Sebenci itu gue sama
quote-quote yang bertebaran di media sosial tapi gue nggak bisa nggak senyum kalau ngeliat ada satu yang nyentil. Salah satunya yang bilang kalau, nggak ada orang di dunia ini yang sibuk banget, yang saking sibuknya sampai dia lupa sama sesuatu atau lupa melakukan sesuatu. Lalu kenapa ada orang yang bisa lupa sama sesuatu dan lupa melakukan sesuatu? Jawabannya adalah karena dalam hidup mereka mungkin posisi penempatan "sesuatu" itu bukan di tangga prioritas teratas. Dan gue sedih banget ketika akhirnya gue menjadikan blog ini sebagai prioritas ke sekian selama beberapa minggu terakhir.
Mei berlalu begitu saja dengan penuh cerita. Kebanyakan di antaranya adalah cerita bahagia, Alhamdulillah. Apa lagi yang lebih membahagiakan dari bersama teman-teman di hari ulang tahun gue sendiri? Sepanjang nyaris tujuh tahun di perantauan ini, jarang banget gue didatengin sama temen-temen persis di hari ulang tahun gue sendiri. Gue bukanlah teman yang segitu baiknya sama mereka mereka ini tapi mereka toh tetep aja mau menyempatkan diri untuk datang. Bahkan gue nggak ngeluarin duit sama sekali buat menjamu mereka. Mereka yang beli makanan sendiri. Hihihihi...
Gue nggak pernah membenci hari ulang tahun. Tapi bener kata orang, semakin kita bertambah usia, semakin kita jadi nggak terlalu mempedulikan hari kelahiran kita. Mungkin karena kita sudah terlalu tua untuk menerima kejutan lilin di atas kue, atau siraman telur ceplok dan tepung di atas kepala, atau
simply orang-orang yang melakukan itu sudah punya kesibukan lain. Atau menempatkan kita di posisi kesekian dari prioritas mereka. Dan orang-orang yang masih mau merayakan ulang tahun gue ini (baik yang hadir atau yang tidak hadir) adalah mereka yang nggak bisa dibeli dengan apapun.
Sebulan lebih gue menghilang dari blog. 'Finally, Seoul!' jadi terbengkalai begitu saja. Sangat gue sesalkan kenapa gue nggak pernah bisa menyempatkan diri untuk menulis lanjutan dari kisah itu di sela-sela pekerjaan gue. Sangat gue sesalkan juga pada akhirnya gue menjadikan blog ini sebagai prioritas ke sekian. Padahal selama ini posisinya selalu jadi prioritas kedua setelah pekerjaan.
Yah... pekerjaan...
Tiga tahun bekerja sebagai kolumnis
(OMG THIS IS MY VERY FIRST TIME USING THIS WORD) di salah satu media online membuat gue nggak jauh dari laptop dan ngetik. Dalam sehari, menulis sekitar 10 sampai 15 artikel itu bikin kepala pening juga. Gue selalu berpikir kalau menulis itu adalah hal yang paling santai di dunia. Tapi ketika sudah berurusan sama pekerjaan (dan gaji bulanan) hal ini bisa jadi hal yang paling
complicated. Lebih-lebih lagi ketika gue tidak bisa membedakan bahasa penulisan di pekerjaan dengan bahasa penulisan di blog. Atau lebih parahnya ketika gue tidak punya banyak waktu lagi untuk menulis di blog.
Sebenarnya ketika gue pertama kali mendapat pekerjaan ini juga gue sudah tahu kalau waktu gue nge-blog akan menurun drastis. Selama tiga tahun terakhir gue selalu berusaha untuk
keep up dengan
update-an blog seiring dengan gue tetap bisa menulis untuk kerjaan. Tapi ada kalanya lelah itu datang dan bukan lelah karena pegel abis lari-larian atau panas-panasan, tapi lelah ngeliat serentetan tulisan di laptop dan memikirkan kata apa yang harus gue ketik
setelah gue mengetik kata "mengetik kata" di dua kata sebelumnya dalam kalimat ini. Tapi
yes, risiko itu selalu ada. Gue kira setelah tiga tahun bekerja di sini gue bisa menyesuaikan semuanya dengan baik. Tapi yah... hidup setiap harinya adalah pelajaran... dan sekarang gue pun masih belajar bagaimana menyesuaikan itu.
