Bikin Rusuh 'Phantasia in Serpong': The Show Girls! (Epilogue)



Reysa udah selesai makan bubur ayamnya sementara gue masih makan pelan-pelan. Hari udah menjelang siang. Sudah sekitar dua puluh menit sejak kita sampai di kosan gue, jalan kaki dari tukang bubur depan kantor. Gue makannya jadi pelan-pelan banget pagi itu. Biasanya sih, rasa deg-degan mengalahkan rasa lapar. Sindrom jelang konser selalu seperti ini. Gue jadi inget waktu nonton 'The EXO'luXion' di Singapura Januari kemaren, gue sama Sammy lagi makan di salah satu restauran muslim yang nggak jauh dari hostel kita, dan Sammy membicarakan hal yang sama soal "deg-degan mengalahkan rasa lapar" itu.

Klik untuk baca artikel 'The EXO'luXion in Singapura'


"Mau buru-buru makan supaya bisa lihat album IU," kata Rey mendadak. Hampir aja bubur ayam yang lagi ada di mulut gue itu muncrat ke mana-mana. Alhamdulillah bisa ditahan dan akhirnya ditelan setelah melewati proses mengunyah kacang kedelai sekitar lima detik.

Reysa adalah salah satu personel grup cover dance favorit gue, ANONYMOUS. Sebelum ini sama sekali nggak pernah terlalu banyak ngobrol. Ketemu pun itu kalau cuma ada event pas dia lagi perform. Di luar itu, kayak yaudah, bicara seperlunya. Kalau nggak perlu ya nggak usah bicara. Tapi suatu hari, Reysa nge-chat gue di Google Hangout dan nanya-nanya soal IU.

"Selama ini ke mana aja?" tanya gue sambil nahan ketawa.

"Iya baru perhatiin kalau ternyata orang ini menarik." kata dia.

Pelan-pelan obrolan kita pun jadi berkembang dari sekedar "Hai, tadi oke banget perform-nya!" jadi "REY UDAH DENGER BELOM LAGU IU YANG TADI DIA UPLOAD KE SOUNDCLOUD?!?!"

Gue tebak-tebak ada dua hal yang diperhatiin Reysa ketika dia baru masuk ke kamar gue:

1. Poster yang gue tempel dua sisi dinding kamar,
2. CD 'Last Fantasy' IU yang gue taruh di rak dan cover-nya menghadap ke depan dengan tatapan bengong minta banget dipegang-nya IU di album itu.

Gue pikir Reysa bukan tipe orang yang akan menjerit kalau ngeliat sesuatu yang berhubungan dengan biasnya. Karena selama ini sebagai member grup cover dance idola gue itu, image-nya kayak cool. Lebih cool dari kipas angin Sekai yang ada di kamar gue itu. Gue di lain sisi adalah tipe orang yang selalu menjerit setiap melihat apapun yang berhubungan dengan bias gue. Hal itulah yang membuat gue cukup malu di Myeongdong karena ternyata setiap pengkolan ada muka bias. Setiap pengkolan jerit-jerit kampungan.

Klik di sini untuk baca artikel 'Monyong-monyong di Myeongdong', pengalaman pertama ke Myeongdong, Seoul, dan ngalay setiap liat foto bias.

"Mau liat CD IU-nya," kata dia berhati-hati.

"Juseyo... Liat yang 'CHAT-SHIRE' dulu deh bagus gitu elegan, kalau 'Last Fantasy' gemesin soalnya IU-nya di situ bengong-bengong minta dipegang." kata gue sambil lanjut ngunyah kacang kedelai di bubur ayam.

Ekspresi Reysa waktu buka lembar demi lembar photobook di album itu bikin gue mau ketawa. Ya gimana sih, lo kalo ngeliat orang yang pas perform di panggung looks full of charisma terus tiba-tiba dia gemeteran ngeliat photobook IU.

"Bentar," kata dia mendadak nutup photobook-nya. "Gue butuh oksigen!" lanjut Reysa. Terus dia napas sebentar, berbaring lemah di atas kasur, terus kedip-kedip sambil ngeliat ke langit-langit kamar gue yang warnanya nggak kalah butek sama dindingnya. Terus dia duduk lagi dan lanjut buka-buka photobook-nya.

