'Tita' nya (dalam bahasa Tagalog, Tita berarti Tante) yang diperankan oleh Maribeth yang kita semua tahu dia pernah berjaya di Indonesia dengan lagu Denpasar Moon itu. Jayden sebenarnya nggak pengen ke Jakarta dan tinggal bersama Ibunya (yang juga berarti tinggal bersama Ayah Tiri dan Adik Tirinya) karena yang dia tahu, ibunya dulu meninggalkan Ayahnya dan bercerai dengan Ayahnya di Manila trus Jayden merasa bahwa Ibunya telah menyia-nyiakannya gitu.
Kalo sekali lagi di tanya, apa itu beruntung? Wah jawabannya bisa sangat banyak sekali. Kalo waktu itu gue pernah mempost soal keberuntungan gue selamat dari maut berkali-kali (coba klik
disini dulu yang belom baca) mungkin sekarang gue lebih bisa mendefinisikan keberuntungan ke banyak hal yang ternyata sangat sering gue temukan di sehari-hari gue sebagai anak kosan yang gaul sama semua penghuni kosan dan sangat membuka diri untuk di ajak bicara sama anak kosan. Oke yang itu fitnah banget dan gue bohong. Maaf.
Belakangan ini lagi banyak banget konser musik yang pengen banget gue tonton. Westlife misalnya yang bakalan nyanyiin lagu-lagu galau sepanjang masa gue di tanggal 5 Oktober nanti. Huks... Parah banget. Westlife ke Indonesia ini lebih gue sayangkan ketidakbisaan gue untuk menontonnya daripada waktu nggak nonton KIMCHI. Seriusan deh... Full show 2 jam dengan Shane, Nicky, Kian Mark nyanyiin Home, What About Now dan lain-lain itu udah ngenes banget. Selain Westlife, 2PM dan CNBLUE juga sangat menggiurkan. Tapi apa daya gue nggak punya cukup uang untuk menonton salah satu dari konser-konser itu. Harga tiketnya mayan mahal dan mayan menguras rekening BNI gue. Sakit... Rasanya iri banget sama temen-temen yang dapet nonton gratisan. Rasanya pengen banget bisa dapet tiket gratisan. Tapi demi apapun yah, gue tuh kalo ikutan kuis nggak pernah bisa berhasil dan menang. Kuis dalam bentuk apapun. Mau itu kuis twitter, facebook, sms ataupun email. Bahkan waktu KIMCHI itu, gue udah mengirim lebih dari 900 email ke detik.com dan nggak satupun dari email itu yang tembus! Lihat kan betapa tidak beruntungnya gue? Rasanya tuh lebih sakit dari pada ngegosok bungkus deterjen pake koin lima ratusan trus ada tulisan "coba lagi" di dalemnya. Iya kalo harga tiket seharga deterjen gue akan sangat bahagia sekali tapi yang ini kayaknya nggak nahan. Dan emang gue coba lagi kirim dan kirim tapi tetep aja nggak berhasil. Kasian yah.
Lumayan lama juga sejak terakhir kali posting soal Super Junior, kayaknya malem ini bakalan ngebahas soal Super Junior lagi, secara ini kan promosi Album kelima mereka belum kelar dan bahkan untuk versi C nya baru mulai, jadi kalo dibahas lagi kayaknya wajar lah ya :D Buat yang kemaren nggak sempat baca postingan tentang Super Junior yang sebelumnya, tenang aja, ini gue kas lagi link nya kalau emang males nyari:
- Super Junior 5Jib Mr. Simple Teaser Image and Review
- Super Junior 5Jib Mr. Simple Music Video Teaser
- Super Junior 5Jib Mr. Simple: Album Terakhir?
- Super Junior 5Jib Mr. Simple: Illuminati, Pemuja Setan, Yahudi, Freemason?
Tinggal klik dan baca deh supaya mungkin nyambung sama apa yang nanti bakalan dibahas berikutnya. Hehehe... You can freely take out any pictures on it without credit. Tapi kalo emang masih ngaku manusia, haruslah ngasi credit yah. Tapi gak juga gak maksa kok. Yang penting pesan dari postingannya sampai ke kalian. #sokbijak
Nah nggak lama ini, MV baru dari rangkaian promo 5Jib Super Junior keluar. Judulnya sih agak-agak nggak ngenakin yah, soalnya mirip sama nama artis Indonesia yang dulu gue agak anti banget walaupun sekarang entah kenapa dia makin cantik aja: ACHA (nggak pake SEPTRIASA please...) YAK! Itu dia. Jadi Acha ini adalah album repackaged dari 5Jib Super Junior yang awalnya berjudul Mr. Simple itu loh! Nggak jauh beda sama lagu Mr. Simple, ACHA juga menawarkan sesuatu yang berbeda dari Super Junior. Apa itu? Coba deh simak dulu ini MV nya biar nggak penasaran.