Beberapa bulan yang lalu
I think I did a good job. Gue masih bisa nulis perjalanan ke Seoul sambil juga nulis laporan buat kantor sekalian. Tapi memasuki bulan Mei ini, memasuki usia 25 tahun ini, gue mulai kacau lagi. Mungkin ini karena kutukan bulan Mei atau mungkin memang karena gue yang mulai nggak bisa mengatur prioritas. Belum lagi ada kerjaan tambahan (demi uang tambahan untuk bayar kosan dan kebutuhan hidup yang lainnya) yang juga nggak jauh-jauh dari nulis. Semuanya bikin blog ini jadi makin terbengkalai. Di saat yang sama gue juga harus ngurusin Fanpage, Twitter, LINE@, Instagram yang mana tetap berhubungan sama tulisan.
HAHAHAHAHAHAHAHAHAH
Ketawa memang adalah salah satu cara terbaik untuk keluar dari semua ini. Nggak heran beberapa hari terakhir gue suka random nontonin film Thailand yang
cheesy-nya keterlaluan. Bahkan tadi sore gue masih sempat nonton Winnie The Pooh dan ketawa-ketawa sendiri (sambil nostalgia dengan karakter-karakter lucu masa kecil gue itu). Lalu kemudian gue tiba di satu pikiran paling penting yang prioritasnya ada di atas segala keluhan-keluhan yang hampir gue tuliskan di semua media sosial tapi nggak jadi selama beberapa minggu terakhir: gue masih beruntung.
Ketika disibukkan dengan pekerjaan kenapa tidak bersyukur saja, daripada nggak ada kerjaan? Ketika merasa lelah menulis sampai nggak punya waktu untuk
blogging, kenapa tidak bersyukur saja karena bisa tidur lebih cepat daripada biasanya? Hihihihi Karena kalau nge-blog ya pasti akan sampai tengah malem. Kalau yang update LINE@ gue pasti deh tahu, gue suka broadcast tengah malem bahkan dini hari juga pernah.
Mengeluh sudah lama (dan sedang berusaha) gue hapus dari kehidupan gue. Apalagi ngeluh-ngeluh di media sosial. Manusiawi sih emang. Tapi kalau keseringan bikin orang juga jadi kayak "Ini orang sebenarnya kenapa sih?!" Dan di saat seperti ini gue mau minta maaf sama orang-orang yang udah
follow Twitter gue dari jaman dulu. Karena isinya ngeluh semua. Hihihihihi.
Yes. I'm that Lucky One.
And I should credit EXO for this post because they give me the willingness to write in the middle of my messy priorities. Hihihi....
Belakangan ini gue sedang dalam posisi yang nggak EXO banget. Lagi ada banyak virus-virus tujuhbelas berseliweran. Apalagi cabe-cabean NCT yang lagi minta banget diperhatikan. Tapi kalau bicara soal prioritas, EXO adalah yang paling atas. Gue bisa jamin kalau gue dikasih sederet nama idol dan disuruh pilih satu di antara yang banyak itu yang mana yang paling gue sayang ya pasti jawabannya EXO. Kalau gue nggak sayang, gue nggak akan menulis kalimat ini sekarang, menulis posting-an ini dan akhirnya kembali ke blog setelah gue mengabaikan kelanjutan dari 'Finally, Seoul!'. Bahkan kalau mau jujur, kemaren gue sempat merasa tertohok dengan sangat tidak penting, ketika salah satu (insya Allah) teman dekat gue memilih untuk menjual photocard EXO-nya karena sedang butuh uang.
I mean.... WHY?!?! SETIDAKPUNYA KENANGAN ITUKAH BENDA-BENDA MATI ITU?!?! ATAU GUE YANG TERLALU DRAMA!?!?!
Karena baru Minggu lalu gue marah-marah sama orang rumah karena koleksi Harry Potter gue dari jaman SD mereka masukin ke keranjang dan di taroh di gudang yang lembab yang bisa menyebabkan itu barang-barang jamuran dan rusak. Ya, mungkin gue yang terlalu drama dan terlalu sayang sama benda-benda mati itu.