"Ya ini liat gambar aja begini, gimana nanti 'ketemu' Taeyeon?"


Perasaan deg-degan setelah matahari terbena di hari H konser itu bener-bener berasa dan campur aduk. Bukan cuma karena mau "ketemu" sama SNSD, tapi juga karena kita membutuhkan sedikit keberanian dan mengambil risiko dengan nyelundup dari BLUE ke PINK. Ah... sesekali bandel nggak apa-apalah. Toh selama ini setiap konser selalu jadi anak baik-baik. Bagian bandelnya paling cuma bawa masuk kamera doang.

Dan di sanalah kami berdiri. Gue, Rey sama Ambar. Di box section PINK. Dengan nggak tahu malunya bersorak-sorai karena berhasil nyelundup. Dengan tidak mau memikirkannya terlalu serius, kitapun mulai heboh. Heboh karena sebentar lagi konser dimulai, heboh karena ternyata PINK B itu sepi banget demi apa, heboh karena posisi kita nggak seberapa jauh dari panggung utama, heboh karena kita bisa lari-lari dari ujung kiri ke ujung kanan dari depan ke belakang.

Walaupun ini salah, tapi gue nggak bisa menyembunyikan kebahagiaan gue karena keberhasilan yang nggak berkah ini. Beberapa kali gue nepok-nepok pundak Reysa yang sayang sekali harus diajak jadi anak bandel hari ini. But Rey seems really happy too. Walaupun mungkin tipikal happy-nya dia masih kontrol dan agak sedikit cool kalau dibandingkan dengan gue yang nggak berhenti teriak-teriak manggil nama Taeyeon dan Tiffany. Padahal konser juga belum mulai dan Tiffany masih ngerol rambut di backstage menurut update-an Snapchat-nya.

Seperti biasanya konser KPop, lagu 'Indonesia Raya' selalu diputar sebagai lagu pembuka. Semoga orang-orang yang ada di sekitar gue saat itu memaafkan semangat gue yang terlalu meletup-letup. Ketika 'Indonesia Raya' keputer bukannya ikut nyanyi atau hormat bendera, gue malah fanchant.

Indonesia, tanah airku. Tanah tumpah darahku.

"KIM TAEYEON!"

Di sanalah, aku berdiri, jadi pandu ibuku.

"TIFFANY!"

Indonesia, kebangsaanku, bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.

"JESSICA!"

(Kemudian gue jongkok ngumpet dari pandangan mencela orang-orang)

Hmm... Jessica...

Keluarnya Jessica dari grup sebenarnya adalah kehilangan paling nggak terbayangkan buat SNSD. Jessica bukanlah member yang cuma nampang di grup ini, karena kalau nggak salah dialah member pertama yang dipilih SM waktu bikin proyek SNSD. Bukankah sangat mencabik kalbu ketika dia milih buat keluar pertama juga? (atau yang diklaim Jessica sih "dikeluarkan!"). Kehilangan suara Jessica di lagu-lagu SNSD membuat telinga gue kadang nggak terbiasa. Ada yang kosong gitu. Ada yang beda. Tapi kenyataannya memang pada akhirnya nggak akan ada lagi Jessica di SNSD. Dan ini adalah konser di mana semua part Jessica akan digantikan oleh member lain.



Gue harus terbiasa dengan itu. Padahal bukan SONE. Tapi... gimana bisa member lain menggantikan part-part Jessica di lagu SNSD sementara dia selalu menyanyikan bagian-bagian yang ikonik? Makanya gue merasa beruntung di tahun 2013 kemaren sempat menyaksikan 'Girls & Peace' yang jadi konser terakhir Jessica bareng SNSD di Indonesia.

Lalu bagaimana jadinya konser ini tanpa salah satu suara paling dominan dan khas di grup?

Ah... harusnya emang nggak neriakin nama itu! Untung konser belum mulai. Untung orang-orang di sekitar situ ternyata juga cuma ketawa, nggak ngeludahin gue.

