Facebook Notes

Beberapa minggu setelah balik ke Depok tanpa Eci, rasanya hampa banget karena nggak ada temen nulis lagi. Padahal belakangan itu produktif banget pikiran-pikiran dan ide-ide buat cerpen. Cuma karena Eci sakit, yah jadi kesimpen dalam otak aja. Tapi ada beberapa notes yang gue tulis di sela-sela kesibukan. Hahaha... Iseng juga sih, cuma kok lama-lama ketagihan ya? Notes ini gue post di Facebook karena berhubung saat itu nggak bisa ngeblog.

Dia. Untuk saat ini. Tiga belas tahun lagi? Akankah masih dia?

by Ronzzy Kevin on Sunday, October 17, 2010 at 5:08pm
Pernah kudengar sebuah cerita,
tentang cinta seorang pemuda,
mengasihi seorang wanita,
cinta,
penuh cinta...

Saat ini mereka bersama,
jalani hari dan kasih berdua,
memadu cinta dan hari,
menyatukan dua hati,

Saat ini,
akankah abadi?
bagaimana dengan tigabelas tahun lagi?
masihkah ada cinta?
masihkan ada perasaan dihati?

Dia,
saat ini,
punya orang lain,
namun tigabelas tahun lagi,
dia mungkin akan sendiri,
akankah menunggu?
untuk apa...
tigabelas tahun lagi,
kalaupun dia sendiri,
mungkin hati ini bukan untuknya lagi...

dongsungsihaeminwon
GrueN Net, Kober
20 Oktober 2010 16.08 waktu Warnet.

Hanya,

by Ronzzy Kevin on Wednesday, October 13, 2010 at 9:50am
Hanya,

Aku,

Dia,

Entah bersama,

Entah berpisah,

Hanya,

Aku,

Dia,

Terlarang sampai akhir masa.

Sosok itu, ini.

by Ronzzy Kevin on Thursday, October 7, 2010 at 11:34pm
Awalnya, dia memang bukan siapa-siapa. Hanya sosok teman yang kukenal lewat jejaring sosial bernama Facebook. Tetapi setelah kenal dan bertemu, dia bagaikan sosok dewasa yang selama ini hilang.

Sedih sekali rasanya, ketika tahu dia ternyata bukan untukku. Hatinya sudah milik orang lain. Hanya saja... Jauh di sudut hati ini, tak peduli akan hal itu.

Jika dia ada, hati ini rusuh, meski tetap kuusahakan bersikap biasa.

Jika dia tak ada, hati ini rusuh, lalu bagaimana? Gelisah tak menentu.

Banyak kata terungkap tentang dia, tentang cinta ini dan perasaan itu. Tapi entah apakah sebanyak itu pula hal yang menjelaskan dia siapa.

Dia dekat denganmu, dia, mereka, kalian. Aku? Masih jauh.

Depok,
Kamar 071010
Dongsungsihaeminwon

Dia, dekat dan terlarang.

by Ronzzy Kevin on Tuesday, October 5, 2010 at 8:53pm

Hari ini, dia ada.
Wajahnya, walaupun tak sempurna, namun selalu memberikanku sedikit kekuatan. Untuk tersenyum, tertawa.

Hari ini, dia ada.
Bicara dengan orang lain, tak ku kenal, tapi ku cemburu. Tak ingin dia dengan orang lain. Hanya aku.

Hari ini, dia ada.
Keegoisanku muncul bagaikan alien menyerang bumi. Tak mau kalah, tak ingin kalah. Harus menang, harus berjaya.

Hari ini, dia ada.
Namun tak sedikitpun bisa aku milikinya. Tak secuil katapun bisa terungkapkan. Dari hatiku, dari mulutku.

Hari ini, dia ada.
Dia ada... Dekat... Sangat dekat, namun terlarang. Bukan hanya aku, tapi juga dia.

Depok, 051010
Kelas Pengantar Antropologi
DongSungSiHaeMinWon

Dia, Dirinya, Aku, Kebingunganku.

by Ronzzy Kevin on Sunday, October 3, 2010 at 4:43pm

Dan ketika pikiranku penuh dengan senyumannya, wajahnya, dan sinar matanya, aku tahu bahwa aku mencintainya lebih dari apapun. Aku merasa terikat, terikat oleh rasa yang tak seharusnya kurasakan. Rasa yang tak semestinya bersemayam dalam hatiku. Sekarang aku bingung. Bingung untuk menempatkan hati, jiwa, rasa, senyum, tawa, sedih ku. Jika dia ada, otakku seperti mati. Dan aku hanya bisa bicara dalam hati: tetap disana. Tetap ditempatmu. Tetap begitu, dan jangan pernah pergi.


Depok, 031010.
dongsungsihaeminwon

Labil juga ya ternyata gue? Gue bahkan nggak sadar itu sudah gue tulis dan pas di baca lagi, langsung mikir, "Kok bisa gue nulis yang begituan?" Hahaha Rasanya kalau lagi nulis itu kayak kerasukan setan. Otak berpikir, tangan nggak bisa berhenti menuliskan pikirannya. TOP banget deh ciptaan Allah...

-keep looking for what you want-

Share:

0 komentar