Oke, EXO,
you WIN(WIN)
(KYAAAAAAAAAAAAAAA!!! WINWIN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!)
(Eh salah)
(Maafin)
Ada banyak sekali
senpai EXO di luaran sana sekarang yang makin hari makin nggak kegapai posisinya. Makin dewa. Makin banyak
update-an seiring dengan banyak sekali kegiatan mereka per
member. Susah buat ngikutin semuanya. Susah mau
backtrack. Ada banget momen ketika gue merasa gue harus
backtrack semua yang EXO lakukan supaya gue tetap bisa mengikuti apa yang terjadi sama mereka
day by day. Sampai akhirnya gue sampai di momen ketika otak gue bilang dengan sangat tegas "Kayak nggak punya kehidupan lain aja!" dan kemudian gue berhenti. Hahahaha. Nggak, ini nggak nge-
judge siapapun yang masih aktif
spazzing dengan "nggak punya kehidupan". Kembali lagi ke masalah prioritas. Mungkin sekarang
spazzing sudah bukan prioritas teratas gue lagi.
Nikmatilah masa-masa
spazzing kalian, buat yang masih SMA atau masih kuliah.
THIS IS YOUR MOMENT! Karena ketika kalian sudah kerja nanti, hidup akan jadi lebih susah.
It's all about the money~ money~ money~ Tapi, KPop
will always be your remedy.
So yeah, EXO
is back with another album! Ada sesuatu yang harusnya dirayakan dan di-
posting di blog ini pada akhirnya. Walaupun sangat disayangkan
comeback kali ini (biar kata juga bakalan
grand) masih belum mengalahkan 'EXODUS'. Untuk ukuran teaser ya. Soalnya nggak ada Pathcode yang harus dipecahkan, nggak ada teaser-teaser misterius di beberapa negara, nggak ada keseruan yang sama seperti waktu itu. Gue malah merasa comeback EXO yang sekarang ini ya sama aja sama debut solo-nya Luna atau album solo terbarunya Jonghyun.
Ya udah gitu aja.
Ada kesan yang kejar setoran banget. Ada kesan yang buru-buru banget (walaupun pengumumannya sih sebenarnya udah dari kapan). Dan gue melihat ada jarak yang terlalu sempit antara perilisan logo, teaser foto dan
the actual comeback. Beda sama 'EXODUS' yang kita tuh udah tahu mereka bakalan comeback dari Desember 2014 padahal albumnya baru dirilis April 2015. Tapi ini semua sebenarnya bias sih. Karena gue suka banget konsep album yang kemaren. Itu kerennya nggak ketulungan. Sesuatu yang bener-bener nendang banget setelah
lawsuit-lawsuit supernggakpenting itu. Walaupun pada akhirnya dateng lagi satu masalah setelah 'Call Me Baby' rilis. HAHAHAHAHAH KAMPRET EMANG INI GRUP. KENAPA JUGA GUE BISA NGEFANS DAN SAYANG SAMA GRUP KAMPRET INI.
Positifnya adalah, kita bisa menaruh ekspektasi yang cukup tinggi untuk album dan juga video klipnya.
Inilah permasalahan terbesar setiap comeback EXO sebenarnya. Ketika gue merasa teaser-nya udah keren banget kayak 'EXODUS', eh MV-nya yaudah gitu aja kayak ayam dikandangin. Ketika teaser-nya biasa aja kayak 'WOLF' eh gue malah suka sama rangkaian MV-nya karena itu pertama kalinya EXO muncul dengan konsep drama.
Gue kalo nggak salah pernah bilang deh, jangan pernah ngarep apapun dari comeback EXO. Cara terbaik untuk menyambut comeback ini adalah bukan berharap, tapi terima aja apa adanya tanpa banyak-banyak mikir.
Tapi untuk yang satu ini, gue lagi-lagi menaruh harapan yang tinggi banget. Walaupun nggak lebih tinggi dari 'EXODUS' sih, karena dari London, Colorado, Almaty, sampe Marseille, jatohnya ke kandang ayam tuh sakitnya sampe ke pankreas. Cuma kalau misalnya SM bisa bikin teaser yang bagusnya pake banget tapi MV 'Call Me Baby' yang jeleknya juga kebangetan, kenapa mereka nggak bisa bikin teaser yang biasa-biasa aja tapi MV-nya malah bagus?