Ketika lampu utama akhirnya mati, semuanya teriak. O jelas... siapa sih yang nggak teriak kalo di konser? Cuma orang-orang Jepang yang berdiri aja di barisan paling depan, dari awal konser sampai akhir nggak pindah-pindah sama sekali (padahal gue gue, Ambar, Rey dan beberapa orang temen yang kita temui di PINK B udah keringetan kali mondar-mandir di section itu). Juarak emang orang Jepang kalo nonton konser. Menikmati sekali.

Sebel juga sama orang yang suka keganggu sama suara teriakan kalo di konser. Ya maksudnya kita juga teriak sudah sesuai sama situasi dan kondisi, kenapa harus ada yang merasa keganggu sih? Kalo nggak mau berisik dan keganggu kenapa nggak baca Yasin aja di rumah. Kan lebih berpahala.

Kain putih tipis yang menutupi panggung utama ditembak proyektor dan kita semua menikmati VCR opening konser. Baru sadar kalau beberapa konser terakhir anak-anak SM udah nggak ada lagi absen nama. Kemaren pas 'THE EXO'luXion' juga kayaknya nggak ada absen nama. Pas SNSD juga nggak ada suara Yoo Young Jin yang ngabsen nama. Udah capek kayaknya. Atau memang ada yang diabsen terus nggak nyaut.

Jessica...

Eh...

Gue terlalu sibuk sama pikiran-pikiran gue yang melayang jauh entah ke mana ketika ngeliatin VCR itu. Kenapa bisa ini cewek-cewek cantik banget. Kenapa bisa SM bikin video sebagus ini. Dan video itu disusul oleh suara sirine yang kenceng banget sebelum akhirnya kain putih yang menutupi layar jatuh (lalu beberapa abang-abang repot narikin kainnya ke pinggir, lari sambil bungkuk-bungkuk supaya nggak mencolok. Pekerjaan abang-abang ini adalah salah satu pekerjaan impian gue, omong-omong).

Nggak ada yang bisa kalem pas SNSD pelan-pelan muncul dari hidrolik ke atas panggung. Mau cewek mau cowok semuanya heboh. Omong-omong, malam itu gue menjadi saksi bahwa ternyata memang fans SNSD itu nggak cuma cowok-cowok aja. Tapi banyak juga cewek. Bahkan persentase cewek dan cowok di PINK B bisa dibilang rata. Jadi suara teriakan treble sama suara teriakan nge-bass-nya nge-mix banget. Yang nonton pun nggak cuma yang, yah, seumuran gue gitu 15 sampai 17 tahun (ehem). Bahkan yang di atas itu juga ada. BAHKAN ANAK-ANAK SD JUGA ADA. MASHA ALLAH!!!!!

Gue lagi kayak santai aja ngerekam pake kamera digital (belom ketahuan security) ketika gue mendengar ada suara teriakan yang nggak beres di belakang gue. Bukan nggak beres karena ngumpat atau apa. Kalau teriakan ngumpat sih biasanya itu pasti gue. Tapi teriakan ini nadanya tinggi banget. Kayak lagi kecetit.

"TIFFANY EONNI!!! TIFFANY EONNI!!!!" gue noleh ke belakang dengan posisi kepala yang masih sejajar, nggak menemukan siapa-siapa. Tapi ketika arah pandangnya gue ubah agak ke bawah dikit, di sanalah gue melihat ada dua anak SD, cewek, rambutnya panjang, keringetan, kurus-kurus, bawa lightstick, berusaha untuk melihat di antara orang-orang dewasa yang angkuh di depan mereka, yang nggak peduli mereka ada di sana, yang sedang nge-fancam dan mengganggu pandangan mereka, padahal orang ini masuk ke PINK B juga nyelundup.

Pengen gue angkat itu anak-anak terus taruh di pundak gue. Biar kayak kakak-kakak baik hati gitu. Tapi niat itu gue urungkan karena biasanya anak kecil suka ngelunjak. Nanti dia malah minta digotong terus sampe dua setengah jam. Ya kan bisa-bisa anfal hamba di pantatin bocah.



Perasaan gue ngeliat mereka sebenarnya campur aduk gitu. Kebayang, gimana ya anak SD kalo spazzing? Pasti hebohnya lebih-lebih dari gue deh yang udah alay se-timeline dengan capslock yang nggak berhenti muncul di setiap posting-an soal siapapu bias gue. Tapi agak ngeri juga ngebayangin kalau mereka tahu-tahu TaeNy shipper. Atau haters-nya BaekYeon.
"APA SIH ITU BELATUNG CABE DEKET-DEKET SAMA TAEYEON EONNI! KAN KASIAN TAEYEON EONNI JADI DI-BASH SAMA FANS-NYA DIA YANG NGGAK KALAH CABENYA SAMA IDOLANYA!"

Nggak mau pikiran gue terlalu melayang jauh, gue berusaha mengembalikannya ke panggung. Mereka lagi perform 'You Think' dan sekarang posisinya nggak ada lima meter dari mata gue. Jarak pandang di PINK ke panggung utama bener-bener enak banget emang. Dibandingkan BLUE, untuk jarak pandang PINK ini terbaiklah. Walaupun ketika mereka mulai berjalan ke panggung tengah (yang ada di depan BLUE) akhirnya kita yang di PINK hanya dapat bokong dan bagian belakang tubuh mereka saja.

Rugi? Nggak. Ini kan SNSD. Dikasi bokong juga ya kita manggut-manggut aja teriak.

"YOU THINK YOU REAL COOL!?!?!?"

"YOOONAAAAAA!!!!!"

"YOU THINK YOU REAL COOL!?!?!?!?!?!?!??"

"YOOONAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"



Nggak ada momen yang nggak bikin deg-degan. Setiap pergerakan mereka kayaknya memang diciptakan untuk bikin penonton lemes banget gituloh. Gue sama Reysa udah ngincer Taeyeon dari baru dateng ke ICE. Jadi pas konser mulai, fancam kita masing-masing udah fokus sama Taeyeon. Kemana Taeyeon jalan, kita ikut. Taeyeon ke depan, kita ke depan. Taeyeon ke belakang, kita koprol ke belakang. Ya gimana nggak keringetan? Pergerakan kita bener-bener aktif banget! Membuktikan bahwa PINK B sepi. HIHIHIHIHIHIHI.

Serunya di konser 'Phantasia' ini, banyak lagu-lagu lama yang dibawakan lagi. Ada yang diaransemen ulang, ada yang nggak. 'Genie' sebenarnya udah bagus versi aslinya. Tapi yang lebih bagus lagi versi SMTOWN Live in New York karena lebih berasa WHOAAA! banget. Sayangnya semua versi itu ada suara Jessica. Dan Jessica udah nggak lagi di SNSD. Jadi versi baru yang jazz ini bener-bener menghapus semua suara Jess dan diganti member lain. Nggak masalah sih, emang kita semua harus move on.



Alhamdulillah tahun ini waktu Tiffany teriak "INDONESIA PUT IT BACK ON!!!" kedengeran dengan jelas. Soalnya konser di 2013 waktu itu pas Tiffany teriak, mikrofon-nya error terus keresek-keresek. Sayang banget kesempurnaan teriakan Tiffany itu nggak bagus di fancam gue karena hilang fokus terlalu menikmati kibasan-kibasan rok pendek mereka (lagipula Galaxy Camera sound-nya super jelek). Aduh... itulah kenapa kadang-kadang berbuat dosa memang nikmat ya. Ni yang kayak gini nih yang bikin tidur nggak nyenyak dan malam gelisah mikirin macem-macem. WQWQWQWQWQWQWQWQ






Di bagian pertama, performance yang paling gue suka adalah 'Show Girls'. Soalnya di situ Taeyeon berdiri (diawali dengan jongkok dulu, terus menggeliat-geliat mainin leher, meraba-raba diri sendiri) nggak jauh dari pandangan gue dan Reysa. Kita anteng aja pokoknya ngeliatin mbak-mbak yang satu ini. Sampai-sampai pas perform 'Show Girls', dia kan harus masang sarung tangan dulu. Tapi ternyata sarung tangannya ribet, susah dipasang, sementara lagu udah mulai. Akhirnya dia cuma bisa pasang sebelah, yang sebelah lagi dia bejek sambil nge-dance. Ya Allah... padahal ya cuma kayak gitu doang tapi lucu banget diaaaa!!!! Mana lagi pake jari-jarinya salah masuk ke jari-jari sarung tangannya kan makin geblek. Kesayangan!!! Dan yang lebih lucu lagi, gue sama Reysa baru sadar ini pas kita nonton fancam-nya di kosan gue setelah konser WAKAKAKAKAKAK