I mean, it happened in 'WOLF'
era right? (cuekin aja 'Overdose' era karena itu teaser fotonya jelek MV-nya makin jelek lagi mana pake ada skandal
lawsuit ya makin jelek aja udah. Tapi lagunya bagus banget hehehehe)
Dan gue merasa itu akan terulang lagi.
Gue sangat suka dengan dua konsep kontras yang ditawarkan di album ini. Karena EXO udah nggak bisa lagi memecah grupnya ke sub-unit K dan M, sementara SM nggak bisa menghapus konsep dua negara itu hanya karena member Tiongkok cuma sisa satu. Jelas. Mana mau SM kehilangan uang. Gue malah curiga alasan kenapa Lay selama ini dipertahankan karena memang dia adalah satu-satunya kunci EXO bisa masuk dan bertahan di Tiongkok. Bukan berarti EXO nggak bisa eksis di Tiongkok tanpa Lay, tapi karena ada Lay, siapa yang mau ngomong bahasa Mandarin? Leader-nya aja masih terbata-bata.
Eh.
Gue ulang, gue sangat suka dengan dua konsep kontras yang ditawarkan di album ini. Karena ketika SM sudah nggak bisa membuat versi sub-unit lagi seperti sebelumnya, ya mereka bikinlah konsep yang bertolak belakang ini. Semacem pelarian supaya bisa jadi dua. Pokoknya harus terbelah dua. Seperti Hitam dan Putih. Seperti Baik dan Jahat. Seperti Malaikat dan Iblis. Yang penting gimana caranya supaya albumnya dua versi aja. Jadi orang juga belinya dua versi. Dua versi di masing-masing bahasa. Total ada empat versi yang berbeda.
HIHIHIHIHHIHIHI Ngerti kan, kenapa EXO albumnya bisa sampe jutaan kopi?
Bersyukur juga konsep kontras ini nggak dimunculkan SM di 'EXODUS'. Karena jelas, kalau misalnya dimunculkan di situ jadi terlalu kesannya padet konsep banget. Pemborosan konsep gitulah kalo gue menggampangkannya sih. Karena konsep 'EXODUS' kan udah kompleks banget. Penjelasan dari segala macam kasus dan perubahan demi perubahan.
'Lucky One' menawarkan sebuah konsep yang lebih santai dan ceria. Feel-nya kayak anak-anak SMA lagi mau foto buat album kenangan.
"Eh, cari konsep yang lucu yuk!"
"Apa ya kira-kira?"
"Jaring nelayan aja!"
Sementara 'Monster' memberikan kesan yang lebih gelap dan misterius. Terakhir EXO tampil dengan dandanan misterius itu kayaknya cuma ketebelan eyeliner di 'Overdose'. Ketika ngeliat foto-foto 'Monster' feel garangnya lumayan dapet untuk beberapa member. Beberapa member lagi terkesan biasa aja. Ya tapi ini rada-rada mirip teaser 'Overdose' sih. Tapi versi nggak ada Luhan, Kris dan Tao. Mungkin memang niatnya mau
reboot teaser 'Overdose' tanpa ex-member?
Kalau dilihat dari foto-foto teaser yang dirilis artis-artis SM yang lain beberapa minggu terakhir, 'Lucky One' masih senada sama Jonghyun dan juga Luna. Warna-warna yang ditawarkan lebih terang dengan background yang kontras dan terlihat norak tapi karena ini EXO dan bias jadi noraknya dimaafin aja. Masih ada nyambung-nyambungnya sama foto-foto 'Love Me Right'. Masih ada nuansa santai dan happy-happy kayak foto-foto di teaser 'Wolf'. Yang ini pokoknya foto-foto yang biasa banget deh. Di beberapa foto kayak misalnya fotonya Baekhyun entah kenapa mengingatkan gue ke salah satu foto teaser 'Sexy, Free & Single'-nya Super Junior berjuta-juta tahun yang lalu.
|
"Laper banget. Mau makan. Laper. Om, aku laper Om. Gak ada makanan banget Om?" |