A video posted by RON (@ronzstagram) on




Di situlah gue merasa bahwa Taeyeon dan Baekhyun memang mirip. Bener-bener mirip. Kelakuan di panggung tuh kayak 11-12 banget! Ya tapi apalah, Baekhyun hanya milik Chanyeol semata (WQWQWQWQWQWQ).

Di 'Phantasia' SNSD jadi lebih dewasa. Berasa banget sih, walaupun mereka tampil dengan lagu-lagu imut kayak 'Kissing You' tapi aura dewasanya nggak bisa ditutup-tutupin. Yah... walaupun tetap aja Tiffany berusaha alay dan aegyeo di setiap kesempatan. Kayaknya kalo tahun depan mereka masih ada konser, 'Kissing You' udah nggak bakalan cocok lagi mereka bawain deh. Terlalu imut sementara usia mereka udah berapa.







A video posted by RON (@ronzstagram) on


Reysa ngerekam banyak banget, kayaknya setiap penampilan dia punya fancam-nya. Sementara gue nggak bisa keep up karena capek lari sana sini dan pegel juga angkat-angkat kamera digitalnya. Yang lucu adalah, 11 lagu pertama gue pake kamera digital (enggak semua ngerekam sih) nggak ketangkep sama security padahal gue lari ke sana ke mari dan angkat itu kamera setinggi yang gue bisa. Tapi waktu Rey yang megang malah ketahuan. WQWQWQWQ

Adegan ini kayaknya paling nggak bisa gue lupain sih. HAHAHAHA

Jadi waktu itu SNSD lagi perform 'Lion Heart'. Gue sendiri nggak mampu lagi buat angkat kamera karena capek. Dan karena lagu ini gue suka, gue jadi kayak pengen menikmati penampilan gitu. Gue sama Ambar sesumbarlah, bilang, kalau pas 'Lion Heart' kita mau ikutan joget. Dengan niat itu, gue pun udah siap ngangkang-ngangkang sama SNSD. Mereka di panggung, gue di penonton. Gue ngeliat Reysa masih tahan aja ngerekam. Akhirnya supaya gambar fancam-nya bagus, gue kasihlah dia pake kamera digital yang gue berhasil gue selundupin itu.

Selama beberapa detik di awal, aman-aman aja. Tapi nggak lama setelah itu, mendadak semua orang pada ngeliat ke arah gue. Gue pikir mereka terpesona dengan tarian 'Lion Heart' dan ngangkang-ngangkang gue. Tapi ternyata yang diperhatiin bukan gue, tapi Reysa. Dan bukan Reysa yang jadi sasaran, tapi kameranya.

Satu security udah naik ke pager dan nyenter-nyenter ke arah Reysa. Pantesan semua orang ngeliatin. Tapi yang disenter nggak sadar sama sekali kalau dirinya sedang dalam masalah. ANJIR GUE DEG-DEGAN.

"REY KAMERANYA!" kata gue yang ketika sudah sadar dan tidak lagi sedang ngangkang. Reysa ngeliat ke gue sebentar terus langsung nurunin kameranya. Di saat yang sama, security yang tadi nyenter-nyenter teriak "GUE AMBIL NIH KAMERANYA TUNGGU DI SITU!"

Buset.


Wajah Reysa panik. Gue panik tapi sebentar aja. Buru-buru gue ambil kamera yang di Reysa dan gue masukin ke dalem topi kelinci yang gue bawa hari itu, terus gue iket di tali tas gue sebelah kiri.

"Udah Rey, santai aja, nonton lagi aja, pura-pura nggak ada apa-apa," kata gue. Tapi orang yang gue ajak ngomong mukanya udah flat dan bengong. Kayaknya shock banget ditegor security dan kena cahaya senter paling ditakuti oleh fansite-fansite itu. Wajah Reysa makin parah shock-nya ketika itu mas-mas datengin dia, ngajak temennya, terus berniat buat ngambil kamera kita (kamera gue).

"Mana kameranya?!" kata dia.

Gue berusaha untuk pura-pura nggak tahu. "Emang ada kamera Rey?" tanya gue berusaha santai. "Coba buka tasnya Rey bongkar aja mas."

Reysa ngebuka tasnya dan dibongkar terus nggak nemu apa-apa. Yaiyalah, gerakan gue Alhamdulillah lebih cepat dari kedatangan mereka ke situ. Gue mau ketawa, tapi masih deg-degan. Cuma, deg-degan gue nggak separah Reysa yang langsung cengok nggak karuan kayak abis ketauan make narkoba di kamar mandi sekolah.

"Kalau pake lagi gue ambil ya!" kata security-nya.

"Ya mas, ambil aja," balas gue. Terus dia pergi dan kita kembali fokus ke baju bling-bling Taeyeon yang ada di atas panggung. Gue nyanyi 'Lion Heart' lagi sampai abis dan kemudian lanjut ke lagu 'Hoot'. OMG! MY FAVORITE SONG!!! Gue sama Ambar nyanyi-nyanyi dan dance-dance juga ala-ala nembak busur panah. Tanpa gue sadari kalau Reysa masih bengong dan shock di sana berdiri tanpa ekspresi. Mood-nya udah rusak parah. Dan gak ada fancam dari kamera digital itu setelah insiden ini.



Gue mau ketawa kenceng-kenceng tapi nggak tega. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHA YA ALLAH REYSA BARU PERTAMA KALI KETAUAN BAWA KAMERA LANGSUNG KICEP.

"LOH REY, UDAH GAUSAH DIPIKIRIN!" teriak gue sambil nepok-nepok bahu kirinya dengan tangan kiri gue yang melewati punggunya. "GUE UDAH SERING KETAUAN. UDAH NGGAK APA-APA," gue berusaha meyakinkan dia.

Tapi kenyataan bahwa itu pertama kalinya Reysa ditegor sama security karena kamera tentu saja membuat dia merasa sangat down dan mood-nya jadi jatoh banget. Gue mau ketawa setiap inget ekspresi muka dia yang masih bengong sampai tiga lagu setelah 'Lion Heart'.

"Aduh Rey maafin gue hahahaha, kalau tadi gue nggak nyuruh lo bawa kamera kayaknya bak bakalan bad mood," kata gue lagi-lagi trying to console him dengan free puk puk. Dia masih diem dan gak bisa ngomong, cuma senyum tapi dipaksasi. GUE MAU KETAWA.

Posisi kita saat itu memang nggak pas buat ngerekam dengan kamera sih. Karena kondisinya kita lagi ada di depan panggung utama dengan lensa kamera yang moncongnya keluar karena di zoom dan keliatan banget sama security-nya. Sementara pas gue pegang di 11 lagu sebelumnya tadi, posisi gue selalu bener dengan menutupi lensa kameranya dengan tangan kiri sementara tangan kanan berusaha menstabilkan body-nya. Jadi nggak terlalu keliatan. Reysa terlalu santai megangnya jadi kena. HAHAHAHAHHAHA Gue masih merasa bersalah sampai sekarang. Tapi tetap ketawa kalau inget muka dia.

Tips: Gue hari itu bawa Galaxy Camera karena zoom-nya mantap dan bagus banget (tapi sound jelek!!!!!). Kalau kalian punya kamera ini dan bisa nyelundupin, pas ngezoom emang harus nutupin lensanya yang memanjang pas di zoom dengan telapak tangan jadi nggak keliatan. Kalau gue biasanya gue genggem tuh lensanya, pas di genggaman soalnya. HIHIHIHIHIHIHI
Tips: Kalau handphone, Nokia Lumia 1020 THE BEST BANGET!!!! Bahkan ketika lo zoom full, itu masih jelas kalo diliat di laptop! Sound-nya biadabbbbbbbb!!!!!!!!



'Mr. Mr', 'The Boys' sama 'Catch Me If You Can' adalah yang paling gue tunggu-tunggu sih dari semua penampilan. Dua lagu pertama karena ikonik banget. Lagu yang terakhir awalnya gue nggak suka, tapi malah gandrung setelah nontonin MV-nya berkali-kali buat nyari apa aja sih yang salah dan nggak beres. Dance-nya luar biasa sih di lagu ini. Bener-bener salut sama kerja keras mereka!

Oh iya, project dari SONE Indonesia buat lagu 'Into The New World' juga sukses. Handbanner-nya kebaca dengan baik. Walaupun karena handbanner itu juga gue nggak bisa liat apa-apa karena ketutupan. Ada sih atmosfer mewek gitu, tapi nggak parah-parah banget. Nggak sampe yang kayak Leeteuk nangis di 'Super Show' atau kayak siapa sih yang suka nangis di EXO tapi sekarang udah keluar.

Ya nggak gitulah.

Gue suka banget sama konser 'Phantasia' ini. Gimana ya, SNSD tuh udah senior, jadi flow-nya di panggung juga udah berasa santai banget. Banyak obrolan-obrolan santai yang mereka buat di panggung dan (terlepas dari apakah itu skrip atau nggak) terasa sangat natural dan nggak dipaksain. Bahkan sampai ada momen yang mereka ngobrol ngalor-ngidul pake Bahasa Korea terus translator-nya keder mau ngartiin obrolannya satu-satu. HAHAHAHAHAHAHAHAHHA kayaknya abis ini harus banget deh promotor ngerekrut translator yang bisa sekalian ngetik jadi translate-an omongan member muncul di layar aja.

TIFFANY: "Ne, oneuleun neomu haengbokhaeyo sowon-deul. Kibuni otteyo?"
SUBTITLE: Aku alay banget maafin tapi cinta kan?

TAEYEON: "Oneul wajusyeosso gomawo, sowon."
SUBTITLE: Tiketnya mahal, maafin, tapi kalian kaya raya ya ner bener indonesia nih, makasih dah dateng loh.

Salah ketik juga nggak ada yang ngerti merekanya, jadi yaudahlah, daripada satu orang capek translate 8 member lagi ngerumpi. Mending pake subtitle ajalah biar aman.



Oh iya, kayaknya ini konser paling ter-no drama dari artis SM yang pernah gue tonton di Jakarta tahun ini. Waktu KRY drama banget karena ada momen perpisahan mau wamil. Pas EXO, wagilak sih dari awal sampe akhir drama Mario Teguh aka Park Chanyeol nggak kelar-kelar. Seperti yang gue tulis di caption Instagram gue beberapa waktu lalu, konser ini berjalan bahagia tanpa umbar-umbar janji yang berlebihan. Bisa kok, SM tanpa drama tuh bisa kok, ya ini buktinya, seneng-seneng aja.

(Terlepas apakah itu scripted atau nggak sekali lagi) (Professional, not personal).


Akhirul qalam,


Gue nggak tahu apakah gue harus bangga dengan keberhasilan gue menyelundup di konser kali ini atau gue harus malu. Tapi yang jelas gue sangat menikmati konsernya. Apalagi menikmati konsernya sama orang-orang yang juga enak diajak gila. Yang nggak jaim. Yang satu frekuensi. SENENG BANGET!!!!

Nggak tahu apakah setelah ini SNSD akan tetap berdelapan atau bakalan lebih aktif sebagai sub-unit. Tapi katanya sih mereka mau comeback. Tapi ya... apakah ini comeback terakhir nggak tahu juga. Udah umur segitu, udah waktunya juga KPop regenerasi. Semoga kontrak sama SM masih mau mereka perpanjang deh. Karena kayaknya kalau SNSD sudah nggak di SM ada yang beda aja gitu feel-nya. Sama kayak Kim Heechul tiba-tiba berkhianat sama Lee Soo Man which is something impossible (at least for this time).

Thanks a lot, GG! Looking forward for your next concert! SMTOWN, maybe? Hihihihi

Foto ini diambil dengan Lumia 1020 juga! Love this phone so much!! 41 Megapixel!!!!

Share:

0 